Anda di halaman 1dari 8

KEPERAWATAN ANAK

“ SAP TERAPI BERMAIN BALON ROKET PADA ANAK ”

DOSEN PEMBIMBING : Ns.Andra Saferi Wijaya,.M.Kep

DISUSUN OLEH :

ELSI
(P0 51202180 66)

Kelas: 2.B DIII Keperawatan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BENGKULU


JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
BALON ROKET

A. LATAR BELAKANG
Hospitalisasi anak merupakan salah satu masalah yang dapat menyebabkan
trauma atau kecemasan yang efeknya dapat mengganggu tugas perkembangan
anak dan proses penyembuhan anak. Dengan demikian dapat dipahami bahwa
didalam perawatan anak, tetapi bermain merupakan suatu kegiatan didalam
melakukan asuhan keperawatan yang sangat penting untuk mengurangi efek
hospitalisasi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya (Wong,
2004).
Adapun latar belakang dari pemilihan judul permainan ini adalah ketika
dirumah sakit anak sering merasa cemas, marah, sedih, sepi, rindu dengan
teman-teman bermainnya dirumahnya tapi anak tidak dapat mengungkapkan
perasaan tersebut karena takut. Melalui permainan ini anak dapat
mengekspresikan perasaannya dan menyelesaikan masalahnya sehingga dapat
memperkecil trauma karena hospitalisasi sehingga anak merasa tenang dan
proses penyembuhan cepat.

B. KARATERISTIK PESERTA
Karakteristik peserta dalam terapi bermain ini yaitu peserta yang berumur 5-
12 tahun. Pada usia ini anak biasanya memperoleh kesenangan dari
penyelesaian tugas atau pekerjaan dan menerima penghargaan untuk
usaha/kepandaiannya. Jika anak tidak mendapat penerimaan dari teman
sebayanya atau tidak dapat memenuhi harapan orang tuanya maka ia akan
merasa rendah diri, kurang menghargai dirinya untuk dapat berkembang. Jadi
fokus pada anak sekolah adalah pada hasil kemampuannya, pengakuan dan
pujian dari keluarganya dan teman-temannya. Tapi ketika dirumah sakit anak
tidak memiliki kesempatan atau keberanian untuk mengungkapkan atau
menunjukan perasaan dan kemampunanya karena proses hospitalisasi yang
asing.
1. Kriteria inklusi
a. Anak dalam kondisi stabil
b. Bersedia ikut terapi bermain
2. Kriteria eksklusi
a. Anak yang mengalami kegawatan mendadak.
b. Anak yang terpasang NGT dan Urin kateter.
c. Anak yang terpasang kanul O2.
d. Anak yang terpasang WSD.

C. TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 30 menit, diharapkan dapat
melatih motorik anak dengan memotong kertas juga sedotan dan anak dapat
merakit balon roket. Selain itu anak juga bisa merasa tenang selama perawatan
dirumah sakit sehingga anak bisa merasa nyaman dan mempercepat proses
penyembuhan.
Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak mampu :
1. Melatih pengembangan paru-paru.
2. Melatih nafas dalam untuk mengurangi nyeri

D. MEDIA
Alat dan bahan yang digunakan untuk terapi bermain ini dalah :
1. Balon
2. Plester
3. Sedotan
4. Gunting
5. Kertas
E. METODE PERMAINAN
Prosedur terapi bermain ini adalah sebagai berikut :
1. Instruksikan anak untuk memotong sedotan menjadi setengahnya.
2. Lipat salah satu ujung sedotan sehingga dapat masuk ke dalam sedotan yang
lainnya.
3. Dorong sedotan yang satu ke sedotan yang lainnya sampai masuk
setengahnya.
4. Suruh anak untuk memasukkan salah satu ujung sedotan ke dalam leher
balon dan ikat dengan plester.
5. Suruh anak untuk memotong kertas sepanjang 4 inci (bisa disesuaikan)
berbentuk kotak dan lipat kertas tersebut menjadi 2 bagian.
6. Suruh anak untuk membuat lubang di tengah-tengah kertas kemudian
masukkan sedotan ke dalam lubang tersebut sehingga balon, sedotan dan
kertas siap menjadi roket.
7. Suruh anak tarik nafas dalam terlebih dahulu diulang selama tiga kali,
kemudian tiup balon semaksimal tarik nafas.
8. Luncurkan roket dengan posisi sedotan berada di atas balon dan biarkan
balon roket terbang. Kecepatan roket dapat ditentukan berdasarkan besar
kecilnya sedotan.
F. RENCANA KEGIATAN TERAPI BERMAIN
No Terapis Waktu Subjek terapi
1 Pembukaan 5 menit Menjawab salam, Memperke
a. Membuka nalkan diri, Memperhatikan.
proses terapi ber main
dengan mengucap kan
salam, memperkenalkan diri.
b. Menjelask
an pada anak dan keluarga
tentang tujuan dan manfaat
bermain, menjelas kan cara
permainan.
2 Inti : Mengajak anak bermain 15 menit Bermain bersama dengan
bersama dengan membuat balon antusias.
roket
3 Penutup 5 menit Mengungkapkan perasaan
Mengevaluasi, Menyimpulkan, Memperhatikan dan men
mengucapkan salam jawab salam.

G. SUSUNAN PELAKSANA TERAPI BERMAIN


Adapun susunan pelaksana terapi bermain ini adalah sebagai berikut :
1. Melakukan kontrak waktu dengan anak dan orang tua
2. Mengumpulkan anak pada ruangan bermain Indira Husada Melati II.
3. Menyiapkan alat yang diperlukan
4. Kegiatan dipimpin oleh seorang Leader dan dibantu oleh seorang fasilitator,
dan seorang observer
5. Mengobservasi kondisi pasien selama terapi bermain berlangsung

Tugas dari masing-masing pelaksana terapi bermain :


1. Leader
Tugas :
a. Membuka acara
b. Membaca peraturan permainan
c. Memimpin jalannya permainan
d. Memberi semangat kepada peserta
e. Menciptakan suasana meriah
f. Mengambil keputusan
g. Memberi penghargaan kepada peserta dengan apa yang telah dicapai
2. Fasilitator
Tugas :
a. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung
b. Mendampingi anak selama bermain
c. Memberi semangat dan motivasi

H. SUSUNAN PELAKSANA TERAPI BERMAIN


1. Leader :
2. Fasilitator :

Pasien :
1. An.
2. An.
3. An.
4. An.
5. An.

I. Setting

Ruang bermain Anak

Keterangan :
: Leader
: Peserta

: Fasilitator

a. Hari/tanggal :-
b. Waktu : 09.00 – 09.30 WIB (30 menit)
c. Tempat : Ruang Anak

J. KRITERIA EVALUASI
a. Anak bersedia mengikuti terapi bermain
b. Anak mengikuti kegiatan sampai selesai.
c. Anak dapat mengikuti dan melakukan apa yang diharapkan dari leader
d. Kebutuhan bermain anak terpenuhi
e. Anak bersosialisasi dengan temannya
f. Anak mengikuti instruksi yang diberikan
g. Anak berperan aktif permainan sampai selesai
h. Anak dapat berinteraksi dengan anak-anak lain yang dirawat
i. Anak merasa senang mengikuti terapi bermain
j. Anak bisa melakukan permainan dengan mandiri
k. Anak dapat menyelesaikan
DAFTAR PUSTAKA

Wong, L.D & Whaleys. 2004. Pedoman Klinis Asuhan Keperawatan Anak. Alih
bahasa Monica Ester, EGC : Jakarta.

Play Activities For Hospitalized Children. Mosby Year Book : St. Louis.

Anda mungkin juga menyukai