Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL TERAPI BERMAIN BOWLING

DI RUANG ANNUR RSU ASSALAM GEMOLONG

Disusun Oleh :

1. AGUNG NUR JIHAD (J210160044)


2. FUAD ADIB T R (J210160045)
3. NUR ELIYUN (J210160046)
4. BALQIS MAHARANI (J210160048)
5. EKA AGUSTIN (J210160049)

PROGRAM S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
A. Latar Belakang
Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang menimbulkan traumatik , khususnya
pada anak yaitu ketakutan dan stress hospitalisasi. Stress ini disebabkan oleh berbagai
faktor diantaranya perpisahan dengan orang tua, kehilangan kontrol dan akibat tindakan
invasif yaitu nyeri. Akibatnya akan menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makan,
menangis, teriak dan menolak tindakan keperawatan yang diberikan.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk meminimalkan pengaruh hospitalisasi pada anak
yaitu dengan melakukan kegiatan bermain.Bermain adalah kegiatan yang dilakukan secara
sukarela untuk memperoleh kepuasan. Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang
menyenangkan bagi anak, meskipun hal tersebut tidak menghasilkan komoditas tertentu.
Tujuan dari terapi bermain yaitu merangsang perkembangan anak sensorik, intelektual,
sosial, kreatifitas, kesadaran diri dan bermain secara optimal. Dalam kondisi sakit atau
anak dirawat di rumah sakit, aktifitas bermain ini tetap perlu dilaksanakan disesuaikan
dengan kondisi anak. Contoh terapi bermain untuk anak toodler adalah bermain bowling
bola.
Bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara optimal. Anak
bebas mengekspresikan perasaan takut, cemas, gembira, atau perasaan lainnya sehingga hal
tersebut memberikan kebebasan bermain untuk anak sehingga orang tua dapat mengetahui
suasana hati si anak. Oleh karena itu dalam memilih alat bermain hendaknya disesuaikan
dengan jenis kelamin dan usia anak.
Ketika masa anak sudah memasuki masa toodler anak selalu membutuhkan kesenangan
pada dirinya dan anak membutuhkan suatu permainan. Aktivitas bermain merupakan salah
satu stimulus bagi perkembangan anak. Sekarang banyak dijual macam-macam alat
permainan., jika orang tua tidak selektif kurang memahami fungsinya maka permainan
yang dibelinya tidak akan berfungsi efektif. Alat permainan hendaknya disesuaikan dengan
jenis kelamin dan usia anak, sehingga dapat merangsang perkembangan anak dengan
optimal. Dalam kondisi sakit pun aktivitas bermain tetap perlu dilaksanakan namun harus
disesuaikan dengan kondisi anak. Ruangan yang digunakan adalah ruang annur Rumah
Sakit Umum Daerah Gemolong di tempat anak tersebut di rawat. Dimana di ruang tersebut
terdapat alat-alat bermain yang disesuaikan dengan usia anak.
B. Karakteristik Peserta
1. Peserta anak-anak preschool (3-5 tahun) yang di rawat di Ruang ANNUR

2. Jumlah peserta 2-3 orang

3. Anak yang kooperatif

C. Tujuan
Untuk melatih ketrampilan kognitif dan afektif, anak bebas mengekspresikan
perasaanya, orang tua dapat mengetahui situasi hati anak, memahami kemampuan diri,
kelemahan dan tingkah laku terhadap orang lain, merupakan alat komunikasi terutama bagi
anak yang belum dapat mengatakan secara verbal.
D. Media
1. Botol yang sudah dihias
2. Bola
E. Metode Permainan
Cara bermain :
a. Tata botol yang sudah dihias
b. Beri tanda pada area bermain
c. Minta anak untuk berdiri dibelakang garis yang sudah disediakan
d. Anak mengambil bola dan menggulingkannya ke botol hingga botol tersebut jatuh.
e. Jika ada anak yang dapat menjatuhkan semua botol dan dia berhasil dalam permainan
ini.
1. Teknik permainan bola bowling ini adalah :
Menggelindingkan
Gerakan ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan lengan dan tangan serta
memerlukan beberapa unsur gerak, misalnya ayunan lengan dengan gerakan jari-jari yang
harus melepaskan benda yang yang di pegang pada saat yang tepat. Keotomatisan gerakan
melenggelindingkan akan terbentuk pada anak sehingga dapat meningkatkan koordinasi
gerak yang baik dengan gerakan bahu, togok dan kaki.

2. Evaluasi dalam pelaksanaan bola bowling


Dalam terapi bermain yang dilakukan diharapkan anak lebih kooperatif dan tingkat
kognitifnya lebih berkembang.

F. Setting Tempat
1. Hari/Tanggal :
2. Waktu :
3. Tempat : Ruang Annur RSU Assalam Gemolong

Ruang Bermain

Keterangan :

: Fasilitator/observer : Peserta

: Leader : Orang Tua Peserta


G. Rencana Kegiatan

No. Kegiatan Waktu Subyek Terapi


1. Persiapan:
a. Menyiapkan pasien.
5 menit Menjawab salam
b. Menyiapkan alat-alat.
c. Menyiapkan keluarga
Pembukaan acara oleh leader Memperhatikan

1. Membuka kegiatan dengan


mengucapkan salam

2. Memperkenalkan diri

3. Kontrak waktu
4. Menjelaskan tujuan dari terapi
bermain

2. Proses: Memperhatikan
5 menit
1. Menjelaskan cara terapi
bermain bowling pada anak
Mempratikkan
2. Mendemonstrasikan cara
pelaksanaan terapi bermain
bowling bola pada anak

Memulai permainan bola bowling


3. Penutup 5 menit Bertanya
- Mengevaluasi
Menjawab salam
- Mengucapkan salam
H. Susunan Pelaksana
1. Leader : Agung Nur Jihad
Tugas : a. Membuka acara
b. Menjelaskan tentang peraturan bermain
c. Memimpin jalannya permainan
d. Memberi semangat kepada anak
e. Menciptakan suasana menjadi meriah
f. Mengambil keputusan

2. Fasilitator : - Eka agustin


- Balqis Maharani
- Nur Eliyun
Tugas : a. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung.
b. Mendampingi anak selama bermain
c. Memberikan semangat dan motivasi
d. Mengamati dan mengevaluasi permainan
e. Mengamati tingkah laku anak

3. Observer : Fuad Adib Tri Rakhmawan


Tugas : a. Mengobservasi jalannya terapi bermain
b. Mengobservasi perilaku semua anggota kelompok terapi bermain
c. Menyampaikan hasil terapi bermain.
d. Memberikan penilaian terhadap terapi bermain
DAFTAR PUSTAKA

Erlita, dr. (2006). Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak. Terdapat pada : http://info.
balitacerdas.com. Diakses pada tanggal 04 Mei 2015

Foster and Humsberger, 2005, Family Centered Nursing Care of Children. WB sauders
Company, Philadelpia USA

Markum, dkk.2010.Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, EGC : Jakarta

Soetjiningsih, 2005,Tumbuh Kembang Anak, EGC : Jakarta

Wong, Donna. 2008. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik Edisi 4. EGC : Jakarta
www.Pediatrik.com Selasa 04 Mei 2015. Jam 15.25

Anda mungkin juga menyukai