Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK

“Five Finger Puppets”

DI RUANG AROFAH

RS PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

OLEH :

SULIS PRATIWI (J210170114)

FAUZIAH DIAH EKOWATI (J210170119)

SAVIRA ADE LISTIYANI (J210170120)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019
PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK “Five Finger Puppets”

DI RUANG AROFAH

A. LATAR BELAKANG
Masuk dan dirawat di rumah sakit merupakan peristiwa yang sering
menimbulkan pengalaman traumatik khususnya pada pasien anak. Pada saat
dirawat dirumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat
tidak menyenangkan seperti marah, takut, cemas dan sedih. Perasaan
tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak karena
menghadapi beberapa stressor yang ada dilingkungan rumah sakit.
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak
secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit,
aktivitas bermain yang sering dilakukan anak dirumah hendaknya tetap
dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Untuk itu,
dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress
yang dialaminya karena dengan melakukan permainan anak akan dapat
mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi
melalui kesenangannya melakukan permainan. Tujuan bermain di rumah
sakit pada prinsipnya adalah agar dapat melanjutkan fase pertumbuhan dan
perkembangan secara optimal, mengembangkan kreativitas anak, dan data
beradaptasi lebih efektif terhadap stres (Wong, 2009).
Berdasarkan observasi kelompok, sebagian besar anak-anak yang
dirawat di ruang Arofah mengalami masalah cemas dan takut pada objek
dan tindakan keperawatan. Perasaan cemas dan takut berlebihan pada anak
terjadi karena beberapa alasan seperti ketakutan saat akan disuntik obat-
obatan dan takut dengan tenaga kesehatan yang bertugas. Perasaan cemas
dan takut tersebut menyebabkan anak-anak sering menangis dan terlihat
murung. Terdapat salah satu cara yang diperlukan untuk mengatasi cemas
dan takut pada anak di ruang Arofah yaitu dengan cara terapi bermain.

2
Sasaran terapi bermain ini adalah anak-anak yang dirawat di ruang Arofah
dengan umur 4 tahun sampai 10 tahun. Melihat situasi dan kondisi serta
masalah yang terdapat pada sebagian besar anak-anak yang dirawat di
ruang Arofah, maka kelompok kami tertarik untuk memberikan terapi
bermain pada anak-anak yang berjudul “Five finger puppets”.
Harapannya setelah diberikan terapi bermain, anak-anak mampu
mengurangi rasa cemas dan takut berlebihan pada dirinya sendiri dengan
terlihat tenang dan dapat menampilkan mimik wajah bahagia. Ruang
Anggrekadalah salah satu unit rawat inap yang terdapat di RS PKU
MUHAMMADIYAH KARANGANYAR yang khusus merawat anak-anak.
Manajemen dalam mengatasi takut dan cemas hanya sebatas saran dan
anjuran yang diberikan perawat kepada pasien. Oleh karena itu, kami ingin
memberikan alternatif lain dalam mengatasi cemas yaitu dengan
menggunakan permainan yang dapat membuat anak merasa senang dan
tidak takut. Salah satu terapi yang cocok untuk digunakan pada anak-anak
yaitu terapi bermain “Five finger puppets”. Terapi ini dapat merangsang
motorik halus dan motorik kasar anak, sehingga selama perawatan di
Rumah Sakit pertumbuhan anak tidak terhambat. Pemberian terapi bermain
ini dapat menunjang tumbuh kembang anak dengan baik.

B. KARAKTERISTIK PESERTA
Kegiatan bermain ini diikuti peserta dengan kriteria sebagai berikut:
1. Anak dengan usia 4 tahun sampai dengan 10 tahun
2. Suhu tubuh 36,5oC– 37,5oC

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Agar anak dapat mengembangkan aktivitasdan kreativitas, menjadi
lebih aktif melalui pengalaman bermain dan anak dapat beradaptasi
dengan lingkungan rumah sakit.
2. Tujuan khusus

3
a. Anak dapat berpartisipasi dalam kegiatan dengan peralatan medis.
b. Anak dapat menggunakan peralatan medis yang tidak
membahayakan dalam kegiatan terapi bermain.
c. Anak dapat menggunakan kegiatan terapi bermain sebagai
wahana untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi perasaan.

D. MEDIA
Media yang dibutuhkan pada terapi bermain ini adalah sebagai berikut :
1. Sarung tangan/handscoon
2. Gunting
3. Kassa
4. Spidol

E. METODE PERMAINAN
a. Isi masing-masing tempat jari pada sarung tangan dengan kapas.
b. Letakkan sarung tangan pada tangan non dominan anak.
c. Mintalah anak menggunakan tangan dominannya untuk menggambar
pada setiap jari sarung tangan.
d. Berdiskusi dengan anak tentang kegiatan di Rumah Sakit dengan
menunjukkan gambar perasaan

F. RENCANA PELAKSANAAN

NO KEGIATAN WAKTU KETERANGAN


1. Persiapan : 4 menit Menjawab salam dan
1. Membuka acara dengan salam memperhatikan
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan terapi
bermain
2. Proses : 8 menit Mengajak anak
1. Menjelaskan cara bermain “Five bermain bersama

4
finger puppets” sesuai dengan
a. Isi masing-masing tempat jari prosedur
pada sarung tangan dengan
kapas.
b. Letakkan sarung tangan pada
tangan non dominan anak.
c. Mintalah anak menggunakan
tangan dominannya untuk
menggambar pada setiap jari
sarung tangan.
d. Berdiskusi dengan anak
tentang kegiatan di Rumah
Sakit dengan menunjukkan
gambar perasaan
2. Mengajak anak bermain
3. Penutup : 3 menit Memperhatikan dan
1. Mengevaluasi menjawab salam
2. Mengucapkan salam

G. SUSUNAN PELAKSANAAN BERMAIN


1. Waktu pelaksanaan
Tempat : Ruang Arofah
Hari/tanggal : Jumat, 13 Desember 2019
Waktu :
2. Susunan Penatalaksanaan Bermain
a. Leader: Fauziah Diah Ekowati
Tugas :
1) Membuka acara
2) Menjelaskan tentang peraturan bemain
3) Memimpin jalannya permainan
4) Memberi semangat kepada anak

5
5) Menciptakan suasana menjadi meriah
6) Mengobservasi jalannya terapi bermain
7) Mengobservasi perilaku semua anggota kelompok terapi
bermain
b. Fasilitator : Savira Ade Listiyani
Tugas :
1) Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung
2) Mendampingi anak selama bermain
3) Memberikan semangat dan motivasi
4) Mengamati dan mengevaluasi permainan
5) Mengamati tingkah laku anak
c. Observer : Sulis Pratiwi
Tugas :
1) Mengobservasi jalannya terapi bermain
2) Mengobservasi perilaku semua anggota kelompok terapi
bermain
3) Menyampaikan hasil terapi bermain
4) Memberikan penilaian terhadap terapi bermain.

d. Setting tempat

6
: Leader

: Fasilitator

: Observer

: Peserta

H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan 10 menit
sebelum acara
b. Anak hadir di ruangan minimal 5 menit sebelum acara
c. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di ruang Arofah
2. Evaluasi Proses
a. Peserta bersedia hadir mengikuti terapi bermain
b. Peserta mengikuti kegitan sampai selesai
c. Peserta antusias dan berperan aktif untuk mengikuti terapi
bermain
d. Kebutuhan bermain peserta terpenuhi
3. Kriteria Hasil
a. Anak terlihat senang dan gembira
b. Anak mengikuti kegiatan terapi bermain dengan baik

7
DAFTAR PUSTAKA

Wong, donna l. (2009). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC

Irdawati. (2019). Buku Modul Pembelajaran Praktik Laboraturium


Keperawatan Anak. Surakarta: UMS.

Hart, R., Mather, P. L., Slack, J. F., Powell, M. A. (2010). Therapeutic play
activities for hospitalized children. USA: Mosby Year Book.

Anda mungkin juga menyukai