Anda di halaman 1dari 5

CONTOH PROPOSAL TERAPI BERMAIN

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ULAR TANGGA


DI RUANG BERMAIN ANAK RSUP SANGGLAH DENPASAR

Pokok Pembahasan : Terapi Bermain Pada Anak Usia Prasekolah.


Sub Pokok Pembahasan : Bermain Ular Tangga.
Tanggal/ Jam : 30 April 2012.
Tempat : Ruang Bermain Anak RSUP Sangglah Denpasar.
Sasaran : Anak Usia Prasekolah ( Usia 3-5 tahun).
Waktu : 70 menit.
Deskripsi waktu
Persiapan : 10 menit.
Perkenalan : 5 menit.
Permainan : 30 menit.
Menyimak : 5 menit.
Tanya jawab : 10 menit.
Terminasi : 10 menit

I. LATAR BELAKANG
Bermain merupakan kebutuhan dasar anak. Bermain merupakan kegiatan gerak dari anak
baik pasif maupun aktif untuk menyalurkan kreasinya dan menghilangkan konflik dari dalam diri
anak yang disardari atau pun yang tidak disadari. Selain sebagai cara penghilang konflik bagi
anak, bermain juga merupakan terapi dalam proses keperawatan. Melalui proses bermain, tanpa
disadari semua aspek perkembangan anak bisa tumbuh dengan optimal sehingga bisa menjadi
anak yang cerdas.
Aspek perkembangan anak dapat ditimbulkan secara optimal dan maksimal melalui
proses kegiatan bermain. Mengajak bermain di usia dini/prasekolah dapat membantu
perkembangan mental dan kecerdasan anak. Dalam sub pokok bahasan yang kita angkat pada
terapi bermain ini adalah bermain ular tangga dengan sasaran anak usia prasekolah, dimana
dengan bermain ular tangga dapat melatih kreatifitas dan kesabaran anak.

II. TUJUAN
A. Tujuan umum
Setelah dilakukan pemainan, diharapkan pada anak dapat mengembangkan kreativitas
dan kesabaran melalui pengalaman, dapat beradaptasi efektif terhadap stress karena penyakit dan
di rawat di rumah sakit. Serta dapat meningkatkan optimis pada dirinya untuk sembuh agar
pengobatan dapat berjalan dengan baik.
B. Tujuan khusus
Setelah bermain anak diharapkan:
1. Bisa berinteraksi dengan sesama pasien dan dengan perawat.
2. Dapat mengembangkan sosial , motorik halus, bahasa, dan motorik kasar.
3. Dapat beradaptasi dengan stress dalam diri.
4. Kooperatif terhadap perawatan dan pengobatan.

III. METODE
Metode terapi bermain yang digunakan adalah individu di dalam kelompok, dimana
sejumlah anak prasekolah dikumpulkan dalam satu permainan ular tangga terdiri dari 2-3 orang.
Namun di dalam permainan ini seorang anak diharapkan bermain secara individu dalam bentuk
perlombaan. Tujuannya: seorang anak dapat berperan individu dalam sebuah permainan dan
beradaptasi dengan sterss yang dialami dan lingkungan. Selain itu diharapkan pada anak dapat
mengasah daya kreatifitas kesabaran antara sesama melalui permainan ular tangga.
IV. MEDIA DAN ALAT
1. Meja
2. Kursi
3. Permainan ular tangga

V. KEGIATAN PERMAINAN
N Kegiatan Respon Anak Waktu
o
1J Persiapan Ruangan, alat, anak dan keluarga 10 menit
Menyiapkan ruangan. siap
Menyiapkan alat-alat.
Menyiapkan anak dan keluarga
2 Pembukaan :

Membuka proses terapi bermain Menjawab salam, 5 menit
dengan mengucapkan salam, Memperkenalkan diri
memperkenalkan diri.

Isi : Anak Memperhatikan dengan

3 Menjelaskan pada anak dan seksama


Bermain bersama dengan antusias
keluarga tentang tujuan dan 5 menit
mengungkapkan perasaannya dan
manfaat bermain, menjelaskan tanya jawab
cara permainan. 30 menit
Mengajak anak bermain.
(bermain ular tangga) 10 menit
Mengevaluasi respon anak dan
keluarga.
3 Penutup Memperhatikan dan menawab10 menit
Menyimpulkan, mengucapkan salam
salam

VI. PENGORGANISASIAN
1. Leader : Wawan Sanjaya
Bertanggung jawab terhadap terlaksananya terapi bermain, yaitu membuka dan menutup
kegiatan ini.

2. Co Leader : Hengki Saputra


Menjelaskan pelaksanaan dan mendemonstrasikan aturan dan cara bermain dalam terapi
bermain.

3. Fasilitator : Yoga, Windu, Suamba


Mempersiapkan alat dan tempat permainan serta mendampingi setiap peserta dalam terapi
bermain.
4. Observer : Ngakan
Memfasilitasi pelaksanaan terapi bermain; mengobservasi, mengamati, dan mencatat jalannya
terapi bermain.

VII. SETING TEMPAT


Terapi bermain ini di lakukan di ruang terapi bermain dengan setting tempat sebagai
berikut:
VIII. Evaluasi
Anak telah belajar memecahkan masalah melalui eksplorasi alat mainannya
Anak dapat mengembangkan hubungan social, komunikasi dan belajar untuk sabar dan saling
menghargai.
Anak mampu mengatur dalam tingkah lakunya, misalkan jika anak A mendapat giliran, maka
anak B memberikan kesempatan dalam melempar dadu.
Anak dapat mmpelajari nilai benar dan salah dari lingkungannya terutama dari orang tua dan
guru
Anak merasa terlepas dari ketegangan dan stress selama hospitalisasi, anak dapat mengalihkan
rasa sakitnya pada permainannya(distruksi dan relaksasi)
Anak dapat berintraksi dengan anak lain dan perawat

1. Struktur
Evaluasi Dari Persiapan ,Tempat, Kontrak Waktu Sudah Dilakukan
a. Dimulai dari leader, co leader, observer, dan fasilitator
b. Fasilitator memberikan permainan ular tangga
c. Terapi bermain dilakukan di ruang bermain anak(RSUP Sanglah)
d. Minta anak untuk bermain ular tangga bersama
e. Berikan waktu 30 menit untuk bermain ular tangga

2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat memimpin jalannya permainan, dilakukan dengan tertib dan teratur
b. Co. Leader dapat membantu tugas Leader dengan baik
c. Fasilitator dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalam permainan
d. 100 % anak dapat mengikuti permainan secara aktif dari awal sampai akhir

3. Evaluasi Hasil
a. 100 % anak merasa aman dan nyaman
b. 100 % mampu mengikuti kegiatan yang dilakukan
c. 63,3 % anak dapat menyatakan perasaan senang

Anda mungkin juga menyukai