Disusun Oleh :
Pembimbing Akademik :
Ns. Ria Setia Sari, S.Kep., M.Kep
TANGERANG – BANTEN
TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN TERAPI BERMAIN
PUZZLE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK SEBAGAI
DAMPAK HOSPITALISASI
A. Latar Belakang
Seorang anak yang sakit mengharuskan anak untuk dirawat di RS
akan membuat anak dan orang tua hanya dihadaplam pada masalah
kesehatan fisik anak saja tetapi juga psikologis karena baik anak maupun
orang tua juga harus beradaptasi dengan lingkungan yang asing (Agustina
& Puspita, 2010). Hospitalisasi dapat menimbulkan reaksi pada anak yang
dapat berdampak pada perawatan anak dirumah sakit, yaitu reaksi dalam
bentuk kecemasan ringan sampai dengan berat yang akan mempengaruhi
proses penyembuhan anak selama perawatan di rumah sakit (Marni, dkk.
2018).
Kecemasan yang terjadi pada anak tidak dapat dibiarkan, hal tersebut
dapat berdampak buruk pada proses pemulihan kesehatan anak.
Penatalaksaan untuk mengurangi kecemasan pada anak yang menjalani
perawatan di rumah sakait sangat diperlukan, dengan cara memberi
kesempatan pada anak untuk bermain, melibatkan orangtua, memberikan
informasi, dan mendorong partisipasi orangtua. (Kurdaningsih, 2016).
Bermain merupakan kebutuhan yang muncul secara alamiah dalam
diri pada setiap individu. Permainan merupakan suatu aktivitas yang
bertujuan memperoleh keterampilan tertentu dengan cara membahagiakan
seseorang. (Mujib, Rahmawati, 2015).
Bermain pada anak dapat memperoleh pembatasan dan memahami
kehidupan karena dalam bermain anak merasakan kesenangan, bermain
juga merupakan kegiatan yang membiarkan kesenangan kepada individu.
(Saripudin dan Faujiah, 2018).
Bermain merupakan bahasa dan keinginan dalam mengungkapkan
konflik dari anak yang tidak disadarinya serta dialami dengan kesenangan
yang diekspresikan melalui bio-psiko-sosio yang berhubungan dengan
lingkungan tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi bermain selama 45 menit dapat menurunkan
tingkat kecemasan pada anak usia 4-12 tahun
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan terapi bermain selama 30 menit anak mampu :
a. Dapat bersosialisasi dengan perawat
b. Menunjukan ekspresi non verbal seperti tersenyum, tertawa, dan
saling bercanda.
D. Kegiatan
1. Pengorganisasian
a. Leader : Dulfitri
b. Co leader : Rima Septiani
c. Moderator : Rani Septia
d. Fasilitator : Dulfitri
Erna Sulandari
Rani Septia
e. Observer : Erna Sulandari
Rani Septia
Dokumentasi : Rima Septiani
2. Setting tempat
Keterangan :
: Leader : Anak
: Co leader : Orangtua
: Fasilitator : Moderator
: Observer
3. Kegiatan Bermain
3. 5 menit Penutup :
1. Pempimpin permaian Mengakhiri
menghentikan bermain
permainan puzzle
2. Menanyakan perasaan Mengungkapkan
anak perasaan
3. Memberikan hadiah
pada anak uang cepat Senang
dalam menyusun
puzzle
4. Membagikan hadiah Senang
pada semua anak yang
bermain
5. Mengevaluasi Mengungkapkan
permainan perasaan
E. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Yang diharapkan :
2. Evaluasi Proses
Yang diharapkan :
TERAPI BERMAIN
PUZZLE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK SEBAGAI
DAMPAK HOSPITALISASI
No Responden :
Inisial :
YA TIDAK
JUMLAH TOTAL
Tangerang, 2020
Observer
( )
LEMBAR OBSERVASI KECEMASAN ANAK DI RUANG ANYELIR
ATAS RSUD KABUPATEN TANGERANG
No Responden :
Inisial :
YA TIDAK
JUMLAH TOTAL
Tangerang, 2020
Observer
( )