Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PERAWATAN BAYI HIPERBILIRUBINEMIA


YANG TERPASANG FOTOTERAPI

No. SOP Perawatan Hiperbilirubinemia Yang Terpasang Fototerapi


1. Persiapan:
a. Siapkan pemberian minum ASI/PASI
b. Pemeriksaan fisik
c. Alat tenun dan pakaian bayi
d. Alat memandikan
e. Tempat sampah
f. Penutup mata dan testis (bahan tak tembus cahaya)
Perisapan Pasien:
a. Pastikan pasien memerlukan pemenuhan kebutuhan dasar manusia (minum,
aktivitas, tidur, terhindar infeksi, personal hygine, keseimbangan suhu)
b. Amati seluruh tubuh pasien (warna kulit, mata, aktivitas, kotoran atau bau)
c. Atur posisi sesuai prosedur yang akan dilakukan
Persiapan Lingkungan:
a. Amati instalasi yang berhubungan dengan listrik
b. Tidak menempatkan bayi dekat pintu atau jendela yang terbuka
c. Amati lampu fototerapi, lama pemakaian dan keutuhannya
2. Tujuan :
a. Mengurangi/menurunkan kadar bilirubin yang pathogen
b. Mencegah penumpukan bilirubin indirect dalam otak (mencegah Kern Ikterus)
3. Prosedur Pelaksanaan:
a. Perawat mencuci tangan, alat-alat didekatkan
b. Keluarga diberitahu, lampu foto terapi dimatikan.
c. Lepaskan pelindung mata, amati kotoran dan warna sklera dan bersihkan dengan
kapas mata. Catat bila ada hal-hal yang tidak wajar.
d. Pastikan bayi apakah badannya kotor, bau urin, atau buang air besar
e. Bersihkan bayi dengan mandi lap didalam inkubator kemudian keringkan dengan
handuk
f. Mengganti pakaian/alat tenun/popok basah sesudah dimandikan
g. Observasi TTV, amati seluruh tubuh bayi terutama wana kuning
h. Lanjutkan pemberian tindakan lainnya, bila harus mendapat antibiotik melalui infus,
berikan terapi sesuai program (5 benar). Chek kembali TTV. Dokumentasikan
pemberian terapi
i. Berikan pemenuhan kebutuhan cairan melalui minum sesuai jadwal dan kebutuhan
bayi. Bila diperkirakan ada kehilangan cairan karena peningkatan suhu, berikan
cairan ekstra (10-15ml/kgBB)
j. Posisikan kembali bayi untuk melanjutkan pemberian sinar fototerapi
k. Pakaian bayi dilepas dalam box/inkubator
l. Menutup mata dan testis dengan bahan tidak tembus cahaya
m. Tidurkan bayi terlentang atau tengkurap
n. Atur jarak bayi 45-50 cm dari lampu
o. Atur posisi bayi dalam 3 posisi (mika-tengkurap-miki-terlentang) setiap 3-8 jam
p. Atur suhu HR, RR setiap 2 jam
q. Matikan fototerapi bila memberikan minum, penutup mata dibuka, observasi mata
(kotoran), ijinkan ibu kontak dengan bayi
r. Catat intake dan output
s. Pantau keseimbangan cairan dan elektrolit (timbang BB 2x sehari) dan efek
samping fototerapi
t. Alat-alat rapihkan dan bersihkan
u. Periksa kadar bilirubin setiap 12-24 jam
4. Sikap:
a. Salam terapeutik
b. Mempertahankan privasi pasien
c. Menginstruksikan pasien dan keluarga
d. Memperhatikan keamanan dan keselamatan pasien

Anda mungkin juga menyukai