Anda di halaman 1dari 9

Standar Operasional Prosedur (SOP)

Memandikan Bayi

AKPER RS EFARINA No. Dokumentasi No. Revisi Halaman


PURWAKARTA
Tanggal Terbit Diterapkan Direktur
Prosedur Tetap
Pelayanan
Keperawatan
Ns. Wirdan Fauzi Rahman, S.Kep.,M.Kep
Pengertian Membersihkan tubuh bayi dengan menggunakan sabun dan air hangat
1. membersihkan seluruh tubuh bayi
Tujuan 2. menjaga bayi selalu nyaman, sehat, dan segar
Prosedur : Peralatan
1. Pakaian bayi lengkap
2. Kapas mata
3. Kapas cebok
4. Sarung tangan
5. Ember/Bak tempat mandi bayi
6. Air hangat
7. Sabun bayi
8. Sisir bayi
9. Handuk dan washlap
10. Tempat tidur bayi yang bersih dan nyaman
11. Masker, celemek

Prosedur Pelaksanaan
1. Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir
2. Pakai masker dan celemek
3. Periksa kembali temperature air dengan suhu (hangat-hangat
kuku)
4. Posisikan bayi membujur, bersihkan mata bayi usap mata dari
kantus dalam ke luar dengan kapas mata dan pakaian bayi
dilepas
5. Bersihkan pantat bayi dari tinja sebelum dimandikan agar air
mandi tetap bersih
6. Bersihkan kelamin bayi dengan bersih
7. Bersihkan bayi dengan menggunakan sabun mulai dari leher,
dada, perut (tali pusat dibersihkan dengan menggunakan
sabun mulai dari ujung pangkal) dilanjutkan dengan kaki,
terakhir kepala dan lengan
8. Bersihkan sabun dengan air hangat mulai dari wajah, lengan,
dada, perut, paha dan kaki
9. Posisikan bayi telungkup, kemudian bersihkan leher
belakang, tengkuk, punggung dan pantat
10. Keringkan bayi dengan menggunakan handuk
11. Keringkan tali pusat dengan kassa steril
12. Setelah kering bungkus sesuai teknik dengan menggunakan
kassa kering streil tipis dan longgar
13. Meletakkan bayi ketempat semula untuk dirapikan dan
berikan minyak telon pada tubuh bayi secara merata
14. Kenakan pakaian bayi dengan lengkap (celana/popok tidak
menutupi tali pusat atau lipatan popok dibawah tali pusat)
15. Bersihkan alat dan lingkungan
16. Cuci tangan
17. Catat dan dokumentasikan respon bayi

Standar Operasional Prosedur (SOP)


Pemberian Nutrisi Melalui OGT

AKPER RS EFARINA No. Dokumentasi No. Revisi Halaman


PURWAKARTA
Tanggal Terbit Diterapkan Direktur
Prosedur Tetap
Pelayanan
Keperawatan
Ns. Wirdan Fauzi Rahman, S.Kep.,M.Kep
Pemberian nutrisi melalui Oral Gastric Tube (OGT) adalah memberikan
Pengertian
makanan kepada klien sesuai diet melalui selang OGT
Untuk memperbaiki atau mempertahankan status nutrisi klien dan untuk
Tujuan memberikan obat
Prosedur : Peralatan
1. Sarung tangan
2. Bak instrumen
3. Makanan cair yang hangat (ASI)
4. Spuit 20-60 cc
5. Tissue
6. Gelas yang berisikan air minum hangat
7. Bengkok

Prosedur Pelaksanaan
1. Mengecek program terapi medis
2. Memberikan salam dan menjelaskan tindakan yang dilakukan
3. Mencuci tangan
4. Menyiapkan alatdisamping tempat tidur pasien
5. Mengkaji adanya alergi makanan, bising usus, masalah-
masalah yang berkaitan dengan pemberian makanan melalui
OGT (muntah, diare, konstipasi, distensi abdomen)
6. Menyiapkan makanan dna obat jika ada yang diberikan sesuai
dengan terapi medic
7. Menjaga privasi klien
8. Membantu klien dalam mengatur posisi kepala bayi dalam
keadaan semi fowler atau ekstensi
9. Mengecek penempatan/kepatenan OGT
10. Menggunakan sarung tangan
11. Membuka spuityang telah terpasang, ketika akan membuka
spuit pada pangkal OGT klem terlebih dahulu dengan cara
menekuk pangkal selang, kemudian lepaskan spuit dari
pangkal selang OGT dan lepaskan klem.
12. Melakukan aspirasi dengan menggunakan spuit yang telah
terpasang untuk memastikan kadarresidu lambung
13. Selanjutnya ambil air minum hangat terlebih dahulu yang
sudah tersedia dalam gelas dengan menggunakan spuitdan
masukan ujung spuit dan ujung pangkal selang OGT
tinggikan 45 cm dari atas abdomen klien hingga air minum
masuk
14. Kemudian ambil mkanaan cair yang telah disediakan dalam
gelas dengan menggunakan spuit, lap ujung spuit dengan
menggunakan tissue dan masukan ujung spuit pada pangkal
selang OGT, tinggikan 45 cm dari atas abdomen klien hingga
makanan masuk
15. Terakhir beri air minum hangat kembali
16. Sendawakan bayi agar tidak terjadi gumoh
17. Posisikan kembali klien ke dalam posisi semula
18. Membereskan kembali alat yang telah digunakan
19. Membuka sarung tangan dan letakkan pada bengkok
20. Mencuci tangan
21. Mengevaluasi dan mencatat hasil dokumentasi

Standar Operasional Prosedur (SOP)


Perawatan Bayi Dalam Inkubator

AKPER RS EFARINA No. Dokumentasi No. Revisi Halaman


PURWAKARTA
Tanggal Terbit Diterapkan Direktur
Prosedur Tetap
Pelayanan
Keperawatan
Ns. Wirdan Fauzi Rahman, S.Kep.,M.Kep
Pengertian 1. Inkubator adalah suatualat untuk membantu terciptanya suatu
lingkungan yang optimal
2. Perawatan bayi dalam inkubator adalah perawatan bayi dalam suhu
lingkungan yang netral yaitu suatu keadaan dimana panas yang
dihasilkan dapat mempertahankan suhu tubuh bayi tetap
Terciptanya suhu lingkungan yang normal dimana panas yang dihasilkan
Tujuan dapat mempertahankan suhu tetap
Prosedur : Peralatan
1. Inkubator tertutup/terbuka
2. Termometer
3. Jam dengan jarum detik
4. Oksigen

Prosedur Pelaksanaan
1. Perawatan bayi dengan inkubator tertutup
2. Inkubator harus selalu tertutup hanya terbuka jika diperlukan
dalam keadaan darurat, misalnya apnea, jika inkubator dibuka
maka usahakan untuk mempertahankan suhu bayi tetap
hangat, oksigen harus di sediakan
3. perawatan dan pengobatan dilakukan melalui lobang
inkubator
4. Bayi di dalam inkubator harus dalam keadaan telanjang (tidak
memakai pakaian) untuk memudahkan observasi keadaan
umum misalnya : pernafasan dan warna tubuh
5. Pengaturan panas bagi bayi harus sesuai dengan berat badan
dan kondisi
6. Pengaturan oksigen dan kelembaban di dalam inkubator harus
di observasi
7. Inkubator harus dibersihkan didesinfeksi setiap 1 minggu 1
kali dengan membuka inkubator untuk sementara bayi
dipindahkan dahulu ke inkubator lain
8. Inkubator tidak ditempatkan dekat dengan jendela atau
dinding serta alat pendingin
9. Inkubator harus ditepatkan pada ruangan yang hangat kira-
kira dengan suhu 270C
10. Perawatan bayi dalam inkubator terbuka :
Inkubator ini harus dibuka jika hendak melakukan perawatan
(model kuno). Pada prinsipnya perawatan dalam inkubator
sama dengan tertutup, perbedaan hanya dalam melaksanakan
perawatan
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Perawatan Bayi Dalam Inkubator

AKPER RS EFARINA No. Dokumentasi No. Revisi Halaman


PURWAKARTA
Tanggal Terbit Diterapkan Direktur
Prosedur Tetap
Pelayanan
Keperawatan
Ns. Wirdan Fauzi Rahman, S.Kep.,M.Kep
Mempertahankan suhu tubuh normal (36,5 0C – 37,50C) pada bayi
Pengertian premature, BBLR dan bayi normal dalam keadaan hipotermi
Tujuan Bayi ditempatkan di lingkungan yang ideal
Prosedur : Peralatan
1. Inkubator

Prosedur Pelaksanaan
1. Sambungkan kabel inkubator dengan pusat listrik
2. Menyalakan inkubator dengan menekan tombol ON
3. Atur suhu dan kelembapan inkubator sesuai dengan
kebutuhan bayi
4. Siapkan inkubator minimal 5-15 menit sebelum digunakan
5. Letakkan bayi ke dalam inkubator
6. Catat hasil observasi pada buku yangtelah disediakan

Standar Operasional Prosedur (SOP)


Pemberian Fototerapi

AKPER RS EFARINA No. Dokumentasi No. Revisi Halaman


PURWAKARTA
Tanggal Terbit Diterapkan Direktur
Prosedur Tetap
Pelayanan
Keperawatan
Ns. Wirdan Fauzi Rahman, S.Kep.,M.Kep
Pemberian terapi sinar pada bayi bari lahir dengan pajanan sinar
Pengertian berintensitas tinggi dan berspektrum terlihat untuk mengurangi kadar
bilirubin indireks
Tujuan Mengurangi kadar bilirubin
Anak dengan kadar bilirubin indireks melebihi batas normal (normal 0.60 –
Indikasi 10.50 mg/dl)
Prosedur : Peralatan
1. Penutup mata
2. Penutup plastik
3. Lampu Fluorense
4. Box bayi
5. Alas box bayi

Prosedur Pelaksanaan
1. Persiapan Pasien
a. Pastikan identitas pasien
b. Kaji kondisi anak (adanya hambatan, riwayat perdarahan,
farktur)
c. Jaga privasi pasien
d. Jelaskan maksud dan tujuan pada anak/keluarga
e. Libatkan orang tua/pengasuh

2. Persiapan Perawat
a. Lakukan pengkajian : umur, prematuritas, baca catatan
keperawatan dan medis
b. Rumuskan diagnose terkait
c. Buat perenanaan tindakan (intervensi)
d. Kaji kebutuhan tenaga perawat, minta perawat lain
membantu jika perlu
e. Cuci tangan dan siapkan alat

3. Tahap Kerja
a. Berikan salam, perkenalkan nama dan tanggung jawab
perawat
b. Jelaskan prosedur, tujuan dan lamanya tindakan pada
keluarga
c. Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya
d. Berikan petunjuk alternatif komunikasi jika keluarga
merasa tidak nyaman dengan prosedur yang dilakukan
e. Jaga privasi pasien
f. Melakukan cuci tangan
g. Siapkan box dengan penutup plastik dibawahnya untuk
menghindari cedera apabila lampu pecah
h. Hangatkan ruangan box dengan menyalakan lampu
sekaligus suhu dibawah sinar lampu hingga suhu 28-300C
i. Nyalakan lampu dan pastikan semua lampu fluorense
menyala
j. Ganti tabung lampu yang sudah terbakar, pemakaian 2000
jam atau 3 bulan walaupun lampu masih bekerja
k. Pasang sprei putih/alas kasur pada pelbet, tempat tidur
bayi atau inkubator dan letakkan tirai putih di sekitarnya
untuk memantulkan kembali sinar ke bayi sebanyak
mungkin
l. Letakkan bayi dibawah sinarfototerapi
m. Cahaya di berikan pada jarak 35-50 cm di atas bayi
n. Jika berat bayi diatas 2 kg, letakkan bayi telanjang
o. Tutupi mata bayi setiap 3 jam
p. Pastikan bayi juga diberi makan/minum
q. Ukur suhu bayi, bila lebih dari 37,5 0C. hentikan
sementara
r. Cek kadar bilirubin setelah 12 jam
s. Hentikan bila selama 3 hari bilirubin tidak terukur
t. Rapikan alat
u. Cuci tangan

4. Evaluasi
a. Evaluasi respon klien
b. Berikan reinforcement positif
c. Lakukan kontak untuk tindakan selanjutnya
d. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
e. Catat dan dokumentasikan

Anda mungkin juga menyukai