Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK

CAN DO HANDS
DI RUANG PICU RSPAL DR.RAMELAN SURABAYA

Disusun oleh:
Alief Nurdiana P27820823003
Arief Kurniawan P27820823041
Khafidul Nilla P27820823024
Rahayu Shofia P27820823031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA TAHUN
AKADEMIK 2023-2024
BAB I
A. LATAR BELAKANG
Anak sakit yang dirawat di Rumah Sakit umumnya mengalami krisis oleh karena
seorang anak akan mengalami stress akibat terjadi perubahan lingkungan serta anak
mengalami keterbatasan untuk mengatasi stress. Krisis ini dipengaruhi oleh berbagai hal
yaitu usia perkembangan anak, pengalaman masa lalu tentang penyakit, perpisahan atau
perawatan di rumah sakit, support system serta keseriusan penyakit dan ancaman
perawatan.
Stress yang dialami seorang anak saat dirawat di Rumah Sakit perlu mendapatkan
perhatian dan pemecahannya agar saat di rawat seorang anak mengetahui dan kooperatif
dalam menghadapi permasalahan yang terjadi saat di rawat. Salah satu cara untuk
menghadapi permasalahan terutama mengurangi rasa perlukaan dan rasa sakit akibat
tindakan invasif yang harus dilakukannya adalah bermain.
Aktifitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara
optimal. Bermain merupakan cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dari
dirinya. Bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti
halnya makanan, perawatan, cinta kasih, dan lain sebagainya. Anak memerlukan berbagai
variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosinya.
Bermain dapat mengungkapkan bahasa dan keinginan dalam mengungkapkan
konflik dari anak yang tidak disasarinya serta dialami dengan kesenangan yang
diekspresikan melalui psikososio yang berhubungan dengan lingkungan tanpa
memperhitungkan hasil akhirnya.
Can Do Hands merupakan suatu bentuk terapi bermain dimana anak bisa
menggambarkan kelima jarinya kemudian menuliskan kata di setiap jari sesuai
keinginannya. Setelah itu menggambarkan leher, kaki, dan kepala untuk membentuk
gambar burung. Tujuan dari terapi yang dilakukan di Rumah Sakit adalah memberi
kesenangan dan kepuasan anak, sebagai hubungan interpersonal yang dinamis antara anak
dengan terapis dalam prosedur terapi bermain yang menyediakan materi permainan yang
dipilih dan memfasilitasi perkembangan suatu hubungan yang aman bagi anak untuk
sepenuhnya mengekspresikan dan eksplorasi dirinya (perasaan, pikiran, pengalaman, dan
perilakunya melalui media bermain.
Ruang Kenanga RSST Klaten merupakan bangsal perawatan anak, dimana pasien
yang dirawat merupakan pasien pada usia anak yang masih dalam masa pertumnbuhan
dan perkembangan. Sebagian besar anak yang dirawat mengalami tingkat kecemasan
yang tinggi akibat tindakan medis yang dilakukan dan lingkungan baru yang belum
dikenal, sehingga anak menangis atau menolak terhadap tindakan medis. Dalam kondisi
seperti ini anak membutuhkan suatu hiburan dalam bentuk permainan dimana anak bisa
menggambarkan setiap jarinya dan memberikan nama sesuai keinginan setelah itu
menggambarkan leher, kaki, dan kepala untuk membentuk gambar burung (Can Do
Hands) yang bermanfaat bagi anak selama hospitalisasi di Rumah Sakit.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengurangi kecemasan pada anak selama hospitalisasi.
2. Tujuan Khusus
1. Memfasilitasi anak untuk mengekspresikan perasaannya.
2. Meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan anak.
3. Menciptakan atau meningkatkan hubungan yang sehat.
4. Meningkatkan kreatifitas bermain.
5. Meningkatkan perilaku yang baik
C. MANFAAT
Menurut Psikolog Gracia, manfaat dari terapi bermain sama seperti psikoterapi
lainnya, yaitu membantu pengembangan psikologis anak sesuai target perilaku atau
tujuan terapi yang disasar.
BAB II

2.1 Rencana Terapi bermain pada anak


2.1.1 Topik
Menerapkan terapi bermain dengan anak yang di rawat di ruang picu dengan
bermain aktif dan pasif.
1. Bermain aktif
Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak sendiri.
2. Bermain pasif
Energi yang dikeluarkan sedikit,anak tidak perlu melakukan aktivitas (hanya
melihat)
2.1.2 Waktu
Permainan ini dilakukan pada tgl 26 Oktober 2023 pada jam perawatan
Dengan perawat sebagai fasilitator dengan lama waktunya 30 menit.
2.1.3 Tempat Pelaksanaan
Terapi dilakukan di ruang PICU RSPAL Dr. Ramelan Surabaya
2.1.4 Sasaran
Permainan ini dilakukan pada anak usia (5-10 tahun) yang di rawat di ruang
picu RSPAL Dr, Ramelan Surabaya.
2.1.5 Rencana/Proses Kegiatan
No Kegiatan Waktu Respon
1 Persiapan:
- Menyiapkan ruangan 5 menit
- Menyiapkan Alat
- Menyiapkan anak dengan
keluarga
2 Proses:
- Membuka proses terapi bermain 5 menit Menjawab salam
dengan mengucap salam, do’a, Memperkenalkan diri
memperkenalkan diri, Kontrak
waktu 5 menit Memperkenalkan
- Menjelaskan kepada anak dan
keluarga tentang tujuan dan
manfaat bermain 10 menit
- Menjelaskan cara bermain 20 menit Anak mau bermain
- Memberi kesempatan untuk 5 menit dengan antusias
bertanya/klarifikasi bersama teman-
3 - Mengajak anak bermain 5menit temanny
- Mengevaluasi respon anak dan
keluarga (perasaan) Memperhatikan
- Menyimpulkan Menjawab salam
(reward/reinforcement positif)
- do’a
Penutup:
- Menyimpulkan
- Mengucapkan
salam

2.1.6 Jenis Bermain


1. Bermain aktif
Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak sendiri.
2. Bermain pasif
Energi yang dikeluarkan sedikit,anak tidak perlu melakukan aktivitas
(hanya melihat)

2.1.7 Karakteristik Peserta


Kegiatan Bermain ini diikuti peserta dengan kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria Inklusi:
a. Anak usia 5-10 tahun
b. Anak tidak mengalami peningkatan suhu tubuh
c. Tidak terpasang alat-alat invasif (NGT, Kateter)
d. Tidak Bedrest
e. Tidak Infeksi

2. Kriteria Eksklusi:
a. Suhu tubuh meningkat (> 380C)
b. Terpasang alat-alat invasif
c. Bedrest
d. Infeksi

2.1.8 Metode
Metode yang dilakukan adalah demonstrasi secara langsung yang
dilakukan oleh anak sesuai dengan instruksi yang diberikan.
Langkah – langkah :
1. Membagikan kertas pada setiap anak 1 lembar dan memastikan tangan
anak kering.
2. Memberikan instruksi kepada anak untuk mencontoh jarinya di kertas.
3. Mendiskusikan kepada anak-anak tentang apa yang bisa dilakukan
terhadap gambar tangan tersebut.
4. Mewarnai gambar pada kertas pada bagian yg di tunjuk, dan menyebutkan
deskripsi bagian pada gambar yang di tunjuk.

2.1.9 Alat-alat Yang Digunakan


1. Kertas bergambar
2. Pensil warna
2.1.10 Pengorganisasian dan pengolahan tugas
1. Melakukan kontrak dengan anak dan orang tua
2. Mengunpulkan anak pada ruangan terapi bermain
3. Menyiapkan alat yang diperlukan
4. Kegiatan dipimpin oleh Leader dibantu dengan fasilitator dan observer
5. Mengobservasi kondisi pasien selama terapi bermain berlangsung
 Leader: Alief Nurdiana
Tugas:
1. Membuka Acara
2. Membaca peraturan bermain
3. Memimpin Jalannya permainan
4. Memberi semangat kepada peserta
5. Menciptakan suasana menjadi meriah
6. Mengambil Keputusan
7. Memberikan Reward
 Fasilitator: Arief Kurniawan
Tugas:
1. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung
2. Mendampingi anak selama bermainan
3. Memberikan semangat dan motivasi
 Observer: Khafidul Nilla dan Rahayu Shofia
Tugas:
2. Mengamati dan mengevaluasi permainan
3. Mengamati tingkah laku anak
4. Memberikan kritik dan saran.
2.2 Denah Tempat dan Keterangan

MEJA

Keterangan:

: Peserta

: Fasilitator

: Observer

: Leader

a. Hari/ Tanggal : Jumat, 13 mei 2011


b. Waktu : 10.00 WIB
c. Tempat : Ruang Terapi Bermain Anak
2.3 Evaluasi
1. Anak bersedia mengikuti terapi bermain
2. Anak mengikuti kegiatan sampai selesai
3. Anak dapat mengikuti dan melakukan apa yang diharapkan dari leader
4. Kebutuhan anak terpenuhi
5. Anak bersosialisasi dengan temannya
6. Anak mengikuti instruksi yang diberikan
7. Anak berperan aktif dalam permainan
8. Anak bisa melakukan permainan dengan mandiri
9. Anak dapat menyelesaikan permainan sampai selesai
10. Anak dapat berinteraksi dengan anak-anak lain yang dirawat di ruang kenanga
11. Anak merasa senang mengikuti terapi bermai
Nama Peserta Terapi Bermain
No Nama Peserta Umur
DAFTAR PUSTAKA

Anggani, Sudono, Sumber Belajar Dan Alat Permainan Untuk Pendidikan Usia Dini.
2004. Grafindo: Jakarta

Nelson, Ilmu Kesehatan Anak. 1999. EGC: Jakarta

Donna L. Wong, Pedoman Klinis Keperawatan Anak. 2004. EGC: Jakarta

Suswati, Alifatin. 2003


Http://www. Pengaruh bermain terhadap pemasangan infus pada anak.
Wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai