Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS ANAK PADA USIA PRESCHOOL


DOSEN PEMBIMBING : MARLIYANA,S.Kep.,Ns.,M.Kep.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

Sifa Yunisa

Lisa Fatmawati

Adisa Aura Salsabila

Wafiq Azizah

Padil Septiawan

Ardiansyah

YAYASAN BAITUL HIKMAH PROVINSI LAMPUNG


AKADEMI KEPERAWATAN BAITUL HIKMAH BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2021/2022
BAB 1
PROPOSAL TERAPI BERMAIN
Dasar surat
ٰ
‫ض ٰل ٍل ُّمبِ ْي ٍن‬ َ َ‫ق هّٰللا ِ فَا َ ُر ْونِ ْي َما َذا َخل‬
َ ‫ق الَّ ِذيْنَ ِمنْ د ُْونِ ٖ ۗه بَ ِل الظّلِ ُم ْونَ فِ ْي‬ ُ ‫ٰه َذا َخ ْل‬
Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan oleh
(sesembahanmu) selain Allah. Sebenarnya orang-orang yang zalim itu berada di dalam
kesesatan yang nyata.( QS. Al Luqman : 11)

Contoh
PROPOSAL TERAPI BERMAIN
Topik : Terapi Bermain
Sub Topik : bermain puzzle balok
Sasaran : Anak usia prasekolah
Tempat: Ruang perawatan anak Alamanda RSAM
Waktu : 35 Menit

A. Latar Belakang
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kepuasan.
Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak, meskipun
hal tersebut tidak meghasilkan komoditas tertentu.
Aktifitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara
optimal. Anak bebas mengekspresikan perasaan takut, cemas, gembira atau perasaan
lainnya sehingga hal tersebut memberikan kebebasan bermain untuk anak sehingga orang
tua dapat mengetahui suasana hati si anak. Oleh karena itu dalam memilih alat bermain
hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak. Sehingga dapat merangsang
perkembangan anak secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah
sakit, aktifitas bermain ini tetap perlu dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi anak.
Terapi bermain yang akan dilaksanakan yaitu bermain menyusun fuzzle balok.Alasan
memilih terapi bermain menyusun fuzzle balok adalah untuk mengembangkan motorik
halus,keterampilan kognitif,dan kemampuan berbahasa.fuzzle balok merupakan suatu
bentuk permainan yang membutuhkan suatu ketelitian,melatih untuk memusatkan
pikiran karena kita harus berkonsentrasi ketika menyusun kepingan-kepingan fuzzle
tersebut.sehingga fuzzle merupakan jenis permainan yang memiliki nilai-nilai edukatif.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diajak bermain, diharapkan anak dapat mengembangkan aktivitas kreativitas
melalui pengalaman bermain dan beradaptasi efektif stres karena penyakit dan dirawat
di rumah sakit
2. Tujuan Khusus
Setelah diajak bermain selama 35 menit, anak diharapkan dapat:
a. Berinteraksi dengan sesama pasien di rumah sakit
b. Mengembangkan imajinasinya
c. Mengembangkan kemampuan motorik halus
d. Meningkatkan kreativitasnya
e. Mengungkapkan kegembiraan atau rasa senang
f. Terlihat lebih rileks
g. Kooperatif terhadap perawatan dan pengobatan

C. Perencanaan
1. Jenis program bermain
Bermain permainan puzzle lengkap, dan karpet yang telah disediakan
2. Karakteristik bermain
a. Melatih motorik halus
b. Melatih daya ingat anak
c. Melatih kesabaran anak
d. Melatih anak mengenal bentuk
e. Melatih kemampuan anak menyelesaikan anak
3. Karakteristik peserta
a. Usia 3-6 tahun
b. Jumlah peserta 2-4 anak dan didampingi orang tua
c. Keadaan umum anak mulai membaik
d. Klien (anak) dapat duduk
e. Peserta kooperatif
4. Metode : demonstrasi
5. Alat-alat yang digunakan (Media)
a. 4 buah mainan Puzzle
b. Karpet motiv anak untuk alas bermain

TATA LETAK

Leader Observer

fasilitator

fasilitator
Klie
n
Pelaksanaan Terapi Bermain Untuk Anak Usia 4 – 6 Tahun
1. Pengorganisasian
Leader: Ardiansyah
Tugas :
1. Membuka acara, memperkenalkan nama-nama terapis
2. Menjelaskan tujuan terapi bermain
3. Menjelaskan aturan terapi permainan
Co. Leader:Sifa Yunisa
Tugas :
1. Membantu leader dalam mengorganisir kegiatan
2. Menyampaikan jalannya kegiatan
3. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader dan sebaliknya
Observer : Adisa Aura Salsabila
Tugas :
Mengevaluasi jalannya kegiatan
Fasilitator : Wafiq azizah
Lisa Fatmawati
Padil seftiawan
Tugas :
1. Memfasilitator kegiatan yang diharapkan
2. Memotivasi peserta agar mengikuti kegiatan
3. Sebagai Role Model selama kegiatan

STRATEGI PELAKSANAAN
1. Persiapan : 5 menit
a. Menyiapkan ruangan
b. Menyiapkan alat
c. Menyiapkan peserta
2. Pembukaan : 5 Menit
a. Perkenalan antara petugas dengan anak dan keluarga
b. Anak yang akan bermain saling berkenalan
c. Menjelaskan maksud dan tujuan
3. Kegiatan : 20 menit
a. Anak diminta memilih puzzle yang ingin dimainkan
b. Anak diminta untuk untuk duduk di karpet yang sudah di siapkan
c. Anak dianjurkan untuk menyusun puzzle sesuai ukuran dan bentuk puzzle
d. Setelah selesai menyusun puzzle anak diminta untuk menyebutkan setiap warna
pada balok puzzle
e. Setelah selesai minta anak untuk menyusun kembali puzzle yang telah dimainkan
4. Penutup : 5 menit
a. Memberikan penghargaan pada anak atas hasil karyanya
b. Merapikan alat dan tempat bermain

EVALUASI YANG DI HARAPKAN


a. Anak dapat berinteraksi dengan sesama pasien dan perawat
b. Anak dapat mengembangkan imajinasi
c. Anak dapat mengembangkan kemampuan motorik halusnya
d. Anak dapat meningkatkan kreativitasnya
e. Anak akan mengungkapkan kegembiraan atau rasa senang
f. Anak terlihat lebih rileks
g. Anak akan kooperatif terhadap perawatan dan pengobatan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TERAPI BERMAIN

TERAPI BERMAIN Dilakukan


Ya Tdk
Tujuan 1. Memfasilitasi anak untuk beradaptasi dengan
menempatkan dalam situasi bermain
2. Memberikan anak kesempatan untuk membuat
keputusan dan kontrol
3. Membantu mengurangi stres terhadap perpisahan
4. Memberi kesempatan untuk mempelajari bagian –
bagian tubuh dan fungsinya
Kebijakan Dilakukan diruangan rawat inap, poli tumbuh
kembang atau poli rawat jalan
Persiapan pasien 1. Anak dan keluarga dijelaskan tentang tujuan
bermain
2. Melakukan kontrak waktu
3. Tidak mengantuk
4. Tidak rewel
5. Keadaan umum membaik
6. Anak dapat mengambil posisi dengan tindakan
atau duduk sesuai kondisi
Peralatan 1. Rancangan program bermain yang lengkap &
sistematis
2. Alat bermain sesuai dengan umur atau jenis
kelamin dan tujuan
Prosedur Tahap Pra Interaksi
Pelaksanaan 1. Melakukan kotrak waktu
2. Mengecek kesiapan anak (tidak mengantuk, tidak
rewel), keadaan umum membaik
3. Menyiapkan alat
Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa anak
2. Memperkenalkan diri antara petugas dan anak
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
4. Menanyakan persetujuan dan kesiapan anak
sebelum kegiatan dilakukan

Tahap Kerja
1. Memberi petunjuk pada anak mengenai cara
bermain
2. Mempersilahkan anak untuk melakukan
permainan sendiri/bersama anak lain, orang
tua, keluarga, dibantu
3. Memotivasi keterlibatan anak dan keluarga
4. Memberi pujian pada anak bila dapat
melakukan permainan
5. Mengobservasi emosi, hubungan
interpersonal, dan psikomotor anak saat
bermain
6. Meminta anak menceritakan apa yang
dilakukan atau dibuatnya
7. Menanyakan perasaan anak setelah bermain
8. Menanyakan perasaan dan pendapat keluarga
tentang permainan yang dilakukan.

Tahap terminasi
1. Melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan
2. Berpamitan dengan anak
3. Membereskan dan mengembalikan alat ke
tempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat jenis permainan dan respons anak
serta keluarga mengenai kegiatan dalam
lembar catatan keperawatan dan kesimpulan
hasil permainan meliputi emosional, hubungan
interpersonal, psikomotor, serta anjuran untuk
anak dan keluarga
PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI TERAPI BERAMAIN

No Aspek yang dinilai Bobot Nilai Nilai x


1 2 3 4 Bobot
A ALAT
1. Rancangan program bermain
lengkap dan sistematis
2. Alat permainan sesuai dengan
umur, jenis kelamin, tujuan
B Tahap Prainteraksi
1. Melakukan kontrak waktu
2. Mengecek kesiapan anak(tidak
ngantuk, tidak rewel, keadaan
umum membaik/kondisi yang
memungkinkan)
3. Menyiapkan alat
4. Mencuci tangan
C Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa
nama anak
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur
pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan dan
kesiapan anak sebelum kegiatan
dilakukan
D Tahap Kerja
1. Memberi petunjuk pada anak
mengenai cara bermain
2. Mempersilahkan anak untuk
melakukan permainan sendiri
atau dibantu
3. Memotivasi keterlibatan anak
dan keluarga
4. Memberi pujian pada anak bila
dapat melakukan permainan
5. Mengobservasi emosi,
hubungan interpersonal, dan
psikomotor anak saat bermain
6. Meminta anak menceritakan
apa yang dilakukan/dibuatnya
7. Menanyakan perasaan anak
setelah bermain
8. Menanyakan perasaan dan
pendapat keluarga tentang
permainan.
E Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi sesuai
dengan tujuan
2. Berpamitan dengan anak
3. Membereskan dan
mengembalikan alat ke tempat
semula
4. Mencuci tangan
6. Mencatat jenis permainan dan
respons anak serta keluarga
mengenai kegiatan dalam
lembar catatan keperawatan
dan kesimpulan hasil
permainan meliputi
emosional, hubungan
interpersonal, psikomotor,
serta anjuran untuk anak dan
keluarga

Anda mungkin juga menyukai