B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Anak diharapkan dapat melanjutkan tumbuh kembangnya,
mengembangkan aktifitas dan kreatifitas melalui pengalaman bermain
dan beradaptasi efektif terhadap stress karena penyakit dan dirawat.
b. Tujuan Khusus
Bagi anak:
- Dapat lebih efektif dalam beradaptasi terhadap stress di rumah
sakit
- Dapat melanjutkan proses tumbuh kembang selama perawatan di
rumah sakit
- Dapat mengembangkan kreatifitas melalui pengalaman bermain
yang tepat
- Mengatasi konflik yang dialami anak
- Membantu mengekspresikan kemampuan anak agar merasa
nyaman di lingkungan asing
- Penurunan tingkat kecemasan anak
Bagi perawat
- Membangun trust antara pasien anak dan perawat
- Mampu mengaplikasikan teori terapi bermain pada anak usia 3-6
tahun
- Mampu mengenal karakter tiap anak usia 3-6 tahun
C. JENIS TERAPI
Jenis permainan ini adalah permainan kolase.
E. SASARAN
Peserta terdiri dari: Anak usia pra sekolah (3-6 tahun) sebanyak 4-
6 orang yang didampingi oleh keluarga, dengan Kriteria peserta yaitu :
- Anak usia 3 – 6 tahun
- Tidak mempunyai keterbatasan fisik
- Dapat berinteraksi dengan perawat dan keluarga
- Pasien kooperatif
F. MEDIA
- Kertas origami
- Pola gambar
- Perekat (lem)
G. PENGORGANISASIAN
a) Leader : Lola Drima Weri, S.Kep
Tugas: - Menjelaskan aturan permainan
- Memulai dan memimpin permainan
- Mengatur jalannya permainan
b) Co Leader : Galy Murtado, S.Kep
Tugas: Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang
aktivitas anak dan mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.
c) Fasilitator : Ria Gustiana, S.Kep
Nadia Resyanti, S.Kep
Dian Putra, S.Kep
Merly Refranti, S.Kep
Efrida Yeni, S.Kep
Hadi Saputra, S.Kep
Tugas: - Bertugas mendampingi anak selama permainan
- Membantu anak apabila mengalami kesulitan saat bermain
- Membantu leader dalam penyediaan fasilitas permainan
d) Obsever : Ririn Novriyanti, S.Kep
Tugas: - Mengamati jalannya dan respon anak selama permainan
- Melakukan evaluasi proses dan hasil permainan
H. PROSES PELAKSANAAN
No Waktu Kegiatan Peserta
1. 5 menit Orientasi :
1. Co-Leader Membuka kegiatan 1. Menjawab salam
dengan mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Memperkenalkan Pembimbing 3. Memperhatikan
4. Memperkenalkan anak satu persatu 4. Memperhatikan dan
dan anak saling berkenalan dengan saling berkenalan
temannya
5. Melakukan kontrak waktu dengan 5.Memperhatikan
anak
6. Mempersilahkan leader 6. Memperhatikan
2. 25 menit Kerja :
1. Apersepsi : Leader menanyakan 1. Menjawab
pengetahuan anak terkait permainan
kolase
2. Leader menjelaskan tata cara 2. Memperhatikan
pelaksanaan bermain kolase
3. Memberikan kesempatan kepada 3. Bertanya
anak untuk bertanya jika belum jelas
4. Menanyakan pada anak, anak mau
4. Memperhatikan
bermain atau tidak
5. Membagikan permainan
6. Leader, Co-Leader, Fasilitator
motivasi anak
7. Fasilitator mengobservasi anak
8. Observer mengamati jalannya
permainan
3. 5 menit Terminasi :
1. Leader mengakhiri permainan 1.
2. Mengevaluasi perasaan anak setelah 1. Menjawab
bermain.
3. Menyampaikan hasil permainan 2. Memperhatikan
4. Membagikan hadiah / kenang-
3. Senang
kenangan pada semua anak yang
bermain
4. Mengungkapkan
5. Menanyakan perasaan anak
perasaan
6. Co-leader menutup acara
5. Menjawab salam
7. Mengucapkan salam
I. EVALUASI
a. Evaluasi struktur
a) Peserta 4 - 6 orang
b) Peserta duduk ditempat yang telah disediakan atau ditempat yang
diinginkan oleh anak
c) Tim pengorganisasian dapat menjalankan tugasnya masing-masing
b. Evaluasi proses
a) Terapi dapat berjalan dengan lancar
b) Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik
c) Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi
d) Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai
tugasnya
c. Evaluasi Hasil
a) Anak dapat mengembangkan motorik halus dengan menghasilkan
satu gambar yang diwarnai, kemudian digantung
b) Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik
c) Anak merasa senang
d) Anak tidak takut lagi dengan perawat
e) Orang tua dapat mendampingi kegiatan anak sampai selesai
f) Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan aktivitas
bermain
J. SETTING TEMPAT
Keterangan
: Leader
: Co Leader
: Fasilitator
: Observer
: Peserta
: Keluarga peserta
MATERI TERAPI BERMAIN
A. Definisi Kolase
Keterampilan kolase merupakan kemampuan seseorang dalam
menempelkan benda yang berupa pecahan kulit telur potongan kertas, atau
biji-bijian pada bidang gambar yang menghasilkan sebuah karya seni yang
menarik, membuat kolase dibutuhkan koordinasi mata dan tangan serta
konsentrasi sehingga kolase cocok untuk melatih siswa dalam meningkatkan
kemampuan motorik halus.
Menurut M.Saleh Kasim (2008) kolase adalah menggambar dengan
teknik tempelan. Muharam E (2005) menyatakan bahwa kolase adalah teknik
melukis dan mempergunakan warna kepingan benda lain yang ditempelkan.
Kolase merupakan bentuk gambar yang diwujudkan dengan menyusun
kepingan warna yang dioles lem kemudian ditempelkan pada bidang gambar.
Budiono (2005) menyatakan bahwa kolase sebagai artistic yang dibuat
dari bahan yang ditempelkan pada permukaan gambar. Sumaryo (2008)
menyatakan bahwa keterampilan kolase merupakan aktivitas yang penting
dan kompleks. Berbagai unsur rupa yang berbeda karakternya dipadukan
dalam suatu komposisi untuk mengekspresikan gagasan artistik atau makna
tertentu.
Susanto M (2008) menyatakan bahwa kata kolase yang berasal dari
bahasa Inggris yaitu “collage” yang berarti merekat. Selanjutnya kolase
dipahami sebagai suatu teknik seni menempel berbagai macam materi selain
cat seperti kertas, kain, kaca, logam, kulit telur, biji dan lain sebagainya
kemudian dikombinasi dengan penggunaan cat (minyak) atau teknik lainnya.
C. Prosedur
Dalam pelaksanaan terapi bermain dengan menggunakan metode kolase
membutuhkan langkah yang terencana sehingga menghasilkan suatu karya
dan peningkatan dari latihan tersebut.
Langkah-langkah latihan keterampilan kolase, menurut Priyanto (2010)
yaitu:
a. Merencanakan gambar / membuat pola
b. Menyediakan alat-alat dan bahan
c. Menjelaskan dan memperkenalkan alat-alat yang digunakan untuk
keterampilan kolase dan bagaimana cara penggunaannya.
d. Membimbing anak untuk menempelkan biji-bijian pada gambar
dengan cara menjimpit biji-bijian, memberikan perekat dengan lem
lalu menempelkannya dengan lem.
e. Menjelaskan posisi untuk menempelkan biji-bijian yang benar sesuai
dengan bentuk gambar dan mendemonstrasikannya sehingga hasil
tempelannya tidak keluar garis.
f. Melibatkan orangtua selama terapi kolase dan menganjurkan untuk
dijadikan rutinitas anak di rumah untuk meningkatkan kemampuan
motorik halus anak.
E. Manfaat Kolase
Mayesky (2011) mengemukakan bahwa kolase dapat mengembangkan
motorik halus, koordinasi tangan dan mata, mengembangkan kreativitas,
mengeksplorasi kegunaan baru dari berbagai macam kertas dan mempelajari
tentang konsep-konsep desain dari pola, penempatan, ukuran dan bentuk.
Ada 9 manfaat dari kolase yaitu melatih motorik halus, meningkatkan
kreativitas, melatih konsentrasi, mengenal warna, mengenal bentuk, melatih
memecahkan masalah, mengasah kecerdasan spasial, melatih ketekunan,
meningkatkan kepercayaan diri.
Kolase memiliki berbagai manfaat yang bagus bagi anak seperti melatih
mototik halus, mengembangkan kreativitas, melatih kosentrasi , mengenal
konsep warna, pola dan bentuk, melatih ketekunan dan kepercayaan diri.
DAFTAR PUSTAKA