Anda di halaman 1dari 10

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Tn. AS


Status interaksi perawat-klien : Fase kerja
Lingkungan : Perawat dan klien duduk dalam satu ruangan rawat kelas 1 di ruang Epsilon, duduk berhadapan. Klien duduk di
tempat tidur, perawat duduk di kursi di samping tempat tidur klien, scherem terpasang sehingga lingkungan tenang.
Deskripsi klien : Ekspresi klien tampak murung, mata tampak merah dan terlihat kekawatiran dengan kondisi kesehatan dirinya
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien dapat melakukan teknik relaksasi progresif untuk mengatasi kecemasannya
Dx Keperawatan : Ansietas
Nama Mahasiswa : Tessa
Tanggal : Kamis, 16 Maret 2017
Jam : 11.00 – 11.30 WIB
Tempat : Ruang Epsilon

ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL RASIONAL
PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Assalamualaikum pak…. P : Tersenyum, badan agak Perawat memulai Ucapan salam merupakan
membungkuk ke depan, percakapan dengan sikap bentuk penghargaan perawat
kaki sikap terbuka terbuka kepada klien. Sikap terpakka
K : Melihat kearah perawat, Klien tampak bersedia merupakan sikap perawat
mengulurkan tangan, berinteraksi dan untuk memberikan
ekspresi tampak sedih, mempaktuhkan bantuan dari penerimaan terhadap klien
namun masih mencoba perawat secara terpakka, ikhlas dan
untuk tersenyum siap membantu kepaktuhan
klien.
Menjabat tangan merupakan
sarana untuk
mempertahankan
hupakngan saling percaya
dan menghargai klien.
K : Waalaikumsalam... Mas.. K : Klien membalas uluran Klien berespon positif Perawat mempertahankan
tangan, memandang dengan salam yang sikap-sikap yang harus
perawat, menjawab disampaikan oleh perawat dilakukan dalam melakukan
dengan ramah, menunjukan klien tampak hupakngan terapeutik
senang dengan kedatangan sehingga klien dapat
perawat, berespon positif terhadap
P : Mempertahankan sikap Perawat tetap menjaga posisi interaksi.
terbuka, bersikap ramah tupakh dengan terapeutik
dan mendengarkan
dengan penuh perhatian

P : Bagaimana perasaan P : Suara jelas, tetap Perawat mencoba Pertanyaan terpakka


bapak hari ini? Apa masih tersenyum, mempakka diri dan mencoba mempakat perasaan pasien
pusing dan cemas mempertahankan sikap menggali data baru yang lebih terkeksplorasi
memikirkan sakitnya? terbuka, memandang mungkin sangat diperlukan
klien dengan bersahabat oleh klien
K : Memandang perawat, Klien tampak mempaktuhkan
wajah tampak agak bantuan dari tenaga
tegang dan tampak profesional dalam mengatasi
tanda-tanda kecemasan kecemasan terhadap
berat kesehatan anaknya
K : ya ni mas, badan juga K : Ekspresi wajah murung, Kecemasan yang dirasakan Perawat menggunakan
rasanya capek smua namun masih mencoba klien menunjukkan tanda- teknik mendengarkan
untuk tersenyum, badan tanda kecemasan sedang – dengan penuh perhatian
agak bergeser berat, dimana klien yaitu upaya untuk mengerti
membenarkan posisi memerlukan terapi relaksasi seluruh pesan verbal dan
duduk, menjawab progresif nonverbal yang sedang
dengan nada suara agak dikomunikasikan oleh klien
rendah kepada perawat dalam
P : Menganggukkan kepala, Perawat mempertahankan rangka memahami
mendengarkan klien dan sikap terpakka dan kepaktuhan klien
badan tetap condong ke menunjukkan perhatian

Page 2
depan terhadap kepaktuhan klien
P : Bagaimana kalau 15 P : Badan condong ke Perawat mencoba Fokusing merupakan salah
menit ke depan kita depan, ekspresi wajah memfokuskan pembicaraan satu teknik komunikasi
latihan relaksasi seperti tenang, sikap terpakka pada satu topik sesuai terapeutik. Sesuai degan
yang saya janjikan dengan kepaktuhan klien konsep komunikasi
kemarin, mengencangkan K : Mendengarkan perawat, Klien menunjukkan terapeutik bahwa fokusing
dan mengendurkan otot, kepala manggut-manggut kepaktuhannnya terhadap sangat diperlukan dalam
mudah-mudahan bisa dan mencoba tersenyum rasa takut yang dirasakan rangka memfokuskan topik
mengurangi pusing dan yang akan dibahas dalam
cemas ipak, oya suatu pembicaraan
sebelumnya saya ukur
tekanan darah bapak
K : Iya pak, saya sudah K : Menganggukkan kepala, Klien menyetujui topik yang Adanya kesepakatan topik
minum obat tapi masih tersenyum dan ditentukan perawat untuk antara perawat dan klien
pusing juga, dari pikiran memandang perawat dibahas. menunjukkan ketepatan
ya mas? seolah-olah memerlukan perawat dalam menganalisa
bantuan kepaktuhan klien saat ini
P : Tersenyum, tetap Perawat senang karena telah
memandang klien, terjadi kesepakatan topik
mencondongkan kepala untuk dibahas sesuai dengan
kepaktuhan klien saat ini
P : Bisa jadi begitu, oya pak, P : Menjelaskan dengan Perawat mengajak klien Perawat memfokuskan topik
TD bapak sudah agak kata-kata yang jelas, untuk mengenal rasa cemas bahasan interaksi.
turun sedikit, kemarin kan menekankan pada topik yang dirasakan.
170/ 120 mmHg, sekarang bahasan
sudah 160/ 100 mmHg. K : Menganggukkan kepala, Klien tampak
mendengarkan memperhatikan fokus
penjelasan dari perawat bahasan dalam interaksi
K : Alhamdulillah, K : Ekpresi wajah tampak Klien menceritakan upayanya Sentuhan: memberikan rasa
senang mengurangi pusing aman dan memberikan
kekuatan pada klien dalam
memberikan pendapat

Page 3
P : Mendengarkan dengan Perawat mencoba menggali
seksama, tersenyum, faktor presipitasi kecemasan
menganggukkan kepala yang dialami oleh klien
dan memberikan dengan teknik komunikasi
sentuhan pada tangan terpakka dan teknik
klien sentuhan dalam menguatkan
klien
P : Nah, pak, bagus sekali P : Bertanya kembali dengan Perawat mengajak klien Memberikan penguatan akan
usaha yang sudah bapak kalimat yang lebih jelas, untuk mengenal rasa cemas kondisi pasien. Memberikan
lakukan, biar lebih menekankan pada topik yang dirasakan. contoh modelling terhadap
maksimal lagi, sekarang pertemuan saat ini tindakan
kita coba latihan sambil tetap
mengencangkan dan mempertahankan kontak
mengendurkan otot mata
supaya bapak bisa lebih K : Memperhatikan perawat Klien tampak
rileks. Semuanya ada 14 dengan seksama untuk memperhatikan fokus
gerakan, tidak sulit ya memahami pertanyaan bahasan dalam interaksi
pak, bapak cukup ikuti perawat
saya dan melihat gambar
yang ada di leaflet
K : Ya mas, saya mau, biar K : Memandang perawat Klien bersemangat untuk Perawat berkewajiban
badan saya tidak pegal, dengan tersenyum dan mengatasi keluhannya bersikap empati, karena
kepala saya lebih enteng bersemangat memberikan kenyamanan
P : Menganggukkan kepala, Perawat bersikap empati pada klien dalam berinteraksi
mendengarkan klien, terhadap perasaan klien dengan perawat.
tetap mempertahankan
sikap terpakka
P : Baiklah pak, kita mulai P : Menganggukkan kepala, Perawat mengajarkan Perawat menggali
ya, mulai dari tarik nafas tersenyum, ekpresi wajah relaksasi progresif kemampuan afektif keluarga
dalam sebanyak 3 kali, bersahabat dalam mengidentifikasi
bapak perhatikan saya K : Mendengarkan, mencoba Perhatian klien dalam pikiran negatif yang
dulu, kemudian bapak mengingat-ingat kembali, berinteraksi dengan perawat dirasakan.

Page 4
bisa ikuti gerakan saya menggelengkan kepala masih terkontrol
K : Begini ya pak? K: Memandang perawat, Klien mampu Pada kondisi cemas sedang
(mempraktikkan relaksasi tampak semangat mempraktikkan apa yang dan nyeri,, klien perlu dilatih
nafas dalam). mencoba diajarkan dengan baik relaksasi progresif untuk
P: Mendengarkan klien Mempertahankan sikap mengurangi ketegangan
dengan seksama, empati
menganggukkan kepala
dan tersenyum
P : Ya, pak, bagus sekali. Nah P: Mengacungkan jempol, Perawat memberikan Perawat memberikan
sekarang gerakan tersenyum, memandang reinforcement terhadap penjelasan untuk membantu
pertama yaitu klien dengan senang keberhasilan klien klien belajar.
mengencangkan dan K: Tersenyum, menunduk Klien tampak memahami Tehnik menjelaskan: untuk
mengendurkan jari-jari sebentar, kemudian penjelsan yang disampaikan membantu klien mengingat
tangan sebanyak 2 kali, memandang perawat dan oleh perawat hal yang sudah disampaikan
kemudian gerakan kedua menganggukkan kepala dalam melakukan kegiatan.
menekukkan jari-jari ke
belakang sambil
dikencangkan dan
dikendurkan, lalu gerakan
ketiga kencangkan dan
kendurkan otot-otot
tangan bagian atas dan
gerakan keempat
mengangkat bahu ke arah
telinga sambil
dikencangkan dan
dikendurkan. Jangan lupa
saat mengencangkan otot
kita tarik nafas, saat kita
mengendurkan otot kita
keluarkan nafas secara
perlahan. Jadi ada 4

Page 5
gerakan ya pak, Ipak
perhatikan saya kemudian
ipak ikuti gerakan saya,
kita mulai ya pak..
(mencontohkan)

K : Baik mas K : Tersenyum, memandang Klien tampak bersemangat Mekanisme koping yang
(mempraktikkan) perawat, sambil mengatsi keluhannya digunakan oleh keluarga
mengangguk-anggukkan masih berada pada tingkatan
kepala adaptif ditunjukkan dengan
P : Ekpresi wajah senang, Perawat senang dengan keinginan klien dalam
memperhatikan klien, motivasi klien dalam belajar menghilangkan perasaan
tetap bersikap terpakka negatif

P: Wah, bagus sekali, bapak P : Tersenyum, memandang Perawat mencoba kemampuan klien dimulai
dapat mempraktikkannya klien dengan senang, menjelaskan secara perlahan dengan memberikan
dengan baik, hanya menjelaskan dengan dan tetap empati pengetahuan secara kognitif.
terlihat ipak agak nada suara yang lemah Kemampuan kognitif akan
terpakru-pakru. Sekarang lempakt, suara jelas dan menjadi dasar dalam
kita lanjutkan ke otot memotivasi klien melakukan kemampuan
wajah, ada 4 gerakan juga K : Tampak serius dalam Klien termotivasi untuk psicomotor klien.
untuk otot wajah, berlatih…. belajar
pertama kencangkan dan
kendurkan dahi,
kemudian otot mata, lalu
rahang dan keempat pipi.
Seperti tadi, saya
contohkan terlebih
dahulu, bapak perhatikan
saya kemudian bapak bisa
praktikkan dengan
tenang, tidak perlu buru2

Page 6
K : Iya mas (mempraktikkan) K : Tersenyum, memandang Klien mampu Reinforcement:
perawat, sambil mempraktikkan cara yang meningkatkan harga diri
menganggukan kepala diajarkan klien.
P : Ekpresi wajah senang, Perawat memberikan Reinforcement dengan
memperhatikan klien, dukungan atas keberhasilan memberikan acungan
mengacungkan jempol klien dalam melakukan jempol: memberikan
dan tetap bersikap kegiatan motivasi pada klien
terpakka

P : Bagus, sekali, Apa yang P : Mengacungkan jempol, Perawat memberikan Perawat memberikan
sudah bapak lakukan tersenyum, memandang reinforcement terhadap reinforcement terhadap
sangat bagus. Sekarang klien dengan senang keberhasilan klien keberhasilan klien. Hal ini
kita lanjutkan ke otot K : Tersenyum, menunduk Klien tampak senang dengan sesuai dengan teori bahwa
leher, ada 2 gerakan, jadi sebentar, kemudian mendapak reinforment dari setiap keberhasilan klien
ini merupakan gerakan ke memandang perawat perawat meskipun hanya sedikit
8 dan 10. Gerakan ke 9 harus diberikan umpan balik
bapak kencangkan otot agar klien termotivasi untuk
leher ke belakang melaksanakan belajar
kemudian kendurkan
kedepan, lalu gerakan ke
10, ipak kencangkan otot
leher ke bawah
menyentuh dagu
kemudian kendurkan
dengan menarik ke
depan, sambil kita
menarik nafas dan
mengeluarkan nafas
seperti sebelumnya

K : baik mas K : Tersenyum, memandang Klien mampu mengikuti Tujuan belajar dapat tercapai
(mempraktikkan) perawat, sambil proses belajar sampai ketika tidak terjadi

Page 7
mengangguk-anggukkan dengan selesai kesenjangan antara tujuan
kepala dan hasil belajar.
P : Ekpresi wajah senang, Perawat memberikan
memperhatikan klien, dukungan atas kemampuan
mengacungkan jempol klien
dan tetap bersikap
terpakka
P : Wah, bapak semakin P : Mengacungkan jempol, Perawat memberikan Perawat memberikan
hebat, sekarang 4 gerakan tersenyum, memandang reinforcement terhadap reinforcement terhadap
yang terakhir yaitu otot klien dengan senang keberhasilan klien keberhasilan klien. Hal ini
punggung, otot dada, K : Tersenyum, menunduk Klien tampak senang dengan sesuai dengan teori bahwa
perut dan terakhir otot sebentar, kemudian mendapak reinforment dari setiap keberhasilan klien
kaki... oya bapak boleh memandang perawat perawat meskipun hanya sedikit
sambil lihat gambar yang harus diberikan umpan balik
ada di leaflet ini. Nah agar klien termotivasi untuk
sekarang kembali saya melaksanakan belajar
contohkan kemudian ipak
ikuti gerakan saya. Kita
mulai ya pak

K : iya pak (mempraktikkan) K : Tersenyum, memandang Klien mampu mengikuti Tujuan belajar dapat tercapai
perawat, sambil proses belajar sampai ketika tidak terjadi
mengangguk-anggukkan dengan selesai kesenjangan antara tujuan
kepala dan hasil belajar.
P : Ekpresi wajah senang, Perawat memberikan
memperhatikan klien, dukungan atas kemampuan
mengacungkan jempol klien
dan tetap bersikap
terpakka
P : Wah bagus sekali pak. P : Mengacungkan jempol, Perawat memberikan Perawat memberikan
Nah bagaimana sekarang tersenyum, memandang reinforcement terhadap reinforcement terhadap
rasanya setelah klien dengan senang keberhasilan klien keberhasilan klien. Hal ini

Page 8
mempraktikkan 14 K : Tersenyum, menunduk Klien tampak senang dengan sesuai dengan teori bahwa
gerakan tadi? sebentar, kemudian mendapak reinforment dari setiap keberhasilan klien
memandang perawat perawat meskipun hanya sedikit
harus diberikan umpan balik
agar klien termotivasi untuk
melaksanakan belajar
K : Enak, rasanya enteng, K : Tersenyum, memandang Klien mampu mengikuti Tujuan belajar dapat tercapai
yang terasa sekali otot perawat, sambil proses belajar sampai ketika tidak terjadi
tangan, kaki dan leher, mengangguk-anggukkan dengan selesai kesenjangan antara tujuan
rasanya jadi lemes kepala dan hasil belajar.
P : Ekpresi wajah senang, Perawat memberikan
memperhatikan klien, dukungan atas kemampuan
mengacungkan jempol klien
dan tetap bersikap
terpakka

P : Wah bagus sekali. Baiklah


rasanya sudah 20 menit
kita telah belajar 14
gerakan mengencangkan
dan mengendurkan otot
sambil relaksasi. Saya
berharap bapak mencoba
melakukannya secara
mandiri. Saya rasa cukup
ya pak, slamat siang pak
K : Iya mas, terimakasih K : Tersenyum, membalas Klien menyetujui hasil Klien sepakat untuk
banyak siang.. uluran tangan pertemuan menindaklanjuti pertemuan.
P : Tersenyum, ekspresi Perawat senang dengan Hal ini menunjukkan bahwa

Page 9
wajah senang interaksi yang dilakukan antara klien dan perawat
dengan klien telah terjadi trust. Hal ini
sesuai dengan teori bahwa
aspek utama untuk
mempertahankan
hupakngan adalah adanya
hupakngan saling percaya

KESAN PERAWAT :
Perawat menganalisis bahwa dalam pertemuan hari ini yang cukup berhasil, karena secara subjektif klien mengatakan dampak relaksasi progresif secara
langsung bisa mengurangi kekakuan pada tangan, leher dan kakinya. Secara objektif terlihat ekspresi klien tampak senang dan kesungguhan klien dalam
belajar mempakat klien mampu mempraktikkan setiap gerakan dengan baik.

--oOo--

Page 10

Anda mungkin juga menyukai