Anda di halaman 1dari 6

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Tn. AD


Status interaksi perawat-klien : Pertemuan ke 2
Lingkungan : Perawat dan klien duduk berhadapan di luar ruang makan pasien
Deskripsi klien : Ekspresi klien lesu, sedih, tidak bersemangat, diam.
Tujuan (berorientasi pada klien) : Mengajarkan klien terapi pikiran dan melawan pikiran negatif yang muncul (CT sesi 1-2)
Nama Mahasiswa :
Tanggal :
Jam : ....WIB
Tempat : Ruang ....RSJ Aceh

KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Assalamualaikum Pak AD... P : Duduk berhadapan, Perawat memulai percakapan Klien telah bersedia melakukan
tersenyum, badan agak dengan sikap terbuka interaksi pertemuan ke dua, hal
membungkuk ke depan, ini menunjukkan bahwa antara
tubuh sikap terbuka, klien dan perawat telah terbina
mengukurkan tangan untuk hubungan saling percaya. Sesuai
berjabat tangan dengan teori bahwa
K : Melihat kearah perawat, Klien tampak bingung dengan keberhasilan membina
ekspresi tampak datar, kedatangan perawat. hubungan saling percaya sangat
tersenyum dipengaruhi oleh komunikasi
verbal dan non verbal yang
disampaikan oleh perawat

K :Waalaikum salam, K : klien kadang menunduk, Klien berespon positif dengan Jawaban salam klien
kadang ,memandang salam yang disampaikan oleh menunjukan mulai terbina
perawat. perawat hubungan terapeutik Perawat-
P : Sikap terbuka, Ingin interaksi terus berlanjut. klien.
mempeertahankan kontak

1
KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT
KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
mata

P : Bagaimana perasaan Pak AD P : Tersenyum, kontak mata Perawat berharap keadaan klien Evaluasi validasi keadaan klien
hari ini ? dengan klien. stabil dan dapat melanjutkan merupakan aspek utama yang
K : Tersenyum, memandang interaksi Senang dengan pertanyaan harus dilakukan perawat untuk
perawat perawat. dapat mengetahui keadaan dan
kebutuhan klien pada saat itu.

K : Iya, baik dan seperti biasa K : Tersenyum lebar, kontak Senang dengan kondisinya saat Jawaban baik merupakan data
suster mata dengan perawat ini. bagi perawat untuk melakukan
P : Tersenyum Senang klien dalam keadaan kelanjutan interaksi.
baik dan siap untuk interaksi
P : Pak AD masih ingat dengan P : bicara jelas, lambat, mata Berharap klien masih ingat Pertanyaan perawat merupakan
janji kita kemarin ? menatap klien. dengan kontrak kegiatan upaya untuk membantu daya
K : Kontak mata sebentar, sebelumnya. Berupaya mengingat kontrak ingat klien dan sebagai
menunduk sebentar, dahi yang telah dibuat dengan penghargaan atas kemampuan
berkerut. perawat. klien mengingat kontrak yang
telah dibuat.

K : Iya... K : ekpresi wajah sesuai, Klien merasa tidak nyaman Analisa perawat kesesuaian
kooperatif karena lupa dengan janji yang verbal dan non verbal klien
P : memperhatikan verbal dan Untuk menilai kesesuaian verbal telah dibuat pada waktu untuk menjadikan rencana
nonverbal klien. dengan non verbal klien. pertemuan sebelumnya. komuniksi selanjutnya.

P :Kemarin kan sudah janji P : menyentuh tangan kanan Berharap klien bersedia untuk Sentuhan merupakan sikap
kalau kita hari ini selama 30 klien, bicara lambat, suara melanjutkan interaksi. terapeutik yang memberikan
menit akan membicarakan jelas, selalu kontak mata rasa nyaman bagi klien.
tentang bagaimana melawan dengan klien.
pikiran negatif yang sering K : mendengarkan, kontak mata Ingin mengetahui rencana
muncul...... dengan perawat kegiatan yang akan dilakukan
bersama perawat.
K :Iya, saya setuju K : menganggukkan kepala, Setuju dengan interaksi yang Sikap terapeutik perawat
tersenyum. akan dilakukan. mempertahankan kontak mata
P : Kontak mata dengan klien, Senang klien bersedia dengan bertujuan untuk menyatakan

2
KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT
KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
tersenyum. kontrak kegiatan yang bahwa perawat
disampaikan perawat. mempertahankan interaksi.
P : Nah, sekarang Pak AD P : Bicara jelas, lambat, sikap Berharap klien dapat Pertanyaan terbuka merupakan
jelaskan pikiran negatif apa tubuh terbuka. mengungkapkan distorsi pikiran salah satu tehnik komunikasi
saja yang sering muncul? K : mendengarkan, ekspresi yang terjadi Berupaya memahami terapeutik perawat untuk
Lalu Pak AD tuliskan di wajah serius. pertanyaan perawat. memberikan penghargaan klien
buku ini.... bicara sesuai keinginan.

K : saya merasa malu karena K : ekspresi wajah berkerut, Berusaha menjelaskan pada Sikap tubuh terbuka
dirawat disini, kemudian menunduk perawat tentang pikiran menunjukkan interaksi siap
saya juga merasa bersalah P : sikap tubuh terbuka, selalu Klien mengetahui dan negatifnya diteruskan.
karena selama disini tidak kontak mata menyadari pikiran negatif yang
menjalankan peran sebagai sering muncul
ayah dan suami yang baik

P : Ada lagi Pak AD.....? P : Bicara jelas, suara tegas. Klien dapat mengerti. Serius mendengarkan Informasi yang diberkan dapat
K :mendengarkan dengan meningkatkan pengetahuan
perhatian klien.
K : itu dulu, dua pikiran itu K : Tersenyum, ekspresi wajah Senang bisa menyampaikan Sikap non verbal mendengarkan
yang sering mengganggu serius. jawaban pertanyaan perawat dengan penuh perhatian
saya..... P : mendengarkan dengan penuh Klien mengikuti pembicaraan merupakan sikap terpaeutik
perhatian. yang menunjukkan perawat
seirus dengan klien.
P :Bagus.... baiklah Pak AD, P ;mengacungkan kedua jempol Pujian dapat meningkatkan Perawat memberikan
dari 2 pikiran negatif tangan, tersenyum. harga diri klien. reinforcement positif terhadap
tersebut yang mana dulu K : tersenyum keberhasilan klien. Hal ini
yang akan dilawan...? Senang dengan pujian perawat. sesuai dengan teori bahwa
setiap keberhasilan klien
meskipun hanya sedikit harus
diberikan umpan balik agar
klien termotivasi untuk
melaksanakan latihan-latihan
berikutnya.

3
KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT
KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
K : yang ini saja, saya merasa K : berdiri meninggalkan tempat Perawat mendengarkan dengan Sikap non verbal perawat
bersalah karena tidak bisa interaksi. seksaman dengan sentuhan memberikan
sebagai istri dan ibu yang P : memegang tangan klien. Klien memilih pikiran negatif makna bahwa perawat care
baik yang ingin dilawan saat ini dengan klien.
P : Baiklah, sekarang kita lawan P : duduk dan menjelaskan Klien menjelaskan cara Melawan pikiran negatif
pikiran ini dan kita tuliskan K : duduk berhadapan perawat. melawan pikiran negatif bertujuan untuk semakin
pada lembar kedua....saya menguatkan aspek positif yang
merasa bersalah karena tidak Klien dapat mengenali pikiran dimiliki klien dan
bisa menjadi ayah dan suami negatifnya dan berusaha menghilangkan pikiran negatif.
yang baik...tapikan saya melawan.......
berusaha memperbaiki
kebiasaan saya waktu
dirumah dengan disini
belajar sabar, semua yg kita
inginkan tidak selalu
terpenuhi dan sholat yang
rajin supaya memberikan
ketenangan bagi diri saya,
nah sekarang Pak AD ulangi
kata-kata ini.....
K : saya merasa bersalah karena K : tampak serius, membacakan Klien mampu melawan pikiran Melawan pikiran negatif
tidak bisa menjadi ay yang cara melawan pikiran negatifnya bertujuan untuk semakin
baik.h dan suami..tapikan negatif pertama menguatkan aspek positif yang
saya berusaha memperbaiki P : memperhatikan klien, Memberikan kesempatan pada dimiliki klien dan
kebiasaan saya waktu tersenyum. klien untuk menginternalisaikan menghilangkan pikiran negatif.
dirumah dengan disini pikiran positif dalam dirinya
belajar sabar, semua yg kita
inginkan tidak selalu
terpenuhi dan sholat yang
rajin supaya memberikan
ketenangan bagi diri saya,
membantu kegiatan di
ruangan
P : Bagus sekali Pak AD, nah K : tampak serius, membacakan Klien mampu melawan pikiran Perawat memberikan
sekarang apa yang cara melawan pikiran negatifnya reinforcement positif terhadap
dirasakan....? negatif pertama keberhasilan klien. Hal ini
P : memperhatikan klien, Memberikan kesempatan pada sesuai dengan teori bahwa

4
KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT
KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
tersenyum. klien untuk menginternalisaikan setiap keberhasilan klien
pikiran positif dalam dirinya meskipun hanya sedikit harus
diberikan umpan balik agar
klien termotivasi untuk
melaksanakan latihan-latihan
berikutnya.
K : Saya merasa lebih tenang K : tampak lebih ceria, Klien mampu melawan pikiran
dan lega sus, dan tidak tersenyum negatifnya
menyalahkan diri lagi.... P : tersenyum....
Memberikan kesempatan pada
klien untuk menginternalisaikan
pikiran positif dalam dirinya
P : Nah..itulah tujuan dari terapi K : tampak lebih ceria, Klien mampu melawan pikiran Membuat kontrak penting untuk
ini ...besok bagaimana jika tersenyum negatifnya melanjutkan interaksi
kita lanjutkan untuk P : tersenyum.... berikutnya
melawan pikiran negatif Memberikan kesempatan pada
yang kedua...? klien untuk menginternalisaikan
pikiran positif dalam dirinya
K : Baik....saya setuju pagi-pagi K : tampak lebih ceria, Klien menyepakati kontrak Membuat kontrak penting untuk
jam 9 aja suster... tersenyum untuk interaksi berikutnya melanjutkan interaksi
P : tersenyum.... Memberi kesempatan pada klien berikutnya
untuk mengambil keputusan
P : baiklah, jika demikian K : tampak lebih ceria, Klien menyepakati kontrak Ucapan salam merupakan salah
karena sudah 30 menit kita tersenyum, mengulurkan untuk interaksi berikutnya satu tehnik komunikasi
akhiri pertemuan kita kali tangan Memberi kesempatan pada klien teapeutik untuk menyatakan
ini, dan nanti jika muncul P : tersenyum....dan untuk mengambil keputusan perawat menghargai klien.
pikiran negatif yang lain... mengulurkan tangan
dicatat di halaman
pertama.....saya permisi dulu
ya....Selamat pagi Pak AD....
K : iya, terima kasih...selamat K : tersenyum, berjalan menuju Mengakhiri interaksi Ucapan salam merupakan salah
pagi.... klien lain satu tehnik komunikasi
P : tersenyum, meninggalkan teapeutik untuk menyatakan
klien Mengakhiri interaksi perawat menghargai klien.

KESAN PERAWAT :
5
Perawat menganalisis bahwa dalam pertemuan ke dua ini menunjukkan bahwa hubungan trust perawat – klien sudah terbina dengan baik, karena proses
interaksi dapat berjalan sampai dengan selesai, sehingga klien dengan mudah melawan pikiran negatif yang muncul dan setelah di lakukan intervensi klien
merasa lebih tenang, lega dan tidak menyalahkan diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai