Anda di halaman 1dari 10

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Ny. T


Status interaksi perawat-klien : Pertemuan ke 3 SP 1 RPK
Lingkungan : Perawat dan klien duduk dalam satu ruangan, jarak 1 meter dan saling berhadapan.
Deskripsi klien : Ekspresi klien tampak tenang, bersikap kooperatif dan menatap perawat.
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien dapat mengenal penyebab marah, tanda, akibat dan cara mengontrol rasa marah
Nama Mahasiswa : Ririn Turma Yunita
Tanggal : 05 Juni 2021
Jam : 09.00 wib

KOMUNIKASI NON ANALISA ANALISA


KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL BERPUSAT BERPUSAT
PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Selamat Pagi Ibu... P : duduk berhadapan, Klien telah bersedia
mengulurkan tangan, Perawat memulai Klien tampak melakukan interaksi
tersenyum, badan agak percakapan dengan bersedia pertemuan ini
membungkuk ke depan, sikap terbuka berinteraksi menunjukkan bahwa
kaki sikap terbuka antara klien dan perawat
mulai terbina hubungan
K : Melihat kearah perawat, saling percaya. Dan ini
tersenyum kepada perawat merupakan modal awal
dan duduk bersandar seseorang dapat
membuka diri dengan
orang lain
K : Pagi bu... K : klien duduk dengan rilkes, Perawat
memandang perawat, Perawat tetap Klien berespon positif mempertahankan sikap
menjawab dengan singkat menjaga posisi dengan salam yang terbuka, badan
tubuh dengan disampaikan oleh condong ke depan,
P : mempertahankan sikap terapeutik perawat memandang dan
terbuka, badan condong ke mendengarkan dengan
depan, memandang dan penuh perhatian ketika
mendengarkan dengan berinteraksi dengan klien.
penuh perhatian Sesuai dengan teori hal
ini merupakan sikap-sikap
yang harus dilakukan
dalam melakukan
hubungan terapeutik
sehingga klien dapat
berespoin positif
terhadap interaksi yang
dilakukan.
P : Bapak ibu masih ingat P : Suara jelas, memandang Membuka diri bagi perawat
nama saya? klien dengan bersahabat, Perawat mencoba Klien mendengarkan untuk memudahkan dan
sikap terbuka dan membuka diri pertanyaan perawat memasuki atau membina
tersenyum dengan serius hubungan saling percaya
dengan klien
K : Memandang perawat
dengan tersenyum
K : Masih bu, nama ibu adalah K : Suara klien terdengar Rasa percaya kepada
ibu R pelan dan memandang Perawat menunjukkan Klien terlihat mulai orang lain ditunjukkan
perawat dengan sikap terbuka dengan menampakkan rasa setelah melakukan
ekspresi rileks klien percaya dengan perkenalan yang lebih
perawat mendalam dengan orang
P : Mendengarkan penuh tersebut
perhatian,
mempertahankan sikap
terbuka
P : Wah bagus Ibu.. P : Suara jelas, memandang Rasa percaya kepada
baiklah hari ini kita berbincang klien dengan bersahabat, Perawat mencoba orang lain ditunjukkan
kembali, waktu nya sesuai sikap terbuka dan membuka diri Klien mendengarkan setelah melakukan
kesepaktan kemarin kurang tersenyum pertanyaan perawat perkenalan yang lebih
lebih 15 menit dengan serius mendalam dengan orang
K : Memandang perawat tersebut
dengan tersenyum
K : iya bu... K : Suara klien terdengar Rasa percaya kepada
pelan dan memandang Perawat menunjukkan Klien terlihat orang lain ditunjukkan
perawat dengan sikap terbuka dengan menampakkan rasa setelah melakukan
ekspresi rileks klien percaya dengan perkenalan yang lebih
perawat mendalam dengan orang
P : Mendengarkan penuh tersebut
perhatian,
mempertahankan sikap
terbuka
P : Bagaimana perasaan ibu P : Suara jelas, tetap Perawat mencoba Perawat mencoba
Tn.T hari ini? tersenyum, membuka diri dan menggali data baru yang
mempertahankan sikap mencoba menggali data Klien tampak lebih memungkinkan sekali
terbuka, memandang baru yang mungkin menikmati diskusi yang untuk dijadikan core
klien dengan bersahabat sangat diperlukan oleh akan dilakukan dengan problem pada klien ini
klien perawat
K : Memandang perawat,
wajah tampak lebih rileks
K : Biasa saja bu.. K : suara klien masih Klien sudah mulai
terdengar pelan, wajah Perawat menunjukkan Menanamkan sikap membuka diri dengan
rileks sikap terbuka dengan terbuka dengan perawat ini merupakan
P : Memandang klien dengan klien perawat awal yang baik untuk
bersahabat, mengetahui klien lebih
mempertahankan sikap dalam lagi tentang masalah
terbuka dan yang dihadapainya
mencondongkan badan
kearah klien
P : Ny. T ingat dulu pernah P : Suara jelas, wajah Perawat menunjukkan Perawat mencoba
berobat atau dirawat rumah diangkat, tersenyum, sikap yang terbuka Klien terlihat sudah menggali data dengan
sakit jiwa dan memandang klien dengan klien mulai terbuka pertanyaan terbuka.
K : Klien memandang dengan perawat Sesuai dengan teori
perawat dengan ekspresi pertanyaan terbuka
wajah biasa memungkinkan klien
dapat menceritakan
seluruh masalah yang
dihadapainya
K : karena saya sering P : Suara jelas, wajah Klien mulai
mengamuk diangkat, tersenyum, Perawat menunjukkan Klien terlihat sudah mengungkapkan
dan memandang klien sikap yang terbuka mulai terbuka masalahnya
K : Klien memandang dengan klien dengan perawat
perawat dengan ekspresi
wajah biasa
P : Baik ibu, kita akan ngobrol- P : Suara jelas, wajah Kejelasan topik akan
ngobrol membahas penyebab, diangkat, tersenyum, Perawat menjelaskan Klien menyatakan menentukan arah
tanda dan gejala, akibat dan dan memandang klien topik yang akan kesediaannya dan pembicaraan dan
cara mengatasi rasa marah K : Klien memandang dibicarakan dengan klien setuju dengan topik diharapkan tujuan
bapak ya, gimana bapak perawat dengan ekspresi pada pertemuan ini yang akan di bicarakan interaksi tercapai
setuju? Kita duduk disini saja wajah biasa
ya? Saya minta waktu 10
sampai 15 menit menit bapak
bersedia?
K : iya bu, disini saja, iya saya P : Suara jelas, wajah Kejelasan topik akan
bersedia. diangkat, tersenyum, Perawat menjelaskan Klien menyatakan menentukan arah
dan memandang klien topik yang akan kesediaannya dan pembicaraan dan
K : Klien memandang dibicarakan dengan klien setuju dengan topik diharapkan tujuan
perawat dengan ekspresi pada pertemuan ini yang akan di bicarakan interaksi tercapai
wajah biasa
P : Ibu Ny.T apa masih ingat P : Suara jelas, wajah Perawat menggali data
penyebab ibu mengamuk? Dan diangkat, tersenyum, Perawat menunjukkan Klien terlihat sudah dengan pertanyaan
apakah ibu ingat, ibu pernah dan memandang klien sikap yang terbuka mulai terbuka terbuka. Sesuai dengan
bilang kalau ibu pernah K : Klien memandang perawat dengan klien dengan perawat teori pertanyaan terbuka
mengamuk atau berkelahi dengan ekspresi wajah dan menunjukkan memungkinkan klien
dengan ibu kandung sendiri? biasa rasa percaya dapat menceritakan
Itu karena apa ibu? seluruh masalah yang
dihadapainya
K : saya berkelahi karena tidak K : Klien memandang perawat, Klien menjelaskan
ada makanan dan sering menjawab dengan suara Perawat mendengarkan Klien terlihat masalahnya kepada
melihat rumah berantakan. pelan, memainkan dengan perasaan empati memberikan orang lain atau perawat
tangannya menunjuk ke penjelasan dengan
ibu kandung nya suara pelan dan
P : memandang klien dengan lambat.
bersahabat, merubah
posisi duduk
P : ooo, begitu ya ibu.. P : Suara jelas, wajah Perawat mencoba
jadi ibu merasa terganggu diangkat, dan Perawat menunjukkan Klien terlihat sudah menggali data dengan
pada saat itu dan akhirnya memandang klien sikap yang terbuka mulai terbuka pertanyaan terbuka.
terjadilah seperti itu.. K : Klien memandang perawat dengan klien dengan perawat Sesuai dengan teori
Pada saat bapak merasa dengan ekspresi wajah dan menunjukkan pertanyaan terbuka
marah, apa yang bapak biasa rasa percaya memungkinkan klien
rasakan? Dada berdebar- dapat menceritakan
debar, mata melotot dan seluruh masalah yang
mengepalkan tinju? dihadapainya
K : saya merasa berdebar- K : Klien memandang perawat, Klien terlihat Klien memperlihatkan
debar dan marah bu.. menjawab dengan suara Perawat mendengarkan memberikan perasaannya kepada
pelan dengan perasaan empati penjelasan dengan orang lain atau perawat
P : Memandang klien dengan suara pelan dan
bersahabat lambat
P : Pada saat ibu berkelahi apa P : Suara jelas, wajah Perawat menunjukkan Perawat mencoba
yang ibu dapatkan? diangkat, dan sikap yang terbuka memberikan pertanyaan
memandang klien dengan klien Klien bersikap terbuka yang bersifat
K : Klien memandang perawat terbuka dengan eksplorasi. Hal ini sesuai
dengan ekspresi wajah perawat dan dengan teori bahwa
biasa menunjukkan rasa eksplorasi adalah
percaya mempelajari topik secara
mendalam.
K : Tangan saya terluka waktu K : Klien memandang perawat, Klien memperlihatkan
itu bu, ini ada bekasnya menjawab dengan suara Klien terlihat akibat dari kekerasan
pelan, menunjukkan bekas Perawat mendengarkan mengingat kembali yang pernah ia lakukan
luka ditangannya dengan perasaan empati dan memberikan kepada orang lain
P : Memandang klien dengan penjelasan dengan
bersahabat suara pelan dan
lambat
P : Nah, betul ya ibu, dengan P : Suara jelas, wajah Perawat memberikan
amarah itu kita bisa rugi sendiri, diangkat, dan Perawat menunjukkan penjelasan kepada klien
dan orang lain pun akan memandang klien sikap yang terbuka mengenai kerugian yang
Klien menikmati
terluka, K : Klien memandang perawat dengan klien terjadi karena perilaku
diskusi, bersikap
dengan ekspresi wajah kekerasan
biasa terbuka dengan
perawat dan
menunjukkan rasa
percaya
K : Iya bu.. K : Klien memandang perawat, Klien memperlihatkan
kemudian menunduk Klien berbicara perasaannya yang
melihat bekas luka Perawat mendengarkan dengan suara menyadari akibat dari
ditangannya dan dengan perasaan empati pelan dan lambat perilaku kekerasan
menjawab dengan suara
pelan
P : Memandang klien dengan
bersahabat
P : Maukah ibu belajar cara P : Suara jelas, tersenyum Perawat menawarkan
untuk mengontrol rasa marah dan memandang klien Perawat menunjukkan kepada pasien cara untuk
jika rasa amarah itu muncul? K : Klien memandang perawat sikap yang terbuka Klien menikmati mengontrol rasa marah
dengan ekspresi tampak dengan klien diskusi, bersikap
mulai sedih terbuka dengan
perawat dan
menunjukkan rasa
percaya
K : Rasa kesal saya masih ada K : Klien memandang perawat, Klien memperlihatkan
bu.. kemudian menunduk, Klien berbicara perasaannya kepada
Ibu saya pagi ini agak terlambat menjawab dengan suara Perawat mendengarkan dengan suara perawat.
memasak untuk sarapan pagi pelan kemudian klien dengan perasaan empati pelan dan lambat
saya menangis sambil tangan dan memfokuskan klien sambi menagis
kirinya menutupi matanya pada topik masalah
P : Memandang klien dengan
bersahabat, merubah
posisi duduk
P : Ya ibu gak papa silahkan P : Suara jelas, tersenyum Perawat memberi
menangis dulu..silahkan ibu dan memandang klien Perawat menunjukkan kesempatan kepada klien
ungkapkan ada yang menjadi K : Klien memandang perawat sikap yang terbuka dan Klien bersikap dalam mengungkapkan
ganjalan dihati ibu.. dengan ekspresi tampak empati kepada klien terbuka dengan perasaan melalui
mulai sedih dan masih perawat dan tangisannya, perawat
menangis menunjukkan rasa menunggu klien sampai
percaya klien mampu
menenangkan
perasaannya

K : saya merasa ibu saya tidak K : Klien memandang perawat, Klien memperlihatkan
menyanggisaya lagi seperti kemudian menunduk, Klien berbicara perasaannya kepada
biasanya.. menjawab dengan suara Perawat mendengarkan dengan suara perawat, klien
Saya takut itu terjadi pelan sambil menangis, dengan perasaan empati pelan, terlihat mengungkapkan masalah
kemudian tangisnya perubahan emosi utama yang ia alami.
berhenti dan ekspresi yang tiba-tiba pada
wajah klien tegang dengan klien.
mata melotot
P : Memandang klien dengan
bersahabat
P : Iya ibu...sekarang coba P : Suara jelas dan Perawat menunjukkan Perawat menawarkan
bapak tarik nafas dalam untuk memandang klien, sikap yang terbuka dan Klien bersikap kepada klien untuk
membantu mengontrol emosi duduk tegak, menarik empati kepada klien, terbuka dengan mempelajari cara
ibu... nafas dari hidung, perawat menunjukkan perawat dan mengontrol rasa marah
ikuti saya dulu ya, tegakkan menahan sebentar lalu cara mengontrol emosi menunjukkan rasa yang dirasakan klien.
badan, tarik nafas dari hidung, mengeluarkan nafas percaya, menikmati Perawata mengajarkan
tahan sebentar, lalu keluarkan melalui mulut sesi belajar cara teknik nafas dalam
dari mulut secara pelan-pelan K : Klien memandang mengontrol marah/ dengan perlahan kepada
emosi yang
seperti mengelurkan rasa perawat dengan diajarkan klien.
kemarahan. Ayo coba lagi ekspresi wajah tegang
pak... dengan mata melotot,
tarik nafas dari hidung... klien mengikuti arahan
ya bagus ibu... perawat dengan
ayo diulangi sampai 5 kali ibu... menarik nafas dari
ya bagus ya sekali ibu... hidung, menahan
ini bisa membuat ibu lebih sebentar lalu
rileks saat emosi sedang tidak mengeluarkan nafas
terkontrol. melalui mulut

K : iya bu.. saya masih mau K : Klien memandang perawat, Klien memperlihatkan
tarik nafas lagi bu... klien melakukan teknik Klien berbicara perasaannya kepada
nafas dalam dengan dengan suara perawat, klien melakukan
Perawat mendengarkan
benar, ekspresi wajah pelan, klien teknik nafas dalam yang
dengan perasaan
mulai rileks mengontrol baru diajarkan dengan
empati, dan
P : Memandang klien dengan emosinya dengan baik dan benar
mempersilahkan klien
bersahabat teknik nafas dalam
untuk melakukan teknik
nafas dalam
P : silahkan ibu, ayo dilakukan P : Suara jelas dan Perawat memberi
sampai perasaan ibu Ny.T memandang klien Perawat menunjukkan kesempatan kepada klien
menjadi rileks... dengan bersahabat sikap yang terbuka dan Klien bersikap untuk mengontrol emosi
Iya bagus ibu, keluarkan K : Klien memandang perawat empati kepada klien terbuka dengan dan amarahnya dengan
kekesalannya sembari dengan ekspresi tampak perawat dan latihan teknik nafas
mengeluarkan nafas lewat mulai rileks, klien menunjukkan rasa dalam. Perawat
mulut. melakukan teknik nafas percaya menjelaskan unutk ruitn
Latihan nafas dalam ini bisa dalam beberapa kali melakukan latihan teknik
bapak lakukan secara rutin nafas dalam
sehingga ketika rasa amarah
bapak timbul bapak sudah bisa
langsung menggunakan latihan
ini karena sudah terbiasa.
P : bagaimana perasaan ibu P : Suara jelas, memandang Hal ini merupakan tahap
sekarang setelah kita ngobrol- klien dengan bersahabat, Perawat Klien mencoba terminasi dimana salah
ngobrol ini? tersenyum. mengakhiri memahami apa satu variabelnya adalah
K : Mendengarkan pertemuan yang telah dilakukan mengeksplorasi kembali
pertanyaan perawat dengan selama percakapan perasaan klien selama sesi
dengan ekspresi mengevaluasi
wajah rileks
K : sudah mendingan bu K : tersenyum, memandang ke Klien Terminasi adalah saat
perawat mengungkapkan untuk merubah perasaan
P : Tersenyum, memandang Perawat mencoba perasaanya setelah dan memori serta untuk
klien dengan bersahabat, memahami perasaan bercakap-cakap mengevaluasi kemajuan
mempertahankan sikap klien dengan perawat klien dan tujuan yang
terbuka telah dicapai
P : baik...nah sekarang coba P : Suara jelas, memandang Tahap terminasi ini
ibu sebutkan salah satu cara klien dengan bersahabat, Perawat mengevaluasi kegiatan
mengontrol rasa marah tersenyum. memberikan Klien menginngat kerja yang telah dilakukan
bagaimana? K : Mendengarkan pertanyaan kembali apa yang baik secara
pertanyaan perawat tentang telah dilakukan kognitif,psikomotor,
dengan ekspresi kegiatan pada selama percakapan maupun afektif
wajah rileks tahap kerja
K : tarik nafas dalam bu... K : Menjawab pertanyaan Klien dapat melakukan
dengan wajah rileks, Perawat puas Klien berusahan evaluasi dirinya dengan
tersenyum dengan jawaban menjelaskan isi dari menjawab pertanyaan
P : Tersenyum, memandang klien percakapan tadi sesuai dengan yang
klien dengan bersahabat dilakukanya bersama
perawat
P : Bagus sekali ibu... P : Suara jelas, memandang Dengan memasukkan
Nah selagi ibu dikamar, kalau klien dengan bersahabat, Perawat memberikan Klien setuju untuk kegiatan teknik nafas dalam
rasa jengkel, kesal dan tersenyum. reinforcement positif memasukkan kegiatan di dalam jadwal harian di
marahnya muncul bapak bisa K : Mendengarkan pertanyaan kepada klien. teknik nafas dalam harapkan klien mau
melakukan teknik nafas dalam perawat dengan ekspresi Perawat puas karena dalam jadwal harian melakukan dan melatihnya
ini ya.. wajah rileks pasien mau memasukkan yang telah dibuat setiap hari sehingga
Sekarang kita buat jadwal teknik nafas dalam nantinya klien sudah
latihan ya ibu, berapa kali ibu didalam jadwal kegiatan terbiasa untuk melakukan
mau latihan dalam sehari? hal tersebut ketika marah
K : Bangun tidur pagi sama K : Menjawab pertanyaan Dengan memasukkan
mau tidur malam dan pada saat dengan wajah rileks dan Klien setuju untuk Perawat puas karena kegiatan teknik nafas
rasa marah itu muncul tersenyum memasukkan kegiatan pasien mau dalam di dalam jadwal
P : Tersenyum, memandang teknik nafas dalam memasukkan teknik harian di harapkan klien
klien dengan bersahabat dalam jadwal harian nafas dalam didalam mau melakukan dan
yang telah dibuat jadwal kegiatan melatihnya setiap hari
sehingga nantinya klien
sudah terbiasa untuk
melakukan hal tersebut
ketika marah
P : Okey bagus ibu...jadi P : Suara jelas, memandang Perawat memberikan Menyetujui kontrak Kesepakatan kontrak
latihannya 2 kali dalam sehari klien dengan bersahabat, reinforcement positif waktu untuk pertemuan pertemuan selanjutnya
ya.. ataupun pada saat rasa tersenyum. kepada klien. selanjutnya
marah itu muncul.. K : Mendengarkan pertanyaan Mengakhiri pertemuan
Ibu sepertinya waktu kita perawat dengan ekspresi dengan baik, kontrak
ngobrol sudah hampir selesai, wajah rileks dan tersenyum pertemuan berikutnya
bagaimana kalau kita akhiri
ya...
Besok saya akan datang lagi
sekitar jam 09.00 seperti biasa
kita ngobrol lagi tentang cara
lain untuk mengontrol rasa
marah, ibu bersedia?
K : iya bu, saya mau, nanti K : Menjawab pertanyaan Kesepakatan kontrak
disini saja ya bu.. terima kasih dengan wajah rileks dan Mengakhiri pertemuan Menyetujui kontrak pertemuan selanjutnya
ya bu ... tersenyum dengan baik, kontrak waktu untuk pertemuan
P : Tersenyum, memandang pertemuan berikutnya selanjutnya
klien dengan bersahabat
P : Iya ibu.. P : Tersenyum, mengulurkan Mengakhiri sesi Perawat telah
Sama sama tangan untuk berjabat tangan. pertemuan dengan melakukan tugasnya
salam pada fase ini dengan
K : Tersenyum. Mengulurkan mengembangkan dan
tangan dan berdiri Klien terlihat puas meyediakan realita
meninggalkan perawat dengan perbincangan perpisahan.
yang dilakukan dengan
perawat

Refleksi In Action: Dilaksanakan pada saat interaksi (dapat dilihat di Fase


kerja) Refleksi On Action :
1. Fase Kerja
 Menggali penyebab perilaku kekerasan dahulu dan SMRS sudah dieksplor lebih dalam
 Saat ingin mengeksplorasi masalah klien, fokus klien berubah dari topik pembicaraan, sehingga perawat memfokuskan kembali topik pembiacraan
kepada klien.

Anda mungkin juga menyukai