TUJUAN UMUM
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 20 menit, anak diharapkan
bisa merasa tenang selama perawatan dirumah sakit dan tidak takut lagi terhadap
perawat sehingga anak bisa merasa nyaman selama dirawat dirumah sakit
TUJUAN KHUSUS
Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan :
1. Anak merasa tenang selama dirawat.
2. Anak merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan perawat
3. Anak mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat
4. Anak menjadi kooperatif pada perawat dan tindakan keperawatan
5. Kebutuhan bermain anak dapat terpenuhi
6. Anak dapat melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal
7. Anak dapat mengekspresikan keinginan, perasaan, dan fantasi anak terhadap
suatu permainan
8. Anak dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman bermain yang
tepat
9. Anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit
10. Anak dapat merasakan suasana yang nyaman dan aman seperti dirumah
sebagai alat komunikasi antara perawat – klien
RENCANA PELAKSANAAN
No Kegiatan Waktu Subyek Terapi
1 Persiapan: 5 Menit Ruangan, alat, anak dan
a. Menyiapkan ruangan keluarga siap
b. Menyiapkan alat – alat
c. Menyiapkan anak dan
keluarga
Observer
EVALUASI
Peserta terapi bermain Tebak Gambar mampu:
1. Struktur
a. Persiapan pasien
1. Keluaraga bersedia megikutsertakan anak dalam bermain
2. Anak bersedia dan mau terlibat langsung dalam permainan
3. Anak siap untuk melakukan kegiatan tebak gambar
b. Lingkungan
1. Lingkungan bermain menunjang
2. Anak dapat terfokus perhatiannya pada fasilitator tanpa ada
gangguan
c. Media
1. Lembar gambar
2. Proses
1. Fasilitator memperkenalkan anak-anak yang ikut bermain
2. Fasilitator memberikan contoh
3. Anak mamapu menebak gambar dengan baik
4. Anak dapat aktif menjawab dan dapat mengembangkan kreatifitasnya
5. Anak mampu bertahan dalam kegiatan tersebut sampai selesai
3. Hasil
1. Anak dapat mengetahui cara dan aturan permainan
2. Anak percaya diri dalam melaksanakan permainan
3. Anak mampu menebak gambar
4. Anak mampu mengembangkan kreatifitasnya dalam menebak gambar
MATERI SATUAN ACARA BERMAIN
1.1 PENDAHULUAN
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan
merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain
tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya
makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak memerlukan berbagai
variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosinya.
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya,
kognitifnya dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya,
perasaannya dan pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan
dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal segala sesuatu yang ada
disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup untuk bermain juga
akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal sekitarnya sehingga
ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila
dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan
bermain.
Perawatan anak sakit sangatlah perlu karena hal ini adalah salah satu bentuk
upaya dalam proses penyembuhan pada anak sakit. Namum pada sisi lain,
perawatan dan proses keperawatan yang bertujuan penyembuhan tersebut kadang
membuat anak-anak menjadi takut atau trauma dan kejenuhan pada anak. Karena
aktivitas anak sangat sedikit frekuensinya dan hal ini yang membuat anak semakin
jenuh di Rumah Sakit. Hal ini sangat berpengaruh pada kooperatif anak dalam
menerima perawatan dan pelayanan keperawatan di rumah sakit. Selain
menimbulkan hal di atas, kejenuhan dan lamanya anak di rawat di rumah sakit
membuat kebutuhan bermain anak sangat kurang, hal ini terjadi karena banyak
hal, antara lain : kondisi fisik klien yang masih lemah sehingga anak tidak mampu
beraktivitas, kondisi ruang atau tempat yang asing bagi anak dan banyaknya
orang-orang baru disekeliling anak sehingga anak menjadi takut dan lain
sebagainya.
Hal di atas di temukan juga pada Ruang Dahlia di RSUD Arifin Achmad, di
mana anak terlihat bosan, takut dan lebih banyak diam atau menangis. Hal inilah
yang akhirnya membuat anak hanya diam terpaku tanpa melakukan aktifitas
sehingga kebutuhan bermainya tidak terpenuhi. Dari latar belakang di atas
menurut kelompok 5 perlu di adakan suatu tindakan keperawatan yang tepat untuk
mengurangi tingkat kejenuhan dan katakutan anak sehingga anak menjadi aktif
dan terpenuhi kebutuhan bermainnya.