Disusun oleh:
ERLIN INDAH KUSUMADIYANTI
NIM. P27220021296
E. Materi
Terlampir
F. RENCANA PELAKSANAAN
No Kegiatan Waktu Subyek Terapi
1 Persiapan: 5 Menit Ruangan, alat, anak dan
a. Menyiapkan ruangan keluarga siap
b. Menyiapkan alat – alat
c. Menyiapkan anak dan
keluarga
2 Proses : 15 menit Menjawab salam,
a. Membuka proses terapi memperkenalkan diri,
salam, memperkenalkan
diri.
b. Menjelaskan pada
anak dan keluarga
tentang tujuan dan
manfaat bermain,
menjelaskan cara
c. permainan Bermain bersama dengan
antusias dan mengungkapkan
d. Mengajak anak
perasaannya
e. bermain
f. Mengevaluasi respon
g. anak dan keluarga
H. SETTING
Leader
Fasilitator Peserta
Observer
I. EVALUASI
Peserta terapi bermain Tebak Gambar mampu:
1. Struktur
a. Persiapan pasien
1. Keluaraga bersedia megikutsertakan anak dalam bermain
2. Anak bersedia dan mau terlibat langsung dalam permainan
3. Anak siap untuk melakukan kegiatan tebak gambar
b. Lingkungan
1. Lingkungan bermain menunjang
2. Anak dapat terfokus perhatiannya pada fasilitator tanpa ada gangguan
c. Media
Lembar gambar dan alat mewarnai
2. Proses
a. Fasilitator memperkenalkan anak-anak yang ikut bermain
b. Fasilitator memberikan contoh
c. Anak mamapu mewarnai gambar dengan baik
d. Anak dapat aktif menjawab dan dapat mengembangkan kreatifitasnya
e. Anak mampu bertahan dalam kegiatan tersebut sampai selesai
3. Hasil
a. Anak mampu mewarnai gambar
b. Anak mampu mengembangkan kreatifitasnya dalam menebak
c. gambar
d. Anak dapat mengetahui cara dan aturan permainan
e. Anak tidak ragu dalam melaksanakan permainan
Lampiran
4. Aspek Kognitif
Tahun ketiga berada pada fase pereptual,anak cenderung egosentrik
dalam berfikir dan berperilaku ,mulai memahami waktu,mengalami
perbaikankonsep tentang ruang, dan mulai dapat memandang konsep dari
perspektif yang berbeda. Tahun keempat anak berada pada fase inisiatif,
memahami waktu lebih baik,menilai sesuatu menurut dimensinya,penilaian
muncul berdasarkan persepsi,egosentris mulai berkurang,kesadaran social lebih
tinggi, mereka patuh kepada orang tua karena mempunyai batasan bukan karena
memahami hal benar atau salah. Pada akhir masa prasekolah anaka sudah
mampu memandang perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya,anak sangat ingin tahu tentang faktual dunia.
a. Motorik halus : Bisa menggunakan gunting, Menggambar lingkaran, kotak,
X
b. Motorik kasar : Melempar bola melewati atas kepala, Memanjat, Menaiki
sepeda roda tiga, Belajar menalikan tali sepatu, mengkancing, menyikat gigi
C. MACAM BERMAIN
Macam bermain menurut Idris & Reza (2018), yaitu:
1. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang
diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi : Bermain
mengamati/menyelidiki (Exploratory Play). Perhatian pertama anak pada alat bermain
adalah memeriksa alat permainan tersebut, memperhatikan, mengocok-ocok apakah
ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha membongkar.
2. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar.
Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan
sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya. Contoh ; Melihat gambar di
buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton televisi dsb. Dalam kegiatan
bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain, yaitu apabila
terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
a. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk aktif
bermain.
b. Tidak ada variasi dari alat permainan.
c. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
d. Tidak mempunyai teman bermain.
A. DEFINISI
Mewarnai adalah proses memberi warna pada suatu media. Mewarnai gambar
diartikan sebagai proses memberi warna pada media yang sudah bergambar. Mewarnai
gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk mengurangi stress dan
kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada anak (Idris & Reza. 2018).
1. Manfaat
a. Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik
(sebagai permainan penyembuh/”therapeutic play”).
b. Dengan bereksplorasi menggunakan gambar, anak dapat membentuk,
mengembangkan imajinasi dan bereksplorasi dengan ketrampilan motorik halus.
c. Mewarnai gambar juga aman untuk anak usia toddler, karena menggunakan
media kertas gambar dan crayon.
d. Anak dapat mengeskpresikan perasaannya atau memberikan pada anak suatu cara
untuk berkomunikasi, tanpa menggunakan kata.
e. Sebagai terapi kognitif, pada anak menghadapi kecemasan karena proses
hospitalisasi, karena pada keadaan cemas dan stress, kognitifnya tidak akurat dan
negative.
f. Bermain mewarnai gambar dapat memberikan peluang untuk meningkatkan
ekspresi emosinal anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa marah dan
benci.
g. Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan metode
penyuluhan kesehatan untuk merubah perilaku anak selama dirawat di rumah
sakit.
DAFTAR PUSTAKA
Idris, Muhammad, dan Reza, Mathilda. 2018. Efektivitas Terapi Bermain Mewarnai
Terhadap Penurunan Kecemasan Akibat Hospitalisasi Pada Anak Usi Prasekolah (3-
6 tahun) Di Ruang Melati RSUD Kota Bekasi. Jurnal Afiat Vol 4 No. 2 Tahun 2018.
Kesehatan Jiwa. Online https://uia.e-journal.id Diakses pada tanggal 16 Oktober
2021
Hidayati, Nur Oktavia, dkk. 2021. Efektivitas Terapi Bermain Terhadap Tingkat Kecemasan
Anak Yang Menjalani Hospitalisasi. Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 9, No. 1 April
2021. ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239. Online http://ejurnal.ars.ac.id Diakses
pada tanggal 16 Oktober 2021