Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS SINTESIS TINDAKAN (RELAKSASI NAFAS DALAM)

PADA PASIEN NY. N DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA

Disusun Oleh :

Betty Ria Stevani


NIM : P27220021285

PROGRAM PROFESI NERS


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
TAHUN 2021/2022
LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Nama Mahasiswa : Betty Ria Stevani Kode Kasus :-

Semester :I Mata Kuliah : PKK Maternitas

Kelas : Ners A Tanggal : 17/11/21

Jenis Tindakan : Relaksasi Nafas Dalam

A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri di punggung saat beraktivitas

B. Diagnosa medis
Pengawasan kehamilan normal

C. Diagnosa keperawatan
Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis

D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan


Data Subyektif:
- Pasien mengatakan nyeri
P : saat beraktivitas
Q : cenut-cenut
R : punggung
S:4
T : hilang timbul
- Pasien mengatakan terkadang nyerinya mengganggu saat beraktivitas
Data Obyektif:
- Pasien tampak sedikit pucat
- Pasien terkadang meringis menahan nyeri
- Perut pasien tampak sudah membesar
E. Dasar Pemikiran Tindakan
Latihan nafas dalam merupakan salah satu bentuk terapi non
farmakologi, dimana perawat mengajarkan klien cara melakukan nafas dalam,
nafas lambat (inspirasi maksimal) dan cara menghembuskan nafas secara
perlahan. Selain mengurangi intensitas nyeri, teknik relaksasi nafas dalam juga
dapat meningkatkan ventilasi paru-paru dan meningkatkan oksigenasi dalam
darah. Teknik relaksasi nafas dalam merupakan salah satu terapi relaksasi yang
dapat membuat tubuh menjadi lebih tenang, sehingga rasa nyeri yang dialami
pasien akan berkurang atau hilang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian
bahwa rasa nyeri yang dirasakan pasien setelah dilakukan intervensi relaksasi
nafas dalam intensitas nyeri berkurang (Kemenkes, 2013).
Berdasarkan penelitian Lala dan Veni (2021), dari hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh relaksasi nafas dalam terhadap penurunan nyeri
punggung ibu hamil trimester ke III. Prinsip yang mendasari penurunan nyeri oleh
teknik relaksasi terletak pada fisiologi sistem syaraf otonom yang merupakan
bagian dari sistem syaraf perifer yang mempertahankan homeostatis lingkungan
internal individu.

F. Prinsip tindakan keperawatan


1. Pengertian
Merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri. Rileks sempurna
yang dapat mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh, kecemasan sehingga
mencegah menghebatnya stimulasi takut. Ada tiga hal yang utama dalam
teknik relaksasi:
a. Posisikan pasien dengan tepat
b. Pikiran beristirahat
c. Lingkungan yang tenang
2. Tujuan
Untuk menggurangi atau menghilangkan rasa nyeri
Indikasi : Dilakukan untuk pasien yang mengalami nyeri
3. Prosedur pelaksanaan
a. Tahap prainteraksi
1) Membaca status pasien
2) Mencuci tangan
3) Menyiapkan alat
b. Tahap orintasi
1) Memberikan salam teraupetik
2) Validasi kondisi pasien
3) Menjaga privacy pasien
4) Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien
dan keluarga
c. Tahap kerja
1) Ciptakan lingkungan yang tenang
2) Usahakan tetap rileks dan tenang
3) Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan
udara melalui hitungan 1,2,3
4) Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstrimitas atas dan bawah rileks
5) Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6) Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui
mulut secara perlahan-lahan
7) Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8) Usahakan agar tetap konsentrasi
9) Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
10) Latihan dilakukan dalam 2 sesi yaitu pada pagi hari pukul 09.00 dan
siang hari pukul 13.00. Setiap sesi latihan nafas dalam dilakukan
sebanyak 3 kali.
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi hasil kegiatan
2) Lakukan kontrak untuk kegistsn selanjutnya
3) Akhiri kegiatan dengan baik
4) Cuci tangan
e. Dokumentasi
1) Catat waktu pelaksaan tindakan
2) Catat respon pasien
3) Paraf dan nama perawat juga
Sumber: SOP Poltekkes Malang

G. Analisis tindakan
Klien dengan nyeri perlu mendapatkan latihan teknik nafas dalam. Pemberian
teknik nafas dalam dapat membantu klien dalam mengontrol nyeri pasien dan
memberi rasa aman dan nyaman.

H. Bahaya dilakukannya tindakan


1. Bahaya
Jika tidak saling percaya dan klien tidak kooperatif maka latihan napas
dalam tidak akan efektif sehingga rasa nyeri akan semakin meningkat.
2. Pencegahan
Jangan banyak menyinggung perasaan klien, bina hubungan saling percaya
dan lakukan tindakan sesuai dengan prosedur.

I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan


1. Monitor KU dan TTV
2. Kaji skala nyeri dan tingkat kecemasan
3. Catat intensitas nyeri
4. Kolaborasi pemberian analgetik

J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan


S:
- Pasien mengatakan nyeri
P : saat beraktivitas
Q : cenut-cenut
R : punggung
S :4
T : hilang timbul
- Pasien mengatakan terkadang nyerinya menganggu saat beraktivitas
O:
- Pasien tampak sedikit pucat
- Pasien terkadang meringis menahan nyeri
- Perut pasien tampak sudah membesar
A:
- Masalah nyeri teratasi sebagian
P:
- Menganjurkan pasien untuk melakukan teknik nafas dalam jika nyeri
kambuh

K. Evaluasi diri
Tindakan telah dilakukan sesuai prinsip dan Standar Operasional
Prosedur.

L. Daftar pustaka / referensi


Apriliya dan Rahayu. 2020. Application Of Deep Breath Relaxation Technique
To Lower Headache In Hypertension Patients.
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/PICNHS/article/vi
ew/331. Diakses pada 19 Oktober 2021.

Kemenkes. (2013). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap


Penurunan Derajat Nyeri. Pengaruh Tehnik Relaksasi Nafas Dalam
Terhadap Penurunan Nyeri Pasien Fraktur, 9(2013), 8–19.

Salsabilla. 2019. SOP Teknik Nafas Dalam.


https://www.scribd.com/document/422978103/SOP-nafas-dalam.
Diakses pada 19 Oktober 2021.

Anda mungkin juga menyukai