PADA BAYI
Disusun Oleh :
1
SATUAN ACARA BERMAIN
PADA BAYI
Salah satu indikator kesehatan gigi dan mulut adalah tingkat kebersihan gigi dan
mulut hal tersebut dapat terlihat secara klinis dari ada tidaknya deposit-deposit
organik seperti pelikel, materi alba, debris, kalkulus dan plak gigi. Plak merupakan
deposit lunak yang membentuk lapisan biofilm dan melekat pada permukaan gigi
dan gusi serta permukaan jaringan keras lainnya dalam rongga mulut (Sintawati,
2
2007). Kebersihan gigi dan mulut merupakan suatu tindakan untuk membersihkan
gigi dan gusi untuk mencegah penyakit gigi dan mulut.
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan tindakan program bermain peserta terapi
bermain dapat mencapai tugas perkembangan secara optimal sesuai tahap
perkembangan walaupun dalam kondisi sakit.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan terapi bermain selama 30 menit peserta terapi
bermain diharapkan:
a. Mampu berinteraksi dengan orang lain.
b. Mampu mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik.
c. Tersenyum ketika melihat permainan atau gambar yang menarik.
d. Menggenggam dan menggerakkan Icik-icik.
e. Meraih benda yang ada dalam jangkauannya.
3
C. Kegiatan Program Bermain
1. Tempat :
2. Waktu : 30 menit
3. Jenis Program Bermain : Meraih benda yang berada dalam jangkauannya
4. Karakteristik Peserta :
a. Anak usia 0-6 Bulan
b. Anak yang dirawat di ruang Gladiol RS Margono
c. Anak yang suhu tubuhnya antara 36 C - 37 C
d. Anak berjenis kelamin perempuan
5. Analisis Tugas Perkembangan :
a. Aspek Kognitif
1. Anak dapat tersenyum ketika melihat mainan yang menarik.
2. Mampu mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik.
b. Aspek Afektif
Anak dapat mengikuti arah stimulus yang diberikan.
c. Aspek Psikomotor
1. Anak dapat meraih benda yang berada dalam jangkauannya.
2. Menggenggam dan menggerakkan Icik-icik.
6. Metode: Menggerakkan alat permainan sehingga menimbulkan bunyi.
7. Media : Permainan Icik-icik
8. Langkah-langkah terapi bermain :
No Jenis Kegiatan Waktu Respon Peserta
4
a. Menjelaskan pengertian bermain perawat, mengikuti
suara, tujuan terapi bermain, cara gerakan mainan
bermain, alat yang digunakan, yang diberikan dan
waktu yang diperlukan untuk si anak tampak
terapi bermain, memberikan senang dengan
kesempatan bertanya sebelum permainan yang
kegiatan dimulai. diberikan dalam
b. Memulai kegiatan terapi bermain terapi bermain serta
dengan memberikan contoh menggerakkan
terlebih dahulu pada orang tua Icik-icik.
peserta
c. Memulai bermain dengan cara
menggerakkan Icik-icik sehingga
mengeluarkan suara.
d. Memberikan reward atas respon
yang diberikan dan
membangkitkan motifasi jika
anak belum bisa menggerakan
permainan dengan benar
3. Penutup terapi bermain: Orang tua
menjawab salam
a. Menyimpulkan hasil terapi
penutup dan anak
bermain
tersenyum
b. Kontrak untuk pertemuan 5 menit
saatperawat
selanjutnya
berpamitan.
c. Ucapan terimakasih atas
kerjasama selama terapi bermain
d. Salam penutup
5
D. Evaluasi :
1. Kriteria
a. Anak dapat mengikuti proses terapi bermain menggerakan icik-icik
tanpa rewel.
b. Anak mampu mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau
memekik.
c. Anak dapat tersenyum ketika melihat permainan atau gambar yang
menarik.
d. Anak dapat menggenggam dan menggerakkan Icik-icik.
e. Anak dapat meraih benda yang ada dalam jangkauannya.
2. Prosedur
Secara Observasi: mengobservasi peserta yang cepat dan benar
mengikuti terapi bermain dan anak yang kurang aktif dalam terapi bermain
a. Memberikan rangsangan suara kepada anak apakah anak akan
mengikuti arah rangsangan tersebut.
b. Apabila icik-icik didekatkan pada anak, apakah anak akan berusaha
untuk meraih dan menggerakan permainan tersebut.
c. Apakah anak tersebut akan menggerakan permainan tersebut.
6
Lampiran
Satuan Acara Bermain
A. Pengertian bermain
Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan oleh setiap anak,
bahkan dikatakan anak mengisi sebagian besar dari kehidupannya dengan
bermain.
(Kamus besar bahasa Indonesia, 2003)
Bermain merupakan seluruh aktivitas anak termasuk bekerja
kesenangannya dan merupakan metode bagaimana mereka mengenal dunia.
Bermain tidak sekedar mengisi waktu tetapi merupakan kebutuhan anak
seperti hanya makanan, cinta kasih.
(Soetjiningsih, 1995)
Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan anak secara berulang-
ulang demi kesenangan tanpa adanya tujuan dan sasaran yang hendak
dicapai.
(M. Hariwijaya, 2009)
Jenis permainan ini permainan yang dianjurkan pada usia ini antara
lain: benda (permainan) aman yang dapat dimasukkan kedalam mulut,
gambar bentuk muka, boneka orang dan binatang, alat permaianan yang dapat
digoyang dan menimbulkan suara, alat permaian berupa selimut, boneka, dan
lai-lain.
7
C. Pengertian bermain dengan menggunakan alat permainan yang dapat
digoyangkan dan menimbulkan suara.
D. Tujuan bermain dengan menggunakan alat yang dapat digoyangkan dan
menimbulkan suara.
E. Alat alat / media yang digunakan dalam bermain menggunakan alat
permainan yang dapat digoyangkan dan menimbulkan suara.
F. Cara bermain dengan menggunakan alat permainan yang dapat digoyangkan
dan menimbulkan suara.
G. Lampiran gambar/ media yang digunakan.
8
SATUAN ACARA BERMAIN
BERMAIN PADA ANAK USIA 7-9 BULAN
9
5. Dapat melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal
6. Dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman bermain yang tepat
7. Agar anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit
8. Anak dapat merasakan suasana yang nyaman dan aman seperti dirumah Sebagai
alat komunikasi antara perawat klien.
III. Sasaran
Anak yang dirawat di ruang anak yang memenuhi criteria sebagai berikut :
1. Kesadaran kompos mentis
2. Tanda tanda vital stabil
3. Tidak bertentangan jenis penyakit dipandang dari sudut penularan
4. Pada usia perkembangan yang sama
5. Tidak ada kontra indikasi dari aspek medis
IV. MATERI (TERLAMPIR)
1. Sekilas tentang bermain dan mainan pada anak.
2. Permainan pada anak usia 7-9 bulan
V. METODE
1. Ceramah
2. Bermain bersama dengan mewarnai gambar
VI. MEDIA
1. Mainan untuk anak usia 7-9 bulan
10
sedih, dan bosan
5. Menimbulkan rasa kerjasama perawat klien
keluarga
6. Sebagai komunikasi antara perawat - klien
Lampiran
A. Pengertian Bermain
Bermain merupakan seluruh aktivitas anak termasuk bekerja
kesenangannya dan merupakan metode bagaimana mereka mengenal dunia.
Bermain tidak sekedar mengisi waktu tetapi merupakan kebutuhan anak seperti
hanya makanan, cinta kasih (Soetjiningsih, 1995). Kategori bermain dibagi
menjadi dua yaitu bermain aktif dan pasif (Hurlock, 1999):
a. Bermain aktif
Dalam bermain aktif, anak memperoleh kesenangan dari apa yang dilakukannya.
Misalnya berlari atau membuat sesuatu dari lilin.
b. Bermain pasif
Kesenangan yang diperoleh anak dalam bermain egosentris. Sedikit demi sedikit
anak akan dilatih untuk mempertimbangkan perasaan orang lain, bekerja sama,
saling membagi dan menghargai. Melalui bermain anak dilatih bersabar,
menunggu giliran dan terkadang bisa kecewa karena in pasif berasal dari kegiatan
yang dilakukan oleh orang lain. Misalnya menikmati temannya bermain, melihat
hewan. Bermain jenis ini membutuhkan sedikit energi dibandingkan bermain
aktif.
B. Beberapa manfaat yang bisa diperoleh seorang anak melalui bermain antara lain
(Zaviera, 2008):
11
a. Aspek fisik, dengan mendapat kesempatan untuk melakukan kegiatan yang
banyak melibatkan gerakan gerakan tubuh, akan membuat tubuh anak menjadi
sehat.
b. Aspek perkembangan motor kasar dan halus, hal ini untuk meningkatkan
ketrampilan anak.
c. Aspek sosial, anak belajar berpisah dengan ibu dan pengasuh. Anak belajar
menjalin hubungan dengan teman sebaya, belajar berbagi hak, mempertahankan
hubungan, perkembangan bahasa, dan bermain peran sosial.
d. Aspek bahasa, anak akan memperoleh kesempatan yang luas untuk berani bicara.
Hal ini penting bagi kemampuan anak dalam berkomunikasi dan memperluas
pergaulannya.
e. Aspek emosi dan kepribadian. Melalui bermain, anak dapat melepaskan
ketegangan yang dialaminya. Dengan bermain berkelompok, anak akan
mempunyai penilaian terhadap dirinya tentang kelebihan yang dimiliki sehingga
dapat membantu perbentukan konsep diri yang positif, mempunyai rasa percaya
diri dan harga diri.
f. Aspek kognisi. Pengetahuan yang didapat akan bertambah luas dan daya nalar
juga bertambah luas, dengan mempunyai kreativitas, kemampuan berbahasa, dan
peningkatan daya ingat anak.
g. Aspek ketajaman panca indra. Dengan bermain, anak dapat lebih peka pada hal
hal yang berlangsung dilingkungan sekitarnya.
h. Aspek perkembangan kreativitas. kegiatan ini menyangkut kemampuan melihat
sebanyak mungkin alternatif jawaban. Kemampuan divergen ini yang mendasari
kemampuan kreativitas seseorang.
i. Terapi. Melalui kegiatan bermain anak dapat mengubah emosi negatif menjadi
positif dan lebih menyenangkan.
C. Alat Permainan Edukatif (APE)
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat
perkembangannya, serta berguna untuk :
1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau
merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus. Contoh
alat bermain motorik kasar : bola, mainan yang ditarik dan didorong, tali, dll.
Motorik halus pensil, bola, balok, lilin, dll
2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang
benar. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape,
TV, dll.
3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk.
Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka,
pensil warna, radio, dll.
12
4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu
dan anak, keluarga dan masyarakat. Contoh alat permainan : alat permainan yang
dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola, tali, dll.
D. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Bermain
1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada
keterampilan yang lebih majemuk.
4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.
a. Bentuk- Bentuk Permainan
1. Usia 0 12 bulan
Tujuannya adalah :
1) Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya
mengisap,menggenggam
2) Melatih kerjasama mata dan tangan.
3) Melatih kerjasama mata dan telinga.
4) Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
5) Melatih mengenal sumber asal suara.
6) Melatih kepekaan perabaan.
7) Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
b. Alat permainan yang dianjurkan :
1. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
2. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
3. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
4. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
5. Alat permainan berupa selimut dan boneka.
E. Klasifikasi Bermain
Usia 7 9 bulan
a. Visual
a) Berikan mainan warna terang yang lebih besar, dapat bergerak dan berbunyi khas
b) Tempatkan cermin agar anak bisa melihat dirinya
c) Bermain ciluk bad an muka lucu
b. Auditory
a) Panggil nama anak
b) Ajarkan kata-kata simple :mama papa dll
c) Berbicara pada anak dengan kata-kata yang jelas
d) Ajarkan nama-nama bagian-bagian tubuh
e) Beritahukan apa yang dilakukan ibunya
f) Beri perintah yang sederhana
c. Kinestetik Taktil
a) Meraba bahan berbagai tekstur
b) Bermain air mengalir
c) Berdiri untuk menahan berat badan
d) Meletakkan mainan agak jauh dan perintahkan anak mengambilnya
Contoh jenis permainan :
13
a. Soft Teether atau Rattle
b. Mainan pencet
c. Musikal toy nursery
d. Boneka tangan
EVALUASI
Peserta terapi mampu:
1. Menggunakan alat permainan
14