Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KOMUNIKASI KEPERAWATAN

KOMUNIKASI TERAUPETIK PADA REMAJA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Komunikasi Keperawatan

Dosen Pengampu : Kasmilah, S.Kep, Ns, M.Kes

Disusun Oleh :

1. Eka Krisdayanti (16.1226)


2. Estawati (16.1227)
3. Euodia Triana Margareta (16.1228)
4. Feby Ayu Nur’aeni (16.1229)

AKADEMI KEPERAWATAN PRAGOLOPATI PATI

TAHUN AKADEMIK 2016/2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Komunikasi
Terapeutik pada Pasien Remaja.
Mengingat terbatasnya waktu dan kemampuan yang penulis miliki, maka
penulis menyadari tugas ini masih membutuhkan kritik yang membangun. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun, sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan tugas ini.
Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari bantuan Ibu Kasmilah,
S.Kep,Ns,M.Kes selaku dosen pembimbing. Maka melalui kesempatan ini,
perkenankan penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada beliau.
Semoga Allah SWT melimpahkan semua bantuan dan keikhlasan beliau
yang telah membantu penulis dalam menyusun tugas makalah ini.

Pati, Mei 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ............................................................................. 2
D. Manfaat ......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3
A. Pengertian Teori Komunikasi pada Remaja ................................. 3
B. Proses Prinsip Komunikasi pada Remaja ..................................... 4
C. Komunikasi Terapeutik pada Remaja ........................................... 6
D. Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Pada Remaja ............... 6
E. Teknik Komunikasi pada Remaja ................................................ 9
F. Hambatan dalam Komunikasi pada Remaja ................................. 10
BAB III PENUTUP .................................................................................... 14
A. Simpulan ...................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada saat anak beranjak remaja, kadang kala orang tua menemukan
kesulitan untuk melakukan komunikasi secara dua arah dengan anak. Masa-
masa remaja untuk setiap anak terkadang mejadi periode yang sulit dan ini
dikarenakan anak remaja mulai mengalami beberapa hal dalam hidupnya
seperti mengembangkan identitas mereka sendiri secara individu. Adanya
perubahan biologis dan fisiologis , menghadapi tekanan dari teman
sebayanya mengalami ketertarikan pada lawan jenis, dll. Sementara orang
tua juga mulai merasakan besarnya kekhawatiran pada anak remaja mereka,
baik terhadap pergaulannya maupun perkembangan kepribadiannya. Jadi,
bagaimanakah cara terbaik untuk mengatasinya?
Disaat ini, salah satu cara terbaik adalah orang tua. Orang tua
berkomunikasi dengan anak remaja. Komunikasi yang efektif dengan anak-
anak sangat penting dilakukan karena akan membuat hubungan antara orang
tua dan anak tetap terjalin dengan baik meski pun saat ini sering terjadi
pertengkaran antara orang tua dengan anak ataupun komunikasi yang tidak
nyambung. Sebagai orang tua ada beberapa cara yang lebih baik yang dapat
dilakukan dari informasi mengenai remaja yang sedang bermasalah dengan
komunikasi.
Berdasarkan pemaparan diatas, dalam makalah ini penulis akan
membahas “Teori Komunikasi pada Remaja”.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komunikasi pada remaja ?
2. Bagaimana proses prinsip komunikasi pada remaja ?
3. Bagaimana komunikasi terapeutik pada remaja?
4. Bagaimana teknik komunikasi pada remaja?
5. Apa hambatan dalam komunikasi pada remaja?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan pengertian
komunikasi pada remaja.
2. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan
proses prinsip komunikasi pada remaja.
3. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan komunikasi
terapeutik pada remaja.
4. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan teknik
komunikasi pada remaja.
5. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan hambatan dalam
komunikasi pada remaja.

D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai acuan maupun sebagai penambah ilmu pengetahuan
khususnya dalam mempelajari komunikasi terapeutik pada remaja.
2. Bagi instansi pendidikan
Dapat digunakan sebagai tambahan dan acuan pendidikan yang lebih
unggul dan lebih bermutu.
3. Bagi pembaca
Dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang komunikasi
terapeutik pada remaja.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah seni penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
dari komunikator atau penyampai berita, untuk mengubah serta membentuk
perilaku komunikan atau penerima berita kepola dan pemahaman yang
dikehendaki bersama.
Ada beberapa pengertian komunikasi yang di kemukakan oleh beberapa
para ahli, yaaitu :
1. Menurut Edward Depari, komunikasi adalah proses penyampaian gagasan,
harapan dan pesan yang disampaikan melalui lambang - lambang tertentu,
mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada
penerima pesan.
2. Menurut James A.F. Stoner, komunikasi adalah proses dimana seorang
berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan.
3. Menurut John R. Schemerhom, komunikasi adalah proses antara pribadi
dalam mengirim dan menerima simbol-simbol yang berarti bagi
kepentingan mereka.
4. Menurut Dr. Phill Astrid Susanto, komunikasi adalah proses pengoperan
lambang-lambang yang mengandung arti.
5. Menurut Human Relation of Work, Keith Devis, komunikasi adalah proses
lewatnya informasi dan pengertian seseorang ke orang lain.
6. Menurut Oxtord Dictionary (1956), komunikasi adalah pengiriman atau
tukar menukar informasi, ide atau sebagainya.
7. Menurut Drs. Onong Uchjana Effendy, MA, komunikasi mencangkup
ekspresi wajah, sikap dan gerak-gerik suara, kata-kata tertulis, percetakan,
kereta api, telegraf, telepon dan lainnya.

3
Masa remaja adalah pola pikir dan tingkah laku peralihan dari anak
ke dewasa.Bila stress, diskusi tentang masalahnya dengan teman sebaya
dan keluarganya. Menolak orang yang berusaha menjatuhkan harga
dirinya dengan memberi support penuh perhatian.(Nur Himam, 2012:1)

B. Prinsip Komunikasi pada Remaja


1. Cara Membangun Hubungan Yang Harmonis Dengan Remaja
Hal yang sering orang tua lakukan dalam berkomunikasi. Dalam
berkomunikasi, orang tua ingin segera membantu menyelesaikan
masalah remaja, ada hal-hal yang orang tua yang sering lakukan, seperti :
a. Cenderung lebih banyak bicara dari pada mendengarkan,
b. Merasa tau lebih banyak dari pada remaja,
c. Cenderung memberi arahan dan nasihat,
d. Tidak berusaha mendengarkan dulu apa yang sebenarnya terjadi dan
yang dialami remaja,
e. Tidak memberikan kesempatan agar remaja mengemukakan pendapat,
f. Tidak mencoba menerima dahulu kenyataan yang dialami remaja dan
memahaminya,
g. Merasa putus asa dan marah-marah karena tidak tahu lagi apa yang harus
dilakukan terhadap remaja.
2. Kunci pokok berkomunikasi dengan remaja
Adapun kunci pokok yang dilakukan orang tua terhadap anaknya
yang beranjak dewasa seperti :
a. Mendengar supaya remaja mau berbicara,
b. Menerima dahulu perasaan remaja,
c. Bicara supaya didengar.
Oleh sebab itu orang tua harus mau belajar dan berubah dalam
cara berbicara dan cara mendengar.

4
3. Mengenal Diri Remaja
a. Pahami Perasaan Remaja
Banyak terjadi masalah dalam berkomunikasi dengan remaja, yang
disebabkan karena orang tua kurang dapat memahami perasaan anaknya
yang diajak bicara.Agar komunikasi dapat lebih efektif orang tua perlu
meningkatkan kemampuannya dan mencoba memahami perasaan anak
sebagai lawan bicara.
b. Bagaimana memahami perasaan remaja
Untuk memahami perasaan remaja, orang tua harus menerima dulu
perasaan dan ungkapan remaja terutama ketika ia sedang mengalami
masalah, agar ia merasa nyaman dan mau melanjutkan pembicaraan
dengan orang tua. Orang tua akan lebih mengerti apa yang sebenarnya
dirasakan remaja.
4. Membuat Remaja Mau Berbicara Pada Orang Tua Saat
Menghadapi Masalah Dan Membantu Remaja Menyelesaikan Masalah.
a. Pesan kamu dan pesan saya
Pesan kamu adalah cara seperti ini bukanlah penyampaian akibat
perilaku anak terhadap orang tua tetapi berpusat pada kesalahan anak
cenderung tidak membedakan antara anak dan perilakunya sehingga
membuat anak merasa disalahkan, direndahkan dan di sudutkan.
Pesan saya lebih menekankan perasaan dan kepedulian orang tua
sebagai akibat perilaku anak sehingga anak belajar bahwa setiap perilaku
mempunyai akibat terhadap orang lain. Melalui pesan saya akan
mendorong semangat anak, mengembangkan keberaniannya, sehingga
anak akan merasa nyaman.
b. Menentukan masalah siapa
Ketika menghadapi remaja sebagai lawan bicara yang bermasalah,
kita perlu mengetahui masalah siapa ini. Hal ini perlu dibiasakan karena :
1. Kita tidak mungkin menjadi seorang yang harus memecahkan semua
masalah.

5
2. Kita harus mengajarkan kepada remaja rasa tanggung jawab dalam
memecahkan masalahnya sendiri.
3. Kita perlu membantu remaja untuk tidak ikut campur urusan orang
lain.
4. Anak perlu belajar mandiri
5. Setelah mengetahui masalah siapa maka akibatnya siapa yang punya
masalah harus bertanggung jawab untuk menyelesaikannya.Bila
masalah itu adalah masalah remaja maka tekhnik yang digunakan
adalah mendengar aktif.

C. Komunikasi Terapeutik pada Remaja


Dalam melakukan komunikasi pada remaja, perawat perlu
memperhatikan berbagai aspek diantaranya adalah usia tumbuh
kembang remaja, cara berkomunikasi dengan anak remaja, metode
berkomunikasi dengan anak remaja. Peran orang tua dalam membantu proses
komunikasi dengn remaja sehingga bisa di dapatkan informasi yang benar dan
akurat.
a. Pada remaja, pola pikir dan tingkah laku peralihan dari anak ke dewasa
b. Bila stres, diskusi tentang masalahnya dengan teman sebaya, orang dewasa
Diluar keluarga dan terbuka terhadap perawat.
c. Menolak orang yang berusaha menjatuhkan harga dirinya
d. Beri support penuh perhatian
e. Jangan melakukan intrupsi
f. Ekspresi wajah tidak menunjukkan heran
g. Hindari pertanyaan yang menimbulkan rasa malu (jaga privasi)

D. Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi pada Remaja


a. Perkembangan
proses berpikir seseorang tersebut berbeda. Cara berkomunikasi
anak usia remaja dengan anak usia balita jauh berdeda. Kepada remaja,

6
Anda mungkin perlu belajar bahasa “ gaul “ sehingga remaja yang kita
ajak bicara akan merasa mengerti dan komunikasi berjalan lancar.
b. Persepsi
pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian atau
peristiwa. Persepsi dibentuk oleh pengharapan atau pengalaman.
Perbedaan persepsi dapat mengakibatkan terhambatnya komunikasi.
Misalnya, kata “ beton “ akan menimbulkan perbedaan persepsi antara ahli
bangunan dengan orang awam.
c. Nilai
Nilai adalah standar yang mempengaruhi perilaku sehingga penting
untuk menyadari nilai seseorang. Berusaha mengetahui dan
mengklarifikasi nilai penting dalam membuat keputusan dan interaksi.
d. Latar Belakang Sosial Budaya
Budaya akan membatasi cara bertindak dan berkomunikasi.
Seorang remaja yang berasal dari daerah lain ingin membeli makanan khas
di suatu daerah. Pada saat membeli makanan tersebut, remaja ini tiba- tiba
menjadi pucat ketakutan karena penjual menanyakan padanya berapa
banyak cabai merah yang dibutuhkan untuk campuran makanan yang akan
dibeli. Apa yang terjadi ? remaja tersebut merasa dimarahi oleh penjual
karena cara menanyakan cabai itu seperti membentak, padahal penjual
merasa tidak memarahi remaja tersebut. Hal ini dikarenakan budaya dan
logat bicara penjual yang memang keras dan tegas sehingga terkesan
seperti marah bagi orang dengan latar budaya yang berbeda.
e. Emosi
merupakan perasaan subjektif terhadap suatu kejadian. Emosi
seperti marah, sedih, senang akan dapat mempengaruhi dalam
berkomunikasi dengan orang lain. Perlu mengkaji emosi klien dengan
tepat. mengevaluasi emosi yang ada pada diri agar dalam melakukan
komunikasi tidak terpengaruh oleh emosi bawah sadarnya.

7
f. Jenis Kelamin
Mempunyai gaya komunikasi yang berbeda. Dari usia tiga tahun,
wanita bermain dengan teman baiknya atau dalam group kecil,
menggunakan bahasa untuk mencari kejelasan dan meminimalkan
perbedaan, serta membangun dan mendukung keintiman. Laki- laki di lain
pihak, menggunakan bahasa untuk mendapatkan kemandirian aktivitas
dalam grup yang lebih besar, dan jika ingin berteman, mereka
melakukannya dengan bermain. Tanned ( 1990 )
g. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan mempengaruhi komunikasi. Seseorang yang
tingkat pengetahuannya rendah akan sulit merespons pertanyaan yang
mengandung bahasa verbal dengan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi.
Mengetahui tingkat pengetahuan seseorang dengan baik dan akhirnya
dapat berkomunikasi dengan benar.
h. Peran dan Hubungan
Gaya dan komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan antar
orang yang berkomunikasi. Cara komunikasi seorang bidan dengan
kolganya berbeda, tergantung peran. Demikian juga antara orang tua dan
anak.
i. Lingkungan
Lingkungan interkasi akan mempengaruhi komunikasi yang
efektif. Suasana yang bising, akan menimbulkan keracunan, dan
ketidaknyamanan. Misalnya, berdiskusi di tempat yang ramai tentu tidak
nyaman. perlu menyiapkan lingkungan yang tepat dan nyaman sebelum
interaksi dengan seseorang. Begitu juga dengan lingkungan fisik. Tingkah
laku manusia berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya, saat
seseorang berkomunikasi dengan sahabatnya akan berbeda apabila
berbicara dengan pimpinannya.
j. Jarak
Dapat mempengaruhi komunukasi. Jarak tertentu akan memberi
rasa aman dan kontrol. Misalnya, individu yang merasa terancam ketika

8
seseorang tidak dikenal tiba- tiba berada pada jarak yang sangat dekat
dengan dirinya. Untuk itu, perlunya memperhitungkan jarak yang tepat
pada saat melakukan komunikasi dengan seseorang.
k. Citra Diri
Manusia mempunyai gambaran tertentu mengenai dirinya, status
sosial, kelebihan dan kekurangannya. Citra diri terungkap dalam
komunikasi.
l. Kondisi Fisik
Kondisi fisik mempunyai pengaruh terhadap komunikasi. Artinya,
indra pembicaraan mempunyai andil terhadap kelancaran dalam
berkomunikasi.

E. Teknik Komunikasi pada Remaja


Komunikasi dengan remaja merupakan sesuatu yang penting dalam
menjaga hubungan dengan remaja, melalui komunikasi ini pula perawat dapat
memudahkan mengambil berbagai data yang terdapat pada diri remaja yang
selanjutnya dapat diambil dalam menentukan masalah keperawatan. Beberapa
cara yang digunakan dalam berkomunikasi dengan remaja, antara lain :
1. Melalui orang lain atau pihak ketiga
Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh remaja dalam
menumbuhkan kepercayaan diri remaja, dengan menghindari secara
langsung berkomunikasi dengan melibatkan orang tua secara langsung
yang sedangberada disamping anak. Selain itu dapat digunakan dengan
cara memberikan komentar tentang sesuatu.
2. Bercerita
Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak remaja
dapat mudah diterima, mengingat anak sangat suka sekali dengan cerita,
tetapi cerita yang disampaikan hendaknya sesuai dengan pesan yang akan
disampaikan, yang akan diekspresikan melalui tulisan.

9
3. Memfasilitas
Memfasilitasi adalah bagian cara berkomunikasi, malalui ini
ekspresi anak atau respon anak remaja terhadap pesan dapat diterima,
dalam memfasilitasi kita harus mampu mengekspresikan perasaan dan
tidak boleh dominan , tetapi anak harus diberikan respons terhadap pesan
yang disampaikan melalui mendengarkan dengan penuh perhatian dan
jangan mereflisikan ungkapan negatif yang menunjukan kesan yang jelek
pada anak remaja tersebut.
4. Meminta untuk menyebutkan keinginan
Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak dengan
meminta anak untuk menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai
keluhan yang dirasakan anak dan keinginan tersebut dapat menunjukan
persaan dan pikiran anak pada saat itu.
5. Pilihan pro dan kontra
Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam
menentukkan atau mengetahui perasaan dan pikiran anak, dengan
mengajukan pasa situasi yang menunjukkan pilihan yang positif dan
negatif yang sesuai dengan pendapat anak remaja.
6. Penggunaan skala
Pengunaan skala atau peringkat ini digunakan dalam
mengungkapkan perasaan sakit pada anak seperti pengguaan perasaan
nyeri, cemas, sedih dan lain-lain, dengan menganjurkan anak untuk
mengekspresikan perasaan sakitnya.
7. Menulis
Melalui cara ini remaja akan dapat mengekspresikan dirinya baik
pada keadaan sedih, marah atau lainnya dan biasanya banyak dilakukan
pada remaja yang jengkel, marah dan diam.

F. Hambatan dalam Komunikasi pada Remaja


Komunikasi merupakan sesuatu hal yang sangat penting bagi
manusia dalam melakukan interaksi dengan sesama.Kita pada suatu waktu

10
merasakan komunikasi yang kita lakukan menjadi tidak efektif karena
kesalahan dalam menafsirkan pesan yang kita diterima.Hal ini terjadi karena
setiap manusia mempunyai keterbatasan dalam menelaah komunikasi yang
disampaikan.
Kesalahan dalam menafsirkan pesan bisa disebabkan karena tiga hal yaitu:
1. Hambatan Fisik :
a. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten.
Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan
bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi
dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
b. Gangguan. Noises
Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita
berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
c. Gangguan fisik (gagap, tuli, buta).
Adanya gangguan fisik seperti gagap, tunawicara, tunanetra, dan
sebagainya yang dialami oleh seorang Remaja. Terimalah mereka apa
adanya. Mereka pasti memiliki potensi unggul lain yang perlu
digali. Sebagai perawat, kita harus siap menerima kenyataan tersebut
seraya mencari cara agar tidak terjadi hambatan komunikasi dengan
remaja tersebut, misalnya dengan cara belajar bahasa yang mereka dapat
pahami.
d. Teknik bertanya yang buruk.
Ternyata kita yang tidak memiliki kemampuan bertanya, tidak akan
sanggup menggali pemahaman orang lain, tidak sanggup mengetahui apa
yang dirasakan orang lain. Oleh karena itu, kembangkan selalu teknik
bertanya kepada orang lain. Bahwa setiap individu memiliki modalitas
belajar yang berbeda-beda.
e. Teknik menjawab yang buruk.
Kesulitan seseorang memahami materi yang disampaikan karena
komunikator tidak mampu menjawab dengan baik.Pertanyaan bukannya
dijawab, melainkan dibiarkan.Pertanyaan justru dijawab tidak tepat.Salah

11
satu teknik menjawab yang buruk adalah komunikator tidak memberikan
kesempatan individu menyelesaikan pertanyaan lalu langsung di jawab
oleh komunikator.
f. Kurang menguasai materi.
Ini faktor yang sangat jelas.Begitu kita tidak menguasai materi, itulah
hambatan komunikasi.Kompetensi profesional salah satu maknanya
adalah menguasai materi secara mendalam bahkan ditambahkan lagi,
meluas.
g. Kurang persiapan.
Bagaimana mungkin proses penyampaian materi atau pembelajaran dapat
optimal jika tidak menyiapkan perencanaan dengan baik
2. Hambatan Psikologis :
a. Mendengar.
Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau
informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita
dengar dan tanggapi.Informasi yang menarik bagi kita, itulah yang ingin
kita dengar.
b. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
Seringkali kita mengabaikan informasi yang menurut kita tidak sesuai
dengan ide, gagasan dan pandangan kita padahal kalau dicermati sangat
berhubungan dengan ide kita, padahal ada kalanya gagasan kita yang
kurang benar.
c. Menilai sumber.
Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi.Jika ada
seorang remaja yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita
cenderung mengabaikannya.
d. Pengaruh emosi.
Pada keadaan marah, remaja akan kesulitan untuk menerima informasi.
apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan
ditanggapinya.
e. Kecurigaan.

12
Kembangkanlah sikap berbaik sangka pada semua orang.Hendaklah
berpikir baik atau positif bahwa materi ini bisa dipahami oleh remaja.
Komunikator curiga pada komunikan akan membawa suasana
pembelajaran tidak kondusif.
f. Tidak jujur.
Karakter dasar komunikator mestilah ditampilkan selama pembelajaran
komunikasi pada remaja berlangsung dan juga di luar pembelajaran.Kita
harus jujur.Jangan bohong. Jujurlah jika memang tidak tahu
g. Tertutup.
Jika ada kita yang memiliki sikap tertutup atau introvert dalam proses
pembelajaran, sebaiknya jangan menjadi komunikator. Sebab dalam
proses itu diperlukan kerjasama, keterbukaan, kehangatan, dan
keterlibatan.
h. Destruktif.
Jelas sikap ini akan menjadi penghambat aliran komunikasi pada remaja.
Cegahlah sedini mungkin oleh kita.Jika sikap destruktif itu muncul,
lakukan segera penanganannya secara bijak atau sesuai prosedur yang
berlaku.
i. Kurang dewasa.
Kita memang perlu menyadari sikapnya dalam proses pembelajaran.
Bedakan ketika kita berbicara dengan anak-anak, karena kita
berkomunikasi dengan seorang remaja.mampu, tetapi ada hambatan
psikologi.
3. Semantik :
a. Persepsi yang berbeda.
b. Kata yang berartilain bagi orang yang berbeda.
c. Terjemahan yang salah.
d. Semantik yaitu pesan bermakna ganda.
e. Belum berbudaya baca, tulis, dan budaya diam.

13
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan pesan
yang disampaikan melalui lambang-lambang tertentu, mengandung arti,
dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan. Tujuan
komunikasi yaitu pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat dimengerti
oleh si komunikan. Dalam melakukan komunikasi pada anak dan remaja,
perawat perlu memperhatikan berbagai aspek diantaranya adalah cara
berkomunikasi dengan anak, tehnik komunikasi, tahapan komunikasi dan
faktor yang mempengaruhi komuikasi.
Seperti pada anak dan remaja dalam berkomunikasinya sedang
membentuk jati dirinya, dia akan lebih diam dengan orang yang dianggapnya
tidak sama dengan dia. Masa remaja merupakan masa-masa panjang yang
dialami seorang anak. Saat remaja mereka mulai mengalami berbagai
perubahan, baik fisik maupun non fisik dalam kehidupan mereka.

B. Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan dengan penulisan
makalah ini yaitu :
1. Mahasiswa mampu berkomunikasi dengan remaja lebih efektif karena
telah mengetahui bagaimana prinsip dan strategi berkomunikasi dengan
remaja, serta mengetahui hambatan yang akan ditemui pada saat akan
berkomunikasi dengan remaja
2. Mahasiswa mampu menerapkan tehnik-tehnik komunikasi, cara
berkomunikasi, tahapan komunikasi serta faktor yang menghambat
komunikasi pada anak dan remaja.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan komunikasi pada remaja.

14
DAFTAR PUSTAKA

Damalyanti, S.kep, Ns., Mukhrifah. 2008. Komunikasi Terapeutik Dalam

Keperawatan. PT Reflika Aditama : Bandung.

Nasir, Abdul. Muhith, Abdul dkk. 2011. Komunikasi Dalam Keperawatan : Teori

Dan Aplikasi. Jakarta : Salema Medika.

Sheldon, Lisa Kennedy. 2010. Komunikasi Untuk Keperawatan : Berbicara

Dengan Pasien, Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.

Karyoso. 1994. Komunikasi Bagi Siswa Perawat. Jakarta. EGC

15

Anda mungkin juga menyukai