Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur terpanjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “SEJARAH
PENDIDIKAN KEPERAWATAN” dapat terselesaikan tepat waktu.

Adapun harapan kepada para pembaca atau semua kalangan yang telah membaca
makalah ini yaitu dapat menambah wawasan atau pengetahuan dalam kehidurpan
sehari-hari. Namun disadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena
terbatasnya kemampuan yang dimiliki.

Oleh karena itu, partisipasi dalam penyempurnaan makalah dengan memberikan


kritik dan saran agar makalah ini dapat lebih terkonsep dengan baik sangat
diharapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Sekian &
terima kasih.

Mataram, 14 Maret 2016

Penyusun

Sejarah Pendidikan Keperawatan 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 1


DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang ....................................................................................... 3
B.Tujuan Penulisan ..................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A.Sejarah Keperawatan Internasional (dunia) ............................................. 4
B. Keperawatan Pada Beberapa Bangsa Di Dunia....................................... 8
C.Sejarah Keperawatan Nasional (Indonesia) ............................................. 12
D.Keperawatan di masa yang akan datang ................................................. 16
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan ............................................................................................. 19
B.Saran ........................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 20

Sejarah Pendidikan Keperawatan 2


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan bio-psiko – sosial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan
kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup
seluruh daur kehidupan manusia. Keperawatan merupakan ilmu terapan yang
menggunakan keterampilan intelektual, keterampilan teknikal dan keterampilan
interpersonal serta menggunakan proses keperawatan dalam membantu klien untuk
mencapai tingkat kesehatan optimal.

B. Tujuan
a. Mengetahui bagaimana sejarah Keperawatan Internasional
b. Mengetahui bagaimana sejarah Keperawatan Nasional, dan
c. Mengetahui bagaimana hubungan dari sejarah Keperawatan yang ada dengan
Keperawatan saat ini.

Sejarah Pendidikan Keperawatan 3


BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Keperawatan Internasional (dunia)


Keperawatan sebagai suatu pekerjaan yang sudah ada sejak manusia ada di
bumi ini, meskipun profesi keperawatan sering di sebut sebagai asisten dokter ,tapi
anggapan itu tidak selalu benar karena keperawatan terus berkembang sesuai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebudayaan. Konsep keperawatan
dari abad ke abad terus berkembang sesuai perkembangan zaman saat ini.

1. Sejak Zaman Manusia Diciptakan


Pada dasarnya manusia diciptakan telah memiliki naluri untuk merawat diri
sendiri sebagaimana tercermin pada seorang ibu.Perawat harus memiliki naluri
keibuan (mother instinct).tapi pada zaman purbaorang masih percaya pada sesuatu
tentang adanya kekuatan mistis yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia,
kepercayaan mereka ini dikenal dengan nama animisme, di mana seseorang yang
sakit dapat disebabkan karena kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib sehingga
timbul keyakinan bahwa jiwa yang jahat akan dapat menimbulkan kesakitan dan jiwa
yang sehat dapat menimbulkan kesehatan atau kesejahteraan. Pada saat itu peran
perawat bisa di samakan dengan dengan dukun karena meraka mengusir roh-roh agar
penyakit tersebut bisa di sembuhkan. Setelah itu perkembangan keperawatan terus
berubah dengan adanya diakones dan philantrop yang merupakan suatu kelompok
wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit serta
kelompok kasih sayang yang anggotanya menjauhkan diri dari keramaian
dunia(mengasingkan diri) dan hidupnya ditujukan untuk merawat orang-orang yang
sakit sehingga akhirnya berkembanglah rumah-rumah perawatan dan akhirnya mulai
lah awal perkembangan ilmu keperawatan.

Sejarah Pendidikan Keperawatan 4


2. Sejak Zaman Keagamaan
Pada zaman ini semua penyakit di anggap berasal dari dosa-dosa si penderita
karena perbuatan-perbuatannya sehingga dia mendapatkan murka. Pusat perawatan
pada zaman ini adalah tempat-tempat ibadah, sehingga pada waktu itu pemimpin
agama dapat disebut sebagai tabib yang mengobati pasien karena ada anggapan yang
mampu mengobati adalah pemimpin agama sedangkan pada waktu itu perawat
dianggap sebagai budak yang hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin
agama.

3. Sejak Zaman Masehi


Pada zaman masehi Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama
Nasrani, di mana pada saat itu banyak membentuk diakones (deaconesses), dan para
wanita bertugas untuk merawat oarng yang sakit sedangkan orang laki-laki bertugas
mengubur mayat jika mereka meninggal, sehingga pada saat itu berdirilah RUMAH
SAKIT di Roma seperti Monastic Hospital.

4. Sejak Zaman Permulaan abad 21


Pada permulaan abad ini perkembangan keperawatan berubah, tidak lagi
dikaitkan dengan faktor keagamaan atau doktrin-doktrin dinamisme atau animisme
akan tetapi berubah kepada faktor kekuasaan, mengingat pada masa itu adalah masa
perang dan terjadi eksplorasi alam sehingga pesatlah perkembangan pengetahuan.
Pada masa itu tempat ibadah yang dahulu digunakan untuk merawat sakit tidak lagi
digunakan kembali.

Sejarah Pendidikan Keperawatan 5


5. Sejak Perang Dunia ke-2
Selama masa selama perang ini timbul tekanan bagi dunia pengetahuan dalam
penerapan teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu meningkatkan
diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka
ragam.

6. Sejak Masa Pasca Perang Dunia ke-2


Masa ini masih berdampak bagi masyarakat seperti adanya penderitaan yang
panjang akibat perang dunia kedua, dan tuntutan perawat untuk meningkatkan
masyarakat sejahtera semakin pesat. Sebagai contoh di Amerika, perkembangan
keperawatan pada masa itu diawali adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan.

7. Sejak Periode 1950


Pada masa itu keperawatan sudah mulai menunjukkan perkembangan
khususnya penataan pada sistem pendidikan. Hal tersebut terbukti di negara Amerika
sudah dimulai pendidikan setingkat master dan doktoral. setelah itu penerapan proses
keperawatan sudah mulai dikembangkan dengan memberikan pengertian bahwa
perawatan adalah suatu proses, yang dimulai dari pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

8. Perkembangan pada Masa Florence Nightingale


Florence Nightingale (12 Mei 1820-13 Agustus 1910) adalah pelopor perawat
modern, penulis dan ahli statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (bahasa
inggris The Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut
mengumpulkan korban perang pada perang krimea, di semenanjung krimea, Rusia

Sejarah Pendidikan Keperawatan 6


Perkembangan pendidikan keperawatan di luar negeri juga dipelopori oleh
Florence Nightingale sekitar abad ke 18 dan 19. Hasil didikan sekolah Nightingale ini
mempengaruhi perkembangan keperawatan di dunia. Tidak hanya disitu,pendidikan
keperawatan juga berkembang hingga jenjang pendidikan tinggi.
Ini ditandai dengan berdirinya progam sarjana keperawatan British Columbia di
Vancouver-Canada pada tahun 1919. Lalu,pada tahun 1924 sampai 1934, muncul
konsep progam pendidikan spesialis keperawatan yang baru terrealisasi pada tahun
1946 dengan didirikannya progam spesialis keperawatan jenjang S1,hingga progam
master dan doktor.

Sejarah Pendidikan Keperawatan 7


B. KEPERAWATAN PADA BEBERAPA BANGSA DAN NEGARA DI DUNIA

a.Mesir.
Bangsa mesir pada zaman purba mempercayai bahwa dewa Isis yang
memberikan penyakit dan memberikan pertolongan (kesembuhan)pada manusia. Kuil
merupakan rumah sakit pertama di mesir.

Bangsa mesir telah mengenal ilmu bedah sejak zaman purba(± 4800 SM).
Dalam menjalankan tugasnya sebagai tabib ,ia menggunakan bidai (spalk), alat-alat
pembalut, ia mempunyai pengetahuan tentang anatomi, Hygienr umum serta tentang
obat-obatan. Didalam buku-buku tertulis dalam kitab Papyrus didalamnya memuat
kurang lebih 700 macam resep obat-obatan dari Mesir.

b. Babylon dan syiria

pada 680 SM orang telah mengetahui cara menahan darah yang keluar dari
hidung dan merawat jerawant pada muka.
Bangsa Babylon menyembah dewa,mereka menganggap perawatan atau
pengobatan berdasarkan kepercayaan tersebut.

c . Yahudi kuno

Ilmu pengetahuan bangsa Yahudi banyak di peroleh dari bangsa Mesir.

Sejarah Pendidikan Keperawatan 8


d . Tiongkok

Bangsa Tiongkok telah mengenal penyakit kelamin diantaranya gonorhoea


dan syphilis. Pencacaran juga telah dilakukan sejak 1000 SM ilmu urut dan
psikoterapi.
Orang-orang yang terkenal dalam ketabiban :

1.Seng Lung Dikenal sebagai “Bapak Pengobatan, yang ahli penyakit dalam
dan telah menggunakan obat-obat dari tumbuh-tumbuhan dan mineral
(garam-garaman). Semboyannya yang terkenal adalah Lihat, Dengar,
Tanya, Rasa.

2.Chang Chung Ching ± 200 Sm telah mengerjakan lavement dengan


menggunakan bamboo.

e . Yunani

Bangsa Yunani zaman purba memuja dan memuliakan banyak dewa


(polytheisme). dewa yang terkenal adalah dewa yang dianggap sebagai dewa
pengobatan putri dan dewa yang bernama hygiene sebagai Dewi kesehatan, maka
timbullah perkataan higyene. Untuk pemujaan terhadap para dewa didirikan kuil
(1134 SM) yang juga berfungsi sebagai pengobatan orang sakit dan perawatan
dikerjakan oleh para budak-budak.

Orang-orang ternama dalam ketabiban antara lain:

1. Hippocrates (hidup ± 400 SM) adalah bapak pengobatan

2. Plato ahli filsafat Yunani, otak sebagai pusat kesadaran

3. Aristoteles ahli filsafat, ahli jiwa dan ilmu hayat.

Sejarah Pendidikan Keperawatan 9


G. Roma

Rumah sakit Roma zaman purba di sebut valentrumdinari Roma yang


terdapat di swiss ditemukan alat-alat perawatan ex. Peralatan untuk huknah pot-
pot tempat selep. Juga ditemukan instrument untuk keperluan pembedahan ex :
pisau, pincet, klem arteri, speculum. Tokoh terkenal Julius Caesar (101-44 SM).
Seorang wali Negara yang pertama-tama mengakui guru-guru hygiene dan
menganjurkan tentang kesehatan dan kebersihan.

H. Irlandia

Ilmu Pengetahuan tentang pengobatan telah lama diketahui SM. Pada abad ke
3 Seorang putri raja bernama Macha mendirikan rumah sakit untuk orang-orang
miskin yang sakit. Nama RS tersebut Broin Beargh à : rumah kesusahan

I. Amerika

Antara revolusi Amerika dan Perang Sipil, keperawatan di Amerika


mungkin dapat disejajarkan dengan keperawtan di Eropa. Rumah sakit umum
yang awal didirikan dalam koloni termasuk Philadelphia Almshouse dan Belleuveu
Hospital di New York. “Rumah sakit” yang awal didirikan ini memberikan
perawatan bagi orang yang sakit, fakir miskin, gila, lemah, tahanan, dan anak
yatim piatu. Pemberi perawatan atau pemberi layanan digambarkan sebagai orang
miskin atau tahanan yang sering mabuk.

Pada tahun 1639, Augustinian Sisters bermigrasi ke Kanada dan membangun


rumah sakit pertama, Hotel Dieu, di Quebec city. Pada tahun 1809 di Amerika
Serikat, Bunda Elizabeth Seton mendirikan perkumpulan Sisters of Charity of St.
Joseph yang pertama di Amerika, tepatnya di Maryland . membangun rumah sakit di
New Orleans, Chicago, dan San Fransisco.

Sejarah Pendidikan Keperawatan 10


Perkumpulan religious dari gereja protestan, termasuk Episcopal Sisterhood
of Holy Communiond a n English Lutheran Church, juga membangun rumah sakit
dan memberikan asuhan keperawatan.

Sejarah Pendidikan Keperawatan 11


C. Sejarah Perkembangan Keperawatan Nasional (Indonesia)
1. Sejarah Perkembangan Keperawatan Sebelum Kemerdekaan
Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, perawat berasal dari penduduk
pribumi yang disebut “velpleger” dengan dibantu “zieken oppaser” sebagai penjaga
orang sakit. Mereka bekerja pada rumah sakit Binnen Hospital di Jakarta yang
didirikan tahun 1799.
Pada masa VOC berkuasa, Gubernur Jendral Inggris Raffles (1812-1816),
telah memiliki semboyan “Kesehatan adalah milik manusia” Pada saat itu Raffles
telah melakukan pencacaran umum, membenahi cara perawatan pasien dengan
gangguan jiwa serta memperhatikan kesehatan dan perawatan tahanan. Setelah
pemerintah kolonial kembali ke tangan Belanda, di Jakarta pada tahun 1819 didirikan
beberapa rumah sakit. Salah satunya adalah rumah sakit Sadsverband yang berlokasi
di Glodok-Jakarta Barat. Pada tahun 1919 rumah sakat tersebut dipindahkan ke
Salemba dan sekarang dengan nama RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Dalam kurun waktu 1816-1942 telah berdiri beberapa rumah sakit swasta
milik misionaris katolik dan zending protestan seperti: RS. Persatuan Gereja
Indonesia (PGI) Cikini-Jakarta Pusat, RS. St. Carolos Salemba-Jakarta Pusat.
RS. St Bromeus di Bandung dan RS. Elizabeth di Semarang. Bahkan pada tahun 1906
di RS. PGI dan tahun 1912 di RSCM telah menyelenggarakan pendidikan juru rawat.
Namun kedatangan Jepang (1942-1945) menyebabkan perkembangan keperawatan
mengalami kemunduran.

2. Sejarah Perkembangan Keperawatan Setelah kemerdekaan


a. Periode 1945 – 1962
Tahun 1945 s/d 1950 merupakan masa transisi pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Perkembangan keperawatan pun masih jalan di tempat. Ini dapat
dilihat dari pengembanagan tenaga keperawatan yang masih menggunakan system
pendidikan yang telah ada, yaitu perawat lulusan pendidikan Belanda (MULO + 3
tahun pendidikan), untuk ijazah A (perawat umum) dan ijazah B untuk perawat jiwa.

Sejarah Pendidikan Keperawatan 12


Terdapat pula pendidikan perawat dengan dasar (SR + 4 tahun pendidikan) yang
lulusannya disebut mantri juru rawat.
Baru kemudian tahun 1953 dibuka sekolah pengatur rawat dengan tujuan
menghasilkan tenaga perawat yang lebih berkualitas. Pada tahun 1955, dibuka
Sekolah Djuru Kesehatan (SDK) dengan pendidikan SR ditambah pendidikan satu
tahun dan sekolah pengamat kesehatan sebagai pengembangan SDK, ditambah
pendidikan lagi selama satu tahun. Pada tahun 1962 telah dibuka Akademi
Keperawatan dengan pendidikan dasar umum SMA yang bertempat di Jakarta, di RS.
Cipto Mangunkusumo. Sekarang dikenal dengan nama Akper Depkes di Jl. Kimia
No. 17 Jakarta Pusat.
Walupun sudah ada pendidikan tinggi namun pola pengembangan pendidikan
keperawatan belum tampak, ini ditinjau dari kelembagaan organisasi di rumah sakit.
Kemudian juga ditinjau dari masih berorientasinya perawat pada keterampilan
tindakan dan belum dikenalkannya konsep kurikulum keperawatan. Konsep-konsep
perkembangan keperawatan belum jelas, dan bentuk kegiatan keperawatan masih
berorientasi pada keterampilan prosedural yang lebih dikemas dengan perpanjangan
dari pelayanan medis.
b. Periode 1963 – 1983
Periode ini masih belum banyak perkembangan dalam bidang keperawatan.
Pada tahun 1972 tepatnya tanggal 17 April lahirlah organisasi profesi dengan nama
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Jakarta. Ini merupakan suatau
langkah maju dalam perkembangan keperawatan. Namun baru mulai tahun 1983
organisasi profesi ini terlibat penuh dalam pembenahan keperawatan melalui
kerjasama dengan CHS, Depkes dan organisasi lainnya.
c. Periode 1984 Sampai Dengan Sekarang
Pada tahun 1985, resmi dibukanya pendidikan S1 keperawatan dengan nama
Progran Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesi
di Jakarta. Sejak saat itulah PSIK-UI telah menghasilkan tenaga keperawatan tingkat
sarjana sehingga pada tahun 1992 dikeluarkannya UU No. 23 tentang kesehatan yang

Sejarah Pendidikan Keperawatan 13


mengakui tenaga keperawatan sebagai profesi. Pada tahun 1996 dibukanya PSIK di
Universitas Padjajaran Bandung. Pada tahun 1997 PSIK-UI berubah statusnya
menjadi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI), dan untuk
meningkatkan kualitas lulusan, pada tahun 1998 kurikulum pendidikan Ners
disyahkan dan digunakan. Selanjutnya juga pada tahun 1999 kurikulum D-III
keperawatan mulai dibenahi dan mulai digunakan pada tahun 2000 sampai dengan
sekarang.

d. Modifikasi
Mengingat keterbatasan jumlah dan pendidikan sumber daya perawat di
Indonesia- mayoritas tenaga keperawatan masih lulusan Sekolah Perawat Kesehatan
(SPK)-praktik keperawatan profesional tidak bisa seperti yang dilakukan di negara
maju. Yang dilakukan adalah modifikasi keperawatan primer.

Penetapan jumlah tenaga keperawatan didasarkan jumlah klien/pasien dan


derajat ketergantungan klien. Jenis tenaga adalah perawat primer (PP) yang lulusan
S1 keperawatan, perawat asosiet (PA) lulusan D3 keperawatan, serta SPK. Tenaga
lain adalah pembantu keperawatan. Mereka berada dalam satuan tim yang dibimbing
dan diarahkan oleh Clinical Care Manager (CCM) yang merupakan magister
spesialis keperawatan.

Tindakan yang bersifat terapi keperawatan dilakukan oleh PP, karena bentuk
tindakan lebih pada interaksi, adaptasi, dan peningkatan kemandirian klien yang perlu
landasan konsep dan teori tinggi. PP melakukan pertemuan dengan anggota tim
kesehatan lain terutama dokter. PP juga mengarahkan dan membimbing perawat lain
serta bertanggung jawab atas semua asuhan keperawatan yang dilakukan oleh tim
pada sekelompok klien. Tugas PP dibantu PA.

Sejarah Pendidikan Keperawatan 14


Tugas membersihkan meja klien, menyediakan dan membersihkan peralatan
yang digunakan, mengantar klien konsul atau membawa pispot ke dan dari klien
dilakukan oleh pembantu keperawatan.

Asuhan keperawatan dilakukan berdasar standar rencana keperawatan yang


ada. Ketua tim (PP) melakukan validasi terhadap diagnosis keperawatan klien
berdasarkan pengkajian yang dilakukan.

Sejarah Pendidikan Keperawatan 15


D. Keperawatan di Masa Yang akan Datang

Keperawatan adalah sistem yang terbuka dan dinamis, artinya keperawatan akan
selalu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi baik itu dalam
bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi.
Berikut ini adalah pendapat beberapa ahli mengenai perkembangan
keperawatan di masa yang akan datang.

1. Virginia Henderson
a. Memiliki landasan hukum yang akan mengatur pelayanan keperawatan tersedia
secara universal.
b. Perawat akan melakukan sebagian besar fungsinya dalam perawatan primer.
Dokter dan tenaga kesehatan lainnya lebih berperan sebagai konsultan.
Pelayanan kesehatanakan menggabungkan pengobatan modern dengan
pengobatan tradisional.
c. Model keperawatan akan lebih diutamakan dibanding model pengobatan.
d. Titik berat pelayanan keperawatan adalah pendidikan kesehatan dengan tujuan
membantu klien agar dapat mandiri dan memanfaatkan pelayanan kesehatan
yang tersedia dengan lebih baik.
e. Pelayanan yang diberikan akan lebih menekankan pada upaya pencegahan
penyakit.
f. Dana yang tersedia akan lebih banyak dialokasikan bagi perawat
penyelenggara kesehatan di rumah.
g. Rumah sakit hanya akan melayani penderita sakit akut dan penderita yang
memerlukan pembedahan besar.
h. Bidang keperawatan akan lebih banyak diminati terutama oleh kaum
minoritas.
i. Untuk mendapat izin praktik, perawat harus meraih gelar kesarjanaan.

Sejarah Pendidikan Keperawatan 16


j. Gaji perawat akan lebih besar sebanding dengan pelayanan keperawatan yang
semakin profesional dan bermutu.
k. Lebih banyak perawat yang memahami praktik kesehatan.

2. Fuerst Wolf Dan Wetzil


a. Bekerja ke arah interdependensi berdasarkan kemitraan dengan kelompok
profesional lain dalam memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh
kepada masyarakat.
b. Berusaha menentukan perannya sendiri dalam praktik dan menentukan tanggung
jawab serta tindakan yang dapat diandalkan.
c. Pengetahuan dan keterampilan meningkat yang difasilitasi melalui riset
keperawatan.
d. Perkembangan keperawatan seiring dengan perkembangan di bidang lainnya.
e. Berusaha menentukan imbalan yang sepadan dengan status dan peran dalam
keperawatan.

3. Prof. Ma'rifin Husin


a. Dalam bidang asuhan keperawatan dari bantuan berdasarkan keterampilan dan
prosedur semata berubah menjadi bantuan dengan landasan ilmu pengetahuan
dan metode ilmiah, standar asuhan keperawatan, dan etika profesi keperawatan.
b. Pelayanan yang semula bersifat asistensi berubah menjadi pelayanan mandiri.
c. Keterampilan prosedural berubah menjadi keterampilan yang berlandas-kan ilmu
dan proses keperawatan disertai rasa tanggung jawab terhadap pelaksanaan
asuhan keperawatan, dan sikap serta tingkah laku profesional.
d. Pendidikan keperawatan yang semula bersifat kejuruan berubah menjadi
pendidikan tinggi baik itu D III maupun SI.
e. Penelitian.
Dari hampir tidak ada sama sekali berubah menjadi ada dan mapan, karena
tenaga sarjana (SI, S2) telah cukup banyak.

Sejarah Pendidikan Keperawatan 17


f. Dalam organisasi profesi, fokus pada program konsolidasi organisasi,
dan kesejahteraan berubah menjadi pengembangan wawasan profesionalyang luas
dan aktif.
g. Keperawatan sebagai profesi diterima sebagai profesi mandiri.

Selain pendapat dari para ahli di atas, perkembangan di bidang ke-perawatan


dapat diramalkan berdasarkan fakta-fakta yang terjadi dalam masyarakat. Fakta-fakta
tersebut antara lain:
A. Dengan meningkatnya populasi lansia maka keperawatan gerontik perlu
dikembangkan.
B. Meningkatnya penyakit degeneratif, AIDS, penyakit jiwa, serta semakin tingginya
kematian ibu dan bayi menuntut adanya pelayanan spesifik yang berkaitan
dengan masalah-masalah tersebut.
C. Melihat adanya budaya bahwa klien lebih senang dirawat di tengah keluarga
dan meningkatnya biaya perawatan di rumah sakit maka pada masa yang akan
datang perawat penyelenggara kesehatan rumah akan mendapat posisi yang
penting. Oleh karena itu, spesialisasi keperawatan kesehatan keluarga perlu
dikembangkan.

Sejarah Pendidikan Keperawatan 18


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Keperawatan merupakan sebuah ilmu dan profesi yang memberikan pelayanan


kesehatan guna untuk meningkatkan kesehatan bagi masyarakat. Keperawatan sudah
ada sejak manusia itu ada dan hingga saat ini Profesi keperawatan berkembang
dengan pesat. Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia tidak hanya
berlangsung di tatanan praktik, dalam hal ini layanan keperawatan, tetapi juga di
dunia pendidikan keperawatan. pendidikan keperawatan memberi pengaruh yang
besar terhadap kualitas layanan keperawatan. Karenanya, perawat harus terus
meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan
yang berkelanjutan.

B. Saran
Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai calon perawat harus terus
meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan
yang berkelanjutan, sehingga kita tidak mengalami ketertinggalan dari keperawatan
internasional. Selain itu , sebagai calon perawat kita sebaiknya mempelajari
bagaimana sejarah perkembangan dunia keperawatan yang ada, sehingga kita lebih
mengenal bagaimana profesi keperawatan dan melalui hal itu kita bisa belajar
menghargai profesi yang kita jalani.

Sejarah Pendidikan Keperawatan 19


DAFTAR PUSTAKA

Hidayat A. Aziz Alimul. (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Eds 2.


Salemba Medika: Jakarta
ibalikzang.wordpress.com/2012/09/30/makalah-sejarah-keperawatan-dunia/

https://qie30.wordpress.com/category/perkembangan-pendidikan-keperawatan/

kelompok5.blogspot.co.id/2013/10/makalah-sejarah-perkembangan_18.html

http://lennycimmut.blogspot.co.id/2012/11/perkembangan-pendidikan-keperawatan-
di.html

goresanpena.blogspot.co.id/2013/05/makalah-sejarah-keperawatan-di-dunia_13.html

Sejarah Pendidikan Keperawatan 20

Anda mungkin juga menyukai