Anda di halaman 1dari 15

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

Hari/tanggal praktek : Senin, 16 Januari 2006


Tempat praktek : Poli Tumbuh Kembang RSU Mataram
Materi praktek : Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

A. LANDASAN TEORI
Setiap anak pasti akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan sesuai
dengan pertambahan usia. Adapun yang dimaksud dengan tumbuh
dankembang adalah :
Tumbuh : Bertambahnya ukuran fisik, seperti peningkatan berat badan,
tinggi badan, lingkar kepala, maupun lingkar lengan (berkaitan
dengan kuantitas)
Kembang : Bertambahnya skill atau kemampuan (kualitas)

PERTUMBUHAN
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah :
1. Internal : Genetik (ayah, ibu, nenek, kakek) dan proses selama kehamilan
(nutrisi, penyakit, obat)
2. Eksternal : Nutrisi, penyakit, polusi, aktivitas fisik dan lingkungan
Tolak ukur yang digunakan untuk menilai pertumbuhan antara lain :
1. Berat Badan
Berat badan normal bayi baru lahir adalah 2500 – 4000 gram. Rumus
untuk menentukan berat badan adalah :
Umur Berat (kg)
Baru lahir 2,5 – 4
3 – 12 bulan Umur (bln) + 9/2
1 – 6 tahun Umur (thn) x 2 + 8
6 – 12 tahun Umur (thn) x 7 – 5/2
2. Tinggi Badan

1
Umur Tinggi (Cm)
Baru lahir 50 cm
1 tahun 75 cm
2 – 12 tahun Umur (thn) x 6 + 7
3. Lingkar Kepala
Berhubungan dengan volume perkembangan anak. Ukuran normal pada
bayi baru lahir adalah 33-35 cm. Lingkar kepala lebih besar dari normal
disebut makrosefali, sedangkan lingkar kepala lebih kecil dari normal
disebut mikrosefali.

Rumus pertambahan ukuran lingkar kepala (LIKA) :


Umur Lika (Cm)
Baru lahir 33 – 35
1 tahun + 10
1 – 2 tahun 45 – 48
3 – 5 tahun 49 – 52
5 – Pubertas + 125 per 5 tahun
Dewasa 52 – 55

PERKEMBANGAN
Hal-hal yang dinilai pada perkembangan adalah :
1) Motorik kasar : berupa gerakan dasar (gerakan yang dapat dilihat), tidak
ada hubungan dengan kepandaian
Contoh : duduk, berdiri, lari, berbalik, merangkak, berjalan
2) Motorik halus : berkaitan dengan penglihatan, menyangkut ketrampilan
Contoh : gerakan tangan, mengerlingkan mata, menjepit
3) Kognitif : kemampuan menghitung, berfikir, kecerdasan
4) Sosial : bergaul, kemandirian, kerjasama, dan kepemimpinan
5) Komunikasi / bahasa

2
6) Krativitas
7) Moral spiritual

Perkembangan Motorik (Gerak)


 Umur 0-3 bulan : menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan, menjulurkan
tangan ke benda, `mengangkat benda, temgkurap, terlentang
 Umur 4-7 bulan : tengkurap sendiri, duduk, memindahkan mainan dari
satu tangan ke tangan lainnya
 Umur 8-10 bulan : merangkak, berjalan dengan berpegangan tangan
 Umur 1 tahun : berdiri sendiri, berjalan dengan bantuan atau tanpa
bantuan, mencoret
 Umur 2 tahun : berlari kencang, naik ke atas meja
 Umur 3 tahun : berdiri dengan satu kaki, naik sepeda
 Umur 4 tahun : berjinjit, menggambar orang, memanjat
 Umur 5 tahun : melompat

Perkembangan Komunikasi (Bahasa)


Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak.
Karena kemampuan berbahasa sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan
pada sistem lainnya, sebab melibatkan kemampuan kognitif, sensori motor,
psikologis, emosi dan lingkungan disekitar anak. Seorang anak tidak akan
mmapu berbicara tanpa dukungan dari lingkungannya. Mereka harus
mendengar pembicaraan yang berkaitan dengan kehidupannya. Mereka harus
mendengar pembicaraan yang berkaitan dengan kehidupannya sehari-hari
maupun pengetahuan tentang dunia. Mereka harus belajar mengekspresikan
dirinya, membagi pengalamannya dengan orang lain dan mengemukakan
keinginannya.
Deteksi dini perlu ditegakkan, agar penyebabnya dapat segera dicari, sehingga
pengobatan serta pemulihannya dapat dilakuka seawal munggkin. Contohnya,
pada seorang anak yang tuli konduksi tetapi cerdas yang terlambat mendapat

3
alat bantu dengar dan terapi wicara, serta tidak diberi kesempatan
mengembangkan sistem komunikasi non verbal oleh dirinya sendiri sebelum
usia 3 tahun, maka kesempatan untuk mengajarinya agar mampu berbicara
yang dapat dimengerti, jelas dan terang telah hilang
Penyebab kelainan berbahasa bermacam-macam yang melibatkan berbagai
faktor yang dapat saling mempengaruhi, antara lain kemampuan lingkungan,
pendengaran, kognitif, fungsi, saraf, emosi psikologis dan lain sebagainya.
Seorang anak mungkin kehilangan pendengaran sensoneural dari sedang
sampai berat. Sedangkan yang lain mungkin kehilangan pendengaran
konduksi berulang, sehingga kemampuan bicara keseluruhannya menurun.
Demikian pula suatu gangguan bicara (disfasia) dapat terjadi tanpa adanya
cedera otak atau keadaan lainnya.
Perkembangan bahasa yang lambat dapat bersifat familial. Oleh karena itu
harus dicari dalam keluarganya apakah ada yang mengalami keterlambatan
bicara juga. Disamping itu kelainan bicara juga lebih banyak pada anak laki-
laki daripada perempuan. Hal ini karena pada perempuan, maturasi dan
perkembangan fungsi verbal hemisfer kiri lebih baik. Sedangkan pada laki-
laki perkembangan hemisfer kanan yang lebih baik, yaitu untuk tugas yang
abstrak dan memerlukan keterampilan
1. Lingkungan sosial anak
Interaksi antar personal merupakan dasar dari semua komunikasi dan
perkembangan bahasa. Lingkungan yang tidak mendukung akan
menyebabkan gangguan bicara dan bahasa pada anak
2. Sistem masukan / input
Adalah sistem pendengaran, penglihatan dan integritas taktil-kinestetik
dari anak. Pendengaran merupakan alat yang penting dalam perkembangan
bicara. Anak dengan otitis media kronis dengan penurunan daya
pendengaran akan mengalami keterlambatan kemampuan menerima

4
ataupun mengungkapkan bahasa. Gangguan bicara juga terdapat pada tuli
oleh karea kelainan genetik dan metabolik
3. Sistem pusat bicara dan bahasa
Kelaian susunan saraf pusat akan mempengaruhi pemahaman, interpretasi,
formulasi dan perencanaan bahasa, juga pada aktivitas dan kemampuan
intelektual dari anak.
Gangguan komunikasi biasaya merupakan bagian dari retardasi mental,
misalnya pada Sindrom Down
4. Sistem produksi
Sisem produksi suara seperti laring, faring, hidung, struktur mulu, dan
mekanisme neuromuskular yang berpengaruh terhadap pengaturan nafas
untuk berbicara, bunyi laring, pembentukan bunyi untuk artikulasi bicara
melalui aliran udara lewat laring, faring dan rongga mulut
 Umur 1-4 bulan : bersuara, memperhatikan sumber suara yang
dikenalnya, tertawa
 Umur 6-10 bulan : berteriak, mengucapkan kata dengan suku kata
yang sama seperti mama, dada
 Umur 1 tahun : menyebut nama gambar, anggota tubuh
 Umur 2 tahun : berbicara dengan subyek, predikat, obyek
 Umur 3 tahun : berbicara lengkap, dapat menjawab pertanyaan
 Umur 4 tahun : bicara lancar, sudah mulai bertanya kenapa
 DDST adalah salah satu metode skrining terhadap kelainan
perkembangan anak, tes ini bukanlah tes diagnostic atau tes IQ
 Untuk tes deteksi dini bila ditemukan kelainan akan ada tatalaksana
pemeriksaan lanjut

5
Aspek Perkembangan Yang Dinilai
 Personal sosial (prilaku social) : aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya
 Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus) : aspek yang berhubungan
dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan
yang melibakan bagian-bagian tubuh tertenu dan dilakukan otot-otot kecil,
tetapi memerlukan koordinasi yang cermat
 Language (bahasa) : kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara
mengikuti perintah dan berbicara spontan
 Gross Motor (gerakan motorik kasar) : aspek yang berhubungan dengan
pergerakan dan sikap tubuh

Faktor Yang Mempengaruhi Anak Saat Tes


 Rasa takut, hospitalisasi, berpisah dengan orangtua, ketidakinginan anak
untuk melakukan aktivitas yang diminta (tidak Mood)
 Retardasi mental tidak terdiagnosis
 Kehilangan pendengaran, penglihatan, kerusakan SSP, dll

Pelaksanaan Uji Denver :


 Tahap Pengkajian :
- Kaji pengetahuan keluarga / anak mengenai denver
- Dapatkan data riwayat kesehatan (kesehatan ibu selama hamil riwayat
kelahiran dan keadaan BBL, adanya masalah kesehatan seperti
kehilangan penglihatan, pendengaran, kesehatan saat ini : kelelahan,
sakit, lapar, takut, dll)
- Kaji pengetahuan tentang tumbang normal dan riwayat sosial
- Tentukan / kaji usia kronologis anak

6
ASUHAN PADA ANAK “T”
DENGAN DIAGNOSA GANGGUAN BAHASA DAN PENDENGARAN
DI POLI TUMBUH KEMBANG RSUD MATARAM

I. PENGKAJIAN
Identitas
 Nama : Thoriq Aulia Hawari
Umur : 2 tahun 4 bulan
Tgl lahir : 19 September 2003
Jenis kelamin : Laki-laki
Anak ke : 3 dari tiga bersaudara
 Nama ibu : Zubair
Umur : 35 tahun
Suku : Samawa
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Alamat : Sumbawa (Alas)
 Nama ayah : Iswantari
Umur : 35 tahun
Suku : Samawa
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Alamat : Alas, Sumbawa
Anamnesa : Dilakukan pada hari Kamis, tanggal 19-01-2006
pukul 09.30 wita

7
A. Data Subyektif
Keluhan utama : anak tidak bisa bicara dan tidak bisa mendengar
Masa antenatal :
 ANC : sering di Puskesmas dan Rumah Sakit
 Imunisasi TT : 2 x lengkap
 Tanda bahaya / penyakit : tidak ada
 Penyakit yang menyertai kehamilan : ibu pernah sakit panas 2
minggu dan terdapat benjolan di telinganya dan hilang dengan
sendirinya
Masa Natal
 Usia kehamilan saat persalinan : 8 bulan 2 minggu
 Cara persalinan : partus spontan pervaginaan
 Berat badan lahir : 2500 gram
Masa post natal
 Anak lahir cukup bulan dengan berat badan lahir 2500 gram
 Sejak lahir anak diberi ASI hingga usia 6 bulan, dan setelah 6
bulan diberi PASI
 Riwayat penyakit / kesehatan anak
Anak tidak pernah mengalami penyakit berat. Saudaranya
(kakaknya) bisa bicara pada umur 3 tahun.
 Pola asuh
Anak diasuh oleh kedua orang tuanya sejak lahir sampai sekarang
 Kebersihan
 Mandi 2 x sehari
 Kulit : bersih
 Rambut : berwarna hitam dan rata
 Telinga : simetris

8
 Pola eliminasi
 BAB : 1 x sehari
 BAK : 3 x sehari
 Pemberian imuniasai
Anak sudah mendapat imunisasi lengkap (HB 1, 2, 3. BCG. DPT
1, 2, 3, Polio 1, 2, 3, 4 dan campak)
 Pemberian Nutrisi
 Anak makan nasi, serta lauk, pauk dan air dan buah serta menu
yang beragam

B. Data Obyektif
C. Keadaan umum : Baik
D. Kesadaran : Composmetis
E. Emosi : stabil
- Pemeriksaan fisik
F. BB : 10 kg
G. TB : 90 cm
H. Lika : 46 cm
- Kepala dan leher
I. Kepala bersih tidak ada luka
- Wajah : simetris
- Leher : sejajar dengan mata
- Ekstermitas : gerakan aktif
 Perkembangan dan kesehatan sekarang
 Personal sosial
 Anak tidak takut apabila didekati
 Anak membantu orang tua di rumah dan tersenyum pabila
kita ajak tersenyum
 Anak bisa memakan dan melepaskan baju sendiri

9
 Anak mau diajak untuk bermain
 Motorik kasar
 Anak bisa berjalan, berlari dan duduk
 Anak bisa bangkit dari duduk dengan kepala tegak
 Anak bisa berjalan mundur
 Motorik halus
 Anak mau meraih suatu benda
 Anak mau mencoret-coret dan membuat garis tegak
 Bahasa
 Anak tidak bisa berteriak
 Anak tidak bisa mengoceh dan berbicara
 Anak tidak bisa menyebut gambar dan anggota tubuhnya
 Anak bisa menyebut mama
 Anak tidak bisa meniru suara
 Anak tidak menoleh kearah suara (kericikan)
 Keadaan umum anak
Pemeriksaan fisik :
Berat badan : 10 kg
Panjang badan : 90 cm
Lingkar kepala : 46 cm
I.
II. IDENTIFIKASI MASALAH DIAGNOSA DAN KEBUTUHAN
 Diagnosa
Anak dengan gangguan pada perkembangan bahasa, pendengaran dan
keterlambatan pertumbuhan.
 Dasar
 Anak tidak bisa berteriak, mengoceh dan bersuara
 Anak tidak bisa menyebut gambar dan anggota tubuhnya
 Anak tidak bisa meniru suara

10
 Anak tidak menoleh kearah suara (kericikan)
 Anak cuma bisa tersenyum, apabila diajak bicara
 Berat badan anak 10 kg
 Kebutuhan
Anak terus dirangsang untuk berbicara dan diberikan nutrisi dan gizi
yang baik untuk menunjang pertambahan berat badannya.

II. MASALAH POTENSIAL DAN ANTISIPASI PENANGANANNYA


 Masalah potensial
Keterlambatan dalam perkembangan bahasa, tidak bisa berbicara, dan
mendengar apa yang diucapkan
Bisa terjadi gangguan pada pita suaranya
Keterlambatan pertumbuhan
 Antisipasi : penanganannya memberikan terapi berbicara atau speak
terapi dan stimulasi secara berkelanjutan serta pemenuhan nutrisi dan
gizi yang baik.

III. KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


 Konsul THT
 Terapi bicara (speak terapi)
 Test DDST
 Pemenuhan nutrisi

IV. RENCANA ASUHAN MENYELURUH


 Penyuluhan mengenai nutrisi dan gizi anak
 Memberi stimulasi untuk merangsang perkembangan bahasanya
 Memberi saran pada ibu agar rajin membawa anak ke poli tumbang,
untuk mendapatkan fisioterapi dan tetap memberi stimulasi / mengajak
anak bicara

11
V. IMPLEMENTASI
 Hasil test DDST, hasilnya anak terganggu pada bahasanya dan tidak
bisa mendengar suara
 Personal sosial
 Anak tidak takut apabila didekati
 Anak membantu orang tua di rumah dan tersenyum pabila kita ajak
tersenyum
 Anak bisa memakan dan melepaskan baju sendiri
 Anak mau diajak untuk bermain
 Motorik kasar
 Anak bisa berjalan, berlari dan duduk
 Anak bisa bangkit dari duduk dengan kepala tegak
 Anak bisa berjalan mundur
 Motorik halus
 Anak mau meraih suatu benda
 Anak mau mencoret-coret dan membuat garis tegak
 Bahasa
 Anak tidak bisa berteriak
 Anak tidak bisa mengoceh dan berbicara
 Anak tidak bisa menyebut gambar dan anggota tubuhnya
 Anak bisa menyebut mama
 Anak tidak bisa meniru suara
 Anak tidak menoleh kearah suara (kericikan)
 Memberi stumulasi dengan mengajak berbicara di depannya sambil
menunjukkan benda
 Menyarankan agar anaknya rajin dibawa ke Poli Tumbang
 Memberikan penyuluhan tentang nutrisi dan gizi pada anak untuk
meningkatkan nafsu makannya sehingga pertumbuhannya dapat
optimal. Makanan yang diberikan misalnya nasi, ikan, daging, telur,

12
sayur-sayuran, buah-buahan, dan susu. Jika perlu anak diberikan
multivitamin untuk merangsang nafsu makannya.

VI. EVALUASI
Dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 19 Januari 2006 pukul 09.30 wita
 Ibu mengerti dengan hasil dari DDST
 Ibu akan rajin membawa anaknya ke Poli Tumbang
 Anak aktif, cuma terjadi gangguan pada bahasa dan pendengaran
 Anak dirujuk ke Surabaya untuk pemeriksaan THT

Mataram, 24 Januari 2006


Mengetahui,

Pembimbing pendidikan Pembimbing praktek

(Ni Nengah Arini Murni, Amd.Keb) ( Endang, BSc )

13
ASUHAN PADA ANAK “T” DI POLI TUMBANG DENGAN
DIAGNOSA GANGGUAN BAHASA DAN PENDENGARAN
DI RSUD MATARAM

Disusun Oleh :
KELOMPOK IV

1. ERNA ASTORIA
2. JOHARENI
3. NI WAYAN SRI WIDYANTARI
4. SANTI ARYANI

14
5. YULI KURNIATI

POLITEKHNIK KESEHATAN MATARAM


JURUSAN KEBIDANAN JALUR UMUM TK II
2006

15

Anda mungkin juga menyukai