Anda di halaman 1dari 6

No Tugas Tutorial

1 Perkembangan pada manusia tidak terjadi secara terpisah akan tetapi untuk memudahkan dalam
memahami, para ahli membagi perkembangan dalam beberapa aspek. Jelaskan aspek
perkembangan menurut Dodge, Colker dan Heromen kemudian berikan contoh konkret di setiap
aspek perkembangan tersebut

2 Perkembangan antara individu satu dengan individu yang lain berbeda. Hal tersebut disebabkan
karena perkembangan bersifat kompleks dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
manusia tidak bisa diukur secara tepat. Maka dari itu, para ilmuan berusaha untuk mempelajari
tentang faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap manusia agar mampu berkembangan
secara normal. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan manusia?

3 Berikan pendapat Anda terkait dengan pernyataan di bawah ini.

Anak yang kembar baik fraternal maupun identik cenderung memiliki pola perkembangan fisik dan
motorik yang sama

4 Perkembangan motorik merupakan perubahan secara progresif pada kontrol dan kemampuan
untuk melakukan gerakan yang diperoleh dari interaksi antara faktor bawaan dan kematangan serta
pengalaman selama kehidupan yang dapat dilihat dari pergerakan yang dilakukan. Perkembangan
motorik meliputi perkembangan motorik halus dan kasar. Dalam perkembangannya, terkadang anak
memiliki masalah dalam perkembangan motorik. Jelaskan permasalahan apa yang saja yang sering
terjadi pada perkembangan motorik pada anak usia 4-6 tahun.

5 Perkembangan sosial-emosional merupakan perkembangan pada aspek sosial dan emosional.


Perkembangan sosial-emosional anak usia 4-6 tahun meliputi perkembangan pemahaman diri,
hubungan sosial, kemampuan mengatur diri sendiri dan perilaku sosial. Jelaskan perkembangan
sosial emosional pada anak usia 4-6 tahun tersebut?

NO Tanggapan Tugas Tutorial


1 Menurut Dodge, Colker, dan Heroman (2002) dalam Hildayani (2009: 10.3) membagi area
perkembangan ke dalam empat aspek, yaitu aspek sosial-emosional, aspek fisik, aspek kognitif,
dan aspek bahasa.

 Aspek Sosial Emosional

Pada masa kanak-kanak awal perkembangan sosial emosional hanya seputar proses
sosialisasi. Dimana anak belajar mengenai nilai-nilai dan perilaku yang diterimanya dari
masyarakat. Pada masa ini, terdapat tiga tujuan perkembangan sosial emosional. Pertama,
mencapai pemahaman diri (sense of self) dan berhubungan dengan orang lain. Kedua,
bertanggungjawab atas diri sendiri yang meliputi kemampuan mengikuti aturan dan rutinitas,
menghargai orang lain, dan mengambil inisiatif. Ketiga, menampilkan perilaku sosial seperti empati,
berbagi, dan mengantri dengan tertib. Contoh :

 Mengenali jika Ibu atau teman sekelasnya sedih, dan bisa menanyakan apakah mereka sedang
sedih.
 Bisa mengekspresikan diri sendiri secara berbeda ketika sedang bersama teman dan keluarga
di rumah. Ini artinya, anak bisa menempatkan diri sesuai situasi dan kondisinya.
 Memahami pikiran dan perasaan sendiri, dan mampu berhubungan dengan orang lain.

 Aspek Fisik

Aspek perkembangan anak usia dini yang berfokus pada perkembangan fisik ini meliputi
pertambahan berat badan, tinggi badan, perkembangan otak, serta keterampilan motorik kasar
dan motorik halus. Perkembangan motorik kasar ditandai dengan aktifnya anak bergerak,
melompat, dan berlarian, terutama di usia 4-5 tahun. Semakin bertambah usia anak, maka semakin
kuat pula tubuhnya. Bila perkembangan fisik berjalan dengan baik, maka ia pun semakin piawai
menyelaraskan gerakan tubuh dengan minat ataupun kebutuhannya. Sementara itu, motorik halus
adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan
koordinasi mata-tangan. Contoh keterampilan motorik halus yaitu memegang krayon, menyusun
puzzle, menyusun balok, dan lain-lain.

 Aspek Kognitif

Perkembangan kognitif (kecerdasan) ditandai dengan keinginan mengetahui sesuatu secara


lebih mendalam melalui pertanyaan- pertanyaan apa, mengapa, bagaimana atau berbicara
tentang hubungan sebab akibat. Contoh :
 Mengenali dan menghafal warna.
 Memahami perintah.
 Menyesuaikan dan menggambar bentuk.
 Memahami konsep waktu.
 Memahami dan mengerti transaksi jual-beli menggunakan uang.

 Aspek Bahasa

Periode kritis dalam perkembangan kemampuan bahasa terjadi sejak bayi baru lahir sampai
dengan usia lima tahun. Kemampuan berbahasa anak tumbuh dan berkembang pesat selama
masa prasekolah. Sebagai salah satu aspek perkembangan anak usia dini, kemampuan berbahasa
dapat menjadi indikator seluruh perkembangan anak. Pasalnya, melalui kemampuan berbahasa
dapat pula dideteksi keterlambatan ataupun kelainan pada sistem lain, seperti kemampuan kognitif,
sensorimotor, psikologis, emosi, dan lingkungan di sekitar anak. contoh aspek bahasa:

 Dapat berbicara dengan kalimat sederhana dengan lebih baik,


 Dapat melaksanakan
 Perintah lisan secara sederhana
 Menggunakan dan menjawab beberapa kata Tanya
 Mampu menyusun kalimat
 Mengenal tulisan sederhana.

2 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan adalah :

1.Hederitas (bawaan atau keturunan)


Disini, faktor yang mendominasi adalah dari segi biologisnya, seperti warna rambut, warna kulit
dll, tetapi tingkahlaku pun juga mempengaruhi sikap si anak.

2.Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan adalah salah satu faktor yang terpenting dalam perkembangan manusia,
sebab lingkungan merupakan alam pertama yang ia jamah, terutama lingkungan keluarga. Namun
yang dimaksud disini bukanlah itu, tetapi masa-masa yang perlu diperhatikan oleh orang tua,
meliputi :
a.Prenatal : kesehatan ibu, gizi ibu, pemakaian bahan kimia (dalam pemakaian obat), dan
keadaan emosi ibu.
b.Natal : jenis kelahiran (normal, sungsang, operasi caesar), pengobatan ibu. Dalam hal ini
biasanya IQ anak yang lahir normal lebih tinggi dari pada anak yang lahir sungsang dan operasi.
c.Post natal : jenis kelamin, umur gizi, perawatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis,
hormon-2, sikap orang tua dan stimulasi.

3.Peran kematangan
4.Lingkungan sosial
Diatas telah dijelaskan bahwa lingkungan adalah salah satu faktor yang sangat mempengaruhi
perkembangan manusia, sebab lingkungan merupakan faktor penting untuk tumbuh kembang si
anak, dari lingkungan ia bersosialisasi, bisa berbicara dan berinteraksi.

5.Status sosial
Status sosial merupakan salah satu faktor yang membentuk sikap dan tingkahlaku anak,
biasanya anak yang dari kecil orang tuanya berstatus sosial tinggi, biasanya dia lebih cepat berfikir
dewasa dari pada anak yang hidup dengan orang tua yang hanya masyarakat biasa.

6.Budaya, ras dan etnis


Sebenarnya, budaya ras dan etnis telah tercakup dalam lingkungan sosial, sebab budaya, ras
dan etnis ada dalam lingkungan sosial.

7.Konteks sejarah
Konteks sejarah disini, merupakan suatu kejadian yang pernah dia alami, yang mampu
menggugah atau merubah sikap si anak, bisa berdampak negatif, bisa juga berdampak positif.
3 Kelahiran kembar dapat dibedakan menjadi dua jika dilihat dari sifat kelahirannya, yaitu kembar
identik dan kembar fraternal.
Kembar fraternal adalah kembar yang muncul karena adanya dua atau lebih sel telur (ovum) yang
matang bersamaan dan masing-masing dibuahi oleh satu sperma. Masing-masing pasangan
(ovum dan sperma) akan bersenyawa membentuk zigot yang berbeda satu sama lain dan
berkembang sendiri-sendiri.
Kembar identik adalah kembar yang muncul apabila satu sel telur matang (ovum) dibuahi dua atau
lebih sperma. Sel telur akan membelah dua yang masing-masing akan berkembang menjadi zigot
tersendiri dan seterusnya menjadi bakal janin dua anak kembar (Mendatu, 2009).
Secara umum, anak kembar memiliki banyak kesamaan, baik secara fisik maupun sifat
psikologis. Kesamaan–kesamaan yang dimiliki oleh anak kembar ini, yang membuat anak kembar
terlihat unik dibandingkan dengan individu lain. Kembar identik mempunyai kemungkinan dua kali
lebih besar untuk serupa secara genetika dibandingkan dengan kembar fraternal yang kurang lebih
sama dengan saudara kandung.
Kembar identik lebih menunjukkan kecenderungan yang lebih besar untuk menunjukkan sifat
yang sama (concordant) dibandingkan dengan kembar fraternal (Papalia, Olds & Feldman 2009).
Kesamaan yang dialami oleh anak kembar cenderung disebabkan oleh dua hal, yaitu faktor genetik
dan faktor lingkungan.
Kenapa anak kembar bisa terlahir? Dalam kembar fraternal, hal ini terjadi karena kemampuan ibu
yang dapat mengeluarkan sel telur (ovum) lebih dari satu setiap bulannya. Sang ibu akan berovulasi
di kedua indung telurnya (hiperovulasi) sehingga ketika sel sperma datang, sel – sel ovum yang
keluar bersamaan itu akan sama – sama terbuahi dan berkembang menjadi lebih dari satu zigot.
Kemampuan ini dapat diturunkan ibu kepada anak perempuannya. Sementara untuk kembar
identik, ada beberapa faktor yang memengaruhi sebuah sel ovum yang telah dibuahi sel sperma
untuk membagi dirinya menjadi dua atau lebih bagian yang terpisah, yang akan tumbuh sendiri –
sendiri.
Itulah mengapa anak – anak kembar identik akan lebih mirip dari segi fisik, sifat dan pastinya
memiliki jenis kelamin yang sama (karena mereka terlahir dari satu sel yang membelah diri).

4 Gangguan perkembangan motorik anak menjadi salah satu kekhawatiran yang dialami hampir
setiap orang tua. Hal ini karena tidak ada orang tua yang menginginkan anak memiliki masalah
dalam tumbuh kembangnya. Alhasil, pelatihan motorik pada anak usia dini dilakukan sedini
mungkin.

Namun, ada beberapa kasus di mana anak memiliki beberapa gangguan atau masalah dalam
tumbuh kembangnya. Berikut beberapa masalah yang sering terjadi pada perkembangan motorik
anak.

1. Keterlambatan Berbicara

Tidak sedikit orang tua yang merasa khawatir ketika anak mereka belum bisa berbicara. Terlebih
saat melihat anak orang lain yang umurnya kurang lebih sama tapi malah sudah bisa. Hal ini
tentunya membuat orang tua panik dan secara tidak langsung memaksa anak untuk berbicara.
Namun, perlu diperhatikan bahwa ada tahapan usia anak untuk bisa berbicara. Saat usianya
mencapai 2-3 bulan, anak sudah bisa menciptakan suara vokal. Sementara di usianya yang ke-4
bulan, dia akan mengoceh, mengekspresikan diri melalui suara, dan membentuk interaksi sosial.
Kemudian, saat usianya mencapai 18 bulan sampai 2 tahun, anak sudah bisa mengucapkan 2-4
kata. Beberapa penyebab anak terlambat bicara karena banyak menonton TV
atau smartphone, kurang stimulasi, atau ada kelainan.

2. Mengalami Keterlambatan dalam Berjalan

Salah satu gangguan perkembangan motorik anak yang terjadi pada anak bisa dilihat dari
keterlambatannya dalam berjalan. Setiap anak mempunyai masa yang berbeda-beda untuk bisa
berjalan. Umumnya, anak yang berusia 8 bulan ke atas sudah mulai belajar berjalan. Nah, jika anak
Anda belum menunjukkan ada tanda akan belajar berjalan, bisa saja mengalami gangguan.

Namun, ada beberapa kasus di mana anak memang terlambat berjalan tapi bisa berjalan saat
usianya bertambah. Sementara jika anak Anda saat sudah memasuki usia 18 bulan masih belum
menunjukkan tanda ingin belajar berjalan, segera lakukan konsultasi. Anda bisa memberikan
stimulasi pada otot kaki anak atau membawanya terapi.

3. Gangguan Perkembangan Berupa Autisme

Gangguan perkembangan motorik anak salah satunya adalah autisme. Bisa dikatakan,
gangguan ini merupakan gangguan pada anak yang menyebabkannya sulit dalam berbicara.
Bahkan, mereka juga sulit dalam melakukan interaksi, memahami kondisi, dan menunjukkan
tindakan emosi berlebih.
Autisme merupakan salah satu gangguan yang terjadi pada motorik halus anak. Periksa dan
lakukan konsultasi pada dokter yang sesuai bidangnya. Hal ini bertujuan untuk mendorong
kemampuan anak dalam komunikasi, berbicara, dan tingkah lakunya.

4. Gerakan Tidak Seimbang Antar Anggota Tubuh

Gangguan motorik kasar bisa kita temui jika anak mengalami gerakan tidak seimbang antar
anggota tubuhnya. Motorik kasar sendiri merupakan gerakan tubuh dalam menggunakan otot yang
dipengaruhi usia, berat badan, dan perkembangan anak. Jadi, gangguan akan terlihat dari gerakan
anak yang tidak seimbang.
Selain gerakan tidak seimbang pada tubuh, anak bisa saja mengalami gangguan refleks tubuh
atau gangguan tonus otot. Cara menanganinya adalah berkonsultasi dengan dokter atau
melakukan terapi kepada ahlinya.

5. Kelainan Genetik Berupa Sindrom Down

Salah satu masalah perkembangan motorik anak juga bisa dilihat dari kelainan genetik
berupa sindrom down. Sindrom down merupakan gangguan yang terjadi di dalam kandungan.
Anak yang mengalami kelainan genetik ini akan terlambat untuk tumbuh dan berkembang.
Selain itu, gangguan ini menyebabkan s el kromosom 46 pada anak menjadi kurang sempurna
sehingga menyebabkan terjadinya cacat fisik. Tidak hanya itu saja, tapi juga bisa mempengaruhi
kemampuan perkembangan dan merusak kemampuan sel motorik pada tubuh. Anak-anak juga
lebih cepat dalam menderita penyakit bawaan.

5 Menurut Nurjannah (2017) perkembangan sosial emosional anak usia dini merupakan proses
belajar pada diri anak tentang berinteraksi dengan orang disekitarnya yang sesuai dengan aturan
sosial dan anak lebih mampu dalam mengandalikan perasaannya yang sesuai
dengan kemampuannya dalam mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaannya yang
diperoleh secara bertahap dan melalui proses penguatan dan modeling.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan perkembangan sosial emosional anak
usia dini adalah proses perkembangan anak dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya
kepada orang tua, teman sebaya dan orang dewasa. Serta proses perkembangan keadaan jiwa
anak dalam memberikan respon terhadap keadaan dilingkungannyan yang sesuai dengan aturan
sosial yang diperoleh melalui mendengar, mengamati, meniru dan dapat distimulasi melalui
penguatan dan modeling (contoh).

Hurlock (1993) perkembangan emosi terjadi sangat kuat pada usia 2,5-3,5 dan 5,5 – 6,4 tahun.
1. Reaksi emosi anak sangat kuat, anak akan merespon peristiwa dengan kadar emosi yang sama.
Semakin bertambah usia anak samakin mampu untuk mengontrol emosinya. Reaksi emosi muncul
setiap peristiwa dengan cara yang diinginkannya dan dengan waktu yang diinginkannya pula.
2. Emosi mudah berubah dan memperlihatkan reaksi spontanitas atau kondisi asli dan anak
sangat terbuka dengan pengalaman-pengalaman hatinya. Reaksi emosi bersifat individual dan
pemicu emosi yang sama, namun reaksi yang ditimbulkan berbeda-beda. Hal ini diakibatkan oleh
faktor pemicu emosi
3. Keadaan emosi anak dikendalikan dengan gejala tingkah laku yang ditampilkan dan anak sulit
mengungkapkan emosi secara verbal dan emosi mudah dikenali melalui tingkah laku yang
ditunjukkan.
Menurut Hurlock 2000 dalam Musyafaroh (2017) untuk mencapai perkembangan sosial dan
mampu bermasyarakat, seorang individu harus memerlukan tiga proses. ketiga proses tersebut
saling berkaitan dan apabila terjadi kegagalan dalam satu proses dari tiga proses tersebut, maka
akan menurunkan kadar sosialisasi individu tersebut. ketiga proses tersebut adalah;
1. Berprilaku yang dapat diterima secara sosial dan setiap kelompok masyarakat memiliki
standar perilaku tersebut.
2. Belajar memainkan peran sosial.
3. Perkembangan proses sosial yakni menyukai orang lain dan kegiatannya.
Menurut Moh Padil dan Trio Supriyatno dalam Musyarofah (2017) perkembangan sosial anak
dapat dilakukan dengan dua cara: pertama, proses belajar sosial dan pembentukan loyalitas sosial.
Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa proses sosial anak dapat dikembangkan dengan
cara mengajak anak secara langsung berinteraksi dengan lingkungan sekitanya. Dengan demikian
perlahan kemampuan bersosial dalam diri anak akan terus berkembang dan pada proses ini juga
perkembangan emosi anak juga akan berkembang.

Anda mungkin juga menyukai