Anda di halaman 1dari 7

PRODUK WORKSHOP TUGAS

INSTRUKTUR 1
(Penguasaan Konsep)

Nama Mahasiswa : DIAN PURWANTI


NIM Mahasiswa : 858733168
Program Studi : PGPAUD-B1
Fakultas : FKIP

Nama Mata Kuliah : PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK


Kode Mata Kuliah : PAUD4104
Masa Tutorial : 2022.2
Jumlah Soal : 5 soal
Jenis Tugas : PENGUASAAN KONSEP
Waktu : 90 menit

TULISKAN BUTIR SOAL TUGAS TUTON 1


1. Perkembangan pada manusia tidak terjadi secara terpisah akan tetapi untuk
memudahkan dalam memahami, para ahli membagi perkembangan dalam
beberapa aspek. Jelaskan aspek perkembangan menurut Dodge, Colker dan
Heroman kemudian berikan contoh konkret di setiap aspek perkembangan
tersebut !
2. Perkembangan antara individu satu dengan individu yang lain berbeda. Hal
tersebut disebabkan karena perkembangan bersifat kompleks dan faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan manusia tidak bisa diukur secara tepat.
Maka dari itu, para ilmuan berusaha untuk mempelajari tentang faktor-faktor apa
saja yang berpengaruh terhadap manusia agar mampu berkembang secara
normal. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan
manusia?
3. Berikan pendapat Anda terkait dengan pernyataan di bawah ini.
Anak yang kembar baik fraternal maupun identik cenderung memiliki pola
perkembangan fisik dan motorik yang sama !
4. Perkembangan motorik merupakan perubahan secara progresif pada kontrol dan
kemampuan untuk melakukan gerakan yang diperoleh dari interaksi antara
faktor bawaan dan kematangan serta pengalaman selama kehidupan yang dapat
dilihat dari pergerakan yang dilakukan. Perkembangan motorik meliputi
perkembangan motorik halus dan kasar. Dalam perkembangannya, terkadang
anak memiliki masalah dalam perkembangan motorik. Jelaskan permasalahan
apa saja yang sering terjadi pada perkembangan motorik pada anak usia 4-6
tahun.
5. Perkembangan sosial-emosional merupakan perkembangan pada aspek sosial
dan emosional. Perkembangan sosial-emosional anak usia 4-6 tahun meliputi
perkembangan pemahaman diri, hubungan sosial, kemampuan mengatur diri
sendiri dan perilaku sosial. Jelaskan perkembangan sosial emosional pada anak
usia 4-6 tahun tersebut?

JAWABAN MAHASISWA ATAS SOAL DARI TUGAS TUTON 1


1. Menurut Dodge, Colker, dan Heroman (2002) membagi area perkembangan ke
dalam empat aspek, yaitu aspek sosial-emosional, aspek fisik, aspek kognitif, dan
aspek bahasa.
a. Aspek Sosial-Emosional
Menurut Dodge, Colker, dan Heroman (2002) dalam Hildayani (2009: 10.3), pada
masa kanak-kanak awal perkembangan sosial emosional hanya seputar proses
sosialisasi. Dimana anak belajar mengenai nilai-nilai dan perilaku yang diterimanya
dari masyarakat. Pada masa ini, terdapat tiga tujuan perkembangan sosial
emosional. Pertama, mencapai pemahaman diri ( sense of self) dan berhubungan
dengan orang lain. Kedua, bertanggungjawab atas diri sendiri yang meliputi
kemampuan mengikuti aturan dan rutinitas, menghargai orang lain, dan mengambil
inisiatif. Ketiga, menampilkan perilaku sosial seperti empati, berbagi dan mengantri
dengan tertib.
Contohnya : Pada anak usia 3-4 tahun, ketika ia menemukan sesuatu yang lucu, ia
akan menunjukkan ekspresi senang dan bersemangat. Sebaliknya, ketika anak
menjumpai hal yang tidak disukai maka anak akan mengungkapkan emosinya
dengan menunjukkan ekspresi marah, teriakan, dan bahkan anak bisa menangis.
b. Aspek Fisik
Aspek fisik berkaitan dengan pertumbuhan tubuh dan otak, kapasitas sensoris,
keterampilan motorik, dan kesehatan.
Contohnya : Pada anak usia 4-5 tahun, memiliki tubuh yang lebih tinggi dan berat
badan sesuai usianya. Perkembangan fisik motorik juga berkembang, seperti
menulis, menggambar, bermain boneka, berlari, melompat, menjaga keseimbangan
dan lain sebagainya.
c. Aspek Kognitif
Aspek kognitif mempelajari atensi, memori, pemecahan masalah, proses berpikir,
penalaran-termasuk didalamnya penalaran moral, kreativitas dan bahasa.
Contohnya : Mengajak anak bermain puzzle dan permainan teka-teki yang akan
membuat anak harus berpikir dalam menyusun puzzle dan menjawab teka-teki.
d. Aspek Bahasa
Bahasa merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan
(pendapat dan perasaan) dengan menggunakan simbol-simbol yang disepakati
bersama, kemudian kata dirangkai berdasarkan urutan membentuk kalimat yang
bermakna, dan mengikuti aturan atau tata bahasa yang berlaku dalam suatu
komunitas atau masyarakat (Sinolungan, 1997; Semiawan, 1998).
Contohnya : Pada anak usia 3-4 tahun, anak akan suka menjalin komunikasi
dengan teman seusianya dan memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar, sehingga
ia sering menanyakan berbagai pertanyaan seperti “Apa itu?”, “Kenapa begini?”,
“Siapa dia?” dan lain sebagainya. Perkembangan bahasa akan lebih kompleks
seiring bertambahnya usia anak.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia sebagai berikut :
1) Herediter, Lingkungan dan Kematangan
a. Herediter (keturunan atau bawaan) adalah proses penurunan sifat-sifat atau
ciri-ciri tertentu yang ada pada orang tua atau dari keturunan kerabat-kerabat
terdekat. Sifat bawaan ini sulit untuk dirubah kerena sudah menjadi kebiasaan
atau keturunan dari sifat orang tuanya.
b. Faktor atau kondisi lingkungan ini juga mempengaruhi perkembangan manusia.
Lingkungan merupakan suatu tempat dimana kita saling membutuhkan  atau
saling berinteraksi antara manusia yang satu dengan manusia yang lain.
c. Kematangan adalah siapnya suatu organ-organ fungsi kehidupan, baik fisik
maupun psychis untuk berkembang dan melakukan tugasnya dengan
baik. Manusia yang baru dilahirkan telah memiliki bakat dan pembawaan, baik
dari lingkungan berasal dari keturunan orang tuanya, nenek moyangnya
maupun karena memang ditakdirkan demikian. Jadi faktor
maturation (kematangan) merupakan faktor dimana semua organ tubuh siap
menjalankan fungsinya masing-masing.
2) Konteks Perkembangan
Konteks perkembangan meliputi keluarga, status sosial-ekonomi dan lingkungan
tempat tinggal, budaya dan ras/kelompok etnik dan konteks historis.
3) Pengaruh Normatif dan Nonnormatif
- Pengaruh normatif yaitu kejadian-kejadian biologis atau yang berhubungan
dengan linkungan yang mempengaruhi sebagian besar orang di dalam
masyarakat dalam cara yang serupa (papalia dkk.,2009).
- Pengaruh Nonnormatif meliputi kejadian-kejadian yang tidak biasa yang
mempunyai pengaruh besar pada kehidupan seseorang karena kejadian
tersebut mengganggu urutan siklus hidup yang normal.
4) Pengaruh Waktu : Periode sensitive atau kritis
Periode kritis adalah waktu tertentu ketika munculnya suatu kejadian ataupun
ketidak hadiran suatu kejadian mempunyai pengaruh khusus pada
perkembangan seseorang (Papalia dkk., 2009).

3. Menurut saya, kesamaan yang dialami oleh anak kembar baik fraternal (2 pasang
ovum dan sperma) maupun identik (dari 1 sel telur) cenderung disebabkan oleh
faktor genetik dan faktor lingkungan. Anak kembar memiliki banyak kesamaan,
seperti fisik/wajah yang sama hingga sifat psikologisnya. Kesamaan-kesamaan
yang dimiliki ini yang membuat anak kembar terlihat unik. Kembar identik
mempunyai kemungkinan dua kali lebih besar untuk serupa secara genetik, fisik,
jenis kelamin dan cenderung memiliki sifat yang sama ( concordant) dibandingkan
dengan kembar fraternal. Akan tetapi perkembangan fisik dan motorik pada
masing-masing anak berbeda bahkan kembar identik pun bisa memiliki selisih
tinggi badan yang berbeda. Selain faktor genetik, nutrisi, gaya hidup dan
lingkungan juga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Meskipun mereka tumbuh dan berkembang bersama dengan pola asuh yang
sama, tidak menutup kemungkinan mereka memiliki tinggi dan berat badan yang
berbeda.

4. Permasalahan yang sering terjadi pada perkembangan motorik anak usia 4-6
tahun sebagai berikut :
a. Masalah/kesulitan dalam motorik kasar
1) Ketidakmampuan mengatur keseimbangan
Anak-anak yang mengalami kesulitan dalam mengatur keseimbangan tubuhnya
biasanya juga memiliki kesulitan dalam mengontrol gerakan anggota tubuh
sehingga terkesan gerakannya ragu-ragu dan tampak canggung.
Contohnya, anak bermain di papan titian, anak terlihat ragu-ragu untuk
berjalan dan menjaga keseimbangannya diatas papan titian sehingga anak
membutuhkan bantuan untuk berjalan diatas papan titian.
2) Reaksi kurang cepat dan koordinasi kurang baik
Hal yang menyebabkan masalah tersebut ada 2 hal, yaitu karena anak kurang
diberi kesempatan untuk berlatih menajamkan kemampuannya untuk bereaksi
dan melakukan koordinasi gerakan, serta ada kemungkinan anak mempunyai
masalah dalam syaraf motoriknya.
b. Masalah/kesulitan motorik halus
1) Belum bisa menggambar bentuk bermakna
Anak usia 4-6 tahun mulai tertarik mengekspresikan apapun yang dilihatnya
dalam bentuk gambar, walaupun hasilnya masih berupa coretan sederhana
tetapi tarikan garis yang digoreskannya mempunyai arti. Jika anak usia ini
belum dapat menggambar beberapa bentuk yang tergabung dengan baik
menjadi satu bentuk yang lebih bermakna maka, kemampuan anak dalam
mempersepsi apa yang ada disekitarnya perlu diwaspadai sehingga pendidik
dapat memberikan solusi terhadap masalah tersebut.
2) Belum bisa mewarnai dengan rapi
Hal yang perlu diperhatikan adalah kemampuan anak dalam mewarnai. Berikan
dorongan dan pujian atas segala usaha anak untuk menyelesaikan gambar yang
telah diwarnainya walaupun untuk sementara waktu hasilnya masih jauh dari
sempurna. Dengan seringnya melatih kemampuan ini, kelenturan tangan serta
koordinasi mata-tangannya ikut terasah.

5. Perkembangan sosial emosional pada anak usia 4-6 tahun


a. Perkembangan Pemahaman Diri
Pemahaman diri mencakup berbagai hal, seperti kesadaran diri ( self-awareness)
pengaruh diri (self-recognition), konsep diri (self-concept), dan harga diri (self-
esteem). Konsep diri merupakan gambaran menyeluruh tentang atribut,
kemampuan, sikap, dan nilai – nilai yang dimiliki individu, yang diyakini olehnya
memberikan gambaran tentang siapa dirinya. Harga diri merupakan bagian dari
konsep diri yang berisi penilaian seseorang tentang seberapa bernilai dirinya
(Papalia dkk, 2009; Berk, 2009).
b. Hubungan Sosial
Pada masa kanak-kanak awal, hubungan sosial dengan teman sebaya menjadi
meningkat (Pattern dalam Durkin, 1995), terutama dalam konteks bermain
(McDevitt & Ormrod, 2002). Anak mengalami kemajuan melalui urutan
permainan mulai dari perilaku unoccupied sampai ke cooperative play. Mulai
dari perilaku nonsosial hingga menjadi lebih sosial. Hal itu didukung oleh
Gottman, yang mengemukakan bahwa dengan bertambahnya usia, anak
semakin interaktif dan kooperatif dalam kegiatan bermain. Meskipun anak
sering membutuhkan waktu untuk dapat masuk ke dalam suatu kegiatan
bersama dengan lingkungan dan teman baru.
c. Kemampuan Mengatur Diri
Di dalam Papalia dkk (2009), kemampuan mengontrol perilaku disebut sebagai
self-regulation. Yaitu kemampuan untuk mengontrol tingkah laku agar sesuai
dengan tuntutan atau harapan pengasuh, bahkan jika pengasuh tidak ada
didekat anak. Anak mampu menghambat atau mengarahkan tindakannya untuk
mematuhi aturan sosial.
d. Perilaku Sosial
- Perkembangan perilaku prososial
Tingkah laku prososial mencakup perilaku-perilaku, seperti berbagi dan bekerja
sama dengan orang lain, menolong dan peduli terhadap orang lain, serta
bersimpati dan memberi rasa nyaman pada orang yang tertekan.
- Perkembangan Empati
Empati merupakan kemampuan untuk menempatkan diri dalam posisi orang
lain dan merasakan apa yang orang lain rasakan dalam situasi tertentu
(Papalia, dkk., 2009). Pada masa kanak-kanak awal, respons empati anak
terhadap kesedihan orang lain menjadi lebih sesuai. Anak menjadi sadar bahwa
orang lain mungkin mempunyai reaksi yang berbeda dari reaksi anak terhadap
situasi yang sama.

Anda mungkin juga menyukai