Anda di halaman 1dari 41

i

MAKALAH
FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

OLEH:
1. LAILA HAYATI / NIM 17.20.2809
2. MUHAMMAD SYARIF / 17.20.2812
3. SALEH IKHWANNUDDIN / NIM 17.20.2817

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CAHAYA BANGSA


PROGRAM KHUSUS S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2017
i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Falsafah dan Teori Keperawatan. Sholawat serta
salam tidak lupa juga kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat Beliau.
Makalah ini telah kami susun atas kerjasama kelompok sehingga dapat
dilancarkan dan mempermudah dalam pembuatan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan
menjadi gambaran bagi pembaca mengenai ilmu Pendidikan khususnya yang
berkaitan dengan Falsafah dan Teori Keperawatan.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, kami hanya dapat berharap agar hasil makalah ini dapat berguna
bagi semua pihak serta dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Banjarmasin, 19 Oktober 2017


Tim Kelompok,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3
A. Definisi Falsafah ............................................................................... 3
B. Paradigma Keperawatan ................................................................... 5
C. Konsep Manusia ............................................................................... 7
D. Konsep Keperawatan ........................................................................ 12
E. Konsep Sehat .................................................................................... 17
F. Konsep Sakit ..................................................................................... 18
G. Konsep Lingkungan .......................................................................... 22
H. Konsep dan Perkembangan Paradigma Keperawatan....................... 23
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 37
A. Kesimpulan ....................................................................................... 37
B. Saran ................................................................................................. 37
Daftar Pustaka ................................................................................................ 38

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan
suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan.
Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan
ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu
berubah mengikuti perkembangan zaman.
Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan
diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi
bidang kesehatan yang senantiasa berkembang. Pelaksanaan asuhan
keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah
menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.
Dalam dunia keperawatan, masyarakat secara umum masih memandang
profesi keperawatan sebagai profesi asistensi dokter atau perkerja sosial yang
sifatnya membantu orang sakit atas instruksi – instruksi dokter bahkan
dikalangan praktisi perawat pun kadang – kadang masih memiliki pandangan
yang tidak utuh terhadap profesinya sendiri, hal ini dapat dilihat di beberapa
pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan masih bersifat vocasional belum
sepenuhnya beralih ke pelayanan yang profesional.
Untuk itulah paradigma dalam keperawatan sangat membantu masyarakat
secara umum maupun perawat khususnya dalam menyikapi dan
menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi keperawatan
seperti aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik keperawatan
dan organisasi profesi.

B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud falsafah dan paradigma keperawatan perkembangan
ilmu?
Bagaimana falsafah dan paradigma keperawatan?

1
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui falsafah paradigma keperawatan.
Mengapa paradigma ini begitu penting ? dalam hal ini paradigma akan
sangat membantu seseorang ataupun masyarakat luas untuk memahami dunia
kepada kita dan membantu kita untuk memahami setiap fenomena yang
terjadi di sekitar kita. Fenomena dalam keperawatan adalah prilaku klien
dalam menghadapi ketidakpastian kondisinya atau menghadapi
ketidaknyamanan dari sebagian atau seluruh anggota tubuhnya atau masalah-
masalah yang yang muncul dalam bidang keilmuan tertentu.

2
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Falsafah
Falsafah biasanya diartikan sebagai suatu pandangan dan pengetahuan
yang mendasar, yang selanjutnya digunakan untuk mengembangkan dan
membangun suatu persepsi atau asumsi tertentu tentang kehidupan.Falsafah
memberikan suatu gambaran atau pandangan terhadap suatu sistem nilai dan
keyakinan.Bagi setiap individu, falsafah berperan dalam membantu seseorang
memahami makna dari pengalaman hidup yang dijalaninya serta berfungsi
sebagai penuntun dalam bersikap dan berperilaku.Falsafah hidup seseorang
berkembang melalui dari hasil belajar, hubungan interpersonal, pendidikan
formal maupun informal, agam, dan dipengaruhi oleh latar belakang budaya
serta lingkungan.
Falsafah keperawatan meliputi falsafah pendidikan dan pelayanan
keperawatan serta falsafah pada institusi pelayanan kesehatan berperan
sebagai pedoman utama dalam pemberian asuhan keperawatan.Implementasi
peran perawat sebagai pelaksana asuhan keperawatan, pendidik, pengelola
atau peneliti, pada hakekatnya mencerminkan falsafah keperawatan melalui
pemahaman tentang nilai dan konsep keperawatan seperti konsep sehat-sakit,
kesehatan, penyakit, akontabilitas dan pemahaman terhadap etika
keperawatan.
Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi
mengenai sebab-sebab, azas-azas, hukum,dan sebagainya daripada segala
yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya
sesuatu (WJS Poerwadarminta.)
Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia
dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik
keperawatan.
Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang
dilakukan.Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu
kebutuhan manusia bio-psiko-sosial-spiritual.Kegiatan keperawatan dilakukan

3
dengan pendekatan humanistik, dalam arti menghargai dan menghormati
martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi
keadilan bagi sesama manusia.
Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas ras,
jenis kelamin, usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik, dan status sosial
ekonomi. Keperawatan adalah Falsafah keperawatan mengkaji penyebab dan
hukum-hukum yang mendasari realitas, serta keingintahuan tentang gambaran
sesuatu yang lebih berdasakan pada alasan logis daripada metoda empiris.
Falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) :Roy memiliki
delapan falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat
berdasarkan prinsip falsafah veritivity.falsafah humanisme/ kemanusiaan
“mengenali manusia dan sisi subyektif manusia dan pengalamannya sebagai
pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai”. Sehingga ia berpendapat bahwa
seorang individu :
1. Saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan
untuk mengetahui masalah yang dihadapi, mencari solusi.
2. Bertingkahlaku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi
hukum aksi-reaksi.
3. Memiliki holism intrinsic.
4. Berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan
untuk memiliki hubungan dengan orang lain veritivity. Berarti kebenaran,
yang bermaksud mengungkapkan keyakinan Roy bahwa ada hal yang
benar absolut. Ia mendefinisikan veritivity sebagai “prinsip alamiah
manusia yang mempertegas tujuan umum keberadaan manusia”. Empat
falsafah yang berdasarkan prinsip veritivity adalah sebagai berikut :
a. Tujuan eksistensi manusia.
b. Gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia.
c. Aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan-kebaikan umum.
d. Nilai dan arti kehidupan
Bagian integral dari pelayanan kesehatan.Keperawatan menganggap klien
sebagai pertner aktif, dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien
dalam pemberian asuhan keperawatan.

4
B. Paradigma Keperawatan
Menurut Masterman (1970) yang mendefinisikan paradigma sebagai
pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang ilmu
pengetahuan.
Menurut Poerwanto (1997) mengartikan paradigma sebagai suatu
perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan sangat menentukan bagi
penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar khas dalam
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan
mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan manusia.
Keperawatan sebagai ilmu juga memiliki paradigma sendiri dan sampai
saat ini paradigma keperawatan masih berdasarkan 4 komponen yang
diataranya manusia, keperwatan, kesehatan dalam rentang sehat sakit dan
lingkungan. Sebagai disipin ilmu, keperawatan akan selalu berkembang untuk
mencapai profesi yang mandiri seiring dengan perkembangan ilmu dan
teknologi kesehatan sehingga paradigma keperawatan akan terus berkembang.
Di bawah ini adalah pandangan beberapa ahli tentang perkembangan
paradigma keperawatan diantaranya :
a. Johnson
Memandang manusia sebagai sistem perilaku yang terdiri dari 2
sistem mayor yaitu biologi dan perilaku yang merupakan fokus
pelayanan keperawatan dengan tujuan primernya.
b. King
Memandang manusia sebagai sistem terbuka yang sosial,
rasional, perasa, pengontrol, bertujuan, bereaksi dan berorientasi pada
waktu.
c. Leininger
Memandang manusia sebagai kepedulian akan kemampuan dalam
mempengaruhi minat atau rasa hormat terhadap kebutuhan orang lain,
kesehatan dan mempertahankan hidup.

5
d. Levine
Memandang kehidupan manusia selalu beriteraksi dengan
lingkungannya dan menyesuaikan diri terhadap perubahan.
e. Newman
Memandang manusia sebagai total person seperti sistem klien yang
terdiri dari bio psiko sosial, kultural dan saling berkembang.
f. Orem
Memandang manusia sebagai gabungan dari komponen fisik,
psikologis, interpersonal dan sosial dalam memenuhi kebutuhan
perwatan diri sendiri melalui belajar dari perilaku.
g. Roger
Memandang manusia secara keseluruhan secara terus-menerus terjadi
pertukaran energi dengan lingkungannya.
h. Roy
Memandang manusia sebagai makhluk biopsikososial yang
merupakan dasar bagi kehidupan yang baik.
i. Watson
Manusia membutuhkan proses kepedulian dalam mempertahankan
kesehatan atau meninggal dengan damai dan merupakan mekanisme
personal, internal dan mental spiritual untuk kesembuhan diri sendiri.
Banyak ahli yang membahas tentang beberapa konsep keperawatan,
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Florence Nightingale (1895)
Keperawatan adalah suatu proses menempatkan pasien dalam kondisi
paling baik untuk beraktifitas.
b. Martha Roger (1970)
Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi
kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, keperawatan dan rehabilitasi penderita sakit
serta penyandang cacat.

6
c. King (1971)
Keperawatan ialah proses aksi dan interaksi, untuk membantu
individu dari berbagai kelompok umur dan memenuhi kebutuhannya
dan menangani status kesehatan mereka pada saat tertentu dalam
suatu siklus kehidupan.
d. Dorothea Orem (1971)
Perawatan ialah pelayanan yang bersifat manusiawi yang berfokus
pada pemenuhan kebutuhan manusia untuk merawat diri, kesembuhan
dari penyakit atau cidera dan penanggulangan komplikasinya
sehingga dapat menunjang kehidupan.
e. Callista Roy (1976)
Keperawatan merupakan disiplin ilmu yang berorientasi kepada
praktik keperawatan berdasarkan ilmu keperawatan yang ditujukan
untuk memberikan pelayanan kepada klien.
f. Virginia Handerson (1978)
Perawatan adalah upaya membantu individu baik yang sehat maupun
sakit untuk menggunakan kekuatan, keinginan dan pengetahuan yang
dimilikinya sehimgga individu tersebut mampu melaksanakan
aktivitas sehari-hari, sembuh dari penyakit, atau meninggal dunia
dengan tenang. Tenaga perawat berperan menolong individu agar
tidak menggantungkan diri pada bantuan orang lain dalam waktu
secepat mungkin.

C. Konsep Manusia
Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu fokus
dari pelayanan keperawatan.manusia bertindak sebagai klien dalam konteks
paradigma keperawatan ini bersifat individu,kelompok dan masyarakat daam
suatu sistem.sistem tersebut dapat meliputi:
1. Sistem terbuka,manusia dapat mempengaruhi dan di pengaruhi oleh
lingkungan baik fisik,psikologis,sosial maupun spiritual sehingga proses
perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan
kebutuhan dasar.

7
2. Sistem adaptif,manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di
lingkungannya yang akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan
maladaftif.
3. Sistem personal,interpersonal dan sosial,manusia memiliki persepsi,pola
kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda.
Model Of The Components Of The Holistic Person
1. Biologic
a. Manusia merupakan suatu susunan sistem organ tubuh.
b. Mempunyai kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya.
c. Tidak terlepas dari hukum alam dilahirkan berkembang dan mati.
2. Psikologik
a. Manusia mempunyai struktur kepribadian.
b. Tingkah laku sebagai manifestasi dari kejiwaan.
c. Mempunyai daya fikir dan kecerdasan
3. Sosial
a. Manusia perlu hidup bersama orang lain dan saling kerja sama untuk
memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidupnya.
b. Dipengaruhi oleh kebudayaan.
c. Dipengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan sosial.
d. Dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma
yang ada.
4. Kultural
a. Manusia mempunyai nilai dan kebudayaan yang membentuk
jatidirinya.
b. Sebagai pembeda dan pembatas dalam hidup sosial.
c. Kultur dalam diri manusia bisa diubah dan berubah tergantung
lingkungan manusia hidup.
5. Spiritual
a. Mempunyai keyakinan / mengaku adanya Tuhan.
b. Memiliki pandangan hidup, dorongan hidup yang sejalan dengan
sifat religius yang dianutnya

8
Manusia sebagai Sistem
Sistem terdiri dari :
1. Unsur-unsur (kompenen, elemen, sub sistem)
2. Batasan
3. Tujuan
Manusia sebagai sistem terbukayang terdiri dari berbagai sub sistem
yang saling berhubungan secara terintegrasi untuk menjadi satu total
sistem.
Manusia sebagai sistem adaptif adalah Proses perubahan yang
menyertai individu dalam berespon terhadap perubahan lingkungan
mempengaruhi integritas atau keutuhan.
Lingkungan adalah seluruh kondisi keadaan sekitar yang
mempengaruhi perkembangan organisme atau kelompok organisme.
4. Tingkatan dan respon fisiologik untuk memudahkan adaptasi
a. Respon takut (mekanisme bertarung).
b. Respon inflamasi
c. Respon stress dan
d. Respon sensori

Kebutuhan dasar manusia


1. KingPerubahan energi didalam maupun diluar organisme yang ditujukan
melalui respon perilaku terhadap situasi kejadian dan orang.
2. RoyKebutuhan individu yang menstimulasi respon untuk
mempertahankan integritas
3. Abraham Maslow(1970) mengembangkan teori Kebutuhan Dasar
Manusia. Kebutuhan pada satu tingkat harus terpenuhi sebelum beralih ke
tingkat berikutnya. Kategori kebutuhan dasar manusia menurut Maslow :
a. Kebutuhan fisiologis (Physiologic needs).
1) Oksigen dan pertukaran gas.
2) Cairan.
3) Makanan.
4) Eliminasi.

9
5) Istirahat dan tidur.
6) Aktifitas.
7) Keseimbangan temperatur tubuh.
8) Sex
b. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (safety and security needs).
1) Kebutuhan akan perlindungan dari udara, dingin, panas,
kecelakaan, infeksi.
2) Bebas dari ketakutan, kecemasan
c. Kebutuhan rasa cinta, memiliki dan dimiliki (love and belonging
needs)
1) Memberi dan menerima kasih sayang, kehangatan, persahahatan.
2) Mendapat tempat dalam keluarga dan kelompok sosial.
d. Kebutuhan harga diri (self-esteem needs)
Perasaan tidak tergantung, kompeten, respek terhadap diri sendiri dan
orang lain.
e. Kebutuhan perwujudan diri (need for self actualization)
Dapat mengenal diri dengan baik tidak emosional, punya dedikasi
tinggi, kreatif, percaya diri dan sebagainya.

Karakteristik Kebutuhan Dasar Manusia :


1. Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama dimana setiap
kebutuhan dimodifikasi sesuai dengan kultur.
2. Seseorang memenuhi kebutuhannya sesuai prioritas.
3. Walaupun kebutuhan umumnya harus dipenuhi, beberapa kebutuhan
dapat ditunda.
4. Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan menghasilkan ketidak-
seimbangan hemeostatik yaitu sakit.
5. Kebutuhan dapat membuat seseorang berfikir dan bergerak untuk
memenuhi rangsang internal dan eksternal.
6. Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan dapat berespon dengan
berbagai cara.

10
7. Kebutuhan saling berkaitan beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi
akan mempengaruhi kebutuhan lainnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan :


1. Penyakit
Berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam memenuhi
kebutuhan.Perawat dapat membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan
pada setiap saat.
2. Hubungan yang berarti
Keluarga, support personPerawat dapat membina hubungan yang berarti
dengan pasien. Dapat membantu pasien menyadari kebutuhan mereka dan
mengembangkan cara yang sehat untuk memenuhi kebutuhan.
3. Konsep diri
Mempunyai kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan dan juga
kesadarannya apakah kebutuhan tepenuhi atau tidak. Orang yang merasa
dirinya baik, mudah untuk berubah, mengenal kebutuhan dan
mengembangkan cara yang sehat untuk memenuhi kebutuhan.
4. Tahap perkembangan
a. Erikson : jika individu dapat membina hubungan intimacy, maka
kebutuhan cinta dan rasa memiliki terpenuhi.
b. Maslow : kebutuhan aktualisasi dirinya utuh mempunyai
karakteristik sebagai berikut :
1) Realistik, melihat kehidupan secara penuh dan objektif, tentang
apa yang diobservasinya.
2) Cepat menyesuaikan diri dengan orang lain.
3) Mempunyai persepsi yang tinggi dan tegas.
4) Mempunyai dugaan yang benar terhadap sesuatu kebenaran dan
kesalahan.
5) Sering / selalu akurat dalam memprediksi kejadaian yang akan
dating.
6) Mengerti seni, musik, politik dan filosofi.
7) Rendah hati, mendengar orang lain dengan penuh perhatian.

11
8) Mempunyai dedikasi untuk bekerja sama, bertugas dari tempat
kerja.
9) Berkreatifitas, fleksibel, spontan, berani dan sudi mengakui
kesalahan.
10) Terbuka ide-ide baru.
11) Percaya diri dan menghargai diri.
12) Konfliks diri yang rendah, kepribadian yang interaksi.
13) Menghargai diri sendiri, tidak membutuhkan kemasyura,
mempunyai perasaan kontrol terhadap diri sendiri.
14) Kemandirian tinggi, mempunyai hasrat privacy.
15) Dapat tampil, tidak mengecilkan diri, objektif dan tidak
memihak.
16) Bersahabat, menyayangi dan lebih banyak menentukan
dilingkungannya.
17) Dapat mengambil keputusan apabila ada pertentangan pendapat.
18) Berfokus pada masalah ( problem centred ) tidak berfokus pada
pribadi.
19) Menerima dunianya apa adanya.

D. Konsep Keperawatan
Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut
menentukan menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.Tenaga keperawatan
secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada,
dimana keperawatan memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk
pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan,
koordinatif dan advokatif.Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan
kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai dengan standart dengan
memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan
dapat diterima oleh masyarakat dengan baik.
1. Sejarah Keperawatan
Keperawatan sebagai suatu pekerjaan sudah ada sejak manusia ada di
bumi ini, keperawatan terus berkembang sesuai dengan kemajuan

12
peradaban teknologi dan kebudayaan. Konsep keperawatan dari abad ke
abad terus berkembang, berikut adalah perkembangan keperawatan di
dunia :
a. Mother Instink
Pekerjaan keperawatan sudah ada sejak manusia diciptakan,
keperawatan ada sebagai suatu naluri (instink).Setiap manusia pada
tahap ini menggunakan akal pikirannya untuk menjaga kesehatan,
menggurangi stimulus kurang menyengkan, merawat anak, menyusui
anak dan perilaku masih banyak perilaku lainnya.
b. Animisme
Manusia pada tahap ini memiliki keyakinan bahwa keadaan sakit
adalah disebabkan oleh arwah/roh halus yang ada pada manusia yang
telah meninggal atau pada manusia yang hidup atau pada alam (batu
besar,pohon,gunung,sungai,api,dll). Untuk mengupayakan
penyembuhan atau perawatan bagi manusia yang sakit maka roh jahat
harus di usir, para dukun mengupayakan proses penyembuhan dengan
berusaha mencari pengetahuan tentang roh dari sesuatu yang
mempengaruhi kesehatan orang yang sakit. Setelah dirasa
mendapatkan kemampuan, para dukun berupaya mengusir roh dengan
menggunakan mantra-mantra atau obat-obatan yang berasal dari
alam.
c. Keperawatan penyakit akibat kemarahan para dewa
Pada tahap ini manusia sudah memiliki kepercayaan tentang
adanya dewa-dewa, manusia yang sakit disebabkan oleh kemarahan
dewa.Untuk membantu penyembuhan orang yang sakit dilakukan
pemujaan kepada para dewa di tempat pemujaan (kuil), dengan
demikian dapat dikatakan bahwa kuil adalah tempat
pelayanankesehatan.
d. Ketabiban
Mulai berkembang kemungkinan sejak ± 14 abad SM, pada masa
ini telah dikenal teknik pembidaian, hygiene umum, anatomi
manusia.

13
e. Diakones dan Philantrop
Berkembang sejak ± 400 SM, para diakones memberikan
pelayanan perawatan yang diberikan dari rumah ke rumah, tugas
mereka adalah membantu pendeta memberikan pelayanan kepada
masyarakat dan pada masa ini merupakan cikal bakal berkembangnya
ilmu keperawatan kesehatan masyarakat.Philantop adalah kelompok
yang mengasingkan diri dari keramaian dunia, dimana mereka
merupakan tenaga inti yang memberikan pelayanan di pusat
pelayanan kesehatan (RS) pada masa itu.
f. Perkembangan ilmu kedokteran Islam
Pada tahun 632 Masehi, Agama Islam melalui Nabi Muhamad
SAW dan para pengikutnya menyebarkan agama Islam keseluruh
pelosok dunia.Selain menyebarkan ajaran agama beliau juga
menyebarkan ilmu pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan
pengobatan terhadap penyakit (kedokteran).
g. Perawat terdidik ( 600 – 1583 )
Pada masa ini pendidikan keperawatan mulai muncul, dimana
program itu menghasilkan perawat-perawat terdidik.Pendidikan
keperawatan diawali di Hotel Dien dan Lion Prancis yang kemudian
berkembang menjadi rumah sakit terbesar disana.Pada awalnya
perawat terdidik diseleksi dari para pengikut agama dimana tenaga
mereka diperbantukan dalam kegiatan perawatan paska terjadinya
perang salib.Tokoh perawat yang terkenal pada saat (1182 – 1226) itu
adalah St Fransiscas dari Asisi Italia.
h. Perawat Profesional (abad 18 – 19)
Perkembangan ilmu pengetahuan semakin pesat sejak abad ini
termasuk ilmu kedokteran dan keperawatan.Florence Nightingale
(1820-1910) adalah tokoh yang berjasa dalam pengembangan ilmu
keperawatan, beliau mendirikan sekolah keperawatan moderen pada
tahun 1960 di RS St. Thomas di London.
Melihat perkembangan keperawatan di dunia dengan kemajuannya dari
tahap yang paling klasik sampai dengan terciptanya tenaga keperawatan yang

14
professional dan diakui oleh dunia internasional tentu dapat dijadikan
cerminan bagi perkembangan keperawatan di Indonesia. Mengikuti
perkembangan keperawatan di dunia, keperawatan di Indonesia juga terus
berkembang, adapun perkembangannya adalah sebagai berikut:
1. Keperawatan di Indonesia
Seperti halnya perkembangan keperawatan di dunia, di Indonesia
pada awalnya pelayanan perawatan masih didasarkan pada naluri,
kemudian berkembang menjadi aliran animisme, dan orang bijak
beragama.
2. Penjaga orang sakit (POS/zieken oppasser)
Sejak masuknya Vereenigge oost Indische Compagine di
Indonesia mulai didirikan rumah sakit, Binnen Hospital adalah RS
pertama yang didirikan tahun 1799, tenaga kesehatan yang melayani
adalah para dokter bedah, tenaga perawat diambil dari putra pertiwi.
Pekerjaan perawat pada saat itu bukan pekerjaan dermawan atau
intelektual, melainkan pekerjaan yang hanya pantas dilakukan oleh
prajurit yang bertugas pada kompeni.Tugas perawat pada saat itu
adalah memasak dan membersihkan bagsal (domestik work),
mengontol pasien, menjaga pasien agar tidak lari/pasien gangguan
kejiwaan.
3. Model keperawatan Vokasional (abad 19)
Berkembangnya pendidikan keperawatan non formal, pendidikan
diberikan melalui pelatihan-pelatihan model vokasional dan
dipadukan dengan latihan kerja.
4. Model keperawatan kuratif (1920)
Pelayanan pengobatan menyeluruh bagi masyarakat dilakukan
oleh perawat seperti imunisasi/vaksinasi, dan pengobatan penyakit
seksual.
5. Keperawatan semi professional
Tuntutan kebutuhan akan pelayanan kesehatan (keperawatan)
yang bermutu oleh masyarakat, menjadikan tenaga keperawatan
dipacu untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dibidang

15
keperawatan. Pendidikan-pendidikan dasar keperawatan dengan
sistem magang selama 4 tahun bagi lulusan sekolah dasar mulai
bermunculan.
6. Keperawatan preventif
Pemerintahan belana menganggap perlunya hygiene dan sanitasi
serta penyuluhan dalam upaya pencegahan dan pengendalian wabah,
pemerintah juga menyadari bahwa tindakan kuratif hanya berdampak
minimal bagi masyarakat dan hanya ditujukan bagi mereka yang
sakit.Pada tahun 1937 didirikan sekolah mantri higene di Purwokerto,
pendidikan ini terfokus pada pelayanan kesehatan lingkungan dan
bukan merupakan pengobatan.
7. Menuju keperawatan professional
Sejak Indonesia merdeka (1945) perkembangan keperawatan
mulai nyata dengan berdirinya sekolah pengatur rawat (SPR) dan
sekolah bidan di RS besar yang bertujuan untuk menunjang pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Pendidikan itu diberuntukan bagi mereka
lulusan SLTP ditambah pendidikan selama 3 tahun, disamping itu juga
didirikan sekolah bagi guru perawat dan bidan untuk menjadi guru di
SPR. Perkembangan keperawatan semakin nyata dengan didirikannya
organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia tahun 1974.
8. Keperawatan professional
Melalui lokakarya nasional keprawatan dengan kerjasama antara
Depdikbud RI, Depkes RI dan DPP PPNI, ditetapkan definisi, tugas,
fungsi dan kompetensi tenaga perawat professional di Indonesia.
Diilhami dari hasil lokakarya itu maka didirikanlah akademi
keperawatan, kemudian disusul pendirian PSIK FK-UI (1985) dan
kemudian didirikan pula program paska sarjana (1999).

16
E. Konsep Sehat
1. Pengertian
a. Sehat menurut WHO 1974
Kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, sosial
bukan hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.
b. UU N0. 23/1992 tentang kesehatan
Kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani),
jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
c. Pepkin’s
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara
bentuk tubuh dan fungsi yang dapat mengadakan
penyesuaian,sehingga dapat mengatasi gangguan dari luar.
d. Kesehatan mental menurut UU No.3/1961
Adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik,
intelektual, emosional yang optimal dari seseorang dan
perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.
e. Kesehatan sosial
Adalah suatu kemampuan untuk hidup bersama dengan
masyarakatdilingkungannya.
f. Kesehatan fisik
Adalah suatu keadaan dimana bentuk fisik dan fungsinya tidak
ada ganguan sehingga memungkinkan perkembangan psikologis, dan
sosial serta dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan optimal.
Sesuai dengan pengertian sehat di atas dapat di simpulkan bahwa
kesehatan terdiri dari 3 dimensi yaitu fisik, psikis dan sosial yang dapat diartikan
secara lebih positif, dengan kata lain bahwa seseorang diberi kesempatan untuk
mengembangkan seluas-luasnya kemampuan yang dibawanya sejak lahir untuk
mendapatkan atau mengartikan sehat.Meskipun terdapat banyak
pengertian/definisi, konsep sehat adalah tidak standart atau baku serta tidak dapat
diterima secara mutlak dan umum. Apa yang dianggap normal oleh seseorang
masih mungkin dinilai abnormal oleh orang lain, masing-masing

17
orang/kelompok/masyarakat memiliki patokan tersendiri dalam mengartikan
sehat. Banyak orang hidup sehat walau status ekonominya kekurangan, tinggal
ditempat yang kumuh dan bising, mereka tidak mengeluh adanya gangguan walau
setelah ditimbang berat badanya dibawah normal.Penjelasan ini menunjukan
bahwa konsep sehat bersifat relatif yang bervariasi sangat luas antara sesama
orang walau dalam satu ruang/wilayah.Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang
statis, menetap pada kondisi tertentu, tetapi sehat harus dipandang sesuatu
fenomena yang dinamis.
Kesehatan sebagai suatu spectrum merupakan suatu kondisi yang fleksibel
antara badan dan mental yang dibedakan dalam rentang yang selalu berfluktuasi
atau berayun mendekati dan menjauhi puncak kebahagiaan hidup dari keadaan
sehat yang sempurna.
Sehat sebagai suatu spectrum, Pepkins mendefinisikan sehat sebagai
keadaan keseimbangan yang dinamis dari badan dan fungsi-fungsinya sebagai
hasil penyesuaian yang dinamis terhadap kekuatan-kekuatan yang cenderung
menggangunya.Badan seseorang bekerja secara aktif untuk mempertahankan diri
agar tetap sehat sehingga kesehatan selalu harus dipertahankan.
F. Konsep Sakit
1. Pengertian
a. Perkins mendefinisikan sakit sebagai suatu keadaan yang tidak
menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga seseorang
menimbulkan gangguan aktivtas sehari-hari baik aktivitas jasmani, rohani
dan social.
b. R. Susan mendefinisikan sakit adalah tidak adanya keserasian antara
lingkungan dan individu.
c. Oxford English Dictionary mengartikan sakit sebagai suatu keadaan dari
badan atau sebagian dari organ badan dimana fungsinya terganggu atau
menyimpang.
2. Keadaan sehat – Sakit
a. Kontinum Sehat – sakit
Status kesehatan seseorang terletak antara dua kutub yaitu “sehat”
optimal dan “kematian“, yang sifatnya dinamis. Bila kesehatan

18
seseorang bergerak kekutub kematian maka seseorang berada pada
area sakit (illness area) dan bila status kesehatan bergerak kearah
sehat (optimal well being) maka seseorang dalam area sehat (wellness
area).
b. Mempertahankan status kesehatan
1. Sesuai dengan sifat sehat-sakit yang dinamis, maka keadaan
seseorang dapat dibagi menjadi sehat optimal, sedikit sehat, sedikit
sakit, sakit berat dan meninggal.
2. Bila seseorang dalam area sehat maka perlu diupayakan
pencegahan primer (primary prevention) yang meliputi health
promotion dan spesific protection guna mencegah terjadinya sakit.
3. Bila seseorang dalam area sakit perlu diupayakan pencegahan
sekunder dan tersier yaitu early diagnosisand promt treatment,
disability limitation dan rehabilitation.
Blum mengemukakan terdapat 6 faktor yang mempengaruhi status sehat-
sakit, yaitu :
1. Faktor politik meliputi keamanan, tekanan, tindasan dll.
2. Faktor perilaku manusia meliputi kebutuhan manusia, kebiasaan
manusia, adat istiadat.
3. Faktor keturunan meliputi genetic, kecacatan, etnis, fator resiko,
ras dll.
4. Faktor pelayanan kesehatan meliputi upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
5. Faktor lingkungan meliputi udara, air, sungai dll.
6. Faktor sosial ekonomi meliputi pendidikan, pekerjaan dll.
c. Tingkat Pencegahan
Dalam perkembangan selanjutnya untuk mengatasi masalah
kesehatan termasuk penyakit di kenal tiga tahap pencegahan:
1. Pencegahan primer: promosi kesehatan (health promotion) dan
perlindungan khusus (specific protection).Pencegahan primer
dilakukan pada masa individu belum menderita sakit, upaya yang
dilakukan ialah:

19
a. Promosi kesehatan/health promotion yang ditujukan untuk
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap masalah kesehatan.
b. Perlindungan khusus (specific protection): upaya spesifik
untuk mencegah terjadinya penularan penyakit tertentu,
misalnya melakukan imunisasi, peningkatan ketrampilan
remaja untuk mencegah ajakan menggunakan narkotik dan
untuk menanggulangi stress dan lain-lain.
2. Pencegahan sekunder: diagnosis dini dan pengobatan segera
(early diagnosis and prompttreatment), pembatasan cacat
(disability limitation).Pencegahan sekunder dilakukan pada masa
individu mulai sakit.
a. Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and
prompt treatment), tujuan utama dari tindakan ini ialah 1)
mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan
penyakit menular, dan 2) untuk mengobati dan menghentikan
proses penyakit, menyembuhkan orang sakit dan mencegah
terjadinya komplikasi dan cacat.
b. Pembatasan cacat (disability limitation) pada tahap ini cacat
yang terjadi diatasi, terutama untuk mencegah penyakit
menjadi berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat
yang lebih buruk lagi.
3. Pencegahan tersier: rehabilitasi.
Rehabilitasi, pada proses ini diusahakan agar cacat yang di
derita tidak menjadi hambatan sehingga individu yang menderita
dapat berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial.
3.Rentang sehat
Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal,sehat sekali
dan sejahtera.dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi
juga meliputi aspek fisik,emosi,sosial dan spiritual.maka dapat diketahui
karakteristik sehat sebenarnya adalah: pertama, memiliki kemampuan
merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia;kedua, memiliki
pandangan terhadap sehat dalam konteks lingkungan; dan ketiga,

20
memiliki hidup yang kreatif dan produktif keyakinan terhadap kesehatan
adalah pendapat, keyakinan, dan sikap seseorang terhadap sehat dan sakit.
Keyakinan terhadap kesehatan didasarkan informasi yang
faktual/kesalahan informasi, pikiran sehat/mitos, dan kenyataan atau
harapan yang salah.Karena keyakinan terhadap kesehatan biasanya
mempengaruhi perilaku sehat, maka keyakinan tersebut dapat
berpengaruh secara positif/negatif terhadap tingkat kesehatan klien.
Keyakinan klien terhadap kesehatan bergantung pada beberapa faktor
antara lain persepsi tentang tingkat sehat, faktor-faktor yang dapat di
modifikasi seperti demografi(misal jenis dan tempat perumahan),
kepribadian, dan persepsi terhadap keuntungan yang dapat diperoleh dari
perilaku sehat yang positif. Faktor pengaruh stasus kesehatan, antara lain:
a. Perkembagan
Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor
perkembangan yang mempuyai arti bahwa perubahan status
kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia.
b. Sosial dan Kultural
Hal ini dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan
status kesehatan seseorang karena akan mempengaruhi pemikiran
atau keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan dalam
perilaku kesehatan.
c. Pengalama Masa Lalu
Hal ini dapat mempegaruhi perubahan status kesehatan,dapat
diketahiu jika ada pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan
atau pengalamam kesehatan yang buruk sehingga berdampak
besar dalam status kesehatan selanjutya.
d. Harapan seseorang tentang dirinya
Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam
meningkatkan perubahan status kesehatan kearah yang optimal.

21
e. Keturunan
Keturunan juga memberikan pengaruh terhadap status
kesehatan seseorang mengingat potensi perubahan status
kesehatan telah dimiliki melalui faktor genetik.
f. Lingkungan, lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik.
g. Pelayanan
Pelayanandapat berupa tempat pelayanan atau sistem
pelayanan yang dapat mempengaruhi status kesehatan
4. Rentang sakit
Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit,sakit,sakit kronis dan
kematian.
Tahapan proses sakit:
a. Tahap gejala
Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit
dengan ditandai adanya perasaan tidak nyaman terhadap dirinya
karena timbulnya suatu gejala.
b. Tahap asumsi terhadap sakit
Pada tahap inin seseorang akan melakukan interpretasi
terhadap sakit yang di alaminya dan akan merasakan keraguan
pada kelainan atau gangguan yang di rasakan pada tubuhnya.
c. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
Tahap ini seorang mengadakan hubungan dengan pelayanan
kesehatan dengan meminta nasehat dari profesi kesehatan.
d. Tahap penyembuhan
Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses
kembalinya kemampuan untuk beradaptasi,di mana srsrorang
akan melakukan proses belajar untuk melepaskan perannya
selama sakit dan kembali berperan seperti sebelum sakit
G. Konsep Lingkungan
Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang
bahwa lingkunan fisik,psikologis,sosial, budaya dan spiritual dapat mempengaruhi
kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan keperawatan dengan

22
meminimalkan dampak atau pengaruh yang ditimbulkannya sehingga tujuan
asuhan keperawatan dapat tercapai.
H. Konsep dan Perkembangan Paradigma Keperawatan
1. Karakteristik Teori Keperawatan
Torrest (1985) dan Chinn & Jacob (1983) menegaskan terdapat lima
karakteristik dasar teori keperawatan :
a. Teori keperawatan mengidentifikasikan dan mendefinisikan sebagai
hubungan yang spesifik dari konsep-konsep keperawatan seperti
hubungan antara konsep manusia, konsep sehat-sakit, konsep
lingkungan dan keperawatan.
b. Teori keperawatan bersifat ilmiah, artinya teori keperawatan
digunakan dengan alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan
dengan menggunakan cara berpikir yang logis.
c. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum, artinya teori
keperawatan dapat digunakan pada masalah sederhana maupun
masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi praktek
keperawatan.
d. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge
keperawatan yang dilakukan melalui penelitian.
e. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam
memperbaiki kualitas praktek keperawatan.
2. Faktor Pengaruh Teori Keperawatan
a. Filosofi Florence nightingale
Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar
teori keperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu dengan
mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar
manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam
perawatan orang yang sakit yang dikenal teori lingkungannya. Selain
itu,Florencejuga membuat standar pada pendidikan keperawatan dan
standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efisien serta membedakan
praktek keperawatan dengan kedokteran dan perawatan pada orang sakit
dengan orang sehat.

23
Florence Nightingale (12 Mei 1820-13 Agustus 1910) adalah pelopor
perawat modern, penulis dan ahli statistik.Ia dikenal dengan nama
Bidadari Berlampu (bahasa inggris The Lady With The Lamp) atas
jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada
perang krimea, di semenanjung krimea, Rusia.
Florence Nightingale menghidupkan kembali konsep penjagaan
kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat.Ia memberikan penekanan
kepada pemerhatian teliti terhadap keperluan pasien dan penyusunan
laporan mendetil menggunakan statistik sebagai argumentasi perubahan
ke arah yang lebih baik pada bidang keperawatan di hadapan
pemerintahan Inggris.
Model konsep Florence Nightingale
Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek
lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan
psikologis daan lingkungan sosial.
1). Lingkungan fisik (physical enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan
ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap
lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien
dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap,
bau-bauan.
Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih,
tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian
rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun
dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus
memberikan memberikan keleluasaan pasien untuk
beraktifitas.Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup,
jauh dari kebisingan dan bau limbah.Posiis pasien ditempat tidur
harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
2). Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)
Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang
negatif dapat menyebabkan stress fsiik dan berpengaruh buruk

24
terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien
menjaga rangsangan fisiknya.Mendapatkan sinar matahari, makanan
yang menarik dan aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor
untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.
Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks
lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara
terburu-buru atau terputus-putus.Komunikasi tentang pasien yang
dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan
pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau
jauh dari pendengaran pasien.Tidak boleh memberikan harapan yang
terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi
penyakitnya.
Selain itu membicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana dia
berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung
yang baik dapat memberikan rasa nyaman.
3). Lingkungan sosial (sosial environment)
Observasi dari lingkungan sosial terutama huhbungan yang
spesifik, kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan
keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit.Dengan
demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi
dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari
sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada umumnya.
Seperti juga hubungan komuniti dengan lingkungan sosial
dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungna individu paien yaitu
lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi
lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga
keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara
khusus.
b. Kebudayaan
Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-
teori keperawatan diantaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam
memberikan pelayanan keperawatan akan lebih baik dilakukan oleh

25
wanta karna wanita mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan
perawat, akan tetapi perubahan identitas dalam proses telah berubah
seiring dengan perkembangan keperawatan sebagai profesi yang mandiri,
demikian juga yang dahulu budaya perawat di bawah pengawasan
langsung dokter dengan berjalannya dan diakuinya keperawatan sebagai
profesi mandiri, maka hak dan otonomi keperawatan telah ada sehingga
peran perawat dengan dokter bukan di bawah pengawasan langsung akan
tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar dalam menjalankan tugas sebagai
tim kesehatan.
c. Sistem pendidikan
Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam
perkembangan teori keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum
mempunyai sistem dan kurikulum keperawatan yang jelas, akan tetapi
sekarang keperawatan telah memiliki sistem pendidikan keperawatan
yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga teori-teori
keperawatan juga berkembang dengan orientasi pada pelayanan
keperawatan.
d. Pengembangan ilmu keperawatan
Pengembangan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya
pengelompokan ilmu keperawatan dasar menjadi ilmu keperawatan klinik
dan ilmu keperawatan komunitas yang merupakancabang ilmu
keperawatan yang terus berkembang dan tidak menutup kemungkinan
pada tahun-tahun yang akan datang akan selalu ada cabang ilmu
keperawatan yang khusus atau subspesialisasi yang diakui sebagai bagian
ilmu keperawatan sehingga teori-teori keperawatan dapar dikembangkan
sasuai dengan kebutuhan atau lingkup bidang ilmu keperawatan.
3. Tujuan Teori Keperawatan
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan
ilmu keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan
yang ingin dicapa, diantaranya:
a. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-
alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan

26
keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek
keperawatan sehingga berbagi permasalahan dapat teratasi.
b. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat
untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan
keperawatan kemudian dapat memberikan dasar dalam
menyelesaikan berbagai masalah keperawatan.
c. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah
dalam keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan
tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat
dipertimbangkan.
d. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi
dan filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman
dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.
4. Pandangan Beberapa Ahli tentang Model Konsep dan Teori Keperawatan
a. Dorothea Orem 1978
Keperawatan adalah sebuah pertolongan atas pelayanan yang
diberikan untuk menolong orang secara keseluruhan ketika mereka atau
orang yang bertanggung jawab atas perawatan mereka tidak mampu
memberikan perawatan kepada mereka.Keperawatan merupakan salah
satu daya atau usaha manusia untuk membantu manusia lain dengan
melakukan atau memberikan pelayanan yang professional dan tindakan
untuk membawa manusia pada situasi yang saling menyayangi antara
manusia dengan bentuk pelayanan yang berfokus kepada manusia
seutuhnya yang tidak terlepas dari lingkungannya.Menurut Orem asuhan
keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang
memperlajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu
individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan
kesejahteraan. Teori ini dikenal dengan TEORI SELF CARE (Perawatan
Diri )Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi,
lansia dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas
self care mereka. Orem mengklasifikasikan self care dalam 3 syarat.
Syarat universal : fisiologi dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air,

27
makanan, eliminasi, aktivitas dan istirahat, sosial, pencegahan bahaya.
Syarat pengembangan : untuk meningkatkan proses perkembangan
sepanjang siklus hidup. Penyimpangan kesehatan berhubungan dengan
kerusakan atau penyimpangan cara, struktur norma dan integritas yang
dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan self
care.Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan
tingkat ketergantungan atau kebutuhan pasien dan kemampuan pasien.
Oleh karena itu ada tiga tingkatan dalam asuhan keperawatan mandiri.
Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali asuhan
keperawatan dilakukan karena tingkat ketergantungan pasien yang tinggi
( sistem pengganti keseluruhan ). Perawat dan pasien saling berkolaborasi
dalam tindakan keperawatan ( sistem pengganti sebagian ) Pasien
merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat ( sistem
dukungan/pendidikan ).
b. Sister Calista Roy 1976
Keperawatan adalah sebagai ilmu pengetahuan melalui proses analisa
dan tindakan yang berhubungan untuk merawat klien yang sakit atau yang
kurang sehat.Sebagai ilmu pengetahuan keperawatan Metode yang
digunakan adalah terapeutik, scientik dan knowledge dalam memberikan
pelayanan yang esensial untuk meningkatkan dan mempengaruhi derajat
kesehatan.Roy menggambarkan metode adaptasi dalam keperawatan :
Individu adalah makhluk biospikososial sebagai satu kesatuan yang utuh.
Seseorang dikatakan sehat jika mampu berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan biologis, psikologis dan sosial.Setiap orang selalu
menggunakan koping baik yang bersifat positif maupun yang negatif
Kemampuan beradaptasi seseorang dipengaruhiuntuk dapat beradaptasi.
Penyebabnya oleh tiga komponen yaitu : Factor kondisi dan situasi yang
utama terjadi perubahan Keyakinan dan pengalaman dalam beradaptasi.
berbeda berespon terhadap kebutuhan fisiologis,Setiap individu
kebutuhan akan konsep diri yang positif, kemampuan untuk hidup
mandiri/kemandirian, serta kebutuhan akan kemampuan melalui peran
dan fungsi secara optimal untuk memelihara integritas diri. Posisi

28
individu pada rentang sehat sakit terus berubah, berhubungan erat dengan
keefektifan koping yang dilakukan untuk memelihara kemampuan
beradaptasi.
Roy berpendapat ada 2 metode koping yaitu : Regulator = memproses
input secar sistematis melalui jalur saraf, kimia dan endokrin Cagnator =
memproses input melalui cara kognitif seperti persepsi, proses informasi,
belajar, keputusan dan emosi. Individu adalah makhluk biopsikososial
sebagai satu kesatuan yang utuh yang meiliki mekanisme koping untuk
dapat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.Individu selalu
berinteraksi secara konstan atau selalu beradaptif terhadap perubahan
lingkungan.Lingkungan adalah semua yang ada disekeliling kita dan
berpengaruh terhadap perkembangan manusia.
Sehat adalah suatu keadaan proses dalam menjaga integritas dirio
Peran perawat adalah membantu pasien beradaptasi terhadap perubahan
yang ada.Menurut Roy, tindakan keperawatan ditujukan untuk
meningkatkan adaptasi individu terhadap sehat dan penyakit. Keempat
model adaptasi itu adalah Model fisiologi : cairan dan elektrolit, sirkulasi
dan oksigenasi, nutrisi dan eliminasi, proteksi, neurology dan
endokrin.Model konsep diri : gambaran diri, ideal diri, moral diri.
Model fungsi peran : kebutuhan akan integritaso Model
interdependen (kemandirian ) : hubungan seseorang dengan yang lain dan
sumber sistem yang memberikan bantuan, kasih sayang dan perhatian
c. Virginia Henderson, 1978
Keperawatan adalah suatu fungsi yang unik dari perawat untuk
menolong klien yang sakit atau sehat dalam memberikan pelayanan
kesehatan dengan meningkatkan kemampuan, kekuatan, pengetahuan dan
kemandirian pasien secara rasional, sehingga pasien dapat sembuh atau
meninggal dengan tenang.Definisi ini merupakan awal terpisahnya ilmu
keperawatan dan medik dasar. Dari definisi tersebut adalah asumsi
tentang individu yaitu Individu perlu untuk mempertahankan
keseimbangan fisiologis dan emosional.Individu memerlukan bantuan
untuk memperoleh kesehatan dan kemandirian atau meninggal dengan

29
damai. Individu membutuhkan kekuatan yang diperlukan , keinginan atau
pengetahuan untuk mencapai atau mempertahankan kesehatan.Henderson
berpendapat peranan perawat membantu individu sehat sakit dengan suatu
cara penambah atau pelengkap (supplementary atau emplementary).
Perawat sebagai partner penolong pasien dan kalau perlu sebagai
pengganti bagi pasien.Focus perawat adalah menolong pasien dan
keluarga untuk memperoleh kebebasan dalam hal Bernapas- Makan dan
minum adekuat-memenuhi 14 kebutuhan Eliminasi Bergerak dan
mempertahankan posisi yangdasar yaitu : Tidur-normal Memilih baju
yang-sampah tubuh Mempertahankan temperature-diinginkan dan
istirahat tubuh dalam rentang normal dengan mengatur pakaian-cocok
lingkungan.-dan memodifikasi Menjaga tubuh
d. Betty Neuman 1989
Keperawatan adalah suatu profesi yang unik dengan memperhatikan
seluruh factor-faktor yang mempengaruhi respon individu terhadap
penyebab stress, tekanan intra, inter dan ekstra personal.Perawatan
berfokus kepada mencegah serangan stress dalam melindungi klien untuk
mendapatkan atau meningkatkan derajat kesehatan yang paling
baik.Perawatan menolong pasien untuk menempatkan primary, secondary
dan tertiary. Metode pencegahan untuk mencegah stress yang disebabkan
factor lingkungan dan meningkatkan sistem pertahanan pasien.Menurut
Newman, asuhan keperawatan dilakukan untuk mencegah atau
mengurangi reaksi tubuh akibat adanya stressor. penyakit yang terdiri dari
pencegahan. Peran ini disebut pencegahan primer, sekunder dan tertier.
Primer meliputi tindakan keperawatan stressor, mencegah terjadinya
reaksiuntuk mengidentifikasi adanya tubuh karena adanya stressor.
Sekunder tindakan keperawatan untuk gejala penyakit atau reaksi tubuh
lainnya mengurangi atau menghilangkan karena adanya stressor. Tersier
meliputi pengobatan rutin dan teratur serta pencegahan kerusakan lebih
lanjut atau komplikasi dari suatu penyakit.

30
e. Jean Waston 1979
Keperawatan adalah filsafat dalam usaha merawat untuk memberi
definisi hasil tindakan keperawatan dengan memperhatikan aspek
humanistic dalam kehidupan.Tindakan keperawatan diarahkan pada
pemeliharaan hubungan timbal balik dalam kesehatan.Sakit dan perilaku.
Perawat berkonsentrasi pada peningkatan kesehatan mempertahankan
suatu kesehatan dalam pencegahan penyakit.Model Jean Watson ini
bentuk proses perawatannya menolong klien untuk mencapai atau
memelihara kesehatan atau mati dengan tenang. Tindakan berhubungan
dengan proses perawatan manusia, penguasaan ilmu pengetahuan adalah
utama dalam memberikan tindakan perawatan megenai perilaku manusia
dan respon menusia untuk menentukan masalah yang nyata atau potensial
kebutuhan klien.Nilai dan nilai keyakinan adalah Perawatan mempunyai
faktor yang unik.Perawatan pelayanan yang diberikan secara langsung
terhadap orang sakit atau sehat, kelompok, keluarga dan masyarakat.
Perawatan menggunakan proses untuk melakukan rencana
perawatano Perawatan meliputi hubungan interpersonal yang
berkelanjutan, hubungan perawat dan klien merupakan hubungan yang
sangat penting atau keyakinan Persyaratan dasar pikiran anggapan
terhadap konsep mengenai keperawatano Setiap keyakinan model
keperawatan merupakan inti dari keperawatan Keyakinan ditransfer dari
teori scientik atau praktek dan salah satu hasil dari penelitian.
f. Imogene King 1971
Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada
individu dan kelompok untuk mencapai, memelihara dan
mempertahankan derajat kesehatan dengan memperhatikan, memikirkan,
menghubungkan, menentukan dan melakukan tindakan perawatan
sehingga individu atau kelompok berprilaku yang sesuai dengan kondisi
keperawatan.Keperawatan berhubungan langsung dengan lingkungan,
tempat atau ruang dan waktu untuk membentuk suatu hubungan
menanggulangi status kesehatan dalam proses interpersonal reaksi
interaksi dan transaksi dimana perawat dank lien berbagi informasi

31
mengenai persepsinya dalam keperawatan.Kerangka ini dikenal dengan
sistem kerangka terbuka. Asumsi yang mendasari kerangka ini adalah
Asuhan keperawatan berfokus pada manusia termasuk berbagai hal yang
mempengaruhi kesehatan seseorango Tujuan asuhan keperawatan adalah
kesehatan bagi individu, kelompok dan masyarakat.Manusia selalu
berinteraksi secara konstan terhadap lingkungan dalam kerangka konsep
ini. Tiga sistem yang saling berinteraksi Keperibadian ( personalsistem )
setiap individu mempunyai sistem kepribadian.
Sistem tertentu.manusia, dapatinterpersonal terbentuk karena hasil
interaksi berbentuk interaksi, komunikasi, perjanjian, stress dan Sistem
sosial peran. pendidikan, sistemmeliputi keluarga, kelompok,
keagamaan, sistem pekerjaan dan kelompok sebaya.Menurut King, tujuan
pemberian asuhan keperawatan dapat dicapai jika perawat dan pasien
saling bekerja sama dalam mengidentifikasi masalah serta menetapkan
tujuan bersama yang hendak dicapai.
g. Peplau
Keperawatan adalah suatu hasil proses kerja sama manusia dengan
manusia lainnya supaya menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar
manusia)Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk
meningkatkan gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam
berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup
bermasyarakat.Hubungan interpersonal yang merupakan factor utama
model keperawatan menurut Peplau mempunyai asumsi terhadap 4
konsep utama yaitu Manusia = individu dipandang sebagai suatu
organisme yang berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi
ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan
makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang
telah terbentuk dan penting untuk proses interpersonal.
Masyarakat/lingkungan = budaya dan adapt istiadat merupakan factor
yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan. Kesehatan =
didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan
yang berkesinambungan kea rah kehidupan yang kreatif, konstruktif dan

32
produktif. Keperawatan = dipandang sebagai proses interpersonal yang
bermakna. Proses interpersonal merupakan materina force dan alat
edukatif yang baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan diri dalam
konteks interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk
memahami klien dan mencapai resolusi masalah.Suatu model dapat
diuraikan secara rinci kebutuhan utama/primer.
Tujuan asuhan keperawatan Kepribadian yang berkembang melalui
hubungan interpersonal mendidik dalam pemenuhan kebutuhan klien.o
KlienSistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia,
fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi
kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman.
Peran nurse berperan mengatur tujuan dan proses interaksi
interpersonal dengan pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien
mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Dalam hubungannya dengan
pasien, perawat berperan sebagai orang asing, pendidik, narasumber,
pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses
interpersonal. Sumber kesulitanAnsietas berat yang disebabkan oleh
kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal yang lalu dengan
yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain
mengancam keamanan psikologik dan biologic individu. Focus
intervensiAnsietas yang disebabkan oleh hubungan interpersonal yang
mempengaruhi perkembangan kepribadian .4 komponen sentral yaitu
proses interpersonal, perawat, pasien dan ansietas.
Cara intervensiProses interpersonal terdiri dari 4 fase yaitu :
1) Fase orientasiLebih difokuskan untuk membantu pasien
menyadari ketersediaan bantuan dan rasa percaya terhadap
kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif falam
pemberian askep pada klien.
2) Fase identifikasiTerjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi
perilaku pasien dan memberikan askep yang tanpa penolakan diri
perawat memungkinkan pengalaman menderita sakit sebagai
suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan dan

33
menguatkan bagian yang positif dan kepribadian pasien. Respon
pasien pada fase identifikasi dapat berupa : Pasrtisipan mandiri
dalam hubungannya dengan perawat. Individu mandiri terpisah
dari perawat Fase. Individu yang tak berdaya dan sangat
tergantung pada perawat.
3) Eksplorasi memungkinkan suatu situasi pasien dapat merasakan
nilai hubungan sesuai pandangan/persepsinya terhadap situasi.
Fase ini merupakan inti Fase resolusiSecara hubungan dalam
proses interpersonal. pasien melepaskan diri
4) Bertahap dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan
menyalurkan energi kea rah realisasi potensi.Keempat fase
tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan dimana
perawat membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi
menjadi interaksi yang saling tergantung dalam lingkungan
sosial.Perawat mempunyai 6 peran sebagai Orang asing (stranger
) berbagi rasa hormat berikut: positif pada pasien. Perawat
menghadapi kliendan minat yang dikenalkan pada seperti tamu
yang Nara sumber (resources person) situasi baru. Memberikan
jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan tentang masalah yang
lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area permasalahan
yang Pendidik (teacher) merupakan kombinasi semua
memerlukan bantuan. Kepemimpinan (leadership)
mengembangkan dari hubungan yang demokratis sehingga
merangsang individu peran yang lain untuk berperan pengasuh
pengganti (surrogate) membantu individu keunikan tiap manusia
sehingga dapat mengatasi konflik belajar tentang interpersonal.
Konselor (consellor) meninhgkatkan pengalaman individu
menuju keadaan sehat yaitu kehidupan yang kreatif, konstruktif
dan produktif.

h. Johnson

34
Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan (1968) berfokus
pada bagaimana klien beradaptasi terhadap kondisi sakitnya dan
bagaimana stress actual atau potensial dapat mempengaruhi kemampuan
beradaptasi. Tujuan dari keperawatan adalah menurunkan stress sehingga
klien dapat bergerak lebih mudah melewati masa penyembuhannya
(Johnson, 1968). Teori Johnson berfokus pada kebutuhan dasar yang
mengacu pada pengelompokkan perilaku berikut:
a. Perilaku mencari keamanan.
b. Perilaku mencari perawatan.
c. menguasai diri sendiri dan lngkungan sesuai dengan standar
internalisasi prestasi.
d. mengakomodasi diet dengan cara yang diterima secara sosial dan
kultural.
e. mengeluarkan sampah tubuh dengan cara yang diterima secara
sosial dan kultural.
f. perilaku seksual dan identitas peran.
g. perilaku melindungi diri sendiri.
Menurut Johnson, perawat mengkaji kebutuhan klien berdasarkan
kategori perilaku diatas, yang disebut subsistem perilaku.Dalam kondisi
normal klien berfungsi secara efektif didalam
lingkungannya.Akan tetapi ketika stres mengganggu adaptasi
normal, perilaku klien menjadi tidak dapat diduga dan tidak
jelas.Perawat mengidentifikasi ketidakmampuan beradaptasi seperti
ini dan memberikan asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah
dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
i. Martha E. Rogers , 1970.
Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi
kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ,
pencegahan penyakit, perawatan rehabilitasi penderita sakit serta
penyandang cacat.Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia.
Menurutnya kehidupan seseorang dipengaruhi alam sebagai lingkungan
hidup manusia dan pola pertumbuhan dan perkembangan seseorang.

35
Asumsi dasar teori rogers tentang manusia adalah Manusia adalah
kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang
lain.
Kehidupan setiap manusia adalah sesuatu yang unik .tidak ada dua
hal didalam kehidupan ini yang dapat diulang dengan cara yang sama
dibawah keadaan yang sama .jalan hidup seseorang berbeda dengan yang
lain. Perkembangan manusia dapat dinilai dari tingkah lakunya.Manusia
diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri misalnya dalam
hal sifat dan emosi.

36
37

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah
satu faktor yang memenuhi tercapainya pembangunan nasional, oleh karena
itu tenaga keperawatan berada ditatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan
kontak pertama dan terlama dengan klien, yaitu selama 24 jam perhari dan 7
hari perminggu, maka perawat perlu mengetahui dan memahami tentang
paradigma keperawatan, peran, fungsi dan tanggung jawab sebagai perawat
profesional agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal
dalam memberikan asuhan keperawata pada klien. Perawat harus selalu
memperhatikan keadaan secara individual dari segi bio, psiko, sosial, spiritual
dan cultural.
B. Saran
Kami sebagai penulis dapat berharap kepada para pembaca, setelah
membaca makalah ini.Para pembaca apalagi para mahasiswa keperawatan
dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari - hari. Sehingga dapat
mengetahui tentang apa itu falsafah dan paradigma keperawatan dalam
perkembangan ilmu.

37
DAFTAR PUSTAKA
Potter.&Perry.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4.EGC: Jakarta.
http://www.slideshare.net/IyounkMandalahi/makalah-falsafah-dan-paradigma-
keperawatan
http://beequinn.wordpress.com/nursing/kdk-konsep-dasar-keperawatan/falsafah-
dan-paradigma-keperawatan-perkembangan-ilmu-keperawatan/
http://maulidatul24.blogspot.co.id/2014/11/makalah-falsafah-dan-paradigma.html.
diakses pada tanggal 17/10/2017 jam 14.45 wita.

38

Anda mungkin juga menyukai