Oleh
PRODI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL
’ULUM
JOMBANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah SWT atas rahmat, taufik, serta hidayah-Nya
penyusunan makalah ini tersaji dengan sebaik-baiknya, baik bentuk maupun isinya.
Penulis menyadari bahwa keinginan tersebut tidak akan terwujud tanpa bantuan dan
kerjasama dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun
4. Wiwiek Widiarti, S. Kep. Ners selaku Dosen mata kuliah komunikasi yang
maupun spiritual.
kesempurnaan. Untuk itu, penulis mohon saran dan kritik yang membangun dari
Penulis
DAFTAR ISl
Halaman
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
3.2 Saran………………………………………………………………… 12
PENDAHULUAN
kerja sama antar individu dalam berbagai tingkat struktur sosial, kelurga,
praktik ini perlu dilakukan dengan benar dan mengikuti perkembangan zaman.
Hal ini karena, setiap anak dilahirkan dengan membawa potensi kelebihan
dan kekurangan. Ia adalah sosok pribadi mandiri dengan warna potensi khas
1.2.4 Apa saja hambatan yang terjadi pada saat berkomunikasi pada anak?
1.3 Tujuan
KONSEP DASAR
2.1 Definisi
atau penerimaan berita yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang
memungkinkan pesan atau berita itu bias diterima atau dipahami. (Kamus
penerbit Gita Media Press. Kenangan dari TIM PRIMA PENA). Komunikasi
pendidikan, serta ilmu-ilmu sosial yang lain. Hal ini saling melengkapi, saling
tukar menukar prinsip dan tehnik umum satu sama lain sehingga masing-
kesehatan.
anak maupun dengan keluarga. Perawat banyak menerima informasi dari orang
tua, karena kontak antara orang tua dengan antar umum akrab, informasi yang
mereka bermain untuk membuat mereka berpartisipasi. Anak yang lebih besar
membuat mereka takut. Perawat memasuki ruang dengan senyum yang lebar
Perawat harus tetap anggun dan tenang, membirkan anak terlebih dahulu
melakukan kontak mata. Anak kecil sering kali merasa tidak dapat berbuat apa-
apa terutama dalam situasi yang meliputi interaksi dengan personal perawatan
bahasa yang langsung dan sederhana, harus jujur, membohongi anak dengan
perawat harus selalu dengan segera mengatakan pada mereka apa yang akan
terjadi. Menggambar dan bemain adalah cara yang efektif untuk berkomunikasi
dengan anak. Hal ini memberikan kesempatan bagi anak untuk berkomunikasi
komunikasi.
2.3 strategi / tehnik komunikasi pada anak.
-bayi akan mendapatkan kenyamanan dari suara yang lembut meskipun kata-
karena itu orang tua harus mengawasi ketika bayi di gendong oleh orang
asing.
-anak memahami anologi secara literal [mis. Anak harus di izinkan untuk
-anak mencapai alas an dan penjelasan atas segala sesuatu namun tidak
membutuhkan pengesahan.
-anak tertarik dalam aspek fungsional objek dan kegiatan (apa yang akan
palu perkusi)
4.penggunaan sikap non verbal seperti kedipan mata /gerakan jari untuk
merespon.
medis.
PROSES KEPERAWATAN
I.Pengkajian.
observasi tingkah laku non verbal, pengulangan catatan medis, literature, dan tes
berkomunikasi, meliputi observasi suara, gaya, dan kosa kata yang digunakan.
Kendala fisik menyebkan ketidak mampuan untuk menemukan nama atau kata.
II.Diagnosa Keperawatan.
yang akurat juga harusdidefinisikan. Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah
keluarga.
III.Intervensi.
perawatan.
IV.Implementasi.
membantu hal ini di harapkan, akan merasa nyaman dalam melakukan interaksi
perawat.
V.Evaluasi.
memberikan respon verbal dan non verbal, hasil tertulis tentang akibat yang di
PENUTUP
A.Kesimpulan.
turunkan dari berbagai disiplin ilmu yang saling melengkapi, tukar menukar
prinsip dan tehnik umum satu sama lain sehingga masing-masing memberikan
bervariasi, tergantung pada umur dari anak tersebut. Pembagian rentang umur
2) toddler (1-3)
B.Saran.
Graeff, AJudith, dkk. 1996 . Komunikasi dalam kesehatan dan perubahan perilaku.