Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK “CAN DO HANDS”

DI RUANG RAWAT INAP MELATI 2


RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Disusun oleh:

Ratri Wijayanti Hananingrum (J230170028)


Beny Hermawan (J230170079)

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK “CAN DO HANDS”
DI RUANG RAWAT INAP MELATI 2
RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

A. LATAR BELAKANG
Anak sakit yang dirawat di Rumah Sakit umumnya mengalami krisis oleh
karena seorang anak akan mengalami stress akibat terjadi perubahan lingkungan
serta anak mengalami keterbatasan untuk mengatasi stress. Krisis ini dipengaruhi
oleh berbagai hal yaitu usia perkembangan anak, pengalaman masa lalu tentang
penyakit, perpisahan atau perawatan di rumah sakit, support system serta keseriusan
penyakit dan ancaman perawatan. Stress yang dialami seorang anak saat dirawat di
Rumah Sakit perlu mendapatkan perhatian dan pemecahannya agar saat di rawat
seorang anak mengetahui dan kooperatif dalam menghadapi permasalahan yang
terjadi saat di rawat. Salah satu cara untuk menghadapi permasalahan terutama
mengurangi rasa perlukaan dan rasa sakit akibat tindakan invasif yang harus
dilakukannya adalah bermain (Martin, 2013).
Aktifitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak
secara optimal. Bermain merupakan cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan
konflik dari dirinya. Bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan
kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih, dan lain
sebagainya. Anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik,
mental dan perkembangan emosinya. Bermain dapat mengungkapkan bahasa dan
keinginan dalam mengungkapkan konflik dari anak yang tidak disasarinya serta
dialami dengan kesenangan yang diekspresikan melalui psikososio yang
berhubungan dengan lingkungan tanpa memperhitungkan hasil akhirnya (Imam,
2013).
Can Do Hands merupakan suatu bentuk terapi bermain dimana anak bisa
menggambarkan kelima jarinya kemudian menuliskan kata di setiap jari sesuai
keinginannya. Setelah itu menggambarkan leher, kaki, dan kepala untuk
membentuk hewan. Tujuan dari terapi yang dilakukan di Rumah Sakit adalah
memberi kesenangan dan kepuasan anak, sebagai hubungan interpersonal yang
dinamis antara anak dengan terapis dalam prosedur terapi bermain yang
menyediakan materi permainan yang dipilih dan memfasilitasi perkembangan suatu
hubungan yang aman bagi anak untuk sepenuhnya mengekspresikan dan eksplorasi
dirinya (perasaan, pikiran, pengalaman, dan perilakunya melalui media bermain.
Ruang Melati 2 RSUD Dr. Moewardi merupakan bangsal perawatan anak,
dimana pasien yang dirawat merupakan pasien pada usia anak yang masih dalam
masa pertumnbuhan dan perkembangan. Sebagian besar anak yang dirawat
mengalami tingkat kecemasan yang tinggi akibat tindakan medis yang dilakukan
dan lingkungan baru yang belum dikenal, sehingga anak menangis atau menolak
terhadap tindakan medis. Dalam kondisi seperti ini anak membutuhkan suatu
hiburan dalam bentuk permainan dimana anak bisa menggambarkan setiap jarinya
dan memberikan nama sesuai keinginan setelah itu menggambarkan leher, kaki, dan
kepala untuk membentuk gambar hewan (Can Do Hands) yang bermanfaat bagi
anak selama hospitalisasi di Rumah Sakit.
Anak–anak usia 5-10 tahun banyak yang memiliki perilaku minder serta
menarik diri dari pergaulan. Namun diantara anak-anak yang menarik diri dari
pergaulan tersebut sering terdapat anak-anak yang pintar dan kreatif. Biasanya
anak-anak ini lebih suka melakukan kegiatan sendiri atau soliter yang sangat
produktif sehingga anak-anak ini sering dikucilkan oleh teman-teman. Namun,
tidak semua anak merasa nyaman dan memahami ketidaknyamanan dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan sehingga mereka yang menarik diri ini sering
merasa takut dan merasa sendirian dalam keramaian. Oleh karena itu dengan terapi
bermain Can Do Hands dapat meningkatkan kepercayaan diri anak serta
meningkatkan kreatifitas diri pada anak.

B. KARAKTERISTIK PESERTA
Permainan ini dapat dilakukan, dengan kriteria:
1. Inklusi
a. Anak yang dirawat diruang Melati 2
b. Anak usia 5-10 tahun
c. Anak tidak mengalami peningkatan suhu tubuh
d. Tidak terpasang alat-alat invasif (NGT, Kateter)
e. Tidak Bedrest
2. Tidak Infeksi Ekslusi
a. Suhu tubuh meningkat (> 380C)
b. Terpasang alat-alat invasif
c. Bedrest
d. Infeksi

C. TUJUAN
1. Tujuan Khusus:
Setelah diajak bermain, diharapkan anak dapat meningkatkan rasa percaya
diri dan kreatifitas pada anak
2. Tujuan Umum:
a. Memfasilitasi anak untuk mengekspresikan perasaannya.
b. Meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan anak.
c. Menciptakan atau meningkatkan hubungan yang sehat.
d. Meningkatkan kreatifitas bermain
e. Meningkatkan perilaku yang baik

D. MEDIA
1. Kertas gambar berwarna
2. Spidol
3. Lem
4. Gunting
E. METODE PERMAIAN
1. Meletakkan tangan pada kertas dengan jari-jari menyebar kemudian menjiplak
pola tangan kekertas menggunakan spidol.
2. Ajarkan anak memotong pola garis tangan yang telah dijiplak sebelumnya.
3. Menanyakan kepada anak hal-hal yang mereka sukai.
4. Menulis hal-hal yang disukai anak pada pola yang telah dipotong tadi, tepatnya
pada jari-jari tangan.
5. Menempelkan pola tangan kekertas dengan warna yang kontras.
6. Membentuk pola tangan yang telah ditempel menjadi hewan dengan kretifitas
masing-masing anak.
7. Meminta anak menunjukkan hasil karyanya dan menjelaskan hal yang
disukainya kepada teman-teman yang mengikuti terapi bermain.

F. RENCANA KEGIATAN BERMAIN


No Tahap Waktu Kegiatan Media
1. Pembukaan 5 menit a. Memberi salam
b. Perkenalan dengan
perawat
c. Menjelaskan proses
bermain
2. Pelaksanaan 30 menit a. Menjelaskan kepada Kertas gambar
anak dan keluarga berwarna,
tentang tujuan dan spidol, lem,
manfaat bermain gunting
b. Menjelaskan cara
permainan.
c. Memberi kesempatan
untuk bertanya/
klarifikasi
d. Mengajak anak bermain
3. Penutup 5 menit a. Evaluasi
b. Memberi reinforcement
c. Memberi salam penutup
G. SUSUNAN PELAKSANAAN BERMAIN
1. Waktu Pelaksanaan
Tempat : Ruang bermain Maya Ananta melati 2
Hari/tanggal :
Waktu :
Susunan Penatalaksanaan Bermain
1. Tim Pelaksana
a. Leader : Beny Hermawan
Tugas :
1) Membuka Acara
2) Membaca peraturan bermain
3) Memimpin Jalannya permainan
4) Memberi semangat kepada peserta
5) Menciptakan suasana menjadi meriah
6) Mengambil Keputusan
7) Memberikan Reward
b. Fasilitator : Ratri Wijayanti Hananingrum
Tugas :
1) Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung
2) Mendampingi anak selama bermainan
3) Memberikan semangat dan motivasi
2. Setting Tempat
Keterangan :
: Leader

: Fasilitator

: Peserta

H. EVALUASI
1. Evalusi Struktur
a. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan 10 menit sebelum acara
b. Anak hadir di ruangan minimal 5 menit sebelum acara.
c. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di ruang bermain Maya Ananta
Melati 2
2. Evaluasi Proses
a. Anak antusias dalam kegiatan bermain
b. Anak mampu menggambar dan membentuk pola tangannya
c. Anak mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir
d. Tidak terdapat anak yang rewel atau malas untuk mengikuti kegiatan
bermain
3. Kriteria Hasil
a. Anak terlihat senang dan gembira
b. Anak mampu menggambar pola tangannya menjadi bentuk hewan
c. Anak mampu menunjukkan hasil karyanya dan menjelaskan hal yang
disukainya.
Lampiran
Dafar Pustaka

Imam, Mustofa. 2013. Tumbuh kembang dan terapi bermain pada anak.. Jakarta: Karya
Pustaka

Martin, Dian 2013. Tumbuh kembang dan terapi bermain pada anak.. Jakarta: Salemba
Medika

Anda mungkin juga menyukai