Anda di halaman 1dari 20

BAB II

TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KLIEN
1. Klien
Nama : Ny. R
Umur : 48 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Suku : Jawa
Alamat : Grobogan
Dirawat diruang : Anggrek 1
Sumber informasi : Klien, Keluarga dan Rekam Medis
Tanggal pengkajian : 2 Oktober 2017
Tanggal masuk RS : 27 September 2017
No. CM : 013 xxxx
2. Penanggung Jawab
Nama : Tn. D
Umur : 32 tahun
Alamat : Grobogan
Hub dengan klien : Anak

A. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan utama saat masuk RS

Klien mengatakan batuk berdahak

2. Riwayat penyakit sekarang

Pasien mengeluh batuk sejak 1 bulan yang lalu, batuk berdahak warna putih
kekuningan, batuk darah, 1 kali berupa bercak saja pada bulan september 2017.
Pasien mengatakan nafsu makannya juga menurun dan berat vadannya menurun
sejak 1 bulan terakhir.
Pasien awalnya di bawa ke RS Permata Bunda Grobogan, setelah dilakukan
pemeriksaan Sitologi Non Genekologi pasien dilakukan tindakan pemasangan WSD.
Setelah itu dikarenakan kondisi semakin menurun maka dr. Merujuk pasien ke RSUD
Dr. Moewardi hari rabu tanggal 27 September 2017 jam 19.40 masuk ke IGD, dan
jam 21.15 masuk anggrek 1.

3. Riwayat penyakit dahulu

Klien memiliki Riwayat Maag, dan tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, ginjal
dan lain-lain.

4. Riwayat kasus kelolaan


Tanggal Dx. Medis Pemeriksaan Penunjang Tindakan yang dilakukan
27 Sep Tumor paru -Sitologi Non Genekologi WSD
2017 kanan jenis (?) Kesimpulan: Sitologi
cairan pleura dextra
dd tumor
Pendapat: Adenocarcinoma
mediastinum

B. PENGKAJIAN SAAT INI :


1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan :
a. Persepsi klien terhadap penyakitnya

Klien mengatakan bahwa penyakitnya masih belum diketahui, klien telah dirawat
di RS sudah 5 hari dan belum kunjung sembuh, klien mengatakan sudah minum
obat yang diberikan dari RS tanpa putus sekalipun.
b. Pola manajemen koping terhadap stress

Klien selalu membicarakan setiap masalah dengan keluarganya dan mencoba


mengatasi masalahnya termasuk penyakitnya.
c. System nilai dan keyakinan

Klien menganggap penyakitnya merupakan suatu cobaan yang diberikan Tuhan


Padanya.
d. Aspek spiritual dan dukungan social

Klien selalu berdoa atas kesembuhannya dan mendapatkan dukungan dari kerabat
maupun saudaranya.
e. Dukungan keluarga terhadap klien

Klien mengatakan suami dan anaknya bergantian menjaga klien di RS


2. Pola nutrisi/metabolic :
Program diit RS :
TB : 150 cm = 1.5 m
BB sebelum dan saat sakit : 58 Kg menjadi 50 Kg
IMT : BB/(TB)² = 22 kg/m²

Intake makan Sebelum Sakit Saat sakit


Keluhan Tidak ada keluhan Nafsu makan menurun
Berapa kali 3 x sehari 3 x sehari
Jumlah makanan 1 porsi ½ porsi
Makanan selingan Gorengan Tidak ada
Kebiasaan makan Nasi, sayur, tempe, tahu, Bubur RS
daging ayam, dll
Makanan yang disukai Nasi goreng -
Makanan yang tidak disukai Tidak ada Tidak ada

Intake minum Sebelum sakit Saat sakit


Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Berapa kali 7-8 x sehari 6-7 x sehari
Jumlah minuman 6 gelas ( 1200 ml) 6 ½ gelas (750 ml)
Minuman selingan Teh Tidak ada
Kebiasaan minum Air putih Air putih
Minuman yang disukai Jus buah -
Minuman yang tidak Tidak ada Tidak ada
disukai

3. Pola Eliminasi
a. Buang Air Besar

Sebelum sakit Saat sakit


Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Berapa kali 1 x sehari 1 x sehari
Jumlah - -
Konsistensi Padat, lunak Padat, lunak
Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
Menggunakan alat bantu Tidak ada Tidak ada

b. Buang Air Kecil

Sebelum sakit Saat sakit


Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Berapa kali 4-5 x sehari 4-5 x sehari
Jumlah 1500 ml 1300 ml
Konsistensi - -
Warna Jernih Jernih
Menggunakan alat bantu Tidak ada Tidak ada

Balance Cairan :

Tanggal 2 – 3 Oktober 2017 BB 50 kg


Intake :
Infus tanggal 2 oktober 2017 jam 14.00 – jam 20.00 = 300 ml
Jam 20.00 – jam 05.00 = 500 ml
Tanggal 3 oktober 2016 jam 05.00 – jam 14.00 = 500 ml +
1300 ml
Minum 750 ml
AM (50 x 5) 250 ml +
Total 2300 ml

Output :
Urine 1300 ml
IWL (50 x 15) 750 ml +
total 2050

BC (input –output) = 2300- 2050 = 250

4. Pola aktivitas dan latihan

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan/minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas di tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi/ROM 
KETERANGAN :
1 : Alat Bantu 3 : Dibantu orang lain dan alat
2 : Dibantu Orang lain 4 : Tergantung total
5. Pola tidur dan istirahat

Sebelum masuk RS Selama di RS


Lama tidur 6-8 jam 6-8 jam
Gangguan Tidur Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan
Perasaan saat bangun Segar, nayaman Segar, nyaman
tidur

6. Pola Perceptual
a. Penglihatan :

Klien mampu melihat dari jarak 2 meter, tidak mengalami rabun dan katarak,
terdapat reflek cahaya.

b. Pendengaran :

Klien dapat mendengar detikan jam tangan, merespon saat di panggil

c. Pengecapan :

Klien dapat merasakan rasa asin, manis, dll. Tidak mengalami kesulitan menelan

d. Penciuman :

Klien dapat mencium aroma harum maupun tidak sedap, tidak mengalami
Sinusitis

e. Sensasi :

Klien dapat merasakan sensasi tajam, tumpul dan halus pada kulitnya

7. Pola Seksualitas dan reproduksi


Fertilitas : klien memiliki 2 orang anak

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum :
Saat pengkajian
TD :130/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36.5 º C
Keluhan : batuk berdahak, kadang dahak sulit keluar, selalu menanyakan tentang
penyakitnya kapan sembuh.

2. Kesadaran :

Composmentis, GCS E4V5M6


3. Kepala :

Rambut bersih, tidak ada benjolan atau bekas luka, bentuk meshocepal
Wajah simetris kanan-kiri, tidak terdapat inflamasi
Mata terdapat reflek cahaya, pupil isokor, konjungtiva tidak anemis
Hidung tidak terdapat krepitasi maupun sinusitis, terdapat secret sedikit
Telingan tidak mengalami nyeri tekan maupun pembengkakan, tidak terdapat
Benjolan
Mulut tidak terdapat luka pada gusi, tidak ada sariawan

4. Leher :

Tidak mengalami pembesaran kelenjar tiroid, tidak mengalami kesulitan


menelan dan tidak ada nyeri tekan
5. Thorax
a. Paru-paru
I:

Dada kanan dan kiri tidak simetris, pergerakan dan pengembangan tidak
simetris, ada retraksi dinding dada, terdapat WSD

P:

Tidak ada nyeri tekan, vocal femitus sama, tidak ada deformitas maupun
Krepitasi

P:

Sonor/redup SIC IV/V pada paru kanan, tidak ada pelebaran

A:

Terdengar Ronkhi yang samar pada paru kanan

b. Jantung
I:

Bentuk dada tidak simetris, ictus cordis tampak, tidak terdapat bekas luka

P:

Istus cordis teraba di mid clavicula intercosta 5, tidak ada nyeri tekan, 64 x/menit
P:

Batas jantung normal, tidak ada pelebaran, terdengan pekak

A:

Bunyi jantung I dan II, BJ I lebih keras dari pada BJ II, tidak terdapat BJ
Tambahan

c. Abdomen
I:

Bentuk simetris, tidak teraba massa, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada asites,

A:

Bising usus 8 x/menit

P:

Mengalami kembung pada kuadran 4 pada pemeriksaan 4 kuadran

P:

Tidak ada pembesaran hepar, limfa dan ginjal. Tidak ada nyeri tekan

6. Inguinal :

Tidak terkaji

7. Genetalia dan Perianal :

Klien memiliki 2 skrotum dan tidak terpasang kateter


8. Ekstremitas :
Kekuatan Otot :

5 5

5 5
Reflek : baik, dapat merespon tekanan
Udema : tidak ada oedema
Kulit : elastis, lembab
Turgor : kembali dalam 2 detik setelah dicubit

Pengkajian HARS

No Pertanyaan 0 1 2 3 4
1 Perasaan Ansietas 

 Cemas
 Firasat buruk
 Takut Akan Pikiran Sendiri
 Mudah Tersinggung
2 Ketegangan 

 Merasa Tegang
 Lesu
 Tak Bisa Istirahat Tenang
 Mudah Terkejut
 Mudah Menangis
 Gemetar
 Gelisah
3 Ketakutan v

 Pada Gelap
 Pada Orang Asing
 Ditinggal Sendiri
 Pada Binatang Besar
 Pada Keramaian Lalu Lintas
 Pada Kerumunan Orang Banyak
4 Gangguan Tidur 

 Sukar Masuk Tidur


 Terbangun Malam Hari
 Tidak Nyenyak
 Bangun dengan Lesu
 Banyak Mimpi-Mimpi
 Mimpi Buruk
 Mimpi Menakutkan
5 Gangguan Kecerdasan 

 Sukar Konsentrasi
 Daya Ingat Buruk
6 Perasaan Depresi 
 Hilangnya Minat
 Berkurangnya Kesenangan Pada Hobi
 Sedih
 Bangun Dini Hari
 Perasaan Berubah-Ubah Sepanjang
Hari
7 Gejala Somatik (otot) 

 Sakit dan Nyeri di Otot-Otot


 Kaku
 Kedutan Otot
 Gigi Gemerutuk
 Suara Tidak Stabil
8 Gejala Somati (sensorik) 

 Tinitus
 Penglihatan Kabur
 Muka Merah atau Pucat
 Merasa Lemah
 Perasaan ditusuk-Tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler 

 Takhikardia
 Berdebar
 Nyeri di Dada
 Denyut Nadi Mengeras
 Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau
Pingsan
 Detak Jantung Menghilang (Berhenti
Sekejap)
10 Gejala Respiratori 

 Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada


 Perasaan Tercekik
 Sering Menarik Napas
 Napas Pendek/Sesak
11 Gejala Gastrointestinal 
 Sulit Menelan
 Perut Melilit
 Gangguan Pencernaan
 Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan
 Perasaan Terbakar di Perut
 Rasa Penuh atau Kembung
 Mual
 Muntah
 Buang Air Besar Lembek
 Kehilangan Berat Badan
 Sukar Buang Air Besar (Konstipasi)
12 Gejala Urogenital 

 Sering Buang Air Kecil


 Tidak Dapat Menahan Air Seni
 Amenorrhoe
 Menorrhagia
 Menjadi Dingin (Frigid)
 Ejakulasi Praecocks
 Ereksi Hilang
 Impotensi
13 Gejala Otonom 

 Mulut Kering
 Muka Merah
 Mudah Berkeringat
 Pusing, Sakit Kepala
 Bulu-Bulu Berdiri
14 Tingkah laku pada wawancara 

 Gelisah
 Tidak Tenang
 Jari Gemetar
 Kerut Kening
 Muka Tegang
 Tonus Otot Meningkat
 Napas Pendek dan Cepat
 Muka Merah
Total 14

Keterangan :

0 = tidak ada
1 = ringan
2 = sedang
3 = berat
4 = berat sekali
Total Skor :
kurang dari 14 = tidak ada kecemasan
14 – 20 = kecemasan ringan
21 – 27 = kecemasan sedang
28 – 41 = kecemasan berat
42 – 56 = kecemasan berat sekali

D. PROGRAM TERAPI

Tanggal 2-4 Oktober 2017


Nacl 0.9 % 20 tpm (IV)
Cefoperazon Sulbactan 1g/12 jam (IV)
Levofloxalin 700 mg/24 jam (IV)
Pacetamol 500 mg/8 jam (bila panas) 3x1 (PO)
Acetylcystein 200 mg/8 jam 3x1 (PO)

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hari/ tanggal : 26 September 2017

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


HEMATOLOGI
RUTIN
Hemoglobin 12.9 g/dl 13.5-17.5
Hematokrit 39 % 33-45
Leukosit 6.1 Ribu/ul 4.5-11.0
Trombosit 270 Ribu/ul 150-450
Eritrosit 4.27 Juta/ul 4.50-5.90
INDEX ERITROSIT
MCV 92.4 fl 80.0-960
30.1 pg 28.0-33.0
MCH
32.6 g/dl 33.0-36.0
MCHC 14.2 % 22.6-24.6
2.8 g/dl 2.2-3.2
RDW
7.2 fl 7.2-11.1
HDW 52 % 25-65
MPV
3.00 % 0.00-4.00
PDW
0.30 % 0.00-2.00
HITUNG JENIS 63.00 % 55.00-80.00
Eosinofil 23.50 22.00-44.00
%
Basofil 1.90 -
Netrofil B %
Limfosit Positif
LUC/AMC 13.0 10.0-15.0
20.5 Detik 20.0-40.0
Golongan Darah
1.000 Detik -
Golongan Darah Rh
PT
116 60-140
APPT 18 mg/dl < 35
INR 10 u/l < 45
KIMIA KLINIK 3.5 u/l 3.2-4.6
Glukosa Darah Sewaktu 0.9 g/dl 0.8-2.3
SGOT mg/dl
139 132-146
SGPT
3.6 mmol/L 3.7-5.4
Albumin 108 mmol/L 98-106
Creatinin mmol/L
ELEKTROLIT
Nonreaction
Natrium Darah
nonreaction
Kalium Darah
Clorida Darah
SEROLOGI
HEPATITIS
HbsAg

Tanggal 27 September 7.350 – 7.450


2017 7.548 -2 - + 3
KIMIA KLINIK
3.0 27.0 – 41.0
Analisa Gas Darah mmol/L
29.1 83.0 – 108.0
PH mmHg
101.4 37 – 50
BE mmHg
41 21.0 – 28.0
PCO 2 %
25.6 19.0 – 24.0
PO 2 Mmol/L
26.5
Hematokrit Mmol/L
HCO 3
Total CO2

Pemeriksaan Sitologi Non Genekologi tanggal 27/9/2017


Asal Sediaan:
Cairan Pleura
Makroskopis:
Cairan pleura +- 600 cc warna merah

Mikroskopis:
Sediaan menunjukkan sel-sel tampak berkelompok terdiri atas sel-sel atipik,
polimorfi ukuran sedang sampai besar dengan inti hiperkromatis bentuk bulat, irregular.
Kromatin inti kasar dengan anak inti terlihar jelas. Diantaranya dijumpai sel-sel mesotel
reaktif. Latar belakangberupa eritrosit.
Kesimpulan : Sitologi Cairan Pleura Dextra
Pendapat : Adenocarcinoma

Pemeriksaan Spiromety Test tanggal 30/9/2017


KV 2357 ml
KVP 2357 ml
VEP 1 1947,5 ml
VEP 1% 83.7 %
Kesan : Normal

ANALISA DATA

No. Data Problem Etiologi


1. DS : pasien mengatakan batuk Ketidakefektifan Obstruksi bronkus
berdahak, kadang dahak sulit keluar bersihan jalan nafas
DO : riwayat batuk bercak darah,
terdengar ronkhi yang samar pada
paru kanan,
2. Hilang nafsu makan
Resiko
DS : pasien mengatakan nafsu
ketidakseimbangan
makannya menurun, berat badan
nutrisi kurang dari
yang awalnya 58 kg menjadi 50 kg
kebutuhan tubuh
DO : IMT : 22 kg/m²
Hemoglobin 12.9 g/dl
Albumin 3.5 g/dl
Porsi makan habis ½ porsi dari porsi
RS selama di RS
3. Kurang pengetahuan
ansietas
DS : pasien mengatakan kapan
penyakitnya diketahui, sudah 5 hari
di rawat di RS,

DO : pasien tampak selalu bertanya


tentang penyakitnya, tampak
bingung, kecemasan ringan
(HARS).

Diagnosa Keperawatan :
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi bronkus
2. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan
3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
hilang nafsu makan

INTERVENSI

No. Dx. Tujuan Perencanaan Rasional


1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Auskultasi suara 1. mengetahui
bersihan jalan tindakan nafas karakteristik suara
nafas keperawatan nafas tambahan
2. Ajarkan batuk
2. memudahkan
berhubungan selama 3 x 24 jam
efektif
keluarnya secret
dengan obstruksi bersihan jalan 3. Lakukan
3. membantu
bronkus nafas efektif fisioterapi dada
mengeluarkan secret
4. Kolaborasi dalam
dengan kriteria 4. mengeluarkan sekret
pemberian obat
hasil :
* pasien akan batuk
mengeluarkan
secret secara
efektif
* suara nafas
jernih
2. Ansietas Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. Mengetahui
berhubungan tindakan kecemasan karakteristik cemas
dengan kurang keperawatan 2. Dengarkan dengan pasien
2. Meningkatkan
pengetahuan selama 1 x 24 jam penuh perhatian
hubungan saling
coping terhadap
3. Ajarkan teknik
percaya
kecemasan
relaksasi 3. Menurunkan
dengan kriteria 4. Beri informasi
kecemasan
hasil : terkait 4. Menambah informasi
* dapat
pemeriksaan dan menurunkan
menunjukkan
diagnostik kecemasan
perilaku dan 5. Kolaborasi dalam
5. Menurunkan
aktivitas yang pemberian obat
kecemasan
menunjukkan anti depresi bila
berkurangnya perlu
kecemasan
* RR (16-22) x/
menit, reguler
3. Ketidakseimban Setelah dilakukan 1. Pantau BB pasien 1. Mengidentifikasi
gan nutrisi tindakan perubahan status gizi
2. Dukung anggota
2. Menambah nafsu
kurang dari keperawatan
keluarga membawa
makan
kebutuhan tubuh selama 3 x 24 jam
makanan kesukaan
berhubungan asupan makanan
pasien
dengan hilang adekuat dengan 3. Beri informasi
3. Menambah wawasan
nafsu makan kriteria hasil : tentang makanan
*
bergizi dan tidak
mempertahankan
mahal 4. Menambah energy
berat badan atau 4. Kolaborasi diit
dan BB
TKTP dan vitamin
bertambah
* menoleransi
diet yang
dianjurkan

IMPLEMENTASI

No. Hari/Tangga Tindakan Respon TTD


Dx l/Jam
Senin/2
oktober 2017
1 Mengauskultasi RS : pasien mengatakan masih batuk Yudha
14.00
RO : terdengar suara ronkhi yang samar
suara nafas
pada paru kanan
3 Yudha
14.10 Memantau BB RS : pasien mengatakan berat badan
pasien menurun 1 bulan terakhir
RO : BB 58 kg menjadi 50 kg
2 Yudha
14.15
Mengkaji RS : pasien mengatakan penyakitnya
tingkat masih belum diketahui, harus berapa
kecemasan lama di rawat padahal sudah 5 hari
Dan RO : kecemasan ringan (HARS)
mendengarkan
2 Yudha
14.20
penuh perhatian
RS : pasien mengatakan lebih rileks
1 RO : pasien tampak lebih tenang Yudha
14.30
Mengajarkan
RS : pasien mengatakan tenggorokkan
nafas dalam
terasa enakan
3 Yudha
14.40 RO : secret keluar berwarna putih
Mengajarkan
batuk efektif RS : keluarga dan pasien mengatakan
senang dengan dukungan yang di
berikan
2 Mendukung Yudha
14.50 RO : keluarga dan pasien tampak
keluarga
antusias
membawa
RS : pasien mengatakan lebih tenang
makanan
dengan informasi yang diberikan
1,3 kesukaan pasien
16.00 RO : tampak rileks
memberi
Yudha
informasi
RS : pasien mengatakan setuju
terkait
diberikan obat
pemeriksaan
RO : acetylcistein masuk 200 mg, VIP
diagnostik
albumin 3x1 melalui oral
pemberian
acetylcistein
200 mg dan VIP
albumin
Selasa/ 3
Oktober
1,3 2017 Berkolaborasi RS : pasien mengatakan setuju Yudha
08.00
pemberian diberikan obat
RO : acetylcistein masuk 200 mg
acetylcistein
melalui oral dan cefoperaxon sulbactam
200 mg,
masuk 1g melalui IV
1 cefoperaxon Yudha
09.00
sulbactam 1g RS : pasien mengatakan masih batuk
Mengauskultas RO : terdengan suara whezing yang
suara nafas samar
1 Yudha
09.15
RS : pasien mengatakan telah
Megobservasi
menggunakan teknik batuk efektif
teknik nafas
setiap ingin batuk Yudha
1
dalam pasien DO : pasien tampak antusias
09.20
RS : pasien mengatakan akan mencoba
Memberi berhenti merokok
RO : pasien tampak antusias
informasi
Yudha
3 terkait
10.00
pentingnya
berhenti RS : pasien dan keluarga mengatakan
merokok senang dengan informasi yang
diberikan
Memberikan
RO : pasien dan keluarga tampak
informasi
antusias
tentang
makanan
bergizi dan
tidak mahal
Rabu/4
Oktober
1,3 2017 Berkolaborasi RS : pasien mengatakan setuju Yudha
08.00
pemberian diberikan obat batukdan vitamin
RO : acetylcistein masuk 200 mg
acetylcistein
masuk melalui oral dan cefoperazon
200 mg dan
sulbactam 1g masuk melalui IV.
1 cefoperazon Yudha
09.30
sulbactam 1g. RS : pasien mengatakan batuk
Mengobservasi
berkurang
3 suara nafas RO : tidak terdengar suara wheezing Yudha
09.35
RS : pasien mengatakan nafsu makan
Mengobservasi
baik
nafsu makan RO : porsi di berikan RS habis
1,2 Yudha
pasien
10.00
RS : pasien mengatakan selalu
Mengobservasi menggunakan teknik tersebut bila
nafas dalam dan badan kurang rileks dan bila ingin
batuk efektif batuk
RO : pasien tampak antusias
pasien

EVALUASI

No. Hari/tanggal Evaluasi TTD


Dx /jam
Senin/2
Oktober
1 2017/ S : pasien mengatakan batuk berdahak, dahak kadang sulit Yudha
21.00
keluar
O : terdengar suara ronkhi yang samar pada paru kanan
A : masalah belum teratasi
P : pertahankan intervensi
- Observasi suara nafas
- Observasi teknik batuk efektif
- Beri informasi terkait pentingnya berhenti merokok
- kolaborasi pemberian obat batuk
3 Yudha
21.00 S : pasien mengatakan nafsu makan berkurang, berat badan
menurun
O : porsi habis hanya ½ porsi RS
A : masalah belum terasi
P : lanjutkan intervensi
- Pantau BB pasien
- Beri informasi tentang makanan bergizi dan tidak mahal
- kolaborasi diit TKTP dan vitamin
2 Yudha
21.00
S : Pasien mengatakan siap melakukan semua pemeriksaan
untuk tindakan pengobatan
O : pasien tampak lebih tenang, tingkat kecemasan kurang
(tidak cemas), RR 20x/menit (regular)
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
Selasa/3
Oktober
2017/
1 S : pasien mengatakan batuk berdahak, dahak keluar Yudha
14.00
O : terdengan suara ronkhi yang samar pada paru kanan
A : masalah teratasi sebagian
- pasien mengeluarkan secret secara efektif
P : pertahankan intervensi
- Observasi suara nafas
- Observasi teknik batuk efektif
- kolaborasi pemberian obat batuk

3 S : pasien mengatakan nafsu makan membaik, Yudha


14.00
O : porsi habis habis ½ porsi RS, BB 50 kg
A : masalah terasi sebagian
- mempertahankan berat badan
P : lanjutkan intervensi
- Pantau BB pasien
- kolaborasi diit TKTP dan vitamin

S : Pasien mengatakan siap melakukan semua pemeriksaan


2 untuk tindakan pengobatan
14.00
O : pasien tampak lebih tenang, tingkat kecemasan kurang
(tidak cemas), RR 20 x/menit(regular)
Yudha
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
Rabu/4
Oktober
2017/
1 14.00 S : pasien mengatakan batuk berdahak, dahak keluar Yudha
O : terdengar suara ronkhi yang samar pada paru kanan
A : masalah teratasi
- pasien mengeluarkan secret secara efektif
P : pertahankan intervensi
- Observasi suara nafas
- Observasi teknik batuk efektif
- kolaborasi pemberian obat batuk

3 14.00 S : pasien mengatakan nafsu makan membaik, Yudha


O : porsi habis habis 1 porsi RS, BB 51 kg
A : masalah teratasi
- mempertahankan berat badan atau bertambah
- menoleransi diit RS
P : Pertahankan intervensi
- Pantau BB pasien
- kolaborasi diit TKTP dan vitamin

2 14.00 S : Pasien mengatakan siap melakukan semua pemeriksaan Yusuf


untuk tindakan pengobatan
O : pasien tampak lebih tenang, tingkat kecemasan kurang
(tidak cemas), RR 20 x/menit (regular)
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai