Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS PRAKTIK PROFESI NERS

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA AN.A


DENGAN DIARE AKUT DI RUANG ANYELIR BAWAH
RSUD KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2022

Oleh :
Chisy Andhita Ade Oktavia
220510034

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
2022
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

Nama : Chisy Andhita Ade Oktavia


NIM : 220510034
Tanggal Pengkajian : 22 Agustus 2022
Ruangan : Anyelir Bawah

A. Identitas Data
Nama : An.A
Tanggal Lahir : Tangerang, 6 April 2022
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 4 Bulan
Nama Ayah/Ibu : Ika
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Pekerjaan Ibu : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Ciledug, jl. Perintis Rt 07 Rw 09
Suku Bangsa : Sunda

Dx. Medis : Diare akut dan dehidrasi berat


B. Keluhan Utama
Keluarga An.A mengatakan An.A mengalami diare
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluarga An.A mengatakan bahwa An.A mengatakan An.A diare pada hari
rabu, diare nya juga sangat cair dan berkali kali, selain itu, keluarga An.A
juga mengatakan bahwa An.A mengalami muntah berkali kali dan mengalami
dehidrasi. Keluarga An.A juga mengatakan bahwa An.A rewel dan menangis
terus ketika diare.
D. Riwayat Masa Lampau
Penyakit yang pernah diderita : Tidak ada
Alergi : Tidak ada
Penggunaan Obat : Tidak ada
Dirawat di RS : Tidak ada
Kecelakaan : Tidak ada
Tindakan Operasi : Tidak ada
Imunisasi :

Ket :  Sudah Imunisasi x Belum Imunisasi Lupa Imunisasi

E. Riwayat Sosial PENGKAJIAN PERSONAL SOSIAL USIANYA


Saat di rumah :
Keluarga An.F mengatakan “ jika sedang di rumah An.A bermain dengan
ayah dan ibu nya, dan dia juga suka bercanda dengan orang lain “

Saat di RS :
Keluarga An.F mengatakan “ selama di rawat di rumah sakit An.A
mengatakan An.A suka menangis, rewel, dan tidak bisa tidur “

F. Riwayat Psikologis
Ibu An.A mengatakan saat di beri tahu bahwa An.A harus masuk dan di rawat
di rumah sakit, ibu An.A sangat takut dan khawatir atas kondisi An.A, karna
baru pertama kali An.A masuk ke rumah sakit dan dirawat di rumah sakit.
G. Kebutuhan Dasar
1. Oksigenasi
DS : Ibu An.A mengatakan An.A tidak sesak
DO : RR= 27x/menit, pola nafas regular, tidak ada nyeri saat di
palpasi
2. Cairan
Riwayat Minum : Ibu An.A mengatakan, An.A minum susu
kurang lebih 90 ml dalam sehari
Tanda Dehidrasi :

Tanda dehidrasi pada An.A


Keadaan umum : Gelisah, rewel, lesu, lunglai
Mata : Tidak cekung
Keinginan untuk minum : Malas minum
Mulut dan lidah : Kering
Turgor kulit : Kembali cepat
Dapat di simpulkan bahwa An.A mengalami dehidrasi berat
 Kebutuhan Cairan Pada Anak
Jumlah air yang dianjurkan untuk di berikann pada bayi penting
terutama pada bayi muda di bandingkan dengan golongan umur
selanjutnya, karena air merupakan nutrien yang medium untuk
nutrien yang lain.
yaitu :
IWL Anak : (30-usia (tahun)cc/kg BB/hari
IWL Bayi : 30-50 cc/kg/hari
Keterangan :
BB An.A : 7,5 Kg
TB An.A : 6,1 Cm
7,5 x 100 = 750 cc/hari LENGKAPI RUMUS PERHITUNGAN
CAIRAN
Jadi, kebutuhan cairan per hari = 750 cc/hari
 Tetesan Infus Permenit

750 x 20 = 15.000 = 10.416


24 x 60 = 1.440
 Intake
Susu : 90 cc
Infus (KA-EN-1B) : 800/24 jam
Total intake : 890 cc
 Output Cairan
Bayi : (30-500 x cc/kg BB/hari
Urine : 550 cc/24 jam
IWL : (30-50) x 750
: -20 x 750 PERBAIKI PERHITUNGAN IWL
: 15.000
3. Nutrisi
 Riwayat Makan
DS : Ibu An.A mengatakan An.A belum bisa makan dan
hanya minum susu
DO : An.A meminum susu formula dengan botol dot
 Keterangan
An.A laki-laki, usia 4 bulan
BB = 7,5 Kg
TB = 56 Cm
 Indeks Masa Tubuh (IMT)
Nilai normal IMT : 18,5-25
BB : 7,5 Kg
TB : 56 Cm
 Kebutuhan Kalori

Kebutuhan kalori pada An.A


Berat badan = 7,5 x 100 kkal = 750 kkal/hari
Jadi kebutuhan kalori pada An.A adalah 750 kkal/hari
Status Gizi NHCS menurut WHO:

Keterangan :
Berdasarkan perhitungan IMT An.A dengan jumlah 20.1558 maka
status gini An.A berada pada rentang + 2SD =3 SD, artinya status gizi
An.A pada rentang gizi lebih GUNAKAN BB UNTUK STATUS GIZI
4. Eliminasi
a. BAK
Warna : Ibu An.A mengatakan BAK nya tidak
keruh
Frekuensi : Ibu An.A mengatakan BAK 8 x sehari
Kekeruhan : Ibu An.A mengatakan sedikit keruh
b. BAB
Warna : Ibu An.A mengatakan feses berwarna
kuning
Frekuensi : Ibu An.F mengatakan An.A BAB nya
sudah 5x lebih semenjak masuk RS
Konsistensi : Ibu An.A mengatakan feses nya sangat cair
5. Aktivitas dan Istirahat
a. Istirahat/Tidur
Pola Tidur perhari : Ibu An.A mengatakan 8x sehari
Kebiasaan tidur sehari : Ibu An.A mengatakan An.A suka
tidur siang, biasanya 3 jam sehari
Kesulitan tidur : Ibu An.A mengatakan An.A sulit
tisur semenjak diare saja
b. Aktivitas
Makan : Ibu An.A mengatakan bahwa An.A belum
bisa makan
Minum : Ibu An.A mengatakan bahwa An.A hanya
minum susu saja
BAK : Ibu An.A mengatakan bahwa An.A selalu
pakai pampers
BAB : Ibu An.A mengatakan BAB nya sangat
cair,
dan sering
Berpindah : Dibantu oleh keluarganya
Mandi : Ibu An.A mengatakan semenjak masuk
rumah sakit, hanya di lap saja dan tidak di
mandikan
Kekuatan Otot : 3 BAGAIMANA CARA MENGKAJI
6. Rasa Aman dan Nyaman
 Rasa Aman
 Ibu An.A mengatakan diare sudah 6 hari yang lalu
 Infeksi : Dolor (-), kalor (-), rubor (-), fungsiolesa (-)

 Pengkajian Risiko Jatuh :


Skala Resiko Jatuh Humpty Dumpty:

Skor assessment risiko jatuh ( skor minimum 7, skor maksimum 23 )


 Skor 7-11 : Risiko rendah
 Skor ≥ 12 : Risiko tinggi
Keterangan : An.A memiliki risiko jatuh tinggi
 Rasa Nyaman
 Ibu An.A mengatakan anaknya menangis dan rewel di karena
kan efek diare
 Pengkajian PQRST
P : Nyeri di rasakan saat diare
Q : Nyeri di rasakan seperti mules
R : Nyeri di ekstremitas atas ( abdomen )
S : Skala nyeri
T : Nyeri hilang timbul BAGAIMANA MENGKAJI PADA
USIA 4 BULAN
 Pengukuran Skala Nyeri Metode FLACC Scale
Kategori 0 1 2 Nilai Score
Face (wajah ) Tidak ada Menyeringai, Dagu gemetar,
ekspresi mengerutkan gerutu
khusus, dahi, tampak berulang
1
senyum tidak tertarik sering
( kadang
kadang )
Leg ( kaki ) Posisi normal Gelisah, Menendang,
1
atau santai tegang kaki tertekuk
Activity Berbaring Menggeliat, Kaku dan
( aktivitas) tenang, posisi tidak bisa tegang
normal, diam, tegang. 2
gerakan
mudah
Cry Tidak Meritih, Terus
( menangis) menangis merengek, menangis,
kadang- berteriak 1
kadang,
mengeluh
Consolability Rileks Dapat Sering
( kemampuan ditenangkan mengeluh,sulit
Consol ) dengan di bujuuk
sentuhan, 2
pelukan,
bujukan,dapat
dialihkan
Jumlah Score 7

Keterangan :
1-3 : Nyeri Ringan
4-7 : Nyeri Sedang
8-10 : Nyeri Berat
7. Personal Hygiene
 Rambut :
Ibu An.A mengatakan rambutnya di bersihkan (keramas) jika
mandi, tetapi semenjak di rumah sakit hanya di lap tetapi tidak
di keramas kan
 Telinga :
Ibu An.A mengatakan sering membersihkan telingan 1x dalam
seminggu. Tidak ada cairan yang keluar dari telinga nya
 Kuku :
Ibu An.A mengatakan sering membersihkan kuku kaki dan
tangan anak nya. Kuku terlihat pendek dan bersih

 Gigi :
Ibu An.A mengatakan belum mempunyai gigi, tetapi bagian
mulut sering di bersihkan oleh ibu nya
 Mandi BADAN:
Ibu An.A mengatakan semenjak masuk rumah sakit tidak di
mandikan hanya di lap saja memakai waslap sebanyak 1x
sehari
8. Perkembangan
KPSP PADA ANAK UMUR 3 BULAN
 Alat dan bahan
- Wool merah
 Keterangan Hasil
- Jawaban “ Ya” 9 atau 10 di sebut sesuai umur
- Jawaban “Ya” 7 atau 8 di sebut meragukan
- Jawaban “Ya” 6 atau kurang di sebut penyimpangan
HASIL MANA DAN BETULKAH ANAK SAAT
DIKAJI TIDAK BISA DITANYAKAN OADA
IBUNYA????
9. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Infus (+)
2. Tanda-tanda vital
Tgl/jam TTD Nadi Pernafasan Suhu Ket
(mmHg) (x/mnt) (x/mnt)
22/08/22 - 145 27 36,5

3. Antropometri
 BB : 5,7 kg
 TB : 56 cm

4. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Fisik Diare TAMBAHKN LAGI
FOKUSING PENYAKITNYA
 Kepala : ubun- ubun cekung
 Mata : kelopak mata sangat cekung
 Hidung : tidak sianosis, tidak ada pernafasan cuping
hidung
 Telinga : Tidak ada kelainan
 Mulut : Mulut dan lidah kering
 Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar > 2 detik
 Auskultasi: Bising usus meningkat
 Inspeksi : Distensi abdomen
 Palpasi : Turgor kulit
 Ektremitas: CRT kembali > 2 detik, akral teraba dingin,
sianosis
H. Terapi atau Penatalaksanaan Medis MASUKAN KE INTERVENSI
1. Farmakoterapi (Obat Suntik)
Kegunaan MANFAAT
Nama obat Dosis
UNTUK KLIEN ANAK
Paracetamol kegunaannya
PCT 80 p untuk memperingan rasa
sakit, menurunkan demam
Kegunaan obat zinc ialah
untuk gejala diarepada
anak berkurang dan
mempercepat proses
penyembuhan. Obat ini
Zinc 10 p
salah satu suplemen untuk
mencegah diare terjadi
lagi pada balita selama
dua hingga tiba bulan ke
depan
obat lactu b merupakan
salah satu suplemen
probiotik yang bermanfaat
Lactu B 2x1 sach
untuk membenatu
mencegah dan mengatasi
diare
salah satu obat yang
bermanfaat untuk
menggantikan cairan dan
Oralit 15 cc elektrolit tubuh yang
hilang akibat diare,
sehinggabisamencegah
dan mengatasi dehidrasi.

2. Terapi Cairan
Nama Cairan Dosis Kegunaan
Infus KA-EN-1B KA-EN-1B KA-EN-1B
Natrium, Klorida, Membantu menyalurkan
Glukosida atau mengganti cairan dan
elektrolit pada kondisi
seperti : dehidrasi pada
pasien yang belum
diketahui penyebabnya,
sebelum dan sesudah
operasi.

I. Pemeriksaan Penunjang
Test Result Reference Units
Hematologi
Fall Hemostasis
Masa
Protrombin
Hasil 42.9 12.8.159 detik
Control PT 12.5 detik
INR 3.65
APTT
Hasil 172.0 21.0-53.0 detik
Control APTT 38.4 detik
Imuno-Serologi
Rematologi
CRP Kuantitatif 17.18 0.00-6.00 Mg/L

DATA FOKUS DIURUT DARI AWAL PENGKAJIAN


Data Subjektif Data Objektif
 Ibu An.A mengatakan An.A  Suhu 36,6
lemah  Nadi 145
 Ibu An.A mengatakan An.A  CRT > 2 detik
tidak mau minum susu  RR 27
 Ibu An.A mengatakan bibirnya  An.A terlihat sangat lemas
kering  An.A terlihat mata nya cekung
 Ibu An.A mengatakan An.A  BAB An.A terlihat encer
seperti merasakan nyeri di  BAB An.A lebih dari 5x
perut nya  Saat An.A menangis, air mata
 Ibu An.A mengatakan An.A nya hanya sedikit atau tidak
dehidrasi ada sama sekali
 Pengakajian PQRST  Mulut dan bibir An.A kering
P : Nyeri dirasakan saat  Dehidrasi
Q : Nyeri dirasakan seperti
mules
R : Nyeri di ekstremitas atas
( abdomen )
S : Skala nyeri
T : Nyeri hilang timbul
 Ibu An.A mengatakan fesesnya
sangat cair
 Ibu An.A mengatakan An.A
BAB nya lebih dari 5x
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS :SDKI LIHAT Kelemahan DATA Intoleransi
Ibu An.A SESUIKAN DENGAN aktivitas
mengatakan An.A ETIOLOGI ATAU
lemas ETIOLOGI
DO : SESUAIKAN DENGAN
 ADL dibantu DATA
oleh keluarga
(mandi,
BAB)
 N : 27
x/menit
 Kekuatan
otot 3
 Skala risiko
Jatuh
Humpty
Dumpty “16”
yang artinya
An.A
memiliki
risiko jatuh
tinggi

2. Ds : SDKI Nafsu minum susu Defisit Nutrisi


Ibu An.A menurun dan BAB lebih
mengatakan An.A dari 5x SDKI DATA
tidak mau minum SESUIKAN DENGAN
susu dan diare lebih ETIOLOGI ATAU
dari 5x ETIOLOGI
Do : SESUAIKAN DENGAN
 An.A susu DATA
nya tidak
habis dan
masih banyak
 BAB sering
dan sangat
encer

3. Ds : - SDKI Mukosa bibir kering Kerusakan


Do : SDKI DATA Integritas Kulit
Bibir An.A terlihat SESUIKAN DENGAN
kering dan pucat ETIOLOGI ATAU
ETIOLOGI
SESUAIKAN DENGAN
DATA
4. Ds : SDKI Nadi lemah SDKI Risiko Syok
Ibu An.A DATA SESUIKAN (hipovolemik)
mengatakan An.A DENGAN ETIOLOGI
pucat ATAU ETIOLOGI
Do: SESUAIKAN DENGAN
An.A terlihat DATA
lesu,lemah
5. Ds : SDKI Dehidrasi DATA Kekurangan
Ibu An.A SESUIKAN DENGAN volume cairan
mengatakan An.A ETIOLOGI ATAU
terlihat haus ETIOLOGI
Do : SESUAIKAN DENGAN
Susu di botol nya DATA
tidak habis dan
masih banyak

Diagnosa Keperawatan Prioritas PERBAIKI TAMBAHKAN DX


WAJIB PSIKOLOGIS DAN PERKEMBANGAN
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan minum susu menurun
3. Integritas kulit berhubungan mukosa bibir kering
4. Risiko syok hipovolemik berhubungan dengan nadi lemah
5. Kekurangan volume cairan berhubungan dehidrasi

INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan dan Rencana Tindakan Rasional


Keperawata Kriteria Hasil LENGKAPI
n BERDASARKA REFERENSI
N DSDO PADA SETIAP
INTERVENSI
YG DIAMBIL
Intoleransi Setelah di Manajemen Energi Observasi :
aktivitas lakukan tindakan Observasi : 1. Mengeta
berhubungan asuhan 1. Monitor hui
dengan keperawatan lokasi dan adanya
kelemahan selama 2x24 jam ketidaknyam peningka
DS : di harapkan anan selama tan suhu
Ibu An.A intoleransi melakukan tubuh
mengatakan aktivitas aktivitas Terapeutik :
An.A lemas meningkat Terapeutik : 2. Dapat
DO : dengan kriteria 2. Sediakan memberi
 ADL hasil : lingkungan kan
diban a. Kekuatan yang nyaman lingkung
tu tubuh bagian dan rendah an yang
oleh atas meningkat stimulus nyaman
kelua b. Keluhan lemas 3. Berikan 3. Untuk
rga menurun aktivitas memberi
(man c. Tekanan distraksi kan rasa
di, darah yang nyaman
BAB membaik menenangka bagi
) n pasien
 N: Edukasi : Edukasi :
27 4. Anjurkan 4. Untuk
x/me tirah baring memberi
nit SESUIKAN kan
 Kekuatan DENGAN kenyama
otot 3 KEBUTUH nan
 Skala AN DARI pasien
risiko PENCAPAI saat
Jatuh NA beristirah
Humpty KRITERIA at
Dumpty HASIL DAN
“16” USIA
yang
artinya
An.A
memiliki
risiko
jatuh
tinggi

Defisit Setelah di Manajement Observasi :


nutrisi lakukan tindakan Nutrisi 1. Untuk
berhubungan asuhan Observasi : mengeta
dengan keperawatan 1. Identivikasi hui status
minum susu selama 2x24 jam status nutrsi nutrisi
menurun di harapkan 2. Monitor pasien
Ds : intoleransi berat badan 2. Agar
Ibu An.A aktivitas 3. Monitor dapat
mengatakan meningkat hasil mengeta
An.A tidak dengan kriteria pemeriksaan hui berat
mau minum hasil : laboratorium bdan
susu dan a. Kekuatan otot Terapeutik : 3. Agar
diare lebih menelan 4. Mencuci dapat
dari 5x meningkat tangan mengeta
Do : SESUIKAN hui
 An.A susu DENGAN pemeriks
nya tidak KEBUTUHAN aan
habis dan DARI laborator
masih PENCAPAINA ium
banyak KRITERIA HASIL Terapeutik :
 BAB DAN USIA 4. Agar
sering dan tangan
sangat bersih
encer

Integritas Setelah di Obsevasi : Observasi :


kulit lakukan tindakan 1. Identifikasi 1. Agar
berhubungan asuhan penyebab dapat
mukosa bibir keperawatan integritas meneget
kering selama 2x24 jam kulit ahui
Ds : - di harapkan Terapeutik : penyeba
Do : intoleransi 2. Obah posisi b
Bibir An.A aktivitas 2 jam jika integritas
terlihat meningkat tirah baring kulit
kering dan dengan kriteria 3. Bersihkan Terapeutik :
pucat hasil : perineal 2. Agar
a. elastis dengan air pasien
meningkat hangat, dapat
b. hidrasi terutama menguba
meningkat selama h posisi
c. suhu kulit periode diare 3. Agar alat
membaik Edukasi : genital
4. Anjurkan nya tetap
mandi/ di lap bersih
dan Edukasi :
menggunaka 4. Agar
n saubn pasien
secukup nya tetap
SESUIKAN bersih
DENGAN
KEBUTUH
AN DARI
PENCAPAI
NA
KRITERIA
HASIL DAN
USIA
SESUIKAN
DENGAN
KEBUTUH
AN DARI
PENCAPAI
NA
KRITERIA
HASIL DAN
USIA
Risiko Setelah di Observasi : Observasi :
hipovolemik lakukan tindakan 1. Periksa tanda 1. Agar
berhubungan asuhan dan gejala menegtahui
dengan nadi keperawatan hipovolemia tanda dan
lemah selama 2x24 jam Terapeutik : gejala
Ds : di harapkan 2. Berikan hipovolemia
Ibu An.A intoleransi posisi Terapeutik :
mengatakan aktivitas modified 2. Agar
An.A pucat meningkat trendelenbur pasien
Do: dengan kriteria terasa
An.A terlihat hasil : nyaman
lesu,lemah a. Kekuatan nadi
meningkat
b. Turgor
kulitmenin
gkat
c. Perasaan
lemah
menurun
d. Konsentrasi
urine
menurun
e. Frekuensi
nadi
membaik
f. Tekanan
darah
membaik
g. Tekanan nadi
membaik
Kekurangan Setelah di Observasi : Observasi :
volume lakukan tindakan 1. Monitor 1. Agar
cairan asuhan status megetah
berhubungan keperawatan dehidrasi ui status
dengan selama 2x24 jam 2. Monitor dehidrasi
dehidrasi di harapkan berat badan 2. Agar
Ds : intoleransi haria dapat
Ibu An.A aktivitas SESUIKAN mengeta
mengatakan meningkat DENGAN hui
An.A terlihat dengan kriteria KEBUTUH monitor
haus hasil : AN DARI berat
Do : a. Dehidrasi PENCAPAI bdan
Susu di botol menuru NA
nya tidak b. Tekanan KRITERIA
habis dan darah HASIL DAN
masih membaik USIA n
banyak c. Mata
cekung
membaik
d. Turgor
kulit
membaik
e. Berat
badan
membaik

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN SEMUA DIAGNOSA HARI


PERTAMAWAJIB DI IMPLEMENTASI
No Tangan/Jam Implementasi Evaluasi Paraf
1. 22/09/2022 JAM 1. Identifikasi S: Chisy
TIAP gangguan Ibu An.A Andhita
IMPLEMENTAS fungsi tubuh mengatakan
I yang An.A lemas
megakibatkan
kelelahan O:
Ef: Mata dan
An.A terlihat wajah
lemah terlihat
2. Sediakan lemas
lingkungan
yang nyaman A:

dan rendah Masalah

stimulus kelelahan

EF : belum

An.A merasa teratasi

nyaman
ketika di P:

tutup tirai nya Lanjutkan


karena tidak intervensi

terlalu terang No. 2, 3,

akan cahaya dan 6

lampu
3. Anjurkan
tirah baring
EF :
An.A
anjurkan
untuk tirah
baring
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
CARA MENCUCI TANGAN PADA KELUARGA AN.A DI
ANYELIR DI RRUD KABUPATEN TANGERAANG SELATAN

Hari/Tanggal : Selasa23 Agustus 2022


Waktu : 09.00-09.15
Tempat : Dahlia bawah
Sasaran : Orang tua An. A
Pelaksana : chisy andhita
Topik pendidikan kesehatan : Cuci tangan

Tujuan Institusional Umum (ITU)


Setelah di lakukannya penyuluhan selama 15 menit di harapkan keluarga
An.A mengerti bagaimna cara cuci tangan yang benar.

Tujian Instruksi Khusus ( TIK)


Setelah di lakukan penyuluhan sebanyak 1 kali, keluarga An.A di
harapkan :
1. Memahami tentang cara cuci tangan yang benar

Materi
1.Cara mencuci tangan yang benar

Metode
1. Ceramah

Daftar Rencana Proses Penyuluhan


Tahap Waktu Kegiatan Peserta Metode Media
Penyuluh
Pendah 5 1. Memberik 1. Menjawab Ceramah
uluan Menit an salam salam dan
2. Memperke 2. Mendeng tanya
nalkan diri arkan dan jawab
3. Menjelask memperh
an tujuan atikan
penyuluha 3. Menjawa
n b
4. Mengkaji pertanyaa
pengetahua n
n orantua
pasien
tentang
cuci tangan
6 langkah
Penyaji 45 1. Definisi Mendengar Ceramah
an Menit cuci tangan kan dan dan
2. Tujuan memperhati tanya
cuci tangan kan jawab
3. Manfaat mencuci
cuci tangan tangan
4. Dampak
jika tidak
cuci tangan
5. Kapan
waktu cuci
tangan
6. Enam
langkah
cuci tangan
Penutu 10 1. Meinta 1.Mengajuk Tanya
p Menit peserta an pertaan jawab
untuk 2.Menjawab
menjelaska pertanyaa
n kembali n yang di
materi berikan
yang telah oleh
di berikan penyuluh
dengan 3. Mempra
singkat ktekkan
2. Meminta cuci
peserta tangan
untuk 4. Me
memprakte mbal
ekan cuci sa
tangan sala
yang benar m
3. Menyimpu
lkan hasil
penyuluha
n
4. Menutup
acara,
dengan
salam
penutup

Evaluasi Hasil
Orang tua pasien dapat mengetahui tata cara cuci tangan yang benar.

TATA CARA MENCUCI TANGAN YANGA BENAR


MATERI
CUCI TANGAN 6 LANGKAH

1.1 Defenisi cuci tangan


Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara
mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan
sabun biasa dan air. Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air mengalir
untuk menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan benar-benar
hilang.

1.2 Tujuan Mencuci Tangan


1. Menjaga Kebersihan diri
2. Mencegah infeksi silang
3. Sebagai pelindung diri

1.3 Manfaat Cuci Tangan


1. Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui tangan.
2. Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan).
3. Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar.
4. Supaya tidak menjadi agen penular bibit penyakit kepada orang lain

1.4 Dampak Jika Tidak Cuci Tangan


1. Keracunan Bakteri Salmonella
Jika Anda sering makan tanpa mencuci tangan maka bisa terkena infeksi bakteri
salmonella. Bakteri ini bisa menyebar secara langsung dari berbagai tempat. Potensi ini
juga bisa disebabkan karena makan sayuran mentah tanpa di cuci. Telur bakteri
salmonella akan berpindah dari makanan atau tangan ke dalam saluran pencernaan.
Bakteri ini bisa hidup dalam usus dan saluran pencernaan lain. Tanda keracunan bakteri
salmonella adalah seperti diare, sakit perut, keringat dingin, mual dan muntah. Untuk
mencegah agar tidak terlalu parah maka bisa meminta bantuan dokter.

2. Keracunan Bakteri E. Colli


Keracunan bakteri E. colli juga bisa terjadi jika Anda makan tanpa mencuci tangan.
Bakteri ini bisa berasal dari tempat umum seperti toilet. Misalnya jika Anda makan
setelah menggunakan toilet umum tanpa mencuci tangan, maka telur bakteri E.colli bisa
masuk ke saluran pencernaan secara langsung. Keracunan ini bisa menyebabkan diare
yang sangat berat, kram perut, nyeri perut yang parah dan jika tidak segera diobati maka
bisa menyebabkan gagal ginjal. (baca juga : bahaya gagal ginjal – gejala dan
pencegahannya)

3. Resiko Tertular Flu atau Pilek


Tertular flu atau pilek menjadi resiko yang paling sering terjadi secara umum. Penularan
ini terjadi ketika Anda baru saja menggunakan fasilitas umum atau bersentuhan dengan
orang lain. Kemudian ketika Anda makan secara langsung maka bisa menyebabkan virus
segera berpindah tangan. Virus akan menyebar sangat cepat, tidak hanya masuk ke dalam
tubuh tapi juga berpindah lewat saluran pernafasan.

4. Tertular Penyakit Infeksi Tenggorokan


Jika Anda memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan, maka bisa
menyebabkan infeksi tenggorokan. Hal ini terjadi ketika ada banyak bakteri yang sudah
melekat ke tangan kemudian menyebar ke saluran pencernaan. Makanan yang masuk ke
saluran tenggorokan akan berhubungan langsung dengan lendir. Kemudian bakteri akan
tinggal dalam bagian lendir tersebut dan berkembang dengan pesat. Kondisi ini bisa
menyebabkan sakit tenggorokan dan infeksi yang lebih buruk. (baca juga : bahaya radang
tenggorokan kronis)

5. Diare
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga sangat rentan terkena penyakit
diare. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri yang sebelumnya sudah ada di
tangan. Kemudian akan masuk ke saluran pencernaan lewat makanan yang bersentuhan
langsung dengan tangan. Perkembangan bakteri atau virus dalam saluran pencernaan bisa
menyebabkan diare. Usus tidak bisa menerima bakteri tersebut sehingga membuat reaksi
diare. Untuk mencegah hal yang lebih buruk sebaiknya segera kunjungi dokter Anda.

6. Infeksi Penyakit Hepatitis B


Bahaya tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena hepatitis B. Penyakit
hepatitis ini akan menyerang organ hati dan menyebabkan penderita sulit untuk memiliki
tubuh yang sehat. Hepatitis B termasuk jenis penyakit yang mudah menular. Salah satu
cara untuk mencegahnya adalah sering mencuci tangan. Mencuci tangan sebelum makan
bisa menurunkan resiko hepatitis B. Virus ini bisa menyebar dengan mudah lewat udara
dan makanan. Bahkan lingkungan yang buruk bisa menjadi tempat endemi hepatitis B.
(baca juga : penyebab hepatitis kronis dan jenis-jenis hepatitis yang perlu diwaspadai)

7. Resiko Infeksi Shigellosis


Infeksi ini bisa menyebabkan penyakit shigellosis, yang merupakan infeksi akibat jenis
bakteri shigela. Penyakit yang dihasilkan seperti disentri. Disentri umumnya disebabkan
karena kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan. Ketika tangan Anda kotor setelah
melakukan berbagai pekerjaan maka mungkin banyak bakteri yang bersarang dalam
tangan Anda. Kontaminasi bisa terjadi lewat makanan itu sendiri atau tangan yang kotor.
Penyakit ini ditandai dengan demam, diare yang parah, diare bisa disertai darah dan
dehidrasi.

8. Resiko Infeksi Botulisme


Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena infeksi penyakit
botulisme. Penyakit ini menular secara langsung lewat makanan dan tangan yang kotor.
Ini termasuk jenis infeksi yang sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian.
Infeksi juga membutuhkan perawatan yang segera untuk mengurangi potensi bahaya yang
lebih buruk. Beberapa tanda infeksi ini adalah seperti diare, sakit perut, mual, muntah,
demam, pandangan kabur dan hilang kesadaran.

9. Resiko Infeksi Amoebiasis


Resiko infeksi amoebiasis adalah jenis penyakit yang bisa disebabkan karena tidak
mencuci tangan sebelum makan. Penyakit ini akan menyebabkan penderita mengalami
disentri. Jenis amuba penyebab infeksi ini termasuk dalam kelas Entamoeba histolitica.
Infeksi ini tidak hanya menyerang pada saluran pencernaan namun juga berbagai organ
lain. Karena itu infeksi ini cepat berkembang dalam tubuh dan membutuhkan perawatan
darurat. Mencuci tangan sebelum makan bisa mencegah kondisi yang lebih berbahaya.

10. Resiko Radang Pernafasan


Orang yang memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena
penyakit radang saluran pernafasan. Penyakit ini bisa menyebabkan sesak nafas, batuk,
flu dan radang tenggorokan. Penyakit ini bisa menyebar lewat bakteri atau virus yang
masuk ke tubuh lewat makanan. Ketika bakteri atau sumber penyebab infeksi bersentuhan
dengan lendir dalam tenggorokan, maka sumber infeksi akan berkembang dalam tempat
itu. Kemudian akan menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh dan membuat
penderita mudah sakit. Sumber penyebab penyakit seperti bakteri atau virus mungkin
memang tidak terlihat oleh mata secara langsung. Sumber infeksi bisa saja berasal dari
makanan, lingkungan atau tangan yang kotor ketika makan. Untuk mengatasi berbagai
bahaya tersebut maka biasakan untuk selalu mencuci tangan sebelum makan. Anda bisa
mencoba untuk melakukan cara mencuci tangan yang benar dan steril agar benar-benar
bersih dan tidak terkena resiko penyakit.

1.5 Kapan waktu cuci tangan


1. Menurut Handayani , dkk (2000) waktu pelaksanaan cuci tangan adalah sebagai
berikut:
a. Sebelum dan setelah makan.
b. Setelah ganti pembalut.
c. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan setelah
memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.

d. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan.


e. Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.
f. Sebelum dan setelah mengiris sesuatu.
g. Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka.
h. Setelah menangani sampah.
i. Sebelum memasukkan atau mencopot lensa kontak.
j. Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel, dan lain –
lain).
k. Pulang bepergian dan setelah bermain.
l. Sesudah buang air besar dan buang air kecil.
2. Baagi petugas medis atau kesehatan

a. Sebelum menyentuh pasien


b. Sebelum melakukan tindakan aseptik/steril
c. Setelah melakukan tindakan/terpapar cairan tubuh pasien
d. Setelah menyentuh pasien
e. Setelah kontak dengan lingkungan pasien

1.6 Enam langkah cuci tangan


1. Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak tangan
2. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling menjalin dan
sebaliknya
3. Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin
4. Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari saling
mengunci
5. Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri dan
sebaliknya
6. Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari tangan
kanan mengunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.
Gambar: cuci tanga 6 langkah

Anda mungkin juga menyukai