Disusun Oleh:
INDANIA
22010029
Mengetahui,
A. Identitas Data
Nama : An. R
Tanggal Lahir : 28 Desember 2014
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 03 Tahun
Nama Ayah/Ibu : Ibu Sumiati
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Kp. Pangkalan Rt 001/006
Suku Bangsa : Sunda
Dx Medis
Morbili
B. Keluhan Utama
Ibu An. R mengatakan anaknya demam sudah hari ke-3 tak kunjung
sembuh, mengeluh BAB terus menerus dengan tekstur fases cair, mual,
muntah serta nafsu makan menurun.
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu An. R mengatakan anaknya demam tidak kunjung sembuh
disertai dengan diare dan mual, muntah, An. R sempat kenjang dan mimisan
akibat dari demam yang tinggi, ibu mengatakan akanya sudah sering kejang
sejak usia anak 1 tahun, setelah menjalani perawatan selama 4 hari di RS
An. R sempat kejang kembali namun diare dan mual sudah berhenti, An. R
dipindahkan kerawat inap paviliun dahlia atas karena diketahui An. R positif
campak/morbili ditandai dengan keluarnya bintik merah disekujur tubuh An.
R dan demam. Ibu An. R mengatakan anaknya tidak imunisasi lengkap, An.
R hanya mendapatkan imunisasi sampai dengan polio 2.
D. Riwayat Masa Lampau
1. Penyakit yang pernah di derita : Tidak ada
2. Alergi : Tidak ada
3. Penggunaan obat : Tidak ada
4. Dirawat di RS : Tidak ada
5. Kecelakaan : Tidak ada
6. Tindakan Operasi : Tidak ada
7. Imunisasi :
8. Riwayat Psikologis
9. Kebutuhan Dasar
1. Sirkulasi
a. FN : 141 x/menit
b. Suhu : 38,1 oC
c. Denyut nadi : Kuat
d. Conjungtiva : Sedikit anemis
e. Kulit : Hangat
f. CRT ekstremitas bawah < 3 detik
g. Edema : Tidak ada
Keterangan : An. A mengalami demam dengan suhu 38,1oC yang
merupakan gejala dari infeksi virus morbili.
2. Cairan
Riwayat Minum : Ibu An. A mengatakan, An.A minum air mineral 900
ml dalam sehari.
Keterangan :
BB An. A = 15,5 kg
TB An. A = 62 cm
- 10 X 100 = 1.000
- 5.5 X 50 = 275 +
1.275 cc
24 jam X 60 menit
1.440
Jadi dapat disimpulkan bahwa tetesan infus yang diperlukan An.R adalah
54,1 tts/mnt
Intake :
Output :
a. Riwayat Makan
BB : 15.5 kg
PB : 100cm
IMT : 15.5
1x1
Jadi dapat disimpulkan bahwa indeks massa tubuh An. A adalah 15,5
a. Rasa aman : Ibu An. R mengeluh demam nya tidak kunjung turun
dan bercak kemerahan pada sekujur tubuh anaknya serta takut
anaknya akan kejang kembali.
3
2
1
- Gerak kasar = 2
- Gerak halus = 3
- Bicara dan bahasa = 3
- Sosialisasi dan kemandirian = 1
9. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
TU = Composmentis
c. Integumen
d. Sirkulasi
Suhu : 38,1 oC
Nadi : kuat
1. Farmakologi
Obat suntik
2. Terapi Cairan/Transfusi
Hasi Laboraturium
DO =
1. Suhu : 38,1 oC
2. Kulit : Hangat – panas
3. Leukosit tinggi 13.31 x10^3/ul
2. DS = Sindrom respons Resiko syok sepsis
1. Ibu An. R mengatakan inflamasi sistemik
sempat kenjang akibat dari (sytemic
demam yang tinggi. inflamatory
2. ibu mengatakan akanya response sydrome)
sudah sering kejang sejak akibat dari virus
usia anak 1 tahun morbili
DO =
Suhu : 38,1 oC
Leukosit tinggi 13.31 x10^3/ul
3. DS = Peningkatan Resiko defisit nutrisi
1. Ibu An. R mengatakan nafsu kebutuhan
makan anaknya menurun. metabolisme akibat
2. Makan yang di sediakan dari dari proses infeksi
RS hanya habis setengah ½
dari porsinya selama sakit ini
DO =
1. Mukosa bibir kering
2. Nilai IMT An. R berada pada
dibawah rentang normal
yaitu 15,5 dengan parameter
18,5 – 25.
4. DS = Infeksi virus Gangguan integritas
Ibu An. R mengatakan anaknya morbili pada kulit
dipindahkan kerawat inap pembuluh darah
paviliun dahlia atas karena
diketahui An. R positif campak.
DO =
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi virus morbili
2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan Infeksi virus morbili pada
pembuluh darah
3. Resiko syok sepsis berhubungan dengan Sindrom respons inflamasi
sistemik (sytemic inflamatory response sydrome) akibat dari virus morbili
4. Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan Peningkatan kebutuhan
metabolisme akibat dari proses infeksi
H. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan dan
Rencana Tindakan Rasional
Keperawatan Kriteria Hasil
Hipertermia Setelah dilakukan Manajemen
berhubungan dengan tindakan asuhan Hipertermia
proses infeksi virus keperawatan Observasi :
morbili. selama 2 x 24 jam 1. Monitor suhu
DS = diharapkan tubuh
termoregulasi 2. Monitor haluaran
Ibu An. R
membaik dengan urin
mengatakan
kriteria hasil : 3. Monitor
anaknya demam
1. Anak R sudah komplikasi akibat
sudah hari ke-3 tak
tidak demam hipertermia
kunjung sembuh.
2. Suhu tubuh 4. Monitor hasil
DO = normal laboratorium
Edukasi
8. Anjurkan tirah
baring
Kolaborasi
9. Kolaborasi cairan
dan elektrolit
intravena (KA-
EN-3B) dan obat
paracetamol 15,5
cc
Gangguan integritas Setelah dilakukan Perawatan
kulit berhubungan tindakan asuhan Integritas Kulit
dengan Infeksi virus keperawatan Observasi
morbili pada selama 2 x 24 jam 1. Indetifikasi
pembuluh darah diharapkan penyebab
DO = gangguan integritas gangguan
kulit membaik, integritas kulit
1. Kilit anak R
dengan kriteria (penurunan
mengalami ruam
hasil: kelembapan)
merah disekujur
1. Ruma atau Terapeutik
tubuhnya yaitu
bintik merah 2. Gunakan lotion
pada bagian
disekujur tubuh atau bedak yang
wajah, leher,
menurun atau fungsinya untuk
dada, ekstremit
berkurang mengurangi gatal,
asatas, abdomen,
2. Kulit lembab menyejukan dan
punggung, paha
melembabkan
femor
kulit.
2. Kulit sedikit
Edukasi
kering.
3. Anjurkan
menggunakan
pelembab (lotion)
4. Anjurkan minum
air yang cukup
5. Anjurkan
meningkatkan
nutrisi
Kolaborasi
6. Kolaborasi
pemberian
Cetrizine 1x5
Resiko syok sepsis Setelah dilakukan Pemantauan Tanda
berhubungan dengan tindakan asuhan Vital
Sindrom respons keperawatan Obervasi
inflamasi sistemik selama 2 x 24 jam 1. Monitor suhu
(sytemic inflamatory diharapkan resiko tubuh
response sydrome) nyokok sepsis 2. Monitor nadi
akibat dari virus berkurang, dengan (frekuensi,
morbili kriteria hasil : kekuatan, irama)
DS = 1. Sudah tidak 3. Indentifikasi
Ibu An. R kejang penyebab
mengatakan sempat 2. Suhu tubuh perubahan tanda
kenjang akibat dari normal vital
demam yang tinggi. 3. Leukosit normal Terapeutik
DO = 4. Dokumentasi
1. Suhu : 38,1 oC hasil pemantauan
2. Leukosit tinggi Edukasi
13.31 x10^3/ul 5. Informasikan
hasil
pemantauan, jika
perlu
Risiko defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi
berhubungan dengan tindakan asuhan Observasi
Peningkatan keperawatan 1. Indentifikasi
kebutuhan selama 2 x 24 jam status nutrisi
metabolisme akibat diharapkan risiko 2. Indentifikasi
dari proses infeksi devisit nutrisi makanan yang
DS = berkurang, dengan disukai
1. Ibu An. R kriteria hasil : 3. Indetifikasi
mengatakan 1. Nafsu makan kebutuhan kalori
nafsu makan mebaik dan jenis nutrien
anaknya 2. Makan habis 4. Monitor asupan
menurun. setiap porsi makanan
2. Makan yang di 3. Mukosa bibir Terapeutik
sediakan dari RS lembab 5. Fasilitasi
hanya habis 4. Nilai IMT pedoman diet
setengah ½ dari berada pada (mis. Piramida
porsinya selama rentang normal makanan)
sakit ini Edukasi
DO = 6. Anjurkan posisi
3. Mukosa bibir duduk, jika perlu
kering 7. Ajarkan diet
4. Nilai IMT An. R yang
berada pada diprogramkan
dibawah rentang Kolaborasi
normal yaitu 15,5 8. Kolaborasi
dengan parameter dengan ahli gizi
18,5 – 25. untuk
menentukan
jumlah kalori dan
jenis nutrien yang
dibutuhkan
9. Kolaborasi
pemberian zink
1x20
I. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1. 28/12/22 S= Indania
08:30 WIB 1. Monitor suhu tubuh Ibu An. R
E/F : mengatakan
Suhu tubuh 37,8°C anaknya masih
08:35 WIB 4. Monitor hasil demam.
laboratorium O=
E/F : - Suhu tubuh
08:40 WIB
Leukosit 13.31 x10^3/ul 37,8°C
6. Berikan cairan oral - Tubuh anak R
E/F : masih teraba
An. R sudah merasa tidak hangat
08:45 WIB
haus - Leukosit 13.31
7. Lakukan pendinginan x10^3/ul
eksternal (kompres dingin A =
pada dahi, leher, dada, Masalah belum
abdomen, aksila) teratasi
E/F : P=
An. R merasa nyaman
Lanjutkan
saat di kompres
intervensi no :
1,2,4,6,7
2. 28/12/22 S= Indania
09:00 WIB 2. Gunakan lotion atau bedak Ibu dan anak R
yang fungsinya untuk mengatakan
mengurangi gatal, merasa sejuk dan
menyejukan dan gatal berkurang
melembabkan kulit. O=
E/F : Ruam merah atau
An. R merasa nyaman dan bintik merah di
sejuk setelah diberikan sekujur tubuh anak
lotion R masih ada, kulit
09:15WIB 3. Anjurkan menggunakan masih kering.
pelembab (lotion) A=
E/F : Gangguan
Ibu memahami manfaat integritas kulit
dari lotion untuk kulit anak belum teratasi
1. Sudah tidak kejang P=
2. Suhu tubuh normal Lanjutkan
3. Leukosit normal intervensi no : 2
3. 28/12/22 S= Indania
09:20 WIB 1. Monitor suhu tubuh Ibu An. R
E/F : mengatakan
Suhu tubuh 37,8°C anaknya sudah
09:25 WIB 4. Dokumentasi hasil tidak kejang dari
pemantauan kemarin malam.
E/F : O=
Catat hasil suhu tubuh ke - Suhu tubuh
buku TPRS 37,8°C
- Leukosit 13.31
x10^3/ul
A=
Resiko syok
teratasi sebagian
P=
Lanjut interveni no
: 1 dan 4
4. 28/12/22 1. Indentifikasi status nutrisi S= Indania
E/F : 1. Ibu An. R
Nilai IMT An. R berada mengatakan
pada dibawah rentang nafsu makan
normal yaitu 15,5 dengan anaknya belum
parameter 18,5 – 25. membaik
3. Indetifikasi kebutuhan 2. Ibu An. R
kalori dan jenis nutrien mengatakan
E/F : makannya hanya
Kebutuhan kalori An. R habis setengah
adalah 1.275 Kkal/hari dari porsinya
O=
1. Mukosa bibir
sedikit lembab
2. Nilai IMT An.
R yaitu 15,5
A=
Masalah belum
teratasi
P=
Lanjut intervensi
no : 1,3,4