Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS PRAKTIK PROFESI NERS

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA AN. D DENGAN KEJANG


DEMAM DI RUANG ANYELIR BAWAH DI RSUD KABUPATEN
TANGERANG
TAHUN 2022

Oleh :
YULIAR AGENG BINTARI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KASUS PRAKTEK PROFESI NERS


ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
PADA AN. D DENGAN KEJANG DEM,AM

Laporan ini telah disetujui untuk dipertanggung jawabkan


dihadapan pembimbing materi dan pembimbing lapangan
program studi ners (profesi) ilmu keperawatan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Tangerang, 28 Desember 2022

Pembimbing materi. Pembimbing lapangan

Feny Kusumadewi, S.Kp.,M.Kep Ns Endang subakti, S.Kep


ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

Tanggal pengkajian : 28 Desember 2022

Ruangan : Anyelir bawah


Nomor Register : 00313054

A. Identitas Data

Nama : An. D

Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 8 Juli 2021

Jenis Kelamin : Perempuan


Usia : 1 Tahun 5 bulan
Nama Ayah/Ibu : Taufik akbar dan Iroh Rohaeti
Pekerjan Ayah : Karyawan
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Kp bugel RT 003 RW 004 Kelurahan Kadu agung
kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang
Suku Bangsa : Sunda

Dx Medis
KDK
A. Keluhan Utama

Ibu An. D mengatakan demam sejak kemarin malam, kejang 2x, BAB cair 1x.

B. Riwayat Penyakit Sekarang


Ibu An.d mengatakan anaknya demam sudah sejak malam kemarin, An.d juga sempat kejang
2x, BAB cair 1x, tampak lemas, dan tidak nafsu makan. Dirumah ibu memberikan obat oral
berjenis sirup yaitu, paracetamol namun demamnya masih saja naik turun hingga akhirnya
dilarikan ke RS Annisa tetapi tidak tersedianya ruangan, hingga akhirnya di rujuk ke RSUD
kabupaten Tangerang.

C. Riwayat Masa Lampau

 Penyakit yang pernah di derita : Tidak Ada

 Alergi : Tidak Ada

 Penggunaan Obat : Tidak Ada

 Dirawat di RS : Tidak Ada

 Kecelakaan : Tidak Ada

 Tindakan Operasi : Tidak ada

 √Imunisasi :

√ x x x X
√ √ √ √ X


√ √ √ X
√ √ √ X
X X X
X

√ X
X
X
D. Riwayat Psikologis :

Ibu An.D mengatakan an. D ingin cepat-cepat sembuh agar bisa pulang kerumah dan bermain
bersama kakak dan keluarganya

E. Kebutuhan Dasar

1. Oksigenasi

DS : Ibu An.D mengatakan An.D tidak sesak

DO : RR = 28 x/menit, pengembangan dada simetris, pola napas regular, tidak ada


nyeri saat dipalpasi,.

2. Cairan

 Riwayat Minum : : Ibu An.D mengatakan, An.D minum air mineral 500 ml dalam
sehari

 Tanda dehidrasi

Tanda dehidrasi pada An.F

Keadaan umum : Baik, sadar

Mata : Tidak cekung

Keinginan untuk minum : minum biasa tidak haus

Turgor kulit : Kembali cepat


Dapat di simpulkan bahwa An.D tidak mengalami dehidrasi
 Kebutuhan cairan pada anak
Keterangan :

BB An.D = 8 Kg TB An.D = 75 Cm
10 X 50 = 500
1 X 10 = 10
1 X 10 = 10
1 X 5 =5
total = 575 cc

 Kebutuhan cairan An.D adalah 575 cc/hari

 Tetesan Infus Permenit

575x 60 = 24 tts/menit
24 x 60
Jadi dapat disimpulkan bahwa tetesan infus yang diperlukan An.D adalah 24 tts/mnt

 Intake

 Minum air mineral 500 cc


 Infus (KA-En1B) 700/24 jam +
 Total Intake 1200 cc

 Output

IWL = (30 – usia anak dalam tahun) x cc/kgBB/hari


Urine 400 cc/24 jam
IWL ( 30-2 ) x 8 = 224 cc +

Total output 624 cc


Balance cairan = = Intake cairan – output cairan
1200 – 624 = 576 cc
Nutrisi
 Riwayat Makan
DS : Ibu An.D mengatakan An.D tidak nafsu makan selama sakit ini, makan 2 - 3
sendok dan makan dibantu ibunya, An.D lebih suka nyemil, An.D makan 3x sehari
sesuai dengan jadwal pemberian makanan di rumah sakit dan ibu An.D mengatakan
An.D senang makan nasi dan sayur-sayuran.
DO : Terlihat sisa makanan dalam piring sisa ½ dan An.D tampak kenyang
setelah makan.
 Keterangan
An.D, perempuan, usia 1 tahun 5 bulan

BB = 8
TB = 75 Cm

 Indeks Massa Tubuh (IMT)


Nilai normal IMT : 18,5 – 25,0
BB : 8 kg
TB : 75 cm
IMT : 8 = 14,2
0,75 X 0,75

 Kebutuhan Kalori pada An.D

berat badan I : 8 kg X 100 kkal = 800


8 kg 800 kkal/hari
Jadi kebutuhan kalori untuk An.D dengan berat badan 8 kg berdasarkan
rumus holliday segar adalah 800 Kkal/hari
- Kebutuhan Karbohidrat
50% x 400 Kkal = 200 Kkal (dikonversikan ke gram)

200 Kkal : 4 = 50 gram/hari


Contoh : Kentang, beras, oat meal, ubi jalar, mangga, pisang, apel,
stroberi,anggur, buah bit, jagung, kacang merah.

- Kebutuhan Protein
15% x 400 Kkal = 60 Kkal (dikonversikan ke gram)

60 Kkal : 4 = 15 gram/hari
Contoh : ikan, daging ayam, daging sapi, alpukat, kacang almond, telur,
kurma, nangka, jambu, bayam, selada air, pakcoy, brokoli,
asparagus.
- Kebutuhan Lemak
35% x 400 Kkal = 140 Kkal (dikonversikan ke gram)

140 Kkal : 4 = 35 gram/hari


Contoh : kacang tanah, kacang almond, chia seed, susu, kubis, roti, alpukat.

 Status Gizi NHCS menurut WHO


Keterangan : Berdasarkan perhitungan IMT An. D dengan jumlah BB 8 kg, maka
status berat badan An.D berada pada rentang -3 SD, artinya status
gizi An.D berada pada berat badan normal

<-3 SD
Indeks masa tubuh menurut Sangat
umur (IMT/U) kurus

Kurus -3 SD sampai dengan <-2


SD

Normal -2 SD sampai dengan


1SD

2. Eliminasi
1. BAK
Frekuensi : Ibu An.D mengatakan BAK ± 5x sehari
Warna : Ibu An.D mengatakan air kencing An.D berwarna kuning

Kekeruhan : Ibu An.D mengatakan tidak keruh


2. BAB
Frekuensi : Ibu An.D mengatakan An.D BAB 1x sehari
Konsistensi : Ibu An.D mengatakan BAB terkadang cair atau lunak
Warna : Ibu An.D mengatakan feses berwarna kuning

3. Aktivitas dan Istirahat

1. Istirahat/Tidur

Pola tidur perhari : Ibu An.D mengatakan An.D selalu tidur siang ±2 jam dan
tidur malam ± 8 jam dan seringkali bangun saat merasa haus.

Kebiasaan tidur sehari : Ibu An.D mengatakan An.D suka tidur siang biasanya ± 2
jam sehari

Kesulitan tidur : Ibu An.D mengatakan An.D tidak ada keluhan susah tidur
2. Aktivitas
1. Makan : Ibu An.D mengatakan An.D makan dibantu oleh
ibunya, tNGT (-)
2. Minum : Ibu An.D mengatakan An.D minum bisa sendiri tapi
semenjak sakit memerlukan bantuan orang tuanya
3. BAB : Ibu An.D mengatakan ketika anaknya ingin BAB
tidak pernah menggunakan obat tertentu untuk
melancarkan BAB, pencahar (-)
4. BAK : Ibu mengatakan ketika An.D ingin BAK memakai
pampers dan tanpa dibantu menggunakan pispot,
kateter (-)

5. Berpindah : Dibantu oleh keluarga


6. Mandi : Ibu An.D mengatakan An.D dibantu oleh ibunya saat mandi dan
hanya di lap-lap saja sehari 2x.
7. Kekuatan Otot : 4 4
4 4
6. Rasa aman dan Nyaman

 Rasa aman
 Ibu An.D mengatakan An.D demam sudah sejak malam kemarin atau
tanggal 25 desember 2022
 Infeksi : Dolor (+), kalor (-), rubor (-), tumor (-), fungsiolesa (-)

 Pengkajian resiko jatuh :

Skala Resiko Jatuh Humpty Dumpty

43
2
2

33

11

22

14
13

Skor assessment resiko jatuh (skor minimum 7, skor maksimum 23)

 Skor 7 – 11 : Resiko rendah

 Skor ≥ 12 : Resiko Tinggi

Keterangan : An. D memiliki resiko jatuh tinggi.

 Rasa nyaman
 Ibu An.D mengatakan anaknya terkadang merasakan nyeri di
bagian kepala sehingga sering rewel dan menangis ingin diusap
usap

 Pengkajian PQRST

P : Nyeri dirasakan saat An.D sedang beraktivitas

Q : Nyeri dirasakan seperti nyut-nyutan

R : Nyeri di bagian kepala

S : Skala nyeri 3 (Metode FLACC Scale)

T : Nyeri Hilang timbul

 Pengukuran Skala Nyeri Metode FLACC Scale

Kategori Score Nilai


scor
0 1 2
e

Face (wajah) Tidak ada Menyeringai Dagu


ekspresi , gemetar,
1
khusus, mengerutka gerutu
senyum n dahi, berulang
tampak sering)
tidak tertarik
(kadangkada
ng)

Leg (Kaki) Posisi Gelisah, Menendang 0


normal tegang , kaki
atau Santai tertekuk

Activity Berbaring Menggeliat, Kaku dan 0


(Aktivitas) tenang, tidak bisa tegang
posisi diam,
normal, tegang
gerakan
Mudah
Cry Tidak Merintih, Terus 1
(Menangis) menangis merengek, menangis,
kadang- berteriak
kadang
mengeluh

Consolability Rileks Dapat Sering 1


(Kemampuan ditenangkan mengeluh,
Consol) dengan sulit
sentuhan, dibujuk
pelukan,
bujukan,
dapat
dialihkan

Total score 3

Keterangan :

1 -3 : Nyeri Ringan

4–7 :Nyeri Sedang

8 – 10 :Nyeri Berat

7. Personal Hygiene
 Rambut : Ibu An.D mengatakan anaknya belum keramas
sejak di rumah sakit, rambut terlihat berminyak dan
sedikit kusut. An.D tidak mampu mengenakan
pakaian, mandi, dan toileting secara mandiri.
 Telinga : Ibu An.D mengatakan sering membersihkan
telinga An.D. Tidak ada cairan yang keluar
dari telinga, telinga tampak bersih.
 Kuku : Ibu An.D mengatakan sering membersihkan kuku
kaki dan tangan . Kuku terlihat pendek dan bersih.
 Gigi : Ibu An.D mengatakan An.D belum
membersihkan area mulut, lidah dan gigi sejak
1 hari yang lalu.
 Mandi : Ibu An.D mengatakan An.D tidak mandi
dengan air mengalir dan tidak menggunakan
sabun selama dirawat di RS, Ibu An.D
mengatakan 1x sehari di lap menggunakan
kain dan air hangat.
3. Perkembangan
Perkembangan anak

4. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Composmentis
2. Tanda-tanda vital
Tgl/jam TTD Nadi Pernafasan Suhu Ket.
(mmHg) (x/mnt) (x/mnt) (C)
27 Desember 124 28 37,8
2022

Antroprometri
 BB : 8 kg
 TB : 75 cm
3. Pemeriksaan Fisik
a) Pemeriksaan Fisik Acute lymphoblastic leukemia
 Mata
Inspeksi : Simetris kanan dan kiri, konjungtiva anemis dan
sklera tidak ikterik, kelopak mata tidak ada pembengkakan, dan
tidak ada kelainan
 Leher
Inspeksi : Kelenjar getah bening tidak teraba membesar, tiroid
tidak teraba membesar
 Abdomen
Inspeksi : Perut membuncit (-), Lesi (-), Hepatomegali (-)
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, Edema (-),
Auskultasi : Suara bising usus terdengar sebanyak 17x/menit -
Perkusi : Suara perkusi timpani, tidak ada penumpukan cairan
 Ekstremitas Atas
Inspeksi : Tidak ada pembengkakan, ada petekie, kulit sedikit
kering, tidak ada lesi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, CRT > 2 detik, teraba hangat
 Ekstremitas Bawah
Inspeksi : Tidak ada pembengkakan, ada petekie, kulit sedikit
kering, tidak ada lesi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, CRT > 2 detik, teraba hangat
4. Terapi/ Penatalaksanaan Medis
Obat Suntik
Nama Obat Dosis Kegunaan
Paracetamol 4 x 80 mg Paracetamol adalah
obat penurun demam
dan Pereda nyeri.
Cara kerja :
mengurangi produksi
zat penyebab
peradangan, yaitu
prostaglandin.
Dengan penurunan
kadar prostaglandin
didalam tubuh, tanda
peradangan seperti
demam dan nyeri
akan berkurang.

Phenytoin 2x17,5mg Phenytoin


adalah obat untuk
mengendalikan
kejang pada penderita
epilepsi. Obat ini
juga digunakan
untuk mengatasi
trigeminal neuralgia,
serta mencegah dan
menangani kejang
yang terjadi selama
atau setelah prosedur
bedah saraf.
Phenytoin atau
fenitoin termasuk ke
dalam obat golongan
antikonvulsan.
Cefotaxime 3x200 gr Digunakan untuk
obat antibiotik
dengan fungsi untuk
mengobati berbagai
macam infeksi
bakteri di dalam
tubuh
Obat Oral
Nama Obat Dosis Kegunaan
Zinc 1x20 mg Zinc adalah zat yang
dibutuhkan tubuh
untuk menjaga daya
tahan tubuh tetap
stabil dan zinc
jugalah yang akan
mampu
meningkatkan
kekebalan tubuh
Diazepam 3x1 mg
Diazepam adalah
obat untuk mengatasi
gangguan kecemasan,
meredakan kejang,
kaku otot, atau
sebagai obat
penenang sebelum
operasi. Selain itu,
obat ini juga bisa
digunakan dalam
pengobatan gejala
putus alkohol.
Diazepam termasuk
dalam golongan
benzodiazepine. Obat
ini bekerja untuk
meningkatkan
aktivitas asam
gamma–aminobutirat
(GABA), yaitu
senyawa kimia di
otak yang betugas
menghambat kerja zat
kimia penghantar
sinyal saraf
(neurotransmitter) di
otak.

Terapi Cairan
Nama cairan Dosis Kegunaan
Infus KA-EN-1B Natrium, KA-EN-1B 700cc/24 jam KA-EN-1B Membantu
Klorida, Glukosida menyalurkan atau mengganti
cairan dan elektrolit pada
kondisi seperti: dehidrasi
pada pasien yang
kekurangan karbohidrat,
penyakit yang belum
diketahui penyebabnya,
sebelum dan sesudah
operasi.
A. Pemeriksaan Penunjang

 Temuan Hasil Laboratorium

Confirm Date : 27-12-2022 06:09:00

Result Date : 27-12-2022 06:36:55

TEST RESULT REFERENCE UNITS


HEMATOLOGI
11.1 13.2 – 17.3 9/dl
Hemoglobin
10.26 3.80 – 10.60 X10ᶺ3/ul
Leokosit

Hematokrit 32 40-52 %
322 140-440 X10ᶺ3/ul
Trambosit
DATA FOKUS

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


 Ibu An.D mengatakan An.D demam sudah
 N : 124 x/menit
2 hari
 RR : 28x/menit
 Ibu An. D mengatakan BAB cair 1x
 SPO2 : 99%
 Ibu An.D mengatakan An.D tidak nafsu
 Suhu : 37,8
makan selama sakit
 Terlihat sisa makanan dalam piring sisa ½
 Ibu An.D mengatakan An.D makan hanya
 ADL dibantu oleh keluarga (Mandi di lap,
2-3 sendok BAB pencahar (-), BAK menggunakan
pampers, Makan disuapi)
 Ibu An.D mengatakan nyeri di bagian
 Kekuatan Otot : 4 4 4 4
kepala tetapi hilang timbul
 Skala Resiko Jatuh Humpty Dumpty “14”
yang artinya An.D memiliki resiko jatuh
tinggi
 Hemaglobin 11,1
 Lekosit 10,26
 Hematokrit 32
 Trombosit 322
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS : Ibu An.D mengatakan An.D demam Proses Infeksi Hipertermia
sudah 2hari

DO :
Suhu : 37,8C
Tubuh terasa hangat
Hematokrit dibawah normal dengan nilai
32
Hemoglobin dibawah normal dengan nilai
11,1
2. DS : Faktor psikologis Resiko defisit nutrisi
Ibu An.D mengatakan An.D tidak nafsu
makan selama sakit
Ibu An.D mengatakan An.D makan hanya
2-3 sendok makan

DO :
Terlihat sisa makanan dalam piring sisa ½
An.D tampak kenyang setelah makan
BB : 8 kg
Kondisi an.D terlihat lemas
Terlihat masih ada sisa makanan
3. Kelemahan Intoleransi aktivitas
DS :

Ibu An.D mengatakan anaknya mau


digendong terus dan tampak tidak
seriang sebelumnya

DO :

ADL dibantu keluarga (mandi di lap,


BAB pencahar (-), BAK memakai
pampers, makan disuapi)
N : 124 x/m

HB dibawah normal 11,1 g/dl

Kekuatan otot 4 4 4 4

Diagnosa Keperawatan Prioritas


1. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi
2. Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan
INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan

Hipertermia Setelah Observarsi Observasi


berhubungan dilakukan 1. Monitor suhu tubuh 1. Mengetahui adanya
dengan proses tindakan peningkatan suhu
Terapetik
infeksi asuhan tubuh
2. Longgarkan atau lepaskan
DS : Ibu keperawatan
pakaian Terapeutik
An.D selama 2 x 24
3. Berikan cairan oral 2. Memberikan rasa
mengatakan jam
nyaman
An.D demam diharapkan 4. Lakukan pendinginan
eksternal (misalnya. 3. Menyeimbangkan
DO : termoregulasi
Selimut hipotermia atau kebutuhan cairan
Suhu : 37,8C membaik
kompres hangat pada klien
dengan
Tubuh terasa kriteria dahi, leher, dada, 4. Menurunkan suhu

hangat hasil : abdomen, aksila) dengan teknik non


Edukasi farmakologis
1. An.D tidak
Hematokrit demam 5. Anjurkan tirah baring Edukasi
dibawah 2. Suhu Kolaborasi : 5. Meminimalisir
normal tubuh normal jumlah kegiatan
6. Kolaborasi cairan dan
pasien Kolaborasi
elektrolit intravena (KAEN-
1B 700cc/24 jam) 6. Membantu
menurunkan suhu
dengan farmaologi

2. Resiko deficit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan

Resiko deficit Setelah dilakukan Observasi Observasi


nutrisi berhubungan tindakan asuhan
1. identifikasi alergi 1. Agar tidak
dengan faktor keperawatan
dan intoleransi membahayakan
psikologis selama 2 x 24 jam
makanan klien
diharapkan status
DS : nutrisi membaik 2.Identifikasi 2. Agar
dengan kriteria makanan yang meningkatkan nafsu
Ibu An.D
hasil : disukai makan klien
mengatakan An.D
a) Nafsu makan
tidak nafsu makan 3. monitor asupan 3. Agar asupan
membaik
selama sakit makanan sesuai kebutuhan
b) Porsi makan
4. monitor berat 4. Untuk
yang dihabiskan
Ibu An.D badan mengetahui
meningkat
mengatakan bab Terapetik peningkatan berat
c) Perasaan cepat
cair 1x badan
kenyang menurun 5. Lakukan oral
hygiene sebelum Terapeutik

Ibu An.D makan 5. Agar dapat


mengatakan An.D 6. berikan makanan merasakan makanan
makan hanya 2-3 tinggi serat untuk dengan baik
sendok makan mencegah 6. Agar tidak terjadi
konstipasi sembelit

Do : Edukasi Edukasi

Terlihat sisa 7.anjurkan posisi 7. Agar


makanan dalam duduk, metabolisme lancar
piring sisa ½

An.D tampak
kenyang setelah
makan

BB : 8 kg

Terlihat masih ada


sisa makanan

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Keperawatan Rasional

Intoleransi aktivitas Setelah Manajemen Energi Observasi


berhubungan dengan dilakukan Observasi 1. Untuk
kelemahan tindakan 1. Identifikasi gangguan mengetahui
asuhan fungsi tubuh yang gangguan fungsi

DS : Ibu An.D keperawatan mengakibatkan kelemahan tubuh yang

mengatakan anaknya selama 2 x 24 2. Monitor hasil dialami klien

mau digendong terus jam diharapkan laboratorium akibat

dan tidak seriang toleransi kelemahan


Terapeutik
sebelumnya aktivitas 2. Untuk
3. Lakukan rentang gerak
meningkat mengetahui
aktif/pasif
DO : dengan kriteria adanya
4. Berikan aktivitas distraksi
 An.D tampak hasil : peningkatan
yang menyenangkan
lemas dan 1. Keluhan hasil
Edukasi
berbaring lemas menurun laboratorium
2. ADL 5. Anjurkan tirah baring Terapeutik
ditempat tidur
 ADL dibantu mandiri 6. Anjurkan melakukan 3. Untuk
oleh keluarga (Mandi,BAB, aktivitas secara bertahap memberikan
(Mandi di lap, BAK,Makan)
rasa nyaman
BAB pencahar 3. Nadi normal
bagi pasien
(-),BAK dengan nilai
4. Untuk
menggunakan 100
meningkatkan
pampers, Makan 4.Haemoglobin
dan melatih
di suapi) normal dengan
massa otot dan
 N : 124 x/menit nilai 11,7 –
gerak
 Haemoglobin 15,5 g/dl
ekstremitas klien
dibawah normal
Edukasi
11,1 g/dl
5. Untuk
 Kekuatan otot 4
memberikan
444
kenyamanan
 Skala Resiko
pasien saat
Jatuh Humpty
beristirahat
Dumpty “14”
6. Untuk
yang artinya
menunjang
An.D memiliki
proses
resiko jatuh
kesembuhan
tinggi
klien secara
bertahap
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal/
No Implementasi Evaluasi Paraf
Jam
1. S:
27/12/22
Ibu An.f mengatakan
09.00 anaknya masih demam Yuliar
WIB Memonitor suhu tubuh 37,6
EF : Ageng
 Suhu tubuh : 37,8C O: Bintari
Suhu :37,6
09.30
Melakukan pendinginan eksternal A:
WIB
(kompres hangat pada dahi, aksila) Masalah belum teratasi
EF : An.D merasa nyaman dan tenang
saat di kompres P:
Lanjutkan intervensi
2. 27/012/22 S :
Mengidentifikasi alergi dan intoleransi
An.D mengatakan tidak
makanan
09.45 nafsu makan
Yuliar
EF :
Ageng
O :
An.D tidak memiliki alergi makanan Bintari
Terlihat ada sisa makan
di meja
Bb :8
9.50 Mengidentifikasi makanan yang
disukai
A :
EF : Masalah belum teratasi
An.D menyukai makanan sayuran
P :
Memonitor berat badan Lanjutkan intervensi
EF :
Bb :8 kg
3. 27/12/22 S:
Ibu An. D mengatakan
10.10 anaknya tidak seperti Yuliar
Menyediakan lingkungan yang biasanya yang periang Ageng
nyaman dan rendah stimulus dan mau digendong terus Bintari
(cahaya, suara,kunjungan)
EF : O:
Suara dilingkungan kamar sunyi An.D tampak lemas
10.20 berbaring ditempat tidur
Menganjurkan tirah baring
EF : A:
An.D mau mengikuti anjuran perawat Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai