Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KASUS PRAKTEK PROFESI NERS KEPERAWATAN

JIWA PADA NY. R DENGAN RISIKO RELAPSE HALUSINASI DI


WILAYAH KERJA

PUSKESMAS SERPONG 1

OLEH :

SHINTA SELVIA

180210041

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN

PROGRAM STUDI NERS

TANGERANG SELATAN

TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Lembar Kasus Praktek Profesi Ners

Asuhan Keperawatan Jiwa pada Ny. R

Dengan Risiko Relaps Halusinasi

Di Wilayah kerja Puskesmas Serpong 1

Laporan ini telah di pertanggungjawabkan dihadapan

Penguji ujian kasus Program Studi Ners (Profesi)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Tangerang, 19 April 2022

Penguji Penguji II

( Ns., Fransiska Haryati S.Kep,M.Si ) ( Rita Ruhita )

i
KASUS

Ny.R umur 66 tahun mempunyai 8 saudara hidup dan 4 saudara meninggal.


Ny.R memiliki seorang anak perempuan dengan 3 cucu diantaranya 2 cucu laki-laki dan
seorang cucu perempuan. Ia tinggal sendirian dirumahnya karena suaminya
meninggalkannya saat Ny.R masih usia produktif dan mulai mengalami kondisi saat ini.
Saat ini ada Ny.S yang merupakan adik dari Ny.R yang merawatnya dan rumah Ny.S
yang bersebelahan dengan rumah Ny.R.

Keluarga klien yaitu keponakan klien mengatakan klien mengalami OGDJ sejak
masih muda pada saat bekerja di pabrik di daerah Tangerang dan berselisih bersama
teman kerjanya. Keluarga klien mengatakan klien mengkonsumsi obat jiwa yang
didapatnya dari RSU Tangerang tempat ia berobat dan diminum setiap hari. Jika klien
tidak meminum obat atau obat habis, gejala penyakit klien akan muncul seperti marah-
marah sendiri, berbicara sendiri dan suka berjalan-jalan sendiri.

Setiap harinya klien melakukan aktifitas hanya dirumah saja klien mengatakan
setiap hari mencuci baju, menyapu dan mengepel rumah klien tinggal seorang diri
dengan saudara di samping rumahnya klien hanya mengeluh kaki sakit dibagian kutu
sebelah kanan dikarenakan jatuh. Karena sedang meminum obat sehingga kondisinya
terkontrol dengan baik, saat pengkajian klien tampak dapat berbicara normal dan
mampu menjawab pertanyaan dengan baik.

2
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKes BANTEN

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. R (P)
Tanggal Pengkajian : Rabu, 6 April 2022
Umur : 66 Tahun
Alamat : Lengkong gudang, Kec.Serpong
Informan : Klien dan keluarga

II. RIWAYAT PENYAKIT


Salah satu keluarga klien mengatakan klien mengalami kondisi seperti ini berawal saat klien
bekerja di salah satu pabrik X yang berada di Tangerang, klien mengalami perselisihan
dengan rekan kerja nya sehingga menyebabkan klien di bullying saat itu. Karena peristiwa
tersebut, klien sering marah-marah sendiri, berbicara sendiri dan keluarga akhirnya
memutuskan meBuwa pasien ke RSU Tangerang untuk mendapatkan perawatan dan
pengobatan, dimana pasien didiagnosa skizofreCici dan hingga saat ini pengobatan tersebut
masih dijalani sehingga penyakit tersebut dapat terkontrol dengan baik.

III.FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
 Ya Tidak

2. Pengobatan sebelumnya ?

 Berhasil Kurang berhasil Tidak Berhasil

3. ACiciya Fisik pelaku/usia korban/usia saksi/usia


- - - - - -

ACiciya seksual - - - - - -

Penolakan - - - - - -

3
Kekerasan dlm keluarga - - - - - -

Tindakan kriminal - - - - - -

Jelaskan No. 1.2.3 :

Masalah keperawatan :Tidak ada masalah

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?


Ya  Tidak

Hubungan Keluarga Gejala Riwayat Pengobatan

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Klien pernah mengalami perselisihan terhadap teman kerja pada saat ia masih bekerja
di pabrik Tangerang
Masalah Keperawatan : Kurangnya kemampuan dalam beradaptasi

IV. FISIK

1. Tanda Vital : TD : 130/80 mmHg N : 78x/menit S : 36,8 P : 22

2. Ukur : TB : 145 Cm BB : 44 kg

3. Keluhan Fisik :  Ya Tidak

Jelaskan :
Pada saat pengkajian klien mengeluh sakit pada bagian lutut sebelah kanan sejak 3-4
bulan yang lalu

4
Masalah Keperawatan : Sakit pada lutut kanan

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

50

5
Keterangan:

= Laki-laki

= Perempuan
= Cerai/putus hubungan

= Meninggal

= Orang yang tinggal serumah dengan klien


= Orang yang terdekat dengan klien

= Klien

47 45 = Umur klien

= Hamil

= KeBur

Jelaskan :
Klien merupakan anak ke-4 dari 12 bersaudara namun 4 anak meninggal dan yang hidup 8
anak. Klien tinggal sendirian dalam satu rumah namun rumah klien berdekatan dengan
adiknya yang ke-7.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

2. Konsep diri :

a. GaBuran diri : Klien mengatakan menyuskuri apa yang ada pada dirinya saat ini

b. Identitas : Klien mengetahui bahwa namanya adalah Ny.R

6
c. Peran : Klien mengatakan ia berpisah dengan suaminya sejak muda dan
berpisah dengan anaknya pada saat anaknya sudah menikah dan
tinggal bersama suami

d. Ideal diri : Klien ingin segera sembuh dari penyakit lututnya

e. Harga diri : Klien mengatakan tidak malu dan mampu berkenalan dengan orang
lain
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Anak dan Saudara
b. Peran serta dalam kegiatan Kelompok / Masyarakat :
Klien tidak memiliki kegiatan apapun di lingkungan masyarakat
c. HaButan dalam berhubungan dengan orang lain :
Keluarga klien mengatakan klien mampu berinteraksi dengan orang lain
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan beragama islam
b. Kegiatan ibadah : Klien mengatakan beribadah sholat 5 waktu
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

IV. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Tidak rapih Penggunaan pakaian  Cara berpakaian
Tidak sesuai seperti biasa
Jelaskan : Klien memakai pakaian rapih dan bersih serta rambut klien tampak rapih
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
2. Pembicaraan

 Cepat Keras Gagap Inkoheren

Apatis LaBut Membisu  tidak mampu


memulai
pembicaraan
Jelaskan : Klien tampak lesu dan jari-jari tangan klien terkadang tremor

7
Masalah Keperawatan : Lesu dan tremor
3. Aktifitas Motorik :

Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grmasen Tremor Kompulsip


Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
4. Alam Perasaan

Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira

Jelaskan :

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah


5. Afek

Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
6. Interaksi Selama Wawancara

Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

Kontak mata Defensif Curiga

Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
7. Persepsi

 Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu
Jelaskan : ketika tidak meminum obat pasien mengalami halusinasi pendengaran
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

8
8. Poses Pikir

Sirkumtansial Tangensial Kehilangan Asosiasi

Flight of ideas Blocking Pengulangan Pembicaraan

Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
9. Isi Pikir

Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis

Waham

Agama Somatik Kebesaran Curiga

Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir

Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
10. Tingkat Kesadaran

Bingung Sedasi Stupor

Waktu Tempat Orang

Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
11. Memori
Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat
jangka panjang jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

9
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Mudah beralih Tidak mampu Tidak mampu berhitung


sederhana
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
13. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan Gangguan bermakna

Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
14. Daya titik diri
Mengingkari penyakit Menyalahkan hal-hal

yang diderita diluar dirinya

Jelaskan : Klien tampak tidak tahu tentang penyakit jiwanya yang ia tahu hanya pada
penyakit fisiknya saja
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
VII.KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan

 Bantuan minimal Bantuan total

2. BAB /BAK

 Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : Klien mengatakan untuk makan di siapkan oleh adiknya yang bernama Ny. S
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

10
3. Mandi

Bantuan minimal Bantuan total

4. Berpakaian /berhias

Bantuan minimal Bantuan total

5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : tidak menentu

Tidur malam lama : 20.00 s/d 04.00 Wib

Kegiatan sebelum/ sesudah tidur

6. Penggunaan obat


Bantuan minimal Bantuan total

7. Pemeliharaan kesehatan


Perawatan lanjutan Ya Tidak


Perawatan pendukung Ya Tidak

8. Kegiatan didalam rumah


Mempersiapkan makanan Ya Tidak


Menjaga kerapihan rumah Ya Tidak

Mencuci pakaian  Ya Tidak

11
Pengaturan keuangan Ya Tidak

9. Kegiatan diluar rumah

Belanja Ya  Tidak

Transportasi Ya  Tidak

Lain-lain Ya  Tidak

Jelaskan : Sepanjang hari tidak memiliki kegiatan di luar rumah


Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

VIII. MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif

 Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi laBut/ berlebih

Teknik relaksasi Bekerja berlebihan

Aktifitas konstruktip Menghindar

Olah raga Mencedarai diri

Lainnya  Risiko minum obat tidak teratur

Masalah Keperawatan : Mekanisme koping adaptif dengan berbicara dengan orang lain

IX. MASALAH PSIKOSIS DAN LINGKUNGAN

 Masalah dengan pekerjaan, spesifik


Berselisih dengan teman kerja semasa kerjanya dulu di pabrik Tangerang
Masalah keperawatan : Berselisih dengan teman kerja

12
X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG :

Penyakit jiwa Sistem pendukung

Faktor presipilisi Penyakit fisik

Koping Obat-obatan

Lainnya

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah


ANALISIS DATA
Data Masalah
DS : - Gangguan persepsi sensori halusinasi
DO : Keluarga klien mengatakan jika obatnya habis
dan klien tidak meminum obatnya, klien akan sering
berbicara sendiri, marah-marah tanpa sebab dan suka
berjalan-jalan sendiri.

ASPEK MEDIK

1. Diagnosa medik : SkizofreCici


2. Terapi medik : Klien diberikan obat antipsikotik seperti Haloperidol (HLP) 2 kali
sehari, clozapine 1 kali sehari dan obat antiparkinson Trihexyphenydil HCI 1 kali sehari

13
DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

Akibat Risiko mencederai diri sendiri, orang


lain dan lingkungan

Masalah utama Risiko Relapse halusinasi

Penyebab Tidak minum obat

Faktor presipitasi Stresor sosial : berselisih dengan


teman saat bekerja

DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Risiko relapse halusinasi berhubungan dengan faktor yang menyebabkan stress

14
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi Rasionalisasi


Keperawatan
1 Risiko relapse TUM : 1. Ekspresi wajah 1. Bina hubungan saling Hubungan saling percaya
bersahabat, percaya dengan merupakan dasar untuk
halusinasi Klien tidak
menunjukkan rasa mengemukakan prinsip memperlancar interaksi
berhubungan mengalami senang, ada kontak komunikasi terapeutik : yang selanjutnya akan
mata, mau berjabat a. Sapa klien dengan dilakukan.
dengan faktor kekambuhan
tangan, mau ramah baik verbal
yang halusinasi menyebutkan maupun non verbal
nama, mau b. Perkenalkan diri
menyebabkan TUK 1 :
menjawab salam, dengan sopan
stres Klien dapat membina mau mengutarakan c. Tanyakan nama
masalah yang lengkap klien dan nama
hubungan saling
dihadapinya. panggilan yang disukai
percaya d. Jelaskan tujuan
pertemuan
e. Tunjukan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya
f. Beri perhatian pada
klien dan perhatian
kebutuhan dasar klien

TUK 2 : 1. Klien dapat a. Diskusikan dengan klien Untuk meningkatkan


15
Klien dapat menyebutkan (pada saat berkunjung pengetahuan seputar
faktor penyebab atau pada saat halusinasi dan
mengetahui
terjadinya kunjungan rumah): perawatannya pada klien
penyebab, gejala dan kekambuhan b. Faktor penyebab jika terjadi kekambuhan
halusinasi, terjadinya kekambuhan halusinasi
mengontrol ketika
mengenali gejala dan gejala halusinasi
kekambuhan terjadi saat kekambuhan yang dialami klien
halusinasi terjadi c. Cara yang dapat
dan cara dilakukan klien untuk
mengontrol ketika memutus halusinasi
gejala halusinasi yang dialami klien
muncul d. Cara merawat klien jika
kekambuhan halusinasi
terjadi dengan beri
kegiatan dirumah,
bercakap cakap,
sholawatan. Memudahkan klien dalam
2. Klien dapat 1. Beri contoh cara menghardik mengendalikan
mendemostrasikan jika terjadi kekambuhan : kekambuhan halusinasi
cara menghardik/ “Pergi ! saya tidak mau
mengusir/ tidak mendengar kamu, saya mau
memperdulikannya mencuci piring atau bercakap
pada saat cakap dengan orang lain”
halusinasi muncul 2. Minta klien mengikuti contoh
yang diberikan dan
mengulanginya jika
halusinasi muncul
3. Beri pujian pada klien
telah meperagakan jika
halusinasi muncul
16
TUK 3 : Klien dapat 1. Diskusikan dengan klien Dengan menyebutkan
menyebutkan jenis, tentang jenis, dosis, waktu dosis, frekuensi dan
Klien mampu
dosis, waktu, pemberian, manfaat, dan caranya, keluarga
memastikan untuk pemberian, manfaat efek samping obat melaksanakan program
serta efek samping 2. Anjurkan klien untuk pengobatan
minum obat secara
obat dan mencegah minum obat secara teratur Klien memastikan untuk
teratur terjadinya untuk mencegah terjadinya minum obat bisa
kekambuhan kekambuhan halusinasi meminimalisir terjadinya
halusinasi 3. Beri informasi tentang kekambuhan halusinasi.
tindak lanjut (follow up)
atau kapan perlu
mendapatkan bantuan :
halusinasi tidak terkontrol
dan risiko mencederai orang
lain

17
INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa SP Pasien
keperawatan
Risiko relapse SP I P :
halusinasi 1. Membina hubungan saling percaya
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal
maupunnon verbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama
panggilan yang disukai
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Tunjukan sikap empati dan menerima klien
apa adanya
f. Beri perhatian pada klien dan perhatian
kebutuhan dasar klien
SP II P :
Mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya
kekambuhan halusinasi, mengenali gejala halusinasi dan
Jelaskan cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan
bersama untuk mengontrol ketika gejala halusinasi
muncul
SP III P :
1. Evalusi kemampuan klien dalam minum obat
secara teratur
2. Berikan pujian atas upaya yang telah dilakukan
klien
SP IV :
1. Diskusikan pada klien untuk ikut serta dalam
kegiatan di masyarakat
2. Evaluasi kemampuan klien dalam menganjurkan
jika ada kegiatan di masyarakat

18
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Implementasi Evaluasi
Hari/tanggal : Sabtu , 9 April 2022 Hari/tanggal : Sabtu , 9 April 2022
Jam 10.00 Jam 10.00
Tindakan Keperawatan : S:
1. Bina hubungan saling percaya - Klien mengatakan namanya Ny.
antara klien dengan perawat R
2. Menyapa klien dengan ramah - Klien megatakan sudah lupa
3. Memperkenalkan diri masalah masa lalu
4. Menanyakan nama klien - Klien mengatakan suka
5. Mengidentifikasi masalah mendengar suara suara berisik
halusinasi lebih dari satu orang
O:
- Klien tampak kooperatif
A:
- Klien mampu membina hubungan
saling percaya di tandai dengan
klien mau berkomunikasi dengan
perawat
- Klien mengizinkan duduk di
sebelahnya
P:
- Lanjutkan intervensi selanjutnya

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Implementasi Evaluasi
Hari/tanggal : Selasa , 12 April 2022 Hari/tanggal : Selasa , 12 April 2022
Jam 15.00 Jam 15.00
Tindakan Keperawatan : S :
1. Mendiskusikan dengan klien - Klien mengatakan belum lama ini
mengenai faktor penyebab gejala halusinasi muncul dengan

19
kekambuhan halusinasi dan gejala adanya suara-suara
halusinasi yang dialami klien O:
2. Cara yang dapat dilakukan klien - Klien mendengarkan dan
untuk memutus halusinasi saat memperhatikan yang
terjadi kekambuhan dicontohkan perawat dan
3. Cara mengontrol saat terjadi mengerti serta mampu mengikuti
kekambuhan halusinasi di rumah : anjuran dari perawat
beri kegiatan, jangan biarkan A:
sendiri dianjurkan untuk - Klien mengetahui faktor
bercakap-cakap dengan klien dan penyebab terjadinya kekambuhan
berdzhikir atau sholawatan halusinasi, gejala halusinasi dan
rencana tindak lanjut: SP 3 cara mengatasi ketika gejala
tersebut muncul
P : Lanjutkan intervensi selanjutnya

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Implementasi Evaluasi
Hari/tanggal : Kamis 14 April 2022 Hari/tanggal : Kamis , 12 April 2022
Jam 10.00 Jam 10.00
Tindakan Keperawatan : S :
1. Evaluasi kemampuan klien dalam - klien mengatakan klien rutin
memastikan memberikan obat minum obatnya
secara teratur O:
2. Berikan pujian atas upaya yang - Klien mampu memastikan jangan
telah dilakukan klien sampai obat habis, karena jika
obat habis dan klien tidak minum,
gejala halusinasi akan muncul
keBuli
A:
- Klien dapat memastikan klien
meminum obat secara teratur dan

20
P : Lanjutakn intervensi selanjutrnya
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Implementasi Evaluasi
Hari/tanggal : Senin 18 April 2022 Hari/tanggal : Senin , 18 April 2022
Jam 10.00 Jam 10.00
Tindakan Keperawatan : S :
1. Diskusikan pada klien untuk ikut - klien mengatakan tidak pernah
serta dalam kegiatan di ikut kegiatan di masyarakat
masyarakat O:
2. Evaluasi kemampuan klien dalam - Klien mampu mengrti saran
menganjurkan jika ada kegiatan di perawat untuk mengikuti kegiatan
masyarakat di masyarakat
A:
- Klien tampak mengerti untuk
mengikuti jika ada kegiatan di
masyarakat seperti bakti sosial
atau kegiatan lainnya
P : Intervensi di hentikan

21
CATATAN PERKEBUNGAN

Masalah keperawatan Catatan perkeBungan


Risiko Relapse Halusinasi S :
Klien mengatakan bisa memahami apa
yang telah didiskusikan dengan perawat
diantaranya :
1. Faktor penyebab kekambuhan
2. Cara mengenali gejala halusinasi
3. Cara mengatasi ketika gejala
halusinasi muncul keBuli
O:
Klien mampu memahami cara mengatasi
ketika gejala halusinasi muncul dan
memastikan klien minum obat teratur
A:
Tidak terjadi halusinasi
P:
Lanjutkan intervensi

22
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

BINA TRUST HUBUNGAN SALING PERCAYA

Pertemuan : 1 (pertama)

Hari/Tanggal : Sabtu, 9 April 2022

Nama/Klien : Ny.R

A. proses keperawatan
1. kondisi klien
DS: Keluarga klien mengatakan bahwa saat ini klien sedang rutin minum
obat. Jika tidak minum obat, gejala halusinasi klien akan muncul
keBuli yang ditandai dengan bicara- bicara sendiri dan marah-marah
sendiri, belum lama ini juga muncul keBuli gejalanya meskipun
sedang rutin minum obat
DO: Karena pada saat pengkajian, klien sedang rutin minum obat
sehinga gejala halusinasi daoat terkontrol (tidak muncul)
2. Diagnosa keperawatan
Risiko Relapse halusinasi
3. Tujuan khusus
a. klien dapat membina hubungan saling percaya
b. mengetahui masalah cara mengontol jika terjadinya kekambuhan
halusinasi
4. Tindakan keperawatan
Evalusi klien mengidentifikasi penyebab terjadinya kekambuhan
halusinasi, dan cara mengontrolnya

23
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
SP 1 P : BINA TRUST HUBUNGAN SALING PERCAYA

Tujuan : agar klien mengetahui mengenai masalah yang dialami tentang kekambuhan
halusinasi dan cara untuk mengontrolnya

A. FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik
Perawat : “Selamat pagi ibu perkenalkan nama saya shinta selvia
(cici) mahasiswi yang sedang berdinas di puskesmas
serpong 1, nama ibu siapa? Ibu sukanya di panggil apa?
Klien : “ Nama saya Ny.R
Perwat : “Baik ibu saya kesini ingin mengobrol dengan ibu
mengenai masalah yang dialami oleh ibu, tujuannya agar
kita mengetahui masalah yang dialami dan cara
penanganannya”
Klien : “ Baik “
2. EVALUASI / VALIDASI
Perawat : “ Bagaimana perasaan ibu hari ini? “
Klien : “ Allhamudilah baik Bu “
3. Kontrak
a. Topic :
Perawat : “ baiklah ibu, bagaimana kalau kita sekarang ngobrol
mengenai kondisi kesehatan yang di alami oleh ibu,
apakah ibu bersedia?
Klien : “ bersedia Bu “
b. Waktu :
Perawat : “kita berbincang-bincang kurang lebih 10-15 menit ya
bu”
Klien : “ iya Bu boleh“
c. Tempat :

24
Perawat : “ kita berbincang-bincang dimana bu, bagaimana kalau
disini aja bu?
Klien : “iya disini saja Bu”
B. FASE KERJA
Perawat : “ Baik bu, langsung kita mulai ngobrolnya “
Klien : “iya.. Bu
Perawat : “ kalau boleh tau kegiatan ibu apa saja bu ?”
Klien : “ dirumah saja Bu , tidak ada kegiatan apa-apa paling nyapu
ngepel dan tidur saja
Perawat : “ ibu tinggal dirumah ini dengan siapa bu ?”
Klien : “ tinggal sendiri, kalau ade di rumahnya di samping “
Perawat : “ kalau boleh tau apa ibu menikah ?”
Klien : “ pernah menikah, tapi sudah pisah lama. Punyua 1 anak
perampuan tapi sudah menikah dan tinggal bersama
suaminya. “
Perawat : “ sudah berapa lama ibu berpisah dengan suami ibu ?”
Klien : “ sudah lama Bu, saya sudah lupa “
C. FASE TERMINASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi subjektif
Perawat : “ibu terimakasih atas waktunya ya, saya senang ibu
mau mengobrol dengan saya, bagaimana perasaan ibu
setelah ngobrol-ngobrol dengan saya?”
Klien : “ saya juga senang ”
b. Evaluasi objektif
Perawat : “setelah ngobrol, sekarang coba ibu sebutkan nama
panggilan saya, apakah ibu masih ingat?”
Klien : “ ingat, cici kan ?
2. Rencana tindak lanjut
Perawat : “jika masih ada yang ingin ibu sampaikan atau ceritakan
kepada saya, ibu bisa sampaikan pada pertemuan
selanjutnya ya bu”

25
3. Kontrak yang akan datang
a. Topic
Perawat : “bagaimana kalau nanti kita bertemu lagi agar
saya bisa mengetahui perkeBungan kesehatan ibu

Klien : “ boleh Bu”
b. Waktu
Perawat : “ibu nanti kita bertemu di jam yang sama ya bu”
Klien : “ iya Bu”
c. Tempat
Perawat :“tempatnya disini saja ya bu”
Klien : “ iya Bu”

26
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 2 : MENGENAL FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KEKAMBUHAN


HALUSINASI DAN CARA MENGENALI GEJALA HALUSINASI

Pertemuan : 2(kedua)

Hari/Tanggal : Selasa, 12 April 2022

Nama/Klien : Ny.R

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
DS:
Keluarga klien mengatakan bahwa saat ini klien sedang rutin minum obat. Jika tidak
minum obat, gejala halusinasi klien akan muncul keBuli yang ditandai dengan
bicara- bicara sendiri dan marah-marah sendiri, belum lama ini juga muncul keBuli
gejalanya meskipun sedang rutin minum obat
DO:
Karena saat pengkajian, klien sedang rutin minum obat sehingga gejala halusinasi
dapat terkontrol (tidak muncul)
2. Diagnosa keperawatan
Risiko relapse halusinasi
3. Tujuan khusus
Klien dapat memahami cara mencegah kekambuhan dan faktor penyebab
kekambuhan
4. Tindakan keperawatan
1) Evaluasi kemampuan klien mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya
kekambuhan halusinasi, mengenali gejala halusinasi

27
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 2 K : MENGENAL FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KEKAMBUHAN


HALUSINASI DAN CARA MENGENALI GEJALA HALUSINASI

Tujuan : Klien dapat memahami cara mencegah kekambuhan dan faktor penyebab
kekambuhan

A. FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik
Perawat : “Selamat sore ibu, masih ingat dengan saya kan ?”
Klien : “ masih, Bu cici kan ?”
2. Evaluasi / validasi
Perawat : “Bagaimana perasaan ibu hari ini?”.
Klien : “ Baik Bu “
3. Kontrak
a. Topic :
Perawat : “Baiklah ibu, bagaimana kalau kita sekarang berbincang-bincang
mengenai kondisi kesehatan ibu hari ini apakah ibu bersedia
Klien : “ iyah Bu…”
b. Waktu :
Perawat : “Kita berbincang-bincang kurang lebih 10-15 menit ya bu”.
Klien : “ iya Bu”
c. Tempat :
Perawat : “Kita berbincang-bincang dimana bu, bagaimana kalau disini saja bu
?”
Klien : “ iyah Bu… boleh disini saja “
B. FASE KERJA
Perawat : “Baik bu langsung kita mulai ngobrolnya ya, mengenai masalah yang
dialami ibu meskipun saat ini ibu sedang rutin minum obat, tidak
menutup kemungkinan gejala halusinasi bisa saja muncul keBuli, salah

28
satu faktor penyebabnya karena ibu mengalami stress yang membuat ibu
mendengar suara-suara yang tadinya tidak ada menjadi ada.”.
Perawat : “Ketika kekambuhan halusinasi terjadi, gejala yang dapat timbul yaitu ibu
mendengar suara suara berisik, bicara-bicara sendiri, marah-marah
sendiri sambil berjalan sendiri”.
Perawat : “ dan suara suara itu juga akan muncul ketika ibu sendiri, tidak ada
kegiatan dan sedang memikirkan sesuatu yang membuat ibu jadi
melamun dan kepikiran.
Klien : “ oh gitu Bu “
C. FASE TERMINASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi subjektif
Perawat : “Ibu terimakasih atas waktunya ya, saya senang ibu mau mengobrol
dengan saya, bagaimana perasaan ibu setelah ngobrol-ngobrol
dengan saya?”.
Klien : “ senang Bu”
b. Evaluasi objektif
Perawat : “Setelah ngobrol, sekarang coba ibu jelaskan keBuli apa yang sudah
saya sampaikan sesuai dengan apa yang ibu pahami”.
Klien :” kalau gejala halusinasi itu timbulnya suara-suara tetapi tidak ada
orangnya “
2. Rencana tindak lanjut
Perawat : “Jika masih ada yang ingin ibu sampaikan atau ceritakan kepada
saya, ibu bisa sampaikan pada pertemuan selanjutnya ya bu”
Klien : “ Baik Bu”
3. Kontrak yang akan datang
a. Topic :
Perawat : “Baiklah ibu, bagaimana kalau kita sekarang berbincang-bincang
mengenai kondisi kesehatan ibu hari ini apakah ibu bersedia
Klien : “ iyah Bu…”
b. Waktu :
Perawat : “Kita berbincang-bincang kurang lebih 10-15 menit ya bu”.

29
Klien : “ iya Bu”
c. Tempat :
Perawat : “Kita berbincang-bincang dimana bu, bagaimana kalau disini saja bu
?”
Klien : “ iyah Bu… boleh disini saja “

30
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 2 P : MENGATASI GEJALA KETIKA HALUSINASI MUNCUL

Pertemuan : 2 (pertama)

Hari/Tanggal : Selasa, 12 April 2022

Nama/Klien : Ny.R

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
DS:
Keluarga klien mengatakan bahwa saat ini klien sedang rutin minum obat. Jika tidak
minum obat, gejala halusinasi klien akan muncul keBuli yang ditandai dengan
bicara- bicara sendiri dan marah-marah sendiri, belum lama ini juga muncul keBuli
gejalanya meskipun sedang rutin minum obat
DO:
Karena saat pengkajian, klien sedang rutin minum obat sehingga gejala halusinasi
dapat terkontrol (tidak muncul)
2. Diagnosa keperawatan
Risiko relapse halusinasi
3. Tujuan khusus
Klien dapat memahami cara mengatasi gejala ketika terjadi kekambuhan
4. Tindakan keperawatan
1) Jelaskan cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan bersama untuk
mengontrol ketika gejala halusinasi muncul

31
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 2 P: KLIEN DAPAT MENGONTROL DALAM MENGATASI GEJALA


KETIKA HALUSINASI MUNCUL

Tujuan : Klien dapat memahami cara mengatasi gejala ketika terjadi kekambuhan

A. FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik
Perawat : “Selamat sore ibu, masih ingat dengan saya kan ?”
Klien : “ masih, Bu cici kan ?”
2. Evaluasi/validasi
Perawat : “Bagaimana perasaan ibu hari ini?”.
Klien : “ Baik Bu “
3. Kontrak
a. Topic :
Perawat : “Baiklah ibu, bagaimana kalau kita sekarang berbincang-bincang
mengenai kondisi kesehatan ibu hari ini apakah ibu bersedia
Klien : “ iyah Bu…”
b. Waktu :
Perawat : “Kita berbincang-bincang kurang lebih 10-15 menit ya bu”.
Klien : “ iya Bu”
c. Tempat :
Perawat : “Kita berbincang-bincang dimana bu, bagaimana kalau disini saja bu
?”
Klien : “ iyah Bu… boleh disini saja “
B. FASE KERJA
Perawat : “Baik bu langsung kita mulai ngobrolnya ya”.
Klien : “ Iya Bu”.
Perawat : “Mengenai cara mengatasi gejala ketika gejala halusinasi yang ibu bisa
lakukan adalah dengan ibu bercakap-cakap, serta melakukan kegiatan

32
sehari-hari seperti mencuci baju dan menjemurnya sendiri dan aktivitas
lainnya bu”.
Klien :”Iya bu, dari dulu sih saya memang melakukan kegiatan seperti nyuci baju
sendiri dan menjemur baju sendiri, ngepel nyapu sendiri karena seperti
kata dokter waktu berobat dulu, saya harus bisa melakukan mencuci baju
sendiri “
Perawat :”Baik bu,hebat sekali ibu bisa melakukanya”
Klien :”Iya bu”.
C. FASE TERMINASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi subjektif
Perawat :“Ibu terimakasih atas waktunya ya, saya senang ibu mau mengobrol
dengan saya”.
Klien :”Iya bu Bu, sama-sama. Saya juga senang”.
b. Evaluasi objektif
Perawat :“Setelah ngobrol, sekarang coba ibu sebutkan nama panggilan saya,
apakah ibu masih ingat ?
Klien: “Masih, Bu cici ya”.
2. Rencana tindak lanjut
Perawat :“Jika masih ada yang ingin ibu sampaikan atau ceritakan kepada saya, ibu
bisa sampaikan pada pertemuan selanjutnya ya bu”.
Klien :”Baik Bu”.
3. Kontrak yang akan datang
a. Topic
Perawat :“Bagaimana kalau nanti kita bertemu lagi agar saya bisa mengetahui
perkeBungan kesehatan ibu”.
Klien :”Boleh Bu”.
b. Waktu
Perawat :“Ibu nanti kita bertemu di jam yang sama ya bu”.
Klien :” Iya bu”.
c. Tempat
Perawat :“Tempatnya disini saja ya bu”.

33
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 3 K : MELATIH MEMANFAATKAN FASILITAS KESEHATAN UNTUK


FOLLOW UP KLIEN HALUSINASI

Pertemuan :3 (ketiga)

Hari/Tanggal : Kamis, 14 April 2022

Nama/Klien : Ny.R

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
DS:
Keluarga klien mengatakan bahwa saat ini klien sedang rutin minum obat. Jika tidak
minum obat, gejala halusinasi klien akan muncul keBuli yang ditandai dengan
bicara- bicara sendiri dan marah-marah sendiri, belum lama ini juga muncul keBuli
gejalanya meskipun sedang rutin minum obat
DO:
Karena saat pengkajian, klien sedang rutin minum obat sehingga gejala halusinasi
dapat terkontrol (tidak muncul)
2. Diagnosa keperawatan
Risiko relapse halusinasi
3. Tujuan khusus
Klien dapat memastikan klien minum obat teratur dan ke pelayanan kesehatan ketika
terjadi kekambuhan
4. Tindakan keperawatan
1) Evaluasi kemampuan klien memastikan memberikan obat secara teratur
2) Berikan pujian atas upaya yang telah dilakukan klien
3) Jelaskan follow up ke pelayanan kesehatan, tanda kekambuhan

34
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 3 K : MELATIH KLIEN MEMANFAATKAN FASILITAS KESEHATAN


UNTUK FOLLOW UP HALUSINASI

Tujuan : Klien dapat memastikan untuk minum obat teratur dan ke pelayanan
kesehatan ketika terjadi kekambuhan

A. FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik
Perawat : “Selamat sore ibu, masih ingat kan cici ?”
Klien : “ masih Bu cici kan ?”
Perawat : “ betul sekali ibu”
2. Evaluasi / validasi
Perawat : “Bagaimana perasaan ibu hari ini?”.
Klien :”Allhamudulillah baik bu?”.
3. Kontrak
a. Topic
Perawat : “Baiklah ibu, bagaimana kalau kita sekarang berbincang-bincang
mengenai kondisi kesehatan yang di alami ibu apakah ibu bersedia?”.
Klien :”Iya bersedia bu?”.
b. Waktu
Klien : “Kita berbincang-bincang kurang lebih 10-15 menit ya bu”.
Keluarga :”Baik bu”.
c. Tempat
Klien : “Kita berbincang-bincang dimana bu, bagaimana kalau disini saja bu?”.
Klien :”Boleh bu”.
B. FASE KERJA
Perawat : “Baik bu langsung kita mulai ngobrolnya ya”.
Klien :”Iya Bu cici”.
Perawat :” ibu dianjurkan untuk memastikan agar ibu selalu minum obat teratur
ya bu, jangan biarkan obatnya habis karena seperti yang sudah

35
dijelaskan sebelumnya, ketika tidak minum obat ibu akan mengalami
kekambuhan halusinasi”.
Klien :”Baik Bu, saya akan usahan untuk minum obatnya”.
Perawat :”Dan saat gejala tersebut sudah tidak bisa terkontrol, silahkan ibu
konsultasi dengan pelayanan kesehatan yang ada yaitu ke puskesmas
serpong 1 atau ke tempat ibu dulu berobat yaitu di RSU Tangerang ya
bu”.
Klien :”Baik bu”.
C. FASE TERMINASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi subjektif
Perawat :“Ibu terimakasih atas waktunya ya, saya senang ibu mau mengobrol
dengan saya”.
Klien :”Iya bu sama-sama, saya juga senang”.
b. Evaluasi objektif
Perawat :“Setelah ngobrol, sekarang coba ibu sebutkan nama saya apakah ibu
masih ingat?”.
Klien :”Masih, Bu cici ”.

36
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 4 K : MENGANJURKAN KLIEN UNTUK IKUT SERTA DALAM


KEGIATAN SOSIAL DIMASYARAKAT

Pertemuan : 3 (tiga)

Hari/Tanggal : Senin, 18 April 2022

Nama/Klien : Ny.R

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
DS:
Keluarga klien mengatakan bahwa saat ini klien sedang rutin minum obat. Jika tidak
minum obat, gejala halusinasi klien akan muncul keBuli yang ditandai dengan
bicara- bicara sendiri dan marah-marah sendiri, belum lama ini juga muncul keBuli
gejalanya meskipun sedang rutin minum obat
DO:
Karena saat pengkajian, klien sedang rutin minum obat sehingga gejala halusinasi
dapat terkontrol (tidak muncul)
2. Diagnosa keperawatan
Risiko relapse halusinasi
3. Tujuan khusus
Klien ikut serta dalam kegiatan masyarakat
4. Tindakan keperawatan
Evaluasi kemampuan keluarga dalam menganjurkan klien ikut serta jika ada
kegiatan di masyakarat

37
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 4 K : MELIBATKAN KELUARGA DALAM MENGANJURKAN KLIEN


UNTUK IKUT SERTA DALAM KEGIATAN SOSIAL DIMASYARAKAT

Tujuan : menganjurkan klien ikut serta dalam kegiatan sosial di masyarakat

A. FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik
Perawat : “Selamat sore ibu, masih ingat kan sama saya cici”
Klien : “masih Bu cici”
2. Evaluasi / validasi
Perawat : “Bagaimana perasaan ibu hari ini?”.
3. Kontrak
a. Topic
Perawat : “Baiklah ibu, bagaimana kalau kita sekarang berbincang-bincang
mengenai kondisi kesehatan yang di alami oleh kakak ibu (ibu R),
apakah ibu bersedia?”.
Klien : “Iya bersedia bu”.
b. Waktu
Perawat : “Kita berbincang-bincang kurang lebih 10-15 menit ya bu”.
Klien : “Iya bu”.
c. Tempat
Perawat : “Kita berbincang-bincang dimana bu, bagaimana kalau disini saja bu?.
Klien :”Iya bu, boleh”.
B. FASE KERJA
Perawat : “Baik bu langsung kita mulai ngobrolnya ya”.
Klien :”Iya sus”.
Perawat : “Mengenai masalah yang dialami ibu (aktif mengikuti jika ada kegiatan
dimasyarakat bu?
Klien : “ kaya bakti sosial Bu ?”
Perawat : “ iya bu seperti kegiatan bakti sosial suka ikut tidak bu?”

38
Klien : “ tidak Bu, tidak pernah ikut”
Perawat : “Baik bu salah satu untuk mencegah terjadinya kekambuhan halusinasi
juga dengan mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat ya bu seperti
kegiatan bakti sosial yang ibu bilang tadi”
Klien :”Iyah Bu”
C. FASE TERMINASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi subjektif
Perawat :“Ibu terimakasih atas waktunya ya, saya senang ibu mau mengobrol
dengan saya”.
Klien : “Sama-sama bu, saya juga senang”.
b. Evaluasi objektif
Perawat :“Setelah ngobrol, sekarang coba sebutkan nama saya, apakah masih
ingat?
Klien : ”Masih, Bu cici”.
2. Rencana tindak lanjut
Perawat :“Jika masih ada yang ingin ibu sampaikan atau ceritakan kepada saya, ibu
bisa sampaikan pada pertemuan selanjutnya ya bu”
Klien :”Iya Bu”.
3. Kontrak yang akan datang
a. Topic
Perawat :“Bagaimana kalau nanti kita bertemu lagi agar saya bisa mengetahui
perkeBungan kesehatan kakak ibu”.
Klien :”Baik Bu”
b. Waktu
Perawat :“Ibu nanti kita bertemu di jam yang sama ya bu”.
Klien :” Iya Bu boleh”.
c. Tempat
Perawat :“Tempatnya disini saja ya bu”.
Klien :”Iya Bu ”.

39

Anda mungkin juga menyukai