BAB III
A. Laporan Kasus
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
1) Nama : Tn.P
2) Jenis Kelamin : Laki-laki
3) Umur : 38 tahun
4) No. RM : 280218
5) Informan : Pasien dan keluarga
b. Identitas Penanggung Jawab
1) Nama : Ny.R
2) Alamat : Jln. Cinta tembus Jantung
3) Pekerjaan : IRT
4) Hubungan dengan Klien : Istri pasien
5) Tanggal Pengkajian : 14 februari 2022
2. Alasan Masuk
3. Faktor Predisposisi
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
Pasien sebelumnya belum pernah mengalami gangguan jiwa
b. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami gangguan jiwa
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah
c. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?
Klien mengatakan pernah bekerja dan tiba-tiba dikeluarkan (PHK).
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda Vital
1) TD : 140/85 mmHg
2) N : 107 x/min
3) S : 36,7 °C
4) P : 21 x/min
b. Ukur
BB : 65 Kg TB : 175cm
c. Keluhan Fisik : Klien mengatakan mengeluh pusing bagaimana
caranya membiayai sekolah anaknya jika tidak bekerja
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku kekerasan
3
5. Psikososial
a. Genogram.
2. Kegiatan ibadah
Pasien melaksanakan ibadah 5 waktu yaitu sholat subuh
dan magrib.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
6. Status Mental
a. Penampilan
Penampilan pasien rapih, tidak bau badan, penggunaan pakaian
sesuai, baju tidak terbalik, kuku pendek dan bersih, tidak ada bau
mulut gigi bersih.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah
b. Pembicaraan
cara bicara pasien dengan suara kerus dank eras, pasien saat
ditangak tidak ada kontak mata dan acuh saat menjawab pertanyaan
Masalah Keperawatan: HDR dan Resiko Perilaku kekerasan
c. Aktivitas Motorik
Pasien tampak tangan mengepal, mata melotot dan rahap
terkatup kuat
Masalah Keperawatan: Resiko perilaku kekerasan
d. Alam Perasaan
Pasien terlihat jelas sangat saat marah
Masalah Keperawatan: resiko perilaku kekerasan
e. Afek
Ekspresi wajah klien saat bercerita terlihat labil, kadang emosi
dan kadang diam.
Masalah Keperawatan: Resiko perilaku kekerasan
f. Interaksi Selama Wawancara
Saat dilakukan pengkajian pasien tidak kooperatif kadang acuh
saat menjawab pertanyaan, kontak mata kurang (-).
Masalah Keperawatan: HDR dan Resiko perilaku kekerasan
g. Persepsi
Tidak ada masalah dengan persepsi sensori pendengaran,
melihatan, penciuman, perabaan, dan pengecapan.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah
h. Proses Pikir
Saat diminta untuk menceritakan alasan kenapa sering marah-
marah, saat diajak berbicara suara kasar dan keras, acuh saagt
menjawab (bloking).
Masalah Keperawatan: HDR
i. Isi Pikir
Pada saat dikaji pasien memikirkan kejadian saat keluarkan
dari pekerjaan.
Masalah Keperawatan: Resiko PK
j. Tingkat Kesadaran
Saat dikaji pasien mampu menyebutkan hari, tanggal, tahun,
waktu dengan benar. Pasien mampu mengenal tempat, saat ditanya ini
ada dimana pasien menjawab di rumah, saat ditanya pasien saat ini
bicara dengan siapa pasien menjawab dengan perawat.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah
k. Memori
Pasien tidak memiliki masalah dengan daya ingatnya. Pasien
mampu mengingat kejadian-kejadian dimasa lalunya dengan baik.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
l. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Pasien mampu berkonsentrasi dengan baik saat ditanya, Pasien
mampu berhitung dengan baik saat ditanya (100-7= 93 pasien mampu
menjawab) (93-7=86 pasien mampu menjwab) (86-7=79 pasien
mampu menjawab).
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah
7
m. Kemampuan Penilaian
Pasien mampu melakukan penilaian dengan baik, saat disuruh
memilih berbincang bincang di teras atau diruang tamu pasien dapat
mengambil keputusan tanpa bantuan dari orang lain.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
n. Daya Tilik Diri
Pasien mengatakan tidak sakit dan yakin akan segera pulih.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
f. Penggunaan Obat
Pasien mampu meminum obat dengan baik tanpa bantuan. Tapi
saat ini pasien tidak meminum obat, karena obatnya tidak cocok dan
belum konsultasi dokter lagi.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
g. Pemeliharaan Kesehatan
Keluarga salalu memeriksakan pasien ke dokter secara rutin
selain itu keluarga juga melakukan perawatan pendukung perawatan
secara tradisional
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
h. Kegiatan di dalam rumah
Pasien mengatakan persiapan makan, merapikan rumah,
mencuci pakaian pengaturan keuangan semuanya dilakukan ibunya.
Masalah Keperawatan: Isolasi sosial
i. Kegiatan di luar rumah
Pasien pernah bertetangga dan tetangganya menanyakan
kegiatannya saat ini. Pasien merasa tersinggung karena menganggap
dirinya diejek dan sedang dipermalukan oleh tetangganya, saat itu
pasien tidak ketengga yang membuat dia tersinggung.
Masalah Keperawatan: HDR
8. Mekanisme koping
Pasien mengatakan disaat memiliki permasalahan hidup lebih suka
melampiaskan kepada pering-piring dan perabotan rumah tangga .
Masalah Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
9
1 Tanggal : 14 February 2022 jam : 10.00 Tanggal : 13 januari 2021 jam : 11.00 Adetya.R
SP I S:
1. Mengidentifikasi penyebab a. Pasien mengatakan lebih senang
a. Siapa yang satu rumah dengan menyendiri
pasien b. Pasien mengatakan ibunya yang
b. Siapa yang dekat dengan pasien paling dekat dengannya
c. Siapa yang tidak dekat dengan O :
pasien a. Afek datar
b. Kontak mata kurang
c. Pasien terlihat lesu
2. Menanyakan keuntungan dan kerugian d. Pasien tidak memulai pembicaraan
berinteraksi dengan orang lain menjawab pertanyaan seadanya
a. Menanyakan pendapat pasien e. Pasien belum mampu melakukan
tentang kebiasaan berinteraksi interaksi terlalu banyak
dengan orang lain f. Pandangan pasien sering teralihkan
13
2. Tanggal : 14 januari 2021 jam : 09.00 Tanggal : 14 januari 2021 jam 10.00 Adetya.R
SP 1 (sesi 2) S:
1. Mengidentifikasi penyebab a. pasien mengatakan kabarnya baik
a. Siapa yang satu rumah dengan b. pasien mengatakan tahu
pasien keuntungan dan kerugian
b. Siapa yang dekat dengan pasien berinteraksi
c. Siapa yang tidak dekat dengan c. Pasien mau melakukan latihan cara
pasien berkenalan
Penyebab...
O:
2. Menanyakan keuntungan dan kerugian
a. Afek datar
berinteraksi dengan orang lain
b. Kontak mata kurang
a. Tanyakan pendapat pasien tentang
c. Pasien terlihat lesu
kebiasaan berinteraksi dengan orang
d. Pasien sudah mulai ada kemauan
lain
untuk berbicara lebih dulu
b. Tanyakan pendapat pasien tentang
A:
kebiasaan berinteraksi dengan orang
a. Pasien mulai terbuka dengan
lain
perawat
c. Tanyakan apa yang menyebabkan b. Pasien mampu melakukan Latihan
pasien tidak ingin berinteraksi berkenalan
dengan orang lain P:
d. Diskusikan keuntungan bila pasien Pk :
memiliki banyak teman dan bergaul a. Motivasi pasien untuk Latihan
akrab dengan mereka berkenalan
e. Diskusikan kerugian bila pasien b. Anjurkan pasien memasukan SP 1
hanya mengurung diri dan tidak ke jadwal Latihan harian
bergaul dengan orang lain Pp :
f. Jelaskan pengaruh isolasi sosial a. Evaluasi SP 1
terhadap kesehatan fisik pasien b. Ajarkan pasien untuk berhubungan
sosial secara bertahap (SP 2)
3. Melatih berkenalan
a. Jelaskan kepada klien cara
berinteraksi dengan orang lain
b. Berikan contoh cara berinteraksi
dengan orang lain
c. Beri kesempatan pasien
17
3. Tanggal : 15 januari 2021 jam : 09.00 Tanggal : 15 januari 2021 jam : 10.00 Adetya.R
SP 2 S:
1. Melakukan evaluasi SP1 a. Pasien mengatakan kabarnya baik
2. Melatih berhubungan sosial secara b. Pasien mengatakan ingat cara
bertahap berkenalan yang di ajarkan perawat
3. Memasukkan dalam jadwal kegiatan c. Pasien mengatakan mau berkenalan
pasien dengan perawat
O:
a. Pasien terlihat masih lesu
b. Kontak mata kurang
c. pasien mulai sedikit tersenyum
A:
a. Setelah diingatkan pasien mampu
mengulang cara berkenalan (SP 1)
b. Pasien mampu berkenalan dengan
perawat lain (SP 2)
19
P:
Pk :
a. Motivasi pasien untuk berkenalan
dengan tetangga dan orang-orang
sekitar lingkungan rumahnya
b. Anjurkan pasien memasukan ke
jadwal harian
Pp :
a. Evaluasi Sp 1 dan Sp 2
b. Ajarkan pasien untuk berkenalan
dengan orang lain (tetangga dan
orang-orang sekitar rumah) SP 3
4. Tanggal : 16 januari 2021 jam : 08.30 Tanggal : 16 januari 2021 jam : 09.30 Adetya.R
SP 3 S:
1. Mengevaluasi SP1 dan 2 a. Pasien mengatakan perasaannya
2. Melatih cara berkenalan dengan 2 orang lebih baik dari pada kemarin
atau lebih b. Pasien mengatakan masih
3. Memasukkan dalam jadwal kegiatan mengingat cara berkenalan (SP 1
pasien dan SP 2)
c. Pasien mengatakan mau berkenalan
dengan tetangga dan orang-orang di
sekitar rumah
O:
a. Pasien lebih kooperatif dari
sebelumnya
b. Pasien mulai mau berkenalan
dengan orang lain di sekitar
rumahnya
c. Mulai ada kontak mata
A:
a. Pasien mampu mengulang SP1 cara
berkenalan dan SP2 cara
berkenalan dengan perawat lain
b. Pasien mampu memulai perkenalan
dengan orang lain disekitar
rumahnya
c. Pasien masih terlihat ragu untuk
21
5. Tanggal : 17 januari 2021 jam 10.00 Tanggal : 17 januari 2021 jam 11.00 Adetya. R
SP 4 S:
1. Mengevaluasi SP1, 2 dan 3 a. Pasien mengatakan masih ingat
2. Melakukan latihan meningkatkan dengan cara berkenalan dan
kemampuan sosialisasi pasien bercakap-cakap secara bertahap
3. Memasukan dalam jadwal kegiatan (SP1, SP2 dan SP3)
O:
a. Pasien lebih kooperatif dari pada
hari sebelumnya
b. Ada kontak mata
c. Pasien mulai berseri dan tersenyum
d. Pasien mau meningkatkan
sosialisasi dengan orang lain
e. Pasien ikut serta dalam aktivitas
kelompok meskipun terlihat masih
canggung
A:
a. Pasien mampu mengulang SP1, 2
dan 3 dengan di bimbing oleh
perawat
b. Pasien mampu ikut serta dalam
kegiatan kelompok untuk
meningkatkan sosialisasi ditemani
dengan ibunya dan pasien terlihat
23
masih canggung
P:
Pk :
a. Motivasi pasien untuk
meningkatkan sosialisasi dengan
lebih baik
b. Anjurkan pasien untuk memasukan
kejadwal harian
Pp :
a. Evaluasi kemampuan pasien secara
keseluruhan dari SP 1 sampai SP 4
24
B. Pembahasan
Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan antara teori
dengan study kasus “Asuhan Keperawatan Pada Tn.P dengan Skizofrenia
berkaitan dengan Resiko Perilaku Kekerasan di Rumah Sakit Yhenni
Kabupaten Mimika”. Pembahasan yang penulis lakukan meliputi pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, implementasi keperawatan
dan evaluasi.
1. Pengkajian
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang
bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang pasien, agar
dapat mengidentifikasi, mengenai masalah-masalah, kebutuhan kesehatan
dan keperawatan pasien baik fisik, mental sosial dan lingkungan
(Dermawan, 2012). Dalam melakukan pengkajian asuhan keperawatan,
pengumpulan data pengkajian dalam format ini meliputi aspek identitas,
alasan masuk, faktor predisposisi, pemeriksaan fisik, psikososial, status
mental, kebutuhan persiapan pulang, mekanisme koping, masalah
psikososial dan lingkungan, pengetahuan dan aspek medik (Dermawan,
2012). Selain itu keluarga juga menjadi sumber data yang mendukung
bagi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan pada Ny.W dan
keluarga banyak memberikan informasi mengenai kondisi pasien. Dalam
pengumpulan data penulis menggunakan metode wawancara, observasi
secara langsung terhadap Ny.W dan data dari Puskesmas Melong Asih
yang mendukung dalam memberikan asuhan keperawatan pada Ny.W.
Damayanti dan Iskandar (2014) menyatakan faktor penyebab
isolasi sosial dibagi menjadi dua yaitu faktor predisposisi dan faktor
presipitasi. Faktor predisposisi isolasi sosial diantaranya faktor
perkembangan, faktor komunikasi dalam keluarga, faktor sosial budaya
yang kurang baik dan faktor biologis yang terganggu. Keluarganya
mengatakan bahwa pasien ditinggalkan oleh suaminya. Pasien juga
25
Subjektif :
1) Merasa ingin sendirian
2) Merasa tidak aman di tempat umum
Objektif :
1) Menarik diri
2) Tidak berminat/menolak berinteraksi dengan orang lain atau
lingkungan
Gejala dan tanda minor
Subjektif :
1) Merasa berbeda dengan orang lain
2) Merasa asik dengan pikiran sendiri
3) Merasa tidak mempunyai tujuan yang jelas
Objektif :
1) Afek datar
2) Afek sedih
3) Riwayat ditolak
4) Menunjukan permusuhan
5) Tidak mampu memenuhi harapan orang lain
6) Kondisi difabel
7) Tindakan tidak berarti
8) Tidak ada kontak mata
9) Perkembanan terlambat
10) Tidak bergairah / lesu
Diagnosa yang muncul pada kasus Ny.W, penulis menemukan
diagnosa utama yaitu isolasi sosial dikarenakan data dilapangan sesuai
dengan tanda dan gejala pada teori yaitu repon verbal kurang, merasa
ingin sendirian, terlalu asik dengan pikiran sendiri, menolak interaksi
dengan orang lain atau lingkungan, tidak mau memulai pembicaraan, afek
datar, kontak mata (-), tidak bergairah / lesu, dan banyak diam.
27
3. Perencanaan Keperawatan
Rencana keperawatan yang penulis lakuakan sesuai dengan
landasan teori dan petunjuk teknis SAK (Standar Asuhan Keperawatan).
Menurut O’Brien (2014) perencanaan adalah proses mengidentifikasi
intervensi yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Tujuan khususnya
yaitu untuk membina hubungan saling percaya dengan pasien, hal ini
dilakukan dengan alasan bahwa dengan membangun rasa percaya antara
pasien dan perawat dapat membangkitkan kepercayaan dan
menghilangkan rasa takut pasien. Tujuan umumnya intervensi pada
isolasi sosial agar pasien dapat berinteraksi dengan orang lain secara
bertahap. Ada empat strategi pelaksaan (SP) pada pasien dengan isolasi
sosial yaitu :
a. SP pertama, pasien dapat membina hubungan saling percaya,
menyadari penyebab isolasi sosial, mengetahui keuntungan dan
kerugian berinteraksi dengan orang lain dan melakukan interaksi
dengan orang lain secara bertahap. Rasional dari SP pertama adalah
dengan membina hubungan saling percaya dan menyadari penyebab
isolasi sosial perawat dapat mengidentifikasi masalah pasien sehingga
bisa menentukan cara dalam proses penyembuhan, melatih interaksi
pasien dapat membina hubungan sosial secara bertahap.
b. SP kedua, dengan cara mengevaluasi SP sebelumnya dan melatih
hubungan sosial secara bertahap. Rasional SP kedua adalah
mengetahui perkembangan dan data dasar intervensi selanjutnya,
menumbuhkan keterbiasaan dan motivasi untuk berinteraksi dengan
orang yang lebih banyak, serta mendisiplinkan dan melatih pasien
untuk terus berkenalan.
28
4. Implementasi Keperawatan
BAB IV
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Asuhan
Keperawatan Pada Ny.W dengan Skizofrenia Berkaitan dengan Isolasi Sosial di
Wilayah Kerja Puskesmas Melong Asih yang telah penulis lakukan selama 5 hari
terhitung dari tanggal 13 Januari 2021 sampai 17 Januari 2021, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada saat pengkajian data yang di dapatkan :
Pasien terlihat sangat tegang dan gugup saat bertemu orang baru, afek datar,
menolak untuk berkomunikasi dengan sebagian orang lain, sedikit tertutup
dan menceritakan hanya sebagian yang ingin ceritakan, kontak mata kurang
(-). Terdapat faktor predisposisi karena ditinggalkan oleh mantan suaminya
dan faktor presipitasi karena dikecewakan oleh teman dan mantan suaminya,
sehingga pasien lebih senang berdiam diri sendirian di kamar dan tertutup
dengan keluarga maupun orang lain di sekitarnya.
2. Diagnosa keperawatan yang muncul saat dilakukan pengkajian dan menjadi
prioritas pada Ny.W adalah isolasi sosial.
3. Rencana keperawatan yang dilakukan pada Ny.W yaitu dengan tujuan umum
agar Ny.W dapat berhubungan sosial dengan orang lain. Intervensi yang
dilakukan berdasarkan Standar Asuhan Keperawatan Khusus (SAK), dimana
intervensi pada pasien isolasi sosial terdiri dari empat strategi pelaksanaan
(SP), SP 1 melatih berkenalan, SP 2 berhubungan sosia secara bertahap, SP 3
berkenalan dengan dua orang atau lebih, SP meningkatkan sosialisasi pasien.
4. Penulis melaksanakan implementasi pada kasus Ny.W selama 5 hari, terhitung
dari tanggal 13 - 17 Januari 2021. Dengan memfokuskan pada beberapa hal
sesuai dengan tujuan dan rencana serta diagnosa keperawatan yang menjadi
prioritas. Hasil dari implementasi yang dilakukan pada Ny.W yaitu mampu
melakukan SP 1 sampai SP 4. Ny.W mampu mengidentifikasi penyebab,
mengetahui keuntungan dan kerugian berinteraksi serta pasien mampu
berhubungan sosial dengan orang lain dan meningkatkan sosialisasi.
5. Penulis melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan dari SP 1 sampai
SP 4 mengenai isolasi sosial. Secara menyeluruh isolasi sosial pada Ny.W
masih ada tetapi ada penurunan frekuensi setelah dilakukan 4 strategi
pelaksanaan tindakan keperawatan secara terjadwal.
B. Saran
34
35
DAFTAR PUSTAKA
DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator
Diagnostik (Edisi 1). Jakarta : DPP PPNI
Keliat, B.A et al. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta : EGC.
Prabowo.E. (2014). Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa (Edisi Pert).
Yogyakarta : Nuha Medika.
Trimelia. (2011). Asuhan Keperawatan Klien Isolasi Sosial. Jakarta Timur : TIM.
Yosep & Sutini. (2014). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama.
Yusuf Ahmad, et al. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta :
Salemba Medika
Zaini Mad. ( 2019). Asuhan Keperawatan Jiwa Masalah Psikososial di Layanan
Klinis dan Komunikasi. Sleman : CV Budi Utama.
37
38
c. Kontrak.
1) Topik :
Baiklah Bu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang? apakah
bersedia? Tujuananya agar ibu dengan saya dapat saling mengenal
sekaligus ibu dapat mengetahui keuntungan berinteraksi dengan
orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
2) Waktu :
Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 30
menit?
3) Tempat :
Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di ruang
tamu?.
2. Fase kerja
40
Dengan siapa ibu tinggal serumah? Siapa yang paling dekat dengan ibu?
apa yang menyebabkan ibu dekat dengan orang tersebut? Siapa anggota
keluarga dan teman ibu yang tidak dekat dengan ibu? apa yang membuat
ibu tidak dekat dengan orang lain? Apa saja kegiatan yang biasa ibu
lakukan saat bersama keluarga? Bagaimana dengan teman-teman yang
lain? Apakah ada pengalaman yang tidak menyenangkan ketika bergaul
dengan orang lain? Apa yang menghambat ibu dalam berteman atau
bercakap-cakap dengan orang lain? Menurut ibu apa keuntungan kita
kalau mempunyai teman? Wah benar, kita mempunyai teman untuk
bercakap-bercakap. Apa lagi ibu? (sampai pasien dapat menyebutkan
beberapa) Nah kalau kerugian kita tidak mempunyai teman apa ibu? ya
apa lagi? (sampai menyebutkan beberapa) jadi banyak juga ruginya tidak
punya teman ya. Kalau begitu ingin ibu belajar berteman dengan orang
lain? Nah untuk memulainya sekarang ibu latihan berkenalan dengan saya
terlebih dahulu. Begini ibu, untuk berkenalan dengan orang lain dengan
orang lain kita sebutkan dahulu nama kita dan nama panggilan yang kita
sukai. Contohnya: nama saya Adetya, senang sipanggil Adet. Selanjutnya
ibu menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya nama ibu
siapa ? senangnya dipanggil apa? Ayo bu coba dipraktekkan. Misalnya
saya belum kenal dengan ibu. coba ibu berkenalan dengan saya. Ya bagus
sekali ibu. coba sekali lagi ibu. bagus sekali ibu. setelah berkenalan
dengan ibu orang tersebut ibu bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal
yang menyenangkan. Misalnya tentang cuaca, tentang hobi, tentang
keluarga, pekerjaan dan sebagainya, iyah seperti itu bagus ibu. Ibu dapat
melakukannya dengan baik.
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan berkenalan? Nah sekarang
coba ulangi dan peragakan kembali cara berkenalan dengan orang lain.
41
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data subjektif :
a. Pasien merasa ingin sendiri
b. Pasien merasa asik dengan pikirannya sendiri
Data objektif :
3) Tempat :
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di
ruang halaman ya? Baiklah ibu besok saya akan kesini jam 08:30
kita akan berbincang-bincang dengan 3 orang tetangga ibu. sampai
jumpa besok ibu. saya permisi Assalamualaikum Wr. Wb.
45
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien.
Data subjektif :
a. Pasien mengatakan masih malu berinteraksi dengan orang lain.
b. Pasien mengatakan mau berkenalan dengan orang lain.
Data objektif :
B. Proses Pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
a. Salam Terapeutik.
Assalamualaikum bu, Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya?
b. Evaluasi / Validasi :
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Apakah masih ada perasaan
kesepian? Apakah ibu sudah bersemangat bercakap-cakap dengan otrang
lain? Apa kegiatan yang dilakukan sambil bercakap-cakap? Bagaimana
dengan jadwal berkenalan dan bercakap-cakap, apakah sudah dilakukan?
Bagus ibu.
c. Kontrak :
1) Topik :
Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan
mendampingi bu berkenalan atau bercakap-cakap dengan tetangga dan
orang sekitar rumah, Apakah ibu bersedia?
2) Waktu :
Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
3) Tempat :
Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di teras?
2. Fase Kerja
Baiklah ibu, bagaimana jika kita ke tetangga, disana berjumlah 4 orang.
Bagaimana jika kita berangkat sekarang? Apakah ibu sudah siap bergabung
dengan banyak orang? Nah ibu sesampainya disana ibu memperkenalakan
diri seperti yang sudah kita pelajari, ibu bersikap biasa saja dan yakin bahwa
orang-orang disana senang dengan kedatangan ibu. baik lah bu kita berangkat
sekarang ya bu. Nah bu, sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan orang
47
lain saat melakukan kegiatan harian, saat sekarang sedang sedang berjemur.
Coba ibu perkenalkan diri dan tanyakan namanya. Baik bagus bu, voba ibu
mulai buka pembicaraan seperti menanyakan pekerjaan dan kegiatan lainnya.
Bagus ibu, ibu sudah mampu berkenalan dan bercakap-cakap dengan 4 orang
tetangga ibu dengan baik.
3. Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berkenalan dengan tetangga ? apa
pengalaman ibu yang menyenangkan berada dalam kelompok? Adakah
manfaatnya kita bergabung dengan orang banyak?
b. Rencana tindak lanjut :
Baiklah ibu selanjutnya ibu bisa menambah orang yang ibu kenal. Ibu bisa
ikut mengobrol dengan tetangga ibu. jadwal bercakap-cakap setiap pagi
saat berjemur kita cantumkan dalam jadwal ya ibu. setiap jam berapa ibu
akan berlatih? Baiklah pada pagi jam 08:00 pagi.
c. Kontrak yang akan datang :
1) Topik :
Baik lah ibu bagaimana kalau besok saya melakukan evaluasi
kemampuan ibu dan menanyakan bagaimana rencana tindak lanjut
keluarga.
2) Waktu :
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00?
3) Tempat :
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di
ruang tamu? Baiklah bu besok saya akan kesini jam 10:00 sampai
jumpa besok . Saya permisi Assalamualaikum Wr.Wb.
48
A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien
Data subjektif :
Data objektif :
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Apakah ibu sudah
bersemangat bercakap-cakap dengan orang lain? Apa kegiatan yang
dilakukan sambil bercakap-cakap? Bagaimana dengan jadwal
berkenalan dan bercakap-cakap, apakah sudah dilakukan? Bagus ibu.
c. Kontrak
1) Topik :
Baiklah sesuai dengan janji, kita akan berlatih untuk
meningkatkan sosialisasi. Apakah ibu bersedia?
2) Waktu :
Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 30
menit?
3) Tempat :
Kita akan berbincang-bincang di taman depan rumah yah bu,
apakah ibu mau?
3. Fase kerja
50
2) Waktu :
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00 ?
3) Tempat :
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana
kalau di ruang teras? Baiklah bu besok saya akan kesini jam
10:00 sampai jumpa besok . saya permisi Assalamualaikum
Wr,Wb.
RIWAYAT HIDUP
52
Pendidikan