OLEH :
KELOMPOK I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Lukman dan Nurna, (2011) Penanganan untuk fraktur dibagi menjadi
dua yaitu secara operatif dan konservatif. Reduksi operatif dilakukan dengan alat
fiksasi internal (ORIF) dalam bentuk pin, kawat, sekrup, plat paku, atau batangan
logam ataupun dengan fiksasi eksternal (OREF) yang digunakan untuk
mempertahankan fragmen tulang dalam posisinya sampai penyembuhan tulang yang
solid terjadi. Menurut letak dan kerusakan jaringan yang berbeda pada masing-masing
fraktur sehingga menghadirkan suatu 1 2 bentuk masalah berlainan pula. Seperti pada
fraktur Humeri yang dilakukan pemasangan ORIF (Open Reduction Internal
Fixation). Berupa plate (lempengan) and screw (sekrup), fraktur didaerah ini, dapat
terjadi komplikasi-komplikasi tertentu, seperti kekakuan sendi shoulder.
Infra merah pada kasus ini adalah untuk mengurangi rasa nyeri. Efek thermal
dari Infra merah mampu mempengaruhi syaraf sensoris. Pemanasan tersebut akan
bersifat sedatif bagi ujung-ujung syaraf sensoris, sehingga mengurangi rasa nyerinya.
Rasa nyeri dapat timbul karena adanya akumulasi 3 sisa-sisa hasil metabolisme yang
disebut zat ”P” yang menumpuk dijaringan. Penyinaran menggunakan sinar infra
merah yang mempunyai efek panas yang dapat memperlancar peredaran darah
sehingga pemberian nutrisi dan kebutuhan jaringan akan O2 terpenuhi dengan baik
dan pembuangan zat “P” akan lancar sehingga rasa nyeri berkurang atau hilang
(Usman, 2012).
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memahami dan menerapkan Asuhan Keperawatan pada Tn.J dengan
Close Fraktur Humerus Sinistra di Ruang Perawatan Mambruk Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Mimika
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian pada pasien dengan Close Fraktur Humerus
b. Mampu mendiagnosa keperawatan sesuai prioritas masalah
c. Mampu melaksanakan rencana tindakan dan rasional dalam praktek nyata
sesuai dengan masalah yang diperioritaskan
d. Mampu melaksanakan tindakan dalam praktek nyata sesuai dengan masalah
yang diperioritaskan
e. Mampu menilai dan mengevaluasi hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan
pada pasien dengan Close Fraktur Humerus
B. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan asuhan keperawatan ini
adalah metode deskriptif yaitu metode yang bersifat menggambarkan secara objektif
selama pengamatan pasien di mulai dari pengumpulan data sampai pada evaluasi dan
selanjutnya dipaparkan dalam bentuk narasi.
1. Studi Kepustakaan
Penulis memperoleh informasi-informasi terbaru dari internet di berbagai situs,
serta menggunakan buku referensi sebagai masukan untuk melandasi konsep dasar
teori, baik konsep medik dan keperawatan.
2. Studi Kasus
Selain menggambarkan literatur, penulisan juga melakukan pengamatan langsung
pada pasien dengan Close Fraktur Humerus dengan beberapa metode yaitu :
a. Wawacara
Wawancara adalah menanyakan atau tanya jawab yang berhubungan dengan
masalah yang dihadapi pasien dan merupakan komunikasi yang direncanakan ,
melakukan wawancara langsung dengan pasien dan keluarga.
b. Observasi
Observasi adalah mengamati perilaku dan keadaan pasien untuk memperoleh
data tentang masalah kesehatan dan keperawatan pasien.
c. Pemeriksaan Fisik
Teknik yang digunakan dalam pemeriksaan pasien adalah inspeksi, palpasi,
perkusi dan auskultasi.
d. Diskusi
Melakukan diskusi dengan pembimbing klinik dan pembimbing pendidikan.
3. Studi Dokumentasi
Mempelajari status catatan medik di rekam medik pasien.
C. Manfaat
1. Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam membantu penanganan dan
perawatan pasien dengan Close Fraktur Humerus
2. Ilmu dan Teknologi Keperawatan
Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan dalam
melakukan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Close Fraktur Humerus
3. Penulis
Memperoleh pengalaman dalam mengimplementsikan Asuhan Keperawatan
pasien Close Fraktur Humerus.