Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.

T DENGAN MALARIA

A. PENGKAJIAN

1. Identitas klien

Nama : Ny. T
Umur : 46 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA/FARMASI
Agama : Islam
Alamat : Lapodi
No. RM : 568642
Ruangan : Ruang Interna
Tanggal masuk : 17 maret 2019
Tanggal pengkajian : 18 Maret 2019, pukul 10.00 WIB
Diagnosa medis : Malaria

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn M
Umur : 48 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Lapodi
Hubungan dengan Keluarga : Suami
2. Keluhan utama

a. Riwayat kesehatan Sekarang

Klien dibawa oleh keluarga ke IGD RSUD Pasarwajo Kabupaten


Buton pada tanggal 17 Maret 2019 pukul 10.00 WITA dengan
keluhan demam dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, keluhan menggigil
baru dirasakan sejak kemarin (16 Maret 2019), merasa mual,
muntah satu kali, tubuh terasa panas, sering berkeringat, kepala
pusing, seluruh tubuh dirasakan sakit dan pegal-pegal. Tiga hari yang
lalu klien sudah minum obat yang di beli di warung yaitu paracetamol
guna menurunkan panas tetapi tidak ada perubahan. Tanda tanda vital :
TD : 120/80 mmHg, Nadi : 86 x/menit, Pernafasan
: 22 x/menit, Suhu : 380C, Berat badan : 49 kg, Tinggi badan : 155 cm.

Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 18/03/2019 pukul 10.00


WITA, keadaan umum klien masih tampak lemah, mukosa bibir terlihat
kering, conjungtiva anemis, klien mengeluh terasa nyeri pada daerah
persendian tulang dan juga otot, skala nyeri 3 (1-5), tubuh terasa
pegal-pegal, merasa mual, nyeri pada uluh hati, lidah terasa pahit, tidak
ada nafsu makan, sakit kepala, panas pada tubuh sering dirasakan hilang
timbul dan sering berkeringat, keluhan menggigil sudah berkurang tidak
seperti pada saat pertama masuk. Klien juga mengeluh bahwa hasil
labornya haemoglobin rendah yaitu 7,5 gr/dl menurut saran dokter
untuk tranfusi darah 3 kantong, untuk menormalkan Hb. Klien tampak
pucat, akral teraba dingin, ekstremitas atas terpasang infus dan sedang
dilakukan transfusi. Tanda vital : TD :110/70 mmHg, Nadi : 90 X/menit,
Pernafasan : 22 x/menit, Suhu : 370C.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu

Sebelumnya klien pernah mengalami demam seperti sekarang ini dengan


diagnosa yang sama yaitu Malaria pada dua tahun yang lalu dan dirawat
selama 3 hari di ruang Ruang Interna RSUD Pasarwajo Kabupaten Buton.
Riwayat operasi caesaria : 1 (satu) kali karena melahiran kembar pada
tahun
2003.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga

Dalam keluarga Ny. T terdapat keluarga yang pernah mengalami


penyakit malaria yaitu suaminya, anak pertama dan anak kedua.
B. ANALISA DATA

No Data Focus Etologi Masalah

1 Perubahan perfusi
Ds : Klien mengeluh jaringan
kepalanya terasa
pusing.
Do :
 Keadaan umum :
Lemah
 TTV :
Tensi darah : 110/70
mmHg
Nadi : 90 x/menit
Pernafasan : 22
x/menit
Suhu : 370C

 Akral dingin
 Kulit pucat
 Klien tambak gelisah
 Hb : 7,5 Gr/dl
 Conjungtiva anemis
 Mukosa bibir tampak
kering
 Hasil pemeriksaan
2 DDR (+) Hipertermi
Ds : klien mengeluh
tubuhnya terasa
panas, panas yang
dirasakan hilang
timbul, dan paling
sering muncul ketika
malam hari.
Do :
 Tubuh klien teraba
panas
 Suhu 380C
 Hasil pemerikasaan
DDR (+)
 Klien tampak gelisah
 Mukosa bibir tampak
kering
3 Ds : Klien mengatakan Resiko
bahwa klien tidak ketidakseimbanga
nafsu makan dan n nutrisi kurang
perutnya terasa dari kebutuhan
mual,dan pernah
muntah 1x, lidah
terasa pahit dan uluh
hati terasa nyeri.
Do :
 Porsi makan yang
dihabiskan terlihat
hanya 3 sendok makan
 Keadaan umum
tampak lemah
 BB : 49 kg
 Tinggi badan : 155 cm
 Klien tampak pucat
 Mukosa bibir tampak
kering

4 Ds : klien mengeluh Nyeri dan


tubuhnya terasa nyeri ketidaknyamanan
pada persendian danjuga
otot tubuh terasa pegal-
pegal.
Do :
 Klien tampak meringis
kesakitan
 Klien taampak gelisah
 Skala nyeri 3 (1-5)
5 Ds : Klien mengatakan Gangguan
tubuhnya terasa aktifitas
lemas.
Do :
 Klien tampak lemah
 Aktivitas klien hanya
ditempat tidur
 Semua kebutuhan klien
dibantu oleh keluarga
dan perawat

6 Ds : Klien dan keluarga Resiko penularan


mengatakan tidak penyakit malaria.
tahu tentang penyakit
malaria dan cara
penularan penyakit
malaria.

Do :
 Keluarga dan klien
tidak menjawab ketika
ditanya tentang cara
penularan penyakit
malaria dan cara
pencegahanya,
keluarga dan klien
hanya mengelengkan
kepala.
 Keluarga bertanya
tentang apa penyakit
yang di derita
keluarganya.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen

seluler yang di perlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrient dalam

tubuh.

2. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan

metabolisme,efek langsung sirkulasi kuman pada hipotalamus.

3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan intake yang tidak dekuat : anorexia, mual/muntah.

4. Nyeri dan ketidaknyamanan berhubungan dengan respons inflamasi sistemik,

mialgia, artralgia.

5. Gangguan aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.

6. Resiko penularan penyakit malaria berhubungan dengan kurang

pengetahuan tentang penyakit malaria, kebersihan lingkungan dan pola

hidup.
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan dan kriteria Intevensi Rasional


keperawatan hasil
1 Perubahan Tujuan : setelah 1. Memeriksa 1. Memantau
perfusi jaringan dilakukan tanda-tanda perkembangan
berhubungan perawatan dalam vital. tekanan darah
dengan waktu 4x24 jam dan perubahan
tidak 2. Catat adanya pada tekanan
terjadipenurunan keluhan nadi. Hipotensi
tingkat kesadaran pusing. akan berkembang
dan dapat bersamaan dengan
mempertahankan kuman yang
cardiac output menyerang darah.
secara adekuat 2. Keluhan pusing
guna meningkatkan merupakan
perfusi jaringan manifestasi
penurunan suplai
Kriteria hasil : darah ke jaringan
 Tanda-tanda otak.
vital normal 3. Kurangi 3. Respons valsava
 Klien tidak aktivitas yang akan
mengeluh merangsang meningkatkan
pusing timbulnya beban jantung
 Klien tidak respons sehingga akan
gelisah valsava/ menurunkan
 Tidak terdapat aktivitas. curah jantung ke
sianosis otak.
 Kulit segar 4. Tingkatkan 4. Menurunkan
 Hemoglobin tirah baring. beban kerja
normal miokard dan
konsumsi
 Akral hangat
oksigen,
 Conjungtiva
memaksimalkan
ananemis
efektifitas dari
 Mukosa bibir
perfusi jaringan.
tampak lembab
5. Observasi 5. Bukti aktual
 Hasil perubahan terhadap
pemeriksaan sensori dan penurunan aliran
DDR (-) tingkat darah ke jaringan
kesadaran serebral adalah
pasien yang adanya perubahan
menunjukan respons sensori
penurunan dan penurunan
perfusi otak tingkat kesadaran
(gelisah, pada fase akut.
confuse/bingu Adanya
ng, apatis, kegagalan harus
somnolen). dilakukan
monitoring ketat.
6. Kolaborasi 6. Jalur yang paten
Pemberian penting untuk
transfusi darah pemenuhan lisis
PRC (packed darah sebagai
red cells). intervensi
kedaruratan.

70
2 Hipertermi Tujuan : Setelah 1. Evaluasi TTV 1. Sebagai
berhubungan dilakukan pada setiap pengawasan
dengan perawatan dalam pergantian sif terhadap adanya
peningkatan waktu 4x24 atau setiap ada perubahan
metabolisme, jamterjadi keluhan dari keadaan umum
efek langsung penurunan suhu klien. klien sehingga
sirkulasi tubuh dan panas dapat dilakukan
kuman pada tidak berulang. penanganan dan
hipotalamus. perawatan secara
Kriteria hasil : cepat dan tepat.
 Pada palpasi 2. Anjurkan klien 2. Dengan baju
tubuh teraba untuk yang tipis dan
tidak panas memakaikan menyerap
 Suhu tubuh pakaian yang keringat
normal tipis dan dapat diharapkan klien
 Mukosa bibir menyerap tidak gerah dan
lembab keringat. panas tubuh akan
 DDR (-) turun.
 Klien tidak 3. Anjurkan 3. Pemberian
gelisah memberikan selimut
 Klien mampu selimut bila digunakan untuk
menjelaskan menggigil. mengurangi
kembali ketidak
pendidikan nyamanan pada
kesehatan yang saat demam dan
diberikan. menggigil
 Klien mampu sebagai respon
termotivasi sekunder dari
untuk hipertermi.
melaksanakan 4. Beri kompres 4. Terjadi
penjelasan yang dengan air vasodilatasi
telah diberikan. hangat - hangat pembuluh darah,
kuku pada sehingga terjadi
aksila, lipat penguapan
paha, dan (evaporasi).
temporal bila
terjadi panas.
5. Berikan klien 5. Dengan banyak
banyak minum minum dapat
2000-3000 menggantikan
cc/hari. cairan yang
hilang.
6. Kolaborasi 6. Pemberian cairan
untuk infus dapat
pemberian mencegah
cairan infus. terjadinya
kekurangan
cairan serta untuk

71
mengganti
cairang tubuh
yang hilang.
7. Kolaborasi 7. Anti piretik dapat
untuk merangsang
pemberian hipotalamus
antipiretik, anti untuk
malaria, dan menurunkan suhu
anti biotik. tubuh, pemberian
anti malaria dapat
membunuh
parasit/plasmodiu
m penyebab
malaria,
antibiotik untuk
mengatasi
infeksi.
8. Atur 8. Kondisi ruang
lingkungan kamar yang tidak
yang konduksif. panas, tidak
bising, dan
sedikit
pengunjung
memberi
efektivitas
terhadap proses
penyembuhan.

3 Resiko Tujuan : Setelah 1. Kaji 1. Tingkat


ketidakseimb dilakukan pengetahuan pengetahuan
angan nutrisi perawatan dalam klien tentang dipengaruhi oleh
kurang dari waktu 5x24 jam intake nutrisi. kondisi sosial
kebutuhan kliendapat ekonomi klien.
tubuh mempertahankan Perawat
berhubungan kebutuhan nutrisi mengunakan
dengan intake yang adekuat. pendekatan yang
yang tidak sesuai dengan
dekuat: Kriteria hasil : kondisi individu
anorexia,  Berat badan klien klien. Dengan
mual/muntah. normal seimbang mengetahui
dengan tinggi tingkat
badan pengetahuan
 Klien mampu tersebut, perawat
menghabiskan dapat lebih
porsi makan terarah dalam
yang disajikan memberikan
 Keadaan umum pendidikan yang
klien membaik sesuai dengan

72
 Mual, muntah pengetahuan
berkurang klien secara
 Mukosa bibir efisien dan
tampak lembab efektif.
2.Anjurkan klien 2. Untuk
agar makan mengurangi
makanan dalam perasaan pahit
keadaan hangat. pada lidah.
3.Anjurkan klien 3. Untuk
untuk makan mengurangi
makanan lunak perasaan tegang
dalam porsi pada lambung
kecil tapi sering sehingga tidak
terjadi mual dan
muntah.
4.Diskusikan 4. Dapat
makanan yang meningkatkkan
disukai klien masukan
dan masukan makanan klien.
dalam diet
murni.
5.Kolaborasi 5. Anti emetik dapat
pemberian obat mengurangi mual
anti emetik dan muntah.
6.Monitor 6. Penimbangan
perkembangan berat badan
berat badan. dilakukan sebagai
evaluasi terhadap
intervensi yang
diberikan.
4 Nyeri dan Tujuan : Setelah 1. Jelaskan dan 1. Pendekatan
ketidaknyam dilakukan bantu klien dengan
anan perawatan dalam dengan menggunakan
berhubungan waktu 4x24 jam tindakan relaksasi dan
dengan terjadi penurunan pereda nyeri nonfarmakologi
respons keluhan nyeri dan nonfarmakolo lainya telah
inflamasi ketidaknyamanan. gi dan menunjukan
sistemik, noninvasif. keefektifan dalam
mialgia, Kriteria hasil : mengurangi
artralgia.  Secara subjektif nyeri.
melaporkan nyeri 2. Istirahatkan 2. Istirahat secara
berkurang atau klien pada saat fisiologis akan
dapat diadaptasi nyeri muncul. menurunkan
 Skala nyeri 0-1 kebutuhan
(1-4). Dapat oksigen yang
mengidentifikasi diperlukan untuk
aktivitas yang memenuhi
meningkatkan kebutuhan

73
atau menurunkan metabolisme
nyeri basal.
 Klien tidak 3. Ajarkan teknik 3. Meningkatkan
gelisah relaksasi intake oksigen
pernafasan sehingga akan
dalam pada menurunkan
saat nyeri nyeri sekunder
muncul. dari iskemia
spina.
4. Manajemen 4. Lingkungan yang
lingkungan, tenang akan
Lingkungan menurunkan
yang tenang, stimulus nyeri
batasi eksternal dan
pengunjung, pembatasan
istirahatkan pengunjung akan
klien. membantu
meningkatkan
kondisi oksigen
ruangan yang
akan berkurang
apabila banyak
pengunjung yang
berada di
ruangan. Istirahat
akanmenurunkan
kebutuhan
oksigen jaringan
perifer.
5. Tingkatkan 5. Pengetahuan
pengetahuan mengenai hal
tentang sebab- yang akan di
sebab nyeri. rasakan
membantu
mengurangi
nyerinya dan
dapat membantu
mengembangkan
kepatuhan klien
terhadap rencana
terapeutik.

5 Gangguan Tujuan : Setelah 1. Observasi 1. Untuk


aktivitas dilakukan respons klien mengidentifikasi
berhubungan perawatan dalam terhadap indikasi
dengan 5x24jam klien aktivitas. kemajuan atau
kelemahan dapat melakukan penyimpangan
fisik. aktivitas sesuai dari hasil yang
dengan diharapkan.
kemampuanya.
2. Awasi tanda – 2. Agar mengetahui
Kriteria hasil : tanda vital perubahan
 Klien mampu selama dan kelemahan dan
melakukan sesudah kekuatan pada
aktivitas sendiri aktivitas. pasien.
 Badan klien tidak
lemah lagi dan 3. Tingkatkan 3. Tirah baring
kekuatan otot tirah baring. meningkatkan
membaik istirahat dan
 Tanda-tanda vital ketenangan klien
dalam batas serta menyediakan
normal energi yang
digunakan untuk
penyembuhan.
4. Atur posisi 4. Agar klien bisa
pasien beristirahat dan
senyaman memulihkan
mungkin kesehatan.
5. Berikan 5. Membantu klien
bantuan dalam bila perlu, untuk
aktivitas sehari- meninggkatkan
hari bila perlu. kepercayaan diri
bila klien dapat
melakukan
aktivitas sendiri.
6. Libatkan 6. Membangun
keluarga dalam hubungan yang
pemenuhan kooperatif antara
kebutuhan perawat dan
klien. keluaraga.

6 Resiko Tujuan : Setelah 1. Beri penjelasan 1. Klien dan


penularan dilakukan tentang apa itu keluarga dapat
penyakit perawatan dalam penyakit menjelaskan
malaria waktu 3x24 malaria, cara kembali dan
berhubungan jampenularan penularan menentukan
dengan penyakit malaria penyakit pencegahan
kurang tidak terjadi. malaria dan penyakit malaria
pengetahuan pencegahanya. secara dini.
tentang Kriteria hasil : 2. Anjurkan
penyakit  Klien dan keluarga dan 2. Dengan
malaria, keluarga dapat klien untuk lingkungan yang
kebersihan menjelaskan memelihara bersih dan
lingkungan kembali apa itu dan nyaman nyamuk
dan pola penyakit malaria tidak akan
hidup. dan cara meningkatkan berkembang biak.
penularan kebersihan diri
penyakit dan
malaria. lingkunganya.
3. Anjurkan klien 3. Akan mencegah
 Klien dan dan keluarga terjadi penularan.
Keluarga dapat untuk
menyebutkan membasmi
cara pencegahan sarang nyamuk
malaria. atau tempat
berkembang
biak nyamuk.
E. Implementasi Keperawatan

N Tanggal/ Diagnosa Implementasi Respon hasil


o Jam keperawatan
1 18/03/2019 Hipertermi 1. Menganjurkan 1. Klien mengatakan iya
11.00 berhubungan klien untuk bila tubuhnya terasa
WITA dengan menggunakan panas klien akan
pakaian yang tipis menggunkan pakaian
dan dapat yang tipis dan
menyerap keringat menyerap keringat.
bila tubuh terasa
panas. 2. Klien mengatakan
iya bila tubuh
kedinginan atau
2. Menganjurkan menggigil klien akan
klien menggunakan selimut.
untuk menggunakan
selimut bila tiba- 3. Klien mengatakan
tiba tubuh menjadi iya klien akan
dingin dan menggigil. melakukan kompres
dengan air hangat bila
3. Menganjurkan tubuhnya nanti terasa
klien untuk panas.
melakukan
kompres air hangat
bila tubuh terasa
panas.
Menganjurkan 4. Klien
klien untuk banyak mengatakan iya
minum 2000- klien akan
3000cc/hari / 9 banyak-banyak
gelas/hari. minum

5. Melaksanakan
pemberian cairan 5. Cairan infus
infus. telah di berikan
6. Melaksanakan berdasarkan terapi
pemberian obat yaitu RL dan D5%
antipiretik, anti dengan tetesan 20
malaria, dan anti gtt/menit.
biotik
6. Klien
mengatakan klien
akan meminum
obatnya tepat
waktu sesuai
instruksi yang telah
diberikan obat klien
pada hari ini yaitu
malarex 4-(4)-2,
paracetamol 3x1,
cefotaxime 2x1.
.

2 18/03/2019 Nyeri dan 1. Menganjurkan 1. Keluarga langsung


11.30 ketidaknyamana klien untuk memberikan
WITA n meredakan nyeri bantuan kepada
pada sendi dan klien dengan
berhubungan otot, pegal-pegal melakukan
dengan pada tubuh dengan pemijatan pada
tindakan pereda tubuh klien dan
kompres air
nyeri
hangat masih
nonfarmakologi dilanjutkan.
dengan melakukan
pemijatan/masase
2.
3 18/03/2019 Resiko 1. Mengkaji 1. Klien mengatakan
12.00 ketidakseimbang pengetahuan klien makanan yang
WITA an nutrisi kurang tentang intake sehat terdiri dari
dari kebutuhan nutrisi. empat sehat lima Irma R
tubuh sempurna, yang
berhubungan mengandung
dengan intake karbohidrat,
yang tidak protein, lemak,
dekuat: vitamin, mineral
anorexia, dan air yang cukup.
mual/muntah. Minum sebanyak 8
gelas/hari,makan
secara teratur
3x/hari. Klien
membeli makanan
tambahan yang
dibeli diluar seperti

78
buah,roti dan
khasiat sari kurma
(untuk
menyembuhkan
anemia) yang
dialami Ny. T.

2. Menganjurkan 2. Klien langsung


klien agar makan memakan makanan
makanan dalam yang telah diantar
keadaan hangat. oleh ahli gizi
(makan siang).

3. Menganjurkan 3. Klien terlihat hanya


klien untuk makan menghabiskan 3
makanan lunak sendok makan.
dalam porsi kecil mual (+), muntah (-
tapi sering. ), lidah terasa pahit
nyeri pada uluh
hati.

4. Diskusikan 4. Klien mengatakan


makanan yang selera makan bubur
disukai klien dan ayam. Dan sudah
masukan dalam diberikan oleh
diet murni. keluarga namun
klien hanya makan
2 sendok. Dengan
alasan keluhan
yang sama lidah
terasa pahit, nyeri
pada uluh hati,
mual (+), muntah (-
).

5. Klien sudah
5. Melaksanakan meminum obat
pemberian obat sesuai dengan
anti emetik. instruksi dokter.
Vometa 3x1 PO
untuk mengurangi
mual,omeparazole
untuk menghambat
produksi asam
lambung 1x1,
dexanta sirup 3x1
untuk menetralkan
asam lambung.

79
Neorodex sebagai
multivitamin B1,B6
dan B12 pemberian
2x1 PO.

6. Berat badan klien


6. Memonitor 49 kg.
perkembangan
berat badan klien.

4 18/03/2019 Nyeri dan 1. Menjelaskan dan 1. Klien mau untuk


13.15 ketidaknyamana membantu klien melakukan saran
WITA n berhubungan dengan tindakan perawat dengan
dengan respons pereda nyeri meredakan nyeri Irma R
inflamasi nonfarmakologi secara alami tanpa
sistemik, dan noninvasif. dengan
mialgia, menggunakan obat
artralgia. pereda nyeri.

2. Mengajarkan 2. Klien mengerti dan


teknik manajemen paham cara
nyeri keperawatan, meredakan nyeri
dengan yaitu dengan
menganjurkan beristirahat saat
klien beristirahat nyeri muncul,
bila merasakan menarik nafas
nyeri, mengajarkan dalam pada saat
teknik relaksasi terasa nyeri, dan
pernafasan dalam mengatur
pada saat nyeri kenyamanan tubuh
muncul, dan dan lingkungan.
mengatur
kenyamanan dan
lingkungan klien
seperti membatasi
pengunjung untuk
tidak terlalu ramai
demi kenyamanan
klien.
3. Ny. T mengerti
3. Meningkatkan dengan apa
pengetahuan klien penyakit yang di
tentang sebab- alaminya tubuhnya
sebab nyeri terasa sakit dan
mengapa Ny. T pegal-pegal
bisa terasa sakit disebabkan parasit
pada sendi dan malaria yang
tulang, dan juga terdapat dalam

80
pada otot, seluruh tubuhnya sehingga
tubuh terasa pegal- menimbulkan
pegal itu semua gejala.
karena penyakit
yang Ny. T alami
yaitu malaria
keluhan tersebut
merupakan respon
dari proses
penyakit malaria.

5 18/03/2019 Gangguan 1. Mengobservasi 1. Klien mengatakan


13.30 aktivitas respons klien apabila dibawa
WITA berhubungan terhadap aktivitas. duduk/ berdiri
dengan seperti ingin Irma R
kelemahan fisik. kekamar mandi
kepala terasa
pusing. Jadi klien
hanya berbaring
ditempat tidur.

2. Mengawasi tanda- 2. Klien mengatakan


tanda vital selama apabila setelah di
dan sesudah bawa duduk atau
aktivitas. beraktivitas seperti
kekamar mandi
denyut jantung
berdebar-debar
cepat dan kuat.
Namun sebaliknya
bila di bawa tiduran
atau istirahat
denyut jantung
normal.

3. Menganjurkan 3. Klien mau


klien untuk menerima saran
meningkatkan tirah perawat klien tidur
baring. untuk beristirahat.

4. Klien tidur dengan


4. Mengatur posisi satu bantal, dan
klien senyaman menggunakan
mungkin. selimut.

5. Membantu klien
5. Memberikan saat klien mau

81
bantuan dalam kekamar mandi.
aktivitas sehari-
hari bila perlu.
6. Keluarga menerima
6. Memberitahukan saran perawat,
keluarga untuk setiap kebutuhan
membantu dalam dan aktivitas klien
memenuhi di bantu oleh
kebutuhan klien keluarga seperti
dan memberikan membantu
bantuan dalam mengantar klien
aktivitas klien. untuk kekamar
mandi, membantu
untuk menyuapi
makanan,
membantu
memenuhi
kebutuhan
kebersihan tubuh
klien seperti
mengelap tubuh
klien.

Anda mungkin juga menyukai