Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY.F DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


ISOLASI SOSIAL DI RUANGAN ANGGUR
UPT RSUD MADANI PALU

KELOMPOK 3
DEFINISI

Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan


atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain
disekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak
mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Purba, dkk. 2008).
Isolasi sosial adalah gangguan dalam berhubungan yang merupakan mekanisme
individu terhadap sesuatu yang mengancam dirinya dengan cara menghindari
interaksi dengan orang lain dan lingkungan
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Ruang : Anggur

Tanggal Dirawat : 02 Januari 2024

Identitas Klien

Inisial : Ny.F

Umur : 41 tahun

Informal : klien

Tanggal pengkajian : 03 Januari

No Rm : 05 31 01

Alasan Masuk
Klien masuk RSUD Madani pada tanggal 02 Januari 2024, pada jam 20.00 wita, keluhan : gelisah, kadang berbicara
sendiri, suka mengurung diri, dan ada riwayat putus obat 1 tahun.
Keluhan saat dikaji :

- Klien mengatakan sukan menyendiri


- Klien mengatakan suka berdiam diri dirumah
- Klien mengatakan selama sakit tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok atau
organisasi dilingkungan tempat tinggalnya karena merasa takut dan malu
- Klien tampak hanya berdiam diri diruangan perawatan
- Klien tampak tidak berbaur dengan pasien lainnya
- Klien tidak mampu memulai pembicaraan
- Saat diajak bicara klien kurang kontak mata dan tidak banyak bicara
- Klien sirkumtansia
- Klien tampak sedih
Faktor Predisposisi
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu :
Klien mengatakan sebelumnya pernah dirawat diRSUD Madani Palu pada tahun 2018
Pengobatan sebelumnya :
Klien mengatakan pernah melakukan terapi pengobatan tetapi tidak berhasil karena klien
putus obat,klien tidak mau minum obat dan keluarga klien tidak mengantarnya untuk
berobat kontrol ke RS sehinggat penyakitnya sekarang kambuh lagi.
Masalah keperawatan : Regimen terapeutik inefektif dan koping keluarga tidak efektif
b. Aniaya fisik :
Klien mengatakan tidak ada penganiayaan fisik, penganiayaan seksual, tidak ada penolakan dari
keluarga, tidak ada kekerasan dalam rumah tangga .

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

c. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa :


Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami sakit yang sama.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

d. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :


Klien mengatakan pada tahun 2018 adik kandungnya meninggal dunia karena sakit.

Masalah keperawatan : Berduka situasional


Fisik

a. Tanda tanda vital

TD : 150/96 mmhg

N : 83 x/mnt

S : 36,7 oC

R : 20 x/mnt

SpO2 : 98%

b. Ukur

TB : 147 cm

BB : 50 kg
Psikososial

a. Genogram

Ny. F merupakan anak ke-3 dari 5 bersaudara dan suami Ny. F anak ke-3 dari 7 bersaudara. Ny. F dan
suami tinggal berdua dan sudah menikah selama 15 tahun dan belum memiliki anak. Komunikasi
baik, pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

b. Konsep Diri
1) Gambaran diri
Klien mengatakan tidak ada yang tidak disukai dari dirinya
2) Identitas
Klien mengatakan dia seorang istri
3) Peran
Klien mengatakan dia seorang istri dan tinggal berdua dengan suamina
4) Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya, ingin segera mempunyai anak dan menjadi istri
dan ibu yang baik untuk suami dan anaknya nanti
5) Harga diri
Klien mengatakan merasa malu dan minder sama orang-orang dilingkungan sekitarnya karena
kondisinya sekarang dan merasa tidak berguna selama sakit
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
c. Hubungan Sosial
1) Orang yang berarti :
Klien mengatakan orang yang berarti adalah suami
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien mengatakan lebih banyak berdiam diri dirumah dan tidak pernah
mengikuti kegiatan kelompok atau organisasi di lingkungan tempat tinggalnya selama
sakit.
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan lebih suka untuk menyendiri dirumah, dikarenakan klien
malu dan takut untuk berinteraksi dengan orang-orang disekitar lingkungan
tempat tinggalnya
Masalah Keperawatan : kerusakan interaksi sosisal
d. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan :
Klien mengatakan bahwa ia beragama islam.
2) Kegiatan ibadah :
Klien mengatakan saat dirumah sering sholat dan mengaji, tetapi dirumah sakit tidak.
Masalah Keperawatan : -

Status Mental

e. Penampilan : Nampak Rapi

Saat dikaji klien tampak bersih dan rapi, menggunakan baju, celana dan jilbab yang bersih

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah


b. Pembicaraan
Penjelasan : Klien mampu menjawab pertanyaan dengan baik
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
c. Aktivitas Motorik : Klien nampak nampak gelisah , membolak - balikan badannya di atas tempat tidur
Masalah Keperawatan :
d. Alam perasaan
Penjelasan: klien tampak sedih
Masalah Keperawatan : Masih berduka situasional
e. Afek
Penjelasan: afek tumpul, hanya bereaksi jika ada stimulus yang kuat
Masalah keperawatan:
f. Interaksi selama wawancara

Penjelasan : selama dilakukan wawancara klien bersikap kooperatif, tapi kurang kontak mata

Masalah Keperawatan:

g. Persepsi

Klien mengatakan kadang mendengar suara-suara bisikan yang tidak jelas memanggil
namanya ,suara muncul saat klien sedang sendirian, kadang muncul klien dan gelisah

Masalah Keperawatan: Halusinasi pendengaran ( auditory)

h. Proses Pikir

Penjelasan : Klien sirkumtansia,berbicara terbelit-belit tetapi sampai pada tujuan pembicaraan

Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah


i. Isi Pikir

Penjelasan : Klien dapat mengontrol pikiranya,tidak ada gangguan isi pikir,dan tidak ada waham

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

j. Tingkat kesadaran

Penjelasan : Klien tidak mengalami gangguan disoriontasi,klien bisa mengenali waktu,orang dan tempat

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

k. Tingkat Kesadaran Dan Berhitung

Penjelasan : Klien mampu berkonsentrasi dalam perhitungan sederhana tanpa ada bantuan

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah


l. Kemampuan penilaian

Penjelasan : Klien mampu membedakan mana yang baik dan buruk

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

m. Daya Titii Diri

Penjelasan : Klien mengatahui bahwa kesehatan mentalnya sekarang terganggu

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

Kebutuhan Persiapan Pulang


a. Makan :

Klien mengatakan makan 3 kali sehari porsi dihabiskan dan bisa makan sendiri
b. BAB/BAK :

Klien mengatakan BAB dan BAK sendiri tanpa bantuan

c. Mandi :

Klien mengatakan mandi 2 kali sehari, memakai sabun,sikat gigi, dan kadang mencuci rambut
dengan shampo. Klien bisa melakukan mandi sendiri

d. Berpakaian Berhias

Pakaian klien sama seperti pada umumnya, saat dikaji klien menggunakan baju, celana, dan jilbab,
klien bisa berpakaian sendiri
e. Istirahat dan tidur :
Tidur siang lama : ± 1 - 2 jam

Tidur malam lama: ± 6 – 7 jam

Kegiatan sebelum/sesudah tidur

Klien mengatakan tidak ada kegiatan sebelum dan sesudah tidur

f. Penggunaan obat :

Klien mengatakan minum obat dengan teratur dan dibantu oleh suaminya

g. Pemeliharaan kesehatan :

Klien mengatakan jika ada yang sakit langsung diperiksakan ketempat pelayanan kesehatan
terdekat
h. Kegiatan dalam rumah :

Klien mengatakan dirumah suka membantu pekerjaan rumah, seperti menyapu, mencuci piring dan
mencuci pakaian, kadang-kadang membantu memasak

i. Kegiatan di luar rumah :

Klien mengatakan lebih suka jika dirumah dan jarang berkegiatan diluar rumah

Mekanisme Koping
Klien mengatakan jika menyelesaikan masalah berdiskusi dengan suaminya

Masalah psikososial dan lingkungan sekitar


Klien mengatakan merasa merasa malu dan minder ikut bergabung dilingkungan sekitar tempat
tinggalnya dan lebih suka jika berdiam diri dirumah
Masalah keperawatan: Isolasi sosial
Pengetahuan Kurang Tentang
Klien kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa yang klien alami sekarang
Masalah keperawatan: Kurang pengetahuan

Aspek Medik
Diagnosa medis : Skizofrenia
Terapi medis yang diberikan :
- Risperidone 1 mg + Akrin 0,75 mg : 2×1 caps
- Valisanbe 5 mg 0-0-1
KLASIFIKASI DATA

 Data Subjektif :
- Klien mengatakan mendengar suara-suara bisikan yang tidak jelas memanggil namanya
- Klien mengatakan bisikan itu kadang muncul saat klien sedang sendirian
- Klien mengatakan suara itu muncul 1-2 kali dalam sehari
- Klien mengatakan merasa terganggu dan gelisah ketika mendengar suara
- Klien mengatakan lebih suka menyendiri
- Klien mengatakan lebih suka berdiam diri dirumah dan tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok atau
organisasi dilingkungan tempat tinggalnya selama sakit
- Klien mengatakan masalalu dan minder sama orang sekitarnya karena masuk RS jiwa
- Klien mengatakan merasa dirinya tidak berguna selama sakit.
 Data Objektif :
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak sedih
- Saat diajak berbicara klien kurang kontak mata
- Klien Sirkumtansia
- Klien tampak tidak mampu memulai pembicaraan
- Klien tampak sering menunduk dan tidak banyak bicara
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1.
Ds : Isolasi Sosial

1.Klien mengatakan lebih sukaenyendiri

2. Klien mengatakan suka berdiam diri dirumah dan hampir


tidak perna mengikuti kegiatan kelompok atau organisasi di
lingkungan tempat tinggalnya selama sakit

Do:

1. Klien tidak mampu memulai pembicaraan


2. Saat diajak berbicara klien kurang kontak mata
3. Klien tampak sering menunduk dan tidak banyak
bicara
2. Ds : Gangguan persepsi

1. Klien mengatakan kadang mendengar suara Sensori : Halusinasi


bisikan yang tidak jelas pendengaran
2. Klien mengatakan bisikan itu kadang muncul saat
klien sedang sendirian
3. Klien mengatakan suara muncul 1-2 kali dalam
sehari
4. Klien merasa terganggu dan gelisa ketika
mendengar suara itu

Do:

1. Klien tampak gelisa


2. Klien tampak sedih
3. Klien sirkumtansial
3. Ds :

1. Klien mengatakan merasa malu dan minder sama


orang sekitarnya karena di rawat di rumah sakit
jiwa

2. Klien mengatakan merasa dirinya tidak berguna


selama sakit
harga diri rendah
Do :

3. Klien tampak sedih


4. Klien tampak lebih sering menunduk
5. Klien tidak banyak bicara
F. Diagnosa keperawatan :

1. Halusinasi pendengaran

2. Harga diri rendah

3. Isolasi sosial
Pohon Masalah
Halusinasi pendengaran

ISOS

HDR

Berduka situasional

Prioritas Masalah

Gangguan presepsi sensori : Halusinasi pendengaran


RENCANA KEPERAWATAN

NO Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


1. Isolasi Sosial Setelah 4x pertemuan, pasien 1. Bina hubungan saling percasya dengan
mampu : menggunakan prinsip komunikasi terapeutik dengan
cara :
1. Membina hubungan saling
percaya a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun
2. Menyadari penyebab isolasi non verbal
sosial, keuntungan dan b. Perkenalkan diri dengan sopan
kerugian berinteraksi dengan c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama
orang lain panggilan yang disukai
3. Melakukan interaksi dengan d. Jelaskan tujuan pertemuan
orang lain secara bertahap e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien
apa adanya
g. Berikan perhatian kepada klien dan perhatian
kebutuhan dasar klien
NO Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Isolasi Sosial SP 1:
1. Identifikasi penyebab isolasi sosial
2. Siapa yang satu rumah dengan pasien
3. Siapa yang dekat dengan pasien
4. Tanyakan keuntungan dan kerugian berinteraksi
dengan orang lain
5. Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin
berintraksi dengan orang lain
6. Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki
bnaykan teman dan bergaul akrab dengan mereka
7. Diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung
diri dan tidak bergaul dengan orang lain
8. Latih berkenalan
9. Jelaskan kepada klien cara berinteraksi dengan orang
lain
NO Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Isolasi Sosial 10. Jelaskan kepada klien cara berinteraksi dengan orang
lain. Berikan contoh cara berinteraksi dengan orang
lain
11. Berikan kesempatan pasien mempraktekkan cara
berinteraksi dengan orang lain yang dilakukan
dihadapan perawat.
12. Mulailah bantu pasien berinteraksi dengan satu orang
teman/anggota keluarga
13. Beri kemajuan untuk setiap interaksi yang telah
dilakukan oleh pasien
14. Siap mendegarkan ekspresi perasaan pasien setelah
berinteraksi dengan orang lain, mungkin pasien akan
mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya,
beri dorongan terus menerus agar pasien tetap
semangat meningkatkan interaksinya.
15. Masukkan jadwal kegiatan pasien
dalam jadwal kegiatan pasien
NO Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Isolasi Sosial SP 2:
1. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1)
2. Latih berhubungan sosial secara bertahap
3. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
SP 3:
1. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1dan SP 2)
2. Latih cara berkenalan dengan 2 orang atau lebih
3. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
i.Kondisi Klien (DS dan DO)

mengatakan lebih suka menyendiri


mengatakan suka berdiam diri dirumah dan hampir tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok atau organisasi di lingkungan tempat tinggal nya selama

tidak mampu memulai pembicaraan


iajak berbicara klien kurang kontak mata
nampak sering menunduk dan tidak banyak bicara
i.Diagnosa Keperawatan
Sosial
ii.Tujuan :
i.Membinahubungansalingpercaya
ii.Mengenali penyebab dari isolasi sosial
iii.Berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
Inisial : Ny. F
Umur : 41 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
Pertemuan : 2-4
Ruangan : Anggur
Hari/tanggal : 31 Juli 2023
1. Proses Keperawatan :
Kondisi Klien (DS dan DO)
DS :
•Klien mengatakan lebih suka menyendiri
•Klien mengatakan suka berdiam diri dirumah dan hampir tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok atau organisasi di lingkungan
tempat tinggal nya selama sakit
DO :
•Klien tidak mampu memulai pembicaraan
•Saat diajak berbicara klien kurang kontak mata
•Klien nampak sering menunduk dan tidak banyak bicara
•Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial
•Tujuan : Membina hubungan saling percaya
Mengenali penyebab dari isolasi sosial
Berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
Tindakan Keperawatan
1. Identifikasi penyebab isolasi social
2. Siapa yang satu rumah dengan pasien
3. Siapa yang dekat dengan pasien
4. Tanyakan keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain
5. Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berintraks idengan orang lain
6. Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki bnaykanteman dan bergaul akrab dengan mereka
7. Diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan orang lain
8. Latih berkenalan
9. Jelaskan kepada klien cara berinteraksi dengan orang lain
10. Berikancontohcaraberinteraksidengan orang lain
11. Berikankesempatanpasienmempraktekkan cara berinteraksi dengan orang lain yang
dilakukandihadapanperawat.
12. Mulailahbantupasienberinteraksidengansatu orang teman/anggotakeluarga
13. Beri kemajuanuntuksetiapinteraksi yang telahdilakukan oleh pasien
14. Siapmendegarkanekspresiperasaanpasiensetelahberinteraksidengan orang lain, mungkin pasien akan
mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya, beri dorongan terus menerus agar pasien tetap
semangat meningkatkan interaksinya.
15. Masukkan jadwalkegiatanpasien
•Strategi Pelaksanaan

STRATEGI PELAKSANAAN 1
Fase Orientasi
•Salam Terapeutik
”Assalamualaikum, selamat sore ibu Feli,masih ingat dengan saya?”

•Evaluasi/Validasi
”bagaimana perasaan ibu hari ini?”
”ibu masih ingat dengan saya?”

•Kontrak
”Bagaimana kalau kita berbincang seperti kemarin,seperti janji kita kemarin?”
”Bagaimana kalo sekitar 30 menit, ibu bersedia?”
” Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau disini saja Bu ?”

Fase Kerja
”Kalau boleh tau, siapa saja yang tinggal serumah dengan ibu ? ”
” apa yang membuat ibu tidak dekat dengan orang lain? Apa yang membuat ibu lebih suka menyendiri ?”
” apakah ada pengalaman yang tidak menyenangkan ketika ibu bergaul dengan orang lain atau tetangga tetangga ibu ? ”
” Menurut ibu apa keuntungan jika kita mempunyai banyak teman ? ”
” wah benar ibu, itu ibu tau kalau kita punya banyak teman kita bisa bercakap cakap atau bercerita dengan teman, dan tidak merasa
kesepian lagi kan ”
” kalau kerugian kita tidak punya teman apa Bu ? ”
”ya, benar sekali Bu, jadi ruginya banyak juga kan ”
” nah, kalau begitu apakah ibu mau berteman dengan orang lain ?”
”baik ibu, bagaimana kalau kita latihan berkenalan dulu, ibu mau ?”
”begini Bu, untuk berkenalan dengan orang lain, kita sebutkan dulu nama kita, dan panggilan yang kita sukai, contohnya: nama
Saya Dela Pramesti, selanjutnya Ibu menanyakan nama orang yang diajak berkenalan contohnya nama kamu siapa, kamu senang
dipanggil siapa ”
” ibu mengerti ?”
”ayok Bu, coba Ibu praktikan”
” misal kita belum saling mengenal ya”
” Ya bagus sekali Bu, ibu benar melakukan nya, bisa ibu coba sekali lagi ?”
”Bagus sekali ibu peli”
”setelah kita berkenalan dengan orang, kita bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan seperti tentang
hobi, pekerjaan, dan sebagainya”

Fase Terminasi
1.Evaluasi Subjektif
”Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol? Apakah ibu merasa senang?”
2.Evaluasi Objektif
”Bapak tadi sudah mempraktikan cara berkenalan dengan baik sekali.”
3.Rencana Tindakan Lanjutan
”Selanjutnya ibu dapat mengingat – ingat apa yang kita pelajari tadi, sehingga ibu lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain.
Nanti kita masukkan pada jadwal kegiatan harian ibu yaa berkenalan dengan orang lain.”
• Kontrak Yang Akan Datang
Topik :”Ny.F bagaimana kalau besok kita lanjutkan bercakap-cakap dengan orang lain?”
Waktu :”Kira-kira besok pagi bisa Ny.F?
Tempat:”Bagaimana kalau besok kita berbincangnya di sini saja? Sampai ketemu besok, selamat siang.”

•Evaluasi SPTK
SP 1:
S:
”waalaikumsalam”
”iya masih namamu dela”
”Baik”
”Iya boleh”
”boleh 30 menit”
”disini saja”
” tinggal dengan suami”
”dekat dengan suami”
(klien menunduk)
”saya malu dan takut bertemu orang-orang, karena saya sakit”
”Saya merasa ya tenang kalau sendiri”
(kerja)
”kita bisa bercerita dengan teman dan tidak kesepian”
” rasanya sunyi dan sepi tidak punya teman cerita”
”iya saya mau mencoba bagaimana ?”
”iya mau”
”klien menganggukan kepala”
”Namaku feliayana Arif, saya sukanya dipanggil Feli
”namamu siapa ?”
”sukanya dipanggil apa ?”
(Klien menganggu kan kepala)
”iya baik”
”iya boleh jam 10 pagi”
”walaikumsalam”

O:
-Klien kooperatif
- Klien mau berjabat tangan
-klien menjawab salam
- klien mau menatap mata saat berinteraksi tapi masih sering menunduk
-ekspresi wajah klien bersahabat
- klien mampu mempraktekkan cara berkenalan
A : Sp 1 isolasi Sosial
P : klien lanjut Sp 2

STRATEGI PELAKSANAAN 2
Fase Orientasi
•Salam Terapeutik
”Assalamualaikum selamat pagi ibu Feli, seperti janji Kita kemarin saya datang ke sini lagi”

•Evaluasi/Validasi
”bagaimana perasaan ibu hari ini?”
”ibu masih ingat dengan saya?”
”Coba ibu praktikan lagi sambil bersalaman dengan saya”
”Bagus sekali ibu Feli masih ingat,nah seperti janji saya kemarin,mau mengajak ibu berkenalan”
”Ini di samping ada temen saya coba ibu Feli berkenalan dengan nya”

•Kontrak
”Bagaimana kalau kita berbincang seperti janji kita kemarin,mau mengajak ibu berkenalan dengan teman saya,tidak lama ibu
hanya 15 menit saja,boleh?
• Fase Kerja
”Ini disamping saya ada teman saya coba ibu Feli berkenalan”
”Ayok Bu,ibukan tadi sudah bisa,ibu tidak usah malu malu”
Mahasiswa Manda: ”hallo juga ibu,nama saya Amanda Dwi”
”Ibu bisa panggil saya Manda,oh iya kalau nama ibu siapa?”
”Ibu senangnya dipanggil apa?
”Ohh hallo ibu ibu Feli (sambil berjabat tangan)
”Nah kan itu bisa,coba ibu bayangkan tentang hobby atau pekerjaannya ”
Teman Manda : ”Hobby saya memasak ibu,saya senang sekali bisa berkenalan dengan ibu, kalau begitu saya permisi dulu
ya,silahkan kalian lanjutkan
”Wahh ibu Feli bagus sekali tadi, sudah bisa mengajak orang berkenalan ”

•Fase Terminasi
”Sekarang bagaimana perasaan ibu Feli setelah berkenalan dengan teman saya Manda?”
”pertahankan apa yang sudah ibu Feli lakukan tadi ya,ibu tidak usah malu dan takut, ibu Feli harus berani untuk berinteraksi
dengan orang lain”
”Bagaimana kalau besok Kita bertemu lagi, untuk membahas pengalaman berkenalan ibu lagi,ibu setuju?”
”Tidak lama kok,sama seperti tadi sekitar 10-15 menit saja”
”Kalau begitu saya pamit keluar dulu, sampai bertemu lagi ibu Feli, Assalamualaikum”
• Evaluasi Subjektif
S: - walaikumsalam
•Ohiya
•Sudah baik
”Klien menganggukan kepala”
•Namamu siapa?dan suka dipanggil siapa?(sambil berjabat tangan)
•Iya boleh 15 menit
(Klien diam dan menunduk)
•Hallo,namamu siapa?
•Kamu senangnya dipanggil apa?
•Namaku Feliyana
•Dipanggil Feli(sambil berjabat tangan)
•Hobimu apa Manda?
(Klien mengangguk sambil tersenyum)
•Saya merasa senang bisa berkenalan dengan orang
•Iya saya akan mencobanya
•Boleh
•Iya sampai ketemu,waalaikum salam
• Evaluasi Objektif
O: - Klien kooperatif
•Klien mau berinteraksi dengan orang baru
•Klien menjawab salam
•Klien mau berjabat tangan dengan orang baru
•Klien mau menatap mata saat berinteraksi tapi masih malu dan kadang menunduk
•Ekspresi wajah klien tampak senang
•Klien mampu mempraktikkan cara berkenalan dengan orang baru

A: pertahankan SP2

P: intervensi selesai, pasien pulang.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai