Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

M DENGAN

DENGUE FEVER DI RUANG ASTER RSD dr. SOEBANDI JEMBER

Oleh:

Nabila Alfionita, S.Kep.

NIM 222311101126

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2023
PROGRAM STUDI NERS FKEP UNEJ

PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

Nama : Nabila Alfionita, S.Kep

NIM : 222311101126

Tanggal/jam MRS : 30 April 2023/20.00

DxMedis : Dengue Fever

No.RM : 340xxx

Tanggal Pengkajian : 02 Mei 2023 (20.00 WIB)

A. IDENTITAS PASIEN

1. Identitas Pasien

Nama : An. M

Tanggal lahir : 21-05-2020 (36 bulan)

Jenis kelamin : Perempuan

2. Identitas Orang Tua

Nama Ayah : Tn. I Nama Ibu : Ny. SM


Umur : 36 tahun Umur : 33 ahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pekerjaan : wiraswasta Pekerjaan : IRT
Pendidikan : S1 Pendidikan : SLTA
Alamat :sumbersari , Alamat :Sumbersari, Jember
Jember

B. KELUHAN UTAMA

Ibu mengatakan demam hilang timbul dan BAB cair

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

ibu mengatakan jika an.M demam sejak 5 hari yang lalu tepatnya
pada tanggal 28 april 2023 , batuk, pilek, lemas serta disusul dengan
BAB cair lebih dari 3 kali sehari sejak 4 hari yang lalu. Kemudian
pada 3 hari yang lalu tepatnya pada tanggal 30 april 2023 karena
kondisi tidak membaik serta banyak lingkungan sekitar yang terkena
demam berdarah sehingga an.M dibawa ke klinik Sima, disama di cek
lab dan hasilnya positif dengue NS1 dengan hasil 1.48. Kemduian an.
M dibawa di ke IGD pada tanggal 30 april pukul 20.36 dengan keluhan
demam terus menerus disertai BAB cair, batuk pilek, keadaan lemah,
suhu 40.4 derajat celcius, nadi 178x/menit, RR 40x/menit, SpO2 99%.
Di IGD klien dilakukan cek DL, terapi infus asering 900cc/kjam, inj
paracetamol 3x100mg, inj cefotaxim 3x300 mg, gentamicin laoding
75mg, maintenance 1x55mg, dan nebul ventolin+Nacl 0.9% CC tiap 8
jam.

Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 2 mei 2023 pukul 21.30, ibu
mengatakan jika demam hilang timbul. Saat ini demamnya sudah
menurun namun tadi sore atau sekitar 3 jam yang lalu demamnya 38,7
derajat celcius, ibu mengatakan BAB cair hari ini sebanyak 3 kali,
tidak ada muntah, nafsu makan menurun, batuk pilek sudah
berkurang serta ibu mengatakan jika an.M rewel. Pasien demam hari
ke 5, tampak rewel, sering menangis, gelisah, tampak lemah dan
lemas, akral hangat, mukosa bibir kering, turgor kulit baik, CRT 1
detik. Nadi 132x/memit, RR 32x/menit, suhu 37,8 derajat celcius post
plester compres dan paracetamol.

D. RIWAYAT KESEHATAN TERDAHULU

1. Penyakit yang pernah dialami

Keluarga mengatakan sebelumnya An.M tidak pernah mengalami sakit


sampai dirawat di rumah sakit. Biasanya klien hanya sakit batuk pilek dan
diberikan obat yang dibeli diapotek ataupun memperiksakan ke dokter.
Ibu mengatakan anak M ada riwayat TBC saat usia 19 bulan dengan
pengobatan 6 bulan selesai.

2. Riwayat operasi

Keluarga pasien mengatakan An. M tidak pernah menjalani operasi


apapun

3. Riwayat alergi (obat, makanan, plester, dll)

Keluarga mengatakan An. M tidak memiliki alergi obat, makanan dan


debu

4. Riwayat imunisasi

Ibu mengatakan jika an.M selalu mengikuti imunisasi lengkap sesuai


usianya. An. M sudah imunisasi Hepatitin B (HB-0), BCG, polio, DPT,
Hib, PCV, campak dll.

E. RIWAYAT PERINATAL

1. Riwayat Antenatal

Ibu bayi mengatakan tidak ada keluhan selama masa kehamilan dan
rutin kunjungan ANC di Puskesmas/Bidan dan kurang kebih 4 kali
memeriksakan ke Dokter kandungan. Ibu memiliki riwayat G4P4A0.
2. Riwayat Intranatal

Ibu pasien mengatakan An.M lahir dalam usia kandungan 38 minggu di


Bidan, persalinan normal, lahir langsung menangis, BBL 2600 g,
Panjang 49 cm, lingkar kepala 32 cm dan tidak terdapat kelainan pada
fisik luar.

3. Post Natal (0-7 hari)

Ibu pasien mengatakan jika setelah lahir An.M tidak mengalami


masalah, ibu mengatakan jika An.M diberi ASI eklusif .

F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Ibu pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat


penyakit serupa dengan pasien. Namun tetangga saat ini banyak yang
mengalami demam berdarah.

Genogram:

G. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN

1. Perkembangan

a) Adaptasi sosial
Keluarga mengatakan An. M senang bermain dengan teman sebaya nya
di sekitar rumahnya. Ibu mengatakan jika an. M disukai oleh orang
seperti tetangganya

b) Motorik kasar

Ibu mengatakan an. M dapat menyusun kubus, melempar bola


arah lurus, melompat menggunakan 2 kaki, dan mengayu sepeda
3 roda .

c) Motorik halus

Ibu mengatakan an. M dapat mencoret kertas tanpa bantuan


dan mampu membat garis serta berusaha mengenakan sepatu
sendiri

d) Bahasa

ibu mengatakan jika an. M biasanya mengungkapkan kata minta


susu, makan dan bobok

H. KEADAAN LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI TIMBULNYA


PENYAKIT
Keluarga pasien mengatakan pasien tinggal di lingkungan yang padat
dilingkungan pondok, dihalaman banyak pohon dan rerumputan. Keluarga
mengatakan lingkungan rumah pasien bersih dan namun akhir2 ini banyak
genangan air karena hujan. Keluarga mengatakan jika ada beberapa
tetangganya dan santri yang terkena demam berdarah.

I. POLA FUNGSI KESEHATAN

1. Pola persepsi dan tata laksana kesehatan

ibu mengatakan jika kesehatan anak sangatlah peting. Saat sakit keluarga selalu
membawa anak ke pelayanan kesehatan. Saat sakit demam ibu mengatakan
biasanya mengkompres dengan air dingin. Keluarga pasien mengatakan setelah
dikompres tidak turun demamnya, Sehingga keluarga lngsung membawa ke
klinik untuk cek lab karena melihat disekitar lingkungan rumahnya banyak
yang terkena demam berdarah.

2. Pola nutrisi & metabolisme (ABDC)

a) Antropometry

BB : 10 kg

TB : 81 cm

Usia : 36 bulan

BB/U =

(berdasarkan tabel standar antropometri penilaian status gizi pada


anak usia 0-60 bulan)

Z-score : > -2 SD sd -3 SD (berat badan kurang )

TB/U

(berdasarkan tabel standar antropometri penilaian status gizi


pada anak usia 0-60 bulan)

Z-score : <-2 SD (pendek)

BB/PB

(berdasarkan tabel standar antropometri penilaian status gizi


pada anak usia 0-60 bulan)

Z-score : >-1 SD sd median (gizi baik)

IMT : BB/TB2

: 10 / (0.81)2

: 10/ (0,6561)

: 15.24
IMT/U

(berdasarkan tabel standar antropometri penilaian status gizi pada


anak usia 0-60 bulan)

Zscore : > -1 SD sd median (gizi baik )

b) Biomedical Sign

Komponen Hasil Nilai normal Interpretasi


pemeriksaan

Hemoglobin 11.9 g/dL 11.5 - 13.5 g/dL Normal

HCT 36.4 34 - 40% Normal

Trombosit 201 150-450 103/uL Normal

leukosit 10.4 5.5 - 15.5 Normal

c) Clinical Sign

Tanda umum tampak lemah, mukosa bibir kuring

Dan tampak rewel

Rambut persebaran rambut meratas berwarna hitam

Kulit Kulit putih kecoklatan, turgor kulit baik

Kuku Kuku bersih, CRT 1 detik

Gastrointestinal Ibu mengatakan BAB cair 3 kali . Tidak ada muntah

d) diet pattern

sebelum sakit : ibu mengatakan sebelum sakit nafsu makan baik dan
anak M selalu meminta makan sendiri, makan 3-4 kali sehari dengan
nasi dan laik seperti sayur bening, sop, ayam, tempe dan buah. Untuk
minum, an M minum air putih dan susu formula. susu minum ketika si
anak mau saja biasanya ketika mau tidur sekitar 1 botol 250 ml/botol.

Saat sakit : ibu mengatakan saat ini anak M nafsu makanya sedikit
berkurang dimana biasanya meminta makan namun sekarang gak
meminta kalau tidak diberi. Makan 3 kali sehari porsi terkadang habis
terkadang tidak. Anak M di berikan diet TETP (tinggi energi dan tinggi
kalori) 1100 kkal/hari. Minum air putih sekitar 2 botol dan ibu
mengatakan anak M sulit minum susu , terkadang hanya habis 1/2 botol
(botol 250 ml)

kebutuhan cairan An.M menurut holiday segar (cc/hari):

1000+ (BB-10)x50)

1000 + (10-10) x 50 )

1000 + 50= 1050 cc/hari

e) Pola eliminasi

BAB Sebelum sakit Saat sakit

Frekuensi Tidak BAB 3 kali atau lebih dalam sehati

Jumlah - tidak terkaji

Warna - Kuning kecoklatan

Bau - Khas fases

Karakter - cair berair

Alat bantu pampers Pampers

Kemandirian Dibantu Dibantu


(mandiri/dibantu)
BAK Sebelum sakit Saat sakit

Frekuensi memekasi pampers Memakai pampers

Jumlah - -

Warna Kuning Kuning

Bau Khas urine Khas urine

Berat jenis Tidak terkaji Tidak terkaji

Alat bantu Popok pampers

Kemandirian Dibantu Dibantu


(mandiri/dibantu)

3. Pola aktivitas/bermain (termasuk kebersihan diri)

Sebelum sakit : ibu mengatakan jika an.M


dirumah aktif bermain didalam rumah maulun
diluat rumah dengan teman sebayanya. Biasanya
bermain mengumpulkan kubus, mencoret2 kertas,
dan bersepeda

Saat di rumah sakit : saat sakit aktivitas bermain


berkurang terutama dengan teman sebayanya. Anak M
lebih banyak tidur, rewel dan menangis

Aktivitas harian (Activity Daily Living) saat di


RS

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/minum √

Toileting √
Berpakaian √

Mobilitas di tempat tidur √

Berpindah √

Ambulasi/ROM √

Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu


petugas/keluarga,3: dibantu alat, 4: mandiri

Status oksigenasi:

CRT : < 2 detik

SpO2 : 98%

RR : 3 2 x/m

Fungsi kardiovaskuler

Bunyi jantung : irama jantung regular

Frekuensi nadi : 132 x/menit

4. Pola istirahat tidur

Istirahat dan tidur Sebelum sakit Saat di rumah sakit

Durasi Keluarga mengatakan jika Keluarga mengatakan


An.M tidur teratur tidur jam setelah MRS anak M
9 malam bangun jam 6 pagi. tidurnya sering
Dan rutin tidur siang selama terbangun tengah malam
2-3 jam. dan rewel,

Gangguan tidur Keluarga mengatakan pasiendemam dan pilek


tidak ada gangguan tidur
5. Pola kognitif dan persepsi sensori

an. M mampu berkomunikasi dengan keluarga, keluarga mengatakan an.


M selalu banyak tanya, dan mengerti jika sekarang sedang dirawat dirawat
di rumah sakit . Persepsi sensori tudak ada hambatan pasien rewel dan
menangis jika diberi tindakan yang merangsang nyeri.

6. Pola konsep diri

Keluarga mengatakan pasien termasuk anak yang mudah bergaul di


lingkungan rumahnya. Saat ini keluarga pasien berharap anaknya cepat
sembuh dan dapat segera

7. Pola hubungan – peran

Pasien merupakan anak kandung anak kedua dari pasangan Tn I dan


Ny SM. Pasien dengan kluarga berhubungan baik kluarga merawat
Anak M dengan penuh kasih sayang dan mengaja diruang perawatan

8. Pola seksual – seksualitas

Pasien berjenis kelamin perempuan berusia 36 bulan.

9. Pola mekanisme koping

Ibu mengatakan jika ibu khwatir dengan kondisi anaknya dimana


sekarang lagi banyak yang terkena demam berdarah, untuk
mengurangi kekhawatiran tersebut ibu bersedia atas tindakan dan
terapi yang diberikan pada anak M dan selalu berdoa dan berdzikir
atas kesembuhan anak M.

10. Personal nilai dan kepercayaan

Keluarga An. M beragama islam dan mengatakan bahwa keadaan


anaknya yang sakit merupakan takdir dari Tuhan dan ikhlas
menjalaninya. Keluarga mengatakan jika hanya bisa berdoa dan
berdzikir untuk kesembuhan anaknya.
J. PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE

Status Kesehatan Umum

Keadaan Umum : klien tampak lemah, kesadaran


composmetis GCS 456, terpasang infus tangan kiri.

Kesadaran : composmentis

Tanda vital :

Tekanan darah :-

RR : 32 x/menit

SpO2 : 98 %

Nadi : 132 x/menit

Suhu : 37.8 C post plester


compres dan inj
paracetamol

Berat badan sekarang : 10 kg

Tinggi badan : 81 cm

Pengkajian Fisik Head to Toe (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)

1. Kepala

Inspeksi : kepala tampak simetris, jejas (-), lesi (-), distribusi rambut merata,
rambut berwarna hitam

Palpasi : tidak terdapat deformitas

2. Mata

Inspeksi : sklera anikterik, konjungtiva nonanemis, pupil isokor dan refleks


terhadap cahaya, pergerakan mata normal, posisi mata simetris, distribusi bulu
mata merata
Palpasi : nyeri tekan (-),

3. Telinga

Inspeksi : telinga simetris, tidak menggunakan alat bantu dengar, telinga


bersihkedua telinga simetris, serumen keluar dari kedua telinga (-),
pendarahan yang keluar dari kedua telinga (-),jejas (-), benjolan (-)

Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-), benjolan (-)

4. Hidung

Inspeksi : jalan napas paten, napas cuping hidung (-),pendarahan di hidung (-


),lendir keluar dari hidung (-), hidung simetris

Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-), benjolan (-)

5. Mulut

Inspeksi : Mukosa bibir sedikit kering, gigi bersih, gusi bersih, tidak ada
pendarahan pada gusi.

6. Leher

Inspeksi : jejas (-), benjolan (-),pembesaran tiroid (-)

Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-), benjolan (-)

7. Dada

Jantung

Inspeksi: normo chest, ictus cordis tidak tampak, tidak ada edema

Palpasi: ictus kordis teraba di ICS 3 – ICS 5 di midclavikulas kiri

Perkusi: Pekak

Auskultasi : irama jantung regular s1 dan s2

Paru

Inspeksi: dada simetris kanan kiri, retraksi dada (-/-), lesi (-), jejas tidk ada

Palpasi: ekspansi paru kanan kiri sama, pembesaran paru-paru (-), nyeri tekan
(-), vocal fremitus kanan dan kiri sama

Perkusi: sonor pada semua lapang paru kanan dan kiri

Auskultasi: suara napas vesikuler

8. Abdomen

Inspeksi: : lesi (-), kemerahan(+), distensi abdomen (-), jejas (-)

Auskultasi: bising usus 30 x/mnit

Palpasi: tidak terdapat benjolan atau massa, teraba lunak turgor turun

Perkusi: timpani

9. Urogenital

Memakai pampers

10. Ekstremitas

Ekstremitas atas

Inspeksi: terpasang infus di tangan kiri, jumlah jari kedua tangan lengkap .ada
10, luka (-), lesi (-), jejas (-), kelainan bentuk tulang (-), edema (-). Tidak ada
keterbatasan rentang gerak sendi dan otot,

Palpasi: akral dingin

Ekstremitas bawah

Inspeksi: jari kaki lengkap berjumlah 10, edema (-), jejas (-). Tidak ada
keterbatasan rentang gerak sendi dan otot

Palpasi : akral dingin

11. Kulit dan kuku

Kulit

Inspeksi: tidak terdapat sianosis, kulit bersih, tidak ada lesi, kulit sedikit
kemerahan

Palpasi : akral dingin, turgor kulit 1 dtik


Kuku

Inspeksi: sianosis (-), bersih, telapak tangan pucat (-), jejas (-), warna kulit
tampak kemerahan

Palpasi : CRT

12. Keadaan lokal

Infus terpasang di tangan kiri , akral dingin, aktivitas pasien di bantu oleh
keluarga dan perawat.

K. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Laboratorium

Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Normal Interpr


etasi
01-05-23 02-05-23

Hematologi Lengkap

Hemoglobin 10.4 11.9 11.5 – 13.5 Normal


g/dL

Leukosit 10.6 10.4 5.5 – 15.5 Normal


10^3/uL

Hematokrit 31.8 36.4 34 – 40 % normal

Trombosit 239 201 150 – 450 normal


10^3/uL

Imunologi (30 April 2023)

Dengue NS1 Positif : Negative = positif


COI 1,48 <1.0

Positive =
>1.0
Hematologi (30-04-2023)

hemoglobin 11.3 11.5 – 13.5 Normal


g/dL

leukosit 12.4 5.5 – 15.5 normal


10^3/uL

trombosit 294 150 – 450 Normal


10^3/uL

hematokrit 34.2 34 - 40 % Normal

monosit 14 3-6% Tinggi

limfosit 21 35 -65 % Rendah

GDA = 102 mg/dL

Imunologi-Serologi (02-05-23)

Widal Slide/Tabung Hasil Normal

Salmonella Typhi O Positiv 1/80 Negativ

Salmonella Typhi H Negativ 1/20 Negativ

Salmonella Typhi A (O) Negativ 1/20 Negativ

Salmonella Typhi B (O) Positiv 1/40 Negativ

2. Radiologi
Foto Thorax (30-04-2023)

Kesan : tak tampak kelainan

TERAPI

Jenis Terapi Dosis & Kebutuhan Per/

Infus asering 900 cc/24 jam IV

Injeksi Cefotaxime 3 x 300 mg IV

Injeksi gentamicin 1x 55 mg IV

Injeksi paracetmol 3 x 100 mg IV

Inhalasi Neb. Ventolin 3 x 2mg inhalasi

Oral L-bio 1 x1 Oral

Oral Zinc syrup 1 x 1 cth (5ml) Oral

ANALISIS DATA
No. Tanggal Data Penunjang Etiologi Masalah

1. 02 -05- DS: gigitan nyamun hipertermia


2023 aedes aegepty
- Ibu mengatakan demam sejak
virus masuk dalam
5 hari yang lalu, demam hilang tubuh
tumbul, demam mencapai 40
virus berekasi
derajat celcius. dengan antibodi
menstimulasi host
inflamasi
DO: memproduksi
endogenus patogen
- suhu 37,8 derajat celcius post
meningkatknya
plester compres dan inj
produksi
paracetamol prostaglandin dan
neurotransmiter
- dihipotalamus

- sekitar 3 jam yang lalu meningkatkan


termostat pada pusat
demam 38.7 derajat celcius termoregulasi

- Kulit sedikit kemerahan suhu tubuh


meningkat
- Nadi 132x/menit
Hipertermia
- nadi 132x/menit

- RR 32 x/menit

2. 02-05- DS: Virus bakteri masuk Diare


2023 melalui makanan
- ibu mengatakan anak BAB yang terkontaminasi
cair lebih dari 3 kali sehari Menuju masuk
sejak 3 hari yang lalu. saluran pencernaan
Lambung
- ibu mengatakan hari ini
BAB cair sebanyak 3 kali. Diserap oleh usus
halus bagian distal’
DO: Gerak peristaltik
meningkat
- tampak lemah dan lemas
Diare
- Mukosa binir agak kering

- Bising usus 30x/menit

- Mata tidak cowong, turgor


kulit baik.

3. 24/04 Faktor risiko : diare Virus bakteri masuk risiko


melalui makanan ketidakseimbangan
DS: yang terkontaminasi
elektrolit
- ibu mengatakan anak BAB Menuju masuk
saluran pencernaan
cair lebih dari 3 kali sehari
Lambung
sejak 3 hari yang lalu.
Diserap oleh usus
- ibu mengatakan hari ini halus bagian distal’
BAB cair sebanyak 3 kali. Gerak peristaltik
meningkat
DO:
Diare
- tampak lemah dan lemas
Risiko
ketidakseimbangan
- Mukosa binir agak kering
elektrolit
- Bising usus 30x/menit

- Mata tidak cowong, turgor


kulit baik

4 04/05/20 Faktor risiko : gangguan Gigitan nyamuk


23 koagulasi (trhombositopenia) aides aegepty
Virus dengue masuk
DO: dalam tubuh

Trombosit tanggal 03 = 124 Reaksi


antigen/antibody
103/u/L
Agresi trombosit
Trombosit tanggal 04 = 86 103/u/L
Melepas adenosim di
fosfat (ADP)
Trombosit
mengalami
kerusakan metorfosis
Trombositopenia
Risiko pendarahan

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. hipertermia b.d proses penyakit d.d suhu 37.8 derajat celcius post
pemberian compres dan antipiretik, kulit agak kemerahan

2. Diare b.d proses infeksi d.d diare cair 3x sehari

3. Risiko ketidakseimbangan elektrolit dibuktikan dengan diare

4. Risiko pendarahan dibuktikan dengan gangguan koagulasi (trombositopenia)


PERENCANAAN KEPERAWATAN

No. Diagnosis Tujuan dan Kriteria Intervensi


Keperawatan Hasil

1. hipertermia b.d Setelah dilakukan Manajemen Hipertermi


proses penyakit d.d tindakan keperawatan Observasi
3x24 jam diharapkan
suhu 37.8 derajat
termoregulasi 1. Identifikasi penyebab
celcius post membaik dengan hipertermia
pemberian compres Kriteria Hasil (KH): 2. Monitor suhu tubuh
dan antipiretik, 1. Suhu tubuh
3. Monitor pengeluaran urine
kulit agak membaik <37,5
Terapeutik
kemerahan derajat celcius
1. Sediakan lingkungan yang
2. Suhu kulit dingin
membaik 2. Longgarkan atau lepaskan
3. Kulit merah pakaian
menurun 3. Basahi atau kipasi permukaan
4. Takikardia tubuh
menurun 4. Berikan cairan oral
5. Menggigil menurun 5. Lakukan pendinginan
eksternal dengan kompres
dingin pada dahi, leher, dada,
abdomen
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan
asering 900cc/24 jam
2. Kolaborasi pemberian
antipiretik paracetamol 3 x
100mg
2. Diare b.d proses Setelah dilakukan Manajemen Diare
infeksi d.d diare tindakan keperawatan Observasi
3x24 jam diharapkan
cair 3x sehari
elminasi fekal 1. Identifikasi penyebab diare
membaik dengan
2. Identifikasi riwayat
Kriteria Hasil (KH):
pemberian makanan
1. Konsistensi fases
3. Monitor warna, volume,
membaik semi
frekuensi dan konsistensi
padat
tinja’
2. Frekuensi defekasi
4. Monitor tanda-tanda
membaik kurang
hipovolemia (takikardia, nadi
dari 3 kali/hari
terasa lemah, turgor kulit
3. Peristaltik usus menurun, mukosa bibir
membaik kering, CRT melambat)
5. Monitor jumlah pengeluaran
diare
Terapeutik
1. Berikan asupan cairan oral
(mis. Larutan garam dan gula,
oralit)
2. Berikan cairan intravena
3. Ambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap
dan elektrolit
Edukasi
1. Anjurkan makanan porsi kecil
namun sering
2. Anjurkan menghindari
makanan pembentuk gas,
pedas dan mengandung
lactosa
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian L-bio
1 x 1sachet dan zinc 1 x 5ml

3. Risiko Setelah dilakukan Manajemen cairan


ketidakseimbanga tindakan keperawatan
3x24 jam, diharapkan Observasi
n elektrolit
keseimbangan cairan
dibuktikan 1. Monitos status hidrasi
meningkat dengan
dengan diare Kriteria Hasil (KH):
2. Monitor berat badan harian
1. Asupan cairan 3. Monitor pemeriksaan
meningkat 1050
laboratorium
cc/hari
2. Kelembaban Terapeutik
membrane
mukosa 1. Catat intake dan output
meningkat
2. Berikan asupan cairan
3. Asupan makanan 3. Berikan cairan intravena
meningjat
4. Dehidrasi
menurun

4 Risiko Setalah dilakukan Pencegahan Pendarahan


pendarahan tindakan keperawatan
selama 3x 24 jam Observasi
dibuktikan
diharapkan tingkat 1. Monitor tanda dan gejala
dengan pendarahan menurun pendarahan
trombositopenia dengan kriteria hasil : 2. Monitor nilai
hematokrit/hemoglobin/trom
1. Kelembapan
bosit
membrane
3. Monitor koagulasi
mukosa
meningkat Terapeutik
2. Kelempatan 1. Pertahankan bedrest
kulit meningkat 2. Batasi tindakan invasif
3. Hemoglobin
membaik Edukasi
4. Hematokrit 1. Jelasakan tanda dan gejala
membaik pendarahan
5. Trombosit 2. Anjurkan menggunakan kaus
membaik kaki saat ambulasianjurkan
meningkakan asupan cairan
6. Suhu tubuh 3. Anjurkan meningkatkan
membaik asupan makanan dan vitamin
K
4. Anjurkan segera melapor jika
terjadi pendarahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian psidii
untuk meningkatkan
trombosit
IMPLEMENTASI KEPERWATAN

Diagnosa Hari/tanggal Jam Implementasi Evaluasi TTD dan


Nama Terang

hipertermia Selasa 21.00 1. Berkolaborasi pemberian 1. pasien menangis saat diberikan injeksi N
antipiretik paracetamol 100mg dan paracetamol
02/05/23 cefotaxim 300mg Nabila
2. hipertermia terjadi karena prosesn
2. Mengidentifikasi penyebab
hipertermia penyakit

3. Menyediakan lingkungan yang 3. ibu membasi dan mengkompres pasien


21.10 dingin
4. ibu melonggarkan pakaian anak
4. Membasahi atau kipasi permukaan
tubuh 5. ibu memberikan minum air putih pada
5. Melonggarkan pakian anak
6. Memberikan cairan oral
6. suhu tubuh 37,4 derajat celcius
7. Memonitor suhu tubuh
Diare Selasa 21.15 1. Mengidentifikasi penyebab diare 1. Diare karena masuknya bakteri atau virus N
2. Mengidentifikasi riwayat pemberian dalam saluran pencernaan
02/05/2023 Nabila
makanan
2. Ibu mengatakan tidak ada riwayat
3. Memonitor warna, volume,
pemberian makanan yang menyebabkan
ferekuensi dan konsistensi tinja
diare
4. Memonitor tanda-tanda hipovolemia
3. Warna tinja kuning, konsistensi cair,
5. Memonitor jumlah pengeluaran urin
frekuensi 3 kali sehari
6. Mengajurkan memberikan asupan
oral larutan gula dan garam atau 4. Tidak ada tanda-tanda hypovolemia seperti
oralit
takikardia, turgor menurun, CRT menurun
21.20 7. Memberikan cairan intravensa dll.
8. Menganjurkan memberi makanan
5. Jumlah urin 120 cc/ 6 jam
porsi kecil namun sering
9. Menganjurkan menghindari 6. Memberikan cairan ivtravena asering
makanan pembentuk gas, pedas 900cc/24 jam
dan tinggi lactosa
7. Ibu mengatakan jika anak sulit makan,
10. Pemberian L-bio 1 saset dan zinc
syrup 1 x 5ml hanya habis 2-3 sendok/kali makan.

8. Ibu mengerti untuk menghindari makanan


yang memperberat diare

9. Pasien sudah diberikan L-bio dan zink


syrup

Risiko Selasa 20.25 1. Memonitor berat badan harian 1. Berat badan 10kg N
ketidakseim 2. Momonitor pemeriksaan
02/05/2023 2. Hasil lab darah lengakap dalam rentang Nabila
bangan laboratorium
normal
elektrokit 3. mencatat intake dan output
4. Memberikan asupan cairan 3. Intake minum = +- 500 cc, intake cairan

4. Memberikan cairan intravena 900cc/hari, output urine dan BAB +-500


cc/hari

4. Ibu mengatakan akan menambahkan asupan


cairan oral

Hipertermia Selasa 23.30 1. Memonitor suhu tubuh 1. suhu tubuh 39,4 N

02/05/2023 2. Melakukan kompres dingin pada 2. ibu mengkompres dengan kompres plester Nabila
dahi
dingin
8. Menganjurkan tirah baring
9. berkolaborasi pemberian
cairanasering 900cc/24 jam 3. anak tirah baring

03.00 10. monitor suhu tubuh 4. suhu tubuh 37.6 derajat celcius.

Hipertermi Rabu 21.30 1. memonitor suhu tubuh 1. suhu tubuh 37.2 derajat celcius post compres N
2. memonitor pengeluaran urin dingin.
03/05/2023 Nabila
2. pengeluaran urine -+ 350 cc/hari
3. menyediakaan lingkungan yang
dingin 3. suhu lingkungan dingin

4. melonggarkan pakaian jika pasien 4. pakaian pasien longgar


demam 5. ibu memberikan minum air putih
5. memberikan cairan oral 6. ibu mengatakan akan mengkompres anak
jika suhu >37.5 derajat celcius.
6. menganjurkan ibu jika panas
kompres dingin 7. Pasien merengek ketika diberikan
21.40
7. memberikan paracetamol 100mg paracatemol injeksi perbolues
dan cefotaxim 300 mg

Diare Rabu 21.45 1. Memonitor warna, volume, 1. Ibu mengatakan warna tinja kuninh, N
ferekuensi dan konsistensi tinja konsistensi cair, frekuensi 1 kali/hari
03/05/2023 Nabila
2. Memonitor tanda-tanda hipovolemia 2. Tidak ada tanda-tanda hypovolemia
3. Mengajurkan memberikan asupan 3. Ibu memberikan cairan luratan gula dan
oral larutan gula dan garam atau garam
oralit
4. Memberikan cairan asering 900 cc/24 jam
21.50 4. Memberikan cairan intravena
5. Ibu mengatakan pasien mengatakan masih
5. Menganjurkan memberi makanan sulit makan
porsi kecil namun sering
6. Ibu mengatakan jika tadi siang sudah
6. memberikan L-bio 1 saset dan zinc diberikan l–bio 1 saset dan syrup zink 1
syrup 1 x 5ml
sendok 5 ml.

Risiko Rabu 22.00 1. Momonitor pemeriksaan 1. Hasil lab hemoglobin= 11.4g/dL, leukosit N
ketidakeimb laboratorium 5200 /uL, hemotokrit 34.4%, trombosit 124
03-05-2023 Nabila
angan 2. mencatat intake dan output 10 /ul
3

elektrolit 3. Memberikan asupan cairan


2. Intake minum = +- 500 cc, intake cairan
2. Memberikan cairan intravena
900cc/hari, output urine dan BAB +-400
cc/hari

3. Ibu mengatakan akan menambahkan


asupan cairan oral

Risiko Kamis, 04 06.00 Monitor berat badan harian Berat badan 10 kg N


ketidakseim mei 2023
Nabila
bangan
elektrolit

hipertermia Kamis, 04 15.30 1. memonitor suhu tubuh 1. suhu tubuh 36,3 derajat celcius N
mei 2023 2. memonitor pengeluaran urin 2. pengeluaran urine -+ 350 cc Nabila
3. menyediakaan lingkungan yang
3. suhu lingkungan dingin
dingin
4. melonggarkan pakaian jika pasien 4. pakaian pasien longgar
demam
5. ibu memberikan asupan cairan air puttih dan
5. memberikan asupan cairan oral
susu
6. menganjurkan ibu jika panas
kompres dingin 6. ibu mengatakan jika anak panas akan
15.35
7. memberikan paracetamol 100mg kompres dingin
dan cefotaxim 300 mg
7. anak merengek menangis ketika diberika
diberikan injeksi paracetamol dan cefotaxim
Diare Kamis, 04 16.30 1. Memonitor warna, volume, 1. ibu mengatakan pasien BAB 1 kali cair, N
mei 2023 ferekuensi dan konsistensi tinja warna kuning kecoklatan
Nabila
2. Memonitor tanda-tanda hipovolemia 2. tidak ada tanda-tanda hypovolemia
3. Mengajurkan memberikan asupan 3. ibu mengatakan sudah memberikan
oral larutan gula dan garam atau cairan oralit
oralit
4. ibu mengatakan anaknya mampu makan
4. Menganjurkan memberi makanan sedikit namun sering
porsi kecil namun sering
5. ibu mengatakan tadisiang sudah
5. memberikan L-bio 1 saset dan zinc
diberikan L-bio 1 saset dan zink sirup 1
syrup 1 x 5ml
sendok takar.

Risiko Kamis, 04 16.40 1. Momonitor pemeriksaan 1. Hemoglobin 12,7 gr/dl, hematokrit 39,2 %, N
ketidakseim mei 2023 laboratorium trombosit 86000/ul Nabila
bangan 2. mencatat intake dan output
2. Intake minum = +- 600 cc, intake cairan
elektrolit 3. Memberikan asupan cairan
900cc/hari, output urine dan BAB +-400
2. Memberikan cairan intravena cc/hari

3. Ibu mengatakan akan menambahkan


asupan cairan oral air putih dan susu

Risiko Kamis, 4 mei 16.50 1. Memonitor tanda dan gejala 1. tidak ada tanda pendarahan N
pendarahan 2023 pendarahan Nabila
2. hematocrit 39,2 %, hb 12,7 g/dl,
2. Memonitor nilai
trombosit 86 103/ul
hematokrit/hemoglobin/trombosit
3. Memonitor koagulasi 3. gangguan koagulasi ditandai dengan

4. Mempertahankan bedrest trombositipenia

5. membatasi tindakan invasif 4. pasien lebih banyak bedrest


6. menjelasakan tanda dan gejala
5. perawat membatasi tindakan invasive
pendarahan
7. mengajurkan menggunakan kaus 6. ibu mengatakan memahami tanda dan
kaki saat ambulasi gejala pendarahan
8. menganjurkan meningkatkan
7. pasien memakai alas kaki
asupan makanan dan vitamin K
8. ibu mengatakan akan segera melapor
seperti sayuran hijau bayam
jika terjadi pendarahan
9. menganjurkan segera melapor jika
terjadi pendarahan 9. ibu mengatakan sudah memberikan
10. berkolaborasi pemberian psidii psidii
untuk meningkatkan kadar
trombosit

hipertemi Kamis, 04 18.30 1. monitor suhu tubuh 1. suhu tubuh 37,9 derajat celius N
mei 2023 2. memberikan kompres dingin Nabila
2. pasien dikompres dingin

20.30 3. suhu tubuh 37,2 derajat celcius.


3. monitor suhu tubuh

EVALUASI

DIAGNOSA TANGGA/JAM EVALUASI TTD DAN NAMA


TERANG

Hipertermi Rabu , 3 mei 2023, S: N


pukul 06.30 - ibu mengatakan anak masih demam hilang timbul Nabila

O:

- suhu 37,6 derajat celcius post plester compres dan inj


paracetamol

- tadi malam pukul 23.30 suhu tubu 39 derajat elcius

- Kulit sedikit kemerahan

- Nadi 130x/menit

- RR 30x/menit

A: masalah hipertermi teratasi sebagaian

P: lanjutkan intervensi manajemen hipertemi

diare Rabu, 3 mei 2023 S: N

Pukul 06.40 - ibu mengatakan pagi ini BAB 1 kali cair Nabila

O:

- tampak lemah dan lemas

- Mukosa bibir agak kering

- Bising usus 28x/menit

- Mata tidak cowong, turgor kulit baik.


A: masalah diare teratasi sebagaian

P: lanjutkan intervensi manajemen diare

Risiko Rabu, 03 mei 2023 S: N


ketidakseimbangan - ibu mengatakan pagi ini BAB 1 kali cair Nabila
Pukul 06.40
cairan
O:

- tampak lemah dan lemas

- Mukosa bibir agak kering

- Bising usus 28x/menit

- Mata tidak cowong, turgor kulit baik.

- Hb 11,4 gr/dl, hematocrit 34,3%

A: risiko ketidakseimbangan cairan teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi manajemen cairan

Hipertermia Kamis, 4 mei 2023 S:

Pukul 06.30 - ibu mengatakan anak masih demam hilang timbul


O:

- suhu 36,2 derajat celcius post plester compres dan inj


paracetamol

- Nadi 140x/menit

- RR 30x/menit

A: masalah hipertermi teratasi sebagaian

P: lanjutkan intervensi manajemen hipertemi

Diare Kamis, 4 mei 2023 S: N

Pukul 06.40 - ibu mengatakan pagi ini BAB 1 kali cair Nabila

O:

- tampak lemah dan lemas

- Mukosa bibir agak kering

- Bising usus 20x/menit

- Mata tidak cowong, turgor kulit baik.


A: masalah diare teratasi sebagaian

P: lanjutkan intervensi manajemen diare

Risiko Kamis, 4 mei 2023 S: N


ketidakseimbangan - ibu mengatakan pagi ini BAB 1 kali cair Nabila
Pukul 06.40
cairan
O:

- tampak lemah dan lemas

- Mukosa bibir agak kering

- Bising usus 20x/menit

- Mata tidak cowong, turgor kulit baik.

- Hematokrit 39.2 derajat celcius

- Hb 12,7 g/dl

A: masalah risiko ketidakseimbangan elektrolit teratasi


sebagaian

P: lanjutkan intervensi manajemen cairan


hipertermia Kamis , 4 mei 2023 S:

Pukul 20.30 - ibu mengatakan anak masih demam hilang timbul

O:

- suhu 37,2 derajat celcius post plester compres dan inj


paracetamol

- Nadi 138x/menit

- RR 38x/menit

A: masalah hipertermi teratasi sebagaian

P: lanjutkan intervensi manajemen hipertemi

Diare Kamis, 4 mei 2023 S: N

Pukul 20.40 - ibu mengatakan hari ini BAB 1 kali cair Nabila

O:

- tampak lemas

- Mukosa bibir lembab


- Bising usus 20x/menit

- Mata tidak cowong, turgor kulit baik.

A: masalah diare teratasi sebagaian

P: lanjutkan intervensi manajemen diare

Risiko Kamis, 4 mei 2023 S: N


ketidakseimbangan - ibu mengatakan hari ini BAB 1 kali cair Nabila
Pukul 20.40
elektrolit
O:

- tampak lemas

- Mukosa bibir lembab

- Bising usus 20x/menit

- Mata tidak cowong, turgor kulit baik.

- Hb 17, 2g/dl, hematocrit 39,2 %

A: masalah risiko ketidakseimbangan elektolot teratasi


sebagaian
P: lanjutkan intervensi manajemen cairan

Risiko pendarahan Kamis, 4 mei 20203 S: N

Pukul 20.50 Ibu mengatakan memahami tanda dan gelaja pendarahan dan Nabila
mengatakan memami mengenai pencegahan pendarahan

O:

Trombosit tanggal 03 = 124 103/u/L

Trombosit tanggal 04 = 86 103/u/L

Hb = 12,7 g/dl

Hematocrit 39,2 %

A: masalah risiko pendarahan belum teratasi

P: lanjutkan intervensi pencegahan pendarahan

Anda mungkin juga menyukai