Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA DIARE An.

Harice Werfete
DENGAN DEHIDRASI RINGAN DI PUSKESMAS TUGARNI
KABUPATEN KAIMANA TAHUN 2023

Disusun oleh

NAMA : Millya Papilaya

NIM : 238211263

INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA

TAHUN AJARAN 2023-2024


ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA DIARE An. Harice Werfete
DENGAN DEHIDRASI RINGAN DI PUSKESMAS TUGARNI
KABUPATEN KAIMANA TAHUN 2023

No. Register : 0101010TGR


Tanggal Masuk : 01 November 2023
Tanggal Pengkajian : 01 November 2023
Pengkaji : Millya Papilaya

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

Pukul : 09.15 WIT

A. IDENTITAS PASIEN

Nama Anak : An. Harice Werfete Nama Ibu : Ny. Hawila Refideso
Umur : 2 tahun Umur : 38 tahun
Pendidikan : Belum sekolah Pendidikan : SD
Agama : Kr. Protestan Agama : Kr.Protestan
Alamat : Afu-afu Alamat : Afu-afu

B. DATA SUBJEKTIF
1. Anamnesa : Ibu mengatakan ingin membawa anaknya berobat karena
diare
2. Keluhan utama :
Ibu mengatakan anaknya BAB kurang lebih 7 kali encer sejak tadi malam
disertai demam.
a. Riwayat keluhan utama : ibu mengatakan anaknya BAB sejak tanggal 31
Agustus 2023
b. Riwayat Kesehatan Imunisasi lengkap
c. Riwayat Penyakit yang lalu Ibu mengatakan anaknya tidak pernah
demam.
d. Riwayat Penyakit sekarang Ibu mengatakan anaknya diare kurang lebih 7
kali encer dan demam sejak tanggal 31 Agustus 2023
e. Riwayat Penyakit keluarga/menurun Ibu mengatakan keluarganya baik
dari pihak ibu maupun pihak suami tidak mempunyai riwayat penyakit
menular seperti TBC, Hepatitis, ataupun riwayat penyakit menurun seperti
Jantung, Hipertensi, DM, Asma.

3. Riwayat Sosial : Lingkungan rumah Ibu mengatakan lingkungan rumah aman,


rapi, bersih, dan nyaman.
4. Pola Kebiasaan Sehari-hari ( Sebelum sakit dan selama sakit )
5. Nutrisi
a. Makanan yang disukai
Ibu mengatakan anaknya lebih menyukai makanan yang mengandung
protein seperti telur dan ikan.
b. Makanan yang tidak disukai
Ibu mengatakan anaknya tidak terlalu suka makanan yang lembek seperti
bubur.
c. Pola makan yang digunakan Sebelum sakit
 Ibu mengatakan anaknya hanya minum susu dan itu dilakukan
sesering mungkin, kurang lebih 5-6 kali sehari, lamanya 15 – 20
menit, menghisap kuat.
 Selama sakit Ibu mengatakan anaknya malas minum susu,
kuranglebih 3-4 kali sehari, lamanya 10-15 menit, menghisapnya
lemah.
6. Istirahat atau Tidur Sebelum sakit
 Ibu mengatakan anaknya tidur siang setiap hari 4 kali paling lama 1,5 jam,
dan tidur malam anaknya tidur setiap habis magrib, jam 21.00 / 22.00
bayinya terbangun menyusul kemudian tidur lagi.
 Selama sakit Ibu mengatakan anaknya tidur siang hanya 1 jam sehari,
danmalam hari anaknya rewel dan sulit tidur.
7. Personal Hygiene Sebelum Sakit
Ibu mengatakan setiap paginya anaknya mandi jam 07.00 WIT, dan setiap sore
anaknya di waslap jam 17.00 WIT Selama sakit Ibu mengatakan pagi hari
anaknya hanya waslap, dan sorenya tidak waslap.
8. Aktifitas Sebelum sakit
 Ibu mengatakan anaknya sangat aktif bergerak dan tersenyum bila diajak
bercanda.
 Selama sakit Ibu mengatakan anaknya rewel tidak seperti biasanya.
 Sebelum sakit Ibu mengatakan anaknya BAK sebanyak 3-5 x sehari
konsitensi warna kuning jernih dan bau khas urine sedangkan BAB ± 1-2x
sehari, konsistensi warna kuning bau khas feces dan lembek
 Selama sakit Ibu mengatakan anaknya BAK sebanyak 6-8 x sehari
konsistensi warna kuning jernih dan bau khas urine sedangkan BAB 7x
sehari, konsistensi encer warna kuning kehijauan bau khas feces.

C. DATA OBJEKTIF

1. STATUS GENERALIS

a. Keadaan umum : Lemah.


b. Kesadaran : Composmentis.
c. TTV : S : 39° C, N : 139 kali/menit,R : 37 kali/menit,
d. BB/TB sekarang : 10 kg/ 82 cm.
e. BB/TB yang lalu : 11 kg / 82 cm

2. PEMERIKSAAN SISTEMATIS

a. Kepala : Bersih, rambut hitam, tidak ada benjolan.


b. Mata : Mata simetris, sedikit cekung, sklera putih,
konjungtiva merah muda.
c. Telinga : Bersih, tidak ada serumen, kanan dan kiri simetris.
d. Hidung : Bersih, tidak ada secret, tidak ada benjolan.
e. Mulut : Bibir warna pucat, tampak kering tidak adalabioskizis,
dan labiopalatokizis, tidak ada stomatitis, dan lidah terlihat kering
f. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid.
g. Dada : Simetris, tidak ada penarikan dinding dada ke dalam
saat bernafas.
h. Perut : Turgor pada perut jika dicubit kembalinya lambat,
sedikit kembung.
i. Kulit : Turgor kulit bila dicubit kembalinya lambat Anus :
Berlubang
j. Ekstremitas : Tidak oedem, kaki dan tangan simetris kanan dan kiri
Jari-jari tangan dan kaki lengkap, terpasang infus RL mikro pada tangan
kiri

3. PEMERIKSAAN PENUNJANG

HB : 10,3 gr/%
HIV : NR
SIF : NR
DDR : NR
HBSag : NR

4. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH

Dehidrasi ringan
Data Dasar :
Data Subjektif : Ibu mengatakan anaknya BAB kurang lebih sebanyak 7 kali sejak
tanggal 31 Agustus 2023, konsistensi encer, disertai lendir, bayinya tampak kehausan,
rewel, lemah, malas menyusu kurang lebih 3-4 kali sehari, lamanya 10-15 menit ,
serta badanya panas, berat badan sebelumnya 11 kg

Data Objektif :

a. TTV N : 139 kali/menit S : 39° R : 37 kali/menit.


b. Berat badan sekarang 10 kg.
c. Mata sedikit cekung, dan bibir, lidah tampak kering.
d. Turgor kulit bila dicubit kembalinya melambat, perut sedikit kembung.

5. ANALISA DAN INTERPRETASI DATA

Diare adalah pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair. Buang air besar yang
tidak normal dan bentuk tinja yang cair dengan frekuensi yang lebih banyak dari
biasanya. Bayi dikatakan diare bila sudah lebih dari 3x buang air besar, sedangkan
neonatus dikatakan diare bila sudah lebih dari 4x buang air besar. (Sudarti, 2018).

Diangnosa diare dapat ditegakkan apabila anak yang mengalami diare akan
mengalami kondisi berupa hilanganya sejumlah cairan dan elektrolit yang ada dalam
tubuh karena muntah dan feses yang cair. Selain itu, anak yang mengalami diare juga
akan mengalami dehidrasi, mulai dari dehidrasi ringan hingga dehidrasi berat, bahkan
sampai dapat terjadi kematian (Sudarmoko, 2017).

Dehidrasi inilah yang sebenarnya patut lebih diperhatikan. Pada penyakit diare
dehidrasi ringan merupakan kondisi dimana berat badan anak yang akan mengalami
penurunan 0-5%. Dalam kondisi ini, umumnya kelopak mata masih normal, anak
masih aktif, dan keinginan untuk minum masih normal karena rasa haus tidak
meningkat.Namun demikian, frekuensi buang air kecil (BAK) menjadi lebih sering
dan meningkat dari biasanya.Bahkan warna urinnya lebih gelap dari biasanya
(Sudarti, 2018).

6. DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
a. Dehidrasi sedang.
b. Hipoglikemia
c. Kejang

DS : Ibu mengatakan anaknya BAB kurang lebih sebanyak 7 kali sejak tadi malam,
konsistensi encer, disertai lendir, anaknya tampak kehausan, rewel, lemah

DO :
Keadaan umum : lemah.

Kesadaran : Composmentis.
TTV N : 139 kali/menit S : 39° R : 37 kali/menit .

7. TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI

Pada kasus ini tidak membutuhkan tindakan segera jika keadaan umum Anak baik,
tergo kulit baik dan tanda-tanda vital dalam batas normal namun jika ditemukan
keadaan anak lemah bahkan tidak sadarkan diri maka perlu dilakukan kolaborasi
dengan keluarga pasien untuk memberikan dukungan psikologis, tenaga kesehatan
lainnya seperti dokter anak atau melakukan rujukan karena jika tidak ditangani segera
dapat menimbulkan komplikasi pada Anak.
Kejadian diare jika tidak di atasi segera maka memungkinkan untuk terjadinya
dehidrasi berat, penurunan tekanan darah, hipokalemia, hipoglikemia, intoleransi
laktosa sekunder, kejang dan malnutrisi energi protein.

8. RENCANA TINDAKAN ASUHAN

Tanggal 01 November 2023 Pukul : 09.20 WIT

1. Menyampakan hasil pemeriksaan kepada ibu dan menjelaskan hal-hal yang dianggap
penting seperti penyebab diare yang dialami.
2. Memberikan dukungan psikologis dan spiritual pada ibu dengan melibatkan orang tua
dan keluarga dalam perawatan pasien.
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang dehidrasi dan cara mengatasi serta
memantau komplikasi yang dapat terjadi.
4. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa ibu harus dirawat inap/ opname di RSUD
Kaimana
5. Melakukan tindakan kolaborasi dengan dokter tentang pemberian obat infus RL 20
tpm mikro dan sanmol 3 x 0,6 ml.
6. Memberikan health education pada ibu tentang:

 Istirahat yang cukup


 Menganjurkan orangtua memberikan makanan yang banyak mengandung
karbohidrat dan protein yang tinggi. Meminum air putih lebih banyak untuk
memperbaiki peristaltic usus sehingga mencegah konstipasi dan dehidrasi.
 Menjaga personal hygiene

7. Mengobservasi frekuensi BAB dari pagi sampai sore hari


8. Mengobservasi tanda-tanda vital
9. Mengobservasi pengeluaran urine.
10. Mengajurkan ibu untuk memberikan susu pada anak

Anda mungkin juga menyukai