Anda di halaman 1dari 32

TINJAUAN KASUS

A. TINJAUAN KASUS
Ruang : Bangsal Mawar 1
Tanggal masuk : 21 Januari 2014 Pukul : 14.30
WIB No Register 0091738514

I. PENGKAJIAN Tanggal : 05 Desember 2022 Pukul :08.00 WIB


A. IDENTITAS PASIEN : IDENTITAS SUAMI :
1. Nama : Ny. Y Nama : Tn. W
2. Umur : 30 tahun Umur : 32 tahun
3. Agama : Islam Agama : Islam
4. Suku Bangsa : Jawa/Indonesia Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
5. Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
6. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
7. Alamat : Sidorejo Rt : 10/04, Widodaren
Ngawi, Jawa Timur

B. ANAMNESE ( DATA SUBYEKTIF )


1. Alasan utama pada waktu masuk

Ibu mengatakan datang dari poli obgyn untuk memeriksakan keadaan

payudaranya.

2. Keluhan

Ibu mengatakan pada payudara kanan terasa nyeri dan berat sejak 2 hari

yang lalu serta badannya juga terasa panas dan dingin dikarenakan

puting susu lecet. Ibu 2 hari yang lalu tetap menyusui bayinya dan ASI

nya keluar lancar.


3. Riwayat penyakit

a. Riwayat penyakit sekarang

Ibu mengatakan badannya terasa lemas, pusing, demam dan pegal-

pegal serta sekarang ibu tidak sedang menderita penyakit

seperti batuk dan flu.

b. Riwayat penyakit sistemik

1) Jantung

Ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri pada dada sebelah

kiri dan tidak keluar keringat dingin pada telapak tangan saat

beraktivitas.

2) Ginjal

Ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri tekan perut kanan

bawah dan kiri, pinggang tidak terasa sakit.

3) Asma/ TBC

Ibu mengatakan tidak pernah merasa sesak nafas dan batuk

secara terus menerus lebih dari 2 minggu.

4) Hepatitis

Ibu mengatakan tidak pernah terlihat kuning pada ujung kuku,

mata dan kulit.

5) DM

Ibu mengatakan tidak pernah mengeluh mudah lapar, minum

di malam hari dan sering BAK > 6 – 7 kali.


6) Hipertensi

Ibu mengatakan tidak pernah merasa pusing dan cengeng dan

tensinya tidak pernah lebih dari 140/ 90 mmHg.

7) Epilepsi

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit ayan atau

mengalami kejang yang disertai pengeluaran air liur yang

berbusa dari mulut.

8) Lain-lain

Ibu mengatakan tidak menderita penyakit HIV/AIDS.

c. Riwayat penyakit keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga baik dari pihak suami maupun isteri

tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti hipertensi, asma,

DM dan penyakit menular seperti TBC dan hepatitis.

d. Riwayat keturunan kembar

Ibu mengatakan dari pihak keluarganya ada yang mempunyai

riwayat keturunan kembar, dari pihak suami tidak ada yang

mempunyai riwayat keturunan kembar.

e. Riwayat operasi

Ibu mengatakan belum pernah menjalani operasi apapun.

4. Riwayat menstruasi

a. Menarche : Ibu mengatakan haid pertama umur 13

tahun

b. Siklus : Ibu mengatakan siklus haidnya 27 – 28 hari


c. Lama : Ibu mengatakan lama haidnya 6 – 7 hari

d. Banyaknya : Ibu mengatakan 2 – 3 kali ganti

pembalut/ hari

e. Teratur/tidak teratur : Ibu mengatakan haidnya teratur

f. Sifat darah : Ibu mengatakan darah haidnya encer

g. Dismenorhoe : Ibu mengatakan kadang-kadang merasa nyeri

saat haid

5. Riwayat keluarga berencana

Ibu mengatakan sudah pernah menggunakan KB suntik 3 bulan selama

10 tahun dan tidak ada keluhan.

6. Riwayat perkawinan

a. Status perkawinan: sah, kawin: 1 kali.

b. Kawin 1: umur 18 tahun, dengan suami umur 20 tahun.

Lamanya: 12 tahun

7. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Anak Nifas Keadaan


Tgl. / Tahun Tempat Umur Jenis
No partus partus hamil partus Penolong anak
Jenis BB PB Keadaan Laktasi
sekarang
1 2004 BPS 39 Normal Bidan P 3200gr 48cm Baik Lancer Sehat
mg
Sudah
2 19 Januari BPS 39 Normal Bidan L 3000 gr 49 cm Baik keluar Sehat
2014 mg

8. Riwayat hamil ini

a. HPHT : 11 April 2013

b. HPL : 18 Januari 2014


c. Keluhan-keluhan pada

Trimester I : Ibu mengatakan mual dan muntah di pagi

hari Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan

Trimester III : Ibu mengatakan pegel-pegel di punggung

bagian bawah

d. ANC : 10 kali di bidan secara teratur

Trimester I : 2 kali pada umur kehamilan 8 dan 12 minggu

Trimester II : 4 kali pada umur kehamilan 16, 18, 24 dan 28

minggu

Trimester III : 4 kali pada umur kehamilan 32, 34, 36 dan 38

minggu

e. Penyuluhan yang pernah didapat

Ibu mengatakan pernah mendapat penyuluhan tentang gizi ibu

hamil.

f. Imunisasi TT

Ibu mengatakan pernah mendapat imunisasi TT sebanyak 2 kali

saat usia kehamilan 4 dan 5 bulan.

9. Riwayat persalinan ini

a. Tempat persalinan : BPS Ririt Indah Wahyuni

b. Penolong : Bidan

c. Tanggal/ jam persalinan : 19 Januari 2014, pukul 09.30 WIB

d. Jenis persalinan : Normal

e. Tindakan lain : Tidak ada


f. Komplikasi/ kelainan dalam persalinan : Tidak ada

g. Perineum

Ruptur/ tidak : Ruptur

Dijahit/ tidak : Dijahit

10. Pola kebiasaan

a. Nutrisi dan cairan

Sebelum nifas : Ibu mengatakan makan 3 kali sehari dengan

porsi sedang, antara lain 1 piring nasi, sayur,

tempe dan telur. Ibu mengatakan minum + 8

gelas. Jenis air putih, air teh dan susu.

Selama nifas : Ibu mengatakan makan 3 kali sehari dengan

porsi sedang, antara lain 1 piring nasi porsi sedang,

sayur, tempe dan tahu serta ditambah 1 potong

buah pisang. Ibu mengatakan minum + 9 gelas air

teh dan air putih. Selama sakit ibu mengatakan

makan 3 kali sehari porsi sedikit.

b. Eliminasi

1) BAB

Sebelum nifas : Ibu mengatakan BAB 1 x/ hari, warna

kuning kecoklatan, bau khas feces,

konsistensi padat.

Selama nifas : Ibu mengatakan BAB 1 x/hari, warna

coklat hitam, bau khas feces, konsistensi


lunak.

2) BAK

Sebelum nifas : Ibu mengatakan BAK 5 - 7 x/ hari,

warna kuning jernih, bau khas urine

Selama nifas : Ibu mengatakan BAK 4 - 6 x/ hari,

warna kuning jernih, bau khas urine

c. Istirahat/ tidur

Sebelum nifas : Ibu mengatakan tidur siang 1 – 2 jam/ hari, tidur

malam 6 – 8 jam/ hari.

Selama nifas : Ibu mengatakan tidur siang + 1 jam dan tidur

malam + 3 jam karena payudaranya terasa nyeri,

berat, badannya terasa panas dan dingin.

d. Personal Hygiene

Sebelum nifas : Ibu mengatakan mandi 2 x sehari, gook gigi 3 x

sehari, keramas 3x seminggu.

Selama nifas : Ibu mengatakan mandi 2 x sehari, gosok gigi 3 x

sehari, keramas 2 x, dan ganti pembalut 3 x sehari.

e. Keadaan psikologis

Ibu mengatakan sedikit cemas dengan keadaannya karena

payudaranya terasa nyeri dan berat serta badannya juga terasa panas

dan dingin, selain itu ibu juga sulit tidur, merasa bersalah, mudah

tersinggung dan berpikiran negatif terhadap bayinya.


f. Riwayat sosial budaya

1) Dukungan keluarga

Ibu mengatakan suami dan seluruh anggota keluarga

sangat mendukung kelahiran bayinya.

2) Keluarga lain yang tinggal serumah

Ibu mengatakan tinggal serumah dengan suami dan

orangtuanya.

3) Pantangan makanan

Ibu mengatakan selama nifas tidak ada pantangan makanan

apapun.

4) Kebiasaan adat istiadat

Ibu mengatakan tidak ada acara apapun selama nifas.

g. Penggunaan obat-obatan/rokok

Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan, tidak

minum jamu dan suami tidak merokok. Ibu mengatakan hanya

mengkonsumsi obat dari bidan.

B. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)

1. Status Generalis

a. Keadaan umum : Lemah

b. Kesadaran : Composmentis

c. Vital Sign : TD : 120/ 80 mmHg S : 39,5 0C

N: 100 x/ menit R : 24 x/

menit

d. TB : 156 cm
e. BB sebelum hamil : 52 kg

f. BB saat hamil : 60 kg

g. BB sekarang : 55 kg

2. Pemeriksaan Sistematis

a. Kepala

1) Rambut

Bersih, tidak mudah dicabut, tidak ada ketombe

2) Muka

Tidak pucat, tidak oedema, tidak ada cloasma gravidarum

3) Mata

a) Oedema : Tidak oedema

b) Conjungtiva : Merah muda

c) Sklera : Putih

4) Hidung

Bersih, tidak ada benjolan, tidak ada secret

5) Telinga

Simetris, bersih, tidak ada serumen

6) Mulut/ gigi/ gusi

Bersih tidak ada stomatitis, tidak ada caries, dan gusi tidak

mudah berdarah

b. Leher

1) Kelenjar gondok

Tidak ada pembesaran kelenjar gondok


2) Tumor

Tidak ada tumor

3) Pembesaran kelenjar limfe

Tidak ada pembesaran kelenjar limfe

c. Dada dan axilla

1) Mammae

b) Pembengkakan

Ada pembengkakan payudara kanan, terlihat merah

mengkilap.

c) Tumor

Tidak ada tumor

d) Simetris

Tidak simetris

e) Areola

Hiperpigmentasi

f) Puting susu

Lecet sebelah kanan seluruh putting susu

g) Kolostrum/ ASI

Sudah keluar

h) Nyeri tekan

Ada nyeri tekan pada payudara sebelah kanan

2) Axilla

a) Benjolan : Tidak ada benjolan


b) Nyeri : Tidak ada nyeri

d. Ekstremitas

1) Varices : Tidak ada varices

2) Oedema : Tidak ada oedema

3) Reflek patella : Positif kanan dan kiri

4) Betis : Betis tidak berwarna

merah dan tidak keras

3. Pemeriksaan Khusus Obstetri ( Lokalis )

a. Abdomen

1) Inspeksi

a) Bekas luka/ operasi : Tidak ada

b) Linea alba/ nigra : Ada linea nigra

c) Strie albican/ livide : Tidak ada

d) Kelainan : Tidak ada

2) Palpasi

a) Kontraksi : Baik, keras

b) TFU : 3 jari di bawah pusat

c) Kandung kencing : Kosong

b. Anogenital

1) Vulva Vagina

a) Varices : Tidak ada varices

b) Kemerahan : Tidak ada kemerahan

c) Nyeri : Tidak ada nyeri


d) Lochea : Rubra

2) Perinium

a) Varices : Tidak ada varices

b) Bengkak/kemerahan : Tidak bengkak dan tidak merah

3) Anus

a) Haemorhoid : Tidak ada haemorhoid

b) Lain-lain : Tidak ada

4) Inspekulo

a) Vagina : Tidak dilakukan

b) Portio : Tidak dilakukan

4. Pemeriksaan Penunjang

a) Pemeriksaan laboratorium

Tidak dilakukan

b) Pemeriksaan penunjang

lain Tidak dilakukan

II. INTERPRETASI DATA

Tanggal: 21 Januari 2014 Pukul: 15.10 WIB

A. DIAGNOSA KEBIDANAN

Ny. Y P2 A0 umur ibu 30 tahun, post partum hari ke-2 dengan

mastitis.
Data Dasar :

Data Subyektif

1) Ibu mengatakan melahirkan anaknya yang kedua tanggal 19 Januari

2014, pukul 09.30 WIB

2) Ibu mengatakan payudaranya terasa nyeri dan berat serta

badannya terasa demam panas dingin

3) Ibu mengatakan ganti pembalut 2 kali

sehari Data Obyektif

1) Keadaan umum : Lemah

Kesadaran : Composmentis

2) Vital Sign : TD : 120/ 80 mmHg S : 39,5 0C

N : 100 x/ menit R : 24 x/ menit

3) TFU : Pertengahan antara pusat dan simfisis.

4) Lochea : Rubra

5) Inspeksi : Payudara kanan terlihat membengkak, memerah,

dan terdapat luka pada putting susu.

6) Palpasi : Payudara kanan teraba kencang, terasa lebih padat

dan ASI sudah keluar..

B. MASALAH

Cemas dan khawatir tentang keadaan payudaranya

C. KEBUTUHAN

Beri dukungan moril pada ibu dan beri informasi pada ibu mengenai

keadaan masa nifasnya dengan mastitis.


III. DIAGNOSA POTENSIAL

Potensial terjadi abses payudara.

IV. TINDAKAN SEGERA

Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi

V. RENCANA TINDAKAN

Tanggal: 21 Januari 2014 Pukul: 15:15 WIB

1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

2. Lakukan kompres hangat dan dingin pada payudara yang sakit.

3. Beri penyuluhan tentang cara menyusui yang benar.

4. Anjurkan ibu untuk menggunakan bra yang menyangga payudara

tetapi tidak terlalu sempit, jangan menggunakan bra dengan kawat di

bawahnya.

5. Anjurkan ibu untuk menjaga payudaranya agar tetap bersih dan kering,

terutama pada puting susu.

6. Anjurkan ibu untuk mengosongkan payudaranya.

7. Beri terapi sesuai advice dokter :

Infus RL : 20

tpm

Injeksi Ranitidine : 1 ampul per 12 jam secara IV pada pukul

: Ceprofloxacim : 500 mg 2 x 1/hari


VI. PELAKSANAAN

Tanggal: 21 Januari 2014 Pukul: 15.30 WIB

1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

Vital Sign

TD = 120/ 80 mmHg S : 39,5 0C

N = 100 x/ menit R = 24 x/ menit

Payudara kanan bengkak, memerah, dan terdapat luka pada putting susu.

2. Melakukan kompres hangat dan dingin pada payudara yang sakit.

3. Memberikan penyuluhan tentang cara menyusui yang benar dengan

memposisikan bayi senyaman mungkin pada saat menghisap putting susu

dan areola masuk mulut bayi.

4. Menganjurkan ibu untuk menggunakan bra yang menyangga payudara

tetapi tidak terlalu sempit, jangan menggunakan bra dengan kawat di

bawahnya.

5. Menganjurkan ibu untuk menjaga payudaranya agar tetap bersih dan

kering, terutama pada puting susu.

6. Menganjurkan ibu untuk tetap mengosongkan payudaranya dengan cara

ASI dipompa dan dimasukkan kedalam botol.

7. Memberi terapi sesuai advice

dokter : Infus RL : 20 tpm


VII. EVALUASI

Tanggal: 21 Januari 2014 Pukul: 15.55 WIB

1. Ibu sudah tahu tentang hasil pemeriksaan.

2. Telah mengompres payudara dengan kompres hangat dan dingin dengan

baik.

3. Ibu telah mengerti penjelasan cara menyusui yang benar dan dapat

mempraktekkan secara mandiri.

4. Ibu bersedia untuk menggunakan bra yang menyangga payudara tetapi

tidak terlalu sempit, dan tidak ada kawat di bawahnya.

5. Ibu bersedia untuk menjaga payudaranya agar tetap bersih dan kering,

terutama pada puting susu.

6. Ibu telah mengosongkan payudaranya.

7. Obat telah diberikan pada ibu, yaitu

Infus RL : 20

tpm
DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal : 22 Januari 2014 Pukul : 09.30 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan masih merasa cemas dengan keadaannya.

2. Ibu mengatakan merasakan nyeri dan berat pada payudara

kanan.

3. Ibu mengatakan nafsu makannya berkurang.

4. Ibu mengatakan ASInya sudah keluar, tapi belum lancar dan

ibu tidak menyusui bayinya.

O : Obyektif

1. Keadaan umum : Sedang

2. Kesadaran : Composmentis

3. Vital Sign : TD : 120/80 mmHg N: 82 x/ menit

S : 38 0C R : 24 x/ menit

4. TFU : Pertengahan antara pusat dan simfisis.

5. Lochea : Rubra

6. Inspeksi :Payudara kanan terlihat memerah,

membengkak, terdapat luka pada putting

susu.

7. Palpasi :Payudara kanan teraba lebih padat, keras,

terdapat gumpalan dan ASI sudah keluar.


A : Assessment

Ny. Y P2 A0 umur 30 tahun, post partum hari ke-3 dengan mastitis

perawatan hari pertama.

P : Planning

1. Pukul 09.40 WIB : Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan

2. Pukul 09.45 WIB : Menganjurkan ibu untuk mengompres

payudaranya yang sakit dengan kompres dingin.

3. Pukul 09.50 WIB : Memberikan penjelasan tentang gizi ibu

nifas dan manfaatnya.

4. Pukul 09.55 WIB : Menganjurkan ibu untuk menggunakan bra

yang menyangga payudara tetapi tidak terlalu sempit, jangan

menggunakan bra dengan kawat di bawahnya.

5. Pukul 10.00 WIB : Melakukan perawatan payudara pada

bagian putting payudara yang lecet dengan minyak kelapa.

6. Pukul 10.05 WIB : Menganjurkan ibu untuk minum obat

secara teratur, antara lain Ceprofloxacim 500 mg 2 x 1/hari

7. Pukul 10.10 WIB : Melanjutkan advice dokter untuk pemberian

Infus RL 20 tpm dan injeksi Ranitidine 1 ampul per 12 jam

secara IV pada pukul 12.00 WIB dan pukul 24.00 WIB

8. Pukul 10.15 WIB : Menganjurkan ibu untuk mengosongkan

payudaranya.
Evaluasi

Tanggal : 22 Januari 2014 Pukul : 10.30 WIB

1. Ibu sudah tahu tentang hasil pemeriksaan.

2. Ibu bersedia untuk mengompres dingin pada payudara yang sakit.

3. Ibu mengetahui tentang gizi ibu nifas dan manfaatnya.

4. Ibu sudah menggunakan bra yang menyangga payudara tetapi tidak

terlalu sempit, dan tidak menggunakan bra dengan kawat di bawahnya.

5. Ibu sudah dilakukan perawatan payudara pada bagian putting payudara

yang lecet dengan minyak kelapa.

6. Ibu sudah minum obat secara teratur, antara lain:

Ceprofloxacim 500 mg 2 x 1/hari pada pukul 10.05

WIB

7. Infus RL 20 tpm masih terpasang dan Injeksi Ranitidine 1 ampul belum

diberikan.

8. Ibu bersedia untuk mengosongkan payudaranya.


DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal : 23 Januari 2014 Pukul : 10.00 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan masih merasa cemas dengan keadaannya.

2. Ibu mengatakan masih merasakan nyeri pada payudara

kanannya.

3. Ibu mengatakan nafsu makannya masih berkurang.

4. Ibu mengatakan ASI-nya sudah mulai lancar dan ibu tidak

menyusui bayinya.

O : Obyektif

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Vital Sign : TD : 120/ 80 mmHg N : 80 x/ menit

S : 37,2 0C R : 24 x/menit

4. TFU : Pertengahan antara pusat dan simfisis

5. Lochea : Rubra

6. Inspeksi :Payudara kanan masih terlihat merah,

membengkak, terdapat luka pada putting

susu.

7. Palpasi :Payudara kanan masih teraba lebih padat,

keras, dan ASI sudah keluar.


A : Assessment

Ny. Y P2 A0 umur ibu 30 tahun, post partum hari ke-4 dengan

mastitis perawatan hari ke-2.

P : Planning

1. Pukul 10.20 WIB : Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

2. Pukul 10.25 WIB : Menganjurkan ibu untuk terus mengompres

payudara ibu yang sakit dengan kompres hangat dan dingin.

3. Pukul 10.30 WIB : Melakukan dan ajari ibu tentang cara

perawatan payudara/ Breastcare, dengan cara kedua telapak

tangan diberi minyak kelapa kemudian tangan mengurut

payudara dari tengah ke samping, terus kebawah dilakukan 20-

30 kali. Kemudian bagian samping buah dada diurut dari

pangkal kearah putting dilakukan 20-30 kali, selanjutnya

pengurutan bagian bawah buah dada kearah putting susu

dilakukan 20-30 kali, dan terakhir pengetokan dengan buku-

buku jari ketangan kanan dengan cepat dan teratur.

4. Pukul 10.40 WIB : Menganjurkan ibu untuk minum obat

secara teratur, antara lain: Ceprofloxacim 500 mg 2 x 1/hari

5. Pukul 10.45 WIB : Melanjutkan advice dokter untuk pemberian

Infus RL 20 tpm dan Injeksi Ranitidine 1 ampul per 12 jam

secara IV pada pukul 12.00 WIB dan pukul 24.00 WIB


Evaluasi

Tanggal : 23 Januari 2014 Pukul : 11.00 WIB

1. Ibu sudah tahu tentang hasil pemeriksaan.

2. Payudara ibu sudah di kompres dengan air dingin dan hangat.

3. Ibu sudah mengerti dan mampu mempratekkan cara perawatan

payudara dengan baik.

4. Ibu sudah minum obat secara teratur, antara lain: Ceprofloxacim 500

mg 2 x 1/hari pada pukul 10.45 WIB

5. Infus RL 20 tpm masih terpasang dan Injeksi Ranitidine 1 ampul

belum diberikan
DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal : 24 Januari 2014 Pukul : 09.15 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan sudah tidak merasa cemas lagi dengan

keadaannya.

2. Ibu mengatakan payudara kanan sudah tidak bengkak lagi,

tapi masih terasa nyeri.

3. Ibu mengatakan ASI-nya sudah lancar.

4. Ibu mengatakan payudaranya dipompa mendapatkan 1 botol.

O : Obyektif

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Vital Sign : TD : 120/ 80 mmHg N : 80 x/ menit

S : 370 C R : 20 x/menit

4. TFU : 2 jari di atas simfisis

5. Lochea : Rubra

6. Inspeksi :Payudara kanan merah, membengkak, luka

pada putting susu telah berkurang dan

membaik.

7. Palpasi :Payudara kanan sudah tidak keras lagi dan

ASI sudah keluar.


A : Assessment

Ny. Y P2 A0 umur ibu 30 tahun, post partum hari ke-5 dengan

mastitis perawatan hari ke-3.

P : Planning

1. Pukul 09.25 WIB : Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

2. Pukul 09.30 WIB : Menganjurkan ibu terus melakukan

perawatan payudara sampai sembuh.

3. Pukul 09.35 WIB : Menganjurkan ibu untuk tetap meminum

obat sesuai aturan, yaitu Ceprofloxacim 500 mg 2 x 1/hari

4. Pukul 09.40 WIB : Melakukan advice dokter yaitu melepas

infus dan Injeksi Ranitidine dihentikan.

Evaluasi

Tanggal : 24 Januari 2014 Pukul : 09.55 WIB

1. Ibu sudah tahu tentang hasil pemeriksaan.

2. Ibu sudah melakukan perawatan payudara.

3. Ibu bersedia melanjutkan minum obat.

4. Infus sudah dilepas pada pukul : 09.45 WIB dan Injeksi Ranitidine

sudah tidak diberikan lagi mulai jam 09.45 WIB.


DATA PERKEMBANGAN IV

Tanggal : 25 Januari 2014 Pukul : 10.00 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan sudah tidak merasa cemas lagi dengan

keadaannya.

2. Ibu mengatakan sudah tidak merasakan nyeri pada

payudara kanannya.

3. Ibu mengatakan ASI-nya sudah keluar lancar dan dipompa

dengan menggunakan pompa ASI mendapatkan 2 botol.

4. Ibu mengatakan nafsu makannya sudah normal lagi.

O : Obyektif

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Vital Sign : TD : 120/80 mmHg N : 82 x/ menit

S : 36,5 0 C R : 24 x/menit

4. TFU : Berada pada simfisis

5. Lochea : Rubra

6. Inspeksi : Payudara kanan sudah tidak bengkak, tidak

berwarna kemerahan, dan luka pada putting

susu sudah membaik.

7. Palpasi :Payudara kanan sudah tidak panas, tidak

keras dan ASI sudah keluar lancar.


A : Assessment

Ny. Y P2 A0 umur ibu 30 tahun, post partum hari ke-6 dengan

riwayat mastitis perawatan hari ke-4.

P : Planning

1. Pukul 10.20 WIB : Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

2. Pukul 10.25 WIB : Melakukan ibu untuk tetap melakukan

perawatan payudara di rumah.

3. Pukul 10.30 WIB : Menganjurkan ibu untuk menyusui sesuai

dengan kebutuhan bayinya.

4. Pukul 10.35 WIB : Menganjurkan ibu untuk tetap meminum

obat sesuai aturan, yaitu Ceprofloxacim 500 mg 2 x 1/hari

sebanyak 15 tablet, Ibuprofen 400 mg 3 x 1/hari sebanyak 20

tablet.

5. Pukul 10.40 WIB : Menganjurkan ibu untuk kontrol ke poli

obgyn pada tanggal 29 Januari 2014.

6. Pukul 10.45 WIB : Ibu sudah diperbolehkan pulang oleh

dokter

Evaluasi

Tanggal : 25 Januari 2014 Pukul : 11.00 WIB

1. Ibu sudah tahu tentang hasil pemeriksaan.

2. Payudara yang nyeri tekan, bengkak, memerah, luka pada putting telah

sembuh.

3. Ibu bersedia untuk melakukan perawatan payudara di rumah.


4. Ibu bersedia menyusui sesuai kebutuhan bayinya.

5. Ibu bersedia melanjutkan minum obat.

6. Ibu bersedia kontrol ke poli obgyn pada tanggal 29 Januari 2014.

7. Ibu pulang pada jam 11.25 WIB.


B. PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini penulis akan membahas anatara teori dan

praktek di lapangan pada asuhan kebidanan Ny. Y dengan mastitis di

RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan menggunakan 7 langkah Varney yang

meliputi :

1. Pengkajian

Menurut Bahiyatun (2008), tanda mastitis adalah bengkak, nyeri

seluruh payudara atau nyeri lokal, kemerahan pada seluruh payudara atau

hanya lokal, payudara keras dan berbenjol-benjol, panas badan dan rasa

sakit umum dan biasanya ada peningkatan suhu tubuh 39,5 0C, respirasi

30x/menit, tekanan darah 120/80 mmhg dan nadi 100x/menit, ada luka lecet

pada putting susu.

Pengkajian adalah langkah awal untuk menilai keadaan pasien

Ny. Y P2 A0 umur 30 tahun masa nifas dengan mastitis. Data subyektif : Ibu

mengatakan melahirkan anaknya pada tanggal 19 Januari 2014, jam 09.30

WIB, Ibu mengatakan payudara sebelah kanan terasa sakit, bengkak,

kemerahan dan badan terasa panas dingin. Ibu mengatakan khawatir tentang

keadaannya. Data obyektif : Suhu : 39,5 0C, Nadi: 100x/menit, respirasi :

24x/menit, tekanan darah 120/80 mmHg dan pemeriksaan payudara yaitu

pada saat dilakukan inspeksi payudara kanan terlihat membengkak,

memerah dan terdapat luka pada putting susu, pada saat dilakukan palpasi

didapatkan payudara teraba kenceng, terasa lebih padat dan ASI sudah

keluar. Sehingga pada langkah pengkajian tidak ada kesenjangan antara


teori dan praktek.

2. Interpretasi Data

Menurut Varney (2007), hal-hal yang berkaitan dari sudut pandang

klien dengan keadaan yang diamati apakah menimbulkan masalah atau

tidak. Masalah bagi ibu nifas dengan mastitis adalah cemas, sulit tidur,

merasa bersalah, mudah tersinggung dan pikiran negatif terhadap

bayinya. Kebutuhan yang diberikan pada ibu nifas dengan mastitis

adalah memberikan dukungan, informasi, dan support mental

(Varney, 2007).

Diagnosa kebidanan pada kasus ibu nifas dengan mastitis yaitu

Ny. Y P2 A0 umur ibu 30 tahun, post partum hari ke-2 dengan mastitis.

Masalah yang muncul pada Ny. Y yaitu cemas, sulit tidur, merasa

bersalah dan mudah tersinggung. Kebutuhan yang diberikan pada Ny.

Y yaitu memberi dukungan moril pada ibu dan beri informasi pada ibu

mengenai keadaan masa nifasnya dengan mastitis.

Sehingga dalam langkah interpretasi data tidak ada kesenjangan

antara teori dan kasus di lahan praktek.

3. Diagnosa Potensial

Diagnosa potensial adalah mengidentifikasi masalah atau diagnosa

potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah

diidentifikasi. Menurut Varney (2007), diagnosa potensial pada

pasien dengan mastitis adalah terjadi abses payudara.

Pada kasus ini penulis tidak menemukan tanda-tanda abses


payudara karena penanganan ibu nifas dengan mastitis sudah dilakukan

dengan baik dan tepat, jadi tidak ada diagnosa potensial yang terjadi.

Sehingga dapat disimpulkan antara teori dan praktek tidak ada

kesenjangan.

4. Antisipasi / Tindakan Segera

Tindakan antisipasi pada ibu nifas dengan mastitis dan melibatkan

dokter serta memberikan antibiotik, pinisilin dosis 500 mg jenis

Penicillinase resisten atau cephalosporin. Erythromicin dapat digunakan

jika wanita alergi terhadap pinisilin (Varney, 2004). Sedangkan dalam kasus

antisipasi yang dilakukan yaitu kolaborasi dengan dokter yaitu pemberian

terapi Infus RL 20 tpm, Injeksi Ranitidine 1 ampul per 12 jam secara IV,

Ceprofloxacim 500 mg 2 x 1/hari.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa ada kesenjangan

antara teori dan praktek yaitu teori tidak diberikan terapi Infus RL 20 tpm

sedangkan pada kasus di lahan diberikan terapi Infus RL 20 tpm.

5. Rencana Tindakan

Dalam langkah perencanaan asuhan pada ibu nifas dengan mastitis

menurut Menurut Varney (2007), rencana asuhan kebidanan pada pasien

dengan mastitis adalah:

a. Anjurkan ibu menyusui dan mengosongkan payudara untuk

mencegah statis.

b. Anjurkan ibu memakai bra dengan penyangga tetapi tidak terlalu

sempit, jangan menggunakan bra dengan kawat di bawahnya

c. Anjurkan ibu mencuci tangan dan merawat payudara


d. Anjurkan ibu mengompres dengan air hangat pada area yang efektif

pada saat menyusui untuk memfasilitasi aliran susu

e. Anjurkan ibu meningkatkan masukan cairan

f. Bantu kebutuhan prioritas ibu untuk mengurangi stress dan kelelahan

dalam kehidupannya

g. Beri terapi antibiotik, pinisilin dosis 500 mg jenis Penicillinase

resisten atau cephalosporin. Erythromicin dapat digunakan jika wanita

alergi terhadap pinisilin

h. Beri dukungan pada ibu

Pada kasus perencanaan yang diberikan Ny. Y P2 A0 umur 30 tahun ibu

nifas dengan mastitis yaitu:

a. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

b. Anjurkan ibu untuk tetap mengosongkan payudara.

c. Anjurkan ibu untuk menggunakan bra yang menyangga payudara

tetapi tidak terlalu sempit, jangan menggunakan bra dengan kawat di

bawahnya.

d. Anjurkan ibu untuk menjaga payudaranya agar tetap bersih dan kering,

terutama pada puting susu.

e. Beri terapi pada ibu, Infus RL 20 tpm, Injeksi Ranitidine

1 ampul per 12 jam secara IV, Ceprofloxacim 500 mg 2 x 1/hari

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa ada kesenjangan antara

teori dan praktek yang terjadi di lapangan yaitu menurut teori tidak diberi

Infus RL 20 tpm sedangkan pada kasusu diberi Infus RL 20 tpm.


6. Pelaksanaan

Langkah ini adalah pelaksanaan rencana asuhan menyeluruh

seperti yang diuraikan seperti pada perencanaan ini bisa dilakukan

seluruhnya oleh bidan atau sebagian oleh bidan, pasien dan tim

kesehatan lainnya.

Jika bidan tidak melakukan sendiri ia tetap memikul

tanggung jawab terlaksananya asuhan (Varney, 2004).

Di dalam praktek lapangan melaksanakan asuhan kebidanan

sesuai apa yang direncanakan kepada klien tanpa ada tindakan yang

menyimpang dari rencana yang telah disusun. Jadi pada kasus ini,

tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus yang terjadi di

lapangan.

7. Evaluasi

Asuhan kebidanan yang diberikan pasien Ny. Y P 2 A0 umur

30 tahun dengan mastitis dapat sembuh dan pulih dalam waktu 5

hari, yaitu KU ibu menjadi baik, ibu merasa senang dan nyaman

dengan keadaannya, tidak terjadi abses. Sehingga dapat

disimpulkan pada evaluasi antar teori dan kasus di lapangan tidak

terdapat kesenjangan.

Anda mungkin juga menyukai