Anda di halaman 1dari 8

BAB III

TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA DENGAN DIARE DISENTRI
DI PUSKESMAS SRESEH

A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 02 Agustus 2022
Jam : 09.00 WIB
Tempat pengkajian : Puskesmas Sreseh
B. IDENTITAS

a. Identitas Bayi

Nama : An. “S”

Tgl/Jam lahir : 21-07-2019/ 12.35 WIB

Jenis kelamin : Laki-laki

b. Identitas Orang tua

Nama ibu : Ny “H” Nama suami : Tn “A”


Umur : 29 tahun Umur : 36 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Suku/bangsa : Madura/Indonesia Suku/Bangsa : Madura/Indonesia
Alamat : Desa Noreh Sreseh Alamat : Desa Noreh Sreseh

C. DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan utama
Mencret sejak tadi malam kira-kira pukul 19.00 WIB sebanyak 3 kali,
feses anak lunak berampas disertai darah.
- Keluhan tambahan
Panas dan anak tidak nafsu makan sejak sakit
2. Riwayat Kesehatan
- Dahulu:
Tidak pernah menderita penyakit menurun dan menular, tidak
mempunyai riwayat diare akut.
- Sekarang:
Anak mengalami diare
- Keluarga :
Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit sistemik, menular dan
menurun.
3. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas
Ibu sering memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Sreseh, tidak
ada kelainan atau sakit, ibu hanya mual muntah sampai usia
kandungan 4 bulan. Anak lahir dengan spontan, ditolong bida, jenis
kelamin laki-laki, dengan BB = 3000 gr, PB = 50 cm. ibu memberikan
ASI eksklusif selama 6 bulan dan menyusui sampai usia 2 tahun.
4. Riwayat tumbang
- Pertumbuhan BB : BB lahir = 3000 gram, dan BB sekarang 12 kg,
panjang lahir = 50 cm, panjang sekarang = 92 cm.
- Perkembangan anak : nilai KPSP 9 (ya)
- Kelainan bawaan : tidak ada kelainan bawaan sejak dari lahir
5. Riwayat imunisasi
Imunisasi dasar lengkap
6. Pola kebiasaan sehari-hari
- Pola nutrisi : makan 3x/hari porsi sedang )nasi, laukpauk, sayur
dan terkadang buah), minum kurang lebih 4-5 gelas/hari, sufor
3x/hari. Saat sakit anak tidak nafsu makan.
- Pola eliminasi: BAB 1x/hari, feses lunak, BAK kurang lebih 4-
5x/hari.
- Pola istirahat : kstirahat siang 2-3 jam, malam 7-8 jam/hari
- Pola aktifitas : anak bermain seperti biasanya
- Personal hygiene : mandi 2x/hari, ganti baju 2x/hari, ganti popok
3-4x/hari
7. Pola Sosial Ekonomi
Pekerjaan orang tua sebagai nelayan dan ibu rumah tangga,
penghasilan setiap bulan kurang lebih Rp. 1.000.000- Rp. 1.500.000
D. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : composmentis
Vital signs :
N = 120x/menit
S = 37,8 0C
RR = 30 x/menit
2. Pengukuran antropometri
BB : 12 kg Lingkar Kepala/LK : 48 cm
PB : 92 cm LILA : 16 cm
3. Status present
Kepala : tidak oedem, rambut bersih
Muka : tidak pucat
Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : tidak ada polip, tidak ada sekret
Mulut : bersih, mukosa bibir lembab
Telinga : bersih, simetris, tidak ada serumen,
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
Dada : tidak ada retraksi dada, simetris
Pulmo/COR : normal
Abdomen : tidak kembung
Genetalia : -
Punggung : tidak ada spina bifida
Anus :-
Ektremitas : lengkap, tidak pucat
Kulit : turgor kulit kering, kembali sebelum 2 detik
E. ANALISA
An. Usia 36 bulan dengan diare disentri
F. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 02 Agustus 2022 . Jam : 09.05 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, bahwa TTV dalam batas normal tetapi
suhu 37,8 0 C, ibu mengeri.
2. Menjelaskan pada ibu penyebab diare pada anak. Diare bisa disebabkan
karena terdapat infeksi saluran pencernaan karena bakteri, faktor makanan
yang tidak mampu diserap dengan baik, kebersihan lingkungan,dan faktor
psikologis, ibu memahami.
3. Memberikan terapy (Trimethoprim, sulfamethoxazole sirup, tetracycline dan
paracetamol) 3x/hari setelah makan. Ibu mengerti
4. Menganjurkan ibu untuk memberikan rebusan rimpang lengkuas dengan
dosis 10 gram lengkuas kedalam 400 ml / 2 gelas air, kemudian disaring dan
didinginkan. 2x/hari sebnyak 2 sendok makan, ibu mengerti.
5. Menganjurkan ibu mengompres dibagian leher, ketiak dan selangkangan
anaknya, imengerti.
6. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan, mencuci tangan sebelum dan sesudah BAB dan
BAK, mencuci peralatan rumah menggunakan air bersih dan menjaga
kebersihan lingkungan, ibu mengerti.
7. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga pola istirahat dan nutrisi pada
anaknya, ibu mengerti.
8. Menganjurkan ibu untuk memberikan anak cukup cairan seperti minum 7-8
gelas/hari untuk mengganti cairan yang keluar, ibu mengerti.
9. Menganjurkan ibu untuk segera ke fasilitas kesehatan jika diare tidak kunjung
sembuh, anak lemas, tidak mau makan, dan mata cekung, ibu mengerti
BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan pada kasus ini yaitu membandingkan kesenjangan antara teori


dan praktek berkaitan dengan asuhan kebidanan pada balita. Kesenjangan-
kesenjangan yang diberikan juga memerlukan pemecahan masalah, adapun
pemecahan masalahnya dilakukan dengan melaksanakan asuhan kebidanan
sebagai salah satu cara yang dilakukan oleh bidan dalam menangani masalah
kebidanan. Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan ternyata tidak
ditemukan beberapa perbedaannya dari segi diagnosa atau masalah yang timbul
pada tinjauan pustaka dan kasus. Sehingga dapat diuraikan pembahasan dengan
menggunakan manajemen kebidanan SOAP.

a. Pengkajian dan analisa data dasar


Dari data diatas didapatkan, pasien berusia 36 bulan mengalami diare 3x
sejak tadi malam pukul : 19.00 WIB tanggal 01 Agustus 2022, feses
berampas dan disertai darah. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas ibu
baik. Pola nutrisi, personal hygiene dan istirahat baik, keadaan umum
lemah, kesadaran composmentis dan suhu 37,8 0C. turgor kulit kering dan
kembali 2 detik. Dari data diatas tidak ada penyimpangan antara teori dan
kasus, pada kasus ini anak mengalami diare disentri yaitu diare disertai
darah.

b. Diagnosa
Sesuai dengan data yang didapatkan, diagnosa kebidanan yang
ditegakkan adalah: an. Usia 36 bulan dengan ...... Masalah yang muncul
pada balita dengan diare disentri yaitu BAB 3x/hari konsistensi BAB
air/ampas disertai darah. Dari data yang didapat tidak ada kesenjangan
antara kasus dan teori.
c. Implementasi
Semua keputusan yang dikembalikan dalam asuhan menyeluruh ini harus
rasional dan benar-benar valid berdasarkan pengetahuan, serta sesuai
dengan asumsi tentang apa yang dilakukan pasien. Sehingga setiap rencana
asuhan haruslah disetujui oleh ke dua belah pihak yaitu bidan dan pasien,
agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena pasien juga akan
melaksanakan rencana tersebut.
Tanggal 02 Agustus 2022 pukul 09.00 WIB pada kasus An. “S” dengan
diagnosa diare disentri pelaksanaan dilakukan sesuai SOP dan EBP Jurnal.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukannya managemen asuhan kebidanan pada An. ”S” didapatkan
data subjektif anak BAB 3x sejak pukul 19.00 WIB tanggal 01 Agustus 2022
feses berampas disertai darah. Setelah ditegakkan diagnosa An. Usia 36 bulan
dengan diare disentri maka dilakukan penatalaksanaan sesuai dengan teori
yang ada dan mengaplikasikan EBP pada An. ”S”.
5.2 Saran
1. Bagi institusi pendidikan
Para dosen pembimbing selalu memberikan bimbingan dalam
pembelajaran di lahan praktek agar mahasiswa dapat menambah
pengetahuan dan keterampilannya
2. Mahasiswa
a. Mahasiswa lebih banyak menambah wawasan dan pengetahuan
b. Mahasiswa lebih terampil dalam melakukan pemeriksaan pada balita
khususnya dengan diare
DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah, R. 2019. Uji Efektifitas Katalitik Herbal Rebusan Rimpang Lengkuas


Sebagai Bahan Aktif Penghambat Bakteri Escherchia Coli Terhadap
Penyembuhan Diare Pada Balita.
Kinanggi, W.S. 2017. Asuhan Kebidanan Pada Anak Dengan Diare Dehidrasi
Ringan Di Ruang Kenanga RSUD. Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang
Tanggalm29 Mei s/d 17 Juni 2017. Laporan Tugas Akhir.
Pertiwi, Yuliyana. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Balita Dengan Diare Tanpa
Dehidrasi Di Puskesmas Kraton Yogyakarta. KTI

Anda mungkin juga menyukai