Anda di halaman 1dari 7

BAB 3

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA BAYI NY “D” NCB SMK 0


HARI DENGAN MAKROSOMIA DI RS. BEDAH
ARGA HUSADA NGADILUWIH
TAHUN 2017

Tanggal Pengkajian : 11 Juni 2017 Jam : 02.00 WIB


Oleh : Maria Edita Lero
Tempat : RS. Bedah Arga Husada Ngadiluwih

3.1 Pengkajian
3.1.1 Data Subyektif
1. Identitas Bayi
Nama : By. Ny. E P
Umur / Tanggal lahir : 10 Juni 2017 Jam 21.15 WIB
Jenis kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Jawa / Indonesia
Anak Ke :3
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama Ibu : Ny. “D” Nama Ayah : Tn. “A”
Umur : 29 Tahun Umur : 39 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Tales Alamat : Tales
Hub. Dengan pasien : Orang tua kandung

19
20

1. Alasan datang
Bayi overan baru dari R. OK dengan SC, dengan indikasi G3P2002 39
minggu 6 hari dengan PEB.
2. Keluhan utama
Bayi lahir dengan berat badan lebih yaitu 4250 gram.
3. Riwayat Kesehatan Keluaga
Ibu mengatakan dalam keluarga maupun dari pihak suami tidak
mempunyai keturunan kembar, penyakit menular (TBC, Hepatitis,
Kusta), ada penyakit menurun (Kencing Manis), penyakit menahun
(Asma), tidak ada alergi terhadap makanan apapun maupun obat-
obatan.
4. Riwayat Persalinan
Bayi lahir tanggal 10 Juni 2017 jam 21.15 WIB dengan cara SC,
dengan indikasi G3P2002 39 minggu 6 hari dengan PEB, bayi langsung
menangis dengan BB 4250 gram, PB 49 cm. Telah diberi salep mata.
5. Riwayat Imunisasi/ Vit K
Vit K : ± 10 menit setelah bayi lahir
6. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi : Bayi sudah mendapatkan ASI
b. Eliminasi : Bayi sudah BAB dan BAK
c. Istirahat :-
d. Aktifitas : Bergerak aktif
Pola hygiene : Bayi belum dimandikan, menggantikan kain yang
basah dan kotor dengan kain yang bersih dan hangat.

3.1.2 Data Obyektif


1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan Umum : Cukup
b. TTV : - HR : 142 x/menit
- RR :40 x/menit
- S : 36,70C
21

c. Anthopometri
BB : 4250 gram
PB : 49 cm
2. Pemeriksaan Khusus
Kepala : Bersih, ,tidak ada caput succedenum tidak terdapat
cephal hematoma, UUB/UUK belum menutup, UUB
tidak cekung
Rambut : Warna rambut hitam tebal
Wajah : Simetris, tidak ada oedem
Mata : Bentuk simetris, alis mata ada, konjungtiva tidak anemis,
sclera tidak ikterus, palpebra tidak oedema.
Hidung : Simetris, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada pernafasan
cuping hidung.
Telinga : Simetris, tidak ada kelainan bentuk, bersih.
Mulut : Simetris, tidak ada stomatitis, tidak ada labio palato schisis,
bibir kemerahan lembab.
Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis, pembesaran kelenjar
limfe.
Dada : Simetris, pergerakan dada teratur.
Abdomen : tali pusat basah, tidak ada perdarahan tali pusat, dan
tidak ada pembesaran abdomen.
Genetalia : Jenis kelamin perempuan, labia mayora telah menutupi
labia minor
Anus : berlubang
Ekstrimitas :
Atas : simetris ka/ki, pergerakan kuat, tidak ada
sindaktil,polidaktil, warna kemerahan.
Bawah : simetris ka/ki, pergerakan kuat, tidak ada sindakil,
polidakltil, warna kebiruan
22

3. Refleks Primitive
a. Reflek moro : ada, baik
b. Reflek mengenggem: ada, baik
c. Reflek rooting : ada, baik
d. Reflek menghisap : ada, baik

3.2 Interpretasi Data Dasar


Diagnosa : Bayi Ny “D” NCB SMK 0 hari dengan makrosomia
Ds : -
Do : UK : 39 6/7 minggu A/S : 8/9, BB :4250 gram, PB : 49 cm, HR : 142
x/menit, RR :40 x/menit, Suhu : 36,70C, Anus (+), reflek menghisap
baik, kulit kemerahan.

3.3 Identifikasi Diagnosis/ Masalah Potensial


- Antisipasi terjadi infeksi tali pusat
- Antisipasi terjadi hipotermi

3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera


Menjaga kehangatan bayi

3.5 Intervensi
Diagnosa : Bayi Ny “D” NCB SMK 0 hari dengan makrosomia
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan, bayi dalam keadaan hangat
dan tidak terjadi komplikasi.
Kriteria hasil: - Suhu bayi dalam batas normal : 36,5ᵒc - 37ᵒc
- HR 120 – 160 x/menit

- RR : 40-60 x/menit
- Tidak mengalami hipotermi
- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada tali pusat
23

Intervensi
1. Lakukan pendekatan secara terapeutik pada ibu dan keluarga.
Rasional : Dengan melakukan pendekatan secara terapeutik pada ibu
dan keluarga dapat menjalin hubungan baik antara klien
dengan petugas sehingga menciptakan rasa kepercayaan
klien terhadap petugas.
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi
Rasional : Mencegah terjadinya infeksi nosocomial
3. Lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, dan keadaan umum bayi.
Rasional : Dengan dilakukan pemeriksaan fisik, kondisi bayi dapat
dipantau oleh tenaga kesehatan serta untuk mengantisipasi
keadaan gawat darurat yang mungkin bisa timbul.
4. Observasi tanda-tanda infeksi
Rasional : Untuk mengetahui tanda-tanda infeksi secara dini
5. Berikan penjelasan kepada ibu dan keluarga tentang keadaan bayinya
Rasional : Agar ibu dan keluarganya dapat mengetahui apa yang terjadi
pada bayinya dan dapat bersikap kooperatif dalam perawatan
bayinya.
6. Ajarkan ibu cara merawat tali pusat
Rasional : Dengan mengajarkan ibu cara merawat tali pusat, diharapkan
ibu dapat menjaga kebersihan tali pusat sehingga dapat
mencegah terjadinya infeksi tali pusat.
7. Anjurkan pada ibu untuk memberi ASI pada bayinya sesering mungkin
Rasional : ASI mengandung zat-zat gizi dan antibodi yang sangat
dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan
perkembangannya selain itu pemberian ASI juga dapat
menjalin kasih sayang antara ibu dan bayi.
8. Anjurkan ibu untuk mengganti pakaian bayi tiap kali basah
Rasional : Dengan mengganti pakaian tiap kali basah dapat mencegah
iritasi, memberikan rasa nyaman dan mencegah hipotermi.
24

3.6 Implementasi
Tanggal : 11 Juni 2017 Jam : 02.30 WIB
Diagnosa : Bayi Ny “D” NCB SMK 0 hari dengan makrosomia
1. Melakukan pendekatan secara terapeutik untuk menjalin hubungan
yang baik antara klien dan petugas dan menciptakan rasa kepercayaan
klien terhadap petugas, salam, senyum, tanya keperluan dan
menjelaskan prosedur tindakan medis.
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi.
3. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, dan keadaan umum bayi.
HR : 142 x/menit
RR : 40 x/menit
S : 36,70C
4. Mengobservasi tanda-tanda infeksi (panas, merah, bengkak, bau, dan
bernanah).
5. Memberikan penjelasan kepada ibu dan keluarga tentang keadaan
bayinya.
6. Mengajarkan ibu cara merawat tali pusat dengan tidak menabur bedak
atau mengolesi minyak-minyak pada tali pusat dan menjaga aga tali
pusat selalu tertutup kassa steril.
7. Menganjurkan pada ibu untuk memberi ASI pada bayinya sesering
mungkin.
8. Menganjurkan ibu untuk menggantikan pakaian bayi tiap kali basah.

3.7 Evaluasi
Tanggal : 11 Juni 2017 Jam : 12.00 WIB
S : - Ibu mengatakan bayi sering menyusu
- Ibu mengatakan bayi sudah BAB dan BAK
O : - KU : Cukup
- S : 36,6°C
- N : 144 x/menit
- RR : 42 x/menit
25

- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada tali pusat


- Kulit kemerahan
A : Bayi Ny “D” NCB SMK 0 hari dengan makrosomia
P : - Observasi TTV (S: 36,6°C, N: 144 x/menit, RR : 42 x/menit).
- Memandikan bayi
- Menjaga bayi tetap hangat, bedong bayi dengan baik
- Berikan KIE pada ibu tentang
1. ASI eksklusif
2. Nutrisi
3. Personal hygiene

Catatan Perkembangan
Tanggal : 12 Juni 2017 Jam : 07.30 WIB
S : Ibu mengatakan bayi sering menyusu
O : - KU : Cukup
-S : 36,7°C
-N : 145 x/menit
- RR : 40 x/menit
- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada tali pusat
A : Bayi Ny “D” NCB SMK 2 hari dengan makrosomia
P : - Lakukan observasi TTV( S: 36,7⁰C, RR : 40 x/mnt, HR :145 x/mnt)
- Memandikan bayi
- Berikan KIE pada ibu tentang
1. ASI eksklusif
2. Nutrisi
3. Perawatan tali pusat

Anda mungkin juga menyukai