“HIPERTERMI”
Dosen Pengampuh :
Disusun oleh :
Puji syukur kami ucapkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan karunianya kami bisa diberikan kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini. Dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas kami yaitu
tentang “HIPERTERMIA”
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
oleh sebab itu kami sangat mengharapkann kritik dan saran yang membangun. Dan
semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman
– teman.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
KASUS
A. Pengertian hipertermi
B. Tanda dan Gejala
C. Klarifikasi Hipertermi
D. Etiologi
E. Penatalaksanaan
F. Pencegahan terhadap Hipertermi
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
KASUS
I. PENGKAJIAN
1. Identitas bayi
Nama : Dikky
Umur/Tgl lahir : 2 hari / 2 Januari 2020
Jenis kelamin : Laki-laki
Anak ke :1
4. Riwayat Antenatal
a. Ibu mengatakan memeriksakan kehamilannya secara rutin / ANC rutin
yaitu kebidanan 3X, kpuskesmas 2X, jadi selama kehamilannya ia
memeriksa sebanyak 5X.
b. Mendapat imunisasi TT lengkap.
c. Obat-obat yang pernah diminum : Fe, kalk, Vit C, Vit B6, Vit B1.
d. Keluhan selama hamil
TM I : Mual muntah di pagi hari
TM II : Tidak ada
TM III : Sering kencing
e. Ibu tidak ada riwayat alergi terhadap makana, minuman, maupun obat-
obatan.
f. Tidak ada penyakit menular.
Contohnya : hepatitis, AIDS, Typoid, PMS>
g. Tidak ada penyakit menurun.
Contohnya : DM, Hipertensi
h. Tidak ada penyakit menahun.
Contohnya : TBC, Ashma
i. UK : 40 minggu
j. Selama hamil tidak ada pantangan terhadap makanan, minuman, ibu tidak
mengkomsumsi jamu-jamuan maupun obat-obatan.
5. Riwayat Intranatal
Ibu merasa kencing-kencing tanggal 17 September 2019, pukul 22.00 WIB
sudah mengeluarkan lender bercampur darah, ketuban pecah pada tanggal 18
September pukul 11.00 WIB dengan warna jernih, bau khas, tidak
bercampur meconium. Bayi lajir pad pukul 11.30 WIB ditolong oleh bidan,
persalinan secara spontan, jenis kelamin laki-laki, bayi lahir dengan letak
belakang kepala selama persalinan tidak ada penyulit, plasenta lahir secara
spontan 10 menit setelah bayi lahir.
Lama persalinan :
Kala I : 12 jam
Kala II : 30 menit
Kala III : 10 menit
Kala IV : 2 jam
Obat yang diberikan : Oksitosin 10µ IM.
6. Riwayat Neonatal
Bayi lahir secara : Spontan
As : 7-10
BB : 3000 gram
LD : 34 cm
LK : 34 cm
PB : 50 cm
Makanan : Asi saja
7. Riwayat Nifas
Ibu tidak pernak minum jamu-jamuan, tidak pantangan dalam makanan dan
minuman tertentu.
DO :
TTV :
1. Nadi : 130x/menit
2. Respirasi : 60x/menit
3. Suhu axsila : 37,7℃
Pemeriksaan Fisik :
1. Suhu axila : 37,7℃
2. Pernapasan bayi : 65x/menit
3. Ada pernapasan cuping hidung
MASALAH
DATA DASAR Masalah : Bayi gelisah
DS :
Ibu mengatakan bahwa sejak kemarin siang bayinya
gelisah terus dan badannya panas setelah dijemur
pada pagi hari.
DO :
Bayi tampak gelisah dan pucat.
V. INTERVENSI
Kriteria Hasil :
1. Bayi menyusu dengan
baik
2. Bayi tidak rewel
VI. IMPLEMENTASI
VII. EVALUASI
SOAP DOKUMENTASI
SOAP DIAGNOSA
S : Ibu cemas karena sejak 2 jam yang lalu bayinya gelisahterus, belum buang air
kecil dan air besar sejak kemarin, serta badannya panas setelah dijemur selama 25
menit pada pagi hari tadi.
O : TTV
1. Nadi : 130x/menit
2. Respirasi : 60x/menit
3. Suhu axsila : 37,7℃
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
1. Hipertermi adalah keadaan suhu tubuh meningkat melebihi suhu normal
yaitu suhu tubuhmencapaisekitar 37,8°C per oral atau 38,8°C per rectal
secara terus menerus disertai kulit panas dan kering sertaabnormalitas sistem
saraf pusat seperti delirium, kejang, atau koma yang disebabkan oleh atau
dipengaruhi oleh panas eksternal (lingkungan) atau internal (metabolik).
2. Hipertermia adalah kondisi suhu tubuh tinggi karena kegagalan
termoregulasi.Hipertermia terjadi ketikatubuh menghasilkan atau menyerap
lebih banyak panas dari pada mengeluarkan panas. Ketika suhutubuh cukup
tinggi, hipertermia menjadi keadaan darurat medis dan membutuhkan
perawatan segerauntuk mencegah kecacatan dan kematian.
3. Hypertermia pada bayi adalah peningkatan suhu tubuh bayi lebih dari 37,5
ºC.
C. Klasifikasi Hipertermia
1. Hipertermia yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas.
a. Hipertermia maligna
Hipertermia maligna biasanya dipicu oleh obat-obatan anesthesia.
Hipertermia ini merupakan miopati akibat mutasi gen yang diturunkan
secara autosomal dominan. Pada episode akut terjadi peningkatan kalsium
intraselular dalam otot rangka sehingga terjadi kekakuan otot dan
hipertermia.Pusat pengatur suhu di hipotalamus normal sehingga
pemberian antipiretik tidak bemanfaat.
D. Faktor Resiko
1. Kejang/ syok
E. Etiologi
Disebabkan oleh infeksi, suhu lingkungan yang terlalu panas atau campuran dari
gangguan infeksidan suhu lingkungan yang terlalu panas. Keadaan ini terjadi bila
bayi diletakkan di dekat api atauruangan yang berudara panas.Selain itu, dapat
pula disebabkan gangguan otak atau akibat bahan toksikyang dapat
mempengaruhi pusat pengaturan suhu. Zat yang dapat menyebabkan efek
perangsanganterhadap pusat pengaturan suhu sehingga menyebabkan demam
disebut pirogen. Zat pirogen ini dapatberupa protein , pecahan protein dan zat
lain , terutama toksin polisakarida , yang dilepas oleh bakteritoksik / pirogen
yang dihasilkan dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan demam
selama keadaan sakit.
1) Fase-fase Terjadinya Hipertermi
a. Fase I : awal
Peningkatan denyut jantung
Peningkatan laju dan kedalaman pernapasan
Kulit pucat dan dingin karena vasokonstriksi
Dasar kuku mengalami sianosis karena vasokonstriksi
Rambut kulit berdiri
Pengeluaran keringat berlebih
Peningkatan suhu tubuh.
b. Fase II :
proses demam
Kulit terasa hangat / panas
Peningkatan nadi & laju pernapasan
Dehidrasi ringan sampai berat
Proses menggigil lenyap
Mengantuk , kejang akibat iritasi sel saraf
mulut kering
bayi Tidak mau minum
lemasc.
c. Fase III : pemulihan
Kulit tampak merah dan hangat
Berkeringat
Menggigil ringan
Kemungkinan mengalami dehidrasi
F. Penatalaksanaan
1. Letakkan bayi di ruangan dengan suhu lingkungan normal (25 ºC-28 ºC)
2. Lepaskan sebagian atau seluruh pakaian bayi bila perlu.
3. Perikasa suhu aksila setiap jam sampai tercapai suhu dalam batas normal.
4. Bila suhu sangat tinggi (lebih dari 39 ºC), bayi dikompres atau dimandikan
selama 10-15 menit dalam suhu air 4 ºC, lebih rendah dari suhu tubuh bayi.
Jangan menggunakan air dingin atau air yang suhunya lebih rendah dari 4 ºC
dibawah suhu bayi.
5. memastikan bayi mendapat cairan adekuata. Izinkan bayi
a. mulai menyusu
b. Jika terdapat tanda-tanda dehidrasi (mata atau fontanel cekung, kehilangan
elastisitas kulit, atau lidahatau membran mukosa kering)
Pasang slang IV dan berikan cairan IV dengan volume rumatan sesuai
dengan usia bayi
Tingkatkan volume cairan sebanyak 10% berat badan bayi pada hari
pertama dehidrasi terlihat
Ukur glukosa darah, jika glukosa darah kurang dari 45 mg/dl (2,6
mmol/l), atasi glukosa darah yang rendah.
6. Cari tanda sepsis
7. berikan antibiotik jika terjadi infeksi
8. Setelah keadaan bayi normal :
a. Lakukan perawatan lanjutan
b. Pantau bayi selama 12 jam berikutnya, periksa suhu setiap 3 jam
9. Bila suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat minum dengan baik, serta
tidak ada masalah lain yangmemerlukan perawatan di rumah sakit, bayi dapat
dipulangkan dan Nasehati ibu cara menghangatkanbayi dirumah dan
melindungi dari pemancar panas yang berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA
Habel, A.1990, Ilmu Penyakit Anak, Bina Rupa Aksara, Jakarta.Kemala, P., ar., 1998, Kamus
Suku Kedokteran Dorlan, Penerbit Buku Keokteran EGC, Jakarta.Sudarti dan Afroh Fauzan.
2012, Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Nuha
Medika.Yogyakarta.http://www.Ibu dan Balita.net/info/makalah-Hipertermia - lengkap.html
http://alamsyah.web.id/news/makalah-asuhan-kebidanan-pada-bayi-dengan-Hipertermia
https://id.scribd.com/document/418720827/Askeb-Hipertermi-Edit