Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

“GIZI PADA IBU NIFAS DAN MENYUSUI”

DOSEN PENGAMPUH:

IBU HASFANY ASIKE ,SST

KELOMPOK 7 :

1. EGA RAHAYU (PO7124120011)


2. MARHUMI (PO7124120047)
3. NISPATUL AYYUN (P07124120026)
4. NUR AZIZA M.MASYITA (PO7124120027)
5. SRI ANGGRAINI (PO7124120035)

POLTEKKES KEMENKES PALU


TAHUN 2021/2022
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karuniaNya kami masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan makalah
ini. Dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah, yaitu “GIZI PADA IBU
NIFAS dan MENYUSUI”. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dan menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahawa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. 

Palu, 14 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Komposisi Gizi Dalam ASI...................................................................................2
B. Tanda Bayi Cukup ASI..........................................................................................2

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................................................4
B. Saran......................................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat
badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang
memuaskan. Nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan
metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat,
karena berguna untuk peroses penyembuhan sehabis melahirkan dan untuk memproduksi
ASI yang cukup untuk menyehatkan bayi (Ambarwati, Wulandari, 2009, hal. 97). Pada ibu
yang menyusui memerlukan penambahan kalori, dimana tiap 100 cc ASI berkemampuan
memasok 67-77 kkal, dari sinilah dapat diperkirakan besarnya energi yang diperlukan untuk
memproduksi ASI sehari sebanyak 850 cc (Arisman, 2007, hal. 37). Demikian pula pada
asupan, terutama bagi ibu yang menyusui. ASI yang diberikan ibu memang berkualitas dan
sangat berguna bagi kesehatan dan tumbuh kembang bayi, namun mutunya harus tetap
dijaga. Santapan yang sebaiknya dikonsumsi ibu yang sedang menyusui harus mengandung
makanan bergizi seimbang. Menurut Dr. William Sears, bila ibu menyantap makanan yang
baik, ibu akan memiliki lebih banyak energi dan merasa lebih baik. Dalam masa nifas ibu
Universitas Sumatera Utara membutuhkan gizi yang cukup. Gizi pada ibu menyusui sangat
erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang
bayi. Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh pada jumlah
ASI yang dihasilkan, ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 700
Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktifitas ibu itu sendiri (Sujiyatini,
Djanah, Kurniati, 2010, hal. 202). Selama masa laktasi, dimana wanita yang mengalami
peningkatan berat badan yang optimal maka setelah melahirkan akan memiliki berat badan
yang lebih tinggi dari pada awal masa kehamilan. Sehingga sering kali ibu mengurangi
konsumsi makanannya, akibatnya dapat menghambat produksi susu atau mengganggu status
gizi ibu, selain itu rasa letih yang sering dirasakan ibu seiring dengan penurunan berat badan
yang cepat akan berdampak buruk pada pengeluaran ASI (Bobak, 2005, hal. 229).
Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan
bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh kembang anak, bayi mudah sakit,
mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata
ataupun tulang. Status gizi ibu setelah peristiwa kehamilan dan persalinan kemudian diikuti
masa laktasi, tidak segera pulih dan ditambah lagi pemenuhan gizi yang kurang, akan
menyebabkan ibu mengalami gangguan penyerapan gizi, akibatnya ibu akan berada dalam
status gizi yang kurang baik dengan akibat lebih lanjut pada ibu dan anaknya. Oleh karena
itu, ibu yang menyusui anaknya khususnya pada masa nifas harus diberikan pengetahuan
tentang asupan nutrisi yang baik bagi ibu dan bayinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja komposisi gizi dalam ASI ?
2. Apa saja tanda bayi cukup ASI ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui komposisi gizi dalam ASI
2. Untuk mengetahui tanda bayi cukup ASI
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komposisi Gizi Dalam ASI


a.) Karbohidrat
Karbohidrat dalam ASI berbentuk laktosa (gula susu) yang jumlahnya tidak
terlalu bervariasi setiap hari, dan jumlahnya lebih banyak ketimbang dalam PASI.
Rasio jumlah laktosa dalam ASI dan PASI adalah 7:4, sehingga ASI terasa lebih
manis dibandingkan PASI. Hal ini menyebabkan bayi yang sudah mengenal ASI
dengan baik. Dengan demikian, pemberian ASI semakin berhasil.
Hidrat arang dalam ASI merupakan nutrisi penting yang berperan dalam
pertumbuhan sel saraf otak, serta pemberian energi untuk kerja sel-sel saraf. Dalam
usus, sebagian laktosa akan diubah menjadi asam laktat, yang berfungsi mencegah
pertumbuhan bakteri yang berbahaya, serta membantu penyerapan kalsium dan
mineral-mineral lain.
b.) Protein
Protein dalam ASI lebih rendah bila dibandingkan dengan PASI. Meskipun begitu,
“whey” dalam protein ASI hampir seluruhnya terserap oleh sistem pencernaan bayi. Hal
ini dikarenakan “whey” ASI lebih lunak dan mudah dicerna ketimbang “whey” PASI.
Kasein yang tinggi dengan perbandingan ASI 1 dan 0,2 akan membentuk gumpalan
yang relatif keras dalam lambung bayi. Menyebabkan bayi yang diberi PASI sering
menderita susah buang air (sembelit), bahkan diare dan defekasi dengan feses berbentuk
biji cabe yang menunjukkan adanya makanan yang sukar diserap oleh bayi yang diberi
PASI (Dwi, 2009 )..
c.) Lemak
Setengah dari energi yang terkandung dalam ASI berasal dari lemak yang jernih
mudah dicerna dan diserap oleh bayi PASI. Hal ini dikarenakan ASI lebih banyak
mengandung enzim pemecah lemak (lipase). Kandungan total lemak dalam ASI para ibu
bervariasi satu sama lain, dan berbeda-beda dari satu fase menyusui kefase berikutnya.
mulanya, kandungan lemak rendah, kemudian meningkat jumlahnya. Komposisi lemak
pada menit-menit awal menyusui berbeda dengan 10 menit kemudian. Demikian halnya
dengan kadar lemak pada hari pertama, kedua, dan seterusnya, yang akan terus berubah
sesuai kebutuhan energi yang diperlukan dalam perkembangan tubuh bayi. Jenis lemak
dalam ASI mengandung banyak omega-3, omega-6, dan DHA yang dibutuhkan dalam
pembentukan sel-sel jaringan otak. Meskipun produk PASI sudah dilengkapi ketiga unsur
tersebut, susu formula tetap tidak mengandung enzim, karena enzim mudah rusak bila
dipanaskan. Tidak adanya enzim, bayi sulit menyerap lemak PASI, sehingga
menyebabkan bayi lebih mudah terkena diare. Jumlah asam linoleat dalam ASI sangat
tinggi dan perbandingannya dengan PASI adalah 6:1. Asam linoleat inilah yang berfungsi
memacu perkembangan sel saraf otak bayi.
d.) Mineral
ASI mengandung mineral yang lengkap. Walaupun kadarnya relatif rendah, tetapi
bisa mencukupi kebutuhan bayi sampai berumur 6 bulan. Zat besi dan kalsium dalam ASI
merupakan mineral yang sangat stabil, mudah diserap tubuh, dan berjumlah sangat
sedikit. Sekitar 755 dari zat yang terdapat dalam ASI dapat diserap oleh usus. Lain halnya
dengan zat basi yang bisa terserap dalam PASI, yang hanya berjumlah sekitar 5-10%.
ASI juga mengandung natrium, kalium, fosfor, dan klor yang lebih sedikit ketimbang
PASI. Meskipun sedikit, ia tetap mencukupi kebutuhan bayi. Kandungan mineral dalam
PASI cukup tinggi. Jika sebagian besar tidak dapat diserap, maka akan memperberat
kerja usus bayi, serta mengganggu sistem keseimbangan dalam pencernaan, yang bisa
merangsang pertumbuhan bakteri yang merugikan. Inilah yang menjadikan perut bayi
kembung, dan ia pun gelisah lantaran gangguan metabolisme.
e.) Vitamin
Ibu hamil harus memiliki nutrisi yang cukup untuk kualitas air susu ibu (ASI) yang
berpengaruh kepada tumbuh kembang anak.Nutrisi terdiri dari Vitamin dan mineral yang
mencukupi kebutuhan ibu menyusui.Vitamin D,C,Asam folat,E,A,B6 sangat penting
untuk ASI yang dapat memenuhi kebutuhan Makan makanan bergizi yang dikonsumsi
oleh ibu menyusui mengandung vitamin yang diperlukan bayi selama 6 bulan pertama
kehidupan dapat diperoleh dari ASI. Vitamin D dalam ASI sangat bermanfaat untuk bayi
ibu perlu mengetahui bahwa penyakit polio jarang di derita bayi yang diberi ASI
sebaliknya akan menyerang bayi yang tidak ASI Eksklusif dan bila kulitnya tidak sering
terkena sinar matahari.Vitamin D yang larut air terdapat dalam susu. Hal ini diketahui
bahwa vitamin D yang larut lemak. Dan jumlah vitamin A, tiamin dan vitamin C
bervariasi sesuai makanan bergizi dan bervariasi yang dikonsumsi oleh ibu. (Dwi sunar,
2009 )

B. Tanda Bayi Cukup ASI


1) Bayi kencing setidaknya 6 kali dalam 24 jam dan warnanya jernih dan sampai kuning
muda.
2) Bayi sering menyusu dengan durasi setiap 2-3 jam atau 8-12 kali dalam sehari.
3) Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, dan bangun atau tidur dengan cukup
tenang.
4) Bayi tampak sehat warna kulit dan turgor baik, anak cukup aktif.
5) Bayi bertambah berat badannya rata-rata 500 gr perbulan.

Table kenaikan berat badan dihubungkan dengan usia bayi

Usia Kenaikan berat badan rata-rata

1-3 bulan 700 gram perbulan

4-6 bulan 600 gram perbulan

7-9 bulan 500 gram perbulan

10-12 bulan 300 gram perbulan

5 bulan Dua kali berat badan waktu lahir

1 tahun Tiga kali berat badan waktu lahir


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat
badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang
memuaskan. Nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan
metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan
meningkat, karena berguna untuk peroses penyembuhan sehabis melahirkan dan untuk
memproduksi ASI yang cukup untuk menyehatkan bayi (Ambarwati, Wulandari, 2009,
hal. 97).
Komposisi zat gizi dalam ASI adalah sebagai berikut :
- Karbohidrat
- Protein
- Lemak
- Mineral
- Vitamin

Tanda Bayi Cukup ASI :

1) Bayi kencing setidaknya 6 kali dalam 24 jam dan warnanya jernih dan sampai kuning
muda.
2) Bayi sering menyusu dengan durasi setiap 2-3 jam atau 8-12 kali dalam sehari.
3) Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, dan bangun atau tidur dengan cukup
tenang.
4) Bayi tampak sehat warna kulit dan turgor baik, anak cukup aktif.
5) Bayi bertambah berat badannya rata-rata 500 gr perbulan.

B. Saran
1. Bagi Institusi
Diharapkan agar dapat memberi masukan berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun tentang gizi pada ibu nifas dan menyusui khususnya komposisi gizi dalam
ASI dan tanda bayi cukup ASI.
2. Bagi Mahasiswa DIII Kebidanan
Diharapkan agar lebih mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan tentang gizi
pada ibu nifas dan menyusui khususnya komposisi gizi dalam ASI dan tanda bayi cukup
ASI.
3. Bagi Pembaca
Diharapkan dapat dijadikan pedoman dala mebuat sebuah makalah dengan tema atau
judul yang sama dengan lebih baik lagi.

Daftar Pustaka
https://www.google.com/url?
q=http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/27213/Chapter
%2520I.pdf?sequence%3D5%26isAllowed
%3Dy&usg=AOvVaw0nI_P4FBZeZ_XKLZomI30R

http://repository.ump.ac.id/1087/3/Evie%20Pujawati%20BAB%20II.pdf

https://id.scribd.com/document/430809713/Asuhan-kebidanan-Nifas-Upaya-
Memperbanyak-ASI-dan-Tanda-Bayi-Cukup-ASI

Anda mungkin juga menyukai