Disusun oleh :
ARTATI NURJANAH
P1337424822083
i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kasus Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita yang berjudul
“Asuhan Kebidanan Pada An K Umur 9 bulan dengan Imuniasi CAMPAK Pada
BayiFisiologis di Puskesmas Jambu Kab Semarang” telah diperiksa dan disahkan
pada:
Hari :
Tanggal :
ii
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI
I. PENGKAJIAN
II. IDENTITAS
a. Identitas Bayi
Nama : An K
1
III. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan Datang : Ibu mengatakan anaknya saat ini berumur 9 bulan dan
2. Riwayat Kesehatan:
a. Dahulu : Ibu mengatakan anaknya tidak memiliki cacat bawaan, anak tidak
pernah dirawat di RS
c. Keluarga : di dalam keluarga anak tidak ada yang menderita penyakit yang
2
3. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas:
Dahulu : -
Sekarang:
1 Tidak ada 2010 39+3 mg Normal Bidan PMB Tidak ada 3100 p Ya Tidak ada
2 Tidak Ada 2022 38+6 mg Normal Bidan PKM Tidak Ada 2900 gr L Ya Tidak ada
4. Riwayat tumbang:
Pertumbuhan BB :
3
BB sekarang : 7,9 kg
memanjar kursi untuk berdiri sendiri, sudah mulai mau memegang makanan
sendiri
5. Riwayat Imunisasi :
Hb 0 sudah 1 jam
BCG POLIO 1 sudah 1 bulan
DPT/Hb 1 POLIO 2 sudah 2 bulan
DPT/Hb 2 POLIO 3 sudah 3 bulan
DPT/Hb 3 POLIO 4 sudah 4 bulan
Campak yang akan diberikan
6. Pola kebiasaan sehari- hari:
menu nasi, sayur bervariasi, daging, ayam, tahu, tempe, telur yang
dihaluskan kasar dan camilan berupa biskuit. Minum :4-5 gelas/ hari (air
BAK 6-7 x dalam sehari konsistensi cair, warna kuning jernih, bau khas
c. Pola istirahat : Ibu mengatakan anaknya tidur siang selama 2 jam per hari
4
d. Pola aktifitas : Ibu mengatakan anak selalu aktif bermain dengan mainan
3x/hari, keramas 2 hari sekali, ganti baju 2-3x/hari setelah mandi atau
f. Pola Sosial Ekonomi : Ibu mengatakan anak diasuh langsung oleh orang
5
Hidung : Terdapat sedikit sekret, tidak ada polip, simetris
Mulut : SImetris, bibir lembab, gusi tidak berdarah, gigi tumbuh baru 4 atas
2 bawah 2
Telinga : ada serumen
Pulmo/COR : Tidak ada wheezing, tidak ada ronkhi dan stridor. Deyut jantung
teratur
Genetalia : simetris, bersih, labia mayora menutupi labia minora, ada lubang
uretra
Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang
V. ANALISA
6
VI. PENATALAKSANAAN
1. Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan bahwa anaknya dalam keadaan sehat
2. Memberikan KIE tentang efek samping, tujuan, dan cara mengatasi efek
SOP
5. Mendokumentasikan tindakan
7
Semarang, November 2022
Pembimbing Klink (CI) Mahasiswa
8
CATATAN PERKEMBANGAN I
No. RM
PUSKESMAS: Jambu Kab Semarang Nama : An K
Umur : 9 bulan
Tanggal/ Jam Catatan Perkembangan(SOAP) Nama & Paraf
13 november S : ibu mengatakan anaknya sudah bisa
2022/ 12.00 WIB menyusu dengan baik
O : KU baik, kesadaran: compos menthis,
N: 190 x/menit, S: 36,8° C, RR:
30x/menit
A : An Kumur 6 jam dengan BayiFisiologis
P:
1. Memberitahu Hasil Pemeriksaan An
Kbahwa anak dalam keadaan sehat
Hasil : keluarga mengerti
2. Memberitahu ibu untuk menyusui
bayinya setiap 2 jam sekali dan
membangunkannya jika waktunya bayi
menyusui dan mengajarkan cara
menyendawakan bayinya
Hasil : Ibu memahami cara melakukan
stimulasi kepada anak
3. Dokumentasi
Hasil : telah dilakukan dokumentasi
9
10
CATATAN PERKEMBANGAN II
No. RM
Rumah keluarga Tn A Nama : An K
Umur :
Tanggal/ Jam Catatan Perkembangan(SOAP) Nama &
Paraf
14 November S : ibu mengatakan anaknya dalam keadaan
2022/ 15. 00 baik,
WIB O : KU baik, kesadaran: compos menthis, N:
192 x/menit, S: 36,5° C, RR: 31 x/menit
A : An Kumur 3 hari dengan tumbuh
kembang balita Fisiologis
P:
1. Memberitahu bahwa bayi dalam
keadaan sehatn dan baik
Hasil : klien sudah mengetahui hasil
pemeriksaan
2. Memberikan pendidikan tentang cara
memberikan stimulasi kepada anak
seperti mengajak anak bermain bola,
menyusun balok, perhatikan anak
apakah bisa menirukan setiap kata-kata
yang orang lain ucapkan, mampu
minum dengan gelas sendiri
Hasil : Ibu mengerti tentang penjelasan
dari bidan
3. Dokumentasi
Melakukan dokumentasi
11
PEMBAHASAN
teori yang ada dengan praktek dalam asuhan kebidanan. Dalam pembahasan ini,
1. Teori
diagnosa. Pada klien yang menderita tuna wicara dibagian data dibelakang
huruf S diberikab huruf O atau X. Tanda ini akan menjelaskan bahwa klien
adalah penderita tuna wicara. Data subjektif ini nantinya akan menguatkan
2. Praktik
jambu 1/1 Kec Jambu. Hal ini sesuai dengan Puspitasari (2014) yang
ada kesamaan nama dengan pasien yang lain; umur dikaji untuk mengetahui
12
memiliki risiko jatuh paling tinggi usia ini sangat diprioritaskan.
3. Pembahasan
dipahami oleh ibu. Dalam tinjauan teori dan praktik tidak ada kesenjangan
1. Teori
medik dan onformasi dari keluarga atau orang lain dapat dimasukkan
dalam data objektif ini sebagai data penunjang. Data ini akan memberikan
bukti gejala klinis klien dan fakta yang berhubungan dengan diagnosa
(Hartini 2017)
2. Praktik
13
status present dari kepala sampai kaki dalam keadaan normal dan tidak
ada kelainan.
3. Pembahasan
pengumpulan data
C. Analisa
1. Teori
bidan untuk sering melakukan analisa data yang dinamis terseut dan
perubahan pada klien, dapat terus diikuti dan diambil keputusan/ tindakan
dengan sesuai dengan interpretasi yang benar atau data-data yang adekuat
14
masalah uang spesifik, dan kebutuhan segera.
2. Praktik
Campak
3. Pembahasan
Dalam hal ini ada sebuah tidak ada kesenjangan dengan teori
D. Penatalaksanaan
1. Teori
datanya.
2. Praktik
15
a. Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan bahwa anaknya dalam keadaan
Campak
sesuai SOP
e. Mendokumentasikan tindakan
16
3. Pembahasan
Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini ditandai
lebih banyak dengan kualitas yang tinggi. Akan tetapi, balita termasuk
kelompok yang rawan gizi serta mudah menderita kelainan gizi karena
balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau lebih
Sediaotomo (2010), balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun
(batita) dan anak pra sekolah (3-5 tahun). Saat usia batita, anak masih
usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah
17
terulang kembali, karena itu sering disebut golden age atau masa
keemasan.
pendapatan keluarga (p=0,012), jumlah anak (p=0,008) dan pola asuh ibu
jumlah anak dan pola asuh ibu dengan status gizi anak balita. Berdasarkan
paling berhubungan dengan status gizi anak balita (Putri, Sulastri, and
Lestari 2015), untuk penelitian yang dilakukan oleh Inna Scolicha dan
18
menunjukkan stimulasi yang dilakukan orang tua pada balita dengan hasil yang
responden yang melakukan deteksi dini dengan hasil yang cukup sejumlah 55.6
tumbuh kembang anak balita dengan frekuensi terbesar adalah responden yang
kembang anak balita dengan hasil kurang sejumlah 71.1 % atau sejumlah 32
Mulyono pada tahun 2014 yaitu Hasil penelitian adalah peran keluarga dan
pada indikator berat badan, panjang/tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan
adalah peningkatan peran keluarga dan dukungan sosial dapat memberikan efek
pada tahun 2015 didapatkan hasil penelitian tentang pemberian stimulasi ibu
yaitu 56,7% responden memberikan stimulasi dengan baik dan 43,3% kurang.
Perkembangan balita dengan kategori sesuai 81,7% dan tidak sesuai18,3%. Ada
19
sebanyak 31 dari 34 (91,2 %) ibu yang memberikan stimulasi dengan baik dan
untuk penelitian yang telah dibuat Asyrofi Yudia Putra,atti Yudiemawati dan
Neni Maemunah pada tahun 2018 menjelaskan hasil penelitiannya yaitu hampir
stimulasi oleh orang tua dikategorikan sesuai (83,33%) dan hampir seluruh
oleh orang tua juga dikategorikan sesuai tahapan perkembangan yang seharusnya.
stimulasi oleh orang tua terhadap perkembangan bahasa anak usiatoddler (0.002<
20
DAFTAR PUSTAKA
Asih, Yusari. 2015. “Hubungan Pemberian Stimulasi Perkembangan Balita Di
Posyandu.” Jurnal Keperawatan XI(2): 219–15.
Fitriani, Inna Sholicha, and Rona Riasma Oktobriariani. 2017. “Stimulasi, Deteksi Dan
Intervensi Dini Orang Tua Terhadap Pencegahan Penyimpangan Pertumbuhan Dan
Perkembangan Anak Balita.” Indonesian Journal for Health Sciences 1(1): 1.
Hartini, Rrna Eka. 2017. “Asuhan Kebidanan Kehamilan.” : 96–97.
Puspitasari, Dina. 2014. Asuhan Kebidanan Komprehensif. Purwokerto: DIII Kebidanan
UMP.
Putra, Asyrofi Yudia, Atti Yudiemawat, and Neni Maemunah. 2018. “Pengaruh
Pemberian Stimulasi Oleh Orang Tua Terhadap Perkembangan Bahasa Pada Anak
Usia Toddler Di PAUD Asparaga Malang.” Nursing News 3(1): 563–71.
Putri, Rona Firmana, Delmi Sulastri, and Yuniar Lestari. 2015. “Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas
Nanggalo Padang.” Jurnal Kesehatan Andalas 4(1): 254–61.
Suryanto, Purwandari, and Mulyono. 2014. “Dukungan Keluarga Dan Sosial Dalam
Pertumbuhan Dan Perkembangan Personal Sosial, Bahasa Dan Motorik Pada Balita
Di Kabupaten Banyumas.” KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat 10(1): 103–9.
Asih, Yusari. 2015. “Hubungan Pemberian Stimulasi Perkembangan Balita Di
Posyandu.” Jurnal Keperawatan XI(2): 219–15.
Fitriani, Inna Sholicha, and Rona Riasma Oktobriariani. 2017. “Stimulasi, Deteksi Dan
Intervensi Dini Orang Tua Terhadap Pencegahan Penyimpangan Pertumbuhan Dan
Perkembangan Anak Balita.” Indonesian Journal for Health Sciences 1(1): 1.
Hartini, Rrna Eka. 2017. “Asuhan Kebidanan Kehamilan.” : 96–97.
Puspitasari, Dina. 2014. Asuhan Kebidanan Komprehensif. Purwokerto: DIII Kebidanan
UMP.
Putra, Asyrofi Yudia, Atti Yudiemawat, and Neni Maemunah. 2018. “Pengaruh
Pemberian Stimulasi Oleh Orang Tua Terhadap Perkembangan Bahasa Pada Anak
Usia Toddler Di PAUD Asparaga Malang.” Nursing News 3(1): 563–71.
Putri, Rona Firmana, Delmi Sulastri, and Yuniar Lestari. 2015. “Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas
Nanggalo Padang.” Jurnal Kesehatan Andalas 4(1): 254–61.
Suryanto, Purwandari, and Mulyono. 2014. “Dukungan Keluarga Dan Sosial Dalam
Pertumbuhan Dan Perkembangan Personal Sosial, Bahasa Dan Motorik Pada Balita
Di Kabupaten Banyumas.” KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat 10(1): 103–9.
21