Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

T USIA 28 TAHUN P1 A0
DENGAN PERENCANAAN KEHAMILAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktek Kebidanan Pra Konsepsi

Semester I Profesi Bidan

Oleh :

TUR BUDIHARIYATI
( P1337424821014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN JURUSAN


KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2021
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ilmiah ini disusun oleh,

Nama : Tur Budihariyati

NIM : P1337424821014

Prodi : Profesi Bidan

Judul seekorLaporan “Asuhan Kebidanan Pada Pra Konsepsi Pada Ny. T Usia 28
Tahun P1 A0 Dengan Perencanaan Kehamilan”. Telah disahkan dan disetujui untuk
memenuhi Laporan Praktek Pra Konsepsi di Puskesmas Adipala I Kabupaten Cilacap

Cilacap, Agustus 2021

Pembimbing Klinik Praktikan

Eti Martiyaningsih,Am.Keb Tur Budihariyati


NIP.19761003 200312 2 005 NIM. P1337424821014

Mengetahui,

Pembimbing Akademik

Sri Rahayu, S.Kp, Ns, S.Tr.Keb, M.Kes


NIP. 197408181998032001

2
ASUHAN KEBIDANAN PADA PRA KONSEPSI
PADA NY. T UMUR 28 TAHUN P1A0 DENGAN PERENCANAAN
KEHAMILAN

DI PUSKESMAS ADIPALA I KABUPATEN CILACAP

A. PENGKAJIAN
Tanggal : 25 Agustus 2021
Waktu : 09.30 WIB
Tempat : Ruang KIA

B. BIODATA
Nama : Ny. T Suami : Tn. D
Umur : 28 Tahun Umur : 29 Tahun
Suku bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat : Bunton 2/6 Alamat: : Bunton 2/6

C. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memiliki keturunan
2. Keluhan Utama
Sering lemas, lelah, pusing.
3. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita : Penyakit / kondisi
yang pernah atau sedang diderita : pasien mengatakan tidak pernah dan
tidak sedang menderita penyakit menurun seperti tekanan darah tinggi,
diabetes militus, asma, jantung, dan ibu tidak pernah menderita penyakit
menular seperti TBC, AIDS/ HIV, hepatitis.
b. Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) : pasien
mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun
seperti tekanan darah tinggi, diabetes militus, asma, jantung, dan ibu tidak
pernah menderita penyakit menular seperti TBC, AIDS/ HIV, hepatitis.
4. Riwayat Obstetri
Menarch : 13 tahun Siklus : teratur, 28 hari

3
Lamanya : 5-6 hari Nyeri haid : tidak ada
Banyaknya : 3-4 kali ganti pembalut
5. Riwayat Hamil, Bersalin, Nifas yang Lalu
Pasien belum pernah hamil
6. Riwayat KB : Pernah
Jika pernah
Lama
Jenis KB Keluhan Alasan Berhenti
Penggunaan
Implant 3 tahun Tidak ada keluhan Ingin punya anak
7. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari
a. Pola Nutrisi
1) Makan
⮚ Frekuensi makan pokok : 3 x perhari
⮚ Komposisi :
✔ Nasi : 2 x @ 1 piring sedang
✔ Lauk : 3 x @ 1 potong sedang
Jenisnya : ikan, telur, tempe
✔ Sayuran : 3x @ 1 mangkuk sayur
Jenis sayuran : bayam, kangkung, brokoli.
✔ Buah : 1 x minggu
Jenis : jeruk, pisang, pepaya
✔ Camilan : 2 x sehari
Jenis : kripik, roti
⮚ Pantangan : tidak ada pantangan makanan
2) Minum
Jumlah total 8- 10 gelas perhari; jenis : air putih, kopi
b. Pola Eliminasi
1) Buang Air Kecil
⮚ Frekuensi perhari : 6-7 x warna kuning jernih
⮚ Keluhan/masalah : tidak ada keluhan
2) Buang Air Besar
⮚ Frekuensi perhari : 1 x ; warna kecoklatan, lembek
⮚ Keluhan/masalah : tidak ada keluhan

c. Pola Persnoal Hygiene


⮚ Mandi 2 x sehari

4
⮚ Keramas 2-3 x seminggu
⮚ Gosok gigi 2 x sehari
⮚ Ganti pakaian 3 x sehari; celana dalam 3 x sehari
⮚ Kebiasan memakai alas kaki
Pasien selalu menggunakan alas kaki dialam rumah maupun diluar
rumah
d. Hubungan Seksual
Frekuensi : 2-3 kali per minggu
Contact bleeding : tidak ada
Keluhan lain : tidak ada
e. Pola Istirahat/ Tidur
⮚ Tidur malam : 6-7 jam
⮚ Tidur siang : 1 jam
⮚ Keluhan/masalah : Tidak ada
f. Aktivitas Fisik dan Olahraga
⮚ Aktivitas fisik (beban pekerjaan) : mengurus pekerjaan rumah tangga
⮚ Olahraga : setiap hari minggu jalan pagi
g. Kebiasaan yang Merugikan Kesehatan
⮚ Merokok : Tidak
⮚ Minuman beralkohol : Tidak.
⮚ Obat-obatan : Tidak
⮚ Jamu : Tidak
8. Riwayat Psikososial Spiritual
a. Riwayat Perkawinan
⮚ Status perkawinan : menikah
⮚ umur waktu menikah : 24 tahun.
⮚ Pernikahan ini yang ke 1 sah lamanya 4 tahun
⮚ Hubungan dengan suami : baik
b. Keinginan hamil ini diharapkan oleh ibu, suami dan anak pertamanya,
serta keluarga;
Respon & dukungan keluarga senang terhadap rencana mempunyai anak
kembali
Keluarga sangat mendukung klien untuk memiliki keturunan
c. Mekanisme koping (Cara pemecahan masalah)
Pemecahan masalah diselesaikan secara musyawarah bersama suami.

5
d. Ibu tinggal serumah dengan suami dan satu anak
e. Pengambil keputusan utama dalam keluarga
Suami
Dalam kondisi emergensi, ibu dapat mengambil keputusan sendiri.
f. Orang terdekat ibu
Suami dan ibu dari klien
g. Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan usaha untuk
mendapatkan kehamilan
Tidak ada
h. Penghasilan perbulan
Rp 3.500.0000 Cukup
i. Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan
✔ ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh nakes wanita maupun pria;
j. Tingkat pengetahuan ibu
Hal – hal yang sudah diketahui :
Ibu sudah mengetahui kebutuhan nutrisi secara umum
Hal – hal yang ingin diketahui :
Ibu ingin mengetahui waktu masa subur, gizi dan nutrisi wanita usia
subur dan pencegahan anemia
D. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum:
1) Keadaan umum : baik
2) Kesadaran : composmentis
3) Tekanan Darah : 120/80 mmHg
4) Suhu /T : 36,5°C
5) Nadi : 83 kali/menit
6) RR : 18 kali/menit
7) BB : 75 Kg
8) TB : 150 cm
9) LILA : 33 cm

b. Status Present
Kepala : mesosephal, bersih, tidak ada benjolan

6
Muka : tidak pucat, simetris, tidak odema, tiak ada cloasma
gravidarum
Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak bernafas cuping hidung
Mulut : bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi
Telinga : simetris, tidak ada serumen
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran
limfe
Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi
Genetalia : tidak dilakukan
Punggung : simetris, tidak skloliosis dan lordosis
Anus : tidak dilakukan
Ekstremitas atas : simetris, tidak odema, tidak ada kelainan, turgor
kulit kembali cepat, kapiler refil < 2 detik
Ekstremitas bawah : simetris, tidak odema, tidak ada kelainan, turgor
kulit kembali cepat, kapiler refil < 2 detik
c. Status Obsterti
Muka : pucat, tidak odema, simetris
Mammae : simetris, tidak ada benjolan
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi
Genetalia : bersih, tidak odema, tidak kemerahan
2. Pemeriksaan penunjang
IVA : Tidak dilakukan
Papsmear : Tidak dilakukan
PMTCT : Tidak dilakukan
E. ANALISA
Diagnosa Kebidanan : Ny. T umur 28 tahun dengan perencanan kehamilan
Masalah : Obesitas
Kebutuhan : Pendidikan kesehatan waktu masa subur dan nutrisi wanita usia subur

F. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 25 Agustus 2021 Jam : 09.50 WIB

7
1. Memberitahu pasien mengenai hasil pemeriksaan bahwa secara umum
keadaan baik, tanda – tanda vital dalam batas normal yaitu TD: 120/80
mmHg, RR: 18 x/m, N: 83 x/m, S: 36,5 oC
Hasil : pasien mengetahui hasil pemeriksaan
2. Menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan menghasilkan IMT 33 yang artinya
termasuk kategori obesitas atau gemuk. Untuk menjadi berat badan yang ideal
yang harus dilakukan ibu yaitu: olahraga atau aktivitas fisik minimal 30 menit
sehari, menjaga asupan nutrisi yang tidak berlebihan, kurangi lemak dan
karbohidrat seperti (gajih, gorengan, nasi, roti, kue), perbanyak air putih.
Hasil: ibu bersedia melakukan sesuai dengan saran
3. Menjelaskan kepada pasien mengenai kebutuhan nutrisi wanita usia subur
untuk memelihara kesuburan, memantau dan mengusahakan berat badan ideal,
kebutuhan (zat besi, protein, asam folat, vitamin E, dan vitamin B12)
tercukupi sehingga menciptakan kualitas generasi penerus yang lebih baik.
Menganjurkan pasien makan – makanan yang bergizi (nasi, lauk, sayur, buah)
serta mencukupi kebutuhan cairan dengan minimal 2 liter perhari.
Menganjurkan pasien untuk memperbanyak makan sayuran berwarna hijau
tua, kacang-kacangan, daging merah, hati ayam dan tidak pantang makanan.
Hasil : pasien bersedia melakukan anjuran yang telah diberikan
4. Memberi pendidikan kesehatan tentang cara mengetahui masa subur yaittu
dengan mengunakan siklus menstruasi (karena ibu termasuk siklus menstruasi
teratur makan menurut kemnkes 2018 masa subur dimulai hari ke 13 -7 hari
dalam siklus mens), perubahan lender servis (licin, lentur jika di Tarik tidak
putus, bening), dorongan hasrat untuk hubungan seksual meningkat, serta bisa
diukur dengan mengunakan suhu basal, LH test atau test kesuburan.
Hasil: ibu mengerti dan paham
5. Memberikan terapi asam folat 1x 0,4 mg sehari
Hasil : pasien bersedia minum
6. Menganganjurkan kepelayanan kesehatan jika ada keluhan
Hasil: ibu bersedia kunjungan ulang
7. Mencatat ke lembar dokumentasi
Hasil : pasien bersedia melakukan anjuran yang telah diberikan

CATATAN PERKEMBANGAN
Puskesmas Adipala I Nama Pasien : Ny. T

8
Usia : 28 tahun
CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal TTD
CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP)
dan Jam

30 Agustus Subyektif : Mahasiswa


2021
Kunjungan ke rumah pasien
Jam 15.00
Ibu mengatakan sudah mulai mengurangi karbohidrat sesuai yang
telah dianjurkan.

Obyektif :

a. Pemeriksaan umum
(…………………...)
Keadaan umum : baik
Tur Budihariyati
Kesadaran : composmentis

Tekanan darah : 110/70 mmHg


Pembimbing lahan
Nadi : 82 x/menit

Respirasi : 19 x/menit

Suhu : 36,8°C

b. Status obstetri

Muka : tidak pucat, tidak odema, simetris


(…………………...)
Mammae : simetris, tidak ada benjolan
Eti Martiyaningsih,
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi Am.Keb

Genetalia : tidak dilakukan

c. Pemeriksaan penunjang

Tidak dilakukan

Analisa :

Ny. T umur 28 tahun dengan perencanaan kehamilan

Penatalaksanaan :

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada pasien bahwa secara


umum keadaan baik, tanda- tanda vital dalam batas normal
yaitu TD: 110 mmHg, RR:19 x/m, N: 82x/m, S:36,8 oC.

Hasil : pasien mengerti dengan penjelasan yang diberikan

2. Mengingatkan pasien untuk menjaga pola makan seimbang,


mengurangi makanan yang mengandung kolesterol,
karbohidrat, kadar garam natrium dan kadar gula tinggi,
mengurangi makanan cepat saji, mencegah stress berlebihan,

9
melakukan olahraga secara rutin, dan kontol kesehatan secara
rutin

Hasil : ibu bersedia mengikuti saran bidan.

3. Menjelaskan tanda-tanda kehamilan seperti

a. Tes kehamilan poitif (+)

b. Tidak mendapat menstruasi/ haid sebagaimana biasanya


(tidak menstruasi pada siklus haid bulan berikutnya)

c. Timbul rasa mual, muntah-muntah dan pusing terutama


pada pagi hari serta sering buang air kecil

d. Tidak ada nafsu makan

e. Kadang-kadang mengidam atau menginginkan makanan


yang jarang ada atau tidak pernah dimakannya

f. Pada usia kehamilan lebih lanjut dengan alat tertentu


dapat terdengar detak jantung janin.

Hasil : pasien mengerti tana-tanda kehamilan

4. Memberikan konseling prakonsepsi tentang kesehatan


reproduksi prakonsepsi

Hasil : pasien mengetahui penjelasan yang diberikan

5. Menganjurkan kepada pasien untuk memeriksakan kesehatan


apabila ada keluhan.

Hasil: ibu bersedia

6. Mendokumentasikan tindakan

Hasil : sudah didokumentasikan

Cilacap, Agustus 2021

Pembimbing Klinik Praktikan

Eti Martiyaningsih,Am.Keb Tur Budihariyati


NIP.19761003 200312 2 005 NIM. P1337424821014

10
Mengetahui,

Pembimbing Akademik

Sri Rahayu, S.Kp, Ns, S.Tr.Keb, M.Kes


NIP. 197408181998032001

BAB
PEMBAHASAN

A. Pembahasan Pengkajian Awal


Pada bab ini akan dibahas tentang kesenjangan antara tinjauan teori dan hasil
tinjauan kasus pada pelaksanaan pengkajian pada tanggal 25 Agustus 2021 asuhan
kebidanan pada Ny. T usia 28 tahun P1A0 dengan kebutuhan perencanaan
kehamilan. Pembahasan ini di buat berdasarkan asuhan yang nyata dengan
pendekatan asuhan kebidanan dan dapat memudahkan pembahasan, penulis akan
membahas berdasarkan tahap proses kebidanan sebagai berikut.
1. Pengkajian Data Subjektif
a. Teori
Data subjektif yaitu informasi yang dicatat mencakup identitas, keluhan
yang di peroleh dari hasil wawancara langsung kepada pasien atau klien atau
dari keluarga dan tenaga kesehatan ( Wildan dan Hidayat, 2008 ).
b. Praktek

11
Untuk memperoleh data subjektif penulis dengan melakukan pendekatan
yang melalui wawancara kepada klien, hasil wawancara yang diperoleh dari
Ny. T, yaitu ibu mengatakan usia 28 tahun, pendidikan terakhir SMA. Alasan
ibu datang ke puskesmas karena ingin berkonsultasi tentang perencanaan hamil.
Riwayat kesehatan: ibu mengatakan tidak pernah/sedang menderita penyakit
menular atau menurun begitu juga didalam keluarganya, riwayat menstruasi
yaitu menarche 13 tahun, siklus haid teratur 28 hari, ibu mengatakan sudah
mempunyai anak 1 dan tidak pernah keguguran, riwayat KB : ibu mengatakan
pernah meggunakan KB Implant selama 3 tahun sudah dilepas karena ingin
mempunyai anak lagi. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari normal. Tidak
pernah melakukan kebiasaan yang merugikan kesehatan seperti merokok,
minuman beralkohol, dan tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang maupun
Sex bebas.
c. Pembahasan
Pada pengkajian yang dilakukan tanggal 25 Agustus 2021. Didapatkan
data identitas pasien Ny. T umur 28 tahun, Ny. T masih tergolong dalam usia
reproduksi sehat, sesuai dengan teori Sulistyawati (2013) yaitu wanita dengan
usia reproduktif sehat adalah antara 20 sampai 35 tahun.
Ny. T memiliki riwayat pendidikan terakhir SMA, sehingga dalam proses
asuhan kebidanan yang dilakukan dapat berlangsung dengan baik dan lancar.
Pendidikan menentukan pola fikir seorang ibu dalam menjalani kehamilannya.
Seperti yang dikemukakan oleh Purwatmoko (2007) bahwa semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang semakin besar peluang untuk mencari pengobatan
ke pelayanan kesehatan. Sebaliknya semakin rendahnya pendidikan akan
menyebabkan seseorang mengalami stres, dimana stres yang terjadi disebabkan
kurangnya informasi yang didapatkan orang tersebut.
Dalam pengkajian diatas tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
praktek dalam analisa dalam pengumpulan sebuah data.
2. Pengkajian Data Objektif
a. Teori
Pada pengkajian data objektif pada Ny.T meliputi TTV: Pengukuran
tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi
adanya hipertensi (tekanan darah > 140/90 mmHg) (Kemenkes RI, 2013; h. 9).
Menurut Walyani (2015;h 80) tekanan darah normal berkisar systole/diastole
110/80 – 120/80 mmHg. Normalnya frekuensi denyut jantung teratur kira – kira

12
70 denyut per menit dengan rentang antara 60 – 100 denyut per menit. Suhu
normal antara 35,8 – 37° C. Frekuensi pernafasan normal adalah 16 – 24
x/menit. Bila frekuensi pernafasan lebih dari normal disebut takipnue dan jika
frekuensi pernafasan kurang dari normal disebut bradipnue (Astuti, 2012).
Berat badan adalah parameter antropometri yang sangat labil. Dalam
keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara
konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, berat badan berkembang mengikuti
pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan yang abnormal, terhadap dua
kemungkinan perkembangan barat badan, yaitu dapat berkembang cepat atau
lambat dari keadaan normal. Berat badan harus selalu dimonitor agar
memberikan informasi yang memungkinkan intervensi gizi yang preventif
sedini mungkin guna mengatasi kecenderungan penurunan atau penambahan
berat badan yang tidak dikehendaki. Berat badan harus selalu dievaluasi dalam
konteks riwayat berat badan yang meliputi gaya hidup maupun status berat
badan yang terakhir. Penentuan berat badan dilakukan dengan cara menimbang
(Anggraeni, 2012).
Menurut penelitian Ningrum (2018) bahwa IMT terkecil 17 kg/m2 dan
IMT terbesar 30 kg/m2. Sedangkan berat badan terendah 2200 gram dan
terbesar 3800 gram. Pada panjang badan terpendek 46 cm dan terpanjang 50
cm. Ada hubungan antara IMT prahamil terhadap berat badan bayi lahir sebesar
p<0.01. Ada hubungan antara IMT prahamil terhadap panjang badan bayi lahir
sebesar p<0.01.
Ukuran LILA yang normal adalah 23,5 cm, diukur sebelum hamil. Bila
ditemukan pengukuran kurang dari 23,5 cm maka status gizi ibu kurang.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dhamayanti (2017) tentang
Hubungan Status Gizi Pada Calon Pengatin (Catin) dengan Kadar Hemoglobin
Ibu Hamil Berdasarkan hasil analisis dengan uji exact fisher, diperoleh nilai p-
value (>0,05), yaitu 0,07 hal tersebut berarti Ha ditolak, Ho diterima sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara status gizi calon penganti
dengan kadar hemoglobin ibu hamil.

b. Praktek
Pada pengkajian pada Ny. T usia 28 tahun diperoleh hasil pemeriksaan
umum Ny.T dalam keadaan baik, kesadaran compos mentis, TD: 120/80
mmHg, N: 83 kali/ menit, R: 18 kali/ menit, suhu: 36,5 0C, BB/TB: 75 kg/ 150
cm, IMT : 33, LILA: 33 cm. Pada status Obstetricus juga diketahui bahwa

13
kondisi Ny. T saat ini baik diketahui dari data berupa : muka tidak ada oedem,
tidak nampak pucat, tidak ada chloasma gravidarum, mamae : puting
menonjol, ada hyperpigmentasi pada areola mamae,belum ada kolostrum ,
abdomen : TFU belum teraba dan genetalia : bersih, tidak ada flour albus.
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.
c. Pembahasan
Menurut hasil pengkajian pada Ny. T usia 28 tahun tanda-tanda vital
dalam keadaan normal menurut walyani (2015), TD: 120/80 mmHg, N: 83 kali/
menit, R: 18 kali/ menit, suhu: 36,5 0C.
Pada hasil pengkajian diperoleh hasil BB/TB: 75 kg/ 150 cm dan IMT :
33. IMT 33 merupakan kategori obesitas, menurut penelitian Ningrum (2018)
bahwa IMT terkecil 17 kg/m2 dan IMT terbesar 30 kg/m2. Sedangkan berat
badan terendah 2200 gram dan terbesar 3800 gram. Pada panjang badan
terpendek 46 cm dan terpanjang 50 cm. Ada hubungan antara IMT prahamil
terhadap berat badan bayi lahir sebesar p<0.01. Ada hubungan antara IMT
prahamil terhadap panjang badan bayi lahir sebesar p<0.01.
Ukuran LILA yang normal adalah 23,5 cm, diukur sebelum hamil. Bila
ditemukan pengukuran kurang dari 23,5 cm maka status gizi ibu kurang. Hasil
pengukuran lingkar lengan sebelum hamil yaitu 33, maka tidak tergolong
kurang energy kronik sehingga ibu diharapkan memiliki kadar HB yang normal
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dhamayanti (2017) tentang
Hubungan Status Gizi Pada Calon Pengatin (Catin) dengan Kadar Hemoglobin
Ibu Hamil Berdasarkan hasil analisis dengan uji exact fisher, diperoleh nilai p-
value (>0,05), yaitu 0,07 hal tersebut berarti Ha ditolak, Ho diterima sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara status gizi calon penganti
dengan kadar hemoglobin ibu hamil.
Dalam pengkajian diatas terdapat tidak ada kesenjangan atara teori dan
praktek dalam analisa dalam pengumpulan data.
3. Analisa
a. Teori
Pada langkah ini ditemukan sebuah identitas pasien yang akan dipaparkan
di dalam diagnosa kebidanan, masalah, kebutuhan segera dengan sesuai dengan
interpretasi yang benar atau data-data yang adekuat yang telah di kumpulkan
sebuah data dasar yang sudah di kumpulkan di data interpretasikan sehingga
dapat merumuskan sebuah diagnosa, masalah uang spesifik, dan kebutuhan

14
segera. Analisa data dilakukan setelah melakukan anamnesis data subjektif dan
anamnesis data objektif. Analisis didalamnya mencangkup diagnosis aktual dan
seperlunya mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera untuk antisipasi
masalah (Varney & Jan M.K, 2010).
b. Praktek
Berdasarkan data yang telah diurai di atas dapat di simpulkan sebuah
diagnosa kebidanan sebagai berikut : Ny. T Usia 28 Tahun P 1 A0 dengan
perencanaan kehamilan. Pada langkah antisipasi masalah potensial, dalam kasus
ini tidak ditemukan adanya masalah potensial karena dari hasil pemeriksaan dan
diagnosa ibu dalam keadaan baik , Dalam identifikasi kebutuhan segera dalam
kasus ini tidak memerlukan tindakan yang khusus, cepat dan segera untuk
menangani ibu agar tidak terjadi kematian dan pada kasus ini tidak ada tanda
tanda yang mengancam jiwa ibu.
c. Pembahasan
Dalam pengkajian diatas terdapat tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktek dalam analisa data.

4. Penatalaksanaan
a. Teori
Pada langkah ini, direncanakan sebuah asuhan yang lebih leluasa atau
menyeluruh yang telah dipaparkan di langkah-langkah sebelumnya. Dengan
langkah ini merupakan langkah kelanjutan manjemen kebidanan terhadap
sebuah diagnosa atau masalah yang telah di dapatkan data-datanya.
b. Praktek
1. Memberitahu pasien mengenai hasil pemeriksaan bahwa secara umum
keadaan baik, tanda – tanda vital dalam batas normal yaitu TD: 120/80
mmHg, RR: 18 x/m, N: 83 x/m, S: 36,5 oC
2. Menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan menghasilkan IMT 33 yang artinya
termasuk kategori obesitas atau gemuk. Mengingatkan pasien untuk menjaga
berat badan ideal pada saat prakonsepsi karena underweight dan overweight
merupakan penyebab banyak masalah dalam kehamilan Untuk menjadi berat
badan yang ideal yang harus dilakukan ibu yaitu: olahraga atau aktivitas fisik
minimal 30 menit sehari, menjaga asupan nutrisi yang tidak berlebihan,

15
kurangi lemak dan karbohidrat seperti (gajih, gorengan, nasi, roti, kue),
perbanyak air putih.
3. Menjelaskan kepada pasien mengenai kebutuhan nutrisi wanita usia subur
untuk memelihara kesuburan, memantau dan mengusahakan berat badan
ideal, kebutuhan (zat besi, protein, asam folat, vitamin E, dan vitamin B12)
tercukupi sehingga menciptakan kualitas generasi penerus yang lebih baik.
Menganjurkan pasien makan – makanan yang bergizi (nasi, lauk, sayur,
buah) serta mencukupi kebutuhan cairan dengan minimal 1,5 liter perhari.
Menganjurkan pasien untuk memperbanyak makan sayuran berwarna hijau
tua, kacang-kacangan, daging merah, hati ayam dan tidak pantang makanan.
Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi asam folat 0,4 mg 1 kali perhari
sejak prakonsepsi yang berfungsi untuk kecerdasan otak janin.
Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Lusyana Gloria Doloksaribu dan
Abdul Malik Simatupang tahun 2019 tentang “Pengaruh Konseling Gizi
Prakonsepsi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Wanita Pranikah Di
Kecamatan Batang Kuis “ dimana di jelaskan bahwa Status wanita pranikah
selama tiga sampai enam bulan pada masa prakonsepsi akan menentukan
kondisi bayi yang dilahirkan. Prasayarat gizi sempurna pada masa
prakonsepsi merupakan kunci kelahiran bayi normal dan sehat (Susilowati
dkk. 2016). Adapun pentingnya menjaga kecukupan gizi bagi wanita
pranikah sebelum kehamilan disebabkan karena gizi yang baik akan
menunjang fungsi optimal alat-alat reproduksi seperti lancarnya proses
pematangan telur, produksi sel telur dengan kualitas baik, dan proses
pembuahan yang sempurna. Gizi yang baik juga dapat berperan penting
dalam penyediaan cadangan gizi untuk tumbuh-kembang janin. Bagi calon
ibu, gizi yang cukup dan seimbang akan memengaruhi kondisi kesehatan
secara menyeluruh pada masa konsepsi dan kehamilan serta akan dapat
memutuskan mata rantai masalah kekurangan gizi pada masa kehamilan
(Susilowati dkk. 2016).
Dampak dari wanita pranikah yang menderita KEK antara lain dapat
mengakibatkan terjadinya anemia, kematian pada ibu pada saat melahirkan,
kematian janin, bayi berat lahir rendah (BBLR), kelahiran prematur, lahir
cacat hingga kematian pada bayi (Stephanie dkk. 2016)
4. Memberi pendidikan kesehatan tentang cara mengetahui masa subur yaittu
dengan mengunakan siklus menstruasi (karena ibu termasuk siklus

16
menstruasi teratur makan menurut kemnkes 2018 masa subur dimulai hari ke
13 -7 hari dalam siklus mens), perubahan lender servis (licin, lentur jika di
Tarik tidak putus, bening), dorongan hasrat untuk hubungan seksual
meningkat, serta bisa diukur dengan mengunakan suhu basal, LH test atau
test kesuburan
5. Memberikan terapi asam folat 1x500mg sehari
6. Menganganjurkan kepelayanan kesehatan jika ada keluhan
7. Mendokumentasi hasil pememeriksaan
c. Pembahasan
Dalam pengkajian diatas terdapat tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktek dalam penataksanaan

Pembahasan Catatan Perkembangan 30 Agustus 2021 jam 15.00 WIB


Pada pengkajian kunjungan ke-1 yang dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus
2021 pukul 15.00 wib, Ny. T mengatakan tidak ada keluhan. Pola pemenuhan
kebutuhan sehari-hari tidak ada masalah. Pada evaluasi kunjungan sebelumnya,
didapatkan data : Ibu mengatakan , Ibu sudah beraktivitas seperti biasa. Ibu
mengatakan sudah mulai melakukan diet karbohidrat tetapi tetap mengkonsumsi
makanan yang bergizi seimbang seperti daging,telur, ikan laut, tahu dan tempe,
sayuran hijau dan susu promil seperti yang dianjurkan bidan pada kunjungan
sebelumnya

Data obyektif menunjukan bahwa keadaan umum ibu baik, kesadaran


composmentis, tanda-tanda vital normal, status present normal, dan status obstetricus
normal. Langkah kedua yaitu perumusan diagnosa. Diagnosa diambil dari data yang
dikumpulkan pada langkah pengkajian. Diagnosa pada kasus ini adalah Ny. T usia 28
tahun dengan kebutuhan kunjungan ulangan untuk check up. Pada langkah antisipasi
masalah potensial, dalam kasus ini tidak ditemukan adanya masalah potensial karena
dari hasil pemeriksaan dan diagnosa ibu dalam keadaan baik. Dalam identifikasi
kebutuhan segera dalam kasus ini tidak memerlukan tindakan yang khusus, cepat dan
segera untuk menangani ibu agar tidak terjadi kematian dan pada kasus ini tidak ada
tanda tanda yang mengancam jiwa ibu.
Berdasarkan diagnosa masalah maka penulis merumuskan rencana
menyeluruh kasus Ny. T Berdasarkan diagnosa maka penulis memberikan asuhan :
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada pasien bahwa secara umum keadaan baik,
tanda- tanda vital dalam batas normal

17
2. Mengingatkan pasien untuk menjaga pola makan seimbang, mengurangi makanan
yang mengandung karbohidrat serta yang mengandung kolesterol, kadar garam
natrium dan kadar gula tinggi, mengurangi makanan cepat saji, mencegah stress
berlebihan, melakukan olahraga secara rutin, dan kontrol kesehatan secara rutin
3. Menganjurkan kepada pasien lebih banyak mengkonsumsi makanan mengandung
asam folat seperti pada sayuran berwarna hijau tua atau minum susu yang terdapat
kandungan asam folat, dapat juga meminum suplemen seperti pada sayuran
bewarna hijau tua atau minum susu yang terdapat kandungan asam folat, dapat
juga meminum suplemen asam folat 0,4 mg setiap hari minimal 1 tab untuk
persiapan kehamilan.
Menurut dr. Kevin Adrian dalam Manfaat Hebat Asam Folat Untuk Program
Hamil disebutkan manfaat asam folat untuk program hamil, meliputi:
a) Asam folat membantu mencegah terjadinya keguguran dan cacat lahir seperti
spina bifida (cacat tabung saraf), bibir sumbing, dan cacat jantung. Penting
Anda ketahui, tabung saraf merupakan bagian dari embrio di mana tulang
belakang dan otak janin berkembang. Dan cacat tabung saraf bisa terjadi di
awal perkembangan janin, bahkan di saat seorang wanita belum mengetahui
kehamilannya. Itu sebabnya, asam folat sangat dianjurkan dikonsumsi sebelum
hamil.
b) Asam folat untuk program hamil juga dapat meningkatkan kesuburan wanita.
Asam folat diketahui dapat mempengaruhi fungsi ovarium, implantasi,
pembentukan embrio dan keseluruhan proses kehamilan. Suplemen yang
mengandung myo-inositol, asam folat, dan melatonin membantu meningkatkan
kualitas sel telur dan fungsi ovarium.
c) Manfaat asam folat untuk program hamil lainnya adalah meningkatkan
kesuburan pria. Antioksidan seperti asam folat dan seng (zinc) diketahui dapat
meningkatkan jumlah sperma yang dapat meningkatkan peluang berhasilnya
pembuahan dan kehamilan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asam folat
dan seng sangat penting untuk pembentukan DNA dan sperma.
d) Selain sangat penting untuk produksi, perbaikan dan fungsi DNA, asam folat
juga penting untuk tumbuh kembang janin dan plasenta.
e) Asam folat juga menurunkan risiko preeklamsia di masa kehamilan.
4. Memberikan konseling prakonsepsi tentang kesehatan reproduksi prakonsepsi,
yaitu:
a. Kehamilan ideal dan Proses kehamilan

18
b. Masa subur seorang perempuan, yaitu dekat dengan pertengahan siklus haid
(14 hari sebelum haid berikutnya atau antara kedua waktu dari siklus
terpanjang dikurang 11 dan siklus terpendek dikurangi 18, jadi perkiraan masa
subur Ny. S pada siklus hari ke- 10 s.d. 16) atau terdapat tanda-tanda
kesuburan, diantaranya:
c. Peningkatan suhu tubuh ±0,5 0C.
d. Pembesaran pada payudara, dapat disertai rasa nyeri/tidak nyaman.
e. Perubahan cairan serviks menjadi lebih banyak, bening dan teksturnya licin.
Konseling prakonsepsi sangat penting karena Kesehatan reproduksi adalah
merupakan keadaan yang menunjukkan kondisi kesehatan fisik, mental, dan sosial
seseorang dihubungkan dengan fungsi dan proses reproduksinya termasuk di
dalamnya tidak memiliki penyakit atau kelainan yang mempengaruhi kegiatan
reproduksi tersebut. (Kesehatan Reproduksi Dan Seksual Bagi Calon Pengantin
(Kementerian Kesehatan RI 2015 )
5. Melakukan dokumentasi

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Adisty Cynthia. 2012. Asuhan Gizi; Nutritional Care Process.


Yogyakarta: Graha Ilmu.
Astuti, Hutari Puji. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Jakarta:
EGC.
Dhamayanti, Anisa Dwi. (2017). Hubungan Status Gizi Pada Calon Pengatin
(Catin) Dengan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Di Kecamatan Sedayu Bantul
Yogyakarta. Yogyakarta.
Kemenkes RI. (2018). Pedoman Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil.
Marmi. 2011. Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

19
Ningrum, Ema Wahyu dan Etika Dewi Cahyaningrum. (2018). Status Gizi Pra Hamil
Berpengaruh Terhadap Berat Dan Panjang Badan Bayi Lahir. Jurnal Ilmiah
Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 2.
Paramata, Yeni Dan Sandalayuk Marselia (2019). Kurang Energi Kronis Pada Wanita
Usia Subur Di Wilayah Kecamatan Limboto Kabupaten Garantalo. Jurnal
Kesehatan. Garantalo.
Varney H, Marlyn HE, David W, Marilyn LW, Patricia S. 2012. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC.
Walyani Elisabeth Siwi & Endang Purwoastusi. 2015. Asuhan Kebidanan Persalinan
dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta: Pustaka Baru Pers.

20

Anda mungkin juga menyukai