RINI MARLINA
NIM. P1337424821092
PEMBIMBING INSTITUSI
NUR KHAFIDOH S.Si.T., M.KES
pembimbing pada:
Hari : .....
Tanggal : ....
Dalam Rangka Praktik Klinik Kebidanan Pranikah yang telah diperiksa dan
disetujui oleh pembimbing klinik dan pembimbing institusi Prodi Profesi Kebidanan
2021.
KATA PENGANTAR
i
Kami mengucapkan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan asuhan kebidanan
kehamilan. Penulisan laporan ini merupakan salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan tugas praktek kebidanan stage pranikah
Dalam penulisan laporan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang telah membantu penyelesaian laporan ini:
1. Ibu Sri Rahayu , S.Kp Ns, STr keb, M.Kes Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Semarang.
2. Ibu Ida Aryanti, SSiT , M. Kes Ketua Program Studi SI Terapan Kebidanan
Semarang.
3. Ibu Nur khafidoh S.SIT.M.kes, selaku pembimbing institusi Poltekkes Kemenkes
Semarang.
4. Trya Sinuhaji Amd. Keb, S.KM. selaku pembimbing lahan praktik yang telah
memberikan selama praktik stage pra nikah
5. Nn E sebagai subyek pasien dalam praktek kebidanan stage pra nikah
6. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan doa sehingga
laporan ini terselesaikan
7. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Oleh sebab itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.
Agustus 2021
Praktikan
DAFTAR ISI
ii
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL........................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... Vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 3
C. Tujuan.......................................................................................... 3
D. Manfaat…………....................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 5
A.Tinjauan Teori Medis.................................................................. 5
1. Pengertian Pra Nikah............................................................. 5
2. Filosofi Pra Nikah................................................................. 5
3. Persiapan Pra Nikah.............................................................. 5
4. Kehamilan, Persalinan, dan Pascasalin…………………… 7
5. Infeksi Tentang Menular Seksual, Infeksi Saluran
……
2. Fungsi Dokumentasi 37
Kebidanan........................................
3. Tujuan Dokumentasi Kebidanan....................................... 37
4. Pendokumentasian Kebidanan SOAP (Subyektif, 38
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Salatiga
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkawinan merupakan suatu hal yang didambakan oleh setiap orang.
Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita
sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UU Perkawinan
No 1 Tahun 1974). Sedangkan menurut BP4 (Badan Penasihatan, Pembinaan
dan Pelestarian Perkawinan), pengertian perkawinan dalam Islam adalah suatu
akad atau perjajnjian yang mengikat antara laki-laki dan perempuan untuk
menghalalkan hubungan biologis antara kedua belah pihak dengan sukarela
berdasarkan syariat Islam. Pranikah berasal dari kata “pra” dan “nikah”. Pra
mempunyai arti awalan yang bermakna “sebelum”, sedangkan nikah dalam
kamus besar Bahasa Indonesia dipersamakan artinya dengan dengan “kawin”.
Maka dari pengertian tersebut, pranikah dapat diartikan sebagai masa sebelum
adanya perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk untuk menjadi suami
istri secara resmi menurut undang-undang perkawinan agama maupun
pemerintah. (Rianti, 2017)
Tujuan perkawinan adalah untuk mencapai kehidupan rumah tangga yang
bahagia, tentram, aman serta nyaman. Maka dari itu, setiap calon pengantin
hendaknya mempunyai bekal yang cukup untuk menyiapkan kebutuhan yang
nantinya akan dihadapi dalam membina rumah tangga, baik moril maupun
materil (Amalia, 2018). Oleh karena itu sangat dibutuhkan adanya tindakan
pencegahan, tindakan pencegahan ini tidak cukup hanya diterapkan kepada
pasangan yang telah menikah, namun sangat penting untuk diketahui sejak
dini oleh pasangan yang berencana melakukan pernikahan atau pada calon
1
2
pengantin. Hal ini dilakukan agar calon pengantin dapat mempersiapkan diri
menjalani kehidupan berkeluarga. (Dheny,2021)
Calon pengantin yang akan menikah adalah cikal bakal terbentuknya
sebuah keluarga, sehingga sebelum menikah calon pengantin perlu
mempersiapkan kondisi kesehatannya agar dapat menjalankan kehamilan
sehat sehingga dapat melahirkan generasi penerus yang sehat dan
menciptakan keluarga yang sehat, sejahtera, dan berkualitas. (Kemenkes,
2020)
Penelitian Feuerborn (2005) menyebutkan bahwa apabila pelayanan
kesehatan dan persiapan dilakukan setelah masa konsepsi, kemungkinan akan
mengakibatkan keterlambatan dalam mencegah kecacatan janin, kejadian bayi
berat lahir rendah dan kematian janin. Hal ini didukung penelitian Konchak,
P.S (2001), bahwa masa 17-56 hari pascakonsepsi merupakan periode
teratogenik sehingga informasi tentang kehamilan perlu diberikan sebelum
hamil. Pemerintah telah melakukan upaya untuk memberikan bekal bagi calon
pengantin dengan memberikan pendidikan pranikah yang disebut dengan
kursus calon pengantin (catin). (Dewi,2014).
Berdasarkan studi pendahuluan di RST dr. Asmir Salatiga bahwa
pelayanan kesehatan calon pengantin dilakukan secara komprehensif.
Pelayanan tersebut meliputi screening pemeriksaan kesehatan meliputi tes
laboartorium, pemeriksaan fisik, pemberian imunisasi dan konseling pranikah.
Konseling pranikah yang dilakukan lebih difokuskan pada persiapan
prakonsepsi, kesehatan reproduksi, dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan latar belakang tersebut maka rumusan masalah
adalah “Bagaimana pelayanan asuhan kebidanan pra nikah pada Nn.F di RST
dr.Asmir Salatiga tahun 2021? “
3
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada masa pranikah
dengan melibatkan keluarga dan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan pengkajian data subyektif asuhan kebidanan pra nikah
pada calon pengantin
b. Melaksanakan pengkajian data obyektif asuhan kebidanan pra nikah
pada calon pengantin
c. Melaksanakan analisis asuhan kebidanan pranikah pada calon
pengantin
d. Melaksanakan penatalaksanaan asuhan kebidanan pranikah pada calon
pengantin.
e. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pranikah pada calon
pengantin
D. Manfaat
1. Calon Pengantin dan Keluarga
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan calon pengantin dan
keluarga dalam persiapan pranikah dan pra konsepsi sehingga diharapkan
calon pengantin dapat menjaga kesehatan dan memperoleh generasi
penerus yang sehat dan berkualitas.
2. RST dr. Asmir Salatiga
Diharapkan dapat membantu peningkatan pelayanan dan upaya
penyuluhan kepada masyarakat khususnya calon pengantin tentang
persiapan pranikah dan pra konsepsi dari segi kesehatan
3. Dinas Kesehatan Kota Salatiga
4
5
6
c) Thalasemia
d) Hepatitis B dan C
e) TORCH (Toxsoplasmmosis, Rubella, Cytomegalovirus dan
Herpes Simpleks.
4) Pemeriksaan urin yaitu urin rutin
b. Persiapan Gizi
Meningkatkan status gizi calon pengantin terutama perempuan melalui
penanggulangan KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan anemia gizi
besi serta defisiensi asam folat.
c. Status Imunisasi TT
Pencegahan dan perlindungan diri yang aman terhadap penyakit
tetanus dilakukan dengan pemberian 5 dosis imunisasi TT untuk
mencapai kekebalan penuh.
Tabel 2.1 Status Imunisasi TT (Tetanus Toxsoid)
Status TT Interval (Selang Waktu) Lama
TT I - 0
TT II 4 minggu setelah TT I 3 tahun
TT III 6 bulan setelah TT II 5 tahun
TT IV 1 tahun setelah TT III 10 tahun
TT V 1 tahun setelah TT IV 25 tahun
d. Menjaga Kebersihan Organ Reproduksi
1) Sebaiknya pakaian dalam diganti minimal 2 kali sehari
2) Tidak menggunakan pakaian dalam yang ketat dan berbahan non
sintetik
3) Pakailah handuk yang bersih, kering, tidak lembab / bau
4) Membersihkan organ reproduksi luar dari depan ke belakang
dengan menggunakan air bersih dan dikeringkan menggunakan
tisu atau handuk.
5) Khusus untuk perempuan tidak boleh terlalu sering menggunakan
cairan pembilas vagina, jangan memakai pembalut tipis dalam
7
b. Persalinan
20
d) Pengarujh janin
Hypofise dan kelenjar-kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya
juga memegang peranan karena anencephalus kehamilan sering
lebig lama dari biasanya.
e) Teori prostaglandin
Prostaglandin dihasilkan oleh decidua menjadi salah satu
penyebab persalinan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa
prostaglandin F2 atau E2 yang diberikan secara intravena dan
ektra amnial menimbulkan kontraksi myometrium pada setiap
umur kehamilan. Hal ini didukung tingginya kadar
prostaglandin pada air ketuban maupun darah perifer pada ibu
hamil sebelum melahirkan atau selama persalinan. (Yuni
Fitriana, 2018)
3) Tahapan persalinan
a) Kala I
Tahap ini dimulai dari his pertama sampai pembukaan serviks
menjadi lengkap. Kala I dibagi menjadi
(1) Fase laten
Fase laten adalah fase pembukaan yang sangat lambat yaitu
dari 0 sampai 3 cm yang membutuhkan waktu 8 jam
(2) Fase aktif
Fase aktif yaitu fase pembukaan yang lebih cepat yang
terbagi lagi menjadi berikut ini:
(a) Fase akselerasi yaitu fase pembukaan dari pembukaan
3-4 cm yang dicapai dalam 2 jam
(b) Fase dilatasi maksimal yaitu fase pembukaan dari
pembukaan 4 cm sampai 9 cm yang dicapai dalam 2
jam
22
cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak. Buku KIA
tersedia di fasilitas kesehatan (Posyandu, Polindes, Poskesdes,
Pustu, Puskesmas, Bidan, Dokter Praktik, Rumah Bersalin dan
Rumah Sakit). (Kemenkes RI, 2015)
c. Pascasalin
1) Memastikan kontraksi baik tidak terjadi perdarahan
2) Melakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) biarkan bayi berada di
dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah berhasil menyusu
3) Melakukan pengukuran antopometri bayi, berikan tetes mata
antibiotic profilaksis, vitamin K sebanyak 1 mg IM di paha
anterolateral seelah 1 jam kontak kulit antara ibu dan bayi
4) Memberikan imunisasi hepatitis B setelah 1 jam pemberian vit K di
paha kanan anterolateral.
5) Meletakkan bayi pada jangkauan ibu agar sewaktu-waktu bisa
disusukan.
5. Infeksi Tentang Menular Seksual, Infeksi Saluran Reproduksi Serta
HIV/AIDS
a. Infeksi Menular Seksual (Kemenkes RI, 2015)
Infeksi menular seksual yaitu penyakit yang salah satu penularannya
melalui hubungan seksual.
1) Gejala
a) Keluar cairan dari vagina, penis, atau anus yang berbeda dari
biasanya
b) Rasa perih atau nyeri atau panas pada saat kencing atau setelah
kencing, atau menjadi sering kencing.
c) Ada luka terbuka/basah di sekitar kemaluan atau sekitar mulut.
Luka ini bisa terasa nyeri bisa juga tidak.
27
b) Kondom
Kondom dapat mencegah masuknya cairan kelamin yang
terinfeksi virus.
c) Hindari penggunaan narkoba suntik
Menggunakan jarum bergantian berisiko menularkan HIV
dalam jarum yang tercemar darah. Namun apapun bentuknya,
hindari narkoba karena hanya akan merugikan diri sendiri.
d) Penggunaan alat-alat yang steril
Jangan gunakan jarum, alat suntik, atau alat peluka (alat
penembus) kulit lainnya (tindik atau tato) secara bergantian.
Penularan akan lebih mudah terjadi melalui darah.
6. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dan Kanker Payudara
a. Kanker Leher Rahim (Kemenkes RI, 2015)
Kanker Kanker leher rahim (serviks) atau karsinoma serviks uterus
merupakan kanker pembunuh perempuan nomor dua di dunia setelah
kanker payudara. Di Indonesia, kanker leher rahim bahkan menduduki
peringkat pertama. Kanker leher rahim yang sudah masuk ke stadium
lanjut sering menyebabkan kematian dalam jangka waktu relatif cepat.
Serviks atau leher rahim/mulut rahim merupakan bagian ujung
bawah rahim yang menonjol ke liang sanggama (vagina). Kanker
serviks berkembang secara bertahap. Proses terjadinya kanker ini
diperlukan waktu 1-20 tahun.
1) Faktor resiko kanker leher rahim
a) Hubungan seks pada usia muda atau pernikahan pada usia
muda. Semakin muda seorang perempuan melakukan
hubungan seks, semakin besar risikonya untuk terkena kanker
leher rahim.
b) Berganti-ganti pasangan seksual. Perilaku seksual berupa
gonta-ganti pasangan seks akan meningkatkan penularan
32
Kehidupan seksual suami dan istri adalah suatu hubungan yang dibina
oleh suami dan istri, dimana masing-masing pihak dapat memperlihatkan
bentuk kasih sayang cintanya lewat sebuah tindakan pribadi yang
dilakukan berdua. Pada dasarnya setiap orang yang sudah dewasa
memiliki dorongan untuk melakukan hubungan seksual terutama bagi
mereka yang menikah dan telah hidup bersama setiap hari. Namun ada
kalanya dorongan seksual tersebut terganggu oleh beberapa hal.
Gangguan seksual dapat dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikis. Kalau
kedua faktor ini baik, fungsi seksual juga baik. Faktor fisik adalah ada
tidaknya penyakit, pola hidup sehat, atau ada tidaknya pengobatan yang
didapat untuk mendukung fungsi organ tubuh. Sementara faktor psikis
misalnya stres, kejenuhan, serta suasana hubungan yang pribadi atau kadar
cinta dengan pasangan.
Gangguan seksual dapat terjadi pada suami (laki-laki) ataupun
istri(perempuan). Oleh karena itu, kehidupan seksual dalam rumah tangga
tidak boleh berpihak hanya kepada satu orang saja, tetapi harus dapat
dikomunikasikan apa yang menjadi kebutuhan seksual dari masing-masing
pihak, apa yang disukai dan apa yang tidak disukai, sehingga ketika
kegiatan seksual itu dilaksanakan, pihak suami atau istri sama-sama
mengetahui apa yang bisa dan apa yang tidak bisa dilakukan oleh mereka.
Tujuannya adalah agar kedua belah pihak sama-sama puas.
a. Gangguan seksual pada wanita
1) Gangguan dorongan seksual, misalnya dorongan seksual
hipoaktif dan ketidaksenangan terhadap aktivitas seksual.
2) Gangguan bangkitan seksual, yaitu vagina yang kurang
mengeluarkan cairan meskipun sudah dalam keadaan cukup
terangsang.
3) Tidak bisa atau sulit untuk mencapai orgasme saat berhubungan
seksual.
36
c. Analysis
Langkah selanjutnya adalah analysis. Langkah ini merupakan
pendokumentasian hasil analisis dan intrepretasi ( kesimpulan) dari
data subjektif dan objektif. Karena keadaan klien yang setiap saat bisa
mengalami perubahan, dan akan ditemukan informasi baru dalam data
subjektif maupun data objektif, maka proses pengkajian data akan
menjadi sangat dinamis. Analisis menuntut bidan untuk sering
melakukan analisis data yang dinamis tersebut dalam rangka mengikuti
perkembangan klien. Analisis yang tepat dan akurat mengikuti
perkembangan data klien akan menjamin cepat diketahuinya
perubahan pada klien, dapat terus diikuti dan diambil
keputusan/tindakan yang tepat. Analisis data adalah melakukan
intrepretasi data yang telah dikumpulkan, mencakup diagnosis,
masalah kebidanan, dan kebutuhan.
d. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan adalah mencatat seluruh perencanaan dan
penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif,
tindakan segera, tindakan secara komprehensif; penyuluhan,
dukungan, kolaborasi, evaluasi/follow up dan rujukan. Tujuan
penatalaksanaan untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien
seoptimal mungkin dan mempertahankan kesejahteraanya.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH
PADA Nn. E dan Tn. A DENGAN FISIOLOGIS PRA NIKAH
di RST dr. ASMIR SALATIGA
A. PENGKAJIAN
Tanggal : 5 Agustus 2021
Waktu : 09.00 s.d selesai
Tempat : Poliklinik RST dr.Asmir Salatiga
Biodata :
B. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan Datang
Klien ingin memeriksakan diri sebelum menikah
2. Keluhan Utama
Klien menyatakan tidak ada keluhan.
3. Riwayat obstetrik
40
41
a. Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Banyaknya : 3-4 kali ganti pembalut pada hari awal 1-2 hari,
berikutnya 2-3 kali ganti pembalut
Nyeri Haid : Tidak ada
Lama : 7 hari
4. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit / kondisi yang pernah atau sedang diderita
Klien menyatkan tidak pernah / tidak sedang menderita penyakit apapun
b. Riwayat penyakit dalam keluarga (menular maupun keturunan)
Klien menytakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menular ataupun keturunan seperti jantung, hipertensi, asma, DM, ginjal,
batuk lama (TBC atau difteri), belum pernah melakukan pemeriksaan
hepatitis, IMS dan HIV/AIDS.
5. Riwayat Imunisasi : Pernah/Tidak Pernah
Jenis Tanggal Keluhan Tempat Pemberian
Imunisasi Pelaksanaan
TT 1 2003 Tidak ada Lengan kiri
TT 2 2004 Tidak ada Lengan kiri
MMR Tidak Pernah
Varicella Tidak Pernah
6. Rencana KB
Klien menyatakan tidak ingin berKB setelah menikah karena ingin segera
hamil
7. Pola Pemenuhuan Kebutuhan Sehari-Hari
a. Nutrisi
1) Makan
a) Frekuensi makan pokok : 3x perhari
42
b) Komposis
Nasi : 3x @ 1 piring sedang
Lauk : 3x @ 1 potong sedang jenisnya telur,
tahu, tempe, ikan, daging, dll
Sayuran : 3x @ 1 mangkuk sayur jenis sayuran
bayam, kangkung, kacang panjang, dll
Buah : 3x seminggu jenis jeruk, papaya, apel,
semangka, melon, dll
Camilan : 1x sehari jenis kacang-kacangan
Pantangan : Tidak ada pantangan makanan
2) Minum
Jumlah total 8-10 gelas perhari jenis air putih, teh.
b. Eliminasi
1) Buang Air Kecil :
a) Frekuensi perhari : 4-6x warna kuning jernih
b) Keluhan / masalah : tidak ada
2) Buang Air Besar :
a) Frekuensi perhari : 1x warna kekuningan, konsistensi lembek
b) Keluhan / masalah : tidak ada
c. Personal Hygiene
1) Mandi 2x sehari
2) Keramas 3x seminggu
3) Gosok gigi 2x sehari
4) Ganti pakaian 2x sehari; celana dalam 3x sehari
d. Istirahat/tidur
1) Tidur malam : 8 jam
2) Tidur siang : tidak tidur siang
43
3) Keluhan/masalah
Klien menyatakan tidak ada masalah dengan pola istirahat atau tidur
e. Aktivitas fisik dan olah raga
1) Aktivitas fisik (beban pekerjaan) : klien menyatakan bekerja di sebuah
toko
2) Olah raga : jenisnya lari pagi frekuensi 1x seminggu
f. Kebiasaan yang merugikan kesehatan
1) Merokok : tidak pernah merokok
2) Minuman beralkohol : tidak pernah minum minuman beralkohol
3) Obat-obatan : tidak pernah minum obat-obatan
4) Jamu : tidak pernah minum jamu
5) Sex Bebas : tidak pernah melakukan sex bebas
8. Riwayat Psikososial-spiritual
a. Persiapan Acara Pernikahan
1) Syarat Pendaftaran Pernikahan
Syarat pendaftaran sudah lengkap dan akan segera didaftarkan
2) Penyesuaian Cuti Kerja
Klien akan mengajukan cuti selama 1 minggu di tempat kerjanya
3) Tanggal-tanggal Penting terkait Pernikahan
Ada tanggal akad nikah dan resepsi secara protokol kesehatan
C. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tensi : 110/70 mmHg
4) Suhu : 360C
5) Nadi : 80x/menit
6) RR : 20x/menit
7) BB : 58 kg
8) TB : 160 cm
9) LILA : 24 cm
b. Status Present
1) Kepala : Normal, mesochepal, rambut bersih tidak
rontok
2) Muka : Tidak pucat, bersih, tidak odem
3) Mata : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak
anemis, reflek cahaya positif
46
2. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 5 Agustus 2021 Pukul 10.00 WIB
a. Pemeriksaan darah rutin
Hb = 11,8 gr %
Trombosit = 385.000/mm
Leukosit = 5.200/mm3
b. Pemeriksaan darah
HIV = negatif
HBsAg = negatif
Sifilis = negatif
GDS = 117 mg/dL
c. Pemeriksaan urin
47
D. ANALISA
Nn F umur 23 tahun pranikah fisiologis dengan pengetahuan pranikah kurang
E. PENATALAKSANAAN
Tanggal 5 Agustus 2021 Pukul 09.30 WIB
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada calon pengantin bahwa kondisi calon
pengantin dalam keadaan sehat
Hasil : Klien/Calon pengantin memahami kondisinya
2. Menjelaskan kepada klien tentang pemeriksaan penunjang serta kolaborasi
dengan petugas laboratorium untuk melakukan pemeriksaan darah rutin,
pemeriksaan HIV, HBsAg, Sifilis, GDS, dan pemeriksaan urin dengan
sebelumnya memberikan informed consent
Hasil : Klien bersedia melakukan pemeriksaan penunjang, dengan hasil
a. Hb : 11,8 gr%
b. Trombosit : 385.000 /mm
c. Leukosit : 5.200/mm3
d. HIV : non reaktif
e. HBsAg : negatif
f. Sifilis : negatif
g. GDS : 117 mg/dL
h. Tes kehamilan : negatif
3. Menjelaskan tentang imunisasi TT (Tetanus Toxoid), memberikan informed
consent dan melakukan injeksi imunisasi TT sebanyak 0,5 ml secara
intramuskuler (IM) / sub cutan dengan sudut 900.
Hasil : Klien bersedia dan telah disuntik imunisasi TT
48
Catatan Perkembangan
RS : RST dr.Asmir Salatiga No RM : 078999
Nama Pasien : Nn. E
Nama Bidan : Rini Marlina
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal dan
CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP) Nama dan Paraf
Jam
9 Agustus 2021 S = Klien ingin melakukan kunjungan ulang Rini Marlina
Pukul 09.00 pra nikah
O = KU : Baik, Kesadaran composmentis
WIB
Tekanan darah : 110/70 mmHg
S : 360C
Nadi : 80x/menit
Respiratory Rate : 20x/menit
A = Nn. F umur 23 tahun dengan pranikah
50
fisiologis
P=
1. Menjelaskan pada klien hasil
pemeriksaan.
Hasil : Klien memahami kondisinya
2. Memberikan pendidikan kesehatan
tentang kehamilan meliputi kehamilan
ideal, cara menunda kehamilan, tanda
kehamilan, pemeriksaan kehamilan,
menjaga kehamilan, dan tanda bahaya
kehamilan.
Hasil : Klien memahami tentang
kehamilan
3. Memberikan pendidikan kesehatan
tentang persalinan meliputi penolong
persalinan, tanda persalinan, penolong
persalinan.
Hasil : Klien memahami tentang
persalinan
4. Memberikan pendidikan kesehatan
tentang pascasalin meliputi perawatan
pascasalin, konsumsi vitamin A,
manfaat pemberian ASI.
Hasil : Klien memahami tentang
perawatan pascasalin
5. Menjadwalkan kunjungan ulang pada
tanggal 12 Agustus 2021
Hasil : Klien bersedia kunjungan
ulang pada tanggal 12 Agustus 2021
51
6. Melakukan pendokumentasian
kebidanan
Hasil : pendokumentasian kebidanan
telah dilakukan
Catatan Perkembangan
RS : RST dr.Asmir Salatiga No RM : 078999
Nama Pasien : Nn. E
Nama Bidan : Rini Marlina
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal dan
CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP) Nama dan Paraf
Jam
12 Agustus S = Klien ingin melakukan kunjungan ulang Rini Marlina
2021 Pukul pra nikah dan ingin konsultasi protokol
09.00 WIB kesehatan yang tepat saat melakukan acara
pernikahan.
O = KU : Baik, Kesadaran composmentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
S : 370C
Nadi : 82x/menit
Respiratory Rate : 20x/menit
A = Nn. F umur 23 tahun dengan pranikah
fisiologis
P=
52
PEMBAHASAN
Pengkajian atau asuhan kebidanan pra nikah dilakukan sebanyak 3 kali pada Nn.
F umur 23 tahun di RST dr.Asmir Salatiga. Asuhan kebidanan dilakukan dengan
menggunakan metode SOAP (Subyektif, Obyektif, Analisi, Planning).
Berdasarkan.asuhan kebidanan pra nikah yang diberikan diperoleh hasil antara lain:
A. Data Subyektif
Menurut teori dokumentasi kebidanan Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia tahun 2017 bahwa data subjektif ini berhubungan dengan masalah dari
sudut pandang klien. Ekspresi klien mengenai kekhawatiran dan keluhannya
yang dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang akan berhubungan
langsung dengan diagnosis. Hasil pengkajian pertama Nn.F tanggal 5 Agustus
2021 pada data hasil tingkat pengetahuan klien, bahwa klien belum mengetahui
tentang gizi pranikah, tentang persiapan kehamilan. Sehingga muncul
mendukung diagnosis. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan hasil
pengkajian.
B. Data Obyektif
Data objektif merupakan pendokumentasian hasil observasi yang jujur, hasil
pemeriksaan fisik klien, hasil pemeriksaan laboratorium Catatan medik dan
informasi dari keluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam data objektif ini
sebagai data penunjang. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis klien dan
fakta yang berhubungan dengan diagnosis. Pada pengkajian data obyektif
dilakukan pemeriksaan fisik yang terdiri dari pemeriksaan umum, status present,
status obstetri, dan pemeriksaan penunjang.Hasil pengkajian data obyektif
kondisi klien dalam keadaan normal. Pengkajian yang dilakukan telah sesuai
teori dokumentasi kebidanan.
53
C. Analisis
Langkah ini merupakan pendokumentasian hasil analisis dan intrepretasi
(kesimpulan) dari data subjektif dan objektif. Karena keadaan klien yang setiap
saat bisa mengalami perubahan, dan akan ditemukan informasi baru dalam data
subjektif maupun data objektif, maka proses pengkajian data akan menjadi sangat
dinamis. Analisis menuntut bidan untuk sering melakukan analisis data yang
dinamis tersebut dalam rangka mengikuti perkembangan klien. Analisis yang
tepat dan akurat mengikuti perkembangan data klien akan menjamin cepat
diketahuinya perubahan pada klien, dapat terus diikuti dan diambil
keputusan/tindakan yang tepat. Analisis data adalah melakukan intrepretasi data
yang telah dikumpulkan, mencakup diagnosis, masalah kebidanan, dan
kebutuhan
Hasil analisis pada klien pranikah Nn,F diperoleh data bahwa klien kurang
dalam tingkat pengetahuan tentang persiapan apa saja yang harus dilakukan
selama pra nikah seperti gizi pranikah, kehamilan dan lain-lain. Hasil analisis ini
diperoleh dari pengkajian data subyektif tentang pengetahuan klien. Penyusunan
analisi ini sudah sesuai dengan teori sehingga tidak ada kesenjangan antara teori
dengan asuhan kebidanan yang diberikan pada klien.
D. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan adalah mencatat seluruh perencanaan dan penatalaksanaan
yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif, tindakan segera, tindakan
secara komprehensif; penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi/follow up dan
rujukan. Tujuan penatalaksanaan untuk mengusahakan tercapainya kondisi
pasien seoptimal mungkin dan mempertahankan kesejahteraanya.
Penatalaksanaan pada klien diberikan berdasarkan diagnosi atau analisis
yang didapatkan. Klien Nn.F mendapatkan penatalaksanaan sebagai asuhan
kebidanan pra nikah antara lain imunisasi TT (Tetanus Toxoid), pemeriksaan
penunjang sebagai screning kesehatan, serta Pendidikan kesehatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman klien terhadap persiapan pranikah.
Penatalaksanaan yang diberikan ini telah sesuai dengan teori dokumentasi
kebidanan.
Hasil penatalaksanaan asuhan pranikan pada Nn.F sesuai dengan penelitian
Marisa tahun 2021 dengan judul “Pengaruh Pendidikan Pranikah Terhadap
Kesiapan Menghadapi Kehamilan Pada Calon Pengantin Putri di KUA
Kecamatan Pariaman Tengah”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pendidikan pranikah terhadap kesiapan menghadapi kehamilan pada
calon pengantin putri di KUA Kecamatan Pariaman Tengah. Sebelum pendidikan
pranikah, 5 responden (22,7%) belum siap dan 9 Responden (40,9%) telah siap
menghadapi kehamilan pertama. Sesudah pendidikan pranikah, 2 responden
(9,1%) belum siap dan 13 responden (59,1%) telah siap. Hasil penelitian
menunjukkan ada perbedaan kesiapan sebelum dan sesudah pendidikan
pranikah, sehingga ada pengaruh pendidikan pranikah terhadap kesiapan dalam
menghadapi kehamilan pertama pada calon pengantin putri di KUA Kecamatan
Pariaman Tengah (p-value 0,001). (Marisa,2021)
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Asuhan kebidanan pra nikah dilakukan pada Nn. F usia 23 tahun dan Tn.
B usia 25 tahun merupakan calon pengantin dilakukan pengkajian
sebanyak 3 kali di RST dr.Asmir Salatiga
B. Saran
4. Institusi Pendidikan
Dheny, Aris, Eni. 2021. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Pemberian
Buku Saku Perkasa (Persiapan Keluarga Sehat) Terhadap Kesiapan Menikah Calon
Pengantin. Yogyakarta: Universitas Kusuma Husada
Dhita. 2017. Hubungan Antara Pendidikan Seks Dengan Upaya Pencegahan Seks Pra
Nikah Pada Remaja Di DEsa Peterongan Jombang. Jombang: STIKES INsan
Cendekia Medika
Gita, Ade, Sri. 2020. Pengembangan Booklet Pranikah Sebagai Media Informasi
Dalam Pelayanan Kesehatan Untuk Calon Pengantin. Malang: Poltekes Kemenkes
Malang
Kemenkes RI. 2020. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI
Kemenkes RI. 2020. Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja
Putri Pada Masa Pandemi COVID-19 Bagi Tenaga Kesehatan. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI
3. Uraian kegiatan
No Tahapan Kegiatan Fasilitator Kegiatan Peserta Waktu
Kegiatan
1 Pembukaan Salam Menjawab salam 1 menit
/pendahuluan Memperkenalkan diri Mendengarkan
Kontrak waktu Menyimak
Mengkondisikan Peserta
peserta untuk menyampaikan
berkonsentrasi pendapatnya
2 Pelaksanaan/ Menjelaskan Mendengarkan 8 menit
Penyajian pengertian gizi
pranikah
Menjelaskan manfaat Mendengarkan
gizi pranikah
Menjelaskan tentang
Mendengarkan
zat gizi yang
diperlukan
Mendengarkan
Menjelaskan
komposisi pangan
masing-masing zat
Mendengarkan
gizi yang diperlukan
Memberikan
Mengajukan
kesempatan pada
pertanyaan
klien untuk bertanya
Memberikan
Menjawab
kesempatan pada
klien untuk
mengulang kembali
apa yang telah
disampaikan
3 Evaluasi/ Menyimpulkan Mendengarkan 1 menit
Penutup Memberikan salam Menjawab salam
4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya Jawab
5. Media
Leaflet
6. Evaluasi
a. Standar persiapan :
1) Alat menggunakan leaflet
2) Kegiatan dilakukan di Poliklinik RST dr.Asmir Salatiga
3) Materi gizi pranikah disiapkan dan dibentuk leaflet
b. Standar Proses :
1) Peserta antusias dengan materi penyuluhan
2) Peserta berperan aktif dalam penyuluhan
3) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
c. Standar hasil
1) Pre : peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2) Post : peserta memahami dengan baik materi yang disampaikan penyaji
7. Lampiran
a. Materi penyuluhan
b. Leaflet
MATERI
Rini Marlina
Lampiran 2
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TABLET ZAT BESI
4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya Jawab
5. Media
Leaflet
6. Evaluasi
a. Standar persiapan :
1) Alat menggunakan leaflet
2) Kegiatan dilakukan di Poliklinik RST dr.Asmir Salatiga
3) Materi tablet zat besi disiapkan dan dibentuk leaflet
b. Standar Proses :
1) Peserta antusias dengan materi penyuluhan
2) Peserta berperan aktif dalam penyuluhan
3) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
c. Standar hasil
1) Pre : peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2) Post : peserta memahami dengan baik materi yang disampaikan penyaji
7. Lampiran
a. Materi penyuluhan
b. Leaflet
MATERI
TABLET ZAT BESI
1. Pengertian
Zat besi adalah suatu suplemen penambah darah yang sangat dibutuhkan guna
mencegah terjadinya anemia
2. Kegunaan zat besi
Kegunaan zat besi adalah suplemen penambah darah yang wajib dikonsumsi guna
mencegah timbulnya anemia
3. Kebutuhan zat besi
Kebutuhan/ dosis perhari dalam mengkonsumsi tablet zat besi yaitu 1x/hari atau
jika keadaannya memungkinkan bisa menambah dosis menjadi 2x per hari “ jika
kondisi Hb jauh dari normal
4. Waktu minum zat besi
Waktu minum tablet zat besi( ibu sebaiknya minum tablet zat besi ini pada waktu
malam hari menjelang tidur, karena untuk mengurangi efek mual yang akan timbul
setelah ibu meminumnya.jika ibu minum pada waktu pagi hari maka ibu akan
mual muntah karena salah satu efeknya menimbulkan rasa eneg )
5. Cara minum zat besi
Cara minum tablet zat besi tablet zat besi yaitu diminum dengan menggunakan air
jeruk atau air putih karena akan membantu proses penyerapan zat besi. Jangan
diminum dengan menggunakan air susu, kopi dan teh karena akan menghambat
proses penyerapan zat besi di dalam tubuh
6. Cara penyimpanan tablet zat besi
Menjelaskan cara penyimpannya dengan benar yaitu disimpan ditempat tertutup
dan kering, jangan terkena sinar matahari secara langsung atau dekat dengan
sumber panas dan setelah bungkus dibuka ditutup kembali.
Rini Marlina
Lampiran 3
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KEHAMILAN
3. Uraian kegiatan
No Tahapan Kegiatan Fasilitator Kegiatan Peserta Waktu
Kegiatan
1 Pembukaan Salam Menjawab salam 1 menit
/pendahuluan Memperkenalkan diri Mendengarkan
Kontrak waktu Menyimak
Mengkondisikan Peserta
peserta untuk menyampaikan
berkonsentrasi pendapatnya
2 Pelaksanaan/ Menjelaskan Mendengarkan 8 menit
Penyajian pengertian kehamilan
ideal
Menjelaskan cara Mendengarkan
menunda kehamilan
Menjelaskan tentang
Mendengarkan
tanda-tanda
kehamilan
Menjelaskan kapan
Mendengarkan
waktu memeriksakan
kehamilan
Menjelaskan
Mendengarkan
frekuensi
memeriksakan
kehamilan
Menjelaskan cara
Mendengarkan
menjaga kehamilan
Menjelaskan tanda
Mendengarkan
bahaya kehamilan
Mengajukan
Memberikan
pertanyaan
kesempatan pada
klien untuk bertanya Menjawab
Memberikan
kesempatan pada
klien untuk
mengulang kembali
apa yang telah
disampaikan
3 Evaluasi/ Menyimpulkan Mendengarkan 1 menit
Penutup Memberikan salam Menjawab salam
4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya Jawab
5. Media
Leaflet
6. Evaluasi
a. Standar persiapan :
1) Alat menggunakan leaflet
2) Kegiatan dilakukan di Poliklinik RST dr.Asmir Salatiga
3) Materi kehamilan disiapkan dan dibentuk leaflet
b. Standar Proses :
1) Peserta antusias dengan materi penyuluhan
2) Peserta berperan aktif dalam penyuluhan
3) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
c. Standar hasil
1) Pre : peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2) Post : peserta memahami dengan baik materi yang disampaikan penyaji
7. Lampiran
a. Materi penyuluhan
b. Leaflet
MATERI
KEHAMILAN
1. Kehamilan Ideal
Kehamilan yang ideal adalah kehamilan yang di rencanakan, diinginkan dan dijaga
perkembangannya secara baik.
2. Menunda kehamilan
Metode yang dapat digunakan untuk menunda kehamilan antara lain metode
jangka pendek yaitu kondom dan suntik. Metode moderen jangka panjang yaitu
implan, IUD. Metode alamiah yaitu pantang berkala, pengukuran suhu basal dan
penilaian lendir serviks
3. Tanda-tanda kehamilan
a. Tes kehamilan positif
b. Tidak menstuasi pada siklus haid bulan berikutnya
c. Timbul rasa mual muntah dan pusing pada pagi hari serta sering buang air kecil
d. Tidak nafsu makan, kadang-kadang mengidam atau menginginkan sesuatu
e. Pada usia kehamilan lebih lanjut dengan alat tertentu dapat terdengar detak
jantung janin
4. Kapan melakukan pemeriksaan kehamilan
Sebaiknya mulai memeriksakan kehamilan seawal mungkin, yaitu setelah
terlambat haid selama 2 bulan berturut-turut sehingga kesehatan ibu dan janin
selalu dapat dipantau dan ibu bisa memperoleh nasehat atau pengobatan bila ada
keluhan
5. Frekuensi pemeriksaan kehamilan
Fekuensi pemeriksaan kehamilan yaitu Trimester I (0-3bl) 1 kali, Trimester II (4-6
bl) I kali, Trimester III (7-9 bl) 2 kali.
Rini Marlina
Lampiran 4
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERSALINAN DAN PASCASALIN
3. Uraian kegiatan
No Tahapan Kegiatan Fasilitator Kegiatan Peserta Waktu
Kegiatan
1 Pembukaan Salam Menjawab salam 1 menit
/pendahuluan Memperkenalkan diri Mendengarkan
Kontrak waktu Menyimak
Mengkondisikan Peserta
peserta untuk menyampaikan
berkonsentrasi pendapatnya
2 Pelaksanaan/ Menjelaskan tanda- Mendengarkan 6 menit
Penyajian tanda persalinan
Menjelaskan Mendengarkan
penolong persalinan
Menjelaskan tentang
Mendengarkan
perawatan pascasalin
Menjelaskan minum
Mendengarkan
vitamin A
Menjelaskan manfaat
Mendengarkan
pemberian ASI
Mengajukan
Memberikan
pertanyaan
kesempatan pada
klien untuk bertanya
Memberikan
Menjawab
kesempatan pada
klien untuk
mengulang kembali
apa yang telah
disampaikan
3 Evaluasi/ Menyimpulkan Mendengarkan 1 menit
Penutup Memberikan salam Menjawab salam
4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya Jawab
5. Media
Leaflet
6. Evaluasi
a. Standar persiapan :
1) Alat menggunakan leaflet
2) Kegiatan dilakukan di Poliklinik RST dr.Asmir Salatiga
3) Materi persalinan dan pascasalin disiapkan dan dibentuk leaflet
b. Standar Proses :
1) Peserta antusias dengan materi penyuluhan
2) Peserta berperan aktif dalam penyuluhan
3) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
c. Standar hasil
1) Pre : peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2) Post : peserta memahami dengan baik materi yang disampaikan penyaji
7. Lampiran
a. Materi penyuluhan
b. Leaflet
MATERI
PERSALINAN DAN PASCASALIN
3. Uraian kegiatan
No Tahapan Kegiatan Fasilitator Kegiatan Peserta Waktu
Kegiatan
1 Pembukaan Salam Menjawab salam 1 menit
/pendahuluan Memperkenalkan diri Mendengarkan
Kontrak waktu Menyimak
Mengkondisikan Peserta
peserta untuk menyampaikan
berkonsentrasi pendapatnya
2 Pelaksanaan/ Menjelaskan Mendengarkan 6 menit
Penyajian pengertian infeksi
menular seksual
Menjelaskan gejala Mendengarkan
infeksi menular
seksual
Menjelaskan tentang
tindakan bila terkena Mendengarkan
infeksi menular
seksual
Menjelaskan IMS Mendengarkan
menuju gerbang
HIV/AIDS
Memberikan Mengajukan
kesempatan pada pertanyaan
klien untuk bertanya
Memberikan Menjawab
kesempatan pada
klien untuk
mengulang kembali
apa yang telah
disampaikan
3 Evaluasi/ Menyimpulkan Mendengarkan 1 menit
Penutup Memberikan salam Menjawab salam
4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya Jawab
5. Media
Leaflet
6. Evaluasi
a. Standar persiapan :
1) Alat menggunakan leaflet
2) Kegiatan dilakukan di Poliklinik RST dr.Asmir Salatiga
3) Materi Infeksi Menular Seksual disiapkan dan dibentuk leaflet
b. Standar Proses :
1) Peserta antusias dengan materi penyuluhan
2) Peserta berperan aktif dalam penyuluhan
3) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
c. Standar hasil
1) Pre : peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2) Post : peserta memahami dengan baik materi yang disampaikan penyaji
7. Lampiran
a. Materi penyuluhan
b. Leaflet
MATERI
INFEKSI MENULAR SEKSUAL
1. Pengertian Infeksi Menular Seksual
Infeksi Menular Seksual yaitu penyakit yang salah satunya melalui hubungan
seksual
2. Gejala Infeksi Menular Seksual
a. Keluar cairan dari vagina, penis atau anus yang berbeda dari biasanya.
b. Rasa perih atau nyeri atau panas pada saat kencing atau setelah kencing, atau
menjadi sering kencing,.
c. Ada luka terbuka/basah di sekitar kemaluan atau sekitar mulut.
d. Luka ini bisa terasa nyeri bisa juga tidak, Ada semacam tumbuhan seperti
jengger ayam/kutil di sekitar kemaluan, Terjadi pembengkakan pada lipatan
paha.
e. Pada pria, terdapat bengkak dan nyeri pada kantung pelir/kantung zakar,
Sakit perut di bagian bawah yang kambuhan, tetapi tidak berhubungan
dengan haid/menstruasi.
f. Keluar darah setelah berhubungan seks.
g. Demam
3. Tindakan Jika Terinfeksi Menular Seksual
Jangan mengobati sendiri. Segera periksakan diri kita ke dokter untuk
mengetahuinya secara tepat. Minum obat sampai tuntas sesuai petunjuk dokter,
Jangan berhubungan seks dulu hingga IMS sembuh.. Minta segera pasangan
kita juga memeriksakan diri.
4. IMS gerbang menuju HIV/AIDS
HIV adalah HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan kuman/virus
penyebab AIDS. Suatu penyakit yang dapat merusak kekebalan tubuh manusia .
seseorang yang menderita penyakit IMS akan lebih mudah terkena penyakit
HIV. Berdasarkan gejala yang ada pada IMS dimungkinkan akan
mempermudah HIV bisa masuk.
Salatiga, 12 Agustus 2021
Praktikan
Rini Marlina
Lampiran 6
SATUAN ACARA PENYULUHAN
AIDS (ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME)
3. Uraian kegiatan
No Tahapan Kegiatan Fasilitator Kegiatan Peserta Waktu
Kegiatan
1 Pembukaan Salam Menjawab salam 1 menit
/pendahuluan Memperkenalkan diri Mendengarkan
Kontrak waktu Menyimak
Mengkondisikan Peserta
peserta untuk menyampaikan
berkonsentrasi pendapatnya
2 Pelaksanaan/ Menjelaskan Mendengarkan 6 menit
Penyajian pengertian AIDS
Menjelaskan Mendengarkan
penularan HIV/AIDS
Menjelaskan tentang
gejala HIV/AIDS
Menjelaskan Mendengarkan
pencegahan
HIV/AIDS
Memberikan Mengajukan
kesempatan pada pertanyaan
klien untuk bertanya
Memberikan Menjawab
kesempatan pada
klien untuk
mengulang kembali
apa yang telah
disampaikan
3 Evaluasi/ Menyimpulkan Mendengarkan 1 menit
Penutup Memberikan salam Menjawab salam
4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya Jawab
5. Media
Leaflet
6. Evaluasi
a. Standar persiapan :
1) Alat menggunakan leaflet
2) Kegiatan dilakukan di Poliklinik RST dr.Asmir Salatiga
3) Materi HIV/AIDS disiapkan dan dibentuk leaflet
b. Standar Proses :
1) Peserta antusias dengan materi penyuluhan
2) Peserta berperan aktif dalam penyuluhan
3) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
c. Standar hasil
1) Pre : peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2) Post : peserta memahami dengan baik materi yang disampaikan penyaji
7. Lampiran
a. Materi penyuluhan
b. Leaflet
MATERI
AIDS (ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME)
1. Pengertian AIDS
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan
gejala/penyakit akibat menurunnya kekebalan tubuh yang didapat dari
infeksi HIV.
2. Penularan HIV
a. Infeksi HIV ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh manusia.melalui
hubungan seks.
b. Hubungan seks tanpa pelindung (kondom)
c. HIV dapat menular dari darah orang yang terinfeksi, air mani atau
cairan vagina langsung ke aliran darah orang lain, atau melalui selaput
mukosa yang berada di bagian dalam vagina, penis atau dubur
d. HIV dapat menular melalui transfusi darah yang mengandung HIV atau
melalui alat suntik atau alat tindakan medis lain yang tercemar
e. HIV dapat ditularkan melalui jarum suntik, para pengguna narkoba
suntik.
f. HIV menular dari ibu ke bayi pada saat kehamilan, kelahiran, dan ketika
menyusui.
3. Gejala HIV
Seseorang terinfeksi HIV, tidak menunjukkan gejala klinis, Tetapi orang
tersebut bisa menularkan virus HIV melalui penularan cairan tubuh. Hal ini
bisa terjadi selama 5-10 tahun. Setelah itu baru menunjukkan kumpulan
gejala akibat menurunnya kekebalan tubuh setelah terinfeksi HIV.
4. Pencegahan HIV
a. Saling setia
b. Penggunaan kondom
c. Hindari penggunaan narkoba
Lampiran 7
SATUAN ACARA PENYULUHAN
INFEKSI SALURAN REPRODUKSI
Topik : Asuhan Kebidanan Stage Pranikah
Sub topik : Pra nikah
Sasaran : Calon pengantin
Hari/tanggal : Kamis/ 12 Agustus 2021
Waktu : 8 menit
Tempat : Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RST dr.Asmir Salatiga
3. Uraian kegiatan
No Tahapan Kegiatan Fasilitator Kegiatan Peserta Waktu
Kegiatan
1 Pembukaan Salam Menjawab salam 1 menit
/pendahuluan Memperkenalkan diri Mendengarkan
Kontrak waktu Menyimak
Mengkondisikan Peserta
peserta untuk menyampaikan
berkonsentrasi pendapatnya
2 Pelaksanaan/ Menjelaskan Mendengarkan 6 menit
Penyajian pengertian jenis-jenis
infeksi saluran
reproduksi
Menjelaskan gejala Mendengarkan
infeksi saluran
reproduksi
Menjelaskan tentang
komplikasi infeksi Mendengarkan
saluran reproduksi
Menjelaskan Mendengarkan
penanganan infeksi
saluran reproduksi
Memberikan Mengajukan
kesempatan pada pertanyaan
klien untuk bertanya
Memberikan Menjawab
kesempatan pada
klien untuk
mengulang kembali
apa yang telah
disampaikan
3 Evaluasi/ Menyimpulkan Mendengarkan 1 menit
Penutup Memberikan salam Menjawab salam
4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya Jawab
5. Media
Leaflet
6. Evaluasi
a. Standar persiapan :
1) Alat menggunakan leaflet
2) Kegiatan dilakukan di Poliklinik RST dr.Asmir Salatiga
3) Materi Infeksi Saluran Reproduksi disiapkan dan dibentuk leaflet
b. Standar Proses :
1) Peserta antusias dengan materi penyuluhan
2) Peserta berperan aktif dalam penyuluhan
3) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
c. Standar hasil
1) Pre : peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2) Post : peserta memahami dengan baik materi yang disampaikan penyaji
7. Lampiran
a. Materi penyuluhan
b. Leaflet
MATERI
Rini Marlina
Lampiran 8
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PROSEDUR ACARA RESEPSI PERNIKAHAN MASA PANDEMI COVID-19
SESUAI PROTOKOL KESEHATAN
Topik : Asuhan Kebidanan Stage Pranikah
Sub topik : Pra nikah
Sasaran : Calon pengantin
Hari/tanggal : Kamis/ 12 Agustus 2021
Waktu : 10 menit
Tempat : Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RST dr.Asmir Salatiga
3. Uraian kegiatan
No Tahapan Kegiatan Fasilitator Kegiatan Peserta Waktu
Kegiatan
1 Pembukaan Salam Menjawab salam 1 menit
/pendahuluan Memperkenalkan diri Mendengarkan
Kontrak waktu Menyimak
Mengkondisikan Peserta
peserta untuk menyampaikan
berkonsentrasi pendapatnya
2 Pelaksanaan/ Menjelaskan Mendengarkan 8 menit
Penyajian ketersediaan sarana
prasarana
Menjelaskan tentang Mendengarkan
pengaturan tempat
Menjelaskan tentang Mendengarkan
hidangan makanan
Menjelaskan waktu Mendengarkan
dan jalan keluar serta
masuk
Menjelaskan aturan
Mendengarkan
petugas panitia
Menjelaskan aturan
Mendengarkan
pengantin
Mendengarkan
Menjelaskan aturan
keluarga pengantin
Mendengarkan
Menjelaskan aturan
tamu undangan
Memberikan Mengajukan
kesempatan pada
klien untuk
mengulang kembali
apa yang telah
disampaikan
3 Evaluasi/ Menyimpulkan Mendengarkan 1 menit
Penutup Memberikan salam Menjawab salam
4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya Jawab
5. Media
Leaflet
6. Evaluasi
a. Standar persiapan :
1) Alat menggunakan leaflet
2) Kegiatan dilakukan di Poliklinik RST dr.Asmir Salatiga
3) Materi Prosedur Acara Resepsi Pernikahan Masa Pandemi Covid-19 Sesuai
Protokol Kesehatan disiapkan dan dibentuk leaflet
b. Standar Proses :
1) Peserta antusias dengan materi penyuluhan
2) Peserta berperan aktif dalam penyuluhan
3) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
c. Standar hasil
1) Pre : peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2) Post : peserta memahami dengan baik materi yang disampaikan penyaji
7. Lampiran
a. Materi penyuluhan
b. Leaflet
MATERI
PANDEMI COVID-19
3. Hidangan makanan
a. Disarankan tidak dengan prasmanan, tetapi menggunakan pack-food
(misalnya nasi kotak).
b. Apabila tetap menyajikan dalam prasmanan dapat dilakukan dengan syarat
makanan tidak diambil sendiri tetapi diambilkan oleh pramusaji dengan
melakukan protokol pencegahan penuaran covid-19. Tidak menyediakan
banyak jenis makanan sehingga tidak memberi peluang bagi tamu untuk bolak
balik ambil makanan. Mengatur jarak antrian untuk ambil makanan minimal 1
meter. Pada saat makan setiap tamu berada pada jarak minimal 1 meter dan
tidak saling ngobrol pada saat masker dibuka ketika makan.
4. Waktu dan Jalur keluar dan jalur masuk
a. Membuat jadwal kehadiran tamu undangan, sehingga setiap tamu tidak lebih
dari 1 jam berada di tempat acara.
b. Waktu penyelenggaraan dibatasi tidak lebih dari 3 jam dengan penerapan
protokol kesehatan dalam pencegahan penularan Covid-19 pada saat
penyelenggaraan.
c. Sebaiknya dibuat berbeda atau dengan menggunakan pembatas.
5. Petugas Wedding Organizer (panitia/ pramusaji/fotografer)
a. Petugas yang bertugas harus dalam kondisi kesehatan yang baik (tidak demam
atau batuk pilek).
b. Sebelum masuk ke area pernikahan, petugas wajib dicek suhu dan mencuci
tangan pakai sabun dengan air mengalir atau hand sanitizer.
c. Wajib menggunakan masker dan faceshield, dan jika perlu dapat dilengkapi
dengan sarung tangan.
d. Barang-barang yang dibawa masuk oleh petugas harus dilakukan sterilisasi
terlebih dahulu.
e. Petugas wajib menerapkan physical distancing dalam bertugas.
f. Petugas yang melakukan kontak langsung dengan pengantin, keluarga
pengantin, dan tamu undangan (seperti pemeriksaan dll) wajib menggunakan
APD (masker bedah dan face shield).
g. Petugas harus membersihkan tangan (hand sanitizer) secara berkala setelah
kontak dengan tamu atau memegang benda yang dipakai secara bersama.
6. Pengantin
Setiap calon pengantin dilakukan skrining kesehatan seperti
a. Pemeriksaan suhu tubuh pada saat acara.
b. Melakukan skrining kesehatan menggunakan formulir penapisan (meliputi
pemeriksaan riwayat kesehatan: batuk, dan semua tanda dan gejala lain yang
berhubungan dengan saluran pernafasan riwayat perjalanan terbaru;
kemungkinan terpapar dengan pasien positif Covid-19; penyakit lain yang
diderita)
c. Hasil pemeriksaan tes COVID-19 minimal Rapid Test non reaktif.
d. Pengantin yang suhu tubuhnya > 37,5oC atau skriningnya menunjukkan risiko
Covid-19 harus dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan dan pelaksanaan
resepsi ditunda sampai dipastikan aman dari penularan Covid-19.
e. Pengantin harus menerapkan prinsip pencegahan penularan Covid-19
(menggunakan masker, faceshield, cuci tangan pakai sabun dengan air
mengalir atau hand sanitizer, physical distancing). Dalam menerapkan
physical distancing, pengantin tidak boleh melakukan kontak fisik dalam
menerima tamu.
7. Keluarga/ Kerabat Pengantin
a. Keluarga/ kerabat pengantin harus dalam kondisi kesehatan yang baik (tidak
demam atau batuk pilek) dan bila memungkinkan melakukan skrining
sederhana dengan memanfaatkan kuisoner pada aplikasi sehatpedia atau
halodoc atau aplikasi lainnya.
b. Sebelum masuk ke area resepsi pernikahan wajib dicek suhu dan membersihkan
tangan dengan air mengalir dan pakai sabun atau hand sanitizer.
c. Wajib menggunakan masker.
d. Menerapkan physical distancing dan tidak boleh melakukan kontak fisik dalam
menerima tamu.
e. Keluarga/ kerabat yang mempunyai penyakit comorbid, sedang hamil,
mempunyai anak usia < 2 tahun, lanjut usia disarankan tidak hadir.
f. Tidak membawa anak usia di bawah 9 tahun.
8. Tamu Undangan
a. Setiap tamu undangan mematuhi kehadiran sesuai jadwal kedatangan yang
diberikan.
b. Tamu undangan diperiksa suhu (tamu dengan suhu > 37,5°C dan memiliki
gejala Covid-19 lainnya tidak diperkenankan masuk).
c. Wajib menggunakan masker.
d. Memperhatikan etika batuk dan bersin.
e. Sebelum masuk ke ruang acara, tamu undangan wajib membersihkan tangan
dengan air mengalir dan pakai sabun atau hand sanitizer dan barang-barang
yang dibawa oleh tamu undangan dilakukan sterilisasi oleh petugas. Barang
yang dibawa masuk hanya barang yang dibutuhkan saja.
f. Tidak membawa anak usia di bawah 9 tahun.
g. Tamu dengan penyakit comorbid, sedang hamil, mempunyai anak usia < 2
tahun, lanjut usia disarankan tidak hadir.
Rini Marlina
RESUME PENGELOLAAN ASUHAN PRANIKAH
Hari/Tgl/ Inisial Data Data TTD
No Analisas Pentalaksanaan
Jam Pasien Subyektif Obyektif Mahasiswa/Pembimbing
1. Selasa/5- Nn. F Klien ingin Keadaan Nn F umur 1.Menjelaskan pada TTD Mahasiswa
8-2021 memeriksakan Umum: Baik 23 tahun klien hasil
Pukul diri sebelum Kesadaran: pranikah pemeriksaan
09.00 wib menikah Composmentis fisiologis Hasil:Klien Rini Marlina
Klien tidak Tensi: 110/70 dengan memahami kondisinya TTD CI
ada keluhan mmHg pengetahuan 2. Melakukan
Suhu: 360C pranikah pemeriksaan Trya Sunuhaji,
Nadi: kurang penunjang serta A.Md.Keb., SKM
80x/menit kolaborasi dengan
RR: 20x/menit petugas TTD Pembimbing
BB: 58 kg laboratorium untuk Institusi
TB: 160 cm melakukan
LILA: 24 cm pemeriksaan Nur Khafidoh
darah rutin, S.Si.T.M.Kes
pemeriksaan HIV,
HBsAg, Sifilis,
GDS, dan
pemeriksaan urin
dengan sebelumnya
memberikan
informed consent
Hasil:
Hb : 11,8 gr%
Trombosit :
385.000 /mm
Leukosit:
5.200/mm3
HIV: non reaktif
HBsAg: negative
Sifilis: negative
GDS: 117 mg/dL
Tes kehamilan:
negatif
3. Menjelaskan
tentang imunisasi
TT (Tetanus
Toxoid),
memberikan
informed consent
dan melakukan
injeksi imunisasi
TT sebanyak 0,5
ml secara
intramuskuler
(IM) / sub cutan
dengan sudut 900.
Hasil : Klien
bersedia dan telah
disuntik imunisasi
TT
4. Melakukan
pendidikan
kesehatan tentang
gizi pranikah
meliputi pengertian
gizi pranikah,
manfaat gizi
pranikah, zat gizi
yang dibutuhkan,
komposisi pangan.
Hasil : Klien
memahami tentang
gizi pranikah
5. Melakukan
pendidikan
kesehatan tentang
tablet Fe pranikah
meliputi
pengertian.
kebutuhan tablet
Fe, kegunaan zat
besi, cara minum,
tempat
penyimpanan tablet
Fe, efek samping
minum tablet Fe,
dan bahan makanan
yang mengandung
zat besi.
Hasil : Klien
memahami tentang
tablet Fe dan
bersedia minum
tablet Fe
6. Melakukan
penjadwalan
kunjungan ulang
dengan klien
pranikah
Hasil : Klien
bersedia
melakukan
kunjungan 3 hari
kemudian pada
tanggal 7 Agustus
2021
7. Melakukan
pendokumentasian
kebidanan dengan
SOAP
Hasil :
Dokumentasi
kebidanan telah
dilakukan
2. Senin/9-8- Nn.F Klien ingin KU : Baik, Nn. F umur 1. Menjelaskan pada TTD Mahasiswa
2021 melakukan Kesadaran 23 tahun klien hasil
Pukul kunjungan composmentis dengan pemeriksaan.
09.00 wib ulang pra Tekanan darah pranikah Hasil : Klien Rini Marlina
nikah : 110/70 fisiologis memahami
mmHg kondisinya TTD CI
S : 360C 2. Memberikan
Nadi: pendidikan
80x/menit kesehatan tentang
Respiratory kehamilan meliputi Trya Sunuhaji,
Rate: kehamilan ideal, A.Md.Keb., SKM
20x/menit cara menunda
kehamilan, tanda
kehamilan,
pemeriksaan
kehamilan,
menjaga
kehamilan, dan
tanda bahaya
kehamilan. TTD Pembimbing
Hasil : Klien Institusi
memahami tentang
kehamilan
Nur Khafidoh
3. Memberikan S.Si.T.M.Kes
pendidikan
kesehatan tentang
persalinan meliputi
penolong
persalinan, tanda
persalinan,
penolong
persalinan.
Hasil : Klien
memahami tentang
persalinan
4. Memberikan
pendidikan
kesehatan tentang
pascasalin meliputi
perawatan
pascasalin,
konsumsi vitamin
A,manfaat
pemberian ASI.
Hasil : Klien
memahami tentang
perawatan
pascasalin
5. Menjadwalkan
kunjungan ulang
pada tanggal 11
Agustus 2021
Hasil : Klien
bersedia kunjungan
ulang pada tanggal
11 Agustus 2021
6. Melakukan
pendokumentasian
kebidanan
Hasil :
pendokumentasian
kebidanan telah
dilakukan
3. Kamis/12- Nn.F Klien ingin KU : Baik, Nn. F umur 1. Menjelaskan pada TTD Mahasiswa
8-2021 melakukan Kesadaran 23 tahun klien tentang hasil
Pukul kunjungan composmentis dengan pemeriksaan
09.00 wib ulang pra Tekanan pranikah Hasil : Klien Rini Marlina
nikah dan darah: 120/80 fisiologis memahami
ingin mmHg kondisinya
konsultasi S : 370C 2. Memberikan TTD CI
protokol Nadi: pendidikan
kesehatan 82x/menit kesehatan tentang
yang tepat Respiratory IMS (Infeksi
saat Rate: Menular Seksual) Trya Sunuhaji,
melakukan 20x/menit meliputi gejala, A.Md.Keb., SKM
acara tindakan bila
pernikahan terinfeksi, IMS
menjadi gerbang
menuju
HIV/AIDS .
Hasil : Klien
memahami TTD Pembimbing
tentang IMS Institusi
3. Memberikan
pendidikan
kesehatan tentang
definisi AIDS, Nur Khafidoh
penularan, gejala S.Si.T.M.Kes
dan pencegahan
HIV/AIDS.
Hasil : Klien
memahami tentang
AIDS
4. Memberikan
pendidikan
kesehatan tentang
Infeksi Saluran
Reproduksi.
Hasil : Klien
memahami
tentang Inffeksi
Saluran
Reproduksi
5. Memberikan
Pendidikan
kesehatan
pelaksanaan
pernikahan sesuai
protocol
kesehatan.
Hasil : Klien
memahami
tentang cara
mengadakan
acara pernikahan
sesuai protokol
kesehatan
6. Melakukan
pendokumentasian
kebidanan
Hasil :
pendokumentasian
kebidanan telah
dilakukan