A UMUR 24 TAHUN
DENGAN KEK DI PUSKESMAS PERAWANG
Disusun oleh:
Nama :
LIZA SILVIANTI
NIM. 220703025
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karuniaNya
akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Kelompok Stase 2 Praktik
Asuhan Kespro, Seksualitas Perempuan dan Prakonsepsi dengan judul ASUHAN
KEBIDANAN PADA CALON PENGANTIN NN. A UMUR 24 TAHUN DENGAN
KEK DI PUSKESMAS PERAWANG. Laporan Tugas Individu ini disusun sebagai
salah satu persyaratan menyelesaikan Stase 2 Praktik Asuhan Kespro, Seksualitas
Perempuan dan Prakonsepsi Tahun Akademik 2023. Sehubungan dengan itu, penulis
menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bdn.Fajar Sari Tanberika, SST, M.Kes selaku Ketua Prodi Profesi Bidan Stikes Al
Insyirah
2. Eti Afriyanti, S.Tr. Keb selaku Perceptor Klinik Kelompok Puskesmas Perawang.
3. Bdn.Rika Ruspita, S.ST, M.Kes Selaku Perceptor Akademik Stase 2 Profesi Bidan
Profesi Stikes Al Insyirah
4. Bd. Fatma Nadia,SST, M.Kes Selaku Perceptor akademik Tugas Individu Stase 2
Bidan Profesi Stikes Al Insyirah
Penulis berusaha untuk dapat menyelesaikan Laporan Tugas ini dengan sebaik–
baiknya. Namun demikian penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangannya.
Hal ini dikarenakan keterbatasan yang ada pada penulis baik pengalaman,
pengetahuan dan waktu. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun demi perbaikan yang akan datang sangat diharapkan. Semoga Allah SWT
memberikan balasan atas segala amal yang telah diberikan dan semoga Laporan Tugas
Kelompok ini bermanfaat bagi penulis maupun pihak lain yang membutuhkan.
Perawang , Desember 2022
Liza Silvianti
ASUHAN KEBIDANAN PADA CALON PENGANTIN NN. A UMUR 24 TAHUN
DENGAN KEK DI PUSKESMAS PERAWANG
Disusun oleh:
Nama :
LIZA SILVIANTI
NIM. 220703025
Disetujui Oleh
Disusun oleh:
Nama :
LIZA SILVIANTI
NIM. 220703025
Disetujui Oleh
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah Asuhan Kebidanan Pada Calon Pengantin Nn. A Umur 24 Tahun Dengan
Kek Di Puskesmas Perawang?
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum.
1.1.1 Tujuan Umum
Mengidentifikasi Asuhan Kebidanan Pada Calon Pengantin Nn. A Umur 24 Tahun
Dengan Kek Di Puskesmas Perawang.
2. Tujuan Khusus
1.1.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi data subjektif pada Calon Pengantin Nn. A Umur 24 Tahun
Dengan KEK Di Puskesmas Perawang.
b. Mengidentifikasi data objektif pada Calon Pengantin Nn. A Umur 24 Tahun
Dengan KEK Di Puskesmas Perawang
c. Mengidentifikasi assesment (diagnose kebidanan, masalah dan kebutuhan) pada
Nn. A Di Puskesmas Perawang
d. Mengidentifikasi planning pada Calon Pengantin Nn. A Umur 24 Tahun
Dengan KEK Di Puskesmas Perawang
D. MANFAAT
a. Bagi Puskesmas
1. Bagi Puskesmas Perawang dapat meningkatakan pencapaian kunjungan
calon pengantin
2. Dapat melakukan Pencegahan stunting dan pencapaian pencegahan penyakit
menular seksual
b. Bagi Isntitusi
1. Sebagai referensi peneliti selanjutnya dapat meningkatkan kesiapan mental
calon pasangan suami istri agar mencapai calon pengantin kesehatan yang
baik.
c. Bagi Pasien
1. Dapat meningkatkan pengetahuan calon pengantin tentang kesehatan
reproduksi dan persiapan pernikahan
2. Dapat Menghetahui berbagai penyakit Menular Seksual Sebelum menikah
3. Dapat mengenal riwayat kesehatan diri sendiri maupun pasangan
4. Membuat calon mempelai pengantin semakin mantap, lebih terbuka, dan
lebih yakin satu sama lain
d. Bagi Kelompok
Konseling Pranikah agar mendeteksi atau menskrining calon penganten atau
pasangan pranikah yang bermanfaat untuk mendeteksi terjadinya Kekurangan
Gizi pada calon penganten, sehingga Calon Penganten mendapatkan
penanganan yang cepat tepat dan segera dalam mempersiapkan kehamilan dan
membentuk keluarga Sakinah.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI PRAKONSEPSI
Prakonsepsi terdiri dari dua kata yaitu pra dan konsepsi. Pra berarti sebelum dan
konsepsi berarti pertemuan sel ovum dengan sperma sehingga terjadi pembuahan. Jadi
prakonsepsi berarti sebelum terjadi pertemuan sel sperma dengan ovum atau pembuahan
atau sebelum hamil. Periode prakonsepsi adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga
satu tahun sebelum konsepsi, tetapi idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan
sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum konsepsi. Asuhan yang diberikan pada
perempuan sebelum terjadi konsepsi.
B. TUJUAN PRAKONSEPSI
Tujuan asuhan prakonsepsi adalah memastikan bahwa ibu dan pasangannya berada
dalam status kesehatan fisik dan emosional yang optimal saat dimulainya kehamilan.
Tujuan lainnya adalah memberikan serangkaian pilihan yang mungkin tidak tersedia
saat kehamilan dikonfirmasikan kepada calon orang tua. Meskipun kehamilan bagi
beberapa pasangan mungkin tidak direncanakan, mayoritas pasangan yang memang
merencanakan kehamilan dapat memperoleh manfaat dari asuhan prakonsepsi, baik bagi
mereka yang hanya ingin memberikan yang terbaik bagi bayinya maupun sebagai upaya
mengurangi kondisi yang dapat membahayakan kehamilan.
E. PERSIAPAN PRANIKAH
1. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik yaitu melakukan pemeriksaan status kesehatan kedua pasangan,
Tanda – tanda vital dan pemeriksaan darah Penyakit Menular seksual ( HIV AIDS,
SISILIS, Hepatitis B), Golongan Darah, dan Hb serta Pemeriksaan Urine.
2. PERSIAPAN GIZI
Peningkatan status Gizi dengan cara pemeriksaan Lingkar Lengan (LILA) atas pada
calon pengantin perempuan, Melalui Penanggulangan KEK (Kekurangan energy
kronik), dan anemia gizi besi serta difisiensi asam folat.
3. STATUS IMUNISASI
Pencegahan dan perlindungan diri yang aman terhadap penyakit Tetanus Toksoid
dilakukan pemberian Imunisasi 5 Dosis Imunisasi TT untuk mencapai kekebalan
penuh.
a. Pengertian KEK
Kekurangan Energi kronik adalah salah satu keadan Malnutrisi dimana keadaan
Ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (Kronik) yang
mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara relative absolut satu
atau lebih zat gizi. Seseorang dikatakan KEK Jika Lingkar Lengan Atas Ibu Yang
Dominan Bekerja < 23,5 Cm (Helena, 2013).
b. Patofisiologi KEK :
Krisis ekonomi, politik, social -> Pengangguran, inflasi,kurang pangan,
kemiskinan -> Kurang pengetahuan , pendidikan , keterampilan -> Persediaan
makanan tidak cukup - > Pola asuh tidak memadai -> Konseling yankes tidak
memadai -> Konsumsi gizi tidak cukup - > ada penyakit ( bawaan) -> Ibu
Hamil/Caten KEK.
c. Faktor – factor yang mempengaruhi KEK
Pola Konsumsi
Berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai macam dan jumlah
bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang yang merupakan ciri
khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu ( sulistyoningsih, 2011).
Pekerjaan
Pekerjaan menggambarkan aktivitas dan kesejahteraan ekonomi yang akan
didapatkan.
Pendapatan
Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang akan
dikonsumsi sehari-harinya.
Pendidikan
Tingkat pendidikan Caten/ ibu hamil sangat berperan dalam kualitas
perawatan kehamilannya. Informasi mengenai yang berhubunhan dengan
kesehatan sangat dibutuhkan dan meningkatkan pengetahuan ibu.
Faktor Perilaku
Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan, pada umumnya wanita
lebih memberikan perhatian khusus pada kepala keluarga dan anak anaknya.
Ibu hamil harus mengkonsumsi 3000 kalori / hari. Jika ibu tidak memiliki
kebiasaan buruk maka status gizi bayi nya nanti akan melahirkan kesehatan
yang baik pada bayi.
Pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilakunya.
d. Etiologi KEK
a) Akibat KEK Pada ibu hamil
- Merasa Letih Terus menerus
- Kesemutan
- Muka tampak pucat
- Kesulitan saat melahirkan tidak ada tenaga
- ASI yang tidak keluar
b) Akibat KEK Saat Kehamilan terhadap janin
- Keguguran
- Pertumbuhan janin terganggu (BBLR)
- Perkembangan otak janin terlambat, hingga kecerdasan anak kurang, bayi
lahir premature
- Kematian bayi (Helena, 2012).
c) Akibat KEK Saat Persalinan
- Dapat mengakibatkan persalinan yang sulit / persalinan lama , persalinan
sebelum waktunya/ premature, perdarahan
e. Cara pengukuran KEK
Dengan mempersiapkan PITA LILA, Dengan cara :
- Tetapkan posisi bahu dan siku menekuk, dan tangan yang digunakan
tangan dominan bekerja
- Tentukan titik tengah antara bahu dan siku
- Lingkarkan pita LILA Pada bagian titik tengah lengan tersebut
- Pita LILA Jangan terlalu ketat dan longgar
- Kemudian baca skala pita LILA tersebut dan catat
f. Penatalaksanaan KEK
KEK Dapat di cegah dan ditangani melalui berbagai langkah, antara lain :
1) Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makan makanan yang
bergizi seimbang
2) Hidup Sehat
3) Tunda kehamilan
4) Bila hamil, segera konsultasi atau dirujuk ke faskes
5) Diberi penyuluhan mengenai gizi seimbang
BAB III
LAPORAN TINJAUAN KASUS
b. Pemeriksaan fisik
Cara berjalan baik, bentuk tubuh sedang
Rambut : Tidak ada ketombe,bersih, tidak rontok
Muka : Tidak pucat
Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus
Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada pengeluaran atau sekret
Telinga : Tidak ada serumen pendengaran baik
Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis, lidah bersih
Gigi : Tidak ada karies
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar lympe, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, tidak ada bendungan vena jugularis
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada massa
Dada : Nafas normal, tidak ada wheezing, tidak ada ronchi
Perut : Tidak ada pembesaran, tidak kembung
Kaki : simetris, pergerakan baik, tidak ada odem, tidak ada varices
Vulva dan anus : tidak dilakukan
c. ANALISA DATA / DIAGNOSA
Nn A usia 24 Tahun dengan Konseling pranikah dan Hasil pemeriksaan LILA (KEK)
Masalah : KEK dengan LILA 22,5 Cm
Kebutuhan :
- Diberikan Imunisasi suntik TT 5 secara IM
- Diberikan Konseling masalah Gizi dan Kolaborasi dengan petugas Gizi
konseling
D. PENATALAKSANAAN
1. Jelaskan pasa klien hasil pemeriksaan
R/ penjelasan hasil pemeriksaan membuat kilen tenang dan paham tentang kondisi
kesehatannya.
Hasil Pemeriksaan : . Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
BB/TB : 47 kg/159 cm
Lila : 22.5 cm
Tensi : 124/74 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 20 x/menit
LILA : 22,5 Cm
Skrining status Imunisasi TT5
Pemeriksaan Penunjang laboratorium : HIV AIDS – (Non Reaktive), Sifilis (Non
Reaktive), Hepatitis B – (Non Reaktive), Golongan Darah A (+), HB 12.6 Gr % , HCG
Urine : - Negatif
E/ klien mengetahui kondisi kesehatannya baik baik saja.
3. Menjelaskan pada kilen Tentang Manfaat Imunisasi TT Dan jika ingin booster
tambahan sebaiknya dilakukan saat kehamilan usia 20 minggu keatas.
R/ kelengkapan dalam mendapatkan dosis suntikan TT dapat membuat kekebalan
terhadap penyakit Tetatus seumur hidup dan tidak perlu suntik ulang jika ingin booster
tambahan bias dilakukan 1 bulan lagi atau saat hamil usia 20 minggu keatas.
E/ klien mengerti dan bersedia untuk melakukan suntikan TT5 pada waktu yang telah di
tentukan petugas
4. Memberikan Konseling Mengenai Gizi Seimbang, dan Faktor resiko pada
calon ibu hamil dengan KEK atau factor tanda bahaya pada ibu hamil.
5. Memberitahu Caten tentang KEK, Akibat KEK sebelum dan saat kehamilan
serta pasca persalinan.
6. Menganjurkan ibu untuk pola hidup Sehat
7. Dipantau atau si follow up LILA Ibu 3 Minggu lagi
8. Menjelaskan kepada caten untuk kembali apabila ada keluhan yang berat.
EVALUASI
Tanggal : 16 Desember 2022
Jam : 10.15
Tempat : Poli KIA KB ANAK PKPR
S:
Klien mengatakan Sudah Mengerti Tentang Penjelasan Petugas,Dan Akan
Melaksanakan Apa Yang Telah Dianjurkan.
Pasien Lega karena sudah mendapatkan suntik TT5, rasanya nyilu dan seperti di gigit
semut api. Klien tidak berani menggosok-gosok lengannya karena takut sakit tidak bisa
hilang.
O:
Kesadaran : Kompos Mentis
Keadaan Umum : Baik
Pasien sudah mengerti dan dapat mengulang penjelasan petugas
A:
Nn A Dengan Konseling Pranikah, HASIL LILA KEK 22,5 Cm
P:
- Mendokumentasi mencatat data hasil konseling pada register caten
- Memberikan Surat Keterangan Pemeriksaan Catin yang ditujukan kepada KUA
Tualang.
- Memberikan kartu caten Sesuai dengan resikonya berwarna Kuning
- Lanjutkan intervensi melalui kader TPK Caten
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada Bab Ini Membahas Tentang asuhan kebidanan pada Nn A USIA 24 Tahun
dengan konseling pranikah Dengan hasilnya KEK Menggunakan standar
pendokumentasian SOAP. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut terdapat beberapa
kesenjangan antara teori dan praktik kebidanan di puskesmas perawang yaitu sebagai
berikut :
Pada Teori disebutkan konseling pranikah sebagiknya 6 bulan sebelum pernikahan,
Namun pada praktinya pemeriksaan pranikah dilakukan 1 bulan sebelum pernikahan
dilaksanakan.
Pada saat pemeriksaan LILA, Didapati Nn A Dengan KEK Dan langsung
mendapatkan pelayanan Konseling tentang gizi seimbang.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. Saran
1.Bagi Bidan Puskesmas Perawang diharapkan dalam memberikan pelayanan keebidanan
pada masa prakonsepsi dapat meningkatkan dalam menangani dan memberikan asuhan
kebidanan pada Caten dengan KEK serta tidak memandang status sosial dalam
pelayanan kesehatan.
2.Bagi NN. A dan Keluarga Agar dapat melaksanakan anjuran dan konseling yang telah
diberikan demi keselamatan janin dan NN. A agar tidak terjadi komplikasi dan
persalinan berjalan dengan normal.
3.Bagi seluruh mahasiswi Bidan Profesi Al Insyirah diharapkan dapat melakukan asuhan
kebidanan pada pranikah / konseling Caten
DAFTAR PUSTAKA
Bhutta, Z, & Lassi ,Z. (2015), Proconseption care and Nutrion intervention in low- and
Middle income- Countries. Global Epidimiology and risk factors,. National , 15-26.
Liza Silvianti
Liza Silvianti