“S”
UMUR 28 TAHUN DENGAN PEMERIKSAAN HB DI PUSKESMAS
PERAWANG
Disusun oleh:
LIZA SILVIANTI
NIM. 220703025
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karuniaNya akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Individu
Stase I Keterampilan Dasar Praktik Klinik dengan judul Pelayanan Kebidanan
pada “Ny.S” Umur 28 Tahun Dengan Pemeriksaan HB Di Wilayah Kerja
Puskesmas Perawang. Laporan Tugas Individu ini disusun sebagai salah satu
persyaratan menyelesaikan Stase I Keterampilan Dasar Praktik Klinik Tahun
Akademik 2022. Sehubungan dengan itu, penulis menyampaikan penghargaan
dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bdn.FAJAR SARI TANBERIKA, SST, M.Kes selaku Ketua Prodi Profesi
Bidan Stikes Al Insyirah
2. Eti Afriyanti, S.Tr.Keb selaku Pembimbing Klinik Kelompok Puskesmas
Perawang.
3. Bdn. Hirza Rahmita,S.Tr.Keb, M.Keb Selaku Perceptor Akademik Stase I
Profesi Bidan Stikes Al Insyirah
Penulis berusaha untuk dapat menyelesaikan Laporan Tugas ini dengan
sebaik–baiknya. Namun demikian penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangannya.
Hal ini dikarenakan keterbatasan yang ada pada penulis baik
pengalaman, pengetahuan dan waktu. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun demi perbaikan yang akan datang sangat
diharapkan. Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala amal yang
telah diberikan dan semoga Laporan Tugas Kelompok ini bermanfaat bagi
penulis maupun pihak lain yang membutuhkan.
Liza Silvianti
LEMBAR PERSETUJUAN
PELAYANAN KEBIDANAN PADA Ny “S”
UMUR 28 TAHUN DENGAN PEMERIKSAAN HB DI PUSKESMAS
PERAWANG
Disusun oleh:
LIZA SILVIANTI
NIM. 220703025
Disetujui Oleh
Disusun oleh:
LIZA SILVIANTI
NIM. 220703025
DisetujuiOleh
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum.
a. Secara umum diharapkan dapat mengethaui apa saja Pemeriksaan
laboratorium sederhana pada ibu hamil.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pemeriksaan HB
D. MANFAAT
Dilakukan Pemeriksaan Haemoglobin pada hamil bermanfaat untuk
mendeteksi terjadinya anemia pada ibu hamil, sehingga ibu hamil mendapatkan
penanganan yang cepat tepat dan segera.
Apabila Ibu hamil tidak memenuhi kebutuhan darah yang tidak tercukupi,
ibu hamil akan rentan terkena anemia, sehingga mempengaruhi keadaan ibu
hamil itu sendiri dan janin dalam kandungannya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
adalah yang paling dikenal dan banyak dipelajari. Pada manusia dewasa,
hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 submit protein), yang terdiri dari
dari masing-masing dua sub unit alfa dan beta yang terikat secara non kovalen.
Sub unitnya mirip secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap sub unit
memiliki berat molekul kurang lebih 16.000 Dalton sehingga berat molekul
total tetramernya menjadi 64.000 Dalton. Tiap sub unit hemoglobin
mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin memiliki
kapasitas empat molekul oksigen (Wikipedia, 2007).
( sekitar 1 mikro liter) dan sampel darah yang telah diambil tersebut diletkan
pada strip cek hemoglobinnya. Kemudian strip ini dimasukan pada alat cek
dan hematocrit pun sudah diperoleh. Sangat mudah dan praktis buka? Jika ingin
pengukuran lebih dari satu orang ataupun melakukan pengukuran yang berkali-
kali, jangan lupa untuk mengganti strip cek hemoglobinnya, karena strip cek ini
kadar hemoglobin anda masuk dalam rentang normal atau tidak. Jika kadar
dokter agar dapat mencegah timbulnya penyakit lain yang berbahaya. Jangan
lupa pula untuk tetap menjaga pola makan dan aktifitas anda agar kadar
2. Anemia megaloblastik
3. Anemia hipoplastik
Terjadi pada sekitar 8 % kehamilan. Disebabkan oleh sumsum tulang
kurang mampu membuat sel-sel darah baru. Etiologi anemia hipoplastik karena
kehamilan belum diketahui dengan pasti. Biasanya anemia hipoplstik karena
kehamilan, apabila wanita tsb telah selesai masa nifas akan sembuh dengan
sendirinya. Dalam kehamilan berikutnya biasanya wanita mengalami anemia
hipoplastik lagi.
Ciri-ciri
• pada darah tepi terdapat gambaran normositer dan normokrom, tidak
ditemukan ciri-ciri defisiensi besi, asam folat atau vitamin B12.
• Sumsum tulang bersifat normoblastik dengan hipoplasia eritropoesis yang
nyata
4. Anemia hemolitik
2) GEJALA KLINIS
3) DERAJAT ANEMIA
BAB III
LAPORAN TINJAUAN KASUS
-Diet makan
Makan sehari-hari : teratur
Perunahan makan yang dialami (termasuk naidum, nafsu makan dan lain-lain
- pola eminisasi : teratur
- aktivitas sehari-hari : dirumah
- seksualitas : berkurang
- pekerjaan : memasak/menyapu
-imunisasi TT : tidak ada
- kontrasepsi yang digunakan :-
6. Riwayat peyakit sistemik yang pernah diderita
- Jantung : tidak ada
- Ginjal : tidak ada
- Asma/TBC paru-paru : tidak ada
- Hepatitis : tidak ada
- Epilepsit : tidak ada
- HIV/AIDS : tidak ada
- Lain-lain : tidak ada
7. Riwayat penyakit keluarga :
- Jantung : tidak ada
- Hipertensi : tidak ada
- D.M : tidak ada
- Asma : tidak ada
- Dll : tidak ada
8. Riwayat sosial
- Perkawinan
- Status perkawinan : sah : kawin 1 kali
- Kawin I : umur : 27 tahun, dengan suami umur
28 tahun lamanya : tahun
Anak : orang Kawin II : tidak ada
- Kehamilan ini Direncanakan tidak direncanakan
Diterima tidak diterima
- Rencana pengasuh anak Sendiri baby sister
Orang tua Dll
-Perasaan kehamilan ini : Sangat bahagia
VII. Evaluasi
S:
Ibu mengatakan ini kehamilan yang Pertama
O:
KU ibu : Baik
TD : 110/70 mm Hg
Pols : 80 x / menit
RR : 28 x/menit
Temp : 35°C
BB : 53 kg
Scelera : normal
Conjungtiva : normal
Hb : 10 gr %
A:
Ibu G : I P: 0 A: O dengan anemia ringan
P:
Mengajarkan ibu untuk mengatasi keluhan yang menimbulkan
ketidaknyamanan tersebut
Kunjungan ulang 1 Bulan kemudian bila ada keluhan
Pendidikan dan konseling lanjutan
Pola makanan yang seimbang
Istirahat yang cukup
Tabulin
BAB IV
PEMBAHASAN
Pemeriksaan laboratorium terutama darah rutin merupakan pemeriksaan
darah yang sering diminta oleh dokter. Dengan melakukan pemeriksaan darah
rutin dapat menunjang diagnosis berbagai penyakit kelainan darah (Verbrugge
and Huisman, 2015). Pemeriksaan darah rutin diantaranya merupakan uji kadar
hemoglobin, jumlah eritrosit, jumlah leukosit, jumlah trombosit, nilai
hematokrit, laju endap darah dan menentukan indeks eritrosit (Bachyar, 2001).
Hemoglobin (hb) terdiri dari protein yang mengandung zat besi didalam
sel darah merah yang merupakan pengangkut oksigen (O2) dari paru keseluruh
jaringan tubuh, yang terdapat pada mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin
juga merupakan pembawa karbondioksida (CO2) dari jaringan tubuh menuju
paru untuk dikeluarkan ke atmosfir atau dunia luar. Hemoglobin terdiri dari
globin, apoprotein, dan empat gugus heme, yaitu molekul organic dengan satu
atom besi. Mutasi pada gen protein hemoglobin dapat mengakibatkan suatu
golongan penyakit yang disebut hemoglobinopati, yang paling sering ditemui
dilapangan adalah anemia sel sabit dan talasemia (Hoffrand and Moss, 2013).
Menurunnya kadar hemoglobin dalam sel darah merah menjadi
penyebab utama anemia (kurang darah). Menurunya hemoglobin menunjukkan
rendahnya tingkat oksigen yang ada dalam darah sering menyebabkan sesak
nafas. Kekurangan oksigen dalam darah akan memperberat daya kerja jantung.
Dapat menimbulkan gejala seperti jantung berdebar dan nyeri dada. Apabila
oksigen tidak alirkan keseluruh bagian tubuh maka fungsi tubuh akan terhambat
sehingga, sel tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup untuk melakukan
aktivitasnya. Gejala yang sering dirasakan oleh penderita adalah mudah Lelah
(Price and Wilson, 2012). Anemia defisiensi besi selama kehamilan dikaitkan
dengan peningkatan kejadian berat badan lahir rendah dan resiko kematian ibu
dan perinatal (Liyew et al., 2021; WHO, 2015).
Pemeriksaan hemoglobin dalam darah mempunyai peranan penting
dalam diagnosis suatu penyakit. Pemeriksaan kadar hemoglobin ini berguna
untuk menilai tingkat anemia, respons terhadap terapi anemia, atau
perkembangan penyakit yang berhubungan dengan anemia dan polisitemia.
Anemia dapat ditentukan dengan penurunan kadar hemoglobin darah di
bawahnilai normal (10 - 14 g/dl), pengelompokan anemia yang umum dipakai
seperti anemia ringan sekali (Hb 10 g/ dL-kurang dari nilai normal), anemia
ringan (Hb 8 - 9,9 g/dL), anemia sedang (Hb 6 - 7,9 g/ dL), anemia berat (Hb <
6 g/dL). Polisitemia merupakan peningkatan kadar hemoglobin melebihi batas
nilai normal, yaitu pada pria Hb > 18,5 g/dL dan wanita> 16,5 g/dL
(Kusumawati et al, 2018 and Paiva et al, 2004). Pemeriksaan kadar hemoglobin
yang biasa digunakan di Indonesia adalah cara Sahli dimana kesalahan dengan
menggunakan metode ini sebesar 10% - 15%. Pemeriksaan sederhana yang
dipakai dilapangan perlu diteliti dan dibandingkan dengan cara standar yang
dianjurkan WHO (Price et al, 2012).
Pemeriksaan hemoglobin sederhana yang dianjurkan oleh International
Committee for Standardization in Hematology metode Cyanmethemoglobin
(Autoanalyzer), yaitu dengan menghitung secara otomatis kadar hemoglobin
dalam eritrosit, metode ini banyak digunakan karena mempunyai ketelitian
yang lebih akurat dan tingkat kesalahannya rendah (Nugraha, 2015).
Metode digital (POCT) dengan menggunakan Easy Touch GCHb
memiliki prinsip kerja menghitung kadar hemoglobin pada sampel darah
berdasarkan kepada perubahan potensial listrik terbentuk secara singkat
dipengaruhi oleh interaksi kimia antara sampel darah yang diukur dengan
elektroda terhadap strip (Akhzami et al, 2016).Alat Easy Touch GCHb ini
merupakan alat yang sangat mudah digunakan dan hasil yang didapatkan
mendekati hasil sebenarnya apabila dibandingkan dengan alat lainnya seperti
cara sahli. Menurut Chairlain menyatakan bahwa metode Cyanmethemoglobin
merupakan metode laboratorium terbaik untuk menentukan kadar hemoglobin
secara kuantitatif. Terdapat beberapa metode
pemeriksaan kadar hemoglobin yang umum digiunakan diantaranya metode
Cyanmethemoglobin dan Hemocue. Metode Cyanmethemoglobin menggunakan
sampel darah vena, sedangkan untuk hemocue menggunakan darah kapiler.
Penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari et al (2020) dengan judul hasil
pemeriksaan Hematologi Antara Metode Point of Care Testing dengan Metode
Cyanmethemoglobin pada Ibu Hamil menerangkan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan secara statistic antara rata-rata hasil pemeriksaan
kadar hemoglobin metode POCT darah kapiler dengan metode
Cyanmethemoglobin darah vena.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. Saran
1.Bagi Puskesmas Perawang agar meningkatkan dalam menangani dan
memberikan PELAYANAN kebidanan pada ibu hamil dengan anemia serta
tidak memandang status sosial dalam pelayanan kesehatan.
2.Bagi Ny. S dan Keluarga Agar dapat melaksanakan anjuran dan konseling yang
telah diberikan demi keselamatan janin dan Ny. S agar tidak terjadi komplikasi
dan persalinan berjalan dengan normal.
3.Bagi seluruh mahasiswi Bidan Profesi Al Insyirah diharapkan dapat melakukan
PELAYANAN kebidanan pada ibu hamil dengan anemia
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Penelitian, Septi Tri Aksari1, Norif Didik Nur Imanah, 2022 , STIKES
Serulingmas Cilacap , (septi3_aksari@yahoo.co.id).
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
PEMERIKSAAN Hb PADA IBU HAMIL
STASE I PUSKESMAS PERAWANG