Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

STUNTING

Pokok Bahasan : Pemeriksaan Rutin HB pada ibu hamil untuk mencegah stunting
Sub Pokok Bahasan : Pentingnya Pemeriksaan Rutin Hb pada Ibu Hamil Untuk
Mencegah Stunting
Sasaran : Ibu Hamil TM I, II dan III di RW 12 Kelurahan Citeureup
Hari/Tanggal : Jumat, 21 Januari 2022
Waktu : 09.00 - selesai
Tempat : Di Posyandu RW 12 Kelurahan Citeureup
Penyuluh/Petugas : Marliana Aashar N

A. Tujuan
1. Umun
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 10 menit, diharapkan ibu mengetahui dan
mampu memahami Pentingnya Pemeriksaan Rutin Hb pada Ibu Hamil Untuk Mencegah
Stunting
2. Khusus
Setelah dilakukan konseling, diharapkan sasaran mampu :
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian tes hemoglobin.
b. Peserta dapat mengetahui pentingnya pemeriksaan rutin hemoglobin dalam
pencegahan stunting.
c. Peserta dapat mengatahui Persiapan untuk menjalankan tes hemoglobin
d. Peserta dapat mengetahui hasil tes hemoglobin yang normal.

B. Materi
Terlampir
C. Metode
Diskusi, kuis
D. Media
Booklet
E. Strategi Pelaksanaan
No Tahap Kegiatan Waktu
Penyuluh Sasaran
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
diri 3. Mendengarkan
3. Menjelaskan dan menyimak
cakupan materi 4. Mendengarkan
1 Pembukaan 2 menit
4. Menjelaskan dan menyimak
manfaat dan tujuan
diskusi
1. Menjelaskan materi 1. Menyimak
tentang :
2 Inti - Pengertian tes hb
(hemoglobin)
- Pentingnya
pemeriksaan rutin
hemoglobin dalam
15 menit
pencegahan
stunting
- Persiapan untuk
menjalankan tes 2. Mengikuti kuis
hemoglobin
Hasil tes 3. Menyimak
hemoglobin yang
normal
2. Memberikan kuis
pada sasaran
3. Mengevaluasi
secara verbal pada
sasaran

1. Mengakhiri diskusi 1. Menjawab salam


3 Penutup dengan 1 menit
mengucapkan salam

F. Sumber
Hulayya, A. F. A. (2021). Hubungan antara riwayat anemia dalam kehamilan dengan
kejadian stunting di Desa Kawedusan Kabupaten Kediri (Doctoral dissertation,
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim). Diakses pada 14 Januari 2021
Ratih, R. H. (2017). Pengaruh Pemberian Zat Besi (Fe) Terhadap Peningkatan Hemoglobin
Ibu Hamil Anemia di RSIA Zainab Tahun 2015. JOMIS (Journal Of Midwifery
Science), 1(2), 93-97. Diakses pada 14 Januari 2022
Faatih, M. (2018). Penggunaan Alat Pengukur Hemoglobin di Puskesmas, Polindes dan
Pustu. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 1(1), 32-39.
https://doi.org/10.22435/jpppk.v1i1.424. Diakses pada 15 Januari 2022
Felicia, L. (2020) Tes Hemoglobin. https://www.sehatq.com/tindakan-medis/tes-hemoglobin.
Diakses pada 13 Januari 2022
Dinkes Kab.Pakak Bharat. 2018. PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU
HAMIL DI PUSKESMAS
SIBANDEhttps://dinkes.pakpakbharatkab.go.id/berita/2018-03-08/pemeriksaan-
hemoglobin-hb-pada-ibu-hamil-di-puskesmas-sibande#:~:text=Tujuan
%20pemeriksaan%20hb%20pada%20saat,ibu%20hamil%20tersebut
%20mengalami%20anemia. Diakses pada 16 Januari 2022

Lampiran
1. Pengertian Stunting
Stunting merupakan kondisi di mana seorang anak usia di bawah lima tahun (balita)
memiliki panjang/tinggi badan lebih rendah jika dibandingkan dengan anak seusianya.
Dipastikan stunting jika setelah diukur memiliki tinggi yang lebih dari dua standar deviasi di
bawah median standar pertumbuhan anak milik Badan Kesehatan Dunia (WHO, 2014:1).
Kondisi stunting disebabkan oleh berbagai faktor yang terjadi sejak 1.000 pertama
kehidupan yaitu sejak dalam kandungan ibu hingga berusia 2 tahun. Dampak dari stunting
dapat menyebabkan kurang optimalnya perkembangan fisik dan kognitif di kemudian hari
(Kemenkes 2018:2)
2. Tes Hemoglobin
a. Pengertian
Tes hemoglobin merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur jumlah
hemoglobin di dalam darah. Hemoglobin adalah protein pada sel darah merah yang berfungsi
membawa oksigen ke organ dan jaringan tubuh. Selain itu, hemoglobin juga berfungsi
mengangkut karbon dioksida dari organ dan jaringan tubuh kembali ke paru-paru..
b. Gejala
Pasien dengan kadar hemoglobin yang terlalu tinggi atau rendah akan mengalami gejala
seperti rasa lelah, pusing, atau sesak napas. Dokter mungkin akan menyarankan tes
hemoglobin pada pasien dengan gejala tersebut. Kadar hemoglobin yang tidak normal bisa
mengindikasikan adanya kondisi medis yang mendasarinya.
c. Fungsi tes hemoglobin
 Memeriksa kesehatan pasien secara keseluruhan
Pemeriksaan kadar hemoglobin sebagai bagian dari pemeriksaan darah lengkap
atau pemeriksaan medis rutin guna memantau kesehatan dan skrining kondisi medis,
seperti anemia.
 Mendiagnosis kondisi medis yang dialami pasien
Dokter mungkin menyarankan tes hemoglobin apabila pasien mengalami gejala
seperti lelah, sesak napas, atau pusing. Gejala ini bisa terjadi karena penyakit seperti
anemia, polisitemia vera, atau kondisi medis lainnya.
 Memantau kondisi medis
Pasien yang telah didiagnosis dengan anemia atau polisitemia vera akan
memerlukan tes hemoglobin untuk memantau kondisi dan memeriksa efektivitas
pengobatan.

3. Pentingnya Pemeriksaan Rutin Hemoglobin pada Ibu Hamil Dalam Pencegahan


Stunting.
Untuk mendukung program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Puskesmas
Sibande melaksanakan keegiatan diantaranya pemeriksaan hemoglobin (hb) pada Ibu Hamil,
pemeriksaan kehamilan dan penyuluhan tentang manfaat pemeriksaan hb dan makanan
bergizi untuk ibu hamil. Pemeriksaan hb pada saat hamil dianjurkan minimal 2 kali
diantaranya saat trimester pertama dan trimester ketiga.
Tujuan pemeriksaan hb pada saat hamil diantaranya untuk mengetahui kadar sel
darah merah pada ibu hamil. Kadar hb normal pada saat hamil 11 gr % dan apabila hb > 11 gr
% maka ibu hamil tersebut mengalami anemia.
Penyebab anemia pada saat hamil dapat terjadi karena meningkatnya kebutuhan zat
besi untuk pertumbuhan janin, kurangnya asupan zat besi (Fe) pada wanita akibat persalinan
sebelumnya dan menstruasi, kurang komsumsi makanan sumber zat besi,  menderita penyakit
infeksi (kecacingan, malaria) dan tidak mengomsumsi tablet besi (Fe) sesuai anjuran.
Menurut data WHO (2005) prevalensi anemia pada ibu hamil secara global
mencapai 41,8% atau sektar 56 juta ibu hamil. WHO menyebutkan bahwa 50% anemia pada
ibu hamil disebabkan karena defisiensi zat besi. Prevalensi anemia pada ibu hamil di
Indonesia masih tergolong tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh data dari World Bank
Indonesia bahwa 63% ibu hamildi Indonesia Mengidap anemia. Hal itu diperkuat dengan
data Riskesdas (2007) yang menunjukkan bahwa 24,5% wanita usia subur menderita
anemia pada saat kehamilannya (Julisna., 2013)
Penyebab anemia dapat diketahui dengan melakukan pendekatan diagnostik
secara bertahap dengan mengumpulkan data klinis, pemeriksaan fisik dan tes di
laboratorium. Perlu ditekankan bahwa anemia sebenarnya adalah bukan penyakit tetapi
suatu keadaan yang ditandai dengan menurunnya kadar hemoglobin (Hb) dibawah normal.
Tanda - tanda anemia pada ibu hamil seperti :

1. Wajah, terutama kelopak mata dan bibir tampak pucat;


2. Kurang nafsu makan;
3. Lesu dan lemah;
4. Cepat lelah;
5. Sering pusing dan  mata berkunang-kunang.
Akibat anemia:
1. Keguguran;
2. Bayi lahir prematur (belum cukup bulan);
3. Bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR) dan pendek (Stunting);
4. Dalam kondisi anemia berat, bayi bisa lahir mati;
5. Anemia dapat memperparah perdarahan pada saat melahirkan, sehingga memperbesar
risiko kematian ibu.

4. Pemeriksaan hemoglobin di fasilitas pelayanan kesehatan


Pelayanan pemeriksaan kadar Hemoglobin adalah bagian dari pelayanan
kesehatan yang penyelenggaraannya pada umumnya dilakukan secara bersama
dalam suatu organisasi, bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah
penyakit serta sasarannya terutama kepada masyarakat. Semua fasilitas
pelayanan kesehatan dibawah jaringan Puskesmas tidak memiliki fasilitas laboratorium.
Pemeriksaan hemoglobin ibu hamil dilakukan di Puskesmas yang telah memiliki fasilitas
laboratorium.
Pemeriksaan hemoglobin yang dianjurkan WHO adalah metode cyanmeth.
Prinsip pemeriksaan metode cyanmeth adalah derivat hemoglobin dalam darah
kecuali verdoglobin akan diubah secara kuantitatif menjadi hemoglobincyanide
(Cyanmethemoglobin) dengan menggunakan larutan pereaksi yang sudah siap
pakai dalam kit.
Tingkat faktor kesalahan metode cyanmeth hanya berkisar kira-kira 2%.
Metode cyanmeth dengan menggunakan alat hemotology analyzer banyak
dilakukan di rumah sakit, instrumen ini memerlukan tempat dan perlakuan yang
khusus.
a. Persiapan pasien

 Apabila sampel darah yang diambil hanya untuk keperluan tes hemoglobin, pasien tidak
perlu berpuasa sebelum pemeriksaan. Namun apabila sampel darah yang digunakan juga
dipakai untuk pemeriksaan lainnya, pasien mungkin perlu berpuasa selama beberapa
waktu sebelum pengambilan darah.
 Untuk memeriksa kadar hemoglobin, sampel yang diambil adalah darah vena. Namun
pada anak-anak, sampel darah akan diambil dari ujung jari. Sedangkan pada bayi baru
lahir, sampel darah akan diambil dari tumit.
 Sampel darah yang diambil kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk
diperiksa. Pasien dapat kembali beraktivitas normal setelah pengambilan darah.
Pemeriksaan ini termasuk tes darah yang umum dilakukan dan menjadi bagian tes darah
lengkap.

b. Prosedur

1. Persiapkan bahan dan alat yang digunakan adalah sebagaimana terdapat dalam
Gambar

2 Cara kerja dalam mengoperasikan metode Sahli adalah sebagai berikut:


a. Tabung hemometer diisi dengan larutan HCl 0,1 N sampai tanda 2
b. Darah kapiler/vena dihisap dengan pipet Sahli sampai tepat pada tanda 20 μl.
c. Kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dihapus dengan kertas
tissue secara hati-hati jangan sampai darah dari dalam pipet berkurang.
d. Darah sebanyak 20 μl ini dimasukkan ke dalam tabung yang berisi larutan
HCl tadi tanpa menimbulkan gelembung udara.
e. Pipet dibilas sebelum diangkat dengan jalan menghisap dan mengeluarkan
HCl dari dalam pipet secara berulang-ulang 3 kalif.
f. Tunggu 5 menit untk pembentukan asam hemating.
g. Asam hematin yang terjadi diencerkan dengan aquades setetes demi setetes
sambil diaduk dengan pengaduk dari gelas sampai didapat warna yang sama
dengan warna standar.
h. Miniskus dari larutan dibaca. Miniskus dalam hal ini adalah permukaan terendah dari
larutan.

c. Nilai Normal Tes Hemoglobin


Nilai normal hasil pemeriksaan kadar Hb yang telah ditentukan adalah sebagai
berikut:

a) Saat lahir : 17-23 g/dl


b) Neonatus : 15-25 g/dl
c) 2 bulan : 9-14 g/dl
d) 1-2 tahun : 11-13 g/dl
e) 10 tahun : 12-14 g/dl
f) Wanita dewasa : 11-15 g/dl
g) Pria dewasa : 13-17 g/dl

Anda mungkin juga menyukai