PENDAHULUAN
Darah dalah jaringan cair yang di dalamnya terdapat dua bagian yaitu sel darah dan
plasma darah. Adapun jenis sel darah ada tiga yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit. Volume
darah dalam tubuh secara keseluruhan adalah 1/12 berat badan atau sekitar 5 liter. Sekitar
45% adalah sel darah dan sekitar 55% adalah plasma darah. Eritrosit atau sel darah merah
Hemoglobin merupakan protein yang kaya akan zat besi. Hemoglobin memiliki daya
gabung terhadap oksigen dan dengan oksigen tersebut membentuk oxihemoglobin di dalam
sel darah merah. Fungsi ini agar oksigen dari paru-paru dapat dibawa ke jaringan-jaringan di
seluruh tubuh. Hemoglobin ini yang menyebabkan eritrosit berwarna merah (Evelyn C.
Pearce, 2006)
dengan hasil yang bermutu sangat diperlukan. Kegiatan laboratorium sehari-hari meliputi
Sokaraja.
dilakukan pada pasien yang sedang hamil. Pemeriksaan hemoglobin sangat diperlukan untuk
mengetahui kadar hemoglobin pada pasien. Seperti kita ketahui kadar hemoglobin merupakan
salah satu pemeriksaan untuk menentukan diagnosa penyakit, dan juga untuk mengetahui
hemoglobin. Khusunya pada ibu hamil dengan kehamilan pertama dan umumnya pada ibu
hamil di kehamilan kedua dan seterusnya. Ibu hamil dengan kehamilan pertama adalah ibu
hamil yang baru mengandung janin nya pertama kali. Ibu hamil dengan kehamilan pertama
ini biasanya tidak menyadari bahwa dirinya hamil sejak dini dan belum banyak pengetahuan
mengalami penurunan pada tiap semester kehamilan pada waktu periksa sampai menjalani
proses persalinan.
kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu untuk mengendalikan masalah ini
memerlukan perhatian serius dari semua pihak terkait dalam pelayanan kesehatan yang di
mulai sejak dini pada kehamilan pertama untuk mendapatkan penyuluhan tentang kehamilan
supaya tidak terjadi penurunan hemoglobin pada kehamilan berikutnyan agar di dapat
b) Mengukur kadar hemoglobin pada trimester I, II, III kehamilan pertama pada setiap
b) Bagi Dinas Kesehatan untuk instansi terkait dari hasil penelitian di harapkan menjadi
bahan masukan dan rekomendasi kepada pihak yang terkait ( Puskesmas setempat )
untuk perencanana program KIA dan seksi Laboratorium dalam mengambil langkah-
khusus ibu hamil untuk mencukupi kebutuhan gizi dari makanan yang dikonsumsi.
b) Bagi responden dapat memahami keadaan dirinya pada saat hamil sehingga dapat
mencegah untuk tidak mengalami anemia yang berkaitan dengan janin yang di
kandungnya
1.5 Originalitas Penelitian
Penelitian
penelitian yang di lakukan oleh penulis. Disini penulis meneliti mengenai perbedaan kadar
hemoglobin pada kehamilan pertama. Pada penelitian sebelumnya adalah mengenai kadar
hemoglobin pada wanita hamil berdasar trimester kehamilan dan mengenai perbedaan kadar
hemoglobinsebelum dan sesudah mengonsumi tablet Fe pada ibu hamil trimester II,
sedangkan penulis meneliti mengenai gambaran kadar hemoglobin pada kehamilan pertama
TINJAUAN PUSTAKA
Hemoglobin ialah protein yang kaya akan zat besi. Hemoglobin memiliki afinitas (daya
gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel
kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah, dan jumlah ini biasanya disebut “100 persen”. (Evelyn
C. Pearce, 2006)
karena hemoglobin penyusun 30% dari total isi eritrosit. (Sodikin, 2005) Suatu senyawa
protein dengan Fe yang dinamakan conjugated protein. Sebagai intinya Fe dan dengan rangka
protoperphyrin dan globin (tetra phirin) menyebabkan warna darah merah karena Fe ini.
merah tua. Darah arteri mengandung oksigen dan darah vena mengandung karbondioksida
Hemoglobin merupakan molekul yang terdiri dari kandungan heme (zat besi) dan
rantai polipeptida globin (alfa,beta,gama, dan delta), berada di dalam eritrosit dan bertugas
untuk mengangkut oksigen. Kualitas darah ditentukan oleh kadar haemoglobin. Stuktur Hb
dinyatakan dengan menyebut jumlah dan jenis rantai globin yang ada. Terdapat 141 molekul
asama amino pada rantai alfa, dan 146 mol asam amino pada rantai beta, gama dan delta.
Nama Hemoglobin merupakan gabungan dari heme dan globin. Heme adalah gugus
prostetik yang terdiri dari atom besi, sedang globin adalah protein yang dipecah menjadi
asam amino. Hemoglobin terdapat dalam sel-sel darah merah dan merupakan pigmen
pemberi warna merah sekaligus pembawa oksigen dari paru-paru ke seluruh sel-sel
tubuh.Setiap orang harus memiliki sekitar 15 gram hemoglobin per 100 ml darah dan jumlah
darah sekitar lima juta sel darah merah per millimeter darah. Hemoglobin dapat diukur secara
kimia dan jumlah Hb/100 ml darah dapat digunakan sebagai indek kapasitas pembawa
Hemoglobin adalah metaloprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel
merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin adalah suatu protein dalam sel
darah merah yang mengantarkan oksigen dari paru-paru ke jaringan di seluruh tubuh dan
mengambil karbondioksida dari jaringan tersebut dibawa ke paru untuk dibuang ke udara
Hemoglobin tersusun dari empat molekul protein (globulin chain) yang terhubung satu
sama lain. Hemoglobin normal orang dewasa (HbA) terdiri dari 2 alpha-globulin chains dan 2
beta-globulin chains, sedangkan pada bayi yang masih dalam kandungan atau yang sudah
lahir terdiri dari beberapa rantai beta dan molekul hemoglobinnya terbentuk dari 2 rantai alfa
dan 2 rantai gama yang dinamakan sebagai HbF. Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa
tetramer (mengandung 4 subunit protein), yang terdiri dari masing-masing dua subunit alfa
dan beta yang terikat secara nonkovalen. Subunit-subunitnya mirip secara struktural dan
berukuran hampir sama. Tiap subunit memiliki berat molekul kurang lebih 16,000 Dalton,
sehingga berat molekul total tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton. Pusat molekul
terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan porfirin yang menahan satu atom besi; atom
besi ini merupakan situs/loka ikatan oksigen. Porfirin yang mengandung besi disebut heme
Tiap subunit hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin
memiliki kapasitas empat molekul oksigen. Pada molekul heme inilah zat besi melekat dan
mengikat oksigen bergantung pada keberadaan gugus prastitik yang disebut heme. Gugus
heme yang menyebabkan darah berwarna merah. Gugus heme terdiri dari komponen
anorganik dan pusat atom besi. Komponen organik yang disebut protoporfirin terbentuk dari
empat cincin pirol yang dihubungkan oleh jembatan meterna membentuk cincin tetra pirol.
Empat gugus mitral dan gugus vinil dan dua sisi rantai propionol terpasang pada cincin ini
( Ganong, 2004)
paru
Kadar hemoglobin adalah ukuran pigmen respiratorik dalam butiran-butiran darah merah.
Jumlah hemoglobin dalam darah norma lkira-kira 15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini
biasanya disebut “100persen” (Evelyn,2006). Batas normal nilai hemoglobin untuk seseorang
sukar ditentukan karena kadar hemoglobi bervariasi diantara setiap suku bangsa.
Hasil pemeriksaan kadar hemoglobin juga dapat dipengaruhi oleh peralatan pemeriksaan
yang dipergunakan. Antara cara sahli yang sederhana dengan cara yang lebih modern dengan
alat fotometer tentu akan ada perbedaan hasil yang ditampilkan. Namun demikian WHO telah
menetapkan batas kadar hemoglobin normal berdasarkan umur dan jenis kelamin (WHO
dalam Arisman,2002).
1. Umur. Semakin tua umur seseorang, maka semakin berkurang kadar HB-nya
2. Jenis kelamin. Pada umumnya, pria memiliki kadar hb yang lebih tinggi dibandingkan
kadar Hb pada wanita. Hal ini juga bersangkut paut terhadap kandungan hormone
pada pria maupun wanita. Kadar Hb wanitalebih rendah karena faktor aktifasinya
yang lebih sedikit disbanding aktivitas pada pria, selain wanita mengalami menstruasi.
3. Geografi (tinggi rendahnya daerah). Tempat tinggla didataran tinggi, mahlk hidup
disana tubuhnya cenderung lebih aktif dalam memproduksi sel darah merah untuk
meningkatkan suhu tubuh dan lebih aktif mengikat kadar O2 yang lebih rendah dari
mempunyai Hbyang lebih rendah, sebab tubuh memproduksi sel darah merah dalam
keadaan normal.
4. Nutrisi. Bila makanan yang dikonsumsi banak mengandung Fe atau besi, maka sel
darah yang diproduksi akan meningkat sehingga hemoglobin yang terdapat dalam
6. Faktor Genetik
(Zarianis, 2006)