Anda di halaman 1dari 9

EFEKTIFITAS TERAPI KOMBINASI JUS BAYAM DAN TOMAT

TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN


PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA
1
Novie Merida, 2Misrawati, 3Wasisto Utomo

Email: noviemerida@ymail.com

Abstract

The aim of this research is to analize the effectiveness of the combination of spinach and tomatoes juice
therapy towards elevated levels of hemoglobin for pregnant women with anemia. The research used quasy
experiment design with non-equivalent control group which is divided into experimental group and control
group. The research was conducted on pregnant women in WKH ³3XVNHVPDV Sail 3HNDQEDUX´. The sample of
this research is taken by using purposive techniques sampling which is selected based on inclusion criteria.
The instrument of this research used Easy Touch digital levels of hemoglobin gauges. Data then analyzed
into univariate and bivariate with use independent and dependent sample t test. The results showed that
therapy combination of spinach and tomatoes juice is effective towards elevated levels of hemoglobin for
pregnant women in anemia with p value (0,013) < . (0,05). The results of this research recommend every
health care to give education and promotion about complementary therapy for pregnant woment especially
combination therapy of spinach and tomatoes juice.

Key words: anemia, hemoglobin levels, pregnant women, spinach juice, tomatoes juice.

PENDAHULUAN tahun 2011 (Dinkes Riau, 2011).


Menjaga kehamilan adalah suatu Berdasarkan laporan Dinkes Kota
fase penting dalam pertumbuhan anak Pekanbaru (2012) jumlah ibu hamil yang
karena calon ibu dan bayi yang menderita anemia ringan-sedang di Kota
dikandungnya membutuhkan gizi yang Pekanbaru pada tahun 2011 sebanyak 1105
cukup banyak. Kekurangan gizi pada ibu orang dan pada tahun 2012 sebanyak 703
dan janin dapat mengakibatkan masalah orang. Lokasi terbanyak ditemukan pada
yang serius. Resiko komplikasi pada ibu Kecamatan Sail dengan jumlah 216 orang
antara lain anemia, perdarahan, berat badan pada tahun 2012.
abnormal, terkena penyakit infeksi. Resiko Anemia pada kehamilan adalah
ini bila dibiarkan secara terus-menerus kadar hemoglobin dalam darah <11g/dL
dapat berujung pada kematian (Depkes RI, pada trimester pertama dan ketiga, dan
2010). <10,5g/dL pada trimester kedua (Leveno,
Menurut World Health Organization 2009). Secara fisiologis peredaran darah ibu
(WHO) (2012) prevalensi anemia pada ibu pada saat hamil akan mengalami perubahan
hamil mencapai 41,8% di dunia, dan Asia yaitu peningkatan volume darah dimana
menduduki peringkat kedua di dunia setelah jumlah serum darah lebih besar daripada
Afrika dengan persentase prevalensi pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi
penderita anemia dalam kehamilan 48,2 %. pengenceran darah (hemodilusi) yang
Menurut penelitian Pusponegoro dan dimulai pada usia kehamilan 16 minggu
Anemia World Map, pada tahun 2012 dan puncaknya pada usia kehamilan 32-36
Indonesia merupakan salah satu negara di minggu (Hidayati, 2009).
Asia dengan kejadian anemia dalam Anemia pada kehamilan yang paling
kehamilan cukup tinggi sebesar 51% sering ditemukan adalah akibat defisiensi
(Lampost, 2013). besi dan perdarahan akut bahkan tidak
Provinsi Riau memiliki jumlah ibu jarang keduanya saling berkaitan (Leveno,
hamil dengan anemia sebesar 47,8% pada 2009). Penanganan yang biasanya

1
dilakukan untuk mengatasi anemia pada ibu tertarik melakukan penelitian dengan judul
hamil adalah dengan memberikan 60 mg Efektivitas Terapi Kombinasi Jus Bayam
tablet Fe dan 50 nanogram asam folat dan Tomat terhadap Peningkatan Kadar
selama kehamilan (Dinkes Riau, 2011). Hemoglobin pada Ibu Hamil dengan
Terapi zat besi ini dapat dikombinasikan Anemia. Tujuan penelitian ini adalah
dengan terapi komplementer yang berasal mengetahui efektivitas terapi jus kombinasi
dari herbal, dua diantaranya adalah bayam bayam dan tomat terhadap peningkatan
dan tomat. kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan
Berdasarkan hasil World anemia.
Healthiest's Food Rating, sayur bayam Penelitian ini diharapkan bermanfaat
merupakan tumbuhan hijau yang kaya akan bagi ilmu keperawatan sebagai dasar
berbagai nutrisi khususnya zat besi (Fe) perkembangan Ilmu Keperawatan dan
yang cukup tinggi yaitu sebanyak 6,43 mg masukan proses belajar mengajar untuk
per 180 gram, serta tidak ada satu pun zat peserta didik Program Studi Ilmu
yang dapat membahayakan tubuh Keperawatan dalam menambah referensi
terkandung pada bayam (The George terapi komplementer untuk ibu hamil yang
Mateljan Foundation, 2010). Penelitian menderita anemia serta dapat digunakan
yang dilakukan oleh Wijayanti (2006) sebagai bahan dasar untuk penelitian lanjut.
menyatakan jus bayam dengan konsentrasi Hasil penelitian juga dapat digunakan oleh
50% efektif dalam meningkatkan petugas kesehatan di institusi tempat
hemoglobin yang pertama sekali dicobakan penelitian sebagai acuan menyusun
pada tikus putih dengan kemiripan sifat dan rancangan upaya promosi dan preventif
gen dengan manusia. kepada masyarakat untuk menanggulangi
Zat besi merupakan zat yang sulit dan mengurangi prevalensi angka kejadian
diserap oleh tubuh sehingga dibutuhkan anemia dengan terapi komplementer.
vitamin C agar zat besi dapat diserap secara Penelitian ini juga diharapkan
maksimal. Hal ini sesuai dengan hasil bermanfaat bagi masyarakat khususnya
penelitian Zulaekah (2007) yang responden penelitian untuk menambah
menyatakan bahwa pemberian suplemen zat wawasan serta dapat mempraktikkan dalam
besi dan vitamin C lebih efektif kehidupan sehari-hari karena bahan terapi
meningkatkan kadar hemoglobin dan yang dibutuhkan sangat mudah ditemukan
jumlah sel darah merah dibandingkan dan terjangkau.
pemberian zat besi saja atau vitamin C saja.
Salah satu buah yang memiliki METODE
vitamin C dan senyawa bermanfaat untuk Penelitian ini menggunakan desain
kesehatan adalah tomat. Kandungan tomat penelitian Quasy experimental dengan
dalam 180 gram adalah 24,66 mg vitamin rancangan nonequivalent control-group.
C, 0,49 mg zat besi, dan 27 mcg asam folat. Ibu hamil penderita anemia ringan/sedang
Asam folat sangat dibutuhkan oleh ibu yang menyatakan setuju untuk
hamil karena kebutuhan asam folat pada berpartisipasi dalam penelitian ini
saat hamil akan meningkat dari biasanya kemudian menjalani screening untuk
(The George Mateljan Foundation, 2010). menentukan kadar hemoglobin awal, lalu
Studi pendahuluan yang dilakukan dibagi secara acak menjadi dua kelompok,
peneliti pada 5 orang ibu hamil yang sering yaitu kelompok eksperimen dan kelompok
mengalami pusing, lemas, dan pucat, yang kontrol.
merupakan tanda gejala anemia, Sampel pada penelitian ini adalah 30
mengatakan bahwa tidak ada satu pun ibu responden ibu hamil yang menderita
yang pernah meminum terapi kombinasi jus anemia di wilayah kerja Puskesmas Sail
bayam dan tomat. Oleh karena itu peneliti Pekanbaru. Pengambilan sampel

2
menggunakan purposive sampling dengan Tabel 1 menunjukkan bahwa
kriteria inklusi ibu hamil trimester II dan III mayoritas responden dalam penelitian
yang mengalami anemia ringan dan sedang adalah usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 23
dengan kadar hemoglobin 8-10 mg/dl. orang (76,7%) dengan usia kehamilan
Responden juga harus mengonsumsi tablet terbanyak adalah trimester 3 yaitu 17 orang
suplemen besi secara teratur sejak trimester (56,7%). Menurut gravida, responden
satu. terbanyak adalah multigravida yaitu 19
Pengumpulan data dilakukan dengan orang (63,3%), dan pendidikan terbanyak
menggunakan pengukuran langsung kepada adalah berpendidikan SMA yaitu 13 orang
responden penelitian untuk melihat (43,3%).
perubahan atau hal-hal yang akan diteliti.
Kadar hemoglobin pada ibu hamil diukur Tabel 2.
berdasarkan pretest dan posttest dengan Rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil
menggunakan alat pengukur hemoglobin sebelum diberikan intervensi pada
digital merk Easy Touch. Analisa statistik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
yang digunakan melalui dua tahapan yaitu Variabel Jumlah Mean SD
dengan menggunakan analisa univariat dan Kadar
bivariat dengan menggunakan uji dependent hemoglobin
T-test dan independent T-test. - Kelompok 15 8,48 0,41
Eksperimen
HASIL - Kelompok 15 8,67 0,43
1. Analisa Univariat Kontrol
Tabel 1. Total 30
Distribusi frekuensi karakteristik responden
berdasarkan usia, usia kehamilan, gravida, Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-
dan tingkat pendidikan rata kadar hemoglobin ibu hamil pada
Eksperimen dan sebelum diberikan terapi kombinasi jus
Karakteristik Kontrol bayam dan tomat yaitu 8,48 pada kelompok
N % eksperimen dan 8,67 pada kelompok
Usia kontrol.
- <20 tahun 2 6.7
- 20-35 tahun 23 76,7 Tabel 3.
- >35 tahun 5 16,7 Rata-rata kadar hemoglobin sesudah
Total 30 diberikan intervensi pada kelompok
Usia Kehamilan eksperimen dan kelompok kontrol
- Trimester 2 13 43,3 Variabel Jumlah Mean SD
- Trimester 3 17 56,7 Kadar
Total 30 hemoglobin
Gravida - Kelompok 15 9,12 0,47
- Primigravida 11 36,7 Eksperimen
- Multigravida 19 63,3 - Kelompok 15 8,68 0,44
Total 30 Kontrol
Pendidikan Total
- SD 3 10,0
- SMP 8 26,7 Tabel 3 menunjukkan nilai rata-rata
- SMA 13 43,3 kadar hemoglobin ibu hamil sesudah
- PT 6 20,0 intervensi yaitu 9,12 pada kelompok
Total 30 eksperimen dan 8,68 pada kelompok
kontrol.

3
hemoglobin ibu hamil sebelum diberikan
2. Analisa Bivariat terapi kombinasi jus bayam dan tomat pada
Tabel 4. kelompok kontrol adalah 8,67 dan sesudah
Homogenitas karakteristik responden tanpa pemberian terapi kombinasi jus
Karakteristik p value bayam dan tomat adalah 8,68. Hasil analisa
- Usia ibu 0,375 diperolHK S !. PDND GDSDW
- Usia kehamilan 0,713 disimpulkan tidak ada peningkatan kadar
- Gravida 0,705 hemoglobin saat posttest pada kelompok
- Pendidikan 0,660 kontrol.

Tabel 4 menunjukkan bahwa semua Tabel 7.


karakteristik responden antara kelompok Kadar hemoglobin ibu hamil pada
kontrol dan kelompok eksperimen adalah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
homogen dengan p (0,375- ! . sesudah pemberian terapi kombinasi jus
(0,05). bayam dan tomat
Variabel Jumlah Mean SD p
Tabel 5. Rata-rata
Kadar hemoglobin ibu hamil pada posttest
kelompok eksperimen sebelum dan sesudah - Kelompok 15 9.12 0.47 0,0
diberikan terapi kombinasi jus bayam dan ekperimen 13
tomat - Kelompok 15 8.68 0.44
Variael Jumlah Mean SD p kontrol
value
- Pretest 15 8,48 0,41 0,000 Tabel 7 menunjukkan rata-rata
- Posttest 15 9,12 0,47 kadar hemoglobin ibu hamil sesudah
diberikan terapi kombinasi jus bayam dan
Tabel 5 menunjukkan bahwa dari tomat pada kelompok eksperimen adalah
hasil uji statistik untuk nilai rata-rata kadar 9,12 dan rata-rata 8,68 pada kelompok
hemoglobin ibu hamil sebelum diberikan kontrol tanpa pemberian terapi kombinasi
terapi kombinasi jus bayam dan tomat pada jus bayam dan tomat. Hasil analisa
kelompok eksperimen adalah 8,48 dan diperoleh p (0,013 . PDND GDSDW
sesudah diberikan terapi kombinasi jus disimpulkan terapi kombinasi jus bayam
bayam dan tomat adalah 9,12. Hasil analisa dan tomat efektif terhadap peningkatan
GLSHUROHK S . PDND GDSDW kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan
disimpulkan ada peningkatan kadar anemia.
hemoglobin saat posttest pada kelompok
eksperimen. PEMBAHASAN
1. Karakteristik responden
Tabel 6. Berdasarkan hasil penelitian yang
Kadar hemoglobin ibu hamil pada dilakukan terhadap 30 orang responden,
kelompok kontrol sebelum dan sesudah diperoleh usia responden terbanyak
tanpa pemberian terapi kombinasi jus adalah usia 20-35 tahun yaitu sebanyak
bayam dan tomat 23 responden (76,7%). Penelitian ini
Variabel Jlh Mean SD p sejalan dengan penelitian Nasyidah
- Pretest 15 8,67 0,43 0,499 \DQJ EHUMXGXO ³+XEXQJDQ DQHPLD
- Posttest 15 8,68 0,44 dan karakteristik ibu hamil di Puskesmas
$OLDQ\DQJ 3RQWLDQDN´ PHQ\Dtakan
Tabel 6 menunjukkan bahwa dari anemia pada ibu hamil tidak bergantung
hasil uji statistik nilai rata-rata kadar pada usia, namun terdapat faktor lain

4
yang lebih dominan mempengaruhi, berkisar 11,6 g/dL sebagai akibat
salah satu diantaranya yaitu jarak pengenceran darah (hemodilusi) ibu
kehamilan, dimana pada jarak karena peningkatan volume plasma
kehamilan < 2 tahun, didapatkan jumlah (Stright, 2005). Maka hal tersebut sesuai
ibu hamil yang menderita anemia dengan hasil penelitian dimana anemia
terbanyak yaitu usia reproduksi sehat akan lebih sering terjadi pada kelompok
sebanyak 20 orang, sedangkan pada usia kehamilan trimester III.
kelompok usia risiko tinggi hanya 3 Hasil penelitian di wilayah kerja
orang, dan tidak ada ditemukan pada Puskesmas Sail menunjukkan bahwa
kelompok usia dini. Pada jarak dari 30 responden ibu anemia didapatkan
kehamilan > 2 tahun, jumlah ibu hamil 19 responden (63,3%) adalah
dengan usia reproduksi sehat sebanyak multigravida (kehamilan >1 kali) dan 11
13 orang, sedangkan pada kelompok usia responden (36,7%) adalah primigravida
risiko tinggi 7 orang, dan tidak ada (kehamilan 1x). Anemia cenderung
ditemukan pada kelompok usia dini. WHUMDGL SDGD LEX GHQJDQ NHKDPLODQ •
Hasil penelitian di atas menunjukkan karena kehamilan dapat menghabiskan
bahwa anemia dapat terjadi pada semua cadangan zat gizi tubuh ibu (Arisman,
kelompok umur karena banyak fakor- 2004). Hasil penelitian ini sesuai dengan
faktor lain yang mempengaruhi. penelitian Nasyidah (2011) dimana ibu
Berdasarkan hasil penelitian yang hamil dengan anemia paling sering
telah dilakukan di wilayah kerja terdapat pada kelompok multigravida
Puskesmas Sail didapatkan seluruh yaitu sebesar 52,6% kemudian diikuti
responden berada pada usia kehamilan kelompok primigravida sebesar 44,9%,
trimester II dan III. Responden dan kelompok grandemultigravida hanya
terbanyak berada pada usia kehamilan 2,6%. Penelitian Madhavi & Singh
trimester III yaitu sebanyak 17 orang GHQJDQ MXGXO ³1XWULWLRQDO VWDWXV
(56,7%). Usia kehamilan menurut Bobak RI UXUDO SUHJQDQW ZRPHQ´ MXJD
(2005) dibagi menjadi tiga periode atau menemukan ibu hamil dengan anemia
trimester yaitu trimester I (1-13 minggu), paling banyak pada multigravida yaitu
trimester II (14-26 minggu), trimester III sebanyak 79,48% dan pada primigravida
(27 minggu-cukup bulan yaitu 38-40 sebanyak 20,52%.
minggu). Seorang ibu yang sering hamil
Hasil penelitian ini sejalan memiliki resiko mengalami anemia pada
dengan penelitian Sinurat (2010) bahwa kehamilan berikutnya apabila tidak
dari 80 ibu hamil didapatkan 26 orang memperhatikan kebutuhan nutrisi.
orang ibu mengalami anemia dengan Seorang ibu dengan kehamilan pertama
kelompok usia kehamilan trimester I juga dapat beresiko mengalami anemia
sebanyak 1 orang (5%), trimester II karena belum memiliki pengalaman
sebanyak 4 orang (20,0%), dan trimester sehingga berdampak pada perilaku yang
III sebanyak 21 orang (52,5%). berkaitan dengan asupan nutrisi
Kebutuhan zat besi berbeda pada setiap (Madhavi & Singh, 2011).
triwulan kehamilan dimana pada Hasil penelitian yang telah
trimester pertama kebutuhan zat besi dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
belum tinggi, sedangkan pada trimester Sail menunjukkan bahwa pendidikan
kedua dan ketiga kebutuhan zat besi terbanyak adalah pendidikan SMA yaitu
meningkat karena zat besi diperlukan sebanyak 13 responden (43,3%).
untuk perkembangan dan pertumbuhan Pendidikan adalah pembelajaran
janin (Sinclair, 2010). Kadar Hb selama pengetahuan, keterampilan, dan
trimester kedua dan ketiga kehamilan kebiasaan sekelompok orang yang

5
ditransfer dari satu generasi ke generasi GLSHUROHK S . +DO LQL
berikutnya melalui pengajaran, berarti terdapat perbedaan yang
pelatihan, atau penelitian. Pendidikan signifikan antara mean kadar
sering terjadi di bawah bimbingan orang hemoglobin ibu hamil dengan anemia
lain, tetapi juga menmungkinkan secara pada kelompok eksperimen dan
otodidak (Kemenkes RI, 2013). Latar kelompok kontrol sesudah diberikan
belakang pendidikan merupakan faktor terapi kombinasi jus bayam dan tomat
yang mempengaruhi pola pikir sehingga dapat disimpulkan bahwa
seseorang. Latar belakang pendidikan pemberian terapi kombinasi jus bayam
akan membentuk cara berpikir seseorang dan tomat dapat meningkatkan kadar
termasuk membentuk kemampuan untuk hemoglobin ibu hamil dengan anemia.
memahami faktor-faktor yang berkaitan Daun bayam hijau (Amaranthus
dengan penyakit dan menggunakan hybridus L) memiliki kandungan zat besi
pengetahuan tersebut untuk menjaga (Fe) sebesar 6,43% mg per 180 gram.
kesehatan (Perry & Potter, 2005). Fungsi zat besi adalah membentuk sel
Hasil penelitian ini sejalan darah merah, sehingga apabila produksi
dengan penelitian Maharani (2012) sel darah merah dalam tubuh cukup
GHQJDQ MXGXO ³+XEXQJDQ NDGDU maka kadar hemoglobin akan normal
hemoglobin pada perdarahan antepartum (Arisman, 2007). Zat besi merupakan
GHQJDQ VNRU DSJDU´ \DQJ PHQHOLWL OHELK mineral yang sangat dibutuhkan dalam
lanjut pada karakteristik tingkat proses hemopoiesis, namun zat besi
pendidikan ibu, dan dari hasil analisis merupakan zat yang sulit diserap oleh
tidak terdapat perbedaan bermakna tubuh. Pada proses pencernaan, besi
antara kelompok anemia dan tidak mengalami proses reduksi dari bentuk
anemia (p=0,7), namun ibu dari tingkat feri (Fe3+) ke fero (Fe2+) agar mudah
pendidikan rendah (tidak sekolah, SD, diserap (Winarno,2004).
SMP) 1,16 kali lebih beresiko untuk Asam organik seperti asam askorbat
mengalami anemia dibandingkan tingkat (vitamin C) dapat membantu penyerapan
pendidikan yang lebih tinggi. besi dengan cara mereduksi feri menjadi
Ilmu dan pengetahuan dapat fero yang mudah diserap 3-6 kali.
diperoleh melalui belajar. Belajar dapat Sumber vitamin C sebagian besar berasal
dilakukan dimana saja, oleh siapa saja, dari sayuran dan buah (Arab et al, 2009).
dan kapan saja. Dunia pendidikan dapat Berdasarkan penelitian Kailaku (2006)
berlangsung pada tiga tempat, yaitu varietas tomat plum memiliki zat gizi
pendidikan di keluarga, sekolah, dan sangat tinggi yaitu 24,66 mg per 180
masyarakat (Erfandi, 2009). Oleh karena gram. Oleh karena itu kombinasi daun
itu, setiap orang dapat memperoleh bayam hijau dengan kandungan zat
informasi dari berbagai tempat dan besinya yang tinggi dan tomat dengan
media meskipun memiliki latar belakang kandungan vitamin C yang mempercepat
pendidikan sekolah rendah. absorpsi zat besi dalam tubuh dapat
meningkatkan produksi sel darah merah
2. Efektifitas terapi kombinasi jus bayam sehingga kadar hemoglobin juga
dan tomat terhadap peningkatan kadar meningkat.
hemoglobin pada ibu hamil dengan Hal ini sejalan dengan penelitian
anemia yang dilakukan oleh Zulaekah (2007)
Berdasarkan penelitian yang telah \DQJ EHUMXGXO ³(IHN VXSOHPHQWDVL EHVL
dilakukan diwilayah kerja Puskesmas vitamin c, dan pendidikan gizi terhadap
Sail, didapatkan hasil uji statistik dengan SHUXEDKDQ NDGDU KHPRJORELQ ´
menggunakan uji t independent Penelitian dilakukan dengan jumlah

6
responden sebanyak 107 responden yang PENUTUP
dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Kesimpulan
kelompok pertama suplementasi besi dan Setelah dilakukan penelitian tentang
vitamin C, kelompok kedua efektivitas terapi kombinasi jus bayam dan
suplementasi vitamin C dan pendidikan tomat terhadap peningkatan kadar
gizi, serta kelompok ketiga suplementasi hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia,
besi, vitamin C, dan pendidikan gizi. diketahui karakteristik responden paling
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa banyak berusia 20-35 tahun (76,7%),
peningkatan kadar hemoglobin terbesar berada pada trimester 3 (56,7%), kelompok
didapatkan dari kelompok ketiga yang multigravida (63,3%) dan tingkat
mendapatkan suplementasi besi, vitamin pendidikan SMA (43,3%). Hasil uji t
C, dan pendidikan gizi dengan S . dependent pada kelompok eksperimen
(0,05) sehingga Ho ditolak. Hal ini GLGDSDWNDQ S . +DO LQL
sesuai dengan teori bahwa vitamin C menunjukkan terdapat peningkatan antara
memiliki berbagai peran yang penting kadar hemoglobin sebelum dan sesudah
untuk metabolisme zat besi dan salah diberi intervensi. Sedangkan hasil uji t
satunya adalah sebagai suatu kofaktor dependent pada kelompok kontrol
untuk reaksi-reaksi reduksi logam seperti GLGDSDWNDQ S ! . \DQJ
besi dan tembaga, sehingga ion ferri menunjukkan bahwa tidak terdapat
direduksi menjadi ion ferro yang mudah peningkatan kadar hemoglobin tanpa
diserap dalam pH lebih tinggi dalam pemberian intervensi. Berdasarkan hasil uji
duodenum dan usus halus (Arab et al, statistik t independent diperoleh p (0,013) <
2009). . 0DND GLVLPSXONDQ WHrapi
Hasil penelitian ini juga sejalan kombinasi jus bayam dan tomat efektif
dengan penelitian yang dilakukan oleh terhadap peningkatan kadar hemoglobin
:LMD\DQWL \DQJ EHUMXGXO ³8ML pada ibu hamil dengan anemia.
efektivitas jus bayam dalam
meningkatkan kadar hemoglobin darah Saran
tikus putih (Rattus norvegicus ´ -HQLV Bagi pihak puskesmas diharapkan
penelitian ini adalah eksperimen tetap meningkatkan dan mempertahankan
sesungguhnya (True Experimental upaya promotif dan preventif terutama
Design) dengan menggunakan dalam pelayanan antenatal. Upaya promotif
Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang dan preventif tersebut dapat berupa anjuran
terdiri dari 6 perlakuan dan 4 kali pemberian suplementasi tablet besi (Fe)
ulangan. Sampel yang digunakan adalah rutin setiap bulannya dan memberikan
24 ekor tikus putih betina berusia ± 2 pendidikan kesehatan tentang terapi
bulan dan dengan BB ± 200gr. komplementer yang dapat digunakan untuk
Berdasarkan hasil analisis dengan uji membantu meningkatkan kadar hemoglobin
Anova satu faktor yang dilanjutkan pada ibu hamil, salah satunya adalah terapi
GHQJDQ XML 'XQFDQ¶V PHQXQMXNNDQ kombinasi jus bayam dan tomat.
bahwa terdapat efektivitas pemberian jus Bagi institusi pendidikan diharapkan
bayam dalam meningkatkan kadar dapat dijadikan sebagai evidence based
hemoglobin darah tikus putih. practice dalam upaya pengembangan ilmu
Berdasarkan hasil uji statistik pada pengetahuan khususnya dalam
penelitian ini maka dapat disimpulkan meningkatkan kesehatan ibu hamil untuk
bahwa pemberian terapi kombinasi jus masa yang akan datang.
bayam dan tomat efektif meningkatkan Bagi ibu hamil diharapkan dapat
kadar hemoglobin ibu hamil dengan terus meningkatkan kesadaran dan motivasi
anemia. akan pentingnya kesehatan selama hamil

7
dan mencegah terjadinya komplikasi baik Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. (2012).
selama kehamilan maupun dalam proses Data statistik resiko tinggi ibu
persalinan. Caranya adalah dengan rajin hamil. Pekanbaru: Dinkes Kota
memeriksakan kehamilannya dalam Pekanbaru
pelayanan antenatal care dan mengonsumsi Hidayati, R. (2009). Asuhan keperawatan
tablet besi serta kombinasi jus bayam dan pada kehamilan fisiologis dan
tomat sebagai terapi komplementer untuk patologis. Jakarta: Salemba Medika
meningkatkan kadar hemoglobin dalam Kementerian Kesehatan Republik
darah ibu. Indonesia. (2013). Ringkasan
Bagi peneliti selanjutnya dapat eksekutif. Data dan informasi
menjadikan penelitian ini sebagai evidence kesehatan Indonesia. Diperoleh
based dan tambahan informasi untuk pada tanggal 5 Juli 2014 dari
mengembangkan penelitian lebih lanjut www.depkes.go.id
tentang manfaat lain dari terapi kombinasi Lampost. (27 Maret 2013). Prevalensi
jus bayam dan tomat terhadap kesehatan anemia di Indonesia tinggi.
dengan jumlah sampel yang lebih banyak Diperoleh tanggal 12 Februari 2014
dan teknik penelitian yang lebih baik. dari
http://lampost.co/berita/prevalensi-
1
Novie Merida: Mahasiswa Program Studi anemia-di-indonesia-tinggi
Ilmu Keperawatan Universitas Riau Leveno, K,. et al. (2009). Obstetri Williams
2
Misrawati, M.Kep, Sp.Mat: Dosen panduan ringkas. (Brahm U. Pendit,
Departemen Keperawatan Maternitas Penerjemah.). Jakarta: EGC
Program Studi Ilmu Keperawatan Madhavi LH, & Singh HKG. (2011).
Universitas Riau Nutritional status of rural pregnant
3
Ns.Wasisto Utomo, M.Kep, Sp.KMB: ZRPHQ YRO 3HRSOH¶V -RXUQDO RI
Dosen Departemen Keperawatan Medikal Scientific Research. Khaja Banda
Bedah Program Studi Ilmu Keperawatan Nawaz Institute of Medical Science.
Universitas Riau Diperoleh pada tanggal 28 Juni 2014
dari www.pjsr.org/.../5-
DAFTAR PUSTAKA Dr.%20Madhavi%20LH.pdf
Arab, L., Kearney, J. M., Margetts, B. M., Maharani, I. (2012). Hubungan kadar
& Gibney, M. J. (2009). Gizi hemoglobin pada perdarahan
kesehatan masyarakat. (Andry antepartum dengan skor apgar.
Hartono, Penerjemah.). Jakarta: Program Pendidikan Sarjana
EGC Kedokteran. Fakultas Kedokteran
Arisman. (2007). Gizi dalam daur Universitas Diponegoro Semarang.
kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Diperoleh pada tanggal 7 Juli 2014
Jakarta: EGC dari http://eprints.undip.ac.id
Bobak, Lowdermilk & Jensen. (2005). Nasyidah. (2011). Hubungan anemia dan
Buku ajar keperawatan maternitas. karakteristik ibu hamil di
Jakarta: EGC Puskesmas Alianyang Pontianak.
Depkes RI. (2010). Riset Kesehatan Dasar Program Studi Pendidikan Dokter
(Riskesdas). Diperoleh tanggal 18 Fakultas Kedokteran Universitas
Februari 2014 dari Tanjungpura Pontianak. Diperoleh
http://www.litbang.depkes.go.id tanggal 28 Juni 2014 dari
Dinas Kesehatan Provinsi Riau. (2011). jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/arti
Profil kesehatan Provinsi Riau. cle/download/1737/1675
Diperoleh dari www.dinkesriau.net Perry, A.G., & Potter, P.A. (2005). Buku
tanggal 12 Februari 2014 ajar fundamental keperawatan:

8
Konsep, proses dan praktik. (Ed 4). http://www.who.int/vmnis/database/
(Y. Asih, Penerjemah.). Jakarta: anaemia/anaemia_data_status_t3/en/
EGC Zulaekah. S. (2007). Efek suplementasi
Sinclair, C. (2010). Buku saku kebidanan. besi, vitamin c dan pendidikan gizi
(Renata Komalasari, Penerjemah.). terhadap perubahan kadar
Jakarta: EGC hemoglobin anak sekolah dasar
Sinurat, T. S. (2010). Hubungan anemia yang anemia di Kecamatan
defisiensi besi dengan usia Kartasura Kabupaten Sukoharjo.
kehamilan trimester I, II, dan III Program Pascasarjana: Magister
pada ibu hamil di RSUP H. Adam Gizi Masyarakat. Universitas
Malik Medan tahun 2008-2009. Diponegoro. Diperoleh tanggal 11
Fakultas Kedokteran Universitas Februari 2014 dari
Sumatera Utara. Diperoleh tanggal http://eprints.undip.ac.id/2F18222/S
27 Juni 2014 dari iti_Zulaekah.pdf
repository.usu.ac.id/bitstream
Stright, B. S. (2005). Keperawatan ibu-bayi
baru lahir. (Maria A. Wijayarini,
Penerjemah.). Jakarta: EGC
The George Mateljan Foundation. (2010).
The world healthiest foods tomatoes.
Diperoleh tanggal 2 Februari 2014
dari
http://www.whfoods.com/tname=fo
odspice&dbid=21
The George Mateljan Foundation. (2010).
The world healthiest foods spinach.
Diperoleh tanggal 2 Februari 2014
dari
http://www.whfoods.com/tname=fo
odspice&dbid=43
Wijayanti, T. (2006) Uji efektifitas jus
bayam (amaranthus tricolor l.)
dalam meningkatkan kadar
hemoglobin (hb) darah tikus putih
(rattus norvegicus). Biologi.
Universitas Muhammadiyah
Malang. Diperoleh pada tanggal 24
Februari 2014 dari
http://eprints.umm.ac.id/11550/1/UJ
I_EFEKTIFITAS_JUS_BAYAM
Winarno, F. G. (2004). Kimia pangan dan
gizi . Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama
WHO. (2012). Worldwide prevalence of
anaemia 2000-2012. WHO global
database on Anaemia Geneva,
World Health Organization, 2012.
Diperoleh tanggal 2 Februari 2014
dari

Anda mungkin juga menyukai