Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH DAUN KELOR

TERHADAP KENAIKAN KADAR HEMOGLOBIN IBU NIFAS


Tia Rahmawati1, Siti Chunaeni2, Herlina Tri Damailia3
1Mahasiswa Prodi DIV Kebidanan Magelang Poltekkes Kemenkes Semarang
2,3Dosen Prodi DIV Kebidanan Magelang Poltekkes Kemenkes Semarang

ABSTRAK
Ibu nifas memerlukan nutrisi yang cukup untuk pemulihan setelah persalinan
dan produksi ASI. Tanda bahaya yang harus diperhatikan selama masa nifas
adalah anemia yaitu kadar hemoglobin <10 gr/dL. Konsumsi daun kelor
merupakan alternatif untuk meningkatkan kadar Hb ibu nifas. Kelor mengandung
zat besi mencapai 60,5 mg per 100 gram dalam bentuk bubuk.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kadar Hb ibu nifas
menggunakan daun kelor. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain
penelitian case control. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas di
Puskesmas Kedu Kabupaten Temanggung, dengan sampel sejumlah 38 responden
dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok intervensi.
Intervensi menggunakan daun kelor bubuk dibentuk dalam kapsul 1 gr di
konsumsi 2x1 bersama dengan tablet Fe, sedangkan kelompok kontrol
mendapatkan tablet Fe dikonsumsi 2x1 diberikan selama 14 hari. Pemeriksaan
kadar hemoglobin menggunakan Hb meter digital.
Hasil uji Paired T-Test antara kadar Hb sebelum dan sesudah perlakuan, nilai
signifikansi kelompok intervensi 0,000 (p < 0,05) dan kelompok kontrol 0,104
(p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa pemberian daun kelor dan tablet Fe lebih
efektif meningkatkan kadar Hb dibandingkan dengan hanya tablet Fe saja. Hasil
tersebut dapat menjadi bahan evaluasi dalam meningkatkan kadar Hb ibu nifas
selain menggunakan tablet Fe.

Kata Kunci : Daun kelor, Kadar Hemoglobin, Ibu Nifas.

ABSTRACT
Postpartum mothers require adequate nutrition for recovering after
childbirth and milk production. Danger signs which must be considered during
the post partum anemia is that the hemoglobin levels of <10 g / dL. Consumption
of Moringa leaf is an option to increase Hb levels for women. Moringa contains
iron was 60.5 mg per 100 grams in powder form.
This study aims to determine hemoglobin levels postpartum mothers using
moringa leaves. This research is an analytic study with case control design. The
population in this study were post partum mothers at community health centers
Kedu, Temanggung, with a sample of 38 respondents. Divided into a control
group and the intervention group.
Interventions using Moringa leaf powder is formed into capsules of 1 gram in
consumption along with the tablet Fe 2x1, while the control group receiving
tablets consumed Fe 2x1 for 14 days. Hb examination using hemoglobin digital
meter.
The results of Paired T-Test between Hb levels before and after treatment, the
intervention group significance value 0.000 (p <0.05) and the control group
0.104 (p> 0.05). It can be concluded that the administration of Moringa leaves
and Fe tablet more effectively increase hemoglobin levels compared with only
Fe tablet. The conclusion of this study can be one of resource for increasing
haemoglobin level in postpartum other iron tablet.

Keywords: Moringa leaves, Hemoglobin, Postpartum Mothers.

PENDAHULUAN berpengaruh negatif pada kualitas


Tanda bahaya yang harus hidup dan kesejahteraan terutama ibu,
diperhatikan selama masa nifas adalah juga pada bayinya dan hubungan antara
anemia, yaitu berkurangnya kadar ibu dan bayi., (Millman N, 2015)
hemoglobin (Hb) dalam darah. Hb Program pemberian tablet zat besi
adalah komponen didalam sel darah untuk ibu nifas yang dikonsumsi
merah (eritrosit) yang berfungsi minimal selama 40 hari seharusnya
menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. sudah dapat mengurangi terjadinya
Anemia defisiensi besi merupakan anemia pada masa nifas, namun hal
anemia yang terbanyak baik di negara tersebut harus diimbangi dengan
maju maupun negara yang sedang asupan nutrisi lainya mengingat ibu
berkembang. (Sinsin I, 2008; h. 64) nifas memerlukan tambahan 200-500
WHO (world health organization) kalori setiap harinya yang berguna
mendefinisikan anemia postpartum untuk pemulihan kesehatan,
yaitu kadar hemoglobin <10 gr/dL. Ada meningkatkan kualitas ASI, serta
dua penyebab utama yang terlibat mencegah terjadinya infeksi.
dalam pengembangan terjadinya (Bahiyatun, 2008; h.69)
anemia postpartum yaitu status besi ibu Insiden anemia selain dipengaruhi
hamil sebelum terjadinya persalinan oleh asupan zat besi yang rendah, juga
dan banyaknya kehilangan darah karena kurangnya asupan gizi yaitu
selama postpartum. Kekurangan zat sebagai penyerap. Kandungan zat besi
besi sebelum persalinan menjadi dalam daun kelor bubuk mencapai 60,5
predisposisi terjadinya anemia mg/ 100 gr. Salah satu senyawa yang
postpartum karena selama persalinan penyerapan penting untuk
ibu akan kehilangan darah. Efek meningkatkan penyerapan zat besi
samping dari anemia postpartum adalah kehadiran vitamin C. Vitamin C
dalam makanan akan meningkatkan pertolongan persalinan di tenaga
penyerapan zat besi. Kelor kesehatan. (Data Dinas Kesehatan
mengandung Vitamin C sebanyak 220 Kabupaten Temanggung tahun 2015)
mg/100 gram daun segar, 7 kali lebih Berdasarkan studi pendahuluan
bayak dari jeruk dan 10 kali lebih yang dilakukan tanggal 23 November
banyak dari anggur. Dalam keadaan 2016 di Puskesmas Kedu Kabupaten
kering atau serbuk daun kelor Temanggung, tahun 2016 periode
mengandung 17,3 mg vitamin C. Januari hingga Oktober jumlah ibu
(Krisnadi AD, 2015; h.26-27) hamil diperiksa Hb sebanyak 263, dari
Selain kandungan nutrisi yang jumlah tersebut anemia terbanyak
tinggi pada bubuk daun kelor terjadi pada ibu hamil trimester III
dibandingkan dengan daun kelor yang yaitu dari jumlah ibu hamil trimester III
belum diolah, cara mengkonsumsi sebanyak 136, sebanyak 80 (58,82%)
dengan bubuk daun kelor lebih praktis mengalami anemia ringan dan 5
dan mudah. Bubuk daun kelor 100% (3,67%) anemia sedang dan tidak
digunakan sebagai suplemen makanan anemia sejumlah 51(37,5%). (Data
dan dapat dikonsumsi dengan beberapa Primer Puskesmas Kedu, Kabupaten
cara. Bubuk daun kelor dapat dicampur Temanggung tahun 2015-2016)
dengan jus, minuman erta dapat dibuat Kadar hemoglobin normal pada ibu
kapsul yang mempermudah dalam hamil di umur kehamilan 28 minggu
mengkonsumsi bubuk daun kelor. normalnya >10,5, sedangkan kadar
Tidak terdapat efek negatif dari hemoglobin untuk ibu postpartum
konsumsi bubuk daun kelor setiap hari. adalah >10 gr/dL. (Anumba D &
(Krisnadi AD, 2015; h.26-27) Shehnaaz Jivraj, 2016; h.94)
Terdapat 3 AKI di Kabupaten Kekurangan zat besi sebelum
Temanggung tahun 2015 salah satunya persalinan merupakan faktor resiko
disebabkan perdarahan setelah terjadinya anemia postpartum karena
melahirkan. Dari 24 kecamatan di selama persalinan ibu akan kehilangan
Kabupaten Temanggung, Puskesmas darah. (Millman N, 2015)
Kedu memiliki jumlah kunjungan ibu Berdasarkan data tersebut penulis
hamil dan persalinan tertinggi yaitu tertarik untuk melakukan penelitian
896 kunjungan ibu hamil dan 867 “Pengaruh Daun Kelor Terhadap
Kenaikan Kadar Hemoglobin Ibu Nifas meter digital. Untuk mengetahui
di Puskesmas Kedu, Kabupaten apakah ada perbedan kadar
Temanggung.” Hemoglobin sebelum dan sesudah
perlakuan dianalisis menggunakan uji
TUJUAN PENELITIAN Paired T-Test.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh konsumsi daun HASIL DAN PEMBAHASAN
kelor terhadap kenaikan kadar Tabel 1 Kadar Hb Pre-Test dan Post-
Test Ibu Nifas Kelompok Intervensi
hemoglobin pada ibu nifas di
Puskesmas Kedu Kabupaten
Temanggung.
.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan studi
analitik dengan desain penelitian case
control yang dilaksanakan di
Puskesmas kedu Kabupaten
temanggung. Populasi dalam penelitian
ini adalah ibu nifas di Puskesmas Kedu
Kabupaten Temanggung, dengan
sampel sejumlah 38 responden dibagi Setelah dilakukan intervensi selama
menjadi kelompok kontrol dan 14 hari kelompok intervensi
kelompok intervensi. Pengambilan menunjukan rata-rata pre test dengan
sampel menggunakan metode kadar Hb 10,03 termasuk dalam
purposive sampling. Intervensi kategori normal (tidak anemia),
menggunakan daun kelor bubuk ternyata dalam kelompok pre test
dibentuk dalam kapsul 1 gr di sebanyak 9 responden (47,37%) masih
konsumsi 2x1 bersama dengan tablet memiliki kadar Hb kurang dengan
Fe, sedangkan kelompok kontrol status besi anemia ringan. Setelah
mendapatkan tablet Fe dikonsumsi 2x1 dilakukan post test, seluruh responden
diberikan selama 14 hari. Pemeriksaan (100%) memiliki kadar Hb > 10 gr/dL
kadar hemoglobin menggunakan Hb
dan tidak anemia dengan kenaikan responden tidak anemia (5,26%)
tertinggi 2,3 g/dL dan terendah 0,6 mengalami penurunan kadar Hb
gr/dL. menjadi anemia ringan, 2 responden
Tabel 2. Kadar Hb Pre-Test dan Post- (10,26%) semula tidak anemia
Test Ibu Nifas Kelompok Kotrol
mengalami penurunan kadar Hb
menjadi anemia ringan serta 2
responden dengan status besi tidak
anemia namun kadar Hb menurun.
Respon positif terhadap pemberian
tablet tambah darah dapat dilihat dari
peningkatan kadar hemoblobin sebesar
0,1gr/dL sehari mulai dari hari ke 5 dan
seterusnya. Beberapa hari setelah
pengobatan dimulai, jumlah retikulosit
Kelompok kontrol juga akan bertambah dan mencapai
menunjukan adanya peningkatan rata- puncaknya pada hari ke 7 dan 12 yang
rata kadar Hb pre test dan post test selanjutnya kembali ke kadar normal 2
yaitu 9,97 g/dL meningkat menjadi minggu berikutnya. Sementara kadar
10,21 g/dL. Kadar Hb pre test dengan hemoglobin mulai meningkat pada hari
9,97 termasuk dalam kategori anemia ke 10-14 dengan kecepatan 2-3
ringan, ternyata dalam kelompok gr/dL/hari jika anemia berat atau 1-2
tersebut sebagian besar berada pada dr/dL/hari jika kadar Hb 75 gr/dL
status anemia ringan yaitu 9 responden (7,5%). (Arisman, 2010;178-179)
(47,37%). Setelah dilakukan post test Pada daun kelor yang dikeringkan
11 responden mengalami peningkatan memiliki kadar protein, zat besi,
kadar Hb, sisanya 5 responden vitamin A dan vitamin C yang tinggi,
(26,32%) mengalami penurunan, 3 sehingga sangat efektif untuk
responden (15,79%) memiliki kadar Hb mengobati anemia defisiensi besi.
tetap. Dari jumlah tersebut 3 responden Selain itu, daun ini tidak mengandung
(15,79%) tidak mengalami perubahan zat berbahaya sehingga tidak memiliki
status besi tetap pada anemia ringan, 1 efek samping. Selama ini tidak pernah
ditemukan kasus atau keracunan akibat
mengkonsumsi daun kelor. Selain responden dari kelompok kontrol
kandungan nutrisi yang tinggi cara mengalami penurunan kadar Hb 5
mengkonsumsi dengan bubuk daun responden (26,32%) dan 2 responden
kelor lebih praktis dan mudah. Bubuk (10,26%) kadar Hb tetap dengan status
daun kelor 100% digunakan sebagai besi 3 (15,79%) anemia ringan dan 4
suplemen makanan. Kandungan zat (21,05%) tidak anemia.
besi pada daun kelor mencapai 60,5 mg Ibu nifas yang mengkonsumsi
per 100 gram daun kelor dalam sumber makanan dengan sumber besi
keadaan bubuk. (Krisnadi AD, 2015; lebih tinggi menunjukan perubahan
h.26-27) kadar Hb yang lebih tinggi
Sebelum dilakukan uji coba pada dibandingkan dengan ibu nifas yang
manusia, daun kelor telah diujikan pada kurang mendapatkan asupan zat besi
hewan yaitu tikus putih. Hasil yang dari makanan, terutama ibu nifas yang
positif ditunjukan dari peningkatkan melakukan pantangan makanan yang
kadar Hb mulai dari 0,5-1,7 gr/dL amis-amis, hal tersebut sangat
selama 21 hari percobaan. (Adedapo disayangkan karena sumber makanan
AA, O.M Mogbojuri& B.O Emikpe, yang menjadi pantangan seperti telur,
2009) ikan, dan daging. Sumber zat besi yang
Hasil food recall 24 jam yang banyak dikonsumsi oleh responden
dilakukan selama 14 hari rata-rata diantaranya, telur, ayam, ikan air tawar,
asupan zat besi dari sumber makanan tempe, tahu, jagung, kentang serta
pada kelompok intervensi 115,48 mg sayur-sayuran berwarna hijau tua.
dan vitamin C 131,22 mg, sedangkan Kandungan zat besi yang tinggi
pada kelompok kontrol rata-rata asupan dalam daun kelor membuatnya bisa
zat besi 105,67 mg dan vitamin C digunakan untuk mengatasi anemia.
84,29 mg. Dari kedua kelompok (Savitri A, 2016; h.25-26) sejalan
ternyata masih ada ibu nifas pantangan dengan penelitian yang dilakukan S
makan amis amis yaitu 5 responden Sylvie dkk (2013) menunjukan serbuk
(26,32%) dari kelompok intervensi daun kelor dapat digunakan untuk
menunjukan status anemia ringan 3 mengatasi anemia dan meningkatkan
responden (15,79%), 2 responden kadar hemoglobin 1-3 gr/dL dengan
(10,26%) tidak anemia, sedangkan 7 pemberian 2x2 kapsul serbuk daun
kelor per hari selama 30 hari, tiap kelompok kontrol memiliki tingkat
kapsul berisi 500 mg serbuk daun signifikansi 0,148 (p value 0,05). Hasil
kelor. tersebut menunjukan bahwa kelompok
Hanya 5-15% besi makanan dapat intervensi memiliki hasil yang
diabsorbsi oleh orang dewasa dalam signifikan, yang berarti terdapat
keadaan besi baik. dalam keadaan perbedaan yang bermakna kenaikan
defisiensi besi diabsorbsi hingga 50%. kadar Hb ibu nifas pada kelompok
Kebutuhan tubuh akan besi intervensi sebelum dan sesudah
berpengaruh besar terhadap absorbsi diberikan daun kelor dan tablet Fe.
besi. Bila tubuh kekurangan besi atau Dengan adanya tambahan asupan daun
kebutuhan meningkat, absorbsi besi kelor sebagai pendamping tablet Fe,
non hem dapat meningkat hingga 10 maka jumlah zat besi yang diserap
kali sedangkan besi hem dua kali. dalam tubuh menjadi lebih banyak, hal
(Almatsier S, 2010;253-254) tersebut memungkinkan terjadinya
Daun kelor mengandung unsur peningkatan kadar Hb pada ibu nifas.
yang diperlukan dalam pembentukan
hemoglobin. Proses pembentukan KESIMPULAN
hemoglobin melibatkan molekul 1. Kadar Hb pre test dan post test
suksinat (karbohidrat), glisin (asam kelompok intervensi ibu nifas
amino), unsur besi (ferum), molekul menunjukan adanya peningkatan
globin serta sejumlah enzim dan pada seluruh responden.
vitamin. Vitamin dan mineral yaitu 2. Kadar Hb pre test dan post test
kalium dan fosfor, asam pantotenat, kelompok menunjukan adanya
piridoksin (B6), niasin, asam folat dan peningkatan meskipun masih ada
ribovlavin, vitamin C sebagai zat yang ibu nifas dengan kadar Hb tetap,
melancarkan proses kerja enzim untuk bahkan mengalami penurunan.
melakukan tugasnya secara efisien. 3. Hasil uji Paired T-test pada
(Hutapea AM, 2006; h. 251) kelompok intervensi dengan nilai
Berdasarkan uji Paired T-Test signifikansi 0,000 (p value < 0,05)
menunjukan hasil bahwa tingkat menunjukan bahwa daun kelor dan
signifikansi kelompok intervensi tablet Fe meningkatkan kadar Hb
adalah 0,000 (p value 0,05) Sedangkan ibu nifas secara signifikan.
Sedangkan Fe saja tidak signifikan Adedapo AA, O.M Mogbojuri& B.O
Emikpe. 2009. Safety Evaluations
dengan nilai signifikansi 0,148 (p
Of The Aqueous Extract of The
value < 0,05). Dapat disimpulkan Leaves of Moringa Oleifera In
Rats. Journal of Medicinal Plants:
bahwa ada pengaruh konsumsi
Research Vol. 3(8), pp. 586-591.
daun kelor terhadap kenaikan kadar ISSN 1996-0875
Ambarwati RE & Wulandari D. 2009.
hemoglobin pada ibu nifas di
Asuhan Kebidanan Nifas.
Puskesmas Kedu Kabupaten Jogjakarta: Mitra Cendika Press
Anumba D & Shehnaaz Jivraj. 2016.
Temanggung.
Antenatal Disorders For The
MRCOG and Beyond 2nd Edition.
United Kingdom: Royal College of
SARAN
Obstetrician & Gynaecologists
1. Ibu nifas dapat memanfaatkan daun Almaitser S. 2010. Prinsip Dasar Ilm
Gizi. Jakarta: Gramedia
kelor sebagai tambahan sumber
Arisman. 2009. Gizi Dalam Daur
nutrisi selama masa nifas serta Kehidupan Edisi 2. Jakarta: EGC
B Diatta S, 2001. Suplementation For
dapat memanfaatkan lingkungan
Pregnant and Breast Feeding
untuk membudidayakan pohon Women With Moringa Oliefera
Powder. Dar Es Salaam Tanzania,
kelor mengingat manfaatnya yang
October 29th – November 2nd
luar biasa. 2001
Bahiyatun. 2008. Buku Ajar Asuhan
2. Penelitian ini dapat dijadikan
Kebidanan Nifas Normal. Jakarta:
sebagai salah satu alternatif untuk EGC
Basavanthappa BT. 2006. Text Book
meningkatkan pelayanan yang
Of Midwifery & Reproductive
diberikan pada ibu nifas di Health Nursing. India : Jaypee
Brothers Medical Publisher
Puskesmas Kedu Kabupaten
Blackburn ST. 2013. Maternal, Fetal &
Temanggung. Neonatal Physiology a Clinical
Prespective 4th Edition.
3. Dapat dijadikan evidence based
Philadelphia: Elsevier
praktice untuk melakukan evaluasi Bey H. 2010. All Things Moringa The
Story of An Amazing Tree of Life.
kembali mengenai cara
All thing morina.com
menanggulangi anemia selain Dahlan S. 2010. Statistik Untuk
Kedokteran dan Kesehatan.
dengan suplemen zat besi.
Jakarta: Epidemiologi Indonesia
Dewi VNL, Tri Sunarsih. 2011.
Asuhan kebidanan pada ibu nifas.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta: Salemba Medika
Adam S. 1995. Dasar-dasar
Mikrobiologi Parasitologi Untuk
Perawat. Jakarta: EGC
Donald I. 2007. Practical Obstetric Kesehatan Dan Gizi Berbasis
Problem Sixth Edition. New Delhi: Masyarakat. Jakarta: Kemenkes.
BI Publication PVT LTD Kock JD & Christa Van Der Walt.
EU Madukwe, Ugwuoke AL & 2004. Maternal and New Born
Ezeugwu JO. 2013. Effectiveness Care A Complete Guide For
of Dry Moringa Oleifera Leaf Midwives and Other Health
Powder In Treatment of Anemia. Professionals. Landswone: JUTA
International Journal of Medicine Academic
and Medical Sciences : Vol. 5(5), Krisnadi AD, 2015. Kelor Super
pp. 226-228, May 2013 DOI: Nutrisi. Blora: Kelorina.com
10.5897/IJMMS2013.0884 ISSN Mahmud KT, Tahira Mugal & Ikram
2006-9723 Ul haq, 2010. Moringa Oleifera: a
Farrer. 2001. Perawatan Maternitas. Natural Gift - a Review. Journal of
Jakarta: EGC Pharmaceuticl Sciences and
Goshtasebi A,dkk. 2013. Association Research : Vol.2 (11), 2010,775-
Between Maternal Anaemia and 781
Postpartum Depression in an Mardiana L. 2012. Daun Ajaib Tumpas
Urban Sample of Pregnant Women Penyakit. Jakarta : Penebar
in Iran. International Centre For Swadaya
Diarrhoeal Disease Research, Manuaba. 2001. Kapita Selekta
Bangladesh : 2013 Sep;31(3):398- Penatalaksanaan Rutin Obstetri
402 ISSN 1606-0997 Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC
Greer JP,dkk. 2014. Wintrobe’s Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan Masa
Clinical Hematology. Philadelphia Nifas “Puerperium Care”.
: Lippicont Williams & Will Kins Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Business Millman N. 2015. Postpartum Anemia
Heffner LJ & Schust DJ. 2005. At a - Still a Major Problem On a
Glance Sistem Reproduksi Edisi Global Scale. Journal of Pregnancy
Ke Dua. Jakarta: Erlangga and Child Health : ISSN: 2376-
Hutapea AM. 2006. Keajaiban- 127X JPCH, l Volume 2 Issue 5
Keajaiban Dalam Tubuh Manusia. Mishra SP, Pankaj Singh dan Sanjay
Jakarta: Gramedia Singh, 2012. Processing of
Kemenkes RI. 2014. Profil kesehatan Moringa Oleifera Leaves for
indonesia tahun 2014. Jakarta : Human Consumption. Academy
Kementerian Kesehatan RI for Environment and Life
Indreswari, M., Hardinsyah & Sciences, India : ISSN 2277-1808
Damanik, M.R.M., 2008. Volume 2 [1] December 2012: 28-
Hubungan Antara Intensitas 31
Pemeriksaan Kehamilan, Fasilitas Muttaqin A, 2008. Buku Ajar Asuhan
Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan Klien Dengan
Konsumsi Tablet Besi Dengan Gangguan Pernafasan. Jakarta:
Keluhan Selama Kehamilan. Jurnal Salemba Medika
Gizi dan Pangan, 12(2), pp.12-21. Neal. 2006. Farmakologi Medis.
Kemenkes RI. 2015. Pedoman Program Jakarta: Erlangga
Pemberian Dan Pemantauan Mutu Notoatmodjo, 2012. Metodologi
Tablet Tambah Darah Untuk Ibu Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Hamil Di Wilayah Program Rieneka Cipta
Nugraheny, E. 2010. Asuhan S Sylvie dkk. 2013. Efektifitas
Kebidanan Patologi. Yogyakarta: Suplementasi Bubuk Daun Kelor
Pustaka Rihama (Moringa Oliefera) Terhadap
Osman HM, Mohamed E. Shayoub & Peningkatan Kadar Hemoglobin
Elsiddig M. Babiker. 2012. The Pada Ibu Hamil Yang Menderita
Effect of Moringa Oleifera Leaves Anemia. Jurnal Gizi Poltekkes
on Blood Parameters and Body Kemenkes Manado vol 5 No. 1 Mei
Weights of Albino Rats and 2013
Rabbits. Jordan Journal of Sulistyawati A. 2009. Buku Ajar
Biological Sciences: Volume 5, Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.
Number 3, September.2012 ISSN Yogyakarta : Andi Offset
1995-6673 Sulistyaningsih D. 2015. Gambaran
Pairman dkk. 2015. Midwifery Kebiasaan Cara Minum Tablet Fe
Preparation For Practice 3rd dan Kejadian Kecacingan Pada Ibu
Edition. Australia : Elsevier Hamil Yang Anemia. Fakultas
Pravati P, 2005. Practical Psycology. Ilmu Kesehatan Universitas
Cjennai: SS Colour Impression Muhamadiyah Surakarta.
Prawirohardjo, 2005. Ilmu Kebidanan. Tambayong J. 2000. Patofisiologi
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC
Sarwono Prawirohardjo Wahyuni T. 2015. Compliance Ibu
Rukiyah AY, Lia Yuliani & Meida Hamil Dalam Mengkonsumsi
Liana. 2010. Asuhan Kebidanan III Tablet Besi Yang Dipengaruhi
Nifas, Jakarta: Trans Info Media Sosial Budaya Kutai di Kotamadya
Safitri A. 2016. Tanaman Ajaib Basmi Samarinda: Studi Grounded
Penyakit Dengan TOGA Theory. Laporan penelitian.
(Tanaman Obat Keluarga). Jakarta Depok: Universitas Indonesia
: Bibit Publisher Wasis. 2008. Pedoman Riset Praktis
Sinsin I. 2008. Seri Kesehatan Ibu dan Untuk Profesi Perawat. Jakarta:
Anak Masa Kehamilan dan EGC
Persalinan. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo

Anda mungkin juga menyukai